Anda di halaman 1dari 29

ARSITEKTURAL

1. Pekerjaan Atap
1.1.Pemasangan rangka atap

A. Persiapan kerja
1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja,
dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas
ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor
dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin
pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.

B. Leveling dan marking


1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu
2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di
bawahnya.
3. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
4. Mengukur jarak antar kuda-kuda

C. Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda


1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan
pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .

2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan
dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat
kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri
pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi
kanan.
3. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting).
4. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4
buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
5. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
6. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda,
sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
7. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
8. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).
9. Memasang balok nok.
10. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
11. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas
truss, jurai dan rafter.
12. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap
yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai
screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah.
13. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai
overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak
antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua
buah kuda-kuda yang terdekat.
14. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens
adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom
chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring
balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt.
Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika
diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas
bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan
dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat
difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya Pemasangan ceiling
battens. Sambungan ceilling battens atau top span overlap sepanjang 40 cm
dengan perkuatan 4 buah screw.
D. Persiapan pemasangan penutup atap
1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok
maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar.
2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu
di atas jurai dan rafter.
3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10
– 16 x 16 HEX.

1.2.Pekerjaan Penutup Atap

A. Gambaran Umum :
1. Dalam hal ini penggunaan kaso dan reng pemasangan genteng metal “rainbow”
tidak berbeda dari pemasangan genteng lainnya.
2. Perbedaan prinsip adalah pemasangan genteng dimulai dari atas ke arah bawah.
3. Perakitan anatara genteng yang satu dengan lainnya menggunakan paku anti
karat
4. Mengikuti bentuk atap dengan mudah karena terbuat dari galvanil campuran
aluminium yang fleksibel.
5. Walaupun terbuat dari metal tetapi sangat ringan yaitu 1/6 berat genteng beton
±7 kg/m2, sehingga dapat dipasang dengan sudut 12º sampai dengan 90º.

B. Perhitungan Jarak Reng :


1. Jika atap diakhiri litsplank kayu, maka perhitungan yang dimulai dari bawah
dengan overlap yang diinginkan (disarankan 7cm) sehingga jarak reng pertama
dari listplank adalah 36,5 – 7 = 29,5 cm.
2. Jika akhir atap diakhiri dengan talang datar, maka perhitungan reng dimulai dari
atas

C. Pelaksanaan :
1. Pemasangan genteng dimulai dari atas agar jarak genteng tetap pada posisinya.
2. Pemakuan genteng pertama pada lekukan atas. Untuk yang kedua dan
selanjutnya pada pertemuan atau sambungan 4 buah genteng.
3. Lakukan pemasangan wall flashing.
4. Kemudian lakukan pemasangan nok atas persegi.
2. Pekerjaan Pemasangan Dinding

2.1.Pekerjaan Pasangan Bata

A. Gambaran Umum Pekerjaan


Pekerjaan pemasangan bata ringan dilakukan setelah struktur hotel sudah
dilaksanakan. Khususnya struktur kolom, balok, dan plat lantainya. Bata ringan
dipilih karena menyerupai beton yang kuat, tahan air dan api, awet, halus dan
memiliki tingkat kerataan permukaan yang baik.
B. Material dan Spesifikasinya
Spesifikasi bata ringan yang digunakan untuk dinding hotel :
- Panjang : 600 mm
- Tinggi : 200 mm
- Tebal : 100 mm
- Berat kering : ± 75 Kg/m3
- Daya Tekan : ± 45 Kg/cm2
Peralatan yang digunakan :
Meteran, waterpas, jidar alumunium, roskam kayu, roskam besi, cetok, ember, palu
karet, dan benang.
C. Metode Pelaksanaan
1. Melihat shop drawing ( denah/ tampak)
2. Menyiapkan bata ringan, semen, dan air
3. Pemasangan benang untuk menentukan arah kerataan dinding
4. Pembuatan pasta perekat untuk bata ringan (rasio 9,5-10,5 liter air untuk 40
kilogram semen). Air yang digunakan adalah air bersih sehingga daya rekat
semen dapat bekerja secara maksimal.
5. Menyiapkan perekat dengan ketebalan 3 mm pada tiang kolom serta 10-20 mm
untuk bagian alas bata ringan. Sedangkan perekat antar bata ringan digunakan
setebal 3 mm.
6. Menggunakan waterpass untuk memastikan apakah bata ringan terpasang
dengan rata.
7. Menunggu selama 24 jam setelah itu akan diplester dan diberi acian.

