Anda di halaman 1dari 39

A.

Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah upaya penentu dalam meningkatkan kualitas anak
bangsa. Pendidikan menjadi pendorong dalam meningkatkan potensi sumber daya
manusia melalui kegaiatan pembelajaran. Untuk saat ini negara kita mengalami
kekurangan multidimensi diakibatkan karena rendahnya mutu sumber daya
manusia. Faktor penyebab rendahnya mutu sumber daya manusia itu diakibatkan
oleh minimnya sistem pendidikan di Indonesia. Pemerintah Indonesia sudah
melaksanakan program wajib belajar yang menyentuh semua kalangan masyarakat
agar dapat mengenyam pendidikan dengan tidak ada perbedaan status sosial
maupun suku bangsa.

A. Sudiarja, (2014:35). Sejarah pendidikan sebenarnya sama dengan


sejarah Humaniora sebab, sepanjang sejarah pendidikan, orang senantiasa
memikirkan tentang pengembangan manusia. Dalam rumusan Driarkara,
pendidikan meruapakan proses pemanusiaan manusia, Humanisasi dan
Homonisasi. Artinya bagaimana manusia itu dapat menjadi semakin manusiawi
(LT. Humanior), dengan kemajuan yang bisa dirancang dan dibayangkan

Sekarang dapat dilihat bahwa pendidikan berjalan seiring perkembangan


teknologi, dan bisa dibayangkan bahwa teknologi membantu banyak orang untuk
mendapat informasi baik itu umum maupun khusus. Teknologi itu sendiri banyak
dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dewasa ini, contohnya media
pembelajaran berbasis teknologi, metode pembelajaran melalui internet, dan masih
banyak lagi trobosan-trobosan yang dilakukan dunia pendidikan menggunakan
kemajuan teknologi.

Pendidikan dan teknologi ialah dua hal yang penting dan tidak bisa
dipisahkan. Dikarenakan teknologi dan pendidikan saling berkaitan. Dalam dunia
pendidikan diperlukan suatu teknologi untuk menunjang fasilitas dalam

1
pembelajaran karena ketika pembelajaran seorang pendidik bukan hanya ssatu-
satunya sumbert pembelajaran dan sumber informasi tetapi masih banyak hal lain
yang bisa dijadikan sebagai acuan belajar.

Berdasarkan data diatas, jika dilihat dari tingkat pendidikan dapat kita
ketahui bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi pula persentase
pelajar yang menggunakan telepon seluler. Pada jenjang pendidikan perguruan
tinggi seluruh mahasiswa umumnya menggunakan telepon seluler untuk
mengakses internet. Diketahui menurut BPS pada bulan Maret 2018 penggunaan
telepon seluler pada jenjang pendidikan perguruan tinggi persentasenya 98,36%
dan persentase menggunakan internet sebersar 94,41%.

Penggunaan internet seakan telah menjadi kebutuhan pokok dikalangan


mahasiswa, tak dapat dipungkiri mahasiswa sudah bergantung dengan akses
internet, menjadikan mahasiswa ingin memudahkan segala urusannya termasuk

2
dalam pelaksaan pembelajaran seperti mengerjakan dan mengumpulkan tugas
melalui electronic mail. Namun belum semua pengajar mengaplikasikan cara
penugasan melalui email tersebut, pembelajaran dikelas kadang kali membuat
mahasiswa cenderung kurang berminat dalam memperhatikan pembelajaran,
terdapat beberapa mahasiswa yang masih mengeluh tentang pembelajaran yang
terlihat monoton dan membuat konsentrasi pembelajaran menurun. Semisalnya
dalam mengerjakan tugas masih banyak mahasiswa yang kurang merespon positif
ketika mengerjakan tugas, apalagi tugas yang dikerjakan dengan menggunakan
tulis tangan yang dicatat dalam buku, masih banyak mahasiswa yang tak begitu
tergugah untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.

Permasalahan lainnya yaitu tugas-tugas yang telah dikumpulkan tidak


selalu mendapat respon positif kebanyakan pengajar tidak memberikan umpan
balik untuk evaluasi perbaikan tugas yang salah. Apalagi dalam buku tugas hanya
dikumpulkan tidak ada penilaian atau koreksi kesalahan lalu dikembalikan kembali
tanpa mahasiswa tahu dimana letak kesalahan tugas yang telah dikerjakan,
mengakibatkan mahasiswa tidak bersungguh-sungguh dan hanya mengerjakan
dengan asal-asalan tanpa adanya aktif dalam mengerjakan tugas. Dalam pengerjaan
tugas yang tergolong masih biasa ini membuat mahasiswa kurang aktif dalam
mengerjakan pekerjaanya secara mandiri masih banyak mahasiswa yang
mengandalkan salinan pada teman yang lainnya yang terbilang aktif dalam
pembelajaran.

Hamalik (2006) mendefinisikan keaktifan belajar sebagai adanya keinginan


untuk berbuat dan bekerja sendiri. Keaktifan dalam belajar terlihat dari kegiatan
berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran. Menurut Kamus besar Bahasa
Indonesia Edisi Ke Tiga (2002) “Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat
bekerja, giat berusaha. Sedangkan arti kata keaktifan adalah kesibukan atau
kegiatan”. Aunurrahman (2012) “Keaktifan belajar ditandai oleh adanya
keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional, dan fisik jika dibutuhkan”.

3
Sardiman (1986;95) “Menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus
aktif sendiri tanpa adanya aktivitas proses pembelajaran tidak akan terjadi”

Menurut Arif Amangkoesapoetro (2004) dalam konsep sumber belajar:

“Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di sekolah atau


kampus, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan
kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui
internet siswa atau mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan
referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat
mempermudah proses belajarnya“
Sagala (2011) berpendapat ”Metode Penugasan merupakan suatu cara
penyajian bahan pembelajaran dimana pengajar memberikan tugas kepada peserta
didik sebagaimana melakukan kegiatan pembelajaran yang kemudian hari harus
dipertanggungjawabkan”.

Banyak hal metode penugasan yang telah digunakan oleh para pengajar,
umumnya mengerjakan tugas selalu digunakan untuk melatih peserta didik untuk
memahami pembelajaran yang sudah diajarkan agar lebih menguasai materi. Ada
beberapa hal yang sering kali membuat mahasiswa mengeluh dalam mengerjakan
tugas, menjadikan mahasiswa sