Anda di halaman 1dari 30

KEWIRAUSAHAAN

PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN STRATEGI SIKLUS HIDUP PRODUK

OLEH KELOMPOK 4 :

1. Bestari Riski (1601


2. Izza Ismah (1601020)
3. Liza elvira (1601105)
4. Mega Restia (1601
5. Ginta Ivoni (1701061)
6. Reza Afda (1701079)
7. Yoga Yudhistira (1701091)
8. Dian Juwita (17010

Kelas : S1-VIA

DOSEN PENGAMPU:

Fina Aryana, M.Sc., Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah Kewirausahaan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fina Aryana, M.Sc., Apt yang telah membimbing dan
memberikan arahan dalam penyusunan makalah mengenai “Pengembangan Produk Baru Dan
Strategi Siklus Hidup Produk”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk melengkapi nilai tugas
mata kuliah Kewirausahaan dan menambah wawasan serta pengetahuan mengenai
Pengembangan Produk Baru Dan Strategi Siklus Hidup Produk.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penyusun dan
para pembaca. Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan
dari makalah yang telah dibuat. Untuk penyempurnaan makalah ini, kami mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca. Terimakasih

Pekanbaru, Mei 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Pengembangan Produk Baru .................................................................. 4

2.1.1 Konsep Produk Baru ...................................................................................... 4


2.1.2 Kategori Produk Baru .................................................................................... 5
2.1.3 Pilihan Strategi Produk .................................................................................. 14
2.1.4 Pengembangan obat ....................................................................................... 15
2.2 Strategi Siklus Hidup Produk..................................................................................... 16

2.2.1 Definisi siklus hidup ...................................................................................... 16


2.2.2 Konsep daur hidup produk ............................................................................. 17
2.2.3 Tahap Siklus Hidup Produk ........................................................................... 18
2.2.4 Pengukuran daur hidup produk (product life cycle) ...................................... 21
2.2.5 Strategi Disetiap Tahap Pengembangan Obat Baru ...................................... 22
2.2.6 Contoh Kasus Tehadap Siklus Hidup
Produk Berdasarkan Penelitian Terdahulu ................................................... 23
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 21
3.2 Saran .......................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu

perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.

Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan dimana

secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan

sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001)

mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan

pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskankebutuhan dan keinginan manusia.

Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari

suatu perusahaan.

Menurut Stanton (2001) definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial.Semua produk dan jasa memiliki siklus hidup tertentu. Siklus hidup

mengacu pada periode dari pertama peluncuran produk ke pasar (introduction) sampai penarikan

akhir (decline) dan dibagi secara bertahap. Beberapa perusahaan menggunakan perencanaan

strategis dan lain-lain mengikuti aturan dasar yang berbeda fase siklus hidup yang dianalisis

kemudian. Pemahaman siklus hidup produk dapat membantu perusahaan untuk memahami dan

menyadari ketika saatnya untuk memperkenalkan dan menarik produk dari pasar, posisinya di

pasar dibandingkan dengan pesaing, dan keberhasilan atau kegagalan produk.Produk teori siklus

hidup (product life cycle) adalah sebuah teori ekonomi yang dikembangkan oleh Raymond

1
Vernon dalam menanggapi kegagalan modelHeckscher-Ohlin untuk menjelaskan pola diamati

perdagangan internasional (Hill, 2007).

Teori ini menunjukkan bahwa di awal siklus hidup suatu produk semua bagian dan tenaga

kerja yang terkait dengan produk yang berasal dari daerah di mana itu diciptakan. Dalam rangka

ini perlu diperhatikan salah satu faktor yang penting bagi keberhasilan strategi pemasaran yang

dijalankan adalah tahapan kehidupan usaha (Product Life Cycle). Siklus hidup produk (product

life cycle) merupakan topik penting dalam dunia pemasaran, siklus ini mendeskripsikan tahapan

yang dilalui suatu produk dari awal (diperkenalkan) hingga akhir (ditarik dari pasar). Seorang

manajer harus memahami ini agar produknya bisa tetap eksis di pasaran dengan mengetahui

strategi apa yang perlu dan harus dilakukan dalam memasarkan produknya.

Menurut Levitt dalam Fandi Tjiptono (1997: 275) product life cycle (PLC) adalah suatu

grafik yang menggambarkan riwayat suatu produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai ditarik

dari pasar. Product life cycle (PLC) merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena

memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk.