2.2.Pekerjaan Plesteran dan Acian


A. Gambaran Umum Pekerjaan
Pekerjaan plesteran merupakan pekerjaan membalut atau melapisi dinding
tembok dengan campuran semen , pasir dan air. Agar dinding tersebut lebih kedap
terhadap air. Sedangkan acian hanya terdiri dari campuran semen dan air saja,
permukaan dinding dilapisi acian agar penampilannya lebih rapi dan rata setelah
diplester.
B. Material dan Spesifikasinya
Rasio plesteran : 6-6,5 liter air untuk 40 Kg semen
Rasio acian : 13,5-14,5 liter air untuk 40 Kg semen
Menggunakan semen acian merk drymix (semen instan)
C. Metode Pelaksanaan
1. Sebelum diplester, dinding bata ringan dibersihkan terlebih dahulu (dibasahi
air), sehingga plesteran akan semakin mengikat.
2. Pemasangan papan pembatas bidang kerja pada tepi dinding. Lajur dipasang
setiap ± 1 meter dengan ketebalan 10 mm (sesuai dengan tebal plesteran).
3. Pasta plesteran dibuat dengan rasio 6- 6,5 liter air untuk 40 Kg semen.
4. Digunakan terpal untuk melindungi dinding agar tidak terkena sinar matahari
secara langsung.
5. Setelah 2-3 minggu, dinding bata ringan dilapisi acian. Berfungsi untuk
menutup pori-pori pada dinding.
6. Digunakan rasio 13,5-14,5 liter air untuk 40 Kg semen. Ketebalan acian ± 3 mm
(tahap pertama 1,5 mm dan tahap kedua 1,5 mm).

2.3.Pekerjaan Fasad GRC ( Glassfiber Reinforeced Cemen)


A. Gambaran Umum Pekerjaan
- Ukuran fasad perkotak : 3,88 m x 3,88 m
- Jumlah fasad dalam bangunan hotel tersebut ada 52 kotak
B. Material dan Spesifikasinya

Spesifikasi fasad GRC :


Menggunakan fasad GRC (Glassfiber Reinforeced Cemen) cetak sesuai dengan
desain sendiri dengan ukuran
Peralatan yang digunakan :
- Peralatan penyambungan : mesin las, genset, gerinda, kabel listrik, obeng
- Peralatan tukang batu : palu, cetok, catut, roll meter, waterpass, unting-unting,
timba, benang
- Peralatan finishing/ pengecatan : air compression, spray gun, selang angin, kuas
- Peralatan pendukung : hoist care, webbing, scaffolding, kayu penyangga, lampu
penerangan, APD standar K3 konstruksi.
Material :
- Material penyambungan : baut dynabolt, fisher, kawat las, plat besi, joint sealent
- Material pemasangan : semen, pasir, besi angkur, besi tulangan
- Material finishing : material pengecatan seperti cat, plamir, thinner ampelas
C. Metode Pelaksanaan
1. Menyiapkan gambar rencana kerja
2. Menyiapkan alat dan material yang diperlukan
3. Pemasangan kolom precast sebagai frame/ pemasangan panel GRC. Memasang
terpal untuk melindungi GRC dari hujan
4. Penyusunan modul panel GRC, setiap modul disambung dengan las listrik.
Titik-titik sambungan ditutup kembali menggunakan mortar atau semen, steelah
kering diamplas agar permukaannya halus
5. Setelah pemasangan selesai dilannjutnkan proses finishing berupa pengecatan.
Pengecatan dilakukan dengan metode cat semprot/ spray

2.4.Pekerjaan Loster (per kamar)

