Anda di halaman 1dari 19

KABUPATEN BLITAR

Candi Penataran

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 11


I. KONDISI UMUM WILAYAH
A. Luas dan Batas Wilayah
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Malang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung

Luas wilayah Kabupaten Blitar adalah 1.588,79 km2 di-


mana sekitar 38,02 persen merupakan wilayah dataran tinggi
yang berada pada ketinggian 300-420 dari permukaan laut.
Oleh karena di sebelah selatan berbatasan langsung dengan
Samudra Indonesia, maka beberapa kecamatan mempunyai
wilayah pantai, yaitu Kecamatan Panggungrejo, Wonotirto,
dan Wates.

B. Letak dan Kondisi Geografis


Secara astronomis Kabupaten Blitar terletak di
Jumlah Kecamatan, Kelurahan, 111°40’ - 112°10’ BT dan 7°58’ - 8°9’51’’ LS, sedan-
dan Desa Kabupaten Blitar gkan secara geografis terletak di Pulau Jawa bagian
JUMLAH timur dan berada di pesisir Samudra Hindia.
NO KECAMATAN Secara administratif Kabupaten Blitar terbagi
DESA /KELURAHAN
dalam 22 kecamatan, terdiri dari 248 desa/kelura-
1 BAKUNG 11
han yaitu, 28 kelurahan dan 220 desa. Pemekaran
2 WONOTIRTO 8
wilayah kecamatan ini dimulai pada tahun 1992, se-
3 PANGGUNGREJO 10 dangkan sebelum tahun tersebut Kabupaten Blitar
4 WATES 8 hanya terdiri atas 19 kecamatan.
5 BINANGUN 12 Meskipun telah direncanakan pemindahan pusat
6 SUTOJAYAN 11 pemerintahan Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanig-
7 KADEMANGAN 15 oro, namun sampai saat ini secara administratif pusat
8 KANIGORO 12 pemerintahan Kabupaten Blitar masih berkedudukan
di wilayah Kota Blitar, yaitu di Jalan Sudanco Supriadi
9 TALUN 14
No. 17 Kota Blitar.
10 SELOPURO 8
11 KESAMBEN 10
12 SELOREJO 10
C. Topografi
Hamparan wilayah Kabupaten Blitar merupakan
13 DOKO 10
daerah dengan ketinggian rata-rata ± 243 meter di
14 WLINGI 9 atas permukaan laut dengan distribusi wilayah menu-
15 GANDUSARI 14 rut ketinggian, yaitu:
16 GARUM 9 436,4% wilayah kecamatan berada pada ketinggian
17 NGLEGOK 11 antara 100 - < 200 meter dpl.
18 SANANKULON 12 436,4% wilayah kecamatan berada pada ketinggian
antara 200 - < 300 meter dpl.
19 PONGGOK 15
427,2% wilayah kecamatan berada pada ketinggian
20 SRENGAT 16
> 300 meter dpl.
21 WONODADI 11 Terdapat enam kecamatan yang wilayahnya be-
22 UDANAWU 12 rada pada ketinggian >300 meter diatas permukaan
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 laut, yaitu: Kecamatan Wates, Wonotirto, Doko, Gan-
dusari, Nglegok, dan Panggungrejo.

02 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „


Keberadaan Sungai Brantas membagi wilayah Kabupaten Blitar
menjadi 2 bagian, yaitu wilayah Kabupaten Blitar bagian Ut ara
dan wilayah Kabupaten Blitar bagian Selatan.

BAGIAN UTARA :
Merupakan dataran rendah dan dataran tinggi dengan keting-
gian antara 105 – 349 meter dari permukaan laut. Wilayah ini
secara geografis dekat dengan Gunung Kelud yang masih ak-
tif sehingga tanah di wilayah ini lebih subur dibanding dengan
bagian Selatan. Kabupaten Blitar bagian utara ini meliputi 15
wilayah kecamatan, yaitu: Kanigoro, Talun, Selopuro, Kesamben,
Selorejo, Doko, Wlingi, Gandusari, Garum, Nglegok, Sanankulon,
Ponggok, Srengat, Wonodadi, dan Udanawu.

Pesona Gunung Kelud 4

BAGIAN SELATAN :
Merupakan perpaduan antara dataran
rendah dan dataran tinggi dengan keting-
gian antara 150-420 meter dari permukaan
laut. Dari segi topografi, bagian selatan
merupakan bagian pesisir dan pegunungan
berbatu, sehingga struktur tanahnya kurang
subur dibandingkan dengan Blitar bagian
utara. Bagian utara ini mencakup 7 wilayah
kecamatan yaitu: Bakung, Wonotirto, Pang-
gungrejo, Wates, Binangun, Sutojayan, dan
Kademangan.

Pantai Peh Pulo, Sumbersih, Panggungrejo 4

d. Geologi

e. Hidrologi

f. Klimatologi
Dari data yang terekam pada 36 stasiun pengamat yang ada di Kabupaten Blitar disimpulkan bahwa selama
tahun 2011 Kabupaten Blitar diguyur hujan selama 108 hari atau hampir 4 bulan, dengan rata-rata curah hujan
17,16 mm, dimana kondisi ini mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya yang memiliki rata-
rata curah hujan sebanyak 20,98 mm. Suhu tertinggi 30 Celcius dan suhu terendah 18 Celcius.

