PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan umum TAK Stimulasi Sensori yaitu peserta dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dalam kelompok secara
bertahap. Sementara, tujuan khususnya adalah:
1. Peserta mampu mensensorikan stimulus yang dipaparkan
dengan tepat
2. Peserta mampu menyelesaikan masalah dari stimulus yang
dialami
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien
dengan retardasi mental untuk berkomunikasi secara verbal
dengan orang lain dalam kelompok secara bertahap
1.3.2 Manfaat Bagi Terapis
Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa
secara holistik
Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk
mengoptimalkan Strategi Pelaksanaan dalam implementasi
rencana tindakan keperawatan klien
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi untuk pihak akademisi, pengelola dan
sebagai bahan kepustakaan, khususnya bagi mahasiswa
PSIK sebagai aplikasi dari pelayanan Mental Health Nurse
yang optimal pada klien dengan Retardasi Mental.
1.3.4 Manfaat Bagi Puskesmas Bantur
Sebagai masukkan dalam implementasi asuhan
keperawatan yang holistik pada pasien dengan Retardasi
Mental pada khususnya, sehingga diharapkan
keberhasilan terapi lebih optimal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.3 Klasifikasi
Menurut nilai IQ-nya, maka intelegensi seseorang dapat
digolongkan sebagai berikut (Swaiman dikutip oleh Soetjiningsih, 1995:
1992):
a. Sangat superior (130 atau lebih).
b. Superior (120-129).
c. Diatas rata-rata (110-119).
d. Rata-rata (90-110).
e. Dibawah rata-rata (80-89).
f. Retardasi mental borderline (70-79).
g. Retardasi mental ringan (mampu didik) (52-69).
h. Retardasi mental sedang (mampu latih) (36-51).
i. Retardasi mental berat (20-35).
j. Retardasi mental sangat berat (dibawah 20).
Sedangkan menurut Asosiasi Retardasi Mental Amerika (The
American Association on Mental Retardation [AAMR]) dan PPDGJ-III
klasifikasi retardasi mental berdasarkan tingkat IQ adalah sebagai berikut:
retardasi mental ringan (50-69), retardasi mental sedang (35-49),
retardasi mental berat (20-34), retardasi mental sangat berat (di bawah
20).
Menurut Semiun (2006), anak-anak dengan IQ 51-69 dan usia
mental berkisar 6 atau 7 sampai 11 tahun disebut moron, anak-anak
dalam rentang IQ 25-50 dan rentang usia mental 3-6 atau 7 tahun disebut
imbisil, anak-anak dalam rentang IQ di bawah 25 dan usia mental 0-3
tahun disebut idiot.
Dari berbagai klasifikasi yang ditampilkan dapat disimpulkan bahwa
anak-anak dengan IQ kurang dari 70 disebut retardasi mental. Menurut
Soetjiningsih (1995), untuk mengetahui fungsi intelektual dapat dilakukan
tes fungsi kecerdasana dan hasilnya dinyatakan sebagai suatu taraf
kecerdasan atau IQ (Intelegence Quotient).
IQ adalah MA / CA x 100%
MA = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tes.
CA = Chronological Age, umur berdasarkan perhitungan tanggal
lahir.
Proses seleksi
1. Mengobservasi klien dengan retardasi mental
Tahapan Sesi :
Sesi 1: Memperkenalkan Diri
Sesi 2 : Membuat Celengan dari Botol Bekas
A. Tujuan
Sesi 1: klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama
lengkap, nama panggilan, alamat rumah dan hobi
B. Sesi 2: klien mampu membuat kerajinan membuat Celengan dari Botol
Bekas
1. Kooperatif
2. Tidak terpasang restrain
C. Nama Klien
1. Rohman
2. Rohim
3. Ita
4. Erna
5. Ardi
6. Nurul
7. Galuh
8. Indra
9. Erna
10. Wiwik
11. Fani
D. Setting
Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
E. MAP
L
F F
K
K
K
K
C F
K K
O
Keterangan :
L : Leader
C : Co Leader
O : Observer
F : Fasilitator
K : Klien
F. Alat
Botol Bekas
Kain Perca
Gunting
Lem
Mata Kucing
G. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
H. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membuat celengan dari
botol bekas
2) Menjelaskan aturan main berikut:
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 ment.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Membagikan botol bekas, gunting, kain perca, lem dan mata kucing.
b. Menginstruksikan peserta untuk menggunting botol bekas yang
disediakan dan disatukan dengan menggunakan lem dan dibentuk
menyerupai hewan babi, kemudian di hias menggunakan kain perca
dan mata kucing.
c. Memberi pujian untuk setiap kelompok dengan memberi tepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melakukan kehgiatan
tersebut secara berkala
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
I. Evaluasi
a. Kemampuan verbal
3. Menyebutkan alamat
4. Menyebutkan hobi
Jumlah
b. Kemampuan nonverval
No. Aspek yang Dinilai Nama Klien
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
Jumlah
Jumlah
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (+) jika
ditemukan pada klien atau (-) jika tidak ditemukan.
Hamid, A.Y.S. 1999. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Pada
Anak dan Remaja, Widya Medika, Jakarta.
Hendriani, Wiwin, Hadariyati, Ratih dan Sakti, Tirta Malia. Penerimaan Keluarga
terhadap Individu yang Mengalami Keterbelakangan Mental. Insan Vol.8
No.2, 2006.
Hurlock, E. 1998. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SEpanjang
Rentang Kehidupan, Edisi 5, Erlangga, Jakarta.
Hyun Sung Lim and Jae Won Lee. Parenting Stress and Depression among
Mothers of Children with Mental Retardation in South Korea: An
Examination of Moderating and Mediating Effects of Social Support.
Pacific Science Review, 2007; 9 (2): 150-159.
Mulya, Lara Asih. 2011. Tunagrahita/Retardasi Mental: Klasifikasi Anak
Tunagrahita, (Online), s(http://tunagrahita.com/2011/04/klasifikasi-anak-
tunagrahita/, diakses 10 Agustus 2011).