ABSTRAK
ABSTRAK
Akhmad Juaeni, S.Pd (2012). Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Kelas Tinggi
SD dalam Menyusunan RPP melalui Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan KKG guru
Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh (a) masih terdapatnya guru Kelas Tinggi ( 4,5,6
) yang tidak berlatar belakang pendidikan PGSD , (b) banyaknya guru Kelas Tinggi ( 4,5,6
) yang hanya kompeten dalam cabang mata pelajaran tertentu tapi tidak untuk semua
cabang mata pelajaran , (c) tidak semua guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) , terutama yang berstatus
honorer, berkesempatan mengikuti penataran atau diklat KTSP, dan (d) jarangnya kegiatan
KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang yang khusus membahas RPP
pelajaran tersebut, sehingga rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mereka susun
kurang lengkap dan sistematis.
Dengan tujuan untuk mengetahui (a) pengaruh workshop penyusunan RPP pada kegiatan
KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam menyusun RPP, dan (b) aktivitas
guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam menyusun RPP selama workshop penyusunan RPP pada
kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang , digunakan metode
penelitian tindakan sekolah (PTS) dengan dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri
dari tahap (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan perbaikan, (3) observasi, dan (4)
refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) terjadi peningkatan kompetensi pedagogik guru
Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam menyusun RPP melalui workshop pada kegiatan KKG Kelas
Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang . Penilaian melalui Rubrik Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus 1 yang mencapai nilai 119, berada
pada katagori baik, dan hasil penilaian pada siklus kedua yang mencapai nilai 151, berada
pada katagori sangat baik, dan (b) aktivitas guru dalam mengikuti workshop penyusunan RPP
yang lengkap dan sistematis pada siklus kedua lebih baik daripada pada saat siklus kesatu.
Penilaian melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama Kegiatan KKG pada siklus kesatu yang mencapai nilai 30 atau
tergolong baik, dan pada sikulus kedua mencapai nilai 36, yang berati tergolong sangat baik.
ii
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis merekomendasikan kepada kepada guru Kelas
Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang agar mengoptimalkan perannya sebagai
perencana, pengorganisir, dan penilai pembelajaran, kepada kepala sekolah agar
memfasilitasi guru kelas tinggi untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya sehingga
berimbas pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah, kepada Dinas Pendidikan
Kecamatan Cinangka Kab. Serang , Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan Depdiknas agar
lebih sering memfasilitasi kegiatan KKG Guru kelas tinggi dengan mengikutsertakannya
dalam berbagai diklat sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan
Cinangka khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dengan ucapan Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas
segala rahmatNya yang telah menjadikan laporan penelitian tindakan sekolah (PTS) dengan
judul Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Kelas Tinggi SD dalam Menyusun RPP
melalui Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan KKG Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6
) Kecamatan Cinangka Kab. Serang ini dapat penulis selesaikan.
PTS ini dipicu oleh kondisi (a) masih terdapatnya guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) yang tidak
berlatar belakang pendidikan PGSD , (b) banyaknya guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) yang hanya
kompeten dalam cabang mata pelajaran tertentu tapi tidak untuk semua cabang mata
pelajaran , (c) jarangnya kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab.
Serang yang khusus membahas RPP pelajaran tersebut. Sehingga penulis memandang
perlunya pemerataan (peningkatan) kompetensi pedagogik guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam
penyusunan RPP. Agar melibatkan semua guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) , maka dilakukan
melalui kegiatan KKG kabupaten.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan PTS ini tidak menutup kemungkinan
masih terdapat kekurangan dari berbagai segi, mungkin sistematikanya, mungkin isinya,
maupun segi kebahasaannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca umumnya sangat
penulis harapkan. Betapapun begitu, penulis tetap berharap laporan PTS ini bisa memberikan
kontribusi kepada dunia pendidikan umumnya dan kepda pengawas sekolah dalam
melaksanakan tugas kepengawasannya khususnya.
Terima kasih.
