Anda di halaman 1dari 5

OSTEOMIELITIS (INFEKSI TULANG)

Osteomielitis adalah infeksi tulang yang disebabkan Kondisi ini jarang terjadi, namun
dapat menimbulkan dampak serius. Infeksi bakteri pada tulang ini dapat menyebar dari aliran
darah ke tulang.

Osteomielitis bisa dialami oleh segala usia. Pada anak, umumnya terjadi di tulang
panjang, seperti tungkai atau lengan, Sedangkan pada orang dewasa, osteomielitis biasanya
terjadi di tulang pinggul, kaki, atau tulang belakang.

Infeksi tulang ini dapat terjadi secara mendadak dan berkembang dalam 7-10 hari
(akut) atau berkembang dalam jangka waktu lama (kronis). Jika osteomielitis tidak dapat
diobati, dapat menimbulkan kerusakan permanen.
Gejala Osteomielitis
Gejala osteomielitis biasanya diawali dengan rasa nyeri pada lokasi infeksi. Gejala
lainnya yang dapat menyertai, yaitu:

 Area infeksi berwarna merah dan bengkak.

 Area yang terinfeksi menjadi kaku atau tidak bisa digerakan.

 Keluarnya cairan dari area infeksi.

 Lemas.

 Demam dan menggigil.

 Merasa gelisah atau tidak enak badan.

 Mual.

 Lemas.
Osteomielitis pada anak-anak umumnya bersifat akut, dan biasanya terjadi pada lengan
atau tungkai. Meski datangnya secara mendadak, namun dapat diatasi dengan pengobatan.
Sedangkan pada orang dewasa, osteomielitis dapat berlangsung secara akut atau kronis.
Penderita diabetes, HIV, atau penyakit pembuluh darah, cenderung mengalami infeksi tulang
yang kronis. Infeksi ini pada orang dewasa biasanya terjadi pada tulang pinggul, tulang
belakang, atau kaki.
Penyebab Osteomielitis
Penyebab utama osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut
bisa terdapat di kulit namun tidak menimbulkan masalah kesehatan. Saat sistem imunitas
tubuh sedang lemah karena suatu penyakit, maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi
pada area luka atau bekas operasi. Contohnya, pasca operasi patah tulang atau penggantian
panggul, bakteri dapat menyebabkan infeksi pada area tulang tersebut.
Masuknya bakteri Staphylococcus hingga ke tulang dapat melalui beberapa cara, yaitu:

 Melalui aliran darah. Bakteri dari bagian tubuh lain dapat berjalan ke tulang melalui
aliran darah.

 Melalui jaringan atau sendi yang terinfeksi. Kondisi ini membuat kuman menyebar
ke tulang di dekat lokasi jaringan atau sendi tersebut.

 Melalui luka terbuka. Kuman dapat masuk ke dalam tubuh jika terdapat luka
terbuka, seperti patah tulang dengan luka terbuka atau kontaminasi langsung yang
terjadi saat bedah ortopedi, misalnya operasi penggantian sendi.

Semua orang dapat mengalami osteomielitis. Namun, terdapat faktor-faktor yang dapat
meningkatkan risiko terkena infeksi tulang ini, yaitu:

 Memiliki penyakit, seperti diabetes, anemia sel sabit, HIV/AIDS, rheumatoid


arthritis.

 Menjalani hemodialisa atau cuci darah.

 Pernah menderita osteomielitis sebelumnya.

 Mengonsumsi kotikosteroid dalam waktu yang lama.

 Kecanduan alkohol.

 Baru mengalami cedera dan luka, termasuk patah tulang, seperti pen untuk patah
tulang.

 Pasca operasi tulang.

Diagnosis Osteomielitis
Dokter biasanya akan mencurigai bahwa seorang pasien terkena osteomielitis jika dia
merasakan nyeri terus-menerus pada tulang tertentu yang disertai bengkak dan kulit
memerah. Selain melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tulang yang dikeluhkan nyeri,
dokter juga dapat melakukan pemeriksaan diagnostik lain untuk memastikan keberadaan
infeksi dan perluasan infeksinya. Pemeriksaan tersebut dapat berupa:

 Tes darah. Tes darah dapat mengetahui infeksi dengan melihat . Tes ini juga dapat
mengidentifikasi organisme yang menyebabkan infeksi, bila osteomielitis menyebar
melalui darah.

 Pemindaian. Pemindaian dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan pada tulang


akibat osteomielitis. Pemindaian dapat dilakukan dengan foto Rontgen, USG, CT
scan, atau MRI yang dapat menampilkan kondisi tulang dan jaringan sekitarnya
secara lebih detail.

 Biopsi tulang. Pengambilan sampel tulang ini dilakukan guna mengidentifikasi


bakteri yang menyebabkan infeksi pada tulang. Dengan mengetahui jenis bakteri,
maka dokter dapat menentukan pengobatan yang akan diberikan.

