Anda di halaman 1dari 8

Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan

pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk


setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci
tata ruang. Peraturan zonasi mengatur lebih rinci dan lengkap ketentuan
pemanfaatan ruang dengan tetap mengacu pada Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota yang ada.

Dalam mengatasi masalah pembangunan tersebut, Pemerintah Kota Blitar


sebenarnya telah memiliki peraturan untuk mengendalikan pembangunan.
Pemerintah Kota Blitar telah menyusun rencana maupun ketentuan
pembangunan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Blitar. Namun, rencana umum tata ruang tersebut meskipun telah
ditetapkan sebagai peraturan daerah, tetapi karena kandungan materinya
masih sangat bersifat umum dan konsepsional, belum dapat dijadikan
dasar dalam penerbitan berbagai macam perizinan yang menyangkut
pembangunan kota. Sehingga diperlukan peraturan yang lebih terperinci
yang mengatur setiap zona-zona kawasan agar pembangunan di Kota
Blitar sesuai fungsi dan tata guna lahan, yaitu dengan membuat peraturan
zonasi. Kota Blitar memiliki luas wilayah hanya 32,58 km2, sehingga
menjadikan Kota Blitar sebagai salah satu kota terkecil di Provinsi Jawa
Timur. Dengan jumlah penduduk 145.111 jiwa pada tahun 2014 serta
tingkat kepadatan mencapai 4.454 jiwa/km2 bukan berarti Kota Blitar
tanpa masalah.

Salah satu masalah laten yang terdapat di Kota Blitar adalah masalah
permukiman. Padatnya permukiman di Kota Blitar menyebabkan
terbentuknya kawasan kumuh. Salah satunya permukiman di belakang
Pasar Legi. Pembangunan rumah di kawasan tersebut saling berhimpit,
tanpa adanya jarak antar bangunan. Bahkan, terdapat rumah yang tidak
mempunyai teras, dan ada pula rumah yang terasnya diperuntukkan
sebagai kandang ayam, sehingga menjadikan kawasan tersebut sebagai
kawasan kumuh.

Selain itu, Pembangunan perumahan yang berada di kawasan pertanian


juga semakin menggerus lahan pertanian yang ada di Kota Blitar. Kawasan
pertanian yang seharusnya terbebas dari pembangunan, malah
diperuntukkan untuk kawasan perumahan. Hal ini terjadi di Kota Blitar di
sepanjang Jalan Mahakam, yang termasuk daerah tepi kota. Pembangunan
perumahan di sepanjang jalan Mahakam juga tersebar dari ujung barat
hingga timur, sehingga perumahan-perumahan tersebut terlihat tidak
teratur. Peruntukan lahan pertanian untuk perumahan menyebabkan
berkurangnya lahan pertanian sehingga dapat menurunkan subsidi pangan
Kota Blitar

Peran Peraturan Zonasi

Dalam mengatasi masalah permukiman di Kota Blitar, peraturan zonasi


berperan sebagai perangkat pengendalian pembangunan. Peraturan zonasi
yang lengkap akan memuat prosedur pelaksanaan pembangunan sampai ke
tata cara pengawasannya. Peraturan zonasi memberi batasan pembangunan
zona serta mengatur kegiatan yang diperbolehkan, diperbolehkan
bersyarat, maupun kegiatan yang tidak diperbolehkan dalam zona tersebut.
Ketentuan-ketentuan yang ada dikemas dalam aturan penyusunan
perundang-undangan yang baku dapat dijadikan landasan dalam
penegakan hukum.

Salah satunya, peraturan zonasi mengatur kepadatan suatu kawasan


permukiman. Dengan peraturan zonasi, kepadatan permukiman di Kota
Blitar, seperti di belakang Pasar Legi, dapat diatur dengan
mempertimbangkan faktor kesehatan (ketersediaan air bersih, sanitasi,
sampah, cahaya matahari, aliran udara, dan ruang antar bangunan), faktor
sosial (ruang terbuka privat, privasi, serta perlindungan dan jarak tempuh
terhadap fasilitas lingkungan), faktor teknis (resiko kebakaran dan
keterbatasan lahan untuk bangunan atau rumah), dan faktor ekonomi
(biaya lahan, ketersediaan, dan ongkos penyediaan pelayanan dasar).
Dengan diaturnya kepadatan kawasan permukiman, kesehatan dan
kenyamanan warga terjamin, sehingga menghilangkan kawasan
permukiman kumuh.