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 03


G. Penggunaan Lahan
Kabupaten Blitar dengan luas 1.588,79 Ha, sebanyak 19,96 persen-nya merupakan la-
han persawahan. Dari lahan sawah seluas itu terdapat 71,00 persen lahan sawah berpen-
gairan teknis; 12,12 persen lahan sawah berpengairan setengah teknis; 10,57 persen lahan
sawah berpengairan sederhana; 2,51 persen lahan sawah berpengairan desa/non-PU; dan
lahan sawah berpengairan tadah hujan sebanyak 3,80 persen. Untuk luas lahan bukan sawah
bila dilihat dari penggunaannya, maka luas tegal/kebun menduduki luas terbesar yaitu 35,34
persen, urutan kedua yaitu rumah dan pekarangan sebesar 26,85 persen, sedangkan sisanya
untuk penggembalaan/ padang rumput, tambak, kolam, hutan, perkebunan dan lainnya.

II. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH

a. Pengembangan Industri
Minyak Atsiri
KENANGA, NILAM, DAN CENGKEH

Kegiatan produksi minyak atsiri melibat-


kan banyak pihak mulai dari petani pengha-
sil bahan baku, industri kecil dan menengah
penyulingan, pedagang, pengumpul sampai
industri pengolahan lanjut dan eksportir. In-
dustri ini banyak menyediakan peluang usaha,
sehingga layak untuk dikembangkan dalam
skala luas.
Selain minyak atsiri kenanga, Kabupaten
Blitar juga merupakan produsen atsiri nilam
terbesar ketiga di Indonesia dengan rata-rata
produksi 3 ton/tahun. Sentra penyulingan min-
yak atsiri nilam ini ada di Kecamatan Doko.
Sedangkan produksi cengkeh di lahan seluas
1.816 Ha adalah sebesar 635,34 ton dengan
rata-rata produksi minyak atsiri cengkeh sebe-
sar 66 ton dan jumlah unit usaha 22 buah.
Wilayah dengan potensi produk minyak atsiri
cengkeh terbesar ada di Kecamatan Doko,
Wlingi, Gandusari, dan Nglegok.

Bunga Kenanga t

Minyak hasil penyulingan t

Proses penyulingan 4

04 Potensi
Potensidan
danProduk
ProdukUnggulan
UnggulanJawa
JawaTimur
Timur„
„
t
Petani dan kebun kelapa sawit di Blitar Selatan t

b. Budidaya Kelapa Sawit


Saat ini sedang dibudidayakan tanaman kelapa sawit
di lahan seluas 7.000 Ha di wilayah Blitar Selatan. Ma-
syarakat cukup antusias dengan usaha ini karena komoditas kelapa
sawit dianggap mampu memberikan kesejahteraan bagi mereka dan
pengembangan perkebunan kelapa sawit ini diharapkan dapat mem-
buka lapangan kerja. Pada September 2012 dilaksanakan peletakan
batu pertama pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di Desa
Kembangarum, Kecamatan Sutojayan yang diharapkan mampu men-
gakomodir hasil produksi kelapa sawit di wilayah Kabupaten Blitar. Ke-
berhasilan budi daya kelapa sawait di wilayah Blitar Selatan memberi
harapan bagi masyarakat di wilayah ini bahwa tanah kurang subur yang
mereka miliki mempunyai nilai ekonomis.

„Potensi
„ Potensidan
danProduk
ProdukUnggulan
UnggulanJawa
JawaTimur
Timur 05
c. Potensi Pertambangan
g Mineral Logam/
g / No
on Lo
ogam
Potensi Mineral di Kabupaten Blitar
No Jenis Mineral Potensi (Luas Wilayaah/ Volume) (Ha/ m3) Loka
kaasi
s
1 Bentonit 136,19/970.000 W tes & Biina
Wa nanng
ngun
un
2 Feldspar 355,00/2.830.000 Wono
Wo notitirt
rtto
rto
3 Pasir Besi 48,30/298.000 Pang
Panggu
guung
ngrejo
rejo
re jo, Ba
Bakkuung
Baku ng, Wa
ng, Watees
4 Ball Clay 187,35/1.864.390 Wono
noti
otitirt
rttoo,, W
Wat
attes
es, Ka
es, Kade
demang
dem ngan
gaann
5 Kaolin 74,00/1.495.000 Wonootitirt
Wo rto,
rto
rt o, Sut
u ojay
ojjayyan
an
6 Sirtu 280,00/3.100.000 Sunggai Lekso
Su soo, Sem
Seemu
mut da
dan Ba
Bada
dakk
da
Sumber: Pertambangan Dalam Angka
a Tahun 2011

