Salah satu masalah laten yang terdapat di Kota Blitar adalah masalah
permukiman. Padatnya permukiman di Kota Blitar menyebabkan
terbentuknya kawasan kumuh. Salah satunya permukiman di belakang
Pasar Legi. Pembangunan rumah di kawasan tersebut saling berhimpit,
tanpa adanya jarak antar bangunan. Bahkan, terdapat rumah yang tidak
mempunyai teras, dan ada pula rumah yang terasnya diperuntukkan
sebagai kandang ayam, sehingga menjadikan kawasan tersebut sebagai
kawasan kumuh.
GAMBARAN UMUM
Sekilas
Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Timur yang secara
geografis Kabupaten Blitar terletak pada 111 25’ – 112 20’ BT dan 7 57-8 9’51 LS
berada di Barat daya Ibu Kota Propinsi Jawa Timur – Surabaya dengan jarak kurang
lebih 160 Km. Adapun batas – batas wilayah adalah sebagai berikut :
Kabupaten Blitar memiliki luas wilayah 1.588.79 KM dengan tata guna tanah terinci
sebagai Sawah, Pekarangan, Perkebunan, Tambak, Tegal, Hutan, Kolam Ikan dan
lain-lain, Kabupaten Blitar juga di belah aliran sungai Brantas menjadi dua bagian
yaitu Blitar Utara dan Blitar Selatan yang sekaligus membedakan potensi kedua
wilayah tersebut yang mana Blitar Utara merupakan dataran rendah lahan sawah
dan beriklim basah dan Blitar Selatan merupakan lahan kering yang cukup kritis dan
beriklim kering. Wilayah Blitar selatan terus berusaha mengembangkan segala
potensi yang dimiliki. Daya tarik Potensi dan kekayaan yang dimiliki Kabupaten
Blitar bukan hanya pada sumber daya alam, produksi hasil bumi yang melimpah,
hasil – hasil peternakan, perikanan dan deposit hasil tambang yang tersebar di
wilayah Blitar Selatan, tetapi juga kekayaan budaya serta peninggalan sejarah yang
mempunyai nilai adiluhung menjadi kekayaan yang tidak ternilai. Namun lebih dari
itu, berbagai kemudahan perijinan dan iklim investasi (usaha) yang kondusif
didukung oleh stabilitas sosial politik merupakan modal utama yang dapat menjadi
“point of essential” terutama jaminan bagi investor dan seluruh masyarakat untuk
melibatkan diri dalam pengembangan Kabupaten Blitar.
Adapun jumlah penduduk Kabupaten Blitar pada tahun 2008 mencapai 1.268.194
jiwa, terdiri dari penduduk perempuan 637.419 jiwa dan laki – laki 630.7754 jiwa.
GAMBARAN UMUM
Sekilas
Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Timur yang secara
geografis Kabupaten Blitar terletak pada 111 25’ – 112 20’ BT dan 7 57-8 9’51 LS
berada di Barat daya Ibu Kota Propinsi Jawa Timur – Surabaya dengan jarak kurang
lebih 160 Km. Adapun batas – batas wilayah adalah sebagai berikut :
Kabupaten Blitar memiliki luas wilayah 1.588.79 KM dengan tata guna tanah terinci
sebagai Sawah, Pekarangan, Perkebunan, Tambak, Tegal, Hutan, Kolam Ikan dan
lain-lain, Kabupaten Blitar juga di belah aliran sungai Brantas menjadi dua bagian
yaitu Blitar Utara dan Blitar Selatan yang sekaligus membedakan potensi kedua
wilayah tersebut yang mana Blitar Utara merupakan dataran rendah lahan sawah
dan beriklim basah dan Blitar Selatan merupakan lahan kering yang cukup kritis dan
beriklim kering. Wilayah Blitar selatan terus berusaha mengembangkan segala
potensi yang dimiliki. Daya tarik Potensi dan kekayaan yang dimiliki Kabupaten
Blitar bukan hanya pada sumber daya alam, produksi hasil bumi yang melimpah,
hasil – hasil peternakan, perikanan dan deposit hasil tambang yang tersebar di
wilayah Blitar Selatan, tetapi juga kekayaan budaya serta peninggalan sejarah yang
mempunyai nilai adiluhung menjadi kekayaan yang tidak ternilai. Namun lebih dari
itu, berbagai kemudahan perijinan dan iklim investasi (usaha) yang kondusif
didukung oleh stabilitas sosial politik merupakan modal utama yang dapat menjadi
“point of essential” terutama jaminan bagi investor dan seluruh masyarakat untuk
melibatkan diri dalam pengembangan Kabupaten Blitar.
Adapun jumlah penduduk Kabupaten Blitar pada tahun 2008 mencapai 1.268.194
jiwa, terdiri dari penduduk perempuan 637.419 jiwa dan laki – laki 630.7754 jiwa.
Perluasan pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan satu individu dalam kabupaten dan
kota, tetapi juga dari beberapa pihak yang turut berpartisipasi untuk merawat dan
melakukan perbaikan bagi aset di daerah mereka. Untuk itulah
kami berharap ada bantuan dan partisipasi dari siapa saja yang
peduli dengan sektor pariwisata di sekitar lingkungan anda agar
bisa diperlihatkan secara luas kepada dunia.
Kota Blitar yang juga dikenal dengan sebutan Kota Patria , Kota Lahar dan
Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada tanggal 1 April 1906. Dalam perkembangannya
kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi kota BlitarKota Blitar yang juga dikenal
dengan sebutan Kota Patria , Kota Lahar dan Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada
tanggal 1 April 1906. Dalam Kota Blitar yang juga dikenal dengan sebutan Kota Patria , Kota Lahar
dan Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada tanggal 1 April 1906. Dalam
perkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi kota
Blitarperkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkPotensi Wisata
1. Makam Plokamator
Makam ini terletak diKelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan wetan Kota Blitar, Jawa Timur. Makam
Bung Karno, didampingi pada kiri kanan oleh Makam Ayahanda "R. Soekeni Sosrodihardjo" dan Makam
Ibunda "Ida Aju Njoman Rai".