A. Gambaran Umum Pekerjaan


Roster sendiri berfungsi untuk tempat sirkulasi angin. Jumlah loster yang
akan dipasang kurang lebih. Pemasangan loster bersamaan dengan pekerjaan
pasangan dinding bata ringan.
B. Material dan Spesifikasinya
- Loster dari bahan kayu minimalis
- Ukuran Loster 0.1991 m x 0.1987 m (19 cm x 19 cm)
- Jumlah loster yang akan dipasang : 2 loster (untuk setiap kamar)
- Total jumlah loster yang harus dipasang = 2 x 90 kamar = 180 Loster
C. Metode Pelaksanaan
Pada saat pemasangan dinding bata ringan loster sudah bisa dipasang menggunakan
campuran semen, pasir dan air. Menggunakan alat benang, cetok, waterpass, dan
lain sebagainya.
2.5.Pekerjaan Waterproof Dinding Luar
A. Gambaran Umum Pekerjaan
Waterproofing adalah sebuah prosedur yang dilakuakan utuk membuat
sebuah objek menjadi tahan / kedap terhadap air. Sebuah konstruksi bangunan
biasanya menggunakan lapisan waterproof untuk melindungi dan menjaga
ketahanan struktur bangunan. Waterproofing dinding lur menggunakan
waterproofing coating.
Pekerjaan waterproofing coating adalah pekerjaan pelapisan anti bocor pada
permukaan beton, menggunakan material slurry atau liquid dengan sistem aplikasi
menggunakan kuas atau roller coating.
B. Material dan Spesifikasinya
Waterproof coating
C. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan waterproofing coating dilaksanakan mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan :
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan water proofing
coating.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain kassa.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape scrabe,
kuas, roll, ember, air, dll.

Metode pelaksanaan pekerjaan water proofing coating :

1. Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya di finish.


2. Membuat pinggulan pada bagian pertemuan lantai dengan dinding serta di
plester / aci bagian dinding yang naik ± 20 cm.
3. Menutupi bagian yang berlubang dan membuat langsam pada bagian yang tidak
sama tinggi dan lokasi lantai disarankan di trowel agar rata.
4. Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus bersih
dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
5. Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
6. Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat
beton atau kape scrabe.
7. Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan
sikat kawat dan air bersih.
8. Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan
lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
9. Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis
kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara
lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
10. Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan dinding.

3. Pekerjaan Pemasangan Pagar Kamar


A. Gambaran Umum Pekerjaan
Pemasangan pagar pada bagian depan kamar dilaksanakan setelah pekerjaan
struktur telah diselesaikan. Jumlah kamar yang akan di pasang pagar sebanyak 90
kamar (tinggi pagar 1,05 meter).
B. Material dan Spesifikasinya
 Ukuran pagar 3,70 m x 0,97 m
 Spesifikasi pagar untuk dipasang didepan kamar hotel
- Rangka besi hollow galvanis anti karat 40 x 60
- Jari-jari besi hollow galvanis anti karat 20 x 40
- Cat minimalis hitam dop
C. Metode Pelaksanaan
1. Pegecoran plat lantai 2 lalu disisakan panjang tulangan beberapa cm untuk pengait
antara plat lantai dengan pagar itu sendiri
2. Pemasangan pagar
3. Pengecoran pagar dilakukan secara manual
4. Pekerjaan pemasangan pagar dimulai dari lantai paling bawah, lalu keatas. Untuk
pemasangan pagar yang ada diatas menggunakan alat bantu crane.

4. Pekerjaan Kamar Mandi


4.1.Pemasangan kaca kamar mandi
4.2.Pemasangan wastafel dinding
4.3.Pemasangan shower
4.4.Pemasangan kloset
4.5.Pemasangan bathtub

5. Pekerjaan Plafond

5.1.Gambaran Umum
Pekerjaan ini meliputi pemasangan plafond pada lantai dasar dan lantai 1 (atas)
yang terdiri atas pemasangan rangka plafond dan pemasangan gypsum board tebal 9
mm sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar kerja.
5.2.Material dan Spesifikasinya
- Plafond : gypsum 9mm, GRC dan luxalon
- Rangka : baja ringan
- Aksersories : paku tembak, screw dan paku beton
5.3.Metode Pelaksanaan

1. Pekerjaan pasang plafond yang pertama dilakukan pasang penggantung rangka (tie
rod) dengan menggunan paku terbak pada posisi plat lantai maupun balok.
2. Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang tidak
gelombang.
3. Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond , lakukan juga pengecekan kedataran
posisi rangka dengan waterpass.
4. Kemudian dilanjukan dengan pemasangan gysum dengan menggunakan screew # 1/8
dan bor sekrup.
5. Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound untuk menutupi sambungan antar
gypsum dengan paper tape untuk menghindari keretakan dan titik-titik sekrup.