t Gula kelapa

4
Proses pencetakan gula kelapa

d. Pengembangan Paket Wisata


Kecamatan Nglegok merupakan salah satu
wilayah yang memiliki potensi ekonomi yang cu-
kup tinggi, yaitu (1) perindustrian (gula kelapa) di-
mana di kecamatan ini pada tahun 2009 berdasar
survey produk Putri Kencana tercatat terdapat 150
unit usaha dari total 4.909 unit industri gula kelapa
yang ada di Kabupaten Blitar ; (2) pariwisata (kom-
pleks Candi Penataran) yang selain menawarkan
obyek wisata candi, museum, dan kolam renang,
juga menawarkan wisata budaya berupa pertunju-
kan Drama Tari Pesona Seruling Penataran setiap
malam purnama; dan (3) Kawasan Minapolitan den-
gan budidaya andalan Ikan Koi. Oleh karenanya, di
masa mendatang wilayah ini berpotensi untuk dija-
dikan sebagai salah satu obyek wisata yang berkat-
egori “mina-wisata” berbasis pertanian dan budaya.

4
Paket wisata budidaya ikan koi

06 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „


E. Pengembangan Wisata Pantai
Kabupaten Blitar memiliki tiga kecamatan yang mempunyai wilayah pantai, yaitu Keca-
matan Panggungrejo, Wonotirto, dan Wates, yang memiliki pantai-pantai yang sangat indah
yang berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata, yang hingga saat ini
pantai-pantai tersebut masih belum dikelola secara profesional sebagai obyek wisata.

Pantai Tambakrejo t

Nelayan dengan hasil tangkapannya 4

F. Pengembangan
Usaha Perikanan Laut
Pembangunan Pelabuhan Penda-
ratan Ikan (PPI) di Tambakrejo,
Hasil Produksi Perikanan Laut Tahun 2009-2011 (ton)
Wonotirto diharapkan mampu memacu
perkembangan potensi sektor perikan- No Jenis Ikan 2009 2010 2011
an laut di Kabupaten Blitar seiring de- 1 Tongkol 60.742 92.219 213.270
ngan sedang berlangsungnya tahapan
2 Lemuru/ Sardin 38.827 104.465 18.267
pembangunan Jalan Lintas Selatan
(JLS). Perkembangan produksi peri- 3 Layang 17.864 29.625 651.669
kanan laut Kabupaten Blitar 5 tahun 4 Tengiri 6.996 18.895 2.477
terakhir adalah sebagai berikut:
5 Merah 3.360 2.706 3.999
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 07


BENCANA
a. Kawasan rawan bencana letusan
gunung berapi
Kawasan yang berada di wilayah Blitar Utara khususnya
wilayah yang berada di sekitar Gunung Kelud dan di sekitar
jaringan aliran lahar (di Desa Pasirharjo dan sekitar Desa
Soso) serta di sekitar jaringan aliran lahar yaitu sekitar Su-
ngai Lekso, Sungai Putih, Sungai Lahar, Sungai Darapdur-
go, Sungai Kuning, Sungai Semut (Kali Badak, Kali Termas I
dan Kali Termas II), dengan jalur evakuasi Kecamatan Gan-
dusari - Kecamatan Wlingi - Kecamatan Talun - Kecamatan
Ponggok - Kecamatan Udanawu
Dam-dam penahan lahar Gunung Kelud, dengan lokasi
meliputi Kecamatan Gandusari, Kecamatan Wlingi, Keca-
matan Talun, Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Udan-
awu. Kemunculan anak Gunung Kelud t

b. Kawasan rawan bencana longsor


Meliputi wilayah pegunungan dan perbukitan seperti di Kecamatan Doko (di sekitar Desa Sidorejo
arah ke Desa Resapombo), Kecamatan Wlingi arah ke desa Krisik, Kecamatan Selorejo, Kecamatan
Kesamben dan wilayah di sekitar perbukitan lainnya dengan jalur evakuasi Kecamatan Wlingi – Keca-
matan Talun – Kecamatan Selorejo – Kecamatan Kesamben.

c. Kawasan rawan bencana banjir


Meliputi kawasan sekitar DAS Brantas yang meliputi : Kecamatan Selorejo, Kecamatan Kesamben,
Kecamatan Binangun, Kecamatan Selopuro, Kecamatan Talun, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan
Sutojayan, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Kademangan, Kecamatan Sanankulon, Kecamatan Sren-
gat dan Kecamatan Wonodadi dengan jalur evakuasi Kecamatan Selorejo – Kesamben – Talun – Kanig-
oro dan Kecamatan Panggungrejo – Wonotirto – Kademangan dan Kecamatan Kesamben – Sutojayan
– Kanigoro – Sanankulon – Srengat – Wonodadi.

d. Kawasan rawan bencana tsunami


Mencakup kawasan pantai selatan (Kecamatan Wates, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan
Wonotirto, Kecamatan Bakung) dengan jalur evakuasi Kecamatan Wates – Binangun - Kesamben dan
Kecamatan Pangungrejo – Sutojayan – Kanigoro dan Kecamatan Bakung – Kecamatan Wonotirto –
Kademangan.

