Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN REVITALISASI SISTEM KESEHATAN TINGKAT PUSKESMAS


KABUPATEN KONAWE UTARA
TAHUN 2017
A. Latar Belakang

Diera Otonom saat ini pelayanan kesehatan perlu berbenah, Puskesmas dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan telah dilakukan dalam kurun waktu 2015-2020, meliputi layanan
kesehatan personal dan layanan kesehatan masyarakat, melalui program pengobatan gratis
terhadap penduduk miskin, mulai dari rawat jalan hingga rawat inap hingga kelas III.Selain itu
pemerintah provinsi juga memberikan bantuan dana terhadap Puskesmas untuk kegiatan
pelayanan kesehatan dan promotif. Namun demikian belum sepenuhnya dapat memberikan
pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat terutama yang berada di pedesaan.
Terbatasnya pelayanan kesehatan masyarakat juga disebabkan oleh belum terpenuhinya
secara kuantitatif serta distribusi tenaga kesehatan seperti dokter spesialis, dokter umum, dokter
gigi, keperawatan dan kebidanan serta penyebaran tempat pelayanan kesehatan seperti
puskesmas dan lain-lain. Dilain pihak kondisi geografi Sulawesi Tenggara yang berbukit hingga
bergunung serta terdiri dari kepulauan menyebabkan sulitnya tenaga medis untuk menjangkau
masyarakat dan sebaliknya masyarakat sulit untuk mengakses pusat-pusat pelayanan
kesehatan.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan (UPTD), Puskesmas memiliki tiga fungsi
yang seharusnya dikembangkan oleh Pemkab/Pemkot agar pelayanan Puskesmas dapat
dirasakan lebih bermanfaat oleh masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya (Gate keeper).
Ironisnya, sejak penerapan desentralisasi kesehatan dan otonomi daerah tahun 2001, fungsi
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan, pusat pembangunan berwawasan kesehatan,
dan pusat pemberdayaan masyarakat belum optimal dikembangkan. Akibatnya, pelayanan
kesehatan di Puskesmas cenderung lebih banyak dilaksanakan di dalam gedung. Ini menyalahi
konsep Puskesmas, tidak pasif menunggu kunjungan pasien karena pelayanannya lebih terfokus
pada aspek kuratif. Di sisi lain, masyarakat sebagai pengguna pelayanan kesehatan juga hanya
memanfaatkan pelayanan Puskesmas kalau merasa terganggu kesehatannya. Kecenderungan
seperti ini harus dicarikan solosinya karena model pelayanan seperti ini memumculkan biaya
tinggi, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit kurang dihayati oleh msyarakat dan staf
Puskesmas, Institusi dan staf penyedia layanan kesehatan termsuk masyarakat sama-sama
terjebak paradigma sakit. Untuk mengeluarkan sistem pelayanan kesehatan dari jebakan
peradigma sakit ini, Pemerintah perlu segara melakukan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar
(RPKD) dengan mendijadikan Puskesmas sebagai fokus pengembangannya. WHO dalam
pertemuannya di Jakarta tahun 2008 menjadikan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar sebagai
agenda utamanya. Komitmen RPKD disepakati oleh semua negara di dunia dan menjadi arus
utama strategi percepatan pencapaian tujuan pembangunan global - MDGs tahun 2015
(WHO’2008). Indonesia sejak tahun 2014, sudah menerapkan Janiman kesehatan nasional
untuk semuruh masyarakat Indonesia. BPJS Kesehatan sudah mulai beroperasi di seluruh
Indonesia.
B. Tujuan
RPKD bertujuan meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan kesehatan
dasar di suatu wilayah. Strategi ini sinkron dengan upaya pengembangan ketiga fungsi
Puskesmas dan memudahkan masyarakat mengakses berbagai jenis pelayanan kesehatan
dasar yang tersedia. Penerapan UU no 24 tahun 2011 tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial
(BPJS) akan dilakukan awal tahun 2014. Penerapan UU ini membutuhkan penguatan sistem
rujukan pelayanan kesehatan.
Di era otonomi daerah, inisiatif pengembangan RPKD di tingkat Kab/kota harus disertai
semangat reformasi dengan mengubah kebijakan pembangunan kesehatan (health policy
reform) diikuti dengan reformasi sistem kesehatan (health system reform). Aplikasi reformasi
kebijakan pembangunan kesehatan adalah mengubah kebijakan umum pembangunan
kesehatan dari paradigma sakit menjadi paradigma hidup sehat. Bupati/Walikota mengeluarkan
perintah kepada jajaran kesehatannya untuk mengembangkan pembanghunan berwawasan
keehatan didukung berbagai sektor terkait. Pelayanan kesehatan di wilayahnya harus
dilaksanakan lebih proaktif di luar gedung Puskesmas, dengan lebih mengutamakan promosi
hidup sehat dan pencegahan penyakit, serta mendorong kelompok-kelompok masyarakat
berpartisipasi aktif mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

