Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENELITIAN KUANTITATIF

Makalah ini dipresentasikan pada mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan


Dosen Pengampu: Dr. Ucu Cahyana, M.Si

Disusun oleh:
Alpyh Zahroh (3315160776)
Farisa Riyani (3315160055)
Muhammad Irfansyah (3315161033)
Nike cristina (3315161564)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai materi “Penelitian Kuantitatif”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dr.
Ucu cahyana, M.Si selaku dosen yang telah memberikan arahan selama pemrosesan makalah
ini. Tak lupa kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas dan
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berisikan tentang Penelitian Kuantitatif. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua sehingga dapat menambah wawasan kita.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semuanya.

Jakarta, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Penelitian Kuantitatif ..................................................................... 3
2.2 Karakteristik Penelitian Kuantitatif ................................................................. 4
2.3 Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif ...................................... 4
2.4 Proses Penelitian Kuantitatif ............................................................................ 13
2.5 Jenis Penelitian Kuantitatif .............................................................................. 15
2.6 Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif ..................................................... 15
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif ................... 16
2.8 Perbandingan Penelitian Kuantitatif dan kualitatif .......................................... 17
BAB III .................................................................................................................. 19
Kesimpulan ............................................................................................................ 19
Saran ...................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses
perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai dengan
megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui,
sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih
lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data yang
langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah
terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian reliabilitas dan
obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang menggunakan angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan sebagai representasi dari
informasi yang didapatkan dalam penelitian.
Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan
sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat menggenaralisasi
data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan umum.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diuraikan rumusan masalah,
diantaranya:
1. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?
2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?

1
4. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?
5. Apa saja Jenis Penelitian Kuantitatif?
6. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
7. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?
8. Bagaimana Perbandingan Penelitian Kuantitatif dan kualitatif?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif.
2. Mengetahui Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.
3. Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4. Mengetahui Proses Penelitian Kuantitatif?
5. Mengetahui Jenis Penelitian Kuantitatif?
6. Mengetahui Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
7. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?
8. Mengetahui Perbandingan Penelitian Kuantitatif dan kualitatif?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya


adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan
desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau
tampilan lainnya. Namun bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang
berupa informasi kualitatif. Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey
sedangkan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham
positivisme, sementara itu penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang
mewakili paham naturalistik (fenomenologis).
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khususnya kuantitatif
analitik adalah metode deduktif. Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima
kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena
alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan
antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun
ilmu-ilmu sosial.

3
2.2 KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF
Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti:
1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.
2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3. Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa
angka atau yang diangkakan.
4. Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah
banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
5. Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6. Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke
generalisasi.

2.3 LANGKAH-LANGKAH PADA PENELITIAN KUANTITATIF


Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari
hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab
masalah tersebut, antara lain :
1. Konsep Dasar Penelitian Kuantitatif
Pemahaman konsep dasar penelitian kuantitatif tidak bisa dipahami dari satu aspek
tertentu, melainkan harus ditinjau dari beberapa aspek. Bambang Prasetya dan Lina
Miftakhuljannah (2005), mengidentifikasikan konsep dasar penelitian kuantitatif
digunakan beberapa konsep, yaitu pendekatan, metode, data, dan analisis (h.24-27).
Keempat konsep di atas mengandung maksud secara konsisten dan saling
melengkapi dalam memahami konsep dasar penelitian kuantitatif. Oleh karena itu,
konsep dasar penelitian dapat difahami dari beberapa aspek.
a. Pendekatan
Pendekatan (approach) dimaksudkan suatu strategi memecahkan permasalahan
yang melibatkan berbagai komponen yang rumit. Dalam keilmuan termasuk
penelitian sering digunakan istilah paradigma (paradigme).
Paradigma yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah pola berpikir
positivistis, merupakan kerangka berpikir secara rasional-hipotesis-empiris.
Pencarian bukti empiris melalui pengamatan dijadikan andalan pemecahan
masalah, karena merupakan hasil penelitian merupakan kunci kebenaran
pengetahuan.