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
iv
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Alternatif Pemecahan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A. Kompetensi Pedagogik Guru
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
C. Workshop pada Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG )
1. Pengertian KKG
2. Prinsip Kerja KKG
3. Peran KKG
4. Fungsi Manajemen Sekolah
5. Materi Kegiatan KKG
6. Workshop pada Kegiatan KKG
4. Studi Pustaka
F. Lokasi PEnelitian ( Kondisi Sosial )
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Agar pendidikan bisa berfungsi dan mencapai tujuan seperti dirumuskan dalam undang-
undang tersebut, maka pendidikan harus ”diadministrasikan”, atau dikelola dengan mengikuti
ilmu administrasi. Yang paling sederhana, administrasi menurut Henry Fayol diartikan
sebagai fungsi dalam organisasi yang unsur-unsurnya adalah perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pemberian perintah (commanding), pengkoordinasian
(coordinating), dan pengawasan (controlling) (Sagala, 2006 : 23).
1
Pada level ujung tombak pendidikan, yaitu pada proses pembelajaran oleh guru di kelas,
betapapun administrasinya tidak serumit oraganisasi yang melibatkan banyak personal,
fungsi-fungsi administrasi yang disebutkan Henry Fayol tersebut sebaiknya tetap ada, sebab
tanpa itu pencapaian tujuan pembelajaran akan susah dicapai. Dalam kaitannnya dengan
fungsi-fungsi administrasi ini, lebih spesifik dalam hal proses belajar mengajar, Gage dan
Berliner dalam Makmun (2005 : 23) mengemukakan tiga fungsi atau peran guru dalam proses
tersebut, yaitu sebagai :
1) Perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan di dalam
2) proses belajar-mengajar (pre-teaching problems).
3) Pelaksana (organizer) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
4) menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana,
5) bertindak sebagai nara sumber (source person), konsultan kepemimpinan (leader), yang
6) bijaksana dalam arti demokratis dan humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung
7) (during teaching problems).
8) Penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan
akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement) atas tingkat keberhasilan
belajar mengajar tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan baik mengenai aspek
keefektifan prosesnya, maupun kualifikasi produk (output)-nya.
Dalam menyoroti salah satu peran guru dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai
perencana pembelajaran, setiap guru pada satuan pendidikan, termasuk guru Kelas Tinggi (
4,5,6 ) berkewajiban menyusun RPP yang lengkap dan sistematis agar pembelajaran efektif
dan bermutu. Pembelajaran yang berlangsung secara efektif dan bermutu akan berimplikasi
pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar peserta didik.
Guru-guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang telah menyusun
RPP sesuai dengan kompetensi dasar (KD) mata pelajaran tersebut. Namun masih ditemukan
berbagai kekurangan baik menyangkut persiapan sebelum penyusunan RPP, dalam
penyusunan RPP, maupun dalam pelaksanaan pembelajarannya. Kekurangan itu antara lain :
3. Pelaksanaan pembelajaran :
Sebagian besar guru tidak berpedoman sepenuhnya pada RPP dalam
pelaksanan pembelajarannya. Semua itu terkait dengan kondisi di lapangan bahwa : (a) masih
terdapatnya guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) yang tidak berlatar belakang pendidikan PGSD , (b)
banyaknya guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) yang hanya kompeten dalam cabang mata pelajaran
tertentu tapi tidak untuk semua cabang mata pelajaran , (c) tidak semua guru Kelas Tinggi (
4,5,6 ) , terutama yang berstatus honorer, berkesempatan mengikuti penataran atau diklat
KTSP, (d) jarangnya kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab.
Serang yang khusus membahas RPP pelajaran tersebut.
Kondisi yang demikian menjadikan persepsi guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) mengenai RPP
yang harus disusunnya sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, studio atau tempat
belajar lainnya menjadi beragam dan kurang komprehensif. Misalnya masih terdapat guru
yang belum memahami komponen minimal RPP, apalagi mengenai RPP yang komponennya
lengkap dan sistematis. Kekurangan ini tentu saja akan menghambat upaya peningkatan mutu
proses dan hasil pembelajaran Seni Budaya, karena RPP-nya tidak disusun dengan baik.
Padahal, keberhasilan sebuah kegiatan, lebih dari 50% ditentukan oleh perencanaan yang
baik, sehingga keberhasilan pembelajaran pun amat ditentukan oleh RPP yang disusun guru.