Menurut Tjiptono (1997) tiap-tiap tahap daur hidup produk memiliki strategi pemasaran

masing-masing, pada tahap perkenalan strategi yang dilakukan adalah dengan rapid skimming

strategy, slow skimming strategy, rapid penetration strategy, dan slow skimming strategy. Pada

tahap pertumbuhan dilakukan strategi rapid growth dan slow growth. Pada tahap kedewasaan

(maturity) dilakukan offensive strategy dan defensive strategy. Sedangkan pada tahap

kemunduran dilakukan modifikasi bisnis atau meninggalkan bisnis tersebut.

2
1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan produk baru dan strategi siklus hidup

produk?

2. Apa konsep produk baru?

3. Apa saja kategori produk baru

4. Apa saja tahap-tahap pengembangan produk baru

5. Apa saja pilihan strategi produk baru

6. Bagaimana pengembangan obat baru di bidang farmasi

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari pengembangan produk baru dan strategi siklus hidup produk

2. Mengetahui konsep produk baru

3. Mengetahui kategori produk baru

4. Mengetahui tahap pengembangan produk baru

5. Mengetahui pilihan strategi produk baru

6. Mengetahui pengembangan produk baru di bidang farmasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan Produk Baru

2.1.1 Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia

maupun organisasi. Produk bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud seperti makanan,

pakaian, dan sebagainya, akan tetapi produk juga berbentuk sesuatu yang tidak berwujud seperti

pelayanan jasa.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) mendefinisikan produk sebagai berikut :

“ produk adalah semua hal yang ditawarkan pada suatu pasar untuk menarik

perhatian, digunakan atau dikonsumsi yang akhirnya akan memenuhi keinginan atau

kebutuhan”

2.1.2 Klasifikasi Produk

Berikut ini klasifikasi produk menurut Kotler dan Keller (2007):

A. Menurut Daya Tahan dan Wujud

1. Barang yang tidak tahan lama (Nonduroble Goods)

Adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

penggunaan sabun atau garam.

2. Barang tahan lama (Durable Goods)

Adalah barang yang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun digunakan

berulang kali. Misalnya pakaian atau lemari es

4
3. Jasa (Service)

Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis. Akibatnya,

jasa memerlukan lebih banyak pengendalian kualitas, kreadibilitas pemasok,dan

kemampuan penyesuaian. Misalnya potong rambut di salon.

B. Menurut tujuan pembeliannya

1. Klasifikasi Barang konsumsi

a. Convenience Goods

Adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen, segera dan dengan

usaha minimum. Misalnya tembakau, surat kabar.

b. Shopping Goods

Adalah barang-barang yang karakteristiknya sdibandingkan dengan kesesuaian,

kualitas, harga,dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. Misalnya

pakaian, furniture

c. Specialty Goods

Adalah barang-barang dengan karakteristik unik dan atau identifikasi merek yang

untuknya sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia senantiasa melakukan

usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil baru, alat-alat elektronik.

d. Unsought Goods

Adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui namun

secara normal konsumen tidak berfikir untuk mebelinya. Misalnya asuransi jiwa,

pengelolah makanan.

2. Klasifikasi barang industry

a. Bahan baku dan suku cadang

5
Adalah barang-barang yang sepenuhnya masuk ke produk. Terbagi menjadi dua

kelas : Bahan mentah serta bahan baku dan Suku cadang. Misalnya gandum,

kapas, semen, dan besi

b. Barang modal

Adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan

pengelolaan produk akhir. Barang modal meliputi instalasi dan peralatan.

Misalnya bangunan dan computer.

c. Perlengkapan dan jasa bisnis

Adalah barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan

pengelolaan produk akhir. Misalnya kertas tulis, batu bara, reparasi mesin.

2.1.3 Definisi Pengenbangan Produk Baru

Perkembangan produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-

barang dan pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang

berhasil secara komersil ( Darymple & Parsons, 2000, p. 219 ). Alasan dasar perusahaan

mengembangkan produk baru adalah untuk menggantikan item-item yang telah kehilangan minat

dari konsumen. Pengenalan item baru membantu meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi

perusahaan.

Pengembangan produk baru secara keseluruhan adalah suatu proses penemuan ide untuk

barang dan jasa termasuk di dalamnya merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian

dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek dan kuantitas. Pengembangan

produk baru dilaksanakan dengan tujuan untuk melayani pasar yang telah ada sekarang dengan

6
lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru yang lebih baik, serta

melaksanakan aktivitas-aktivitas dari penelitian, perkayasaan dan perancangan produk.

2.1.4 Konsep Produk Baru

Menurut Cooper(1993), mayoritas program pengembangan produk gagal mencapai pasar

sasaran dari produk baru yang benar-benar bisa mencapai pasar, sekitar 35% diantarannya

mengalami kegagalan. Oleh sebab itu, oleh perusahaan membutuhkan proses dan alat analisis

yang cermat dan andal dalam rangka pengembangan produk baru.

