Anda di halaman 1dari 8

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007

PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN KAIMANA,


PROVINSI IRIAN JAYA BARAT (PAPUA BARAT)

Kisman1 dan Bambang Nugroho Widi1


1
Kelompok Program dan Penelitian Mineral

SARI

Daerah Kaimana merupakan salah satu daerah yang sangat intensif di pengaruhi gaya tektonik
khususnya tektonik berasal dari lempeng Benua Australia. Jejak tektonik yang terjadi berarah barat laut–
tenggara dengan berbagai jenis (variasi) struktur seperti lipatan, sesara naik, sesara turun dan sesar geser.
Secara geologi batuan yang terdapat di Kaimana memilki kisaran rumur antara Paleozoikum
hingga Kuarter. Batuan tertua menempati daerah di timur laut, merupakan bagian dari Formasi
Mangguar, terdiri dari batugamping terhablur ulang, pualam, serta endapan klastika malihan.
Dari hasil penyelidikan menunjukkan indikasi (tanda-tanda) mineralisasi hidrotermal smapai saat
ini tidak ditemukan. Hal tersebut diperkuat oleh kondisi batuan yang tidak menunjukkan adanya gejala
mineralisasi dimana batuan memperlihatkan kondisi segar.
Hasil penelusuran dilapangan menunjukkan di daerah Wermeti dijumpai adanya pirit yang
umumnya biasa digunakan sebagai salah satu indikator mineralisasi, namun secara keseluruhan pirit yang
ada pada batuan tersebut terjadi bukan karena proses mineralisasi, akan tetapi diduga terbentuk dalam
lingkungan sedimen.
Beberapa petunjuk lain, ditemukannya struktur semacam stockwork, (dimana?) terdiri atas urat-
urat halus halus kalsit. Belum bisa dipastikan apakah gejala tersebut merupakan gejala mineralisasi atau
sekedar fracktur akibat deformasi yang diisi oleh kalsit.
Dari hasil penyelidikan dilapangan telah ditemukan adanya zirkon di Kampung Wainaga, 4 jam
perjalanan menggunakan speedboat dari Kota Kaimana. Sebaran lateral diperkirakan sekitar 30Ha.
Hasil analisis kimia dari uji petik menunjukkan kandungan ; unsur Cu = 2,5 ppm-43 ppm; Pb = 9
ppm-99 ppm; Zn = 33 ppm-757 ppm; Ag = 0,5 ppm-5 ppm dan Au = 2 ppb-22 ppb.
Sedangkan hasil analisis zirkon dari beberapa conto diketahui kadar Zr mencapai hingga 68% dan
sejauh ini belum dilakukan penelitian secara rinci.
Data sekunder menyebutkan daerah Teluk Etna merupakan salah satu daerah prospek mineralisasi
logam di wilayah Kaimana bagian selatan tenggara. Mineralisasi diperkirakan terjadi pada Miosen Awal.
Daerah-daerah mineralisasi menarik di wilayah: Prospek Kupai, Marasin, Pariri , Pamuku dan Prospek
Wawa.

PENDAHULUAN pengembangan Kawasan Timur Indonesia,


khususnya wilayah Papua.
Inventarisasi dan eksplorasi mineral logam di
beberapa daerah kabupaten merupakan upaya
menghimpun data potensi mineral logam di METODA
seluruh Indonesia untuk meningkatkan
ketersediaan data yang terbaru dan akurat. Hal Inventarisasi yang dilakukan dengan
ini juga terkait dengan peningkatan investasi di menggunakan metoda mengumpulkan data
bidang eksplorasi mineral logam. Sub Kelompok sekunder dan pengambilan data primer yang
Kerja Penelitian Mineral Logam membentuk kemudian disebut uji petik serta analisis
beberapa tim kegiatan lapangan, yang salah satu
laboratorium baik kimia maupun fisika
diantaranya adalah inventarisasi mineral logam
di Kabupaten Kaimana, Provinsi Irian Jaya Barat
mineral.
(Papua Barat) Gambar 1. Kegiatan ini juga Mengumpulkan data sekunder berupa data-
dilakukan untuk menunjang program data potensi bahan galian mineral logam dari
daerah Kabupaten Kaimana, yaitu dari
BAPPEDA dan dinas terkait setempat untuk
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