6. Pekerjaan Lantai

6.1.Pekerjaan Rabatan Beton

A. Gambaran Umum Pekerjaan


Rabat beton berfungsi sebagai lapisan dibawah lantai yaitu antara urugan
pasir dan penutup lantai. Dengan ketebalan 7 cm, tujuan rabat beton lantai untuk
meratakan permukaan yang akan digunakan untuk lantai dan mencegah terjadinya
penurunan permukaan lantai.
B. Material dan Spesifikasinya
Rabatan beton yang akan dipakai setebal 7 cm dengan perbandingan 1 pc : 2 ps :
3kr, kekuatan beotn setara dengan K175
C. Metode Pelaksanaan
1. Lapisan tanah urug dipadatkan terlebih dahulu
2. Lapisi pasir setebal 3 cm
3. Lalu aplikasikan rabat beton yang sudah disiapkan tebal 7 cm

6.2.Pekerjaan Waterproofing lantai


A. Gambaran Umum Pekerjaan
B. Material dan Spesifikasinya
C. Metode Pelaksanaan
1. Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya di
finish.
2. Membuat pinggulan pada bagian pertemuan lantai dengan dinding serta di
plester / aci bagian dinding yang naik ± 20 cm.
3. Menutupi bagian yang berlubang dan membuat langsam pada bagian yang
tidak sama tinggi dan lokasi lantai disarankan di trowel agar rata.
4. Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus
bersih dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
5. Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
6. Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan
pahat beton atau kape scrabe.
7. Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu
dengan sikat kawat dan air bersih.
8. Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan
lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
9. Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan
dilapis kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut
antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
10. Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan dinding.

6.3.Pekerjaan Penutup Lantai Indoor dan Outdoor

A. Gambaran Umum Pekerjaan


Pekerjaan pemasangan penutup lantai keramik meliputi pengadaan
material keramik, pemasangan dan finishing hasil pekerjaan keramik itu sendiri.
B. Material dan Spesifikasinya
- Peralatan yang diguanakan :
- Semua ruangan memakai keramik putih polos, ukuran 40 x 40 cm
- Untuk kamar mandi keramik motif, ukuran 25 x 25 cm
C. Metode Pelaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Memahami gambar kerja, pola pemasangan, dll
3. Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman (ukuran/ dimensi, presisi,
warna)
4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1 jam
5. Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/ tatakan
keramik, setelah proses peremdaman
6. Tentukan garis besar pasangan serta peil dari lantai penentuan peil ini untuk
seluruh kesatuan
7. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada
shopdrawing. Kedudukan benang datar dan siku apabila dinding yang ada
adalah dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan
dengan yang ada pada dinding
8. Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang
9. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass
10. Isi bagian daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan spesi
11. Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai,
usahakan supaya tidak ada las-lasan
12. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu
karet untuk mendatarkan/ meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/
cacat
13. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
14. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah dipasang dengan kain/
lap basah sampai bersih
15. Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah
delatasi
16. Kemudian siapkan isian/ bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah
hingga rata
17. Setelah adukan rata, isi sela-sela nad dengan bahan cor nad dengan
menggunakan sendok spesi (sekop). Pengisian nad dilakukan apabila
kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering
18. Kemudian rapikan nad tersebut dengan cape
19. Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar-benar kering
20. Setelah kering bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang
nad dari sisa-sisa bahan cor nad dengan menggunakan kain/ lap basah sampai
bersih

7. Pekerjaan Jendela dan Pintu


Berikut ini adalah alur pekerjaan kusen pintu dan jendela, dijelaskan melalui diagram
alir:
START A

MARKING LUBANG FINISHING DINDING


JENDELA & PINTU SEKELILING KUSEN

REVISI
REVISI
CHECK CEK
UKURAN FINISHING
NO NO
OK OK
PASANG BENANG PASANG DAUN
ELEVASI JENDELA & PINTU

REVISI REVISI
CEK ELEVASI CEK
& JARAK
NO NO
OK
OK
BUNGKUS KUSEN BUNGKUS DENGAN
DENGAN PLASTIK PLASTIK t=2mm

FINISH
A

Berikut ini alur pekerjaan kusen :

1. Pasang kusen pada lokasi yang ditentukan


2. Stel kedudukan kusen terhadap dinding
3. Lubangi dinding dengan bor untuk tempat sekrup
4. Fischer dikencangkan dengan obeng
5. Pasang daun pintu atau jendela ke dalam kusen
6. Finish dinding dengan semen/sealant

8. Pekerjaan Pengecatan Dinding


8.1.Pekerjaan Pengecatan Dinding Indoor dan Outdoor

A. Gambaran Umum Pekerjaan


Pekerjaan pengecatan dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan/ atau bagian-bagian lain yang ditentukan pada gambar. Tujuannya
untuk melindungi dinding dari cuaca serta memperindah bangunan tersebut.
B. Material dan Spesifikasinya
- Peralatan yang digunakan : kertas semen/ koran, lakban, amplas, rol, kwas,
skrap, kain lap
- Bahan ynag digunakan : plamur dan cat dinding
C. Metode Pelaksanaan
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain/ lap
2. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang
akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban
3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak &
kurang rata dengan plamur, kemudian tunggu sampai kering
4. Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata
5. Cek apakah permukaan dinding tersebut sudah rata
6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol
pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit
7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pegecatan finish yang pertama
8. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi)
9. Cek apakah pengecatan finish yang kedua tersebut sudah rata
10. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan pekerjaan
yangs seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap

9. Pekerjaan Pemasangan Lampu


A. Material dan Spesifikasi
- Kabel (NY----XXX)
- Pipa Konduit
- Lampu (Sesuai Spesifikasi)
- Fitting (Sesuai Spesifikasi)
- Klem Pipa
- Isolasi
- Timah
- Kabel Feeder
- Kabel T
- Kabel BC .... mm (Sesuai Spesifikasi)
- Rak Kabel
- Fuse/Sekring ... A (Sesuai Spesifikasi)
- MCB ... A (Sesuai Spesifikasi)
- MCCB ... A (Sesuai Spesifikasi)
- Panel Box
- Paku

B. Metode Pelaksanaan
1. Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana
pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak
mudah berubah ketika dinding diplester.
2. Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan
pipa conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
3. Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
4. Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.

Instalasi Stop Kontak dan Saklar

5. Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan


koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
6. Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan
dengan persetujuan direksi.
7. Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada
pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
8. Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah
ditentukan rata dan tidak miring.
9. Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang
berhubungan dengan Swicth grounding system.
10. Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang
diaturkan.
11. Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya
dan lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus
diberi sepatu kabel pada panel.
12. Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di
buat notasi/tanda.
13. Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature
selam -/+ 1 x 24 jam.

10. Pekerjaan Pemasangan Tulisan Acrylic Led Dinding Luar Hotel


PEKERJAAN PLUMBING

1. Pekerjaan Pipa Air Bersih dan Pompa Air Bersih

A. Gambaran Umum Pekerjaan


Pipa air bersih merupakan sarana menyalurkan air bersih dari sumur
pompa/deep well/ ke pemakaian langsung atau ke bak penampung melalui pompa
distribusi. Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian dengan sistem
gravitasi atau dilengkapi pompa booster bila tekanan air diperlukan lebih besar dari
tekanan gravitasi.
B. Material dan Spesifikasinya
- Pompa-pompa (delivery, distribusi, booster)
- Tangki reservoir (kapasitas disesuaikan)
- Pipa Calvanized (GIP) class medium
- Pipa PVC (class AW,VP), pipa ABS
- Valve (Gate valve, ebeck valve, straimed, flexible, connection, fast valve)
- Fitting galvanized (tee, elbow, reducer, socket, flame)
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer, socket, flame)
- Fitting ABS (tee, elbow, reducer, socket, flame)
- Material bantuan (lem PVC, seal tape, penggantung, clamp,dll)
- Peralatan yang dibutuhkan : mesin las, gerinda tangan, bor duduk dan bor tangan,
takel, kunci pipa, kunci pas, mesin senai, dll
C. Metode Pelaksanaan
1. Pemasangan pipa indoor
a. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jaur pipa AC, Air kotor, Fire Fighting, Try cable, dll
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan
c. Lapisi pipa gip (jika di cat seluruh/ daerah expose) dengan cat dasar
d. Setelah cat dasar dilapisi pipa dengan cat
e. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking
f. Pasnag pipa gip sesuai ukuran pada shop drawing penyambungan pipa
diameter kurang dari 2,5 inchi dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas
dengan las
g. Gunakan benang dan watterpass untuk mengukur kelurusan pipa
h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa
i. Lakukan tes tekan pipa dengan tekanan sesuai sepsifikasi yang berlaku
j. Untuk pemasangan pipa di dinding harus dikordinasikan dengan pekerjaan
keramik (arsitektur dan sanitary)
k. Lakukan tes tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang
2. Pemasangan pipa outdoor
a. Marking jalur pipa
b. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya
c. Sambung pipa diatas galian
d. Lapisi pipa dengan zincromate
e. Lakukan tes tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknik yang berlaku
f. Beri lapisan pasir pada dasar galian
g. Turunkan pipa ke dasar galian
h. Lapis kembali galian dengan pasir
i. Urug galian
3. Pemasangan valve
a. Cek lokasi penempatan valve (apakah space / jarak antar pipa yang telah
disiapkan telah sesuai dengan lebar valve)
b. Siapkan valve dengan flange-nya
c. Pasang valve
d. Lakukan tes tekan pada instalasi tersebut
4. Pemasangan pompa
a. Marking lokasi penempatan pompa
b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi
c. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu
d. Pasang pompa dan valve-valvenya
e. Sambung instalasi daya ke pompa
f. Untuk pompa transfer automatisasi menggunakan
g. Pengaturan pompa booster dengan pressure switch
h. Lakukan running tes pompa