Konsep produk baru dari dua perspektif, yakni :

1. Baru bagi pasar (new to market) yang mengandung arti belum ada perusahaan yang

memproduksi atau memasarkan produk tersebut sebelumnya.

2. Baru bagi perusahaan bersangkutan (new to deferm) artinya perusahaan-perusahaan lain

sudah membayarkan produk tersebut tetapi perusahaan bersangkutan belum

memasarkannya

2.1.5 Kategori Produk Baru

Secara garis besar, aktivitas pengembangan produk baru bisa menghasilkan 6 macam tipe

produk baru:

1. Produk Baru Bagi Dunia (New to the world products),

yaitu produk-produk yang menciptakan pasar yang sama sekali baru dan

membentuk siklus hidup produk yang baru. Pada saat pertama kali diluncurkan, produk

yangsunggu-sungguh baru ini tidak memiliki pesaing langsung. Contohnya telepon

genggam, kamera digital, mesin faxs, mesin fotocopy sewaktu pertama kali digunakan.

7
2. Lini Product baru (New Product Line)

yaitu produk-produk yang baru bagi perusahaan, namun diluncurkan bagi pasar yang

sudah ada. Contoh nya , wings yang basis utama nya sabun cuci, akhirnya juga

menambah bisnis minuman.

3. Perluasan lini (Line Extension)

yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan memperluas pasar yang dilayani

dengan menawaran manfaat yang berbeda. Misalnya, so klin memperluas lini menjadi

so kiln power dan so klin higinis.

4. Penyempurnaan produk yang telah ada (improvement to exsisting products)

yaitu produk-produk yang biasanya dirancang untuk menggantikan penawaran produk

yang sudah ada. Penyempurnaan tersebut bisa dalam bentuk kinerja atau persepsi nilai

yang lebih tinggi. Contohnya mikroprosesor Pentium IV, windows vista, spps versi 14

dan sebagainya.

5. Re-positioning (penentuan kembali)

yaitu pengembangan teknis yang memungkinkan suatu produk menawarkan aplikasi

baru dan melayani kebutuhan yang baru. Contohnya Hemaviton yang digunakan untuk

orang yang kurang darah, kini diposisikan sebagai suplemen untuk menambah vitalitas

tubuh.

6. Pengurangan biaya (cost redaction)

yaitu versi dari produk yang ada yang dapat memberikan kinerja setara pada tingkat

harga yang lebih murah. Meskipun tidak tergolong benar-benar baru berdasarkan

perspektif pemasaran, namun tipe ini bisa berdampak pada proses produksi dan daya

saing perusahaan. Contohnya produk dengan kemasan baru berupa isi ulang (refill).

8
Produk baru hendaknya dilihat dari sudut pandang konsumen, segingga dapat

menciptakan pandangan yang objektif. Produk baru yang ditawarkan pada pasar

diharapkan dapat memberikan hasil guna yang lebih baik dibandingkan dengan produk

yang telah ada bagi konsumen, sedangkan bagi produsen dapat meningkatkan laba

penjualan, memperluas pasar, dan sebagainya.

2.1.6 Tahap-Tahap Pengembangan Produk Baru

Banayak perusahaan menghadapi sebuah masalah, mereka harus menciptakan produk

baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk

baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelangganya, pasar, dan pesaing serta

mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus

mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk

baru yang sistematis untuk menentukan dan mengembangkan produk-produk baru.ada 8 tahap

utama dalam proses pengembangan produk.

Tahapan pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2009):

1. Penciptaan Ide

9
Pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide pokok yang sistematis.

Perusahan biasanya harusmenggali banyak ide untuk mendapatkan ide bagus. Sebelum

melaksanakan tahap-tahap dalam mengembangkan produk maka manajemen perlu

memulainya dengan batasan yang tegas mengenai sasaran dan kelompok produk yang

akan di harapkan.

Sumber utama dari penciptaan ide termasuk sumber internal dan sumber eksternal

seperti konsumen, pesaing, distributor, dan pemasok, dll.

 Sumber Internal

Menggunakan sumber internal, perusahaan dapat menemukan ide melalui riset

dan pengembangan secara formal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan

resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat

eksekutif.

 Sumber Eksternal

Perusahaan juga dapat mengambil keuntungan ide produk baru dari beberapa

sumber eksternal. Contohnya distributor dan pemasok. Distributor berada dekat

dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan

kemungkinan produk baru. Pemasok dapat memberika tahu perusahaan tentang

konsep baru, teknik, dan bahan yang dapat mengembangan produk baru.

