Anda di halaman 1dari 7

1) Definisi

Kata “kwarshiorkor” berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati “anak yang

kekurangan kasih sayang ibu”.
 Kwashiorkor adalah suatu syndrome klinik yang

timbul sebagai akibat adanya kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori
yang kurang dari yang dibutuhkan. Kwashiorkor adalah satu bentuk malnutrisi yang
disebabkan oleh defisiensi protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori
tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan. Kwashiorkor atau busung lapar adalah salah
satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenali sebagai Malnutrisi Energi Protein
(MEP) dengan beberapa karakteristik berupa edema dan kegagalan pertumbuhan,
depigmentasi dan hyperkeratosis.
2) Etiologi

Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang

berlansung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain :


 Pola makan
Protein (asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk
tumbuh dan berkembang.Meskipun intake makanan mengandung kalori yang
cukup, tidak semua makanan mengandung protein / asam amino yang
memadai.Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI
yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein dari
sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dll) sangatlah dibutuhkan.Kurangnya
pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap
terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti
ASI.
 Faktor social
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan
sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan
makanan tertentu dan 
sudah berlansung turun temurun dapat menjadi hal yang
menyebabkan terjadinya kwashiorkor.

 Faktor ekonomi


Kemiskinan keluarga / penghasilan yang rendah yang tidak dapat


memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi,
saatdimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya.

 Faktor infeksi dan penyakit lain


Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan
infeksi.Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya
MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap
infeksi. Seperti gejala malnutrisi protein disebabkan oleh gangguan penyerapan
protein, misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronis, kehilangan protein
secara tidak normal pada proteinuria (nefrosis), infeksi saluran pencernaan, serta
kegagalan mensintesis protein akibat penyakit hati yang kronis .

3) Epidemiologi


Kasus ini sering dijumpai di daerah miskin, persediaan makanan yang terbatas,
dan tingkat pendidikan yang rendah.Penyakit ini menjadi masalah di negara-negara
miskin dan berkembang di Afrika, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Asia
Selatan.Di negara maju sepeti Amerika Serikat kwashiorkor merupakan kasus yang
langka.

4) Patofisiologi


Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat
berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam
dietnya.Kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang
disebabkan edema dan perlemakan hati. Karena kekurangan protein dalam diet akan
terjadi kekurangan berbagai asam amino dalam serum yang jumlahnya yang sudah
kurang tersebut akan disalurkan ke jaringan otot, makin kurangnya asam amino dalam
serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar yang kemudian
berakibat timbulnya odema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan
beta liprotein, sehingga transport lemak dari hati terganggu dengan akibat terjadinya
penimbunan lemak dalam hati.

5) Manifestasi Klinis
Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan Malnutrisi protein
berat- Kwashiorkor, antara lain :
 Wujud Umum
Secara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atrofi pada
ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites.Muka penderita ada

tanda moon face dari akibat terjadinya edema. 


 Retardasi Pertumbuhan


Gejala penting ialah pertumbuhan yang terganggu.Selain berat badan, tinggi


badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat. 

 Perubahan Mental
Biasanya penderita cengeng, hilang nafsu makan dan rewel. Pada stadium

lanjut bias 
 menjadi apatis. Kesadarannya juga bisa menurun, dan anak menjadi

pasif. 


 Edema
Pada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun
berat.Edemanya bersifat pitting.Edema terjadi bisa disebabkan hipoalbuminemia,
gangguan dinding kapiler, dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi ADH.
 Kelainan Rambut
Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture),
maupun warnanya.Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut kepala
yang mudah tercabut tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor lanjut, rambut
akan tampak kusam, halus, kering, jarang dan berubah warna menjadi putih. Sering

bulu mata menjadi panjang. 


 Kelainan Kulit
Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang
lebih mendalam dan lebar.Sering ditemukan hiperpigmentasi dan
persisikankulit.Pada sebagian besar penderita dtemukan perubahan kulit yang khas
untuk penyakit kwashiorkor, yaitu crazy pavement dermatosis yang merupakan
bercak-bercak putih atau merah muda dengan tepi hitam ditemukan pada bagian
tubuh yang sering mendapat tekanan.Terutama bila tekanan itu terus-menerus dan
disertai kelembapan oleh keringat atau ekskreta, seperti pada bokong, fosa politea,
lutut, buku kaki, paha, lipat paha, dan sebagainya.Perubahan kulit demikian
dimulai dengan bercak-bercak kecil merah yang 
 dalam waktu singkat bertambah

dan berpadu untuk menjadi hitam.Pada suatu saat mengelupas dan memperlihatkan
bagian-bagian yang tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang masih hitam
oleh hiperpigmentasi.

 Kelainan Gigi dan Tulang


Pada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi, osteoporosis, dan

hambatan pertumbuhan. Sering juga ditemukan caries pada gigi penderita. 


 Kelainan Hati


Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati yang
hamper semua sela hati mengandung vakuol lemak besar. Sering juga ditemukan
tanda fibrosis, nekrosis, da infiltrasi sel mononukleus.Perlemakan hati terjadi

akibat defisiensi factor lipotropik. 