Dengan memahami kondisi yang demikian, maka dipandang perlu adanya upaya untuk
meningkatkan kemampuan atau kompetensi pedagogik guru Kelas Tinggi ( 4,5,6
) Kecamatan Cinangka Kab. Serang dalam menyusun RPP yang lengkap dan sistematis.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan bahwa yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah workshop penyusunan RPP pada kegiatan KKG Kelas Tinggi
( 4,5,6 ) dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru Kelas Tinggi
( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang dalam menyusun RPP?
2. Bagaimanakah aktivitas guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam menyusun RPP selama workshop
penyusunan RPP pada kegiatan KKG Kelas Tinggi
( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang ?
1. Melalui supervisi akademik, dengan melakukan kunjungan kelas (class visit) ke setiap guru
Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang .
2. Melalui workshop pada kegiatan KKG Guru kelas tinggi per SMA Kecamatan Cinangka
Kab. Serang .
3. Melalui workshop pada kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab.
Serang .
Betapapun intensif, alternatif pertama dipandang akan memakan waktu, tenaga dan biaya,
karena berarti harus melakukan kunjungan ke 15 guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) , dengan harus
diawali dulu membuat kesepakatan jadwal kunjungan dengan mempertimbangkan berbagai
kegiatan sekolah tempat masing-masing guru bertugas.
Alternatif kedua betapapun lebih ringan daripada alternatif pertama, namun tetap masih
membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang banyak.
Akhirnya pilihan jatuh ke alternatif ketiga. Alternatif ini dipandang lebih efektif dan
efisien karena dilakukan satu atau dua kali pertemuan di sanggar KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6
) Kecamatan Cinangka Kab. Serang . Kegiatan yang berupaya untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) melalui pemberdayaan KKG Kelas
Tinggi ( 4,5,6 ) kecamatan ini bias memungkinkan terjadinya sharing pengetahuan yang
menjangkau seluruh guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dengan lebih komprehensif, sehingga
mereka akan memiliki persepsi yang relatif sama mengenai RPP yang lengkap dan sistematis
untuk mata pelajaran yang mereka ampu.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. 1. Pengaruh workshop penyusunan RPP pada kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kec.
Cinangka Kab. Serang dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru Kelas Tinggi ( 4,5,6
) dalam menyusun RPP.
2. Aktivitas guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam menyusun RPP selama workshop
penyusunan RPP pada kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab.
Serang . Secara spesifik tujuan kedua ini diuraikan lagi untuk mengetahui :
a. Persiapan yang dilakukan guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam menyusun RPP
selama workshop penyusunan RPP pada kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) KKG gugus
3 Kecamatan Cinangka
b. Pelaksanaan penyusunan RPP yang dilakukan guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) selama
workshop penyusunan RPP pada kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan
Cinangka Kab. Serang .
c. Kendala yang ditemukan guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam proses penyusunan RPP yang
lengkap dan sistematis selama workshop penyusunan RPP pada kegiatan KKG Gugus 3
Kecamatan Cinangka Kab. Serang .
Hasil dari penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu manajemen pendidikan,
khususnya manajemen (pengelolaan) pembelajaran Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) .
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(1) menguasai landasan-landasan pendidikan; (2) menguasai bahan pelajaran; (3) kemampuan
mengelola program belajar mengajar; (4) kemampuan mengelola kelas; (5) kemampuan
mengelola interaksi belajar mengajar; (6) menilai hasil belajar siswa; (7) kemampuan
mengenal dan menterjemahkan kurikulum; (8) mengenal fungsi dan program bimbingan dan
penyuluhan; (9) memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran; (10) mengenal dan
menyelenggarakan administrasi pendidikan (Sagala, 2006 : 210).
1. RPP harus dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam
upaya mencapai kompetensi dasar (KD) (PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 20) , dan
2. RPP harus dibuat secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik (Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses).
Contoh RPP Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) yang lengkap dan sistematis dimuat pada Lampiran E.
1. Pengertian KKG
Kelompok Kerja Gugus (KKG ) merupakan forum / wadah kegiatan profesional guru mata
pelajaran/guru kelas yang berada pada gugus sekolah, wilayah kecamatan atau kabupaten /
kota ( Depdiknas, 2003 :3).