E. Kawasan rawan bencana alam angin puyuh


Meliputi Kecamatan Ponggok, Kecamatan Nglegok, dan Kecamatan Srengat dengan jalur evakuasi
Kecamatan Nglegok – Sanankulon – Ponggok – Srengat – Wonodadi – Udanawu.

08 Potensi
Po
P ote
tennssi dda
dan
an P
Pr
Produk
roodduukk U
Unggulan
nggu
ng gullaan JJa
Jawa
awwaa TTimur
i ur „
im
IV. DEMOGRAFI
a. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Blitar Sensus Penduduk 1961-2010

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL LAJU PERTUMBUHAN


TAHUN
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%)

1961 413,161 426,737 839,898


1971 469,363 480,913 950,276 1.24
1980 513,057 524,118 1,037,175 0.98
1990 509,631 539,984 1,049,615 0.12
2000 532,149 532,494 1,064,643 0.14
2010 559,475 557,164 1,116,639 0.48
Sumber: Kab. Blitar Dalam Angka Tahun 2012

b. Tenaga Kerja
Jumlah pencari kerja pada tahun 2011 mencapai 20.349 orang, dimana 11 ribu lebih diantaranya adalah
perempuan, sementara jumlah lowongan kerja yang tersedia hanya untuk 4.676 orang. Dari sejumlah pencari
kerja tersebut yang sudah mendapatkan penempatan sebanyak 4.511 orang dan dari sejumlah lowongan kerja
yang ada, sebanyak 93 diantaranya telah dihapus, sehingga sisa lowongan kerja sampai akhir 2011 sebanyak
72 lowongan.

V. POTENSI UNGGULAN
A. PERTANIAN
PADI
Jumlah Produksi : 398.728 Ton
Luas Areal Tanam : 54.357 Ha
Produktivitas : 7,34 ton/ha
Wilayah Potensi :Kecamatan Gandusari,
Kesamben, Talun,
Selopuro, Garum.
JAGUNG
Jumlah Produksi : 237.203 Ton
Luas Areal Tanam : 40.395 Ha
Produktivitas : 5,87 ton/ha
Wilayah Potensi :Kecamatan Panggungrejo,
Talun, Kademangan, Wates,
Binangun.
KETELA POHON
Jumlah Produksi : 89.554 Ton
Luas Areal Tanam : 4.225 Ha
Produktivitas : 21,20 ton/ha
Wilayah Potensi :Kecamatan Panggungrejo,
Wates, Wonotiro, Kesamben,
Bakung.

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 09


b. HORTIKULTURA
CABAI KECIL
Jumlah Produksi : 10.188 Ton
Luas Areal Tanam : 3.447 Ha
Produktivitas : 2,96 ton/ha
Wilayah Potensi : Kecamatan Panggungrejo, Wates,
Binangun, Kademangan.

CABAI BESAR
Jumlah Produksi : 11.507 Ton
Luas Areal Tanam : 859 Ha
Produktivitas : 13,40 ton/ha
Wilayah Potensi : Kecamatan Wonotirto, Panggungrejo,
Srengat.

TOMAT
Jumlah Produksi : 3.697 Ton
Luas Areal Tanam : 176 Ha
Produktivitas : 21,01 ton/ha
Wilayah Potensi :Kecamatan Gandusari, Sanankulon.

BELIMBING
Jumlah Produksi : 3.611 Ton
Banyaknya pohon : 258.811 pohon
Produktivitas : 13,95 kg/pohon
Wilayah Potensi : Kecamatan Ponggok, Sanankulon,
Kanigoro
Sejak tahun 2006 Kecamatan Kanigoro telah ditetapkan sebagai
pusat pengembangan Kawasan Agropolitan dengan produk unggu-
lan sapi perah, peternakan ayam, perikanan air tawar, dan buah
belimbing.

RAMBUTAN
Jumlah Produksi : 16.859 Ton
Banyaknya pohon : 286.795 pohon
Produktivitas : 58,78 kg/pohon
Wilayah Potensi : Kecamatan Garum, Gandusari,
Kanigoro, Selopuro
Varietas Unggulan :Rambutan Binjai.

PISANG
Jumlah Produksi : 14.109 Ton
Banyaknya pohon : 864.473 pohon
Produktivitas : 16,32 kg/pohon
Wilayah Potensi :Kecamatan Doko, Srengat, Panggungrejo.

10 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „


DURIAN
Jumlah Produksi : 2.773 Ton
Banyaknya pohon : 45.462 pohon
Produktivitas : 60,99 kg/pohon
Wilayah Potensi : Kecamatan Gandusari, Talun,
Doko, Srengat
Varietas Unggulan : Durian Bedugol.

NANAS
Jumlah Produksi : 2.638 Ton
Banyaknya pohon : 4.229.421 pohon
Wilayah Potensi : Kecamatan Ponggok
Daerah Pemasaran : Surabaya, Jakarta dan ekspor ke Singapura.