Peraturan zonasi juga sebagai panduan teknis pengembangan


tapak/pemanfaatan lahan di Kota Blitar. Peraturan Zonasi mencakup
paduan teknis untuk pengembangan/ pemanfaatan tapak yang mencakup
penggunaan lahan, intensitas pembangunan, tata massa bangunan,
prasarana minimum, dan standar perencanaan. Dalam peraturan zonasi,
wilayah kota dibagi dalam zona-zona dengan ukuran yang bervariasi,
sesuai dengan tata guna lahan, seperti kawasan permukiman, kawasan
industri, kawasan komersil, kawasan lindung. Zona-zona yang sama,
mempunyai aturan yang seragam. Dengan adanya pembagian zona-zona
kawasan dan peraturan tiap zona yang jelas dan tegas, pemberian izin
pembangunan di tiap zona kawasan tidak serta-merta diberikan, hanya
pembangunan yang sesuai dengan fungsi dan tata guna lahan. Sehingga,
pembangunan di Kota Blitar, salah satunya pembangunan permukiman,
menjadi lebih tertata dan teratur.

GAMBARAN UMUM

Sekilas

Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Timur yang secara
geografis Kabupaten Blitar terletak pada 111 25’ – 112 20’ BT dan 7 57-8 9’51 LS
berada di Barat daya  Ibu Kota Propinsi Jawa Timur – Surabaya dengan jarak kurang
lebih 160 Km. Adapun batas – batas wilayah adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara             : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang

Sebelah Timur             : Kabupaten Malang

Sebelah Selatan          : Samudra Indonesia

Sebelah Barat             : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri

 
Kabupaten Blitar memiliki luas wilayah 1.588.79 KM dengan tata guna tanah terinci
sebagai Sawah, Pekarangan, Perkebunan, Tambak, Tegal, Hutan, Kolam Ikan dan
lain-lain, Kabupaten Blitar juga di belah aliran sungai Brantas menjadi dua bagian
yaitu Blitar Utara dan Blitar Selatan yang sekaligus membedakan potensi kedua
wilayah tersebut yang mana Blitar Utara merupakan dataran rendah lahan sawah
dan beriklim basah dan Blitar Selatan merupakan lahan kering yang cukup kritis dan
beriklim kering. Wilayah Blitar selatan terus berusaha mengembangkan segala
potensi yang dimiliki. Daya tarik Potensi dan kekayaan yang dimiliki Kabupaten
Blitar bukan hanya pada sumber daya alam, produksi hasil bumi yang melimpah,
hasil – hasil peternakan, perikanan dan deposit hasil tambang yang tersebar di
wilayah Blitar Selatan, tetapi juga kekayaan budaya serta peninggalan sejarah yang
mempunyai nilai adiluhung menjadi kekayaan yang tidak ternilai. Namun lebih dari
itu, berbagai kemudahan perijinan dan iklim investasi (usaha) yang kondusif
didukung oleh stabilitas sosial politik merupakan modal utama yang dapat menjadi
“point of essential” terutama jaminan bagi investor dan seluruh masyarakat untuk
melibatkan diri dalam pengembangan Kabupaten Blitar.

Keadaan Demografi Kabupaten Blitar

Penduduk merupakan salah satu potensi bagi Kabupaten Blitar untuk


menggerakkan pembangunan, namun sebaliknya menjadi permaslahan apabila
kualitas sumberdaya manusianya masih rendah. Jumlah penduduk yang besar
dengan kualitas SDM yang tinggi akan sangat mendukung pemerintah dalam
mencapai tujuan-tujuan kesejahteraan masyarakat.

Adapun jumlah penduduk Kabupaten Blitar pada tahun 2008 mencapai 1.268.194
jiwa, terdiri dari penduduk perempuan 637.419 jiwa dan laki – laki 630.7754 jiwa.

Adapun tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Blitar mencapai 0,80% dengan


kepadatan penduduk rata-rata 729 km2.

GAMBARAN UMUM

Sekilas

Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Timur yang secara
geografis Kabupaten Blitar terletak pada 111 25’ – 112 20’ BT dan 7 57-8 9’51 LS
berada di Barat daya  Ibu Kota Propinsi Jawa Timur – Surabaya dengan jarak kurang
lebih 160 Km. Adapun batas – batas wilayah adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara             : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang

Sebelah Timur             : Kabupaten Malang

Sebelah Selatan          : Samudra Indonesia

Sebelah Barat             : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri

 
Kabupaten Blitar memiliki luas wilayah 1.588.79 KM dengan tata guna tanah terinci
sebagai Sawah, Pekarangan, Perkebunan, Tambak, Tegal, Hutan, Kolam Ikan dan
lain-lain, Kabupaten Blitar juga di belah aliran sungai Brantas menjadi dua bagian
yaitu Blitar Utara dan Blitar Selatan yang sekaligus membedakan potensi kedua
wilayah tersebut yang mana Blitar Utara merupakan dataran rendah lahan sawah
dan beriklim basah dan Blitar Selatan merupakan lahan kering yang cukup kritis dan
beriklim kering. Wilayah Blitar selatan terus berusaha mengembangkan segala
potensi yang dimiliki. Daya tarik Potensi dan kekayaan yang dimiliki Kabupaten
Blitar bukan hanya pada sumber daya alam, produksi hasil bumi yang melimpah,
hasil – hasil peternakan, perikanan dan deposit hasil tambang yang tersebar di
wilayah Blitar Selatan, tetapi juga kekayaan budaya serta peninggalan sejarah yang
mempunyai nilai adiluhung menjadi kekayaan yang tidak ternilai. Namun lebih dari
itu, berbagai kemudahan perijinan dan iklim investasi (usaha) yang kondusif
didukung oleh stabilitas sosial politik merupakan modal utama yang dapat menjadi
“point of essential” terutama jaminan bagi investor dan seluruh masyarakat untuk
melibatkan diri dalam pengembangan Kabupaten Blitar.

Keadaan Demografi Kabupaten Blitar

Penduduk merupakan salah satu potensi bagi Kabupaten Blitar untuk


menggerakkan pembangunan, namun sebaliknya menjadi permaslahan apabila
kualitas sumberdaya manusianya masih rendah. Jumlah penduduk yang besar
dengan kualitas SDM yang tinggi akan sangat mendukung pemerintah dalam
mencapai tujuan-tujuan kesejahteraan masyarakat.

Adapun jumlah penduduk Kabupaten Blitar pada tahun 2008 mencapai 1.268.194
jiwa, terdiri dari penduduk perempuan 637.419 jiwa dan laki – laki 630.7754 jiwa.

Adapun tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Blitar mencapai 0,80% dengan


kepadatan penduduk rata-rata 729 km2.

Investasi di Kabupaten Blitar


Sektor pariwisata Kabupaten dan Kota Blitar memiliki kemampuan untuk dikembangkan
menjadi daerah wisata yang lebih kompetitif karena banyak atraksi wisata yang berharga di
dalamnya.

Perluasan pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan satu individu dalam kabupaten dan
kota, tetapi juga dari beberapa pihak yang turut berpartisipasi untuk merawat dan
melakukan perbaikan bagi aset di daerah mereka. Untuk itulah
kami berharap ada bantuan dan partisipasi dari siapa saja yang
peduli dengan sektor pariwisata di sekitar lingkungan anda agar
bisa diperlihatkan secara luas kepada dunia.

Kota Blitar yang juga dikenal dengan sebutan Kota Patria , Kota Lahar dan
Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada tanggal 1 April 1906. Dalam perkembangannya
kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi kota BlitarKota Blitar yang juga dikenal
dengan sebutan Kota Patria , Kota Lahar dan Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada
tanggal 1 April 1906. Dalam Kota Blitar yang juga dikenal dengan sebutan Kota Patria , Kota Lahar
dan Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada tanggal 1 April 1906. Dalam
perkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi kota
Blitarperkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkPotensi Wisata
1. Makam Plokamator
Makam ini terletak diKelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan wetan Kota Blitar, Jawa Timur. Makam
Bung Karno, didampingi pada kiri kanan oleh Makam Ayahanda "R. Soekeni Sosrodihardjo" dan Makam
Ibunda "Ida Aju Njoman Rai".

Memasuki Makam ini dimulai dari sebuah gapura Agung yang menghadap ke selatan. Bangunan utama
disebut dengan Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo,
yakni bentuk seni bangunan jawa yang sudah dikenal sejak dahulu. Cungkup Makam Bung Karno diberi
nama Astono Mulyo. Diatas Makam diletakkan sebuah batu pualam hitam bertuliskan : "Disini dimakamkan
Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah
Rakyat Indonesia."

2. Perpustakaan Plokamator Bung Karno


Perpustakaan bertaraf Internasional ini terletak disebelah selatan menyatu dengan kompleks Makam Bung
karno yaitu di Jalan Kalasan no. 1 Blitar. Perpustakaan Proklamator BK dikelola oleh Perpustakaan
Nasional RI melalui UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno (PPBK) di Kota Blitar. Disamping
bangunan Perpustakaan, PPBK ini diisi dengan 2 karya seni, yang berupa Patung Bung Karno yang
terletak di tengah gedung A lantai 1, serta dinding relief berisi perjalanan hidup Bung Karno yang
membentang di pinggir kolam dari arah perpustakaan ke arah makam.

Relief itu akan bercerita tentang Bung Karno di masa muda, di masa perjuangan, serta di masa tuanya.
Kehadiran Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Kota Blitar merupakan icon yang strategis, selain
menambah sumberdaya yang ada di Kota Blitar juga strategis didalam rangkaian mewujudkan nation and
character building Indonesia. Fungsi Perpustakaan Proklamator Bung Karno sebagai pusat studi nantinya
akan memberikan sumbangan pada pembangunan manusia Indonesia, dengan kontribusi berupa “wisdom
of the past” yang digali dari gagasan Bung Karno, dari hasil kajian pada umumnya.