3. Peran KKG
a. Melaksanakan pengembangan wawasan, pengetahuan dan kompetensi sehingga memiliki
dedikasi tinggi.
b. Melakukan refleksi diri ke arah pembentukan profil guru yang profesional (Depdiknas, 2003
: 4).
Dalam kegiatan KKG , workshop yang dilakukan lebih sering mengacu pada pengertian
kedua dengan bidang yang didiskusikan meliputi materi yang dijelaskan pada bagian 5 di
atas.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Pelaksanaan (Action)
Yaitu melakukan tindakan substantif penelitian melalui intervensi skala kecil guna
memperbaiki kondisi yang diteliti.
3. Observasi (Observation)
Yaitu kegiatan mengamati, mengenali sambil mendokumentasikan (mencatat dan merekam)
terhadap proses, hasil, pengaruh dan masalah baru yang mungkin saja muncul selama proses
pelaksanaan tindakan.
4. Refleksi (Reflection)
11
Yaitu melakukan renungan, kajian reflektif diri secara inquiri, partisipasi diri (partisipatoris),
kolaborasi terhadap latar alamiah dan impiikasi dari suatu tindakan, dengan melakukan
analisis terhadap rencana dan tindakan yang sudah dilaksanakan dan hasil yang dicapai, dan
apa yang belum dapat atau sempat dilakukan.
Hasil dari siklus pertama ini menjadi masukan bagi pelaksanaan siklus kedua yang terdiri
dari perulangan keempat langkah yang ada pada siklus pertama. Hal ini terjadi karena
dimungkinkan setelah melalui siklus pertama, peneliti menemukan masalah baru atau
masalah lama yang belum tuntas, sehingga perlu dipecahkan melalui siklus selanjutnya.
Dengan demikian, berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus pertama peneliti
akan kembali melakukan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada
siklus kedua, dan seterusnya, dan “ . . . berhenti apabila telah berdampak positif terhadap
proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan tersebut berhasil” (Sudjana, 2009 : 8). Jika
digambarkan, siklus kerja PTS adalah sebagai berikut :
klik disini
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah guru-guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) segugus 3 kecamatan
Cinangka Kab. Serang , yang jumlahnya 15 guru.
C. DEFINISI OPERASIONAL
2. Workshop
Yang dimaksud workshop dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan guru Kelas
Tinggi ( 4,5,6 ) untuk bersama-sama menyusun RPP Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) di dalam wadah
KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang .
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar
observasi berupa rubrik, yang terdiri dari :
Rubrik ini diisi oleh peneliti melalui pangamatan sebelum, pada saat, dan sesudah proses
penyusunan RPP. Hasilnya digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
1. Observasi
Observasi adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk mengamati, merekam, dan
mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai. Dalam observasi ini
peneliti menggunakan (1) Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2)
Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam Persiapan Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan
KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang , dan (3) Rubrik Penilaian
Aktivitas Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam Proses Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan KKG Kelas Tinggi (
4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang . Ketiga rubrik (lembar observasi) ini diformat
untuk didisi dengan membubuhkan tanda centang (√) pada kolom nilai 1-4 pada aspek yang
dinilai. Tujuan utama dari observasi ini adalah untuk memantau persiapan, proses, hasil, dan
dampak perbaikan dari tindakan setiap siklus.
2. Wawancara (Diskusi)
Yang dimaksud wawancara di sini meliputi diskusi formal dan dialog informal selama
berlangsungnya PTS antara peneliti dengan guru-guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan
Cinangka Kab. Serang dalam kegiatan KKG . Hal ini untuk mengetahui pikiran guru-guru
yang tidak dapat digali melalui observasi.
3. Studi Dokumenter
Studi dokumenter diartikan sebagai usaha untuk memperoleh data dengan jalan menelaah
catatan-catatan yang disimpan sebagai dokumen atau files. Teknik ini ditempuh untuk
memperoleh data-data mengenai Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Tinggi (
4,5,6 ) dari lembaran-lembaran RPP buatan guru.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka diartikan sebagai teknik untuk memperoleh data atau informasi dari berbagai
tulisan ilmiah baik cetak maupun elektronik yang menunjang penelitian. Teknik ini ditempuh
untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai masalah yang diteliti, terutama
dalam menentukan arah, metoda dan landasan teoritis penelitian.