JAMUR
Kabupaten Blitar merupakan produsen jamur konsumsi
terbesar kedua di Jawa Timur.
Rata-rata produksi : 13.736 kg per tahun.
Jumlah unit usaha : 4 unit.
Sentra budidaya : Kecamatan Garum.
Daerah pemasaran : Blitar, Malang, dan Kediri.

c. PERKEBUNAN
KENANGA
Luas Area Tanam : 473,45 Ha
Produksi : 2.497,45 Ton
Produktivitas : 7.095 kg/ha/tahun
Jumlah Petani : 840 orang
Wilayah Potensi : Kecamatan Ponggok, Wonodadi,
Udanawu, Kademangan, Srengat
Mencukupi kebutuhan industri penyulingan atsiri kenanga
di Kabupaten Blitar.

KELAPA
Luas Area Tanam : 17.637 Ha
Produksi : 21.989 Ton
Produktivitas : 1.299 kg/ha/tahun
Jumlah Petani : 33.713 orang
Wilayah Potensi : Kecamatan Bakung, Gandusari,
Srengat, Panggungrejo, Kademangan
Mencukupi kebutuhan industri pembuatan gula kelapa
di Kabupaten Blitar.

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 11


CENGKEH
Luas Area Tanam : 1.816 Ha
Produksi : 635,34 ton/ tahun
Produktivitas : 470,97 kg/ha/tahun
Jumlah Petani : 2.831 orang
Wilayah Potensi : Kecamatan Doko, Wlingi, Gandusari,
dan Nglegok.

TEBU
Luas Area Tanam : 6.281 Ha
Produksi : 502.497,55 Ton
Produktivitas : 79.999 kg/ha/tahun
Jumlah Petani : 2.093 orang
Wilayah Potensi : Kecamatan Wonotirto, Nglegok, Udanawu,
Binangun, Garum.
KAKAO
Luas Area Tanam : 3.301 Ha
Produksi : 1.256,21 Ton
Produktivitas : 713,01 kg/ha/tahun
Jumlah Petani : 5.438 orang
Wilayah Potensi : Kecamatan Wates, Ponggok, Udanawu,
Gandusari, Srengat.

d. PETERNAKAN
SAPI POTONG
Produksi Daging : 20.005,7 Ton
Populasi Ternak : 189.378 ekor
Wilayah Potensi : Ponggok, Panggungrejo,
Udanawu, Binangun, Srengat.

SAPI PERAH
Produksi Susu : 40.553,2 Liter
Populasi Ternak : 5.680 ekor
Wilayah Potensi : Kecamatan Gandusari, Sanankulon,
Srengat, Kanigoro, Wlingi
Pemasaran : Sebagai produsen susu terbesar ketiga di
Jawa Timur, hasil produksi susu selain untuk mencukupi kebutuhan
lokal wilayah Kota/Kabupaten Blitar, juga dikirim ke Pasuruan, Jawa
Tengah, dan Jawa Barat.

AYAM RAS PETELUR


Produksi Telur : 121.422,4 ton
Populasi Ternak : 4.250.760 ekor
Wilayah Potensi : Kecamatan Garum, Nglegok, Kesamben,
Doko, Gandusari, Kademangan.
Pemasaran : Mencukupi kebutuhan lokal baik di wilayah
Kota/Kabupaten Blitar maupun Jawa Timur serta dikirim ke Jakarta
dan wilayah Luar Jawa (Maluku, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan,
dan Papua). Kabupaten Blitar sebagai produsen telur ayam terbesar
ketiga nasional memiliki keunggulan sebagai penghasil komoditas
telur yang mampu memenuhi 70% kebutuhan telur Jawa Timur dan
30% kebutuhan nasional.

12 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „


E. PERIKANAN
Komoditi ikan hias mengalami perkembangan yang cukup bagus pada beberapa tahun terakhir.
Salah satu komoditi subsektor perikanan yang dijadikan sebagai unggulan sekaligus icon Kabu-
paten Blitar adalah ikan hias khususnya ikan Koi. Beberapa komoditas ikan hias yang memiliki nilai
produksi tinggi diantaranya Koi, Manfish, Osean, Komet, dan Sumatera. Selain ikan hias, produksi
ikan air tawar lain juga memiliki potensi ekonomis yang tinggi.

IKAN HIAS KOI


Kabupaten Blitar merupakan produsen ikan Koi terbesar di Indonesia. Melalui SK Menteri Ke-
lautan dan Perikanan RI Nomor: KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan, Ke-
camatan Nglegok telah ditetapkan sebagai Kawasan Minapolitan dengan produk unggulan ikan
hias Koi dan menjadi satu-satunya minapolitan Koi di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas ikan koi maka dibangun Sub Raiser Ikan Hias di wilayah minapolitan sebagai peng-
hasil bibit dan indukan ikan koi. Pada even Jawa Pos Otonomi Award ke-11 Tahun 2012 Kabupaten
Blitar meraih kategori Bidang Pertumbuhan Ekonomi (Minapolitan Penopang Pertumbuhan Eko-
nomi).
Produksi Ikan Koi : 167.077.700 ekor
Nilai Produksi : Rp. 803.627.500.000,00
Wilayah Potensi : Kecamatan Nglegok, Sanankulon,
Gandusari, Garum, Talun.
Pemasaran : Ekspor ke Singapura, Belanda,
dan Jerman.

