COR PULMONALE
Oleh :
Iga Dwi Listya Juniary (K1B1 20 047)
Pembimbing
dr. H. Jamaluddin, Sp.JP., M.Kes
Fakultas : Kedokteran
Pembimbing
I. PENDAHULUAN
Kor pulmonal merupakan hipertrofi/dilatasi ventrikel kanan akibat
pembuluh darah paru yang tidak berhubungan dengan kelainan jantung kiri. 1
penyakit jantung primer pada jantung kiri dan penyakit jantung kongenital
(bawaan).2
yang menyerang struktur, fungsi paru, atau pembuluh darah pulmonal yang
dapat berlanjut menjadi gagal jantung kanan.3 Keadaan ini bisa terjadi pada
Kor pulmonal dapat terjadi secara akut maupun kronik. Penyebab kor
pulmonal akut tersering adalah emboli paru masif sedangkan kor pulmonal
kronik sering disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Pada
seluruh penyakit jantung. Umumnya pada daerah dengan polusi udara yang
paru. 6,8
dalam pertukaran gas. Jalinan kapiler paru-paru yang halus mengitari dan
Letak ruang ventrikel kanan paling depan di dalam rongga dada yaitu
di kanan depan ventrikel kiri dan medial atrium kiri. Berbentuk bulan
rendah kandungan oksigen dan tinggi CO2 dari seluruh tubuh melalui vena
ventrikel kanan pada fase diastol, dan selanjutnya dipompa oleh ventrikel
Dinding anterior dan inferior disusun oleh serabut otot yaitu trabekula
karnae yang sering membentuk persilangan satu sama lain. otot ini di bagian
Ventrikel kanan secara fungsional dapat dibagi dua alur ruang yaitu alur
masuk ventrikel kanan (Righ ventricular out flow tract) berbentuk tabung atau
supra ventrikuler yang terletak tepat di atas daun anterior katup tricuspid.6,8
3. Sirkulasi Jantung Paru
1. Sirkulasi Sistemik
banyak oksigen yang berasal dari paru, dipompa keluar oleh jantung
kecil (kapiler).
2. Sirkulasi pulmonal
vena cava superior dan vena cava inferior kemudian ke atrium kanan
paru, darah mengalir ke kapiler paru dimana terjadi pertukaran zat dan
dilatasi ventrikel kanan tanpa atau dengan gagal jantung kanan yang timbul
akibat penyakit yang menyerang stuktur atau fungsi paru atau pembuluh
IV. ETIOLOGI
menjadi 4 kelompok :
Penyakit yang menjadi penyebab utama dari kor pulmonal kronis adalah
Insidens yang tepat dari kor pulmonal tidak diketahui, karena seringkali
terjadi tanpa dapat dikenali secara klinis atau pada waktu autopsi.
VI. PATOGENESIS
Terjadinya kor pulmonal bisa mendadak seperti pada emboli paru, atau
tekanan yang lama pada kondisi penyakit paru dan pembuluh darah paru
yang kronik.7
vascular paru pada arteri dan arteriola kecil. Dua mekanisme dasar yang
ventrikel kanan. Pada kasus yang ekstrim ventrikel kanan mungkin sama
atau bahkan melebihi ketebalan ventrikel kiri. Ketika terjadi gagal ventrikel,
kronik terjadi pada kondisi hipertensi pulmonal, maka arteri pulmo sering
dada tipe angina juga dapat terjadi dan mungkin dipengaruhi oleh iskemia
dilatasi. Pada keadaan lanjut dapat terjadi kongesti hepar pasif akibat
pirau intrapulmonal.11
VIII. DIAGNOSIS
Diagnosis kor pulmonal terutama berdasarkan pada dua kriteria yaitu
adanya penyakit pada paru yang disertai hipertensi pulmonal dan yang
mendasarinya. 6
a) Pemeriksaan fisik
waktu bekerja, atau rasa tidak enak atau nyeri pada dada substernal
dada, sesak yang tampak dengan retraksi dinding dada, distensi vena leher
ronkhi. Suara jantung dua yang terpisah dapat terdengar pada tahap awal.
Bising ejeksi sistolik diatas area arteri pulmonalis dapat terdengar pada
PPOK yang mendasari timbulnya cor pulmonal, asites dapat timbul pada
pulmonal :6,10,11
oksigen arteri.
hiperkapnia. Selain itu diet rendah garam disertai pembatasan cairan untuk
mengurangi edema. 1
2. Terapi Oksigen
kelangsungan hidup belum diketahui pasti, namun ada 2 hipotesis: (1) terapi
3. Diuretika
menurun.1
4. Vasodilator
pulmonal pada kor pulmonal kronik, meskipun efisiensinya lebih baik pada
5. Digitalis
Digitalis hnya digunakan pada pasien kor pulmonal bila disertai gagal
pasien kor pulmonal dengan fungsi ventrikel kiri yang menurun, digoksin
6. Antikoagulan
pada pasien.
X. KOMPLIKASI
Komplikasi dari kor pulmonal yang dapat terjadi antara lain :10
1. Hipoksia
2. Syncope
3. Edema tungkai
4. Kongestif hepar sekunder
5. Kematian
XI. PROGNOSIS
Prognosis pada kor pulmonal sangat bervariasi tergantung pada
peluang 30% untuk bertahan hidup hingga 5 tahun kedepan. Namun masih
belum jelas apakah kor pulmonal membawa nilai prognostic atau hanya
dalam kasus emboli paru, kor pulmonal dapat menjadi predictor kematian di
kronik menjadi salah satu faktor risiko utama untuk kembali masuk ke
rumah sakit lebih awal pada pasien setelah rawat inap karena eksaserbasi
PPOK. 10
DAFTAR PUSTAKA
1. Harun S, Ika PW. Kor Pulmonal Kronik. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Ed 6. Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014; 1251-1253
2. Weitzenblum E. Chronic Cor Pulmonale. Dalam : Education in Heart.
2003; 89:225-30
3. Fauci AS, Dennis LK, dkk. Heart Failure and Cor Pulmonale. Dalam
Harrison’s Principles of Internal Medicine 17th ed. United States of
America. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008; 217-244
4. Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih
bahasa oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC; 244-47
5. Leong Derek. Cor Pulmonale Overview of Cor Pulmonale Management.
Medscape. 2017. Available at :
https://emedicine.medscape.com/article/154062-overview#a3
6. Price SA, LM Wilson. Gangguan Sistem Pernapasan. Dalam Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. 2006.
7. Abbas, A.K., Aster,J.C., dan Kumar,V. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi
9. Elsevier. Singapore : 382
8. Sherwood L. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. 6th ed. Jakarta: EGC;
2012.
9. Bhattacharya , A. Cor Pulmonale. Journal, Indian Academy of Clinical
Medicine Vol. 5, No. 2 April-June, 2004.
10. Cor Pulmonale: Evaluation of the Patient with Chronic Cor Pulmonale.
Available from : http://www.medscape.com/viewarticle/458659_6.
11. Loscalzo, J. Harrison’s Cardiovascular Medicine. 17th Edition. The
McGraw Hill Medical. 2010; 195-197.
12. Rilantono, L. Penyakit Kardiovaskuler (PKV). Jakarta. Badan Penerbit FK
UI. 2016; 29-30.