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah sanggar atau tempat berlangsungnya
kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) , yaitu di sebuah ruang kelas di SDN Cinangka 1
Kecamatan Cinangka Kab. Serang..
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. ORIENTASI
Sebelum melakukan tindakan perbaikan, peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan
orientasi sebagai studi pendahuluan. Dalam kegiatan ini guru ”didiagnosis” sehingga peneliti
menemukan derajat kelengkapan dan kesistematisan RPP Guru kelas tinggi yang disusun
guru pada saat awal kegiatan KKG . Peneliti mengamati aktivitas guru dalam persiapan dan
selama proses penyusunan RPP, kemudian mengevaluasi RPP yang dibuatnya. Hasil
pengamatan dan evalusi tersebut kemudian dijadikan bahan untuk mencari upaya perbaikan
(tahap tindakan) pada siklus penelitian. Prakteknya, guru-guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) diminta
menyusun RPP secara spontan tanpa ada intervensi atau berlangsung alami seperti yang
mereka lakukan sehari-hari sebelum mengajar.
Dengan menggunakan Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam
Persiapan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop
Penyusunan RPP pada Kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab.
Serang , diketahui kondisinya sebagai berikut : klik disini
Hasil evaluasi terhadap RPP yang mereka buat selama kegiatan orientasi, teridentifikasi
beberapa kekurangan, yaitu :
1. Tidak tepatnya penggunaan kata-kata operasional dalam merinci komponen Indikator
Pencapaian.
2.
15
2) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam Proses Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan
KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang pada Siklus 1 klik disini
3) Hasil Penilaian melalui Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) pada
Siklus 1 klik disini
Keterangan :
1. Pencentangan nilai didasarkan pada jumlah peserta yang mencantumkan aspek yang dinilai.
Dengan jumlah seluruh peserta 36 guru, maka jumlah peserta untuk tiap nilai adalah sebagai
berikut : disini
2. Katagori nilai didasarkan pada nilai total yang diperoleh dari hasil perkalian jumlah aspek
yang dicentang dari suatu nilai dengan nilai. Karena terdapat 40 aspek, maka nilai total
mínimum : 40 x 1 = 40, dan nilai total maksimum : 40 x 4 = 160. Dengan empat katagori
nilai, maka diperoleh rentang nilai total untuk tiap katagori nilai sebagai berikut : disini
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus kesatu, masih
ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu :
1) Guru kesulitan menentukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistematis,
meliputi : (1) Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan : orientasi, apersepsi, motivasi, pemberian
acuan, dan pembagian kelompok belajar, (2) Kegiatan Pembelajaran Inti : eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, dan (3) Kegiatan Pembelajaran Penutup : mengarahkan peserta
didik membuat kesimpulan, memeriksa hasil belajar, dan memberikan arahan tindak lanjut.
2) Guru kesulitan menentukan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak
dicapai.
3) Guru kesulitan membagi kegiatan pembelajaran menjadi beberapa pertemuan untuk RPP dari
KD yang membutuhkan materi pembelajaran yang luas, sehingga cenderung dirancang untuk
satu pertemuan.
4) Guru masih kesulitan membedakan antara bentuk evaluasi (penilaian) proses dan hasil
belajar denganformat / lembaran butir soal-soal dalam komponen Evaluasi (Penilaian) Proses
dan Hasil Pembelajaran.
5) Guru menemukan adanya peluang menambah komponen RPP, dan beberapa guru telah
menambahkannya menurut pendapat mereka.
6) Hasil observasi melalui Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilainya
mencapai nilai 119, yang berarti berada pada katagori baik.
7) Hasil observasi melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Kegiatan KKG , nilainya mencapai nilai 30, yang
berati berada pada katagori baik.