IKAN AIR TAWAR (KONSUMSI)


Selain ikan hias, Kabupaten Blitar juga menghasilkan ikan tawar
(konsumsi) yang cukup melimpah. Wilayah Potensi Kecamatan
Nglegok, Talun, Sanankulon, Garum, Gandusari.

Produksi 3 Komoditas Ikan Air Tawar Terbesar


di Kabupaten Blitar Tahun 2009-2011 (ton)
No Jenis Ikan 2009 2010 2011
1 Lele 763,884 772,000 1,101,200
2 Gurami 577,948 671,000 832,700
3 Nila 1,210,087 3,070,000 5,416,000
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 13


f. INDUSTRI
Dalam rangka mendukung perkembangan industri pengolahan
berbasis sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Blitar mencanang-
kan Program Putri Kencana pada tahun 2008, melalui konsep klaster
industri, yaitu:
4Klaster Manggarsari, adalah industri pengolahan berbasis kelapa
(gula kelapa, kerajinan batok kelapa, dan lain-lain).
4Klaster Java Atsiri, adalah industri pengolahan berbasis tanaman
atsiri (nilam, kenanga, cengkeh, akar wangi).
4Klaster Sari Raos, adalah industri pengolahan berbasis makanan
(sambel pecel, geti, tepung cassava, keripik dan lain-lain).
Beberapa industri yang berkembang di Kabupaten Blitar antara
lain:

1. INDUSTRI PENYULINGAN MINYAK ATSIRI


MINYAK ATSIRI KENANGA
Kabupaten Blitar merupakan produsen minyak atsiri kenanga ter-
besar di Indonesia dengan rata-rata produksi 16 ton/tahun. Saat ini
terdapat 8 (delapan) unit usaha penyulingan minyak atsiri kenanga
yang didukung pasokan bahan baku tanaman bunga kenanga yang
tersebar di 16 kecamatan dengan rata-rata produksi bunga mencapai
2.500 ton per tahun. Sentra utama produksi minyak atsiri ada di Ke-
camatan Ponggok dan Srengat. Oleh karena keterbatasan teknologi
dan SDM, maka teknologi penyulingan masih sederhana dan hasil
produksinya masih bersifat minyak mentah (belum siap pakai) dan
rendemennya rendah, sehingga nilai ekonomisnya masih kecil. Se-
lain itu, karena terbatasnya akses dan lemahnya “bargaining power”
produsen, maka untuk mengekspor ke pasar luar negeri harus melalui
agen eksportir, dengan kata lain rantai ekonominya terlalu panjang
sehingga kurang efisien dan merugikan produsen. Produk dijual ke
pasar lokal dan ekspor ke luar negeri, antara lain ke Eropa.

MINYAK ATSIRI NILAM


Kabupaten Blitar merupakan produsen minyak atsiri nilam terbe-
sar ketiga di Indonesia dengan rata-rata produksi 3 ton/tahun. Potensi
tanaman nilam terbesar ada di Kecamatan Doko dan saat ini ada
5 unit mesin penyuling. Daerah pemasarannya meliputi Surabaya, Ja-
karta, Medan, dan ekspor ke Singapura.

MINYAK ATSIRI CENGKEH


Saat ini terdapat 22 unit usaha penyulingan cengkeh yang mampu
memproduksi minyak cengkeh rata-rata sebanyak 60 ton per tahun
dengan nilai produksi Rp. 13.200.000.000,- per tahun. Wilayah po-
tensi industri ini meliputi Doko, Gandusari, Wlingi, dan Nglegok.
Untuk mendukung kelestarian tanaman atsiri dan menjaga kes-
inambungan industrinya maka dilaksanakan berbagai program ker-
jasama antara pemerintah daerah, lembaga penelitian dan pihak-pihak
terkait. Salah satunya adalah kerjasama antara Pemkab Blitar dengan
Universitas Brawijaya, dan Perhutani melalui Program Hibah Kompeti-
si Institusi (PHKI) dimana salah satu agendanya yaitu pengembangan
tanaman atsiri oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di ka-
wasan hutan produksi dan rencana pembangunan pabrik penyulingan
minyak atsiri.

14 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „


4
Kemasan gula kelapa siap dipasarkan

2. INDUSTRI PANGAN OLAHAN


INDUSTRI PEMBUATAN GULA KELAPA
Industri pembuatan gula kelapa merupakan primadona di Kabu-
paten Blitar dan menjadikannya sebagai produsen gula kelapa ter-
besar ketiga di Jawa Timur. Tercatat lebih dari 60 sentra pembuatan
gula kelapa yang tersebar di beberapa kecamatan: Sanankulon,
Srengat, Ponggok, dan Nglegok. Rata-rata produksi 11.035 ton per
tahun. Selain menyuplai kebutuhan lokal, wilayah pemasarannya
meliputi Surabaya, Malang, Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun,
Tuban dan Kalimantan.

