Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2021/2022
PENYAKIT JANTUNG PARU
Jantung dan paru-paru merupakan organ penting yang ada pada tubuh manusia guna
menunjang kehidupan. Posisi jantung berada pada tengah-tegah paru-paru, yaitu paru-paru kiri
dan kanan. Terdapat hubungan antara jantung dan paru-paru. Semisal, jika terjadi
penyakit/masalah pada paru-paru, jantung pun bisa terkena dampak dari masalah tersebut. Hal
ini bisa terjadi dikarenakan mekanisme dari aliran darah yaitu, dari seluruh tubuh akan masuk
ke atrium dextra, menuju ventrikel dextra, lalu ke paru-paru dan terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida dan nanti akan kembali ke jantung sebelah kiri melewati atrium sinistra dan
ventrikel sinistra lalu ke seluruh tubuh. Jadi jika terjadi masalah pada paru-paru, bisa
berdampak juga pada jantung.
Cor Pulmonale (CP) merupakan suatu keadaan terdapatnya hipertrofi dan dilatasi
ventikel kanan sebagai akibat dari hipertensi arteri pulmonal (Pulmonary Hypertension) yang
disebabkan oleh penyakit intrinsic dari parenkkim paru, dinding thoraks maupun vaskuler paru
dan tidak berhubungan dengan kelainan jantung kiri primer atau bawaan. Cor pulmonale ini
dapat bersifat akut (emboli paru massif) ataupun kronis.
Etiologi
Penyakit paru lain merupakan penyakit interstisial dan gangguan pernapasan saat tidur (Sleep
Apnea).
Spektrum Klinis
Patofisiologi
Kor pulmonal umumnya terjadi kronis, namun ada dua kondisi yangdapat
menyebabkan kor pulmonal akut, yaitu emboli paru masif dan ARDS (Acute Respiratory
Distress Syndromes). Pada kor pulmonal kronis, hipertrofi ventrikel kanan (RVH) umumnya
dominan. Beberapa mekanisme patofisiologi yang berbeda dapat menyebabkan hipertensi
pulmonal, yang kemudian berkembang menjadi korpulmonal. Mekanisme patogenesis
meliputi:
• Vasokonstriksi pulmonal yang disebabkan oleh hipoksia alveolar atau acidemia. Ini
dapat mengakibatkan hipertensi pulmonal dan jika hipertensi cukup parah, dapat
menyebabkan terjadinya cor pulmonal.
• Perubahan anatomis vascular bed paru yang disebabkan oleh gangguan alveolar
(sepertiemfisema, tromboemboli pulmonal, penyakit paru interstisial, ARDS, dan
penyakitrheumatoid). Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada
pulmonal. PPOK merupakn penyebab paling umum pada corpulmonal.
• Peningkatan viskositas darah akibat gangguan darah (misalnya polisitemia vera,
penyakit selsabit, makroglobulinemia).
• Peningkatan aliran darah pada sirkulasi pulmonal.
• Hipertensi pulmonal primer idiopatik.
- JVP meningkat dikaitkan dengan adanya respon gagal jantung kanan dan hipertropi
ventrikel kanan sendiri, ketika terjadi hipertropi ventrikel kanan dan akhirnya gagal
jantung kanan, maka vena jugularis juga ikut menunjang kompensasi sehingga tekanan
atau venous jugularis pulse mengalami peningkatan.
- Hepatomegali dikatkan dengan adanya desakan dari arah ventrikel kanan jantung yang
mendesak ruang diafragma dan hepar sehingga ketika dilakukan pemeriksaan, yaitu
palpasi dan perkusi hepar ditemukan adanya hepatomegali.
- Asites dan edema tungkai dikaitkan dengan salah satu tanda penyakit gagal jantung
kanan sebagai respon komplikasi penyakit kor pulmonal ini, yaitu oedema pada daerah
ekstremitas bawah (tungkai) dan berisi cairan (asites).
- Rontgen thorax
- Elektrokardiogram (EKG)
Pada tingkat awal (hipoksemia) EKG hanya menunjukkan gambaran sinus takikardia
saja. Pada tingkat hipertensi pulmonal EKG akan menunjukkan gambaran sebagai
berikut, yaitu :
a) Gelombang P mulai tinggi pada Lead II
b) Depresi segmen S-T di lead II, III, aVf
c) Gelombang T terbalik atau mendatar di lead V1-3
- Ekokardiografi
Diagnosis
Pada gambar diatas dapat dilihat pada struktur kanan jantung atau pada ventrikel dextra
mengalami pembesaran dan penebalan akibat adanya hipertrofi sel dan dilatasi karena adanya
hipertensi pulmonal. Normalnya pada USG struktur kanan jantung terlihat lebih tipis daripada
struktur kiri jantung.
Tatalasana
Untuk fokus pengobatan ditunjukan pada kelainan primer pada paru. Tetapi bila sudah
terjadi gagal jantung kanan, terapi ditujukan untuk menurunkan hipertensi pulmonal dan
memperbaiki gagal jantung.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Cor Pulmonale (CP) merupakan
suatu keadaan terdapatnya hipertrofi dan dilatasi ventikel kanan sebagai akibat dari hipertensi
arteri pulmonal. Terdapat beberapa penyebab seseorang bisa menderita cor pulmonale seperti
Penyakit pembuluh darah paru, penyakit yang mengenai aliran udara paru, alveoli, termasuk
PPOK. Untuk dapat mengetahui seseorang menderita penyakit cor pulmonale dapat dilakukan
pemeriksaan-pemerisksaan seperti pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Untuk
pemeriksaan penunjang itu sendiri terdapat pemeriksaan rontgen thorax, EKG, dan
Ekokardiografi. Pengobatan difokuskan untuk kelainan primer pada paru, teteapi jika sudah
terjadi gagal jantung kanan, terapi ditujukan untuk menurunkan hipertensi pulmonal dan
memperbaiki gagal jantung.
DAFTAR PUSTAKA
dr. Bayu Setia, Sp.JP. 2022. Penyakit Jantung Paru. Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Al-Azhar Mataram.
Setiati, Siti. 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid II. Interna
Publishing. Jakarta Pusat.