BAB II
DESKRIPSI DAERAH STUDI
2.1. UMUM
Pelaksanaan studi dititik beratkan pada penanganan masalah sIstem drainase dan
pengembangan jaringan drainase terpadu. Adapun kawasan yang menjadi orientasi
utama yaitu pada:
a. Kawasan perkotaan yaitu Kecamatan sebagai Ibu kota Kabupaten
b. Kawasan dengan potensi banjir/genangan air
c. Kawasan dengan kepadatan penduduk yang tinggi
Berdasar 3 poin diatas maka lokasi studi yang menjadi lingkup pekerjaan ini adalah:
1. Kecamatan Srengat
2. Kecamatan Kanigoro
3. Kecamatan Sutojayan
2.2.2. IKLIM
Kabupaten Blitar berada di sebelah selatan garis khatulistiwa, maka sama dengan
wilayah lain di Indonesia yang mempunyai perubahan musim sebanyak 2 jenis musim
pada setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Bulan Nopember
sampai dengan bulan Mei adalah musim penghujan dan musim kemarau biasanya
pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan georografi dan
perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam
menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Data yang diperoleh dari Dinas PU.
Binamarga dan Pengairan Kabupaten Blitar menyatakan jumlah stasiun pengamat
curah hujan sejumlah 42 stasiun pengamat yang tersebar di seluruh wilayah Blitar,
yaitu 36 stasiun pengamat berada di wilayah Kabupaten Blitar dan 6 stasiun pengamat
berada di wilayah Kota Blitar. Dari 22 kecamatan yang ada terdapat 3 kecamatan yang
tidak mempunyai stasiun pengamat curah hujan di wilayahnya, yaitu Kecamatan
Wonotirto, Wates dan Selopuro.
2.2.3. PENDUDUK
Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pengembangan sebagaimana
tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM). Sasaran ini tidak
mungkin tercapai bila pemerintah tidak dapat memecahkan masalah kependudukan;
seperti besarnya jumlah penduduk dan tidak meratanya penyebaran penduduk.
Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi yang telah
dilakukan pemerintah melalui berbagai progam Keluarga Berencana (KB) yang dimulai
awal tahun 1970 an. Begitu pula usaha-usaha yang mengarah pada pemerataan
penyebaran penduduk telah dilakukan dengan cara memindahkan penduduk Pulau
Jawa keluar Pulau Jawa melalui progam transmigrasi. Berdasarkan data hasil Sensus
Penduduk (SP) jumlah penduduk Kabupaten Blitar pada tahun 2000 adalah sebesar
1.064.643 jiwa. dan pada tahun 2010 sebesar 1.116.639 jiwa mencangkup penduduk
tidak bertempat tinggal tetap.
Hasil Sensus Penduduk yang telah dilaksanakan sebanyak 6 kali yaitu mulai tahun 1961
- 2010 yang menunjukan jumlah yang terus meningkat, dengan laju pertumbuhan
penduduk yang mengalami penurunan sejak tahun 1980, yaitu dari 1,24 persen per
tahun selama tahun 1961-1971 menjadi 0,98 persen per tahun selama tahun 1971-
1980, kemudian menurun lagi menjadi 0,12 per tahun selama periode 1980-1990 dan
setelah itu mengalami kenaikan. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Blitar selama
dua periode yaitu 1990-2000 dan 2000-2010 mengalami kenaikan dari 0,14 persen per
tahun selama periode 1990-2000 menjadi 0,48 persen per tahun selama periode 2000-
2010. Sensus penduduk dilaksanakan sepuluh tahun sekali, guna memenuhi
kebutuhan data kependudukan, pada setiap tahun dihitunglah proyeksi penduduk.
Proyeksi penduduk bisa maju untuk beberapa tahun kedepan dan juga bisa mundur
sampai sensus penduduk sebelumnya. Penduduk Kabupaten Blitar pada tahun 2011
menurut hasil proyeksi Sensus Penduduk mencapai 1.122.922 jiwa, terdiri dari 562.623
jiwa penduduk laki-laki dan 560.299 jiwa penduduk perempuan, dengan sex rasio
sebesar 100,41 persen yang berarti dalam 100 jiwa penduduk perempuan ada
sebanyak 100-101 jiwa penduduk laki-laki. Komposisi penyebaran penduduk di masing-
masing wilayah Kecamatan di seluruh Kabupaten Blitar, memperlihatkan bahwa
Kecamatan Ponggok berpenduduk paling banyak diantara 22 kecamatan yang ada,
yaitu sebanyak 97.328 jiwa. Adapun bila melihat kepadatan penduduk di masing-
masing wilayah Kecamatan di seluruh Kabupaten Blitar menunjukkan wilayah terpadat
penduduknya adalah wilayah Kecamatan Sanankulon, dengan kepadatan penduduk
1.709 jiwa/km2.