4
b. Metode Kuantitatif
Metode disini menunjuk pada prosedur yang lebih bersifat teknis untuk
penelitian kuantitatif. Bagaimana cara menjabarkan karakteristik variable dan
menemukan keterkaitan antar variable penelitian.
c. Data Kuantitatif
Hasil pengamatan fakta empiri dinyatakan dalam ukuran kuantitatif berupa
bilangan, dengan digunakan prinsip dasar matematik menambah, mengurangi,
mengkalikan, membagi dsb. Kemudian dilanjutkan dengan teknik statistic
untuk memperoleh satuan-satuan statistic yang diperlukan.
d. Analisis Kuantitatif
Analisa Kuantitatif merupakan pengolahan data dengan digunakan metoda
statistika.Statistik dapat dibedakan antara statistik deskriptf dan statistik
inferensial.
2. Asumsi Penelitian Kuantitatif
a. Asumsi Ontologis
Ontologis menunjuk pada obyek ilmu baik materiil maupun formil.
b. Asumsi Epistimologis
Epistimologis dimaksudkan metode yang digunakan suatu ilmu dalam upaya
memperoleh pengetahuan yang benar sebagai khasanah ilmu yang
bersangkutan.
c. Asumsi Aksiologis
Aksiologis dimaksudkan nilai (value)atau kemanfaatan ilmu dalam kehidupan
manusia.
d. Asumsi Hakekat Manusia
Asumsi hakekat manusia pada prinsipnya manusia diatur oleh pola universal,
sehingga karakteristik dan subyektivitas individu tidak diperhatikan.

2. Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif


Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari
hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab
masalah tersebut, antara lain :

5
1). Tahap Konseptual
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan,
mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk
merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi,
bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka.
Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian
kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi
pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta
menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di
mengerti.
2). Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,
mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana
sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot
penelitian dan membuat revisi.
3). Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data
penelitian dari lapangan.
4). Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari
lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang
diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5). Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh
masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil
penelitian.
3. Proses Penelitian Kuantitatif
1. Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti (topik,
masalah dan judul)
Adapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:
i. Pertimbangan objektif
Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan masalah
itu sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan masalah itu

6
minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan dapatnya masalah itu
dikonseptualisasikan.
ii. Pertimbangan subjektif
Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap apa
yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini mencakup minat,
dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti terhadap masalah yang
akan ditelitinya.
Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila:
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c. Ada pengaduan
d. Ada kompetisi
Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan diawal judul
adalah:
1) Hubungan
2) Kontribusi
3) Pengaruh
4) Perbedaan
5) Persepsi

2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian


Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang peneliti
hendaknya menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian dapat
diperoleh dengan generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana
memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan empiris.
Sedangkan abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena yang
dibicarakan itu.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat
konsep penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat
bahwa konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti
membaca teori yang akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan konsep
telah terbentuk peneliti bisa menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

7
Variabel Kuantitatif
Secara konsep variabel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
i. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan
menjadi sasaran dalam penelitian.
ii. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan
variabel terikat dan mempunyai hubungan positif dan negatif.
iii. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh
ketergantungan yang kuat dalam hubungan antara variabel terikat dan
variabel bebas. Kehadiran variabel moderator ini akan mengubah
hubungan awal antara variabel bebas dengan variabel terikat.
iv. Variabel Antara
Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas
mulai mempengaruhi variabel terikat.
Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Hubungan simetris.
b. Hubungan asimetris.
c. Hubungan timbale balik.

Paradigma Penelitian Kuantitatif


Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan
antara variabel yang akan diteliti. Bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif:
a. Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel
terikat.
b. Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi
hubungannya masih sederhan
c. Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel
bebas dan satu variabel terikat
d. Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel
bebas dan satu variabel terikat
e. Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel
terikat dan satu variabel bebas

8
f. Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat

Hipotesis Penelitian Kuantitatif


Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut
masih perlu diuji kebenarannya. Adapun cara merumuskan hipotesis minmal memenuhi
3 kriteria yaitu:
a. Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian
b. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
c. Hipotesis harus bersifat spesifik
Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternative (Ha).

Populasi dan Sampel


Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang, produk, lembaga,
dan lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang
anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi disebut elemen.
Banyak teori guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal teori Slovin, gay
dan lain-lain.

3. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian


Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring
yang digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran
inilah yang menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam
penelitian. Instrument penelitian dibedakan menjadi:
a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan responden. Ada
beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara
terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.
b. Angket (quisioner)
Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan menjadi dua.
Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi.. Kedua, Quisioner surat.

9
c. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti.
Ada dua bentuk observasi, yaitu:
1) Observasi Berstruktur
2) Observasi Tidak Berstruktur
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau file.
Dokumen ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat kabar, foto, dan
lain sebagainya.
e. Test
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang digunakan
untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes instrumen
pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes sikap, tes
intelegensi.
Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis
untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari
penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting dalam
proses pengumpulan data.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabilitas.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrument yang valid peneliti harus
bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument bebas dari
kesalahan pengukuran.

