Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Metodologi Penelitian


Pada gambar 4.1. merupakan garis besar proses penelitian dapat dilihat
pada diagram peneliatan dibawah ini :

Mulai

Data Geologi Akuisisi

Pengolahan Data

Pemodelan

Intepretasi dan analisa

Selesai

Gambar 4.1. Diagram Alir Penelitin

Penelitan yang dilakukan melalui tahap – tahap sebagai berikut :


1. Pertama yaitu akuisisi data dilakukan pada daerah penelitan dengan
menggunakan metode Geomagnetik dengan mempelajari data geologi.
2. Kemudian melakukan pengolahan data dari data akuisi tersebut.
3. Proses selanjutnya yaitu pemodelan dilakukan dengan melihat data
geologi yang telah ada.
4. Setelah itu melakukan interpretasi data dan analisa disesuaikan dengan
keadaaan geologi daerah penelitian.

31
4.2. Akuisisi Data
Data Geomagnetik yang diperoleh merupakan data primer yang didapat
melalui pengukuran di lapangan pada saat proses magang di PT. Jresources
Boolang Mongondow selama 2 bulan, dimulai bulan 20 Juni – 19 Agustus 2016.
Pengukuran dilakukan dengan metode Base – Rover (Gambar 4.2). Dengan
jumlah lintasan sebanyak 6, kemudian setiap lintasan mempunyai panjang 700 m
dan memiliki spasi pengambilan data adalah 5 m. Alat yang digunakan untuk
akuisisi data adalah Proton Preccesion Magnetometer GSM-19T (Gambar 4.3)

BASE ROVER

Gambar 4.2. Metode Akuisi Base – Rover (doc. Pribadi)

Gambar 4.3. Alat Proton Preccesion Magnetometer GSM-19T (doc. Pribadi)

32
4.3. Diagram Alir Pengambilan Data
Diagram alir pengambilan data geomagnetik ditunjukkan pada gambar 4.4
dibawah ini :

Mulai

Persiapan Alat

Pemasangan Base Station

Sinkronasi Base
dan Rover

Akusisi data pada titik


yang ditentukan

Pencatatan data

Selesai Akuisisi

Download Data

Selesai

Gambar 4.4. Diagram Pengambilan Data

33
Akuisisi data magnetik dapat dilakukan dengan tahap – tahap sebagai
berikut :
1. Setelah mendapatkan desain survei untuk akusisi, hal yang pertama
dilakukan adalah persiapan alat seperti mengisi batrei yang akan
dipakai, mempersiapkan parang untuk membuka jalan di hutan, GPS dan
Kompas.
2. Memasang Base Station untuk didapatkan variasi harian yang akan
digunakan untuk mengoreksi saat pengolahan data dan mensikonasikan
dengan Rover.
3. Setelah itu menuju tempat akuisisi, dan mencari titik yang sudah
diplotkan surveyor, dan melakukan akusisi.
4. Akusisi dilakukan dengan spasi 5 m dengan melakukan 3 – 4 kali
pengukuran pada setiap titik sepanjang 700 m data dicatat untuk sebagai
data pengontrol
5. Setelah pengukuran selesai, kembali ke Base dan matikan pengukuran
pada Base, sebelum itu sinkonasikan dulu dengan Rover.
6. Kemudian Base dan Rover data di download melalui laptop dan data
disimpan untuk diolah.
7. Data berbentuk Notepad yang kemudian di masukkan ke dalam
Ms.Excel.
8. Selesai.

34
4.4. Diagram Alir Pengolahan Data
Diagram alir pengolahan data Geomagnetik ditunjukkan pada gambar 4.5
dibawah ini :

Mulai

Data Geologi Data Lapangan

Ms. Excel
( H OBS – IGRF – H VAR = ∆H )

Pemodelan 2D

Peta TMI

Peta Upward
Peta RTP
Continuation

Pengolahan FFT

Pemodelan 2,5D

Peta 2,5D

Peta 3D

Error min

Pembahasan dan Kesimpulan

Selesai

Gambar 4.5. Diagram Pengolahan Data

35
Berikut ini adalah keterangan diagram alir pengolahan data pada gambar 4.5 :
1. Data yang yang masih disimpan di note kemudian di buka pada Ms.
Excel. Data yang dimaksudkan adalah data Base dan Rover.
2. Setelah itu melakukan picking data pada data Rover. Data yang
sekiranya dianggap gangguan kemudian di hapus dan di rata -
ratakan.
3. Kemudian mencari variasi harian dengan menggunakan data Base dan
kemudian disinkronasikan dengan data rover.
4. Kemudian menentukan IGRF daerah penelitian yang di cari pada
internet IGRF Kalkulator ( http :// www.ngdc.noaa.gov/ geomag-
web/#Igrfumm. )
5. Kemudaian menentukan ∆H = H OBS – IGRF – H VAR.
6. Setelah itu melakukan pemodelan 2D dengan membuka Software
Geosoft Oasis Montaj dan membuat peta anomali TMI (Total
Magnetik Intensity).
7. Setelah itu karena Peta TMI masih dipengaruhi oleh dua Pole Magnet,
kemudian dilanjutkan dengan filter RTP (Reduce To Pole).
8. Setelah itu peta RTP di filter kembali untuk di hilangkan klausur kecil
sehingga tampak anomali sebenarnya dengan menggunakan filter
Upward Continuation.
9. Dari peta RTP kemudian dilakukan penyatan pada menu GM-Sys
untuk pemodelan 2,5D, kemudian dilakukan pengolahan FFT pada
Ms. Excel dan Matlab untuk diketahui nilai kedalaman yang diperoleh
dari grafik linier.
10. Kemudian setelah mendapatkan kedalaman disetiap lintasan
dilakukan pembuatan peta 2,5 D untuk mengetahui persebaran mineral
secara vertikal.
11. Dari data 2,5 D kemudian dilakukan pengolahan kembali untuk
kemudian dilanjutkan dengan pembuatan peta 3D.
12. Jika error pengolahan terlalu besar, kembali lagi pada tahap
pengolahan FFT.
13. Setelah itu dilakukan Intepretasi data dan selesai

36

Anda mungkin juga menyukai

  • DOZER
    DOZER
    Dokumen23 halaman
    DOZER
    Ricky Bintang Mahardhika
    Belum ada peringkat
  • Exc
     Exc
    Dokumen63 halaman
    Exc
    Ricky Bintang Mahardhika
    100% (3)
  • Metode & Teknik Operasi LDT Dan SDT
    Metode & Teknik Operasi LDT Dan SDT
    Dokumen36 halaman
    Metode & Teknik Operasi LDT Dan SDT
    Ricky Bintang Mahardhika
    100% (2)
  • Koreksi Statik
    Koreksi Statik
    Dokumen13 halaman
    Koreksi Statik
    Ricky Bintang Mahardhika
    Belum ada peringkat
  • Bab2
    Bab2
    Dokumen10 halaman
    Bab2
    Ricky Bintang Mahardhika
    Belum ada peringkat
  • Bab5
    Bab5
    Dokumen12 halaman
    Bab5
    Ricky Bintang Mahardhika
    Belum ada peringkat
  • Halaman Depan
    Halaman Depan
    Dokumen13 halaman
    Halaman Depan
    Ricky Bintang Mahardhika
    Belum ada peringkat