Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Efisiensi Energi
Disusun Oleh:
Beta Salsabila Asyraful Hakim (151734004)
Nama Kelompok:
Abiano Alaffan. (151734001)
Beta Salsabila A. H. (151734004)
Ilham Nurrofik (151734014)
Muhammad Barkah D. (151734018)
Rizal Aqimul Haq A. E. (151734026)
PENDAHULUAN
Di zaman yang serba modern ini kebutuhan kita sebagai manusia dapat dikatakan
banyak. Salah satu dari sekian banyak kebutuhan tersebut merupakan pencahayaan. Dulu,
sebagian besar pencahayaan memanfaatkan cahaya alami karena penyebaran listrik yang
belum merata. Berbeda dengan sekarang, pencahayaan menggunakan cahaya alami sudah
tergeser dengan adanya lampu yang memanfaatkan pemerataan aliran listrik. Begitu
pentingnya penerangan bagi kehidupan kita sekarang ini.
Optimalisasi pencahayaan juga bisa dilakukan dengan dengan cara pemilihan lampu
penerangan. Banyaknya jenis lampu penerangan membuat kita harus bisa memilih
1.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui sistem pencahyaan.
2. Mahasiswa dapat memahami karateristik/parameter operasi operasi pencahayaan.
3. Mahasiswa dapat menentukan parameter kinerja sistem pencahayaan.
4. Mahasiswa dapat mengidentifikakasi operasi efisien sistem pencahayaan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui dampak pengoperasian sistem pencahayaan yang
efisien.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Cahaya
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai
dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton.
Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan
sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika
klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.
𝑣
𝞴=
𝑓
Dimana:
𝞴 = panjang gelombang
v = kecepatan rambat
f = frekuensi
2.2. Lampu
Efisiensi
Jenis lumen/Watt
lampu
Lampu pijar 40 Watt 1.9% 12.6
Lampu pijar 60 Watt 2.1% 14.5
Lampu pijar 100 Watt 2.6% 17.5
Radiator benda hitam 4000 K ideal 7.0% 47.5
Radiator benda hitam 7000 K ideal 14% 95
Sumber cahaya monokromatis 555 nm (hijau) ideal 100% 683
2.2.2 Lampu TL
Lampu pendar adalah salah satu jenis lampu lucutan gas yang
menggunakan daya listrik untuk mengeksitasi uap raksa. Uap raksa yang
tereksitasi itu menghasilkan gelombang cahaya ultraungu yang pada gilirannya
menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasatmata.
Lampu pendar mampu menghasilkan cahaya secara lebih efisien daripada lampu
pijar.
Ballas atau pemberat bekerja sebagai pengatur arus listrik. Ballas
menyediakan kondisi yang tepat untuk menghidupkan dan mengoperasikan
lampu pendar. Jika tegangan listrik pada lampu pendar tidak diatur, maka besar
arus listrik yang mengalir melalui lampu akan meningkat pesat dan dapat
menyebabkan hancurnya komponen-komponen. Ballas bekerja mengatur
tegangan dengan prinsip pembatasan arus.
Ada dua jenis ballas dalam lampu pendar, yang pertama adalah ballas
magnetik dan yang kedua adalah ballas elektronik. Ballas magnetik bekerja
dengan cara mencekik (bahasa Inggris: choke) arus pada titik yang sudah
ditentukan berdasarkan siklus arus bolak-balik pada frekuensi jala-jala sumber,
atau 50/60Hz. Sedangkan ballas elektronik menggunakan komponen-komponen
elektronik aktif untuk membatasi arus dan bekerja pada frekuensi yang lebih
tinggi (sekitar 25KHz). Beberapa orang mungkin dapat melihat kedipan cepat
pada lampu pendar yang menggunakan ballas magnetik namun tidak untuk
lampu yang menggunakan ballas elektronik. Ballas elektronik pada umumnya
juga dapat menghidupkan lampu dengan lebih cepat, dengan lebih sedikit
gangguan, dan dengan daya yang lebih rendah, sehingga membuat lampu pendar
bekerja lebih efisien daripada ballas magnetik.
