Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS GADJAH MADA

SEKOLAH VOKASI
PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL
Alamat : Jl. Yacaranda 1, Sekip Unit IV, Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 7112126, 545193, Faks. (0274) 545193
E-mail : tekniksipil-sv@ugm.ac.id Website: http://tekniksipil.sv.ugm.ac.id

Buku 2: RKPM
(Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
Modul Pembelajaran Pertemuan ke 15 dan 16

TEKNIK PERBAIKAN
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
VI/2/V4IS3205
oleh
1. Dr. Eng. Iman Haryanto, ST., MT.
2. Nursyamsu Hidayat, ST., MT., Ph.

Didanai dengan dana BOPTN P3-UGM


Tahun Anggaran 2013

79
Desember 2013

80
I. Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Media Ajar
Pertemuan ke

Topik

PraktikumPeralatan
PraktikumBuku Petunjuk
Aktivitas
Tujuan Ajar/ (pokok, Metode Aktivitas

Audio/Video
Metode Ajar Dosen/ Sumber

Presentasi

Soal-tugas
Keluaran/ subpokok Evaluasi dan Mahasis-

Gambar
(STAR) Nama Ajar
Indikator bahasan, alokasi Penilaian wa
Pengajar
waktu)

15 Evaluasi pemahaman Responsi dengan  - - - - - Responsi Mahasiswa Mahasiswa Menyiapkan Seluruh


mahasiswa secara dosen berkelompok menjawab responsi bahan
menyeluruh (tahap I) sesuai grup pertanyaan kuliah sejak
Alokasi waktu: 400 individual Pengajar: dari awal.
menit dan Iman
kelompok Haryanto,
Nursyamsu
Hidayat
16 Evaluasi pemahaman Responsi dengan  - - - - - Responsi Mahasiswa Mahasiswa Menyiapkan Seluruh
mahasiswa secara dosen berkelompok menjawab responsi bahan
menyeluruh (tahap sesuai grup pertanyaan kuliah sejak
II) Alokasi waktu: 400 individual Pengajar: dari awal.
menit dan Iman
kelompok Haryanto,
Nursyamsu
Hidayat

81
Contoh Soal Responsi (Tes Sumatif)

1) Jelaskan pengertian, cara pelaksanaan/pengumpulan dan pengolahan data survei

visual kerusakan jalan metode Bina Marga!

2) Jelaskan pengertian, cara pelaksanaan/pengumpulan dan pengolahan data survei

visual kerusakan jalan metode PCI!

3) Jelaskan cara pelaksanaan/pengumpulan dan pengolahan data survei struktural

Benkelman beam!

4) Jelaskan jenis, penyebab utama, cara pengumpulan data dan cara/metode

perbaikan standar kerusakan jalan yang diperkeras!

5) Jelaskan jenis, penyebab utama, cara pengumpulan data dan cara/metode

perbaikan standar kerusakan jalan yang tidak diperkeras!

6) Jelaskan jenis, penyebab utama, cara pengumpulan data dan cara/metode

perbaikan standar kerusakan jalan beton semen!

7) Jelaskan jenis, penyebab utama, cara pengumpulan data dan cara/metode

perbaikan standar kerusakan bahu jalan, trotoar dan marka jalan!

8) Jelaskan jenis, penyebab utama, cara pengumpulan data dan cara/metode

perbaikan standar kerusakan drainase dan bangunan pelengkap jalan!

9) Jelaskan prinsip sistem operasi dan analisis produksi AMP!

10) Jelaskan prinsip sistem operasi dan analisis produksi BCP!

82
Penyelesaian Soal Terpilih

Soal no 1

Survei secara visual atau visual inspection adalah survei yang dilakukan dengan

pengamatan mata surveyor untuk mengukur kondisi permukaan jalan. Faktor

ketrampilan dan pengalaman surveyor sangat menentukan akurasi data. Data survei

visual relatif subjektif sehingga tingkat keakurasiannya rendah. Survei secara visual

meliputi:

 Penilaian kondisi dari lapisan permukaan, apakah masih baik, kritis, ataukah

sudah rusak.
 Penilaian kenyamanan kendaraan dengan menggunakan jenis kendaraan

tertentu. Penilaian dikelompokan menjadi nyaman, kurang nyaman, tidak

nyaman.
 Penilaian bobot kerusakan yang terjadi, baik kualitas maupun kuantitas. Jenis

kerusakan yang diamati meliputi retak (crack), lubang (pothole), alur (rutting),

pelepasan butir (raveling), pengelupasan lapis permukaan (stripping), keriting

(corrugation), amblas (depression), bleeding, sungkur (shoving), dan jembul

(upheaval).