Pesaing juga merupakan sumber yang penting. Perusahaan memperhatikan iklan

pesaing untuk mendapatkan petunjuk tentang produk baru mereka. Perusahaan

melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilah produk,

menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan

produk yang sama atau produk yang lebih baik.

10
 Crowdsourcing

Lebih luas, banyak perusahaan saat ini mengembangkan crowdsourcing atau

inovasi terbuka untuk program ide produk baru. Crowdsourcing membuka lebar

pintu inovasi, mengundang masryarakat luas- konsumen, karyawan, ilmuwan

independen dan peneliti dan bahkan masyarakat luas dalam proses inovasi produk

baru.

2. Penyaringan Ide

Penyaringan ide biasanya merupakan langkah dalam pengembangan produk yang

menghilangkan sebagian besar gagasan dari pertimbangan lebih lanjut. Tujuan dari

langkah ini adalah menilai seberapa jauh konsep produk yang secara umum diinginkan

oleh perusahaan.

Secara umum penyaringan ide terdapat dua tahap yaitu:

1. Membuat suatu pendapat secara cepat untuk melihat apakah ide tersebut sesuai

dengan rencana perusahaan, keahlian teknis dan kemampuan finansial yang ada.

Penilaian ini dapat dibuat oleh manajer dan staf ahli yang mengetahui sehingga

kesalahan-kesalahan dapat dihindari.

2. Tahap kedua dalam proses penyaringan adalah urutan-urutan ide yang lolos secara

lebih terperinci dengan mendasarkan pada factor-faktor yang dianggap berkaitan

dengan pengembangan produk.

3. Pengembangan dan Pengujian Konsep

Dalam tahap ini kita perlu membedakan antara ide produk, konsep produk dan tingkat

produk, yaitu:

11
a. Ide produk, adalah ide mengenai produk yang mungkin dipandang oleh perusahaan

dapat ditawarkan kepada masyarakat.

b. Konsep produk, adalah versi rinci ide-ide yang dinyatakan dalam istilah yang dapat

dimengerti konsumen.

c. Citra produk, adalah cara konsumen memandang suatu produk sebenarnya atau

produk potensial

Ide yang telah melewati tahap penyaringan kemudian dilanjutkan dengan membuat

konsep produk tersebut. Konsumen tidak membeli ide dari suatu produk tersebut

melainkan konsep dari produk tersebut.

4. Pengembangan Strategi Pemasaran.

Dalam tahap ini perusahaan melakukan pengembangan perencanaan strategi

dimana pemasaran lebih dulu mengalami penyaringan. Dalam melakukan pengembangan

strategi pemasaran ada tiga bahian pokok, yaitu:

a. Menggambarkan pasar sasaran, perencanaan positioning produk, dan sasaran

penjualan pangsa pasar, ukuran, struktur, perilaku, serta laba untuk beberapa tahun

pertama

b. Menggambarkan harga, strategi distribusi, dan anggaran perusahaan yang

direncanakan untuk produk tersebut dalam tahun pertama.

c. Menggambarkan jumlah penjualan, laba, dan strategi bauran pemasaran jangka

panjang.

5. Analisis Bisnis

Analisis Bisnis melibatkan penelaahan terhadap penjualan, biaya, dan proyeksi

laba untuk produk baru untuk mengetahui apakah faktor-faktor ini memenuhi tujuan

12
perusahaan. Bila memenuhi, produk dapat bergerak menuju tahapan pengembangan

produk.

Untuk memperkirakan penjualan, kita perlu melihat sejarah penjualan

sebelumnya dari produkserupa dan melakukan survey untuk mengetahui opini pasar.

Pengetahun kemudian dapat mengestimasi penjualan maksimum dan minimum untuk

mengetahui jangkauan resiko.

6. Pengembangan Produk

Di tahap ini, bagian riset dan pengembangan atau rekayasa pengembangan konsep

produk tersebut menjadi produk fisik. Tahap pengembangan produk membutuhkan

investasi yang sangat besar. Setelah usaha produk dinyatakan layak untuk dikembangkan

menurut analisis usaha, maka konsep produk tersebut direalisasikan dan dibuat prototype

produk yang diketahui konsumen sebagai suatu perwujudan pokok dari konsep produk

yang telah dinyatakan sebelumnya, dapat dipergunakan dengan aman pada kondisi

normal, harus diproduksi sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan sebelumnya.

Pelaksanaan pengembangan produk baru harus konsisten dengan produk awal yang telah

diuji pada tahap sebelumnya.