Dengan masih terdapatnya hal-hal tersebut di atas, maka diperlukan langkah perbaikan
selanjutnya. Dengan kata lain perlu siklus kedua sehingga perbaikannya optimal.
b. Pelaksanaan
Sesuai dengan kesepakatan yang telah diputuskan oleh peneliti dan guru pada hari hari
Kamis tanggal 19 Juli 2012 guru-guru dan peneliti bersama-sama melaksanakan kegiatan
penyusunan RPP yang lengkap dan sistematis. Kegiatan diawali dengan pemberian
penjelasan oleh peneliti yang menjadi nara sumber mengenai cara menentukan kegiatan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam komponen Kegiatan Pembeljaran Inti,
komponen-komponen yang bisa ditambahkan ke dalam komponen RPP minimal, dan
evaluasi proses dan hasil pembelajaran.
c. Observasi
Bersamaan dengan berlangsungnya pelaksanaan kegiatan penyusunan RPP Guru kelas
tinggi oleh guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) , peneliti melakukan observasi dengan menggunakan
(a) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam Persiapan Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan KKG Kelas Tinggi (
4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang , (b) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas Tinggi
( 4,5,6 ) dalam Proses Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama
Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan
Cinangka Kab. Serang , dan (c) Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Hasil observasinya adalah sebagai berikut :
1) Hasil Penilaian melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam
Persiapan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop
Penyusunan RPP pada Kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab.
Serang pada Siklus 2 klik disini
2) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam Proses Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan
KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang pada Siklus 2 kilk disini
3) Hasil Penilaian melalui Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
Siklus 2 klik disini
Keterangan :
1. Pencentangan nilai didasarkan pada jumlah peserta yang mencantumkan aspek yang dinilai.
Dengan jumlah seluruh peserta 36 guru, maka jumlah peserta untuk tiap nilai adalah sebagai
berikut :
klik disini
2. Katagori nilai didasarkan pada nilai total yang diperoleh dari hasil perkalian jumlah aspek
yang dicentang dari suatu nilai dengan nilai. Karena terdapat 40 aspek, maka nilai total
mínimum : 40 x 1 = 40, dan nilai total maksimum : 40 x 4 = 160. Dengan empat katagori
nilai, maka diperoleh rentang nilai total untuk tiap katagori nilai sebagai berikut : klik disini
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan tindakan kedua, ditemukan bahwa :
1) Guru mencantumkan komponen Identitas dengan segala rinciannya dengan benar.
2) Guru mencantumkan standar kompetensi (SK) yang sesuai dengan standar isi dan silabus.
3) Guru mencantumkan kompetensi dasar (KD) yang sesuai dengan standar isi dan silabus.
4) Guru mencantumkan komponen Indikator Pencapaian dengan rumusan kalimat yang
mengandung kata kerja operasional yang terukur sebagai penjabaran kompetensi dasar, dan
sesuai dengan materi pembelajaran.
5) Guru mencantumkan komponen Tujuan Pembelajaran dengan kalimat yang mencantumkan
subyek belajar (learner), target yang dicapai siswa, dan relevan dengan kompetensi dasar
(KD)
6) Guru mencantumkan komponen Materi Pembelajaran dengan rincian yang sistematis, sesuai
dengan tujuan pembelajaran (TP) dan standar isi, dan telah mencantumkan materi
pembelajaran untuk pengayaan.
7) Guru mencantumkan komponen Kegiatan Pembelajaran, membaginya kedalam Kegiatan
Pembelajaran Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran Inti dan Kegiatan Pembelajaran Penutup.
Setiap bagian dirinci menjadi kegiatan pembelajaran yang student centered, disertai alokasi
waktu tiap kegiatan siswa.
8) Guru mencantumkan komponen Metoda / Model Pembelajaran yang disatukan secara
sistematis dengan komponen Kegiatan Pembelajaran.
9) Guru dapat mencantumkan komponen Media / Sumber Pembelajaran dengan menentukan
jenis sumber belajarnya sesuai dengan tuntutan kurikulum (kompetensi dasar dan silabus),
tujuan pembelajaran, dan bentuk evaluasi.
10) Guru mencantumkan komponen Penilaian (Evaluasi) Proses dan Hasil Pembelajaran, dan
merincinya dengan lengkap, dari mulai bentuk evaluasi, menyertakan lembaran / format
instrumen penilaian (butir soal, rubrik, dll.), pedoman penilaian, dan kunci jawabannya.