Cara pelaksanaan/pengumpulan data survei visual kerusakan jalan metode Bina

Marga adalah dengan melaksanakan:

1. Kegiatan persiapan survei.


2. Pelaksanaan survei.
3. Kompilasi data.

Pekerjaan persiapan dilaksanakan sebagai berikut.

a. Melakukan pengenalan medan terlebih dahulu sebelum melakukan survei.


b. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait tentang pelaksanaan survei
c. Menghitung jurnlah tenaga survei yang akan ditugaskan serta kebutuhan

peralatan dan perlengkapannya.


d. Memberikan penjelasan kepada tenaga survei cara melakukan survei dan cara

pengisian formulir survei.

83
Pelaksanaan survei dilaksanakan dengan mengisi formulir sesuai ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan. Jenis formulir yang diisi adalah formulir survei

kondisi jalan (SKJ - 1) dan formulir kondisi Jalan (SKJ - 2).


Kompilasi data dilakukan denga cara merekap jumlah kerusakan, kondisi tambalan,

kondisi retak, kondisi amblas, kondisi alur, kondisi selokan samping, kondisi bak

kontrol, kondisi trotoar, kondisi bahu jalan, dan kondisi kerb.

Soal no 2

Pavement Condition Index (PCI) adalah perkiraan kondisi dengan sistem rating untuk

menyatakan kodisi perkerasan yang sesungguhnya dengan data yang dapat

dipercaya dan obyektif.

Jenis kerusakan umum yang diamati meliputi retak (crack), lubang (pothole), alur

(rutting), pelepasan butir (raveling), pengelupasan lapis permukaan (stripping),

keriting (corrugation), amblas (depression), bleeding, sungkur (shoving), dan jembul

(upheaval).

Jenis data yang dikumpulkan dalam metode PCI terdiri dari jenis kerusakan jalan,

jumlah/luas kerusakan jalan, tingkat kerusakan dan kondisi lingkungan. Metode PCI

membagi tingkat kerusakan menjadi tiga sebagai berikut:


1. Low (L)/kerusakan ringan: kendaraan mengalami getaran, misalnya saat

melintasi jalan dengan kerusakan jenis keriting, pengendara dapat merasakan

getaran namun tidak perlu mengurangi kecepatan.


2. Medium (M)/kerusakan sedang: getaran yang dirasakan sangat terasa

sehingga merasa perlu untuk mengurangi kecepatan.


3. High (H)/kerusakan berat: getaran kendaraan sangat terasa sehingga

kecepatan harus dikurangi karena membahayakan keselamatan dan

kenyamanan pengendara, dan keselamatan kendaraan.

Cara pelaksanaan/pengumpulan data survei kerusakan jalan metode PCI adalah

dengan melaksanakan:

1. Kegiatan persiapan survei.


2. Pelaksanaan survei.

84
3. Pengolahan data.

Kegiatan persiapan survei diuraikan sebagai berikut.

1. Menentukan jumlah minimum sampel unit yang disurvei

a. Sebelum melaksanakan survei, terlebih dahulu menentukan ruas jalan

b. Ruas jalan yang telah ditentukan, kemudian ditelusuri dari pangkal sampai

ujung untuk mengetahui panjang ruas jalan

c. Setelah panjang ruas jalan diukur, selanjutnya menentukan sample unit yang

akan disurvei (N) dengan cara panjang ruas jalan tersebut kemudian dibagi

menjadi sampel unit-sampel unit sepanjang 100 m.

d. Menentukan jumlah sampel unit minimum (n), sesuai gambar berikut.

Gambar - Penentuan jumlah minimum sampel unit

e. Menentukan interval pengamatan, yaitu dengan cara membagi jumlah unit

(N) dengan jumlah minimum sampel unit (n).

Interval = N/n

Pelaksanaan survei lapangan dilaksanakan melalui pengamatan secara visual

terhadap kerusakan-kerusakan yang terdapat pada perkerasan jalan. Hal-hal yang

harus diamati dan dicatat dalam formulir pada saat pengamatan adalah tipe

85
kerusakan (ada 19 jenis), tingkat kerusakan (berat, sedang, ringan), kuantitas

kerusakan (luas kerusakan).

Pengolahan data dilakukan sebagi berikut.

1. Mencari persentase kerusakan (density)

Density adalah persentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit yang

ditinjau, dengan cara membagi luas kerusakan dengan luas sampel unit. Density

didapat dengan persamaan

Density = l / Lu

dengan, Lu : luas sampel unit yang disurvei

l : luas kerusakan

2. Menentukan deduct value

Setelah nilai density diperoleh, kemudian masing-masing jenis kerusakan

diplotkan ke grafik sesuai dengan tingkat kerusakannya untuk menentukan nilai

deduct value.

3. Mencari nilai q

Syarat untuk mencari nilai q adalah nilai deduct value lebih besar dari 2 dengan

menggunakan iterasi. Nilai deduct value diurutkan dari yang besar sampai yang

kecil. Sebelumnya dilakukan pengecekan nilai deduct value dengan persamaan

Mi = 1 + (9/98) × (100-HDVi)

dengan Mi : nilai koreksi deduct value.

HDVi : nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit.

