Anda di halaman 1dari 30

KULIAH

PENGELOLAAN ALAT BERAT


(Pertemuan 9)

Pokok Bahasan :
Dasar-dasar kerja dan produktifitas Tandem
dan Three Wheel Roller

Dosen Pengampu :
Hendra Edi Gunawan, ST., M.Sc.
2017
SUB BAHASAN

1. Tandem Roller
§ Cara Kerja
§ Produktifitas
§ Aplikasi Dilapangan

2. Three Wheel Roller


§ Cara Kerja
§ Produktifitas
§ Aplikasi Dilapangan
PENGANTAR UMUM
§ FUNGSI ALAT:
l Pemampatan tanah secara mekanis ,dengan cara
penggilasan menggunakan roller (penggilas).
§ TUJUAN :
l Untuk mendapatkan kestabilan atau kepampatan
tanah dengan cepat dan sempurna dibandingkan
dengan sistem alami.
KLASIFIKASI ALAT :
§ Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak sendiri
(self propelled) dan ada yang ditarik traktor (towed).
§ Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang
terbuat dari baja (steel whell) dan ada yang terbuat dari karet
(pneumatic).
§ Berdasar bentuk permukaan roda, ada yang bentuk
permukaannya halus (plain), segment, grid, sheepfoot (kaki
domba) dan lain-lain.
§ Berdasar susunan roda-roda gilas, ada yang beroda
tiga (three whell), tandem roller (roda dua) dan three axle
tandem roller.
§ Alat penggilas khusus, misal vibrating roller bekerja
menggunakan getaran sebagai unsur utama dalam usaha
pemampatan tanah.
PEMAMPATAN :
§ Usaha penyusunan butir-butir bahan yang
dipampatkan sehingga rongga-rongga udara
dan air yang semula ada diantara butir-butir
dapat dihilangkan atau dibatasi pada proporsi
sesuai syarat-syarat yang ditentukan dalam
percobaan-percobaan laboratorium tanah.
§ Standar yang digunakan AASHO (American
Association of State Highway Officials).
TANDEM ROLLER
TANDEM ROLLER :
§ UMUM :
l Digunakan untuk penggilasan akhir.
l Terdiri atas dua jenis, yaitu Two Axle Tandem Roller
(dengan dua as) dan Three Axle Tandem Roller
(tiga as).
l Berat antara 8-14 ton.
l Three Axle Tandem Roller digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang berat seperti
mengerjakan landasan pesawat terbang.
l Konstruksi dari three axle tandem dan ditambah
satu roda depan (guide roll) yang dipasang pada
perpanjangan overhead frame (walking beam).
1. TANDEM STATIC ROLLER
Spesifikasi :
WALKING BEAM :
§ Dapat bergerak bebas naik-turun
mengikuti ketidakrataan permukaan jalan,
sehingga satuan tekanan persatuan lebar
rol dapat dipertahankan besarnya.
§ Posisi Walking Beam :
§ Tidak Terkunci
§ Terkunci Setengah
§ Terkunci Penuh
WALKING BEAM TIDAK TERKUNCI:
WALKING BEAM TERKUNCI SETENGAH:
WALKING BEAM TERKUNCI:
2. VIBRATION ROLLER
§ Termasuk tandem roller.
§ Cara penempatannya menggunakan efek
getaran.
§ Sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir
atau kerikil berpasir.
§ Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pemampatan :
l frekwensi getaran,
l amplitudo getaran dan
l gaya centrifugal
GRAFIK HUBUNGAN :
VIBRATION ROLLER
VIBRATION ROLLER
3. TANDEM VIBRATION ROLLER
Spesifikasi :
CARA KERJA
§ Susunan roda adalah dengan guide roll berada
di depan dan drive roll di belakang.
§ Menjaga kemiringan pada potongan melintang
badan jalan, maka pekerjaan dimulai dengan
jalur-jalur tepi yang terendah.
§ Berpindah jalur sangat dianjurkan pada waktu
roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari
agar guide roll tidak tertarik menggeser ke arah
jalannya.
JALAN LURUS :
JALAN MEMBELOK :
PRODUKTIFITAS
L ´ V ´ JM 2
F= (m )
N
Keterangan :
l F = luas permukaan lapisan yang dipampatkan (m2)
l L = lebar efektif roda gilas (meter)
l V = kecepatan (m/jam)
l JM = kondisi manajemen dan medan kerja
l N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai
kepampatan yang dikehendaki
Three Wheel Roller
PENGGILAS RODA TIGA :
§ UMUM :
l Three whell roller / macadam Roller.
l Alat penggilas tertua.
l Digunakan untuk usaha-usaha pemampatan
lapisan yang terdiri dari bahan-bahan yang berbutir
kasar.
l Berat antara 6-12 ton.
l Roda silindernya dapat diisi dengan zat cair
(minyak atau air) atau dapat juga diisi pasir.
l Zat cair atau pasir dapat meningkatkan berat alat
15% sampai 35%.
CARA KERJA
§ Susunan roda adalah dengan guide roll berada
di depan dan drive roll di belakang.
§ Menjaga kemiringan pada potongan melintang
badan jalan, maka pekerjaan dimulai dengan
jalur-jalur tepi yang terendah.
§ Berpindah jalur sangat dianjurkan pada waktu
roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari
agar guide roll tidak tertarik menggeser ke arah
jalannya.
JALAN LURUS :
JALAN MEMBELOK :
PRODUKTIFITAS
L ´ V ´ JM 2
F= (m )
N
Keterangan :
l F = luas permukaan lapisan yang dipampatkan (m2)
l L = lebar efektif roda gilas (meter)
l V = kecepatan (m/jam)
l JM = kondisi manajemen dan medan kerja
l N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai
kepampatan yang dikehendaki
Kasus !
l Berapakah produksi compactor perjam, jika
sebuah compactor Three-whell dengan berat 8
ton digunakan untuk memampatkan suatu
lapisan makadam tebal 10 cm (padat).
l Data-data teknis :
l Jumlah pass yang diperlukan 10 kali,
l lebar efektif compactor 60 cm,
l kecepatan operasi 2 km/jam.
l Kondisi manajemen baik dan kondisi medan baik.
Penyelesaian :

L ´ V ´ JM 2
F= (m )
N
0,60 ´ 2000 ´ 0,75 2
= (m )
10
= 90 m 2 / lapis / jam
Tebal perlapis 10 cm (padat), maka
Produksi Compactor = 0,10 x 90 = 9 m2 (CM)
TUGAS KELAS !
l Berapakah produksi compactor perjam, jika
sebuah compactor Three-whell dengan berat 10
ton digunakan untuk memampatkan suatu
lapisan makadam tebal 5 cm (padat).
l Data-data teknis :
l Jumlah pass yang diperlukan 12 kali,
l lebar efektif compactor 80 cm,
l kecepatan operasi 5 km/jam.
l Kondisi manajemen baik dan kondisi medan baik.

Anda mungkin juga menyukai