11) Hasil observasi melalui Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilainya
mencapai nilai 151, yang berarti berada pada katagori sangat baik.
12) Hasil observasi melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Kegiatan KKG , nilainya mencapai nilai 36, yang
berati berada pada katagori sangat baik.
1. Orientasi
Dalam kegiatan orientasi, ditemukan bahwa dalam RPP Guru kelas tinggi yang dibuat
guru memiliki banyak kekurangan. Dari segi sistematika, RPP yang mereka susun tidak
terlalu mengganggu. Mereka sudah bisa menempatkan sub-sub komponen atau isi komponen
RPP pada komponen yang tepat. Namun dari segi kelengkapan, RPP yang mereka susun
masih terbatas pada RPP dengan komponen yang minimal ditambah beberapa komponen,
namun tetap kurang lengkap. Bahkan beberapa guru tidak mencantumkan komponen Tujuan
Pembelajaran, karena merasa sudah tersirat pada komponen Indikator Pencapaian. Kemudian,
betapapun komponen Kegiatan Pembelajaran, dan komponen Evaluasi (Penilaian) Proses dan
Hasil Pembelajaran dicantumkan, namun isi dari kedua komponen tersebut kurang rinci,
sehingga bagaimana guru membuka pembelajaran, bagaimana guru menutup pembelajaran,
mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil belajar siswa kurang jelas.
Pada tindakan perbaikan siklus kesatu ini, guru kelas tinggi menyususn RPP dengan
mengacu kepada dasar-dasar rujukan penyusunan RPP, terutama :
1. PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20, bahwa “Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar”.
2. Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yang menyatakan bahwa RPP harus
dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai kompeiensi dasar, dan setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP yang lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
Setelah tindakan perbaikan siklus kesatu diketahui bahwa guru telah mencantumkan
komponen-komponen RPP minimal sesuai sumber rujukan, dan menambahkan beberapa
komponen lainnya. Kekurangan RPP mereka semakin mengarah pada hal-hal yang lebih
spesifik dan mendalam. Hal ini menunjukan pemahaman dalam pembuatan RPP sudah
bertambah. Hal-hal yang dimaksud adalah (1) membagi kegiatan pembelajaran menjadi
beberapa pertemuan untuk RPP dari KD yang membutuhkan materi pembelajaran yang luas,
(2) menentukan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, menentukan metode
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didikdalam sub komponen
Kegiatan Pembelajaran Inti, dan (3) penilaian (evaluasi proses dan hasil pembelajaran.
Hasil observasi terhadap tindakan perbaikan siklus kesatu dengan menggunakan Rubrik
Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilainya mencapai 119, yang berarti
berada pada katagori baik, dan hasil observasi dengan menggunakan Rubrik Penilaian
Aktivitas Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam Proses Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama Workshop Penyusunan RPP pada Kegiatan KKG Kelas Tinggi (
4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang , nilainya mencapai 30, yang berati berada pada
katagori baik.
2) Bagaimana guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam melaksanakan proses penyusunan RPP selama
workshop penyusunan RPP pada kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka
Kab. Serang ?
Dengan menggunakan penilaian melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam
Proses Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop Penyusunan
RPP pada Kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang ,
diketahui bahwa pada siklus kesatu mencapai nilai 30 atau tergolong baik, dan pada sikulus
kedua mencapai nilai 36, yang berati tergolong sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa
keterlibatan guru dalam kegiatan tersebut meningkat. Walaupun pada awalnya mereka agak
enggan karena membuat RPP itu membosankan, namun setelah mengetahui bahwa pada RPP
yang mereka susun terdapat banyak kekurangan, dan setelah peneliti menempatkan diri
sebagai nara sumber sesuai permintaan mereka untuk menjelaskan berbagai kekurangan dan
menje;askan petunjuk untuk melengkapinya, mereka menjadi lebih antusias dan berusaha
lebih keras untuk menyusun sendiri RPP yang lengkap dan sistematis seperti yang mereka
tunjukkan pada tindakan perbaikan siklus kedua.
3) Kendala apa yang ditemukan guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam proses penyusunan RPP
yang lengkap dan sistematis selama workshop penyusunan RPP pada kegiatan KKG Kelas
Tinggi ( 4,5,6 ) gugus 3 Kec. Cinangka Kab. Serang ?