METODE PERCOBAAN
Waktu : WIB
Tanggal : Rabu, Maret 2018
Tempat : Lab Konservasi Energi, Gedung U Politeknik Negeri Bandung
3.2. Alat dan Bahan
2. Lampu:
Lampu Pijar
Lampu Halogen
Lampu TL
Lampu HE
3. Balast:
Elektrik
Konvensional
7. Kapasitor 8mF
8. Kabel konektor
3.3. Prosedur Kerja
3. Rangkai secara tertutup sesuai skema rangkaian. Jika ingin menggunakan ballast
konvensional elektrik tambah kapasitor, dan menggunkan jenis lampu yang lain.
4. Nyalakan MCB
- Tegangan (V)
- Arus (A)
- Daya (Watt)
- Faktor Daya (cosØ)
- Waktu
- Intensitas cahaya dengan menggunakan luxmeter (Lux)
- Tinggi lampu terhadap bidang kerja (cm)
- Luas bidang kerja (m2)
6. Matikan MCB
1. Gambar Rangkaian
BK
TL
BE
mcb
C
A
CFL
L1
LED
L2
AC ~ V
HLG
L3
2. Skema Pengukuran
Skema simulasi titk pengukuran tingkat pencahayaan pada bidang kerja (1m2). Skema titik
pengukuran dibawah digunakan untuk jenis lampu yang lain seperti: CFL, Halogen, LED.
Namun sebagai referensi kelompok kami menggunakan tiga titik pengukuran yaitu: di
ujung kanan, di ujung kiri, dan di tengah yang tegak lurus dengan lampu.
Lampu TLD
58W
62cm
Bidang kerja
Luxmeter
2. Dari table pengukuran buat profil lux dari lampu tanpa armature dan lampu dengan
armature!
3. Hitung tingkat pencahayaan, daya pencahayaan, dan effikasi dalam bentuk table!
4. Dari table yang dibuat pada butir 3, buat profil tingkat pencahayaan, daya pencahayaan
dan effikasi untuk lampu tanpa armature dan lampu dengan armature!
1. Lampu pijar
Nama : Philips
Spesifikasi : 25 W, 220–240 V
2. LHE 1
Panjang : 1,51 m
Lebar : 0,63 m
Tinggi : 0,68 m
Luas : 0,9513 m2
Kondisi Area : Dinding berwarna putih mengkilat (lapisan bahan papan tulis putih)
Lampu Softone
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
14:06 223,68 92,269 0,9274 0,019 111 155 83 116,3333
14:09 223,72 92,29 0,92872 0,0191 105 147 75 109
14:12 223,95 91,797 0,92889 0,0191 109 158 74 113,6667
rata-rata 223,7833 92,11867 0,928337 0,019067 108,3333 153,3333 77,33333 113
Lampu Pijar
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
13:30 224,67 89,5 0,921 0,018 125 184 94 134,3333
13:33 224,38 89,4 0,924 0,0186 142 195 110 149
13:36 223,7 89,5 0,927 0,0185 133 194 114 147
rata-rata 224,25 89,46667 0,924 0,018367 133,3333 191 106 143,4444
Lampu LHE 1
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
13:39 223,64 68,1 0,387 0,0059 170 340 184 231,3333
13:42 224,02 66,8 0,386 0,0056 174 355 179 236
13:45 223,65 64,15 0,373 0,0054 154 351 184 229,6667
rata-rata 223,77 66,35 0,382 0,005633 166 348,6667 182,3333 232,3333
Lampu LHE 2
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
13:48 223,66 66,008 0,3825 0,0056 130 338 257 241,6667
13:51 223,62 63,399 0,3879 0,0054 123 323 244 230
13:54 223,7 63,06 0,3786 0,0053 126 323 247 232
rata-rata 223,66 64,15567 0,383 0,005433 126,3333 328 249,3333 234,5556
Lampu LHE 3
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
13:57 223,64 71,797 0,38367 0,0065 97 293 423 271
14:00 223,2 65,86 0,37953 0,0056 96 265 400 253,6667
14:03 223,26 64,064 0,37254 0,0054 102 265 391 252,6667
rata-rata 223,3667 67,24033 0,37858 0,005833 98,33333 274,3333 404,6667 259,1111
Lampu Halogen
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
13:28 224,16 217,77 0,9762 0,0478 228 1950 211 796,3333
13:31 224,46 218,43 0,9753 0,0478 226 1774 223 741
13:34 224,2 217,97 0,9761 0,0478 237 2230 232 899,6667
224,2733 218,0567 0,975867 0,0478 230,3333 1984,667 222 812,3333
Lampu TL K
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