Pengobatan Osteomielitis
Penanganan pada osteomielitis bertujuan untuk menghentikan infeksi dan
mempertahankan fungsi normal dari tulang. Salah satu penanganannya adalah dengan
pemberian antibiotik yang membantu mengendalikan infeksi. Pada awalnya, antibiotik akan
diberikan melalui infus, yang dilanjutkan dengan bentuk tablet untuk dikonsumsi. Pengobatan
dengan antibiotik ini dilakukan hingga 6 minggu. Sedangkan untuk kasus infeksi yang lebih
serius, antibiotik dapat diberikan lebih lama lagi.
Pada kasus osteomielitis yang parah atau kronis, dibutuhkan tindakan operasi. Tindakan
ini dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi. Di antaranya adalah dengan:

 Mengangkat tulang dan jaringan yang terkena infeksi atau debridement. Dalam
prosedur ini, semua tulang atau jaringan yang terkena infeksi diangkat, termasuk
sedikit tulang atau jaringan sehat di sekitarnya untuk memastikan seluruh area bersih
dari infeksi.

 Mengeluarkan cairan dari area yang terinfeksi. Tindakan operasi ini diakukan untuk
mengeluarkan nanah atau cairan yang menumpuk karena infeksi.

 Mengembalikan aliran darah pada tulang. Untuk kondisi ini, dokter akan mengisi
tempat yang kosong setelah debridement dengan tulang atau jaringan dari bagian
tubuh yang lain. Pencangkokan ini, selain membantu pembentukan tulang yang baru,
juga dapat memperbaiki aliran darah yang rusak.

 Mengangkat benda asing. Prosedur operasi ini ditujukan untuk mengangkat benda
asing, alat, atau sekrup yang terpasang di tulang pada operasi sebelumnya.

 Amputasi Prosedur ini dilakukan sebagai upaya terakhir untuk mencegah penyebaran
infeksi. Dalam prosedur ini, tungkai yang terinfeksi akan diamputasi.
Semakin cepat osteomielitis diobati, maka peluang untuk sembuh akan semakin baik.
Pengobatan lebih dini juga akan mencegah kondisi berkembang menjadi kronis, yang
memerlukan penyembuhan lebih lama. Kendati demikian, sebagian besar kasus osteomielitis
dapat diatasi.

Makanan yang baik untuk penderita infeksi tulang :


Demi menunjang kesehatan dan kesembuhan mendatang, seorang penderita harus
pula menerapkan kehidupan lebih sehat. Penderita osteomielitis dilarang makan secara
sembarangan. Berikut ini beberapa makanan yang di sarankan bagi penderita infeksi tulang.

Tinggi Kalori

Makanan TKPT pertama adalah yang banyak mengandung kalori agar mampu
menghasilkan energi atau tenaga seperti Nasi, Bubur Beras, Jagung, Kentang, Singkong, Ubi,
Roti, Tepung, Mie. Hal ini bertujuan untuk membuat tulang menjadi lebih kuat dan tahan dari
berbagai macam penyakit, sebagai makanan alternative yang ringan, Anda juga bisa
konsumsi buah untuk menguatkan tulang berikut.

Tinggi Protein
Protein di butuhkan untuk tumbuh kembang, anda bisa mendapatkan protein dari
berbagai macam makanan seperti Daging, Hati, Babat, Telur, Ikan, Udang, Kacang –
kacangan, Oncom, Tahu Tempe. Sebagai solusi lainnya, Anda juga bisa konsumsi makanan
untuk patah tulang tangan yang sama-sama memiliki kandungan untuk membuat tulang
menjadi lebih sehat.

Vitamin C

Kegunaan vitamin C yang paling berperan adalah menyembuhkan luka serta


mencegah infeksi. Diantaranya adalah bayam, cabe rawit, daun singkong, daun pepaya, jeruk,
pepaya, rambutan, jambu mete, jambu biji.

Seperti itulah gejala, bahaya hingga teknik penanganan yang paling tepat untuk Infeksi
Tulang Belakang yang harus Anda ketahui secara mendetail supaya bisa melakukan
pengobatan yang tepat serta mengetahui berbagai macam bahaya yang ditimbulkannya sejak
dini agar lebih waspada. Bagi yang belum terserang kejadian ini, berikut 8 pencegahan
osteomielitis yang perlu diterapkan sejak sekarang.

Komplikasi Osteomielitis
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit osteomielitis berisiko menimbulkan
komplikasi. Di antaranya:

 Septic arthritis, atau menyebarnya infeksi dari dalam tulang ke sendi terdekat.

 Osteonekrosis atau kematian tulang akibat terhalangnya sirkulasi darah di dalam


tulang.

 Pertumbuhan tulang secara abnormal pada anak-anak.


 Kanker kulit. Kondisi ini terjadi saat luka terbuka mengeluarkan nanah, sehingga kulit
di sekitarnya berisiko tinggi mengalami kanker jenis sel skuamosa.

Pencegahan Osteomielitis
Cara terbaik mencegah osteomielitis adalah dengan menghindari faktor-faktor yang
dapat memicu terjadinya penyakit ini. Jika Anda memiliki luka, bersihkan luka tersebut dan
tutup dengan perban steril. Jika luka cukup parah, temui dokter untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.
Selain itu, pastikan juga penyakit yang berisiko menimbulkan osteomielitis, seperti
diabetes, tetap terkendali. Kesehatan kaki perlu diamati secara rutin, dan segera hubungi
dokter jika melihat tanda awal infeksi.

Anda mungkin juga menyukai