7. Pengujian Pemasaran

Setelah produk lulus uji fungsional dan uji konsumen, tahap selanjutnya adalah

tahap uji coba, tahap dimana produk dan program pemasaran di perkenalkan ke suasana

pasar yang lebih realistis. Pemasaran uji coba memberikan pengalaman kepada pemasar

mengenai pemasaran produk sebelum menjalankan perkenalan produk sesungguhnya

yang menelan biaya besar. Pengujian ini memungkinkan perusahaan menguji produk dan

13
seluruh program pemasaran, yaitu strategi positioning, iklan, distribusi, penetapan harga,

merek dan kemasan, serta tingkat anggaran.

8. Komersialisasi

Adalah tahap dimana perusahaan memperkenalkan produk kepasar. Pada tahap ini

meliputi tempat keputusan antara lain:

a. Kapan (when), waktu peluncuran produk baru merupakan saat yang paling kritis

sehingga memerlukan perhatian yang seksama.

b. Dimana (where), perusahaan dapat menentukan apakan produk baru itu akan

dipasarkan secara regional, nasional, atau internasional.

Pemilihan daerah pemasaran ini dilakukan berdasarkan potensi pasar, reputasi tempat,

dan penetrasi pasar.

c. Siapa (who), perusahaan baru menentukan terlebih dahulu siapa kelompok pembeli

potensial yang akan dijadikan sasaran promosi.

d. Bagaimana (how), perusahaan perlu membuat perencanaan bagaimana produk baru

akan diperkenalkan ke pasar.

Tujuan Pengembangan Produk baru yang dilaksanakan perusahaan:

1. Mempertahankan posisi pangsa pasar

Untuk mencapai tujian, sebuah perusahaan memerlukan strategi memperkenalkan

produk baru atau memeperbaharui produk yang sudah ada.

2. Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai innovator, sehingga untuk

mencapai tujuan ini perusahaan menjalankan strategi memperkenalkan produk yang

benar-benar baru, tidak hanya mengembangkan dari produk yang sudah ada.

14
Faktor-faktor yang mendorong perusahaan melakukan pengembangan produk

menurut Alma (2007) yaitu:

1. Memenuhi keinginan konsumen

2. Memenangkan persaingan

3. Meningkatkan jumlah penjualan

4. Mendayagunakan sumber-sumber produksi

5. Mencegah kebosanan konsumen

Faktor-faktor perusahaan melaksanakan pengembangan produk yaitu:

1. Factor yang berasal dari dalam perusahaan, yaitu adanya keinginan untuk

menigkatkan laba, memperkuat posisi produknya dipasar, serta memperluas pasar

dan adanya kapasitas produksi berlebih.

2. Faktor yang berasal dari luar perusahaan yaitu perkembangan teknologi dan

perubahan selera konsumen.

Menurut Willian J. Stanton (2001). Bahwa factor penyebab kegagalan produk baru

adalah:

1. Riset pemasaran yang jelek

2. Masalah teknis dalam desain produk

3. Meluncurkan produk ke pasar pada waktu yang tidak tepat

4. Dukungan manajemen yang buruk

Selain factor yang menyebabkan kegagalan suatu produk, tentu ada pula faktor yang

menunjang keberhasilan suatu produk. Menurut Willian J. Stanton menyatakan

bahwa factor yang menyebabkan produk berhasil yaitu:

15
1. Produk memuaskan satu atau lebih kebutuhan pasar

2. Produk secara teknologi hebat dan tentunya memiliki keunggulan dalam

persaingan

3. Produk sesuai dengan kekuatan fungsional di dalam perusahaan seperti bagian

penjualan, distribusi, dan produksi

4. Manajemen puncak memiliki kekuatan jangka panjang dengan pengembangan

produk baru

5. Strategi produk baru dirancang dengan jelas

6. Gaya manajemennya baik dan organisasinya efektif.

2.1.7 Pilihan Strategi Produk

Secara garis besar terdapat 3 pilihan strategi produk yaitu :

1. Diferensiasi Produk

Konsumen akan mengalami kebosanan dengan produk yang tidak mengalami

perubahan.Oleh karena itu produsen itu sendiri harus jeli.Inilah yang ditangkap oleh

produsen Close Up ,mereka tidak menawarkan pasta gigi yang berwarna putih yang

sel ama ini ditawarkan ,tetapi pasta gigi yang berwarna hijau yang menawarkan

manfaat nafas wangi setelah memakainya.

2. Biaya rendah

Biaya rendah menjadi fokus strategi dibidang pabrikan.Dengan biaya yang murah

,maka akan mendapatkan keuntungan yang besar.Oleh karena itu perusahaan

manufaktur mengupayakan untuk mendapatkan bahan baku kualitas baik denga harga

yang bersaing.Oleh karena itu perusahaan membuat proses produksi menjadi

efisien,tidak ada pemborosan,sehingga produktifitas meningkat.Itu sebabnya

16
perusahaan sangat ,menekan pada kemampuan karyawannya agar produk yang

dihasilkan betul dengan biaya rendah.