12:51 223,19 378,04 0,62128 0,0525 913 1330 994 1079
12:54 223,040 382,36 0,6188 0,0527 898 1302 917 1039
12:57 223,32 382,16 0,061872 0,0527 906 1288 917 1037
223,1833 380,8533 0,433984 0,052633 905,6667 1306,667 942,6667 1051,667
Lampu K + Kapasitor
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
13:00 222,18 270,06 0,57014 0,0341 940 1277 901 1039,333
13:03 221,5 270,2 0,57033 0,0342 889 1263 892 1014,667
13:06 224,68 271,05 0,58141 0,0353 921 1298 913 1044
222,7867 270,4367 0,57396 0,034533 916,6667 1279,333 902 1032,667
Lampu E+ kapasitor
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
12:41 224,12 621,17 0,11164 0,0157 841 1232 915 996
12:44 224,04 620,64 0,11181 0,0156 837 1210 875 974
12:47 223,65 620,29 0,11242 0,0156 819 1204 870 964,3333
223,9367 620,7 0,111957 0,015633 832,3333 1215,333 886,6667 978,1111
Lampu E
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
12:30 224,45 223,37 0,523 0,0263 912 1277 928 1039
12:33 224,68 223,4 0,526 0,0263 933 1250 955 1046
12:36 224,44 222,6 0,525 0,0262 919 1251 930 1033,333
rata 224,5233 223,1233 0,524667 0,026267 921,3333 1259,333 937,6667 1039,444
4.4. Hasil Perhitungan
ANALISIS PERCOBAAN
Praktikum kali ini kami melakukan percobaan efisiensi pada sistem pencahayaan
yang dilakukan di Laboratorium Konservasi Energi, Gedung U, Politeknik Negeri Bandung.
Percobaan menggunakan 10 jenis lampu yang nantinya praktikan akan menentukan efikasi
yang terbaik maupun terburuk dari 10 jenis lampu ,diantaranya :
1. Lampu Softone
2. Lampu Pijar
3. Lampu LHE 1 (Genie)
4. Lampu LHE 2 (Essential)
5. Lampu LHE 3 (Tornado)
6. Lampu Halogen
7. Lampu TL Konvensional
8. Lampu TL Konvensional + Kapasitor
9. Lampu TL Elektronik
10. Lampu TL Elektronik + Kapasitor
Sistem pencahayaan merupakan sebuah sistem untuk memancarkan cahaya pada
benda atau kondisi yang perlu diterangi. Sistem Pencahayaan juga dibutuhkan karena
sumber pencahayaan alami terkadang masih kurang efektif.
Pengukuran diilakukan pada pukul 12:30, kondisi sekitar pada saat itu dimana lampu
ruang dimatikan dengan cuaca yang mendung, sehingga diasumsikan cahaya alami relatif
kecil berkisar 60 lux, kondisi dinding disekitar meja praktikum berwarna putih dan kondisi
masing masing lampu bersih dan bukan merupakan lampu baru. Alat yang dilakukan pada
saat praktikum adalah lux meter yang saat pengambilan data diletakan di 3 posisi berbeda
yang terlampir pada denah, proses pengukuran dilakukan dengan mencatat 3 data untuk
tiap jenis lampu, dimana masing-masing data diukur selama 3 menit. Lalu alat yang ke 2
ialah PQ analizer schneider untuk mencatat kualitas daya kelistrikan.
Praktikum ini bertujuan untuk menetukan efisiensi lampu atau efikasi dari tiap jenis
lampu supaya dapat menentukan jenis lampu mana yang paling sesuai dipakai untuk
menudukung aktivitas hari-hari dalam suatu ruangan.
Untuk menetukan nilai efikasi, terlebih dahulu kita perhatikan karakteristik
kelistrikan dari masing-masing lampu sebagai berikut :
1. Tegangan
Lampu Pijar
50
LHE 1
40 LHE 2
LHE 3
30
Lampu Halogen
20
Lampu TL K
10 Lampu TL K +C
Lampu TL E
0
13:07 13:09 13:10 13:12 13:13 13:14 13:16 Lampu TL E +C
Daya pencahayaan merupakan kinerja daya pada lampu terhadap luas, profil
diatas menunujukan daya pencahayaan relatif konstan, ini dikatenakan daya yang
dikonsumsi hampir tiap lampu konstan pula. Nilai daya pencahayaan yang tertinggi ada
pada lampu TL konvensional sebesar 55,32 kW/m2 dan yang terendah ada pada lampu
hemat energi 3 (tornado) sebesar 6,3 kW/m2.