bahan pemutakhiran bank data nasional,


juga melakukan verifikasi data keterdapatan Di daerah jangkauan survai seperti di Teluk
bahan galian logam dari beberapa tempat, Arguni dan sekitar Kota Kaimana jejak struktur
mengenai posisi lokasinya agar menjadi data sangat jelas terlihat. Jejak struktur yang terlihat
di Teluk Arguni dapat terlihat jelas pada pola-
yang benar-benar valid.
pola kelurusan topografi seperti di Bukit Meti.
Pengambilan data primer adalah melakukan Bukit ini merupakan salah satu segmen dari
penyelidikan pada lokasi daerah terpilih perbukitan memanjang yang memiliki arah tidak
dengan luas yang terbatas, pengambilan jauh berbeda dengan arah umum barat laut –
conto-conto yang dianggap perlu untuk tenggara. Jejak struktur selain ditunjukan oleh
bahan pengecekan keprospekan daerah kenampakan topografi juga diperlihatkan oleh
tersebut. Kemudian dilakukan analisis pola aliran sungai yang memiliki arah yang sama
laboratorium pada conto terpilih untuk dengan pola kelurusan topografi. Ini dapat
mengetahui kualitas kandungan logamnya. diketahui dari pola aliran pada Sungai Karora
dan Sungai Wainaga. Bentuk munculan
perbukitan di Teluk Arguni bagian atas
GEOLOGI REGIONAL diperkirakan merupakan struktur naik.
Sedangkan di Kaimana Kota dan sekitarnya
Stratigrafi : Batuan yang tersingkap di Kaimana mulai dari arah pelabuhan hingga Kampung
umurnya berkisar antara Paleozoikum hingga Tanggaromi bentuk struktur yang dapat teramati
Kuarter. Kemungkinan batuan yang paling tua adalah merupakan jejak-jejak slickenside
terbatas di timur laut, termasuk ke dalam sebagai cermin sesar yang diperkirakan sesar
Formasi Mangguar, yang terdiri batugamping naik Tanggaromi.
terhablur ulang dan pualam, serta satuan batuan
endapan klastika malihan.
HASIL PENYELIDIKAN
Batuan Paleozoikum lainnya ; batulempung dan
batupasir yang mengandung tetumbuhan Geologi
(Formasi Aiduna) berumur Perem, formasi ini Stratigrafi :
tidak tersingkap di Kaimana tetapi diperkirakan Daerah penyelidikan ditempati oleh beberapa
tersebar luas di seluruh bawah permukaan. satuan batuan, urutan satuan batuan terdiri dari ;
Kelompok Kembelangan, terparakkan menjadi batuan napal, batu lumpur gampingan
Formasi Kupai yang berumur Jura Tengah – Jura berselingan dengan kalsilutit, batu napal
Atas. Batupasir Woniwogi berumur Jura Atas berwarna abu-abu muda berbutir sangat halus
hingga Kapur Bawah. Batuan yang berumur hingga menengah lunak bersifat karbonan dan
Mesozoikum tertindih selaras di bagian atasnya karbonatan, sedangkan batu lumpur bersifat
oleh karbonat air dalam batugamping Imskin gampingan memiliki warna agak kecoklatan.
yang berumur Kapur Atas hingga Miosen Batugamping kasilutit memiliki warna abu-abu
Tengah. Di bagian barat satuan ini tersesar agak terang bersifat keras sampai lunak,
naikkan. Batugamping Lengguru berumur Eosen setempat pasiran dan dolomitan. Pada batu napal
hingga Miosen Tengah menggambarkan terlihat ada perlapisan pada batu kalsilutitnya
perubahan fasies menjadi pengendapan karbonat dengan arah jurus pelapisan N250oE/18o,
paparan. penyebaran satuan batuan ini cukup luas
terutama di kaki Gunung Fudi.
Struktur geologi : Daerah Kaimana adalah
merupakan salah satu daerah yang sangat Mineralisasi
intensif di pengaruhi gaya tektonik khususnya Hasil dari stream sedimen terhadap beberapa
tektonik yang berasal dari lempeng Benua lokasi di Teluk Arguni tidak menunjukkan
Australia. Pada umumnya jejak tektonik yang adanya anomali geokimia unsur. Hal ini
terjadi di Kawasan Kaimana adalah berarah sejalan dengan kondisi litologi daerah
barat laut–tenggara dengan berbagai jenis penyelidikan sebagaimana dikemukakan
(variasi) struktur seperti lipatan, sesara naik, tidak menunjukkan adanya gejala ubahan
sesara turun dan sesar geser. pada batuan induknya.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Hasil pendulangan ditemukan adanya