TUJUAN SASARAN

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat - Menurunnya angka kematian ibu dan anak,
- Menurunkan angka kesakitan
- Menurunnya prevalensi kekurangan gizi

Peningkatan ketersediaan SDM Kesehatan Terpenuhinya SDM Kesehatan yang memiliki


sesuai dengan kebutuhan kompetensi di Daerah Sulit dan terpencil serta
fasilitas pelayanan kesehatan

Peningkatan prasarana dan sarana pelayanan Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan sesuai kebutuhan. pelayanan kesehatan

Meringankan beban pembiayaan kesehatan Meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada


pada golongan masyarakat tertentu golongan masyarakat tertentu.

C. Isu Masalah Yang dihadapi


1. Meliputi layanan kesehatan personal dan layanan kesehatan masyarakat, melalui program
pengobatan gratis terhadap penduduk miskin, mulai dari rawat jalan hingga rawat inap hingga
kelas III.
2. Pendanaan Puskesmas untuk kegiatan pelayanan kesehatan dan promotif.
3. Terbatasnya pelayanan kesehatan masyarakat juga disebabkan oleh belum terpenuhinya
secara kuantitatif serta distribusi tenaga kesehatan seperti dokter spesialis, dokter umum,
dokter gigi, keperawatan dan kebidanan serta penyebaran tempat pelayanan kesehatan
seperti puskesmas dan lain-lain.
D. Strategi dan Arah Kebijakan Bidang Kesehatan

Strategi Arah Kebijakan


Meningkatkan akses pelayanan kesehatan Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak
ibu dan anak melalui program bina kesehatan ibu dan KB serta bina
kesehatan Anak

Meningkatkan upaya promotif, preventif, - Meningkatkan upaya promotif dan preventif


kuratif dan rehabilitatif serta peranserta melalui pengembangan promosi kesehatan
Masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam
Bidang Kesehatan.
- Meningkatkan upaya kuratif dan rehabilitatif
melalui pengendalian penyakit, penyehatan
lingkungan, penyediaan obat dan vaksin
serta perbekalan farmasi, peninkatan upaya
pelayanan kesehatan Puskesmas dan
Rumah Sakit.

Meningkatkan mutu dan akses pelayanan Meningkatkan mutu dan aksespelayanan gizi melalui
gizi masyarakat upaya pencegahan dan penanggulanan kekurangan gizi

Meningkatkan jumlah, mutu dan distribusi Peningkatan ketersediaan tenaga kesehatan yang
sumberdaya manusia kesehatan. memiliki kompetensi dani daerah sulit dan terpencil
serta difailitas pelayanan kesehatan melalui
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.

Mengembangkan sarana dan prasarana Pengembangan ketersediaan sarana dan prasarana


pelayanan kesehatan bersumber daya pelayanan kesehatan melalui peningkatan sarana dan
masyarakat, pelayanan kesehatan Dasar prasarana pelayanan kesehatan bersumber daya
dan Rujukan masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas dan
Jaringannya), peningkatan sarana dan prasarana
pelayanan rujukan (Rumah Sakit).

Mengembangkan sistem jaminan Pengembangan jaminan kesehatan melalui perluasan


kesehatan yang berkeadilan terjangkau program pembebasan biaya pengobatan dan sistem
seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara jaminan kesehatan lainnya.

E. Sumber Dana
Pendanaan Pertemuan Revitalisasi Sistem Kesehatan bersumber dana dari APBD Kabupaten
Konawe Tahun 2017.

F. Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan Pertemuan pada tanggal 13 Juni 2017 bertempat di Aula Dinas Kesehatan
Kabupaten Konawe Utara.

G. Nara Sumber
1. Kepala Bidang Kesga dan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara
2. Kepala Bidang Promkes dan Kesling Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara
H. Peserta
Peserta Pelatihan Sebanyak 22 ( Dua Puluh Dua ) orang, berasal dari Progremer-programer P2
Puskesmas se Kabupaten Konawe Utara.
I. Penutup
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat untuk dipergunakan dalam kegiatan Pertemuan
Revitalisasi Sistem Kesehatan Tingkat puskesmas se kabupaten Konawe Utara.

Wanggudu, 13 Juni 2017

Ketua Pelaksana

Nurhayati, SST
NIP. 197707 21 2003 2011

Anda mungkin juga menyukai