Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah pesisir diartikan sebagai wilayah dimana daratan berbatasan dengan lautan
yaitu batas kearah daratan meliputi wilayah-wilayah yang tergenang air maupun yang tidak
tergenang air yang masih terpengaruh oleh proses laut seperti pasang surut, angin laut, dan
intrusi garam. Sementara batas kearah lautan adalah daerah yang terpengaruhi oleh proses-
proses alami di daratan seperti sendimentasi dan mengalirnya air tawar kelaut serta daerah-
daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan. Biasanya kegiatan
wisata di kawasan pantai pada umumnya lebih mengutamakan pada keuntungan ekonomi,
yaitu bagaimana menarik wisatawan sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan daya
dukung lingkungan yang ada(Pasaribu, jurnal 2).
Salah satu wisata alam yaitu wisata bahari, yaitu salah satu bentuk wisata yang
berorientasi terhadap lingkungan bahari(laut). Jenis wisata ini memanfaatkan laut sebagai
sumber daya pariwisata, baik secara langsung, maupun tidak langsung(Effendi 2003 dalam
Pasaribu ).
Pantai Pasir Putih merupakan pantai yang berlokasi di Kabupaten Situbondo, Jawa
Timur. Pantai Pasir Putih memiliki potensi untuk dijadikan sebagai obyek wisata bahari,
sejauh ini sudah dikenal masyarakat luas akan keindahan pantainya pantai dengan pasir
putih bersih yang membentang di sepanjang bibir pantai. Pantai ini sangat populer bagi
masyarakat Jawa Timur hal itu dikarenakan wisata ini menawarkan sejuta panorama yang
menakjubkan. Ketika berkunjung ke wisata ini wisatawan akan menjumpai warna warni
koral dan ikan ikan lucu yang berkerumun di terumbu karang. Ombak nya yang tenang
memberikan pesona tersendiri dan memungkinkan wisatawan untuk ber-eksplorasi melihat
lihat pemandangan di bawah laut. Di sekeliling pantai ini terdapat pepohonan yang rimbun,
sehingga wisatawan dapat bersantai ataupun sekedar berteduh. Dan dari segi
pengelolaannya juga sudah cukup baik karena sudah banyak fasilitas umum yang di
sediakan seperti tempat penginapan maupun fasilitas penunjang lainnya. Namun belum
diketahui apakah Pantai Pasir Putih sudah sesuai atau layak untuk dijadikan Objek wisata
Bahari. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Pantai Pasir Putih
perlu adanya studi mengenai kesesuaian lahan pariwisata sehingga diharapkan dengan
adanya studi tersebut dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, sehingga dapat
menarik wisatawan yang lebih banyak.
Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan yaitu penelitian Immanuel Lamma
Wabang (2007) yang berjudul “Kajian Karakteristik Tipologi Pantai Untuk
Pengembangan Wisata Rekreasi Pantai Di Suka Alam Perairan Selat Pantar Kabupaten
Alor ”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana karakteristik lahan yang ada di kawasan Pantai Pasir Putih ?
2. Kawasan wisata Pantai Pasir Putih tergolong kelas kesesuaian lahan apa?

1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi karakteristik lahan untuk lokasi pariwisata pantai
2. Mengidentifikasi kelas kesesuaian lahan pariwisata pantai
PEMBAHASAN

1.1 Kecepatan Arus


Arus di laut disebabkan oleh perbedaan densitas masa air laut, tiupan angin
terus menerus diatas permukaan laut dan pasang-surut terutama di daerah pantai.
Pasang surut juga dapat menggantikan air secara total dan terus menerus sehingga
perairan terhindar dari pencemaran. Sedangkan distribusi pantai dapat merubah dan
meredam arus. Arus mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi kehidupan biota
perairan. Arus dapat menyebabkan ausnya jaringan jazad hidup akibat pengikisan atau
teraduknya substrat dasar berlumpur yang berakibat pada kekeruhan sehingga
terhambatnya fotosintesa.
Arus juga sangat penting dalam sirkulasi air, pembawa bahan terlarut dan
padatan tersuspensi (Dahuri, 2003), serta dapat berdampak pada keberadaan organisme
penempel. Kecepatan aliran air akan bervariasi secara vertikal. Arus merupakan
gerakan air yang sangat luas terjadi pada seluruh lautan di dunia. Arus-arus ini
mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan arah pelayaran bagi kapal-
kapal. Kecepatan arus perairan untuk budidaya keramba jaring apung di laut tidak boleh
lebih dari 100 cm/detik(Gufron dan Kordi, 2005) dan kecepatan arus bawah 25
cm/detik. Sedangkan untuk rumput laut 20 – 30 cm/dt dan tiram mutiara berkisar 15 –
25 cm/detik (DKP, 2002).

Untuk kecepatan arus di Pantai Pasir Putih Situbondo memiliki kecepatan 45


cm/detik

Klasifikasi Kecepatan Arus

Kecepatan Arus Kategori Harkat


<10 cm/det Sangat Lambat 5
10-24 cm/det Lambat 4
25-50 cm/det Sedang 3
51-100 cm/det Kuat 2
>100 cm/det Sangat Kuat 1

(Astuti 2016)
1.1 Biota Berbahaya
Biota laut dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, tumbuhan dan hewan. Namun tidak
semua biota laut tersebut dapat bersahabat dengan manusia, ada beberapa biota laut
yang dapat membahayakan manusia, seperti contohnya fire coral, bintang laut jenis
Crown Of Thorns Sea Star, dan Mosaic Sea Star, bulu babi, ubur-ubur, ular laut, ikan
batu, serta hiu, ikan pari, barakuda. Dan biasanya biota laut ada pada daerah pantai
maupun didalam laut. Oleh karena itu keberadaan biota berbahaya di pantai merupakan
salah satu indikasi atau parameter suatu pantai layak untuk dijadikan sebagai objek
wisata. Untuk Pantai Pasir Putih sendiri tidak ada biota berbahaya seperti bintang laut
jenis Crown Of Thorns Sea Star, dan Mosaic Sea Star karena disekitar pantai tidak
adanya batu karang yang biasanya menjadi tempat hidup bagi bulu babi ataupun
bintang laut yang dapat membahayakan wisatawan.

1.2 Ketersediaan Air Tawar


Ketersediaan airtawar pada daerah pantai sangat penting, karena air tawar
merupakan kebutuhan baik penduduk sekitar maupun wisatawan. Ketersediaan
airtawar menentukan layak tidaknya kawasan pantai untuk dijadikan sebagai objek
wisata. Ketersediaan airtawar di parangtritis termasuk melimpah karena keberadaan
sumber air tawar tidak jauh dari pantai yaitu berada di bukit sebelah pantai yang
jaraknya tidak lebih dari 0,4 Km. Yulianda (2007) menyatakan bahwa pantai yang baik
untuk kegiatan rekreasi yaitu pantai yang memiliki ketersediaan air tawar <0,5 Km,
sedangkan yang paling tidak sesuai yaitu yang memiliki jarak ketersediaan air tawar
sejauh >2 Km.

Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/330444310_Kajian_Daya_Dukung_Carrying_Cap
acity_Lingkungan_Perairan_Pantai_Pasir_Putih_Situbondo_bagi_Pengembangan_Usaha_Ka
ramba_Jaring_Apung

Anda mungkin juga menyukai