3. Respons yang cepat

Sebagai contoh Mc Donald menyediakan layanan bukan hanya menjual ayam

goreng ,namun menjualnya kepada orang orang yang tidak punya waktu untuk

menyantapnya.Strategi yang diterapkannya ialah anda tidak perlu turun dari mobil

untuk menikmati ayam goreng kami.( Syamsul & Hendri.2003)

2.1.8 Pengembangan obat

Pengertian penelitian dan pengembangan obat termasuk dalam penelitian pengembangan

kesehatan (Litbangkes) yang di dalamnya terkandung juga kajian berbagai hasil Litbang dan

kebijakan. Litbang obat ini pada dasarnya mencakup aspek sistem (manajemen obat, manajemen

SDM, penggunaan obat rasional, dan lain-lain), komoditi (obat, bahan obat, obat tradisional,

kosmetik, bahan berbahaya, bahan tambahan makanan, dan lain-lain), proses (pengembangan

obat baru kimia farmasi, formulasi, uji preklinik, uji klinik), kajian regulasi dan kebijakan (OE,

OG, CPOB), dan lain-lain.

Langkah kebijakan:

 Pengembangan, dan modifikasi indikator penerapan KONAS.

 Pengembangan model pengelolaan terutama obat esensial di daerah terpencil, daerah

perbatasan, daerah rawan bencana, daerah tertinggal, guna menunjang ketersediaan,

pemerataan dan keterjangkauan

 Penelitian operasional untuk evaluasi penerapan KONAS secara berkala sesuai dengan

pedoman WHO untuk dapat melakukan penilaian kemajuan penerapannya.

17
 Pengembangan obat baru untuk penyakit baru (emerging), munculkembali (re-emerging),

obat yang secara ekonomis tidak menguntungkan namun sangat diperlukan (orphan

drugs).

 Pengembangan dan revitalisasi Sistem Informasi Obat di Instalasi Farmasi

Kabupaten/Kota (IFK) untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan

khususnya obat esensial.

 Pengembangan dan evaluasi sistem monitoring keamanan penggunaan obat.

 Kajian atas efektifitas sistem sampling pada uji petik pengujian obat di pasaran.

 Penelitian dan pengembangan penggunaan obat rasional mulai dari identifikasi masalah,

besarnya masalah, memilih strategi peningkatan penggunaan obat yang rasional.

 Penerbitan dan revisi pedoman cara uji klinis yang baik untuk berbagai 28 kelas terapi

obat.

2.1 Strategi Siklus Hidup Produk

2.2.1 Definisi siklus hidup

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman

tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga

memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) yaitu suatu grafik

yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari

pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam

pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing

suatu produk.

Menurut kotler dan Amstrong (2008), mendefinisikan “ siklus hidup produk

adalah perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama hidupnya”

18
Setiap produk baru yang diluncurkan tentunya memiliki jangka waktu atau siklus

dimana produk tersebut akan diterima di pasar. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan Product Life

Cycle (PLC) atau siklus hidup produk. Siklus hidup produk sendiri memiliki tahapan mulai dari

produk diluncurkan hingga produk sudah tidak diminati oleh pasar. Data dari siklus hidup

produk ini bisa didapatkan dengan cara merekap data penjualan suatu produk. Setiap suatu tipe

produk tentunya akan memiliki siklus hidup produk yang berbeda dengan tipe produk yang lain.

Dengan mengidentifikasi setiap siklus hidup produk ini perusahaan dapat merencanakan langkah

kedepan yang harus diambil demi hasil yang terbaik.

2.2.2 Konsep daur hidup produk

Konsep silus hidup produk (PLC) dapat digunakan untuk menganalisis kategori

produk, bentuk produk, produk dan merek. Produk diciptakan sebagai salah satu dari sekian

banyak alternativ pemecahan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Sebagai contoh manusia

mempunyai kebituhan akan membuat bangunan atau konstruksi, kemudian untuk memuaskan

kebutuhan tersebut diciptakanlah semen.