Jika semua nilai deduct value lebih besar dari nilai Mi maka dilakukan

pengurangan terhadap nilai deduct value dengan nilai Mi tapi jika ada nilai

deduct value yang lebih kecil dari nilai Mi maka tidak dilakukan pengurangan

terhadap nilai deduct value tersebut.

4. Mencari nilai corrected deduct value (CDV)

Nilai CDV dapat dicari setelah nilai q diketahui dengan cara menjumlahkan

nilai deduct value selanjutnya mengeplotkan jumlah deduct value tadi pada grafik

CDV sesuai dengan nilai q.


86
Gambar –Grafik Penentuan Corected Deduct Value (CDV)

5. Menentukan nilai PCI

Setelah nilai CDV diketahui maka dapat ditentukan nilai PCI dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut

PCI = 100 – CDV

Setelah nilai PCI diketahui, dapat ditentukan rating dari sampel unit yang

ditinjau dengan mencocokan sesuai kelompok rating yang sudah ditentukan,

seperti terlihat pada Gambar berikut.

PCI 0 10 25 40 55 70 85 100

Rating failed very poor fair good Very excellent


poor good

Gambar - Rating Kondisi Perkerasan Jalan

Sedangkan untuk menghitung nilai PCI secara keseluruhan dalam satu ruas

jalan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut

PCIs = ((N-A) × PCIr + A × PCIa) / N

dengan,

PCIs : nilai PCI dalam satu ruas jalan.

87
PCIr : nilai PCI rata-rata sampel unit dalam satu ruas jalan.

PCIa : nilai PCI rata-rata dari sampel tambahan (bila ada).

N : jumlah sampel unit yang disurvei.

A : Jumlah sampel unit tambahan yang disurvei (bila ada).

Soal no 3

Pelaksanaan pengujian dilaksanakan sebagai berikut.

1. Menyiapkan truk

Penyiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

 Truk dimuati hingga beban masing-masing roda belakang ban ganda (4,08 ±

0,045) ton.
 Pemeriksaan tekanan angin ban belakang sehingga memenuhi 5,5 ± 0,07

kg/cm2 atau (80 ± 1) psi, dan diukur setiap 4 (empat) jam sekali;
 Bila pengujian belum akan dilakukan segera dan truk berhenti lebih dari 40

(empat puluh) jam, selama masih dimuati beban, maka sebaiknya truk

ditahan dengan balok-balok kayu.


2. Penyiapan alat Benkelman Beam

Secara umum penyiapan alat Benkelman beam sebelum penyetelan adalah sebagai

berikut:

 pasang batang Benkelman Beam sehingga sambungan kaku;


 periksa arloji pengukur, bila perlu batang arloji dibersihkan dengan minyak

arloji/alcohol murni guna memperkecil gesekan;


 pasang arloji pengukur pada tangkai sedemikian rupa sehingga batang arloji

pengukur arahnya vertikal pada tangkai Benkelman Beam.


3. Penentuan titik-titik pengujian
4. Pengukuran lendutan,yang meliputi pengukuran lendutan balik maksimum,

lendutan balik titik belok dan cekung lendutan. Penempatan alat harus menghindari

hindari titik yang telah mengalami kerusakan permukaan jalan


5. Pengukuran Temperatur
6. Mengumpulkan data tebal dan jenis konstruksi lapis permukaan

Pelaporan meliputi

88
a. Hasil pengukuran dimensi alat dan beban gandar roda belakang dengan

menggunakan formulir yang ada.


b. Hasil penyetelan alat Benkelman Beam dengan menggunakan formulir yang

ada.
c. Data lendutan balik maksimum dan lendutan balik titik belok dengan

menggunakan formulir yang ada.


d. Hasil pengukuran cekung lendutan dengan menggunakan formulir pada

yang ada.

Soal no 9

Jenis AMP adalah sebagai berikut.

a) AMP jenis takaran (batch plant).

b) AMP jenis drum pencampur (drum mix)

c) AMP jenis menerus (continuous plant)

Prinsip sistem operasi AMP (semua jenis) adalah stock pile-cold bins-screening-

penambahan aspal dan filler-mixing-pengangkutan.

Prinsip analisis produksi AMP adalah sebagai berikut.

1. AMP kehilangan 3% tingkat produktivitasnya setiap kenaikan elevasi 1000

feet akibat semakin menipisnya udara.

2. AMP didesain untuk menghilangkan kadar air 5%. Semakin tinggi kadar air,

maka semakin rendah produktivitas AMP.

Cara perhitungan tingkat produksi AMP jenis takaran:

Kapasitas = (3600/waktu penimbangan bin panas) × kapasitas rerata satu bin

Cara perhitungan tingkat produksi AMP jenis drum:

Kapasitas = [kapasitas suplai agregat per jam × (100%  kadar air agregat)] ×

pasokan penambahan minyak per jam

89

Anda mungkin juga menyukai