Dari hasil wawancara (diskusi dan dialog) dengan guru-guru peserta kegiatan penyusunan
RPP Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) melalui pemberdayaan KKG , diperoleh keterangan bahwa yang
menjadi kendala dalam menyusun RPP yang lengkap dan sistematis antara lain :
a) Kurangnya sumber-sumber rujukan penyusunan RPP yang mereka miliki.
b) urangnya pengetahuan tentang komponen-komponen RPP baik yang minimal sesuai tuntutan
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, maupun komponen-komponen
tambahan yang bisa melengkapi RPP, sebagai akibat dari (1) kurangnya sumber rujukan yang
dimiliki (kendala pertama), dan (2) betapapun mereka memilikinya, tapi mereka jarang atau
tidak membacanya.
c) Kurang kreatifitas untuk membuat RPP menurut pendapat sendiri dengan menafsirkan
langsung dari sumber rujukan.
d) Kurangnya kegiatan bersama yang khusus menyusun RPP Seni Budaya.
Jawaban-jawaban terhadap rumusan masalah ini menunjukkan bahwa belajar bersama
jika dikelola dengan baik memungkinkan pengalaman belajarnya diserap oleh seluruh peserta
(kooperatif, kolaboratif, bermakna). Untuk materi pembelajaran yang memerlukan
pemahaman yang sama, belajar bersama yang melibatkan kegiatan, sharing, cooperative
learning, diskusi dan sebagainya, memungkinkan materi pelajaran tersebut dikonstruksi
bersama. Prinsip saling asah dan saling asuh pun terjadi dengan tak terasa. Prinsip inilah yang
menunjukkan berlakunya teori belajar konstruktivisme dalam kegiatan tersebut. Studi suatu
Ilmu pengetahuan secara bersama-sama memungkinkan dikonstruksi lebih cepat dan
komprehensif, dengan volume masukan yang besar pula (belajar bermakna).
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru
Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam Menyusunan RPP melalui Workshop Penyusunan RPP pada
Kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka Kab. Serang , diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terjadi peningkatan kompetensi pedagogik Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) dalam menyusun
RPP melalui workshop pada kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) Kecamatan Cinangka
Kab. Serang.
2. Aktivitas guru dalam mengikuti workshop penyusunan RPP yang lengkap dan sistematis
pada siklus kedua lebih baik daripada pada saat siklus kesatu.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tindakan sekolah ini, penulis
merekomendasikan:
1. Kepada Guru Kelas Tinggi ( 4,5,6 )
a. Agar mengoptimalkan perannya sebagai perencana, pengorganisir, dan penilai pembelajaran
yang handal. Khusus dalam peran sebagai perencana pembelajaran, diharapkan bisa menjadi
penemu model rencana pembelajaran baru yang lebih efektif.
b. Agar rajin menghadiri kegiatan KKG Kelas Tinggi ( 4,5,6 ) guna menjadikannya sebagai
forum sharing pengetahuan bersama guru semata pelajaran.
c. Agar terus mengembangkan kompetensi pedagogiknya, baik melalui pendidikan formal,
informal, maupun non formal atas keinginan sendiri atau saat disertakan dalam kegiatan-
kegiatan pengembangan profesi dalam jabatan (in service training) berbagai kegiatan diklat,
seminar, workshop dan lain-lain.
35
Agar lebih sering memfasilitasi kegiatan KKG, baik mengikutsertakan dalam berbagai diklat
pendidikan, memberikan bantuan dana guna menghidupkan organisasi KKG , dan lain lain
yang menunjang jalannya organisasi KKG ini, mengingat manfaat yang diperoleh oleh guru,
sekolah dan akhirnya siswa yang menjadi customer pendidikan, disamping meningkatkan
mutu pendidikan di Kecamatan Cinangka Kab. Serang khususnya dan di Indonesia pada
umumnya.
36
DAFTAR PUSTAKA
Panitia Pelaksana Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 10 Jawa Barat.(2009).Bahan Ajar
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Pengawas Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Wardani, IGAK, dkk. ((2007). Penelitian Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok
IDIK4008/2SKS/MODUL 1-6.Jakarta : Universitas Terbuka