INDUSTRI PEMBUATAN SAMBEL PECEL


Industri ini banyak berkembang di Kecamatan Sanankulon dan
Nglegok yaitu sampai dengan tahun 2011 sejumlah 18 unit usaha
dengan rata-rata produksi 94. 799 kilogram per tahun. Daerah
pemasaran meliputi wilayah Kabupaten/Kota Blitar dan diekspor ke
Arab Saudi.

INDUSTRI PEMBUATAN GETI DAN JENANG


Sentra industri pembuatan geti dan jenang terdapat di Keca-
matan Kademangan. Jumlah industri pembuatan geti sebanyak 15
unit dengan rata-rata produksi 100 kg per minggu. Daerah pemasa-
ran meliputi Jawa tengah, Ponorogo, Tulungagung, Lumajang. Se-
dangkan jumlah industri pembuatan jenang sebanyak 12 unit den-
gan rata-rata produksi 5 kwintal per hari dan dipasarkan di berbagai
wilayah di Kabupaten Blitar dan sekitarnya.

3. INDUSTRI KERAJINAN
INDUSTRI KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA t Proses tradisional perajin gula
Salah satu industri kerajinan yang mampu menembus pasar luar
negeri adalah kerajinan berbahan dasar tempurung kelapa yang ada
di Kecamatan Wonodadi. Kapasitas produksinya adalah 150 buah
t
Produksi genteng
per hari. Daerah pemasarannya meliputi Jogja, Malang, Bali, Malay-
sia, Australia.

INDUSTRI GENTENG
Sampai dengan tahun 2011 terdapat 521
unit usaha pembuatan genteng dengan produk-
si sebanyak 42.366.000 biji per tahun. Sentra
industri pembuatan genteng terdapat di Talun,
Kanigoro, Kesamben, dan Binangun.

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 19


G. PARIWISATA
Kabupaten Blitar memiliki kekayaan obyek wisata yang beranekara-
gam, menarik dan berpeluang untuk dikembangkan di masa mendatang.
Siraman Kiai Prodah
Obyek wisata yang ada terbagi menjadi wisata sejarah, wisata alam, wisata
t
rekreasi, dan wisata budaya. Berbagai obyek wisata yang tersebar di Ka-
t bupaten Blitar dapat bersinergi dengan obyek wisata daerah sekitar seperti
Telaga Rambut Monte
Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten
Malang. Obyek-obyek wisata Kabupaten Blitar diantaranya:

OBYEK WISATA ALAM


Wisata Gunung Kelud, Pantai Tambakrejo (Desa Tambakrejo,
Wonotirto), Pantai Serang (Desa Serang, Panggungrejo), Pantai
Jolosutro (Desa Ringinrejo, Wates), Goa Embul Tuk (Desa Tumpak
kepuh, Bakung), Bendungan Lahor (Desa Ngreco, Selorejo), Petila-
san Telaga Rambut Monte (Desa Krisik, Gandusari).

OBYEK WISATA SEJARAH


Candi Penataran (Desa Penataran, Nglegok), Candi Simping
(Desa Sumberjati, Kademangan), Monumen Trisula (Desa Bakung,
Bakung)

OBYEK WISATA BUDAYA SIRAMAN GONG KYAI PRADAH


Siraman Gong Kyai Pradah diselenggarakan setiap 1 Muharram

16 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „


bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW di Alun-alun Lodoyo Kecamatan Sutojayan.

LARUNG SESAJI
Larung Sesaji dilaksanakan setiap 1 Muharram di
Pantai Tambakrejo dan Pantai Serang.

HARI JADI KABUPATEN BLITAR


Setiap tanggal 5 Agustus diselenggarakan upacara
adat Hari Jadi Kabupaten Blitar dan kirab Pusaka dari
Candi Penataran menuju Pendopo Kabupaten Blitar di-
iringi oleh berbagai kesenian tradisional antara lain tari
gambyong dan tari barongan serta diselenggarakan
pagelaran wayang kulit.

PAGELARAN SENDRA TARI (PESONA BUMI PENATARAN)


Diselenggarakan di kawasan Candi Penataran dalam
rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Blitar. Diisi
dengan pagelaran sendratari tradisional mengangkat
epik Ramayana dan Mahabarata sebagaimana terpahat
pada dinding Candi Penataran.

PAGELARAN KESENIAN TRADISIONAL (PURNAMA SERULING


PENATARAN)
Purnama Seruling Penataran digelar di kawasan
Candi Penataran pada setiap malam purnama menampil-
kan pagelaran kesenian tradisional yang dikombinasikan
dengan kesenian modern.

OBYEK WISATA REKREASI


Wisata Pemandian, Fasilitas Bermain dan Olahraga
(Gedung Loka Pancakarsa, kawasan wisata Candi Pena-
taran, Nglegok) Kebun Teh Bantaran (Desa Ngadirenggo,
Wlingi) Waduk Sutami (Selorejo)

H. PERTAMBANGAN
Kabupaten Blitar memiliki deposit mineral logam/ non logam yang beraneka ra-
gam, seperti Bentonit, Feldspar, Pasir Besi, Ball Clay, Kaolin, Batu Kapur, Tras, dan
Sirtu. Sementara yang sudah dieksploitasi antara lain Bentonit, Feldspar, Gamping,
dan Pasir Besi.