Daur hidup produk perlu dibahas sebagai usaha untuk mengenali tahap-tahap khusus

tertentu selama masa hidup suatu produk. Dalam tahap-tahap tersebut terkandung peluang-

pelang dan juga persoalan khusus sehubungan dengan strategi pemasaran serta keuntungan yang

ingin diperoleh. Dengan mengenal dimana produk sedang berada atau kemana produk sedang

mengarah. Perusahaan bisa menentukan rencana pemasaran yang lebih baik. Strategi penetapan

posisi dan diferensisasi perusahaan harus berubah karena produk, pasar, dan pesaing berubah

sepanjang product life cycle (PLC). Kotlet dan keller (2007) mengatakan bahwa produk

memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal:

1. Setiap produk mempunyai batas umur

19
2. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang jelas dan setiap tahap mmberikan tantangan

yang berbeda kepada penjual.

3. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan akan meningkat dan menurun pada tahap yang

berbeda dalam daur hidup produknya.

4. Produk menuntut strategi yang berlainan dalam hal pemasaran, keuangan,

produksi,personalia maupun pembelian pada setiap tahap dalam daur hidup produknya.

2.2.3 Tahap Siklus Hidup Produk

Setiap produk baru yang diluncurkan tentunya memiliki jangka waktu atau siklus

dimana produk tersebut akan diterima di pasar. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan Product Life

Cycle (PLC) atau siklus hidup produk. Siklus hidup produk sendiri memiliki tahapan mulai dari

produk diluncurkan hingga produk sudah tidak ` 10 diminati oleh pasar. Data dari siklus hidup

produk ini bisa didapatkan dengan cara merekap data penjualan suatu produk. Setiap suatu tipe

produk tentunya akan memiliki siklus hidup produk yang berbeda dengan tipe produk yang lain.

Dengan mengidentifikasi setiap siklus hidup produk ini perusahaan dapat merencanakan langkah

kedepan yang harus diambil demi hasil yang terbaik.

20
Siklus hidup suatu produk sendiri memiliki empat tahap yaitu :

1. Pengenalan (Introduction)

Tahap pertama dalam PLC adalah tahap perkenalan. Ciri-ciri umum dalam tahap ini

adalah penjualan yang masih rendah , volume pasar berkembang lambat, persaingan yang

relatif kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi. Masih banyak yang dilakukan modifikasi

produk dalam pengujian dan pengembangan( karena problem yang timbul tidak seperti

yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar),

biaya promosi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.pada

tahap ini promosi difokuskan pada usaha membangun permintaan awal, yaitu permintaan

pada kelas produk, bukan pada merek produk.

Strategi pemasaran pada tahap ini ditunjukkan untuk membangun kesadaran produk

secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba, atau dengan kata lain adalah

menciptakan primary demand ( permintaan untuk produk baru).

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)

Pada tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena

21
permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang

bersangkutan, Namun disisi lain pada tahap ini persaingan menjadi lebih ketat karena

pesaing sudah mulai memasuki pasar, maka usaha promosi yang dilakukan oleh

perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya.

Pembebanan biaya yang terjadi dalam tahap pertumbuhan tersebut adalah biaya

promosi, biaya pendistribusian dan biaya produksi. Strategi pemasaran tahap

pertumbuhan untuk menjaga pertumbuhan pasar yang cepat supaya berlangsung selama

mungkin dapat dilakukan strategi-strategi berikut:

a. Mutu produk ditingkatkan dan ciri serta model produk ditambah

b. Masuk ke segmen pasar baru

c. Memanfaatkan saluran distribusi baru

d. Selective demand simulation

e. Beberapa bnetuk periklanan digeser dari membujuk minat konsumen pada produk

diubah menjadi timbulnya keyakinan atas produk sehingga bersedia membeli.

f. Harga diturunkan pada saat yang tepat untuk menarik golongan konsumen lain

yang peka terhadap harga, seringkali pada tahap ini menjadi penentu

kelangsungan produk di pasaran.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)

Tahapan kedwasaan biasanya berlangsung lebih lama dibanding dua tahap

sebelumnya dan manajemen pemasaran lebih banyak menghadapi tantangan. Pada

tahapan ini ditandai dengan penurunan pertumbuhan oenjualan produk. Pada tahap

kedewasaan ini dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap

berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengencer mulai turun.

22
Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan

produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan

biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan. Pembebanan biaya yang

terjadi pada tahap ini meliputi biaya periklanan, biaya produksi dan biaya

pendistribusian. Dalam tahap ini pula akan muncul tiga taraf kedewasaan. Yaitu:

a. Kedewasaan pertumbuhan

Tingkat pertumbuhan penjualan akan mulai berkurang yang disebabkan oleh

dewasanya distribusi. Saluran distribusi sudah tidak dapat ditambah lagi meskipun

konsumen bary masuk ke pasar.

b. Kedewasaan mantap

Penjualan per kapita menjadi datar karena pasar sudah merasa jenuh. Ssebagian besar

konsumen potensialtelah mencoba produk dan penjualan yang akan datang tergantung

pada pertumbuhan penduduk dan pergantian produk yang baru.

c. Kedewasaan mengusang

Nilai penjualan mulai jatuh dan konsumen mulai bergerak ke produk lain.