Tabel 2.2. Luas Wilayah, Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Blitar Hasil SP
1961 - 2010
Tabel 2.3. Penduduk Kabupaten Blitar menurut Jenis Kelamin, Sex Rasio dan Kepadatan
penduduk 2000 - 2011
Tabel 2.4. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Tahun 2011 (Ha)
2.2.5. KEHUTANAN
Hutan menurut fungsinya dibagi menjadi hutan produksi, hutan lindung, hutan tebang
pilih dan suaka alam/hutan wisata/taman nasional. Luas tebangan secara umum
mengalami peningkatan, tanaman kehutanan yang menjadi produk andalan Kabupaten
Blitar yaitu kayu jati dan kayu rimba yang pada tahun 2011 ini produksinya mencapai
15.982 M3. Program PHBM (Pemanfaatan Hutan Bersama Masyarakat) yang
dilaksanakan Perum Perhutani KPH Blitar diperoleh hasil pertanian tanaman bahan
makanan, untuk tahun 2011 mengalami geliat peningkatan lagi setelah pada tahun
2010 mengalami penurunan yang menurut informasi yang diperoleh dari Perum
Perhutani KPH Blitar dikarenakan luas lahan yang dipergunakan program PHBM pada
tahun 2010 menurun dari sekitar 6.000 Ha pada tahun 2009 tinggal sekitar 218,9 Ha,
sehingga mempengaruhi produksinya.
Tabel 2.5. Luas Hutan dan Luas Tanaman Berdasarkan Kecamatan, 2011
2.2.6. PERKEBUNAN
Luas areal, produksi dan jumlah petani perkebunan rakyat dibedakan menjadi
tanaman semusim dan tanaman tahunan, khusus mengenai tanaman perkebunan
rakyat semusim per kecamatan yang terdiri dari tanaman tebu, tembakau lokal dan
virgina, dimana petani tebu masih cukup banyak yaitu 2.093 orang, 1.676 orang petani
tembakau virginia dan lokal. Kemudian tanaman tahunan perkebunan rakyat yang
terbanyak adalah petani kelapa yaitu 33.713 orang, menyusul kakao 5.438 orang, kopi
3.436 orang, cengkeh 2.831 orang, disusul kenanga dan lada masing-masing 840 orang
dan 41 orang.
2.2.7. PETERNAKAN
Data peternakan, mengenai populasi ternak, dan hasilnya yaitu produksi telur susu dan
daging yang didapat dari Dinas Peternakan Kabupaten Blitar. Disamping itu juga
terdapat inseminasi buatan menurut jenis ternak dan pengadaan ternak menurut
jenisnya. Peternakan ayam ras petelur sangat berpengaruh pada sektor peternakan di
Kabupaten Blitar, populasi ayam ras petelur di Kabupaten Blitar mencapai 13.900.400
ekor pada tahun 2011 menurun 10,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun
untuk ayam ras pedaging meningkat 22,38 persen yaitu sebanyak 17.873.880 ekor
pada tahun 2010 menjadi 21.873.600 ekor. Peternakan sapi potong menduduki urutan
kedua setelah ayam pedaging dan petelur, pada tahun 2011 populasinya mencapai
189.378 ekor dibandingkan tahun sebelumnya meningkat 62,13 persen. Produksi
daging, susu dan telur selama lima tahun terakhir meningkat secara lamban.
Tabel 2.6. Populasi Ternak Menurut Bulan dan Jenis Ternak 2011 (ekor)
2.2.8. PERIKANAN
Komoditi ikan hias terutama ikan koi mengalami perkembangan yang cukup bagus
pada beberapa tahun terakhir walaupun perkembangan tersebut terlihat berfluktuatif
dari tahun ke tahun. Salah satu komoditi subsector perikanan yang dijadikan sebagai
produk unggulan di Kabupaten Blitar adalah ikan hias khususnya ikan Koi, sub sektor
perikanan menyumbang nilai PDRB Kabupaten Blitar sebanyak 1,88 persen pada tahun
2011, merupakan penyumbang sektor pertanian terkecil kedua setelah subsector
kehutanan. Data perikanan diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Blitar yang memuat tentang luas kolam, jumlah petani ikan, banyaknya produksi dan
nilai produksi ikan baik ikan air tawar maupun ikan laut.