I. ENERGI LISTRIK DAN AIR BERSIH


Pelanggan PLN Menurut Golongan Tarif Tahun 2011

No UPJ Rumah Tangga Komersial Industri Publik Pemerintah

1 Wlingi 83,381 1,349 24 1,646 133


2 Sutojayan 58,732 635 55 947 252
3 Srengat 54,419 702 51 1,203 194
Tahun
2011 196,532 2,686 130 3,796 579
2010 163,660 2,371 127 3,252 684
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 17


Produksi listrik yang dibangkitkan, Dijual, Susut distribusi,
dan Pendapatan Tahun 2011
Dibangkitkan Susut Pendapatan (000
No UPJ Dijual (Kwh)
(Kwh) Distribusi (%) Rp)
1 Wlingi 74,850,601 67,739,440 8,81 39,933,531
2 Sutojayan 67,466,035 61,053,741 8,64 37,227,955
3 Srengat 70,815,302 63,286,652 10,63 38,152,763
Tahun
2011 213,131,938 192,079,833 28,08 115,314,249
2010 202,842,771 181,150,628 37,78 105,533,367
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012

Kabupaten Blitar memiliki 3 Unit Pelayanan Jaringan Listrik, yaitu UPJ Wlingi,
UPJ Sutojayan, dan UPJ Srengat di bawah naungan PT. PLN. Tiga Unit Pelayanan
Jaringan Listrik tersebut telah membangkitkan energi listrik sebanyak 313.1 juta
Kwh.
Produksi Air, Konsumsi, dan Pendapatan PDAM Kab. Blitar

Tahun Produksi (m3) Konsumsi (m3) Pendapatan (000 Rp)

2010 2,702,135 2,013,971 4,459,653


2011 2,691,488 1,933,523 4,836,890
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012

Kebutuhan air bersih di Kabupaten Blitar dipenuhi oleh PDAM Kabupaten Blitar
yang berlokasi di Wlingi. Kuantitas air bersih yang diproduksi PDAM tahun 2011
menurun dibanding tahun 2010, namun mengalami kenaikan omset sebesar 8,5%,
yaitu mencapai 4,83 miliar rupiah.

18 Potensi dan
Potensi dan Produk
Produk Unggulan
Unggulan Jawa
Jawa Timur
Timur „
„
J. INFRASTRUKTUR
Panjang Jalan (Jalan Kabupaten) Menurut
Jenis Permukaan, Kondisi & Kelas Jalan 2009-2011 (Km)
Kondisi Jalan 2009 2010 2011
Jenis Permukaan Jalan
- Aspal 2.181,0 2.238,0 2.320,2
- Beton - - 10,3
- Kerikil/Makadam 575,0 544,0 709,3
- Tanah 1.707,5 1.675,7 1.426,1
- Tidak Dirinci 2,5 8,3 -
Jumlah Total 4.466,0 4.466,0 4.466,0
Kondisi Jalan
- Baik 3.622,0 3.634,0 3.634,0
- Rusak Ringan 565,0 580,0 580,0
- Rusak Berat 279,0 252,0 252,0
Jumlah Total 4.466,0 4.466,0 4.466,0
Kelas Jalan
- Kelas I - - -
- Kelas II - - -
- Kelas III - - -
- Kelas IIIA - - -
- Kelas IIIB - - -
- Kelas IIIC 1.837,0 1.837,0 1.837,0
- Kelas IV - - -
- Kelas V - - -
- Kelas Tidak Dirinci 2.629,0 2.629,0 2.629,0
t Bendungan Ngusri
untuk antisipasi bencana Gunung Kelud Jumlah Total 4.466,0 4.466,0 4.466,0
4
Jembatan Kademangan
Sumber: Kab. Blitar Dalam Angka Tahun 2012
penghubung Blitar Utara-Selatan

Salah satu motor penggerak aktivitas ekonomi daerah adalah infrastruktur yang
memadai. Kabupaten Blitar merupakan wilayah pertama yang memiliki jalan raya ter-
panjang di Jawa Timur, yaitu sepanjang 4.466 km dan jalan provinsi sepanjang 62
km, dengan rincian Kelas IIIA sepanjang 18 km dan Kelas IIIB sepanjang 44 km. Saat
ini Pemerintah Kabupaten Blitar memiliki 2 agenda besar terkait pembangunan infra-
struktur jalan, yaitu penyelesaian Rencana Pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS)
sepanjang 62,5 km dan rencana Pelurusan Jalan Malang-Blitar, yang diharapkan dapat
memacu gerak roda perekonomian Kabupaten Blitar, karena dengan meningkatnya
kualitas infrastruktur suatu wilayah maka arus barang dan jasa akan mengalir lebih
cepat sekaligus sebagai stimulus masuknya investasi sehingga pertumbuhan ekonomi
diharapkan akan meningkat.

„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 19

Anda mungkin juga menyukai