Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pendahuluan

Kajian Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Blitar

B A B II
GAMBARAN UMUM
LOKASI PEKERJAAN

2.1. UMUM
Blitar adalah kabupaten terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Blitar
adalah salah satu wilayah kabupaten yang terletak di daerah selatan Provinsi Jawa
Timur Indonesia yang secara geografis Kabupaten Blitar berada di sebelah Selatan
Khatulistiwa terletak pada 111 025’ – 112020’ BT dan 7057-809’51 LS berada di Barat
daya Ibu Kota Propinsi Jawa Timur – Surabaya dengan jarak kurang lebih 160 Km.
Adapun batas – batas wilayah adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang
Sebelah Timur : Kabupaten Malang
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri

Sebelah Selatan Kabupaten Blitar adalah Samudera Indonesia yang terkenal dengan
kekayaan lautnya. Apabila diukur dari atas permukaan laut. Kabupaten Blitar berada
pada ketinggian ± 167 meter dan luas 1.588,79 km², terdapat Sungai Brantas yang
membelah daerah ini menjadi dua yaitu kawasan Blitar Selatan yang mempunyai luas
689,85 km² dan kawasan Blitar Utara. seperti daerah lain yang terdapat di selatan
pulau jawa, wilyayah kabupaten blitar terdapat deretan pegunungan kapur
khususnya di wilayah bagian selatan sehingga keadaan tanahnya kurang subur.

Namun untuk blitar bagian utara kondisi geografisnya sedikit berbeda, dengan
adanya Gunung Kelud tanah di daerah ini sangat subur dan ditunjang dengan
perairan yang memadahi. Berbeda lagi dengan blitar bagian barat, daerah ini
bertipologi landai dan datar. Hal ini menunjukan bahwa di Kabupaten Blitar terdapat
perbedaan potensi di setiap wilayahnya yang dapat dikembangkan.

II- 1
Laporan Pendahuluan
Kajian Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Blitar

Kabupaten Blitar juga dilewati oleh sungai brantas yang membagi wilayah Blitar
menjadi dua bagian yaitu Blitar utara dan selatan. Sehingga terdapat tanah hasil
endapan aluvial yang subur. Selain itu, Kabupaten Blitar yang di bagian selatannya
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia menyebabkan Blitar memiliki derah
pantai yang selain digunakan untuk objek wisata juga berpotensi sebagai tambang
pasir besi.

Kabupaten Blitar dibagi menjadi 3 kelurahan, dan 20 kecamatan, yaitu; Kecamatan


Bakung, Kecamatan Binangun, Kecamatan Doko, Kecamatan Garum, Kecamatan
Kademangan, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Ngeglok,
Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Ponggok, Kecamatan Sanankulon, Kecamatan
Selorejo, Kecamatan Srengat, Kecamatan Sutojayan, Kecamatan Talun, Kecamatan
Udanawu, Kecamatan Wates, Kecamatan Wlingi, Kecamatan Wonodadi, Kecamatan
Wonotirto, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Selopuro.

Gambar 2.1. Peta Kabupaten Blitar

II- 2
Laporan Pendahuluan
Kajian Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Blitar

2.2. KONDISI LOKASI PEKERJAAN


2.2.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Blitar merupakan kabupaten yang terletak di Pulau Jawa bagian
Timur. Merupakan salah satu Kabupaten dari 38 kabupaten/kota yang membagi
habis wilayah Provinsi Jawa Timur, berada di pesisir Samodra Indonesia dengan
batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Kabupaten Kediri.
Timur : Kabupaten Malang.
Selatan : Samudera Indonesia.
Barat : Kabupaten Tulungagung.
dan ditengah wilayah Kabupaten Blitar berbatasan dengan Kota Blitar.Kabupaten
Blitar berada di sebelah Selatan Khatulistiwa.

