1. Pekerjaan Atap
1.1.Pemasangan rangka atap
A. Persiapan kerja
1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja,
dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas
ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor
dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin
pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan
dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat
kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri
pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi
kanan.
3. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting).
4. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4
buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
5. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
6. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda,
sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
7. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
8. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).
9. Memasang balok nok.
10. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
11. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas
truss, jurai dan rafter.
12. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap
yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai
screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah.
13. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai
overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak
antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua
buah kuda-kuda yang terdekat.
14. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens
adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom
chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring
balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt.
Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika
diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas
bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan
dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat
difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya Pemasangan ceiling
battens. Sambungan ceilling battens atau top span overlap sepanjang 40 cm
dengan perkuatan 4 buah screw.
D. Persiapan pemasangan penutup atap
1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok
maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar.
2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu
di atas jurai dan rafter.
3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10
– 16 x 16 HEX.
A. Gambaran Umum :
1. Dalam hal ini penggunaan kaso dan reng pemasangan genteng metal “rainbow”
tidak berbeda dari pemasangan genteng lainnya.
2. Perbedaan prinsip adalah pemasangan genteng dimulai dari atas ke arah bawah.
3. Perakitan anatara genteng yang satu dengan lainnya menggunakan paku anti
karat
4. Mengikuti bentuk atap dengan mudah karena terbuat dari galvanil campuran
aluminium yang fleksibel.
5. Walaupun terbuat dari metal tetapi sangat ringan yaitu 1/6 berat genteng beton
±7 kg/m2, sehingga dapat dipasang dengan sudut 12º sampai dengan 90º.
C. Pelaksanaan :
1. Pemasangan genteng dimulai dari atas agar jarak genteng tetap pada posisinya.
2. Pemakuan genteng pertama pada lekukan atas. Untuk yang kedua dan
selanjutnya pada pertemuan atau sambungan 4 buah genteng.
3. Lakukan pemasangan wall flashing.
4. Kemudian lakukan pemasangan nok atas persegi.
2. Pekerjaan Pemasangan Dinding
5. Pekerjaan Plafond
5.1.Gambaran Umum
Pekerjaan ini meliputi pemasangan plafond pada lantai dasar dan lantai 1 (atas)
yang terdiri atas pemasangan rangka plafond dan pemasangan gypsum board tebal 9
mm sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar kerja.
5.2.Material dan Spesifikasinya
- Plafond : gypsum 9mm, GRC dan luxalon
- Rangka : baja ringan
- Aksersories : paku tembak, screw dan paku beton
5.3.Metode Pelaksanaan
1. Pekerjaan pasang plafond yang pertama dilakukan pasang penggantung rangka (tie
rod) dengan menggunan paku terbak pada posisi plat lantai maupun balok.
2. Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang tidak
gelombang.
3. Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond , lakukan juga pengecekan kedataran
posisi rangka dengan waterpass.
4. Kemudian dilanjukan dengan pemasangan gysum dengan menggunakan screew # 1/8
dan bor sekrup.
5. Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound untuk menutupi sambungan antar
gypsum dengan paper tape untuk menghindari keretakan dan titik-titik sekrup.
6. Pekerjaan Lantai
REVISI
REVISI
CHECK CEK
UKURAN FINISHING
NO NO
OK OK
PASANG BENANG PASANG DAUN
ELEVASI JENDELA & PINTU
REVISI REVISI
CEK ELEVASI CEK
& JARAK
NO NO
OK
OK
BUNGKUS KUSEN BUNGKUS DENGAN
DENGAN PLASTIK PLASTIK t=2mm
FINISH
A
B. Metode Pelaksanaan
1. Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana
pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak
mudah berubah ketika dinding diplester.
2. Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan
pipa conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
3. Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
4. Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.