2. Pekerjaan Instalasi Pipa Air Kotor dan Air Hujan

A. Gambaran Umum Pekerjaan


Untuk instalasi air kotor biasanya langsung melalui bagian dari closet dan
terminal, sedangkan untuk air buangan adalah sisa air buangan melalui wastafel,
bak cuci dan floor drain (pembuangan pada lantai) yang mengalir secara gravitasi
dari masing-masing genitor menuju bak penampungan (septic tank ,STP).
- Untuk air kotor dibuat dengan kemiringan ( ± 1 )o
- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan ( ± 1/2 )o masing-masing pipa air
kotor & air buangan dilengkapi dengan pettrap (saluran leher angsa) untuk
mencegah bau
B. Material dan Spesifikasinya
- Pompa buangan (sewage pump)
- Pipa PVC (class AW/D)
- Pipa Cast Iron (cip)
- Fitting PVC (elbow, tee, socket, reducer)
- Fitting cast iron (elbow, tee, socket, reducer)
- Fitting cast iron ( check valve, gate valve, fast valve)
C. Metode Pelaksanaan
1. Pipa air kotor menggunakan pipa PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan
10 Bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor
2. Menentukan dan memberi tanda jalur instalasi dan titik outletnya
3. Memasang pipa PVC tersebut (sesuai dengan gambar kerja) beserta gate valve,
fitting dan aksesoris lainnya sesuai dnegan tanda yang sudah dibuat
4. Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi
siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban
air
5. Pipa air kotor ditanam di dinding, dikerjakan pada saat dinding belum diplester
dan diaci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat
menerima beban air
6. Untuk pipa yang melintasi lantai terutama pada lantai dasar, maka kedalaman
pipa minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah
7. Pipa yang akan disambung diamplas supaya sambungan dapat lengket dan kuat
8. Untuk lantai dasar pipa diberi bantalan yang cukup kuat agar tidak kendor akibat
beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran
9. Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat
10. Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan
11. Pembuatan bak dan sumur resapan

3. Pekerjaan Instalasi Pipa Fire Hydrant

A. Gambaran Umum Pekerjaan


Pemasnagan sisrem hydrant untuk perlindungan terhadap kebakaran dengan
sistem penyimpanan air (tandon/reservoir) dengan menggunakan pompa fire hydrant
yang mampu menghasilkan tekanan 9-10 Bar ke atas
B. Material dan Spesifikasinya
Main diesel fire pump, Main electric fire pump, Jockey fire pump, Diafragma tank,
Hom/ buzzer, Electroda water level control, Hand pump, Foot valve, Flexible joint,
Ceck valve, Gate valve, Safety relief valve, Alarm ceck valve, Header, Pipa GSP
schedule 40, pipa gas buang GSP, Box Hydrant.
C. Metode Pelaksanaan
1. Menyiapkan alat dan mempersiapkan material sesuai dengan spesifikasi
2. Persiapan dan ploting rencaa pillar hydrant, boxt hydrant, sprinkler serta utilitas
pendukung
3. Proses setting panel pompa, penyambungan pipa dilakukan kontrol dari masing-
masing indikator serta diperhatikan faktor keselamatan kerja
4. Finishing instalasi dan utilitas hydrant dengan dibersihkan serta diberi pelapis
cat dengan warna yang telah ditentukan
5. Setelah rposes penyambungan selesai dan melewati kontrol kualitas dilakukan
test comissioning dari segi input dan output

Anda mungkin juga menyukai