2.3.1. PENDUDUK
Data kependudukan diperoleh secara akurat lewat kegiatan Sensus Penduduk yang
dilakukan Badan Pusat Statistik setiap sepuluh tahun sekali. Sehingga data yang ada
merupakan data proyeksi dari hasil sensus penduduk dan hasil proporsi survei
penduduk antar sensus maupun survei sosial ekonomi nasional.
Disamping itu Badan KBKS Kabupaten Blitar pada setiap tahun selalu mengadakan up
dating data pendudu secara kontinyu, untuk itu data penduduk yang tecatat di sini
secara keseluruhan bersumber dari Badan KBKS Kabupaten Blitar.
Jumlah penduduk banyaknya rumah tangga dan kepala keluarga serta sex rasio,
kepadatan penduduk untuk masing-masing desa/kelurahan juga tercatat pada Bab ini.
Selain jumlah penduduk banyaknya rumah tangga dan kepala keluarga serta sex rasio,
kepadatan penduduk untuk masing-masing desa/kelurahan juga tercatat pada bab ini.
Tabel 2.8. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio per Desa/Kelurahan, 2011
Tabel 2.9. Luas Desa , Luas Lahan Sawah, Luas Lahan Bukan Sawah dan Luas Lahan Non
Pertanian dirinci menurut Desa/Kelurahan (Ha) 2011
Tabel 2.11. Luas desa/kelurahan dan jarak dari kantor desa/kelurahan ke kantor
Kecamatan Kanigoro tahun 2011
2.4.1. PENDUDUK
Salah satu komponen yang harus ada dalam suatu pemerintahan adalah penduduk,
karenanya dalam setiap program pembangunan, penduduk merupakan satu aspek
yang tidak pernah ditinggalkan. Pengumpulan data penduduk dilakukan melalui Sensus
Penduduk oleh Badan Pusat Statistik setiap 10 (sepuluh) tahun sekali dengan tahun
yang berakhiran angka “0” (nol). Hasil Sensus Penduduk 2010 merupakan kerangka
sampel untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya yang menggunakan indikator bidang sosial
kependudukan. Jumlah penduduk menurut kelompok umur merupakan proyeksi
penduduk dengan menggunakan data dasar hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010.
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin yang disajikan menunjukkan bahwa
penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan dengan sex rasio
103,00. Desa sawentar adalah desa dengan jumlah penduduk paling tinggi yaitu
sebanyak 13.582 jiwa, namun demikian kepadatan penduduknya paling rendah, hal ini
terjadi karena wilayah desa sawentar sangatlah luas yaitu 19,40 Km 2.
Tabel 2.12. Jumlah penduduk per desa/kelurahan dirinci menurut jenis kelamin dan seks
ratio tahun 2011
2.4.2. PERTANIAN
Lahan merupakan modal yang sangat penting dalam pertanian, luas lahan sangat
mempengaruhi produktivitas tanaman. Dalam bab ini disajikan penggunaan lahan baik
untuk pertanian yang terdiri dari sawah dan bukan sawah maupun untuk non
pertanian.
Ketersediaan pangan tergantung dari produksi tanaman bahan makanan baik tanaman
bahan makanan pokok, buah-buahan maupun sayuran. Selain itu populasi ternak
menunjukkan ketersediaan bahan makanan yang berupa daging untuk konsumsi
masyarakat.
Ketersediaan saprodi dan alsintan juga merupakan faktor yang sangat penting bagi
pengelolaan kegiatan pertanian. Ada 9 kios saprodi dan 2 distributor pupuk di
Kecamatan Kanigoro. Dalam setiap desa/kelurahan dibentuk kelompok-kelompok tani
yang mungkin merupakan sistem koordinasi antara para pemerintah dengan para
petani.
Tabel 2.13. Luas lahan sawah, bukan sawah dan luas lahan non pertanian menurut
desa/kelurahan Kanigoro tahun 2011
Tabel 2.14. Luas Desa/Kelurahan dan jarak dari Kantor Desa/Kelurahan ke kantor
Kecamatan Sutojayan tahun 2011
2.5.1. PENDUDUK
Subyek dan obyek pembangunan suatu daerah adalah penduduknya, karena penduduk
merupakan salah satu sumber daya pembangunan yang memegang dua peranan
penting sekaligus, untuk itu data penduduk sangat diperlukan. Data kependudukan
diperoleh secara akurat lewat kegiatan Sensus Penduduk yang dilakukan Badan Pusat
Statistik setiap sepuluh tahun sekali. Disamping itu Badan KBKS Kecamatan pada setiap
tahun selalu mengadakan up dating data penduduk secara kontinyu, untuk itu secara
registrasi data penduduk yang tercatat di sini bersumber dari Lembaga tersebut.