4. Melakukan pengumpulan data penelitian


Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram dan terencana.
Hal-hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah sebagai
berikut:

10
1. Membuat schedule penelitian
Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan
deadline selesai dan lain-lain.
2. Persiapan admisintrasi
Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi persiapan surat-
menyurat, pengurusan ijin penelitian, persiapan pertemuan-pertemuan,
persiapan alat-alat penelitian, dan lain-lain.
3. Organisasi tim peneliti
Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian individual tidak
memerlukan pengorganisasian seperti ini.
4. Penyusunan anggaran penelitian
Bagi penelitian individual penyusunan anggaran tidak mutlak diperlukan karena
semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri. Tapi
bagi penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu
membuat rencana anggaran dana.
5. Uji coba dan revisi instrument penelitian
Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket.
Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya
tidak harus diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti.
6. Field workers dan tenaga asisten
Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang
dilakukan pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan
bantuan orang lain.
7. Mengambil data dilapangan
Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan
data bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah
sampai pada pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.
5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
a. Mengolah Data
Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan pendahuluan
yang meliputi tiga tahap, yaitu:
a. Tahap editing (Pemeriksaan Data)
b. Tahap coding (pembuatan kode)
c. Tahap penyederhanaan data

11
d. Tahap mengode data
b. Rencana Analisis
Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis meliputi:
1. Menentukan variabel yang hendak di analisis.
Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis penelitian.
2. Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.
Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama dengan apa yang
direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan meneliti data-data yang diperoleh
kemudian melakukan penjabaran variabel bila terdapat data yang keluar dari prediksi.
Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang disusun sebelumnya.
3. Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.
Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban yang bervariasi.
Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode, pemberian skor, dan
pembentukan indeks dan skala.
4. Table yang dibutuhkan.
Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam bentuk table.
5. Statistik Yang Diperlukan
Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Jika
penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan statistic deskriptif yang meliputi
distribusi frekuensi (untuk mengethaui penyebaran), mean modus median (untuk ukuran
pemusatan data), standar deviasi (untuk mengetahui ukuran penyimpangan).
Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka digunakan statistic inferensial.
Peneliti harus mengecek apakah hipotesisnya terkategori hipotesis komparasi
(perbedaan, perbandingan) atau hipotesis korelasi (hubungan). Karena statistic untuk
kedua hipotesis tersebut berbeda.
c. Analisis dan Intepretasi
Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka langkah selanjutnya
adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari
hasil penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian peneliti hanya melakukan
interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya. Bisa juga luas dalam
arti peneliti membandingkan hasil analisisnya dengan kesimpulan peneliti lain.
Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu perhitungan atau
analisis data agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat maknanya secara verba.

12
Adapun dalam penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis maka interpretasikan yang
diberikan sesuai dengan hasil uji hipotesisnya. Apabila Ho ditolak maka Ha diterima
ataupun sebaliknya. Kemudian hasil itu diterjemahkan kedalam bahasa kualitatif.

6. Mendesain laporan hasil penelitian


Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan
penelitian amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu
penelitian yang telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap,
ringkas dan jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain.

2.4 PROSES PENELITIAN KUANTITATIF

Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan
Politik (2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu
memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan : a) kerangka pemikiran yang
bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya
yang telah berhasil disusun; b) menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka
pemikiran tersebut; dan c) melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji
kebenaran pernyataannya secara faktual.

Selanjutnya Jujun menyatakan bahwa kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses
logico-hypothetico-verifikatif ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut
(Suriasumantri, 2005 : 127-128).

a) Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris


yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya.

b) Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang


merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin
terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk
konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional
berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan
memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.

13
c) Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan
terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan
dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

d) Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang


relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.

e) Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang


diajukan itu ditolak atau diterima.

Langkah-langkah atau prosedur penelitian oleh Jujun S. Suriasumantri divisualisasikan dalam


bentuk bagan sebagai berikut:

14
2.5 JENIS METODE PENELITIAN KUANTITATIF
1. Experimental Research (Penelitian Eksperimen)
2. Penelitan Korelasi (Correlation Research)
3. Penelitian Komparasi (Causal-Comparative Design)
4. Penelitian Survey (Survey Research Design)

2.6 PENERAPAN PENELITITAN KUANTITATIF


A. Kapan Metode Kuantitatif Digunakan
Metode kuantitaf yang dimaksud dalam makalah ini adalah metode survey dan
eksperimen. Metode kuantitatif digunakan apabila:
b. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang
terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara
rencana dengan pelaksanaan.
c. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
d. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
e. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitiannya.
f. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur.
g. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.
B. Kompetensi Peneliti Kuantitatif
b. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang
akan diteliti.
c. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat sehingga dapat ditemukan
masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah.
d. Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat digunakan
untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian.
e. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode survey,
ekperimen, action research, expost facto, evaluasi dan R&D.
f. Memahami teknik-teknik sampling, seperti probabiliti sampling dan
nonprobabiliti sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah sampel
yang representatif dengan sampling error tertentu.