Memasuki Makam ini dimulai dari sebuah gapura Agung yang menghadap ke selatan. Bangunan utama
disebut dengan Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo,
yakni bentuk seni bangunan jawa yang sudah dikenal sejak dahulu. Cungkup Makam Bung Karno diberi
nama Astono Mulyo. Diatas Makam diletakkan sebuah batu pualam hitam bertuliskan : "Disini dimakamkan
Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah
Rakyat Indonesia."
Relief itu akan bercerita tentang Bung Karno di masa muda, di masa perjuangan, serta di masa tuanya.
Kehadiran Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Kota Blitar merupakan icon yang strategis, selain
menambah sumberdaya yang ada di Kota Blitar juga strategis didalam rangkaian mewujudkan nation and
character building Indonesia. Fungsi Perpustakaan Proklamator Bung Karno sebagai pusat studi nantinya
akan memberikan sumbangan pada pembangunan manusia Indonesia, dengan kontribusi berupa “wisdom
of the past” yang digali dari gagasan Bung Karno, dari hasil kajian pada umumnya.
3. Sumber Udel
Pemandian Sumber Udel mempunyai standart Nasional karena mempunyai 2 (dua ) jenis kolam renang,
yaitu kolam renang untuk anak-anak dan kolam renang untuk orang dewasa. Kolam renang "Sumber Udel"
ini juga mempunyai beberapa fasilitas antara lain:
o Tempat mainan anak-anak
o Panggung gembira dengan tampilan kesenian khas Blitar setiap bulan
o Tempat parkir yang representatif
o Persewaan dan penitipan alat-alat renang.
4. Kebon Rojo
Merupakan taman hiburan dan rekreasi keluarga yang berada dikompleks Rumah Dinas Walikota Blitar
yang disediakan untuk masyarakat umum/ wisatawan secara gratis. Ditaman tersebut terdapat beberapa
jenis hewan yang sengaja dipelihara didalam satu kawasan khusus seperti rusa, monyet dan burung
merak.
Ditempat ini juga tersedia fasilitas bermain anak, tempat bersantai, patung hewan dan ornamen-ornamen
yang melekat pada areal panggung apresiasi untuk para seniman dengan latar belakang tugu peringatan
Satu Abad Bung Karno. Ditengah –tengah kawasan Kebon Rojo terdapat air mancur dan berbagai jenis
tanaman langka yang berfungsi sebagai paru-paru kota
5. PIPP
Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar merupakan sentral layanan informasi dan
komunikasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan dan layanan informasi tentang
priwisata.
Saat ini PIPP Kota Blitar dikelola dan dipublikasikan melalui UPTD Pusat Informasi Pariwisata dan
perdagangan Kota Blitar yang merupakan lembaga teknis dibawah naungan Dinas Informasi, Komunikasi
dan Pariwisata Daerah Kota Blitar. Didalam eksistensi dan pengembangannya, PIPP Kota Blitar menjadi
sarana publikasi pariwisata dan potensi daerah secara bersama – sama antara Kota Blitar beserta daerah
sekitarnya.
7. Monumen Blitar
Sepanjang sejarah kolonial di Indonesia telah terjadi puluhan pemberontakan, besar maupun kecil, sebagai
protes terhadap sistem dan praktek-praktek kolonial itu. Salah satu di antaranya ialah pemberontakan yang
dilancarkan oleh anggota-anggota Tentara Pembela Tanah Air (PETA).
Daidan Blitar terhadap Pemerintah Pendudukan Jepang. Pemberontakan itu meletus pada saat praktek-
praktek kolonial sedang berada pada puncak yang paling menekan kehidupan bangsa. Tepatnya tanggal
14 Februari 1945, pukul 03.30 meletuslah pemberontakan PETA Blitar di pimpin oleh Sudanco Soepriyadi.
Monumen Peta ini didirikan karena untuk menghormatinya.
8. Ndalem Gebang
Ndalem Gebang ( Rumah tinggal Bung Karno ) merupakan rumah tempat tinggal Orang tua Bung Karno.
Rumah ini letaknya tidak jauh dari Makam Bung Karno kira-kira 2 km ke arah selatan, tepatnya di Jalan
Sultan Agung No. 69 Kota Blitar. Rumah ini sebenarnya milik bapak Poegoeh Wardoyo suami dari
Sukarmini, kakak kandung Bung Karno.
Selain ditempati oleh kedua orang tua Bung Karno, ditempat ini pula Sang Proklamator pernah tinggal
ketika masa-masa remaja. Banyak sekali kenangan Bung Karno yang terukir di Kota Blitar. Seperti
kebiasaan beliau pada sore hari yang suka jalan-jalan di 'Bon Rojo' dan ke luar masuk kampung di
Bendogerit. Sepanjang perjalanan selalu diikuti anak-anak dan remaja, sambil bernyanyi-nyanyi dan
bersenda gurau. Semakin lama jumlah pengiring yang menjadi "pasukan kecil" Bung Karno itu semakin
banyak. Acara santai demikian biasanya diakhiri sampai di ndalem Gebang menjelang matahari terbenam.
Di rumah tersebut tiap tahun diadakan acara Haul yang ramai dikunjungi orang, begitu juga banyaknya
kesenian yang
meriahkan acara haul tersebut.an sebagai Hari Jadi kota
Blitar