3. Sumber Udel
Pemandian Sumber Udel mempunyai standart Nasional karena mempunyai 2 (dua ) jenis kolam renang,
yaitu kolam renang untuk anak-anak dan kolam renang untuk orang dewasa. Kolam renang "Sumber Udel"
ini juga mempunyai beberapa fasilitas antara lain:
o Tempat mainan anak-anak
o Panggung gembira dengan tampilan kesenian khas Blitar setiap bulan
o Tempat parkir yang representatif
o Persewaan dan penitipan alat-alat renang.
4. Kebon Rojo
Merupakan taman hiburan dan rekreasi keluarga yang berada dikompleks Rumah Dinas Walikota Blitar
yang disediakan untuk masyarakat umum/ wisatawan secara gratis. Ditaman tersebut terdapat beberapa
jenis hewan yang sengaja dipelihara didalam satu kawasan khusus seperti rusa, monyet dan burung
merak.

Ditempat ini juga tersedia fasilitas bermain anak, tempat bersantai, patung hewan dan ornamen-ornamen
yang melekat pada areal panggung apresiasi untuk para seniman dengan latar belakang tugu peringatan
Satu Abad Bung Karno. Ditengah –tengah kawasan Kebon Rojo terdapat air mancur dan berbagai jenis
tanaman langka yang berfungsi sebagai paru-paru kota

5. PIPP
Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar merupakan sentral layanan informasi dan
komunikasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan dan layanan informasi tentang
priwisata.

Saat ini PIPP Kota Blitar dikelola dan dipublikasikan melalui UPTD Pusat Informasi Pariwisata dan
perdagangan Kota Blitar yang merupakan lembaga teknis dibawah naungan Dinas Informasi, Komunikasi
dan Pariwisata Daerah Kota Blitar. Didalam eksistensi dan pengembangannya, PIPP Kota Blitar menjadi
sarana publikasi pariwisata dan potensi daerah secara bersama – sama antara Kota Blitar beserta daerah
sekitarnya.

6. Makam Ariyo Blitar


Makam Adipati Ariyo Blitar terletak di Kel. Blitar, Kec.Sukorejo Kota Blitar kira-kira 2 km ke arah barat kota.
Makam ini ramai pada saat bulan Asyura dan juga setiap malam Jum'at legi. Banyak orang datang ke
Makam tersebut untuk mendapatkan berkah dari Ariyo Blitar.

7. Monumen Blitar
Sepanjang sejarah kolonial di Indonesia telah terjadi puluhan pemberontakan, besar maupun kecil, sebagai
protes terhadap sistem dan praktek-praktek kolonial itu. Salah satu di antaranya ialah pemberontakan yang
dilancarkan oleh anggota-anggota Tentara Pembela Tanah Air (PETA).

Daidan Blitar terhadap Pemerintah Pendudukan Jepang. Pemberontakan itu meletus pada saat praktek-
praktek kolonial sedang berada pada puncak yang paling menekan kehidupan bangsa. Tepatnya tanggal
14 Februari 1945, pukul 03.30 meletuslah pemberontakan PETA Blitar di pimpin oleh Sudanco Soepriyadi.
Monumen Peta ini didirikan karena untuk menghormatinya.

8. Ndalem Gebang
Ndalem Gebang ( Rumah tinggal Bung Karno ) merupakan rumah tempat tinggal Orang tua Bung Karno.
Rumah ini letaknya tidak jauh dari Makam Bung Karno kira-kira 2 km ke arah selatan, tepatnya di Jalan
Sultan Agung No. 69 Kota Blitar. Rumah ini sebenarnya milik bapak Poegoeh Wardoyo suami dari
Sukarmini, kakak kandung Bung Karno.

Selain ditempati oleh kedua orang tua Bung Karno, ditempat ini pula Sang Proklamator pernah tinggal
ketika masa-masa remaja. Banyak sekali kenangan Bung Karno yang terukir di Kota Blitar. Seperti
kebiasaan beliau pada sore hari yang suka jalan-jalan di 'Bon Rojo' dan ke luar masuk kampung di
Bendogerit. Sepanjang perjalanan selalu diikuti anak-anak dan remaja, sambil bernyanyi-nyanyi dan
bersenda gurau. Semakin lama jumlah pengiring yang menjadi "pasukan kecil" Bung Karno itu semakin
banyak. Acara santai demikian biasanya diakhiri sampai di ndalem Gebang menjelang matahari terbenam.
Di rumah tersebut tiap tahun diadakan acara Haul yang ramai dikunjungi orang, begitu juga banyaknya
kesenian yang
meriahkan acara haul tersebut.an sebagai Hari Jadi kota
Blitar

Anda mungkin juga menyukai