15
g. Mampu menyusun instrumen baik tes maupun non tes untuk mengukur berbagai
variabel yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas instrumen.
h. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara
observasi, dan dokumentasi.
i. Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu
mengorganisasikan tim peneliti dengan baik.
j. Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.
k. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil
pengujian hipotesis.
l. Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil penelitian
ke pihak-pihak yang terkait.
m. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk dimuat
ke dalam jurnal ilmiah.
n. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.

2.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN KUANTITATIF


Kelebihan Metode Kuantitatif:
a) Dapat digunakan untuk menduga atau meramal
b) Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
c) Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel
d) Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam
sebuah model.
Kekurangan Metode Kuantitatif:
a) Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)
b) Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
c) Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis
data yang populasi atau sampelnya sama.
d) Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang
jumlahnya sedikit.

16
2.8 PERBANDINGAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional karena metode ini sudah


cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Metode
kuantitatif sebagai metode ilmiah karena memiliki kaidah – kaidah ilmiah yaitu empiris,
obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode kuantitatif juga disebut metode
discovery karena dengan menggunakan metode ini ditemukan dan dikembangkan
metode baru. Sedangkan disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka –
angka dan analisis menggunakan statistik.
Penggunaan metode kuantitatif tidak dapat dilepaskan dari pemikiran
positivisme. Keyakinan dasar dari paradigma positivisme berakar pada paham ontologi
realisme yang menyatakan bahwa realitas berada (exist) dalam kenyataan dan berjalan
sesuai dengan hukum alam (natural law). Penelitian berupaya mengungkap kebenaran
relitas yang ada, dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan.
Fry (1981, dalam Ahmad Sonhadji, et al, 1996) membedakan perbandingan antara
paradigma penenelitian kualitatif dan kuantitatif , seperti dapat dilihat dalam Tabel
berikut.

Tabel Perbandingan paradigma kualitatif dan kualitatif


Paradigma Kualitatif Paradigma Kuantitatif
Mengajurkan penggunaan metode Menganjurkan penggunaan metode kuantitatif
kualitatif
Fenomelogisme dan verstehen dikaitkan Logika positivisme:”Melihat fakta atau kasual
dengan pemahaman perilaku manusia fenomena sosial dengan sedikit melihat bagi
dari frame of reference aktor itu sendiri pernyataan subyektif individu-individu”
Observasi tidak terkontrol dan Pengukuran terkontrol dan menonjol
naturalistik
Subyektif Obyektif
Dekat dengan data:merupakan Jauh dari data: data merupakan perspektif
perspektif “insider” “outsider”
Grounded, orientasi diskoveri, Tidak grounded, orientasi verifikasi,
eksplorasi, ekspansionis, deskriptif, dan konfirmatori, reduksionis, inferensial dan
induktif deduktif-hipotetik

17
Orientasi proses Orientasi hasil
Valid: data “real, “rich, dan “deep” Reliabel:data dapat direplikasi dan “hard”
Tidak dapat digeneralisasi:studi kasus Dapat digeneralisasi:studi multi kasus
tunggal
Holistik Partikularistik
Asumsi realitas dinamik Asumsi realitis stabil

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif
menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang
lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu.
Dalam penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan
teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan
pelaporan hasil penelitian. Selain hal-hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan
teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian lainnya yang diperlukan dalam
penelitian kuantitatif.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena
alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan
antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun
ilmu-ilmu social.
Proses Penelitian Kuantitatif yaitu : perumusan masalah, Penyusunan kerangka
berpikir, Perumusan hipotesis, Pengujian hipotesis, dan Penarikan Kesimpulan. Jenis
metode penelitian kuantitatif : Experimental Research (Penelitian Eksperimen),
Penelitan Korelasi (Correlation Research), Penelitian Komparasi (Causal-Comparative
Design), Penelitian Survey (Survey Research Design)

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun,
saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi
kesempurnaan di masa akan datang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Prasetyo & Lina Miftanul Jannah (2005). Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Raja Grafindo.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung:Alfabeta

Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Surakarta.:LPP UNS Press

20

Anda mungkin juga menyukai