2.2.2 Kondisi Geografi dan Topgrafi


Merupakan dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 150 –
420 meter dari permukaan air laut. Sebagian wilayahnya merupakan daerah
pesisir,dan pegunungan berbatu membuat struktur tanah yang kurang subur bila
dibandingkan dengan Blitar bagian utara. Kecamatan yang wilayahnya di bagian
selatan meliputi : Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, Wates, Binangun,
Sutojayan dan Kademangan. Hamparan wilayah Kabupaten Blitar merupakan daerah
dengan ketinggian rata-rata + 100 meter di atas permukaan air laut, dengan
distribusi wilayah menurut ketinggian yaitu :

1. 36,4 persen kecamatan berada pada ketinggian antara 100 – < 200 meter di
atas permukaan air laut;
2. 36,4 persen kecamatan berada pada ketinggian antara 200 – < 300 meter di
ataspermukaan air laut; dan
3. 27,2 persen kecamatan berada pada ketinggian antara > 300 meter di
ataspermukaan air laut;

II- 3
Laporan Pendahuluan
Kajian Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Blitar

Ada enam kecamatan yang wilayahnya berada pada ketinggian >300 meter di
atas permukaan air laut, yaitu : Kecamatan. Wates, Wonotirto, Doko, Gandusari,
Nglegok dan Panggungrejo. Wilayah Kecamatan Wates berada pada ketinggian
tertinggi diantara 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar, yaitu + 420 meter di
atas permukaan air laut

2.2.3 Kondisi Geohidrologi


Kondisi geohidrologi merupakan penggambaran mengenai kondisi geologi, jenis
tanah, hidrologi, dan klimatologi di Kabupaten Blitar.
1. Geologi
Kondisi geologi Kabuaten Blitar berupa Satuan batu vulkanik muda terdiri dari
lava lahar breksi dan lava andesit sampai besalt.
2. Jenis Tanah
Jenis tanah Kabupaten Blitar merupakan regosol dan litosol dengan tekstur
tanah kasar.
3. Hidrologi
Berdasarkan hasil pengamatan di 2 stasiun/pos hujan, kondisi hidrologi di
Kabupaten Blitar yaitu terdiri dari banyaknya hari hujan dan curah hujan per
tahun. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini bahwa jumlah hari hujan per tahun
sebanyak 122 hari, jumlah curah hujan per tahun sebanyak 2798 mm.
4. Klimatologi
Iklim Kabupaten Blitar termasuk tipe C.3 dimana rata-rata curah hujan tahunan
1.478,8 mm dengan curah hujan tertinggi 2.618,2 mm per tahun dan terendah
1.024,7 per tahun. Sedangkan suhu tertinggi 30 0 celcius dan suhu terendah 18 0
celcius Perubahan iklimnya seperti di daerah-daerah lain mengikuti perubahan
putaran dua iklim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

2.2.4 Kondisi Penduduk


Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pengembangan
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
Sasaran ini tidak mungkin tercapai bila pemerintah tidak dapat memecahkan

II- 4
Laporan Pendahuluan
Kajian Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Blitar

masalah kependudukan; seperti besarnya jumlah pendudukdan tidak berdasarkan


data hasil Sensus Penduduk (SP) jumlah penduduk Kabupaten Blitar pada tahun
2000 adalah sebesar 1.064.643 jiwa. dan pada tahun 2010 sebesar 1.116.639 jiwa
mencangkup penduduk tidak bertempat tinggal tetap.
Sensus penduduk dilaksanakan sepuluh tahun sekali, guna memenuhi kebutuhan
data kependudukan, pada setiap tahun dihitunglah proyeksi penduduk. Proyeksi
penduduk bisa maju untuk beberapa tahun ke depan dan juga bisa mundur sampai
sensus penduduk sebelumnya.
Penduduk Kabupaten Blitar Menurut Jenis Kelamin, 2013-2017

Sumber : Kabupaten Blitar dalam Angka, 2017

Tabel 2.1. Kepadatan Penduduk menurut Desa Tahun 2017

Jumlah
Kode Desa/Kelurahan Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km2)
Penduduk
(1) (2) (3) (4) (5)
001 Bakung 11.24 25 504 229
002 Wonotirto 164.54 35 897 218
003 Panggungrejo 119.04 41 233 346
004 Wates 68.76 28 154 409
005 Binangun 76.79 43 436 565
006 Sutojayan 44.20 47 740 1 080
007 Kademangan 105.28 65 286 620
008 Kanigoro 55.55 77 642 1 397
009 Talun 49.78 60 668 1 218

II- 5
Laporan Pendahuluan
Kajian Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Blitar

Jumlah
Kode Desa/Kelurahan Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km2)
Penduduk
(1) (2) (3) (4) (5)
010 Selopuro 39.29 40 037 1 019
011 Kesamben 56.96 49 302 865
012 Selorejo 52.23 35 369 677
013 Doko 70.95 38 282 539
014 Wlingi 66.36 50 957 767
015 Gandusari 88.23 67 596 766
016 Garum 92.56 65 336 1 197
017 Nglegok 33.33 70 011 756
018 Sanankulon 103.83 56 266 1 688
019 Ponggok 53.98 101 792 980
020 Srengat 40.35 65 482 1 213
021 Wonodadi 40.98 46 887 1 162
022 Udanawu 40.98 40296 998
Sumber : Kabupaten Blitar dalam Angka, 2018