 Kelainan Darah dan Sumsum Tulang


Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. Bila disertai
penyakit lain, terutama infestasi parasit ( ankilostomiasis, amoebiasis) maka dapat
dijumpai anemia berat. Anemia juga terjadi disebabkan kurangnya nutrien yang
penting untuk pembentukan darah seperti Ferum, vitamin B kompleks (B12, folat,
B6). Kelainan dari pembentukan darah dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulang
disebabkan defisiensi protein dan infeksi menahun. Defisiensi protein juga
menyebabkan gangguan pembentukan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya terjadi
defek umunitas seluler, dan gangguan sistem komplimen.
 Kelainan Pankreas dan Kelenjar Lain
Di pankreas dan kebanyakan kelenjar lain seperti parotis, lakrimal, saliva dan

usus halus terjadi perlemakan. 


 Kelainan Jantung
Bisa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan fungsi jantung disebabkan
hipokalemi dan hipmagnesemia.
 Kelainan Gastrointestinal
Gejala gastrointestinal merupakan gejala yang penting. Anoreksia kadang-
kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak dan
makanan hanya dapat diberikan dengan sonde lambung. Diare terdapat pada
sebagian besar penderita. Hal ini terjadi karena 3 masalah utama yaitu berupa
infeksi atau infestasi usus, intoleransi laktosa, dan malabsorbsi lemak. Intoleransi
laktosa disebabkan defisiensi laktase. Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi
garam empedu, konyugasi hati, defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi mukosa
usus halus.
Anak dengan kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi
dikarenakan lemahnya sistem imun. Tinggi maksimal dan kempuan potensial untuk
tumbuh tidak akan pernah dapat dicapai oleh anak dengan riwayat kwashiorkor.
Bukti secara statistik mengemukakan bahwa kwashiorkor yang terjadi pada awal
kehidupan (bayi dan anak- anak) dapat menurunkan IQ secara permanen.

6) Pengkajian Fisik


Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan


komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota
keluarga, kultur dan kepercayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan,
persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain. Pengkajian secara umum
dilakukan dengan metode head to too yang meliputi: keadaan umum dan status
kesadaran, tanda-tanda vital, area kepala dan wajah, dada, abdomen, ekstremitas dan

genito-urinaria.
 Fokus pengkajian pada anak dengan Kwashiorkor adalah

pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkaran lengan atas dan tebal
lipatan kulit). Tanda dan gejala yang mungkin didapatkan adalah:
 Penurunan ukuran antropometri
 Perubahan rambut (defigmentasi, kusam, kering, halus, jarang dan mudah dicabut)
 Gambaran wajah seperti orang tua (kehilangan lemak pipi), edema palpebra
 Tanda-tanda gangguan sistem pernapasan (batuk, sesak, ronchi, retraksi otot
intercostal)
 Perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising usus dapat meningkat bila
terjadi diare.
 Edema tungkai
 Kulit kering, hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy pavement dermatosis
terutama pada bagian tubuh yang sering tertekan (bokong, fosa popliteal, lulut, ruas
jari kaki, paha dan lipat paha)

7) Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium, anemia selalu ditemukanterutama jenis
normositik normokrom karena adanya gangguan sistem eritropoesis akibat hipoplasia
kronis sumsum tulang di samping karena asupan zat besi yang kurang dalam
makanan, kerusakan hati dan gangguan absorbsi. Selain itu dapat ditemukan kadar
albumin serum yang menurun.
Pemeriksaan radiologis juga perlu dilakukan untuk menemukan adanya kelainan
pada paru.

8) Penatalaksanaan
 Atasi atau cegah hipokalemia
 Atasi atau cegah hipotermi
 Atasi atau cegah dehidrasi
 Atasi atau cegah gangguan elektrolit
 Obati infeksi
 Perbaiki def.mikronutrien (tanpa Fe dan + Fe)
 Makanan stab & transisi
 Makanan Tumb.kejar
 Stimulasi
 Siapkan tindak lanjut

9) Komplikasi

Komplikasi
 Anak dengan kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi

dikarenakan 
 lemahnya sistem imun. Tinggi maksimal dan kempuan potensial untuk

tumbuh tidak akan pernah dapat dicapai oleh anak dengan riwayat kwashiorkor. Bukti
secara statistik mengemukakan bahwa kwashiorkor yang terjadi pada awal
kehidupan(bayi dan anak-anak) dapat menurunkan IQ secara permanen. Komplikasi
lainnya bisa terjadi shock dan cacat permanen.
10) Prognosis
Penanganan yang cepat dan tepat pada kasus-kasus gizi seperti kwashiorkor,
umumnya dapat memberikan prognosis yang cukup baik. Penanganan pada stadium
yang lanjut,walaupun dapat meningkatkan kesehatan anak secara umum, namun ada
kemungkinannya untuk memperoleh gangguan fisik permanen dan gangguan
intelektual. Sedangkan bila penanganan terlambat atau tidak memperoleh penanganan
sama sekali, dapat berakibat fatal.

Power Point

Marasmus-
Keluhan Marasmus Kwashiorkor
kwashiorkor
Anak perempuan 6 bulan +

Riwayat mencret 1 bulan +

Riwayat ASI hanya sampai 3 bulan +/-

Pemberian air tajin +/-

Edema tungkai bawah dan abdomen +

Otore kanan dan kiri +

Hepatomegali +

Hb 5 gr/dl +

Anda mungkin juga menyukai