4. Tahap Penurunan (Decline)

Pada tahap ini produk yang telah dipasarkan sebelumnya akan mengalami penurunan

penjualan seiring dengan menurunnya profit perusahaan. Penurunan ini dapat disebabkan

karena berbagai macam faktor seperti perubahan trend pasar, konsumen jenuh terhadap

produk yang sedang ditawarkan, adanya produk substitusi yang lebih diterima konsumen

dan perubahan teknologi.

Pada tahap ini, barang baru sudah harus dipasarkanuntuk menggantikan barang lama

yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya

23
menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.

2.1.4 Pengukuran daur hidup produk (product life cycle)

Bila nilai PLC dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka

manajernya harus dapat menentukan dimana posisi PLC produknys pada saat ini.

Identifikasi thapan PLC ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang

menunjukkan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum.

Kesuksesan dalam memanejeni PLC suatu produk membutuhkan perencanaan,

pemahaman yang cermat dan mendalam mengenai karakteristik produk. Tahap PLC

suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasi statusnya yaitu sebagai berikut:

1. Market volume, yaitu ditunjukkan dalam unit untuk menghindari distorsi akibat

penurunan harga.

2. Rate of change market volume, yaitu merupakan cara yang telebih kompleks untuk

menunjukkan tingkat pertumbuhan karena sebagian orang dapat memahami tingkat

pertumbuhan yang negatif.

3. Profil/loss, yaitu menggambarkan perbedaan antara pendapatan total dan biaya total

pada setiap titik waktu.

2.1.5 Strategi Disetiap Tahap Pengembangan Obat Baru

2.1.6 Contoh Kasus Tehadap Siklus Hidup Produk Berdasarkan Penelitian Terdahulu

Nurcahyo (2010) melakukan penelitian yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Konsumen dalam Membeli Sepeda Motor Merek Honda. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen membeli sepeda motor merek Honda.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden. Pengolahan
data dilakukan dengan analisis faktor. Hasil dari penelitian ini adalah dari 37 variabel dapat
dirangkum menjadi 9 faktor yang terbentuk yaitu faktor sosial budaya, faktor pribadi dan

24
psikologi, faktor merek, faktor pelayanan, faktor produk, faktor harga, faktor promosi, faktor
tempat, dan faktor kepercayaan.

Penelitian yang dilakukan saat ini berjudul Penentuan Faktor Yang Mempengaruhi
Product Life Cycle Sepeda Motor Honda. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang hanya
membahas mengenai faktor konsumen dalam membeli sepeda motor, pada penelitian ini juga
membahas mengenai pola life cycle setiap tipe produk sepeda motor merek Honda kemudian
menghubungkannya dengan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi life cycle tersebut.
Pengolahan data kuesioner dilakukan menggunakan analisis faktor.

25
BAB III

KESIMPULAN

1. Perkembangan produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-
barang dan pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk
yang berhasil secara komersil
2. Yang termasuk konsep produk baru ada 2 yaitu : Baru bagi pasar (new to market) dan
baru bagi perusahaan bersangkutan (new to deferm)
3. Yang termasuk kedalam kategori obat baru yaiu : Produk Baru Bagi Dunia

(New to the world products), lini Product baru (New Product Line), perluasan lini (Line
Extension), penyempurnaan produk yang telah ada (improvement to exsisting products),
Re-positioning (penentuan kembali), dan pengurangan biaya (cost redaction)
4. Yang termasuk tahap - tahap pengembangan produk baru yaitu : Penciptaan ide,
penyaringan Ide, pengembangan dan pengujian konsep, pengembangan Strategi
Pemasaran, analisis bisnis, pengembangan produk, pengujian pemasaran dan
komersialisasi
5. Pemilihan strategi produk baru ada 3 yaitu : Diferensiasi Produk, biaya rendah, dan
respons yang cepat

26
DAFTAR PUSTAKA.

Kotler, Philip dan Amstrong, “Dasar-dasar Pemasaran”,Edisi Sembilan, jilid 2,PT indeks,
Jakarta, 2004

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Line, EdisiBahasa Indonesia,”Manajemen Pemasaran”, Jilid I,
Ed 12, PT Indeks,2007.

Kottler, Philip dan Keller. Manajemen Pemasaran Jilid. Jakarta: Erlangga, 2008.

Stanton, William J. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1993.

27

Anda mungkin juga menyukai