2.2.5 Kondisi Industri


Profil industri pengolahan di Kabupaten Blitar apabila dilihat lebih lanjut cenderung
didominasi oleh industri kecil. Jenis industri yang didirikan akan berpengaruh erat
terhadap besarnya nilai investasi yang ditanam. Jumlah investasi industri kecil di
Kabupaten Blitar pada tahun 2017 sebesar 102.311 juta rupiah. Di Kabupaten Blitar
pada tahun 2017 tercatat sebanyak 2 industri besar dan 337 industri sedang.

Tabel 2.2. Jumlah Kegiatan Industri Mikro berdasarkan Jenis Kegiatan di Desa
Tahun 2016
Kegiatan Industri
Kode Desa Makanan/ Industri Industri Geraba Industri
Batik
Minuman Kayu Anyaman h Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 10 885
001 Bakung 93 175 41 - 78 32
002 Wonotirto 115 75 5 - 35 11
003 Panggungrejo 60 73 5 - 34 18
004 Wates 450 56 48 - 105 66
005 Binangun 39 120 16 - 69 14
006 Sutojayan 137 194 3 - 254 74

II- 6
Laporan Pendahuluan
Kajian Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Blitar

Kegiatan Industri
Kode Desa Makanan/ Industri Industri Geraba Industri
Batik
Minuman Kayu Anyaman h Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 10 885
007 Kademangan 355 144 34 3 164 121
008 Kanigoro 632 74 32 - 352 51
009 Talun 350 39 68 - 42 108
010 Selopuro 250 36 6 2 51 76
011 Kesamben 259 14 79 1 28 222
012 Selorejo 495 33 40 - 10 123
013 Doko 183 33 30 - 38 86
014 Wlingi 605 36 52 1 88 161
015 Gandusari 678 28 13 - 283 60
016 Garum 553 17 22 - 131 161
017 Nglegok 2 879 67 38 - 143 165
018 Sanankulon 1 013 84 91 - 288 150
019 Ponggok 2 094 57 - - 84 96
020 Srengat 553 3 1 1 13 69
021 Wonodadi 143 19 54 - 33 70
022 Udanawu 224 8 41 - 10 885
Sumber : Kabupaten Blitar dalam Angka, 2017

Berdasarkan jumlah tenaga kerja industri diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu


industri besar bila mempunyai lebih dari 100 orang tenaga kerja, industri sedang bila
bertenaga kerja lebih dari 20 – 99 bila bertenaga kerja 5 – 19 orang dikategorikan
sebagai industri kecil sedang industri rumah tangga yang bertenaga kerja 1 – 4 orang.

II- 7
Laporan Pendahuluan
Kajian Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Blitar

Tabel 2.3. Jumlah Kegiatan Industri Mikro di Desa Tahun 2017


Industri
Kode Desa Mikro

(1) (2) (3)


001 Bakung 1204
002 Wonotirto 305
003 Panggungrejo 184
004 Wates 606
005 Binangun 332
006 Sutojayan 434
007 Kademangan 838
008 Kanigoro 1048
009 Talun 841
010 Selopuro 516
011 Kesamben 412
012 Selorejo 870
013 Doko 392
014 Wlingi 806
015 Gandusari 1045
016 Garum 938
017 Nglegok 3265
018 Sanankulon 1479
019 Ponggok 2685
020 Srengat 753
021 Wonodadi 250
022 Udanawu 391
001 Bakung 1204
Sumber : Kabupaten Blitar dalam Angka, 2018

Berdasarkan data Jumlah Kegiatan Industri Mikro desa yang memiliki banyak industri
mikro terdapat pada desa Nglegok yang berjumlah 3265, sedangakan desa yang
paling sedikit memiliki Industri Mikro adalah Desa Panggungrejo yang berjumlah
184.

2.2.6 Kondisi Perdagangan


Perekonomian di Kabupaten Blitar sangat dipengaruhi aktifitas perdagangan dan
jasa. Keberadaan Pasar di Desa merupakan salah satu pusat perdagangan bagi
masyarakat baik dari wilayah kecamatan ini maupun dari luar kecamatan.

II- 8

Anda mungkin juga menyukai