mineral zirkon di Kampung Naga kira-kira Sepanjang penelusuran ke semua daerah
berjalan sekitar 4 jam perjalanan tersebut, tidak ditemukan satu float pun indikasi
menggunakan speed boat dari Kota yang menunjukkan adanya hidrotermal seperti
float batuan intrusi, batuan termineralisasi
Kaimana. Sebaran lateral dari endapan
maupun batuan terubah. Akan tetapi semua
zirkon ini diperkirakan sekitar 30Ha batuan yang dijumpai merupakan batuan segar
yang bersifat karbonatan. Dengan demikian
Analisis laboratorium :
maka diperkirakan model endapan yang
Conto sedimen sungai aktif dari lokasi Wilayah
terbentuk di kawasan Arguni dan Kaimana,
Distrik Teluk Arguni dan Distrik Kaimana
adalah endapan yang terbentuk pada lingkungan
berjumlah 15 buah yang dianalisis kimia
laut dalam hingga endapan litoral atau laut
mineral. Hasil analisis kimia, unsur Cu = 2,5
dangkal.
ppm-43 ppm; Pb = 9 ppm-99 ppm; Zn = 33
Adapun pada kawasan ini memang struktur
ppm-757 ppm; Ag = 0,5 ppm-5 ppm dan Au = 2
terbentuk cukup intensif tetapi bukti adanya
ppb-22 ppb.
kegiatan magmatisme belum ditemukan,
Analisis mineral butir dalam volume berat sehingga pembentukan mineralisasi zirkon
menunjukkan 68% zirkon, namun sejauh ini masih merupakan dugaan yaitu hasil dari proses
belum dilakukan penelitian secara rinci. skarnisasi seperti di daerah Teluk Etna.

Sedangkan berdasarkan data sekunder diperoleh


PEMBAHASAN informasi bahwa daerah Teluk Etna adalah
merupakan salah satu daerah prospek di wilayah
Model endapan sangat dipengaruhi diantaranya Kabupaten Kaimana bagian selatan tenggara.
oleh kondisi geologi yang ada seperti jenis Secara umum mineralisasi terjadi disebabkan
batuan dan tektonik yang terjadi di daerah adanya penerobosan batuan intrusi pada batuan
penyelidikan. Berdasarkan hasil pengamatan sedimen seperti batupasir kuarsa, batulempung
yang dilakukan menunjukkan kondisi sebagai dan batugamping. Mineralisasi dan alterasi yang
berikut : umum adalah berupa gosan, terjadi pada daerah
Daerah Wainaga, kondisi batuan yang teramati kontak antara batuan induk dengan intrusi.
adalah berupa batu gamping segar tanpa adanya
ubahan. Pada daerah ini batuan berwarna abu- Secara stratigrafi batuan tertua di wilayah Teluk
abu dan keras. Hasil pendulangan ditemukan Etna adalah Formasi Derewo berumur Oligosen.
adanya zirkon dalam jumlah yang cukup Sedangkan mineralisasi diperkirakan terjadi
signifikan pada konsentrat dulangnya, berwarna pada Miosen Awal. Daerah-daerah mineralisasi
pink berbentuk membulat sampai membulat logam menarik yang berada di wilayah ini
tanggung. Sebaran endapan zirkon diperkirakan adalah :
memanjang luas kira-kira 0,3 km lebar x 1 km Prospek Kupai Mineralisasi ditandai oleh
panjang. Daerah Weswasa dan Borogerba adanya magnetit-gossan (pirit-hematit-limonit)
ditemukan batugamping berlapis, diperkirakan kontak antara batupasir dan batugamping.
merupakan batugamping biokalkarenit, sebagian Batuan intrusi diorit dibeberapa tempat muncul
dijumpai adanya fosil ganggang bersifat menerobos batuan sedimen dan mengalami
gloukonit. Sejauh ini juga tidak dijumpai adanya ubahan klorit.
alterasi. Sedangkan daerah Karora dijumpai Prospek Marasin adanya batupasir teroksida
adanya napal berlapis berwarna abu-abu hingga lemah dan batulanau gampingan Formasi Imskin
kecoklatan agak keras. Adapun kondisi batuan ditemukan di bawah batugamping terubah lemah
dari Teluk Tanggaromi hingga Kaimana Kota ke marmer dan berfosil dari Formasi Lengguru.
masih menunjukkan kondisi batuan yang sama Yang secara umum miring ke arah barat laut.
dengan Karora atas bagian baratnya dan Batuan sedimen tersebut diterobos oleh feldspar
batugamping Lengguru pada bagian timurnya. diorit porfiri yang terubah lemah klorit-pirit,
Adapun struktur yang berkembang di daerah ini dengan kandungan magnetit sedang.
cukup rumit, pada umumnya struktur naik dan Prospek Pariri mineralisasinya ditandai dengan
lipatan hal ini dapat dilihat pada sembulan adanya penerobosan batuan “Batholit Pariri”
batugamping. yang terdiri dari diorit berbutir seragam,
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