Efikasi adalah rentang angka perbandingan antara fluks cahaya (lumen) dengan
daya listrik suatu sumber cahaya (watt), dalam satuan lumen/watt atau sering disebut
sebagai efisiensi lampu. Beradasarkan profil diatas efikasi tertinggi terdapat pada lampu
TL elektronik dengan kapasitor sebesar 59,51 lm/W dan yang terendah ada pada lampu
pijar sebesar 4,31 lm/W.
Philips Softone/
6 - 16,17 100 47,8 -
Lampu Halogen
Philips Lifemax/
7 90 19,00 36 52,63 A
Lampu TL (K)
Philips Lifemax/
8 Lampu TL (K) + 90 28,45 36 34,53 A
C
Philips Lifemax/
9 Lampu TL (E) + 90 59,51 36 15,63 A
C
Philips Lifemax/
10 90 37,64 36 26,27 A
Lampu TL (E)
Berdasarkan tabel diatas, bahwa hasil dari efikasi dan konsumsi daya pada
percobaan tidaklah sama dengan spesfikasi pabrikan lampu, Bila kita lihat standar
internasional lampu Energy Efficientcy light (EEL) menunjukan kelas konsumsi daya
yang paling hemat. Dimana kelas terendah dimulai dari kelas E dan tertinggi dengan
kata lain hemat ada pada kelas A++. Dari semua jenis lampu hanya lampu pijar dan
softone yang berada pada kelas E karena memiliki konsumsi daya tinggi namun
lumen yang dihasilkan rendah. Sedangkan untuk lampu jenis lain berada pada kelas A
yang artinya memiliki konsumsi daya yang rendah namun nilai dari lumennya cukup
tinggi.
Namun bila kita lihat standar yang didapat saat praktikum berbeda debgan
standar pabrikan, hal ini biasa terjadi yang disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya :
6.1. Kesimpulan
2. Nilai lux tertinggi terdapat pada lampu TL konvensional dan terendah terdapat
pada lampu Softone.
3. Efikasi lampu merupakan efisiensi pada lampu, dengan efikasi tertinggi pada
lampu TL elektronik dengan kapasitor dan terendah pada lampu pijar.
4. Standar yang didapat saat praktikum memilik perbedaan dengan standar pada
pabrikan.
5. Potensi untuk menaikan efikasi lampu dapat dilakukan dengan melakukan
perbaikan secara rutin atau menggunakan teknologi terbaru dari lampu.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Lukman. 2014. Analisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu
Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer,
Politeknik Caltex Riau Vol.2, No.1, April 2014, 51-58. Pekanbaru
.
LAMPIRAN
A B C
Denah Pengukuran
A= 30 cm dari tepi kiri
C= 30 cm dari tepi kanan
A-B=B-C = 45 cm
Lampiran 2. Contoh Perhitungan
Berikut merupakan contoh perhitungan yang diambil dari data Lampu TL Elektronik
dengna kapasitor,data selanjutnya menggunakan excel
Lampu E+ kapasitor
Lux
Waktu V (V) I (mA) cos ø P (kW)
Kiri Tengah Kanan Rata-rata
12:41 224,12 621,17 0,11164 0,0157 841 1232 915 996
12:44 224,04 620,64 0,11181 0,0156 837 1210 875 974
12:47 223,65 620,29 0,11242 0,0156 819 1204 870 964,3333
A. Tingkat Pencahayaan
Tingkat Pencahayaan=Rata-rata Intensitas Penerangan=964,33 Lux
𝐹
𝐸 = 𝐴 = 964,33
Keterangan:
𝑃
𝑃𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 =
𝐴
0, 𝑜156𝑥1000
=
0,9513
= 16,433 𝑊𝑎𝑡𝑡/𝑚2
Keterangan:
P = Daya (Watt)
C. Effikasi
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
𝐸𝑓𝑓 =
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 (𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡)
𝐸 (𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛)
=
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
964,33
=
16,433
= 59,517 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛/𝑤𝑎𝑡𝑡
Lampiran 3 Standar SNI 03-9167-2000 pencahayaan