Jumlah penduduk banyaknya rumah tangga dan kepala keluarga serta sex rasio,
kepadatan penduduk untuk masing-masing desa/kelurahan juga tercatat pada table
berikut.
Tabel 2.15. Jumlah Penduduk per Desa/Kelurahan Dirinci Menurut Jenis Kelamin dan Sex
Ratio Tahun 2011
2.5.2. PERTANIAN
Menurut data yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, sebagian kecil dari luas
wilayah digunakan untuk lahan sawah, dibandingkan dengan tahun sebelumnya tidak
banyak perubahan. Dari luas lahan sawah yang ada dibedakan menjadi sawah yang
berpengairan teknis, berpengairan semi teknis, berpengairan sederhana, irigasi
desa/non PU, tadah hujan, Untuk luas lahan bukan sawah dibedakan menjadi: lahan
yang digunakan untuk pekarangan, bangunan dan halaman.
Ketersediaan pangan tergantung dari dari produksi tanaman bahan makanan, baik
tanaman bahan makanan pokok, sayuran maupun buah-buahan. Selain itu populasi
ternak merupakan stock persediaan bahan makanan berupa daging untuk konsumsi
masyarakat.
Tabel 2.17. Luas lahan sawah, bukan sawah dan luas lahan non pertanian menurut
desa/kelurahan Sutojayan tahun 2011
Tabel 2.18. Luas lahan sawah (Ha) menurut jenis irigasi tahun 2009 - 2011
2.1. UMUM..............................................................................................................................1
2.2.2. IKLIM............................................................................................................................3
2.2.3. PENDUDUK...................................................................................................................5
Tabel 2.2. Luas Wilayah, Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Blitar Hasil SP
1961 - 2010 7
Tabel 2.3. Penduduk Kabupaten Blitar menurut Jenis Kelamin, Sex Rasio dan Kepadatan
penduduk 2000 - 2011.............................................................................................................7
Tabel 2.4. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Tahun 2011 (Ha)........................................9
2.2.5. KEHUTANAN.................................................................................................................9
Tabel 2.5. Luas Hutan dan Luas Tanaman Berdasarkan Kecamatan, 2011..........................10
2.2.6. PERKEBUNAN.............................................................................................................10
2.2.7. PETERNAKAN..............................................................................................................10
Tabel 2.6. Populasi Ternak Menurut Bulan dan Jenis Ternak 2011 (ekor)...........................11
2.2.8. PERIKANAN.................................................................................................................11
2.3.1. PENDUDUK.................................................................................................................13
Tabel 2.8. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio per Desa/Kelurahan, 2011.....14
Tabel 2.9. Luas Desa , Luas Lahan Sawah, Luas Lahan Bukan Sawah dan Luas Lahan Non
Pertanian dirinci menurut Desa/Kelurahan (Ha) 2011...........................................................15
Tabel 2.11. Luas desa/kelurahan dan jarak dari kantor desa/kelurahan ke kantor
Kecamatan Kanigoro tahun 2011...........................................................................................16
2.4.1. PENDUDUK.................................................................................................................17
Gambar 2.3. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Menurut Desa/Kelurahan, 2011
17
Tabel 2.12. Jumlah penduduk per desa/kelurahan dirinci menurut jenis kelamin dan seks
ratio tahun 2011.....................................................................................................................18
......................................18
2.4.2. PERTANIAN.................................................................................................................18
Tabel 2.13. Luas lahan sawah, bukan sawah dan luas lahan non pertanian menurut
desa/kelurahan Kanigoro tahun 2011....................................................................................19
Tabel 2.14. Luas Desa/Kelurahan dan jarak dari Kantor Desa/Kelurahan ke kantor
Kecamatan Sutojayan tahun 2011..........................................................................................20
2.5.1. PENDUDUK.................................................................................................................21
Tabel 2.15. Jumlah Penduduk per Desa/Kelurahan Dirinci Menurut Jenis Kelamin dan Sex
Ratio Tahun 2011...................................................................................................................21
2.5.2. PERTANIAN.................................................................................................................22
Tabel 2.17. Luas lahan sawah, bukan sawah dan luas lahan non pertanian menurut
desa/kelurahan Sutojayan tahun 2011...................................................................................23
Tabel 2.18. Luas lahan sawah (Ha) menurut jenis irigasi tahun 2009 - 2011.....................23