menerobos batupasir kuarsa dan batulanau pekerjaan ini hingga selesai diucapkan banyak
hornfelsic dari kelompok Kambelangan. Alterasi terimakasih.
yang terjadi adalah silika – lempung – pirit,
ditemukan pada batuan terobosan yang
menerobos batuan sedimen. Alterasi ini DAFTAR PUSTAKA
berpotensi bagi terbentuknya endapan skarn
pada kontak antara batupasir dengan batuan -------, 1997, Kontrak Karya Eksplorasi P.T.
intrusinya. Irja Eastern Minerals Corporation,
Prospek Pamuku geologinya didominasi oleh Laporan Kuartal Ketiga Juli –
batuan filit, batupasir malihan, sekis dari September 1997 Timika, Irian Jaya.
komplek batumalihan Derewo berumur P.T. Irja Eastern Minerals Corporation
Oligosen. Mineralisasi ditandai oleh hadirnya -------, 2002, Kontrak Karya Eksplorasi P.T.
pirit dan pirhotit pada zona sesar urat kuarsa Irja Eastern Minerals Corporation,
dalam batuan filit. Laporan Kuartal Ketiga dan
Prospek Wawa ditandai oleh adanya struktur Keempat Juli – September 2002
“stringer”, didominasi oleh batupasir kuarsa, dan Timika, Irian Jaya. P.T. Irja Eastern
batulempung. Tubuh magnetit hingga gosan Minerals Corporation
berarah barat-timur yang berukuran kecil Robinson GP., Rybura RJ., Harahap BH.,
terletak pada batas antara batupasir dan Tobing SL., Bladon GM., dan Pieters
batulempung, batuan terobosannya adalah diorit PE.,1990, Geologi Lembar Kaimana
felspatik. Irian Jaya, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung.
Roni Bawole, Amrih L. Killian, Victor E. Fere,
KESIMPULAN Tokede MJ.,Yosias Gandi, 2006, Atlas
Sumberdaya Pesisir Kawasan
Daerah Teluk Arguni dan Kaimana Kota secara Kabupaten Kaimana, Kerjasama
geologi disusun oleh batuan sedimen yang Universitas Negeri Papua dan
secara dominan terdiri dari batugamping, napal, Pemerintah Kabupaten Kaimana.
batulempung karbonatan dan endapan aluvium.
Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan
belum ditemukan adanya indikasi mineralisasi
logam. Perkiraan ini didukung oleh kondisi
batuan yang segar tanpa alterasi.
Potensi sumberdaya mineral yang dapat
dimanfaatkan di daerah adalah :
• Batugamping (batukapur), saat ini banyak
dimanfaatkan untuk pengerasan jalan raya,
bahan bangunan dan dermaga.
• Zirkon, ditemukan di daerah Kampung
Wainaga diperkirakan sebaran lateral 30Ha,
dari beberapa conto yang dianalisis mineral
butir ada yang berkadar hingga 68% Zr, dan
sejauh ini belum dilakukan penelitian secara
rinci.

Ucapan terimakasih ;
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak
Kepala Pusat Sumber Daya Geologi yang telah
memberikan kesempatan kepada kami dalam
melakukan kegiatan survey di daerah Kaimana
hingga terselesaikannya tulisan ini. Juga kepada
semua pihak yang telah membantu kelancaran
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 1. Peta Lokasi Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 2. Peta Geologi Regional, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat


Penyederhanaan dari Peta Geologi Lembar Kaimana (P3G, 1990)
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 3. Peta Lokasi Conto Daerah Distrik Teluk Arguni dan Sekitarnya, Kabupaten Kaimana
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 4. Peta Geologi dan Lokasi Endapan Zirkon Daerah Distrik Teluk Arguni dan Sekitarnya,
Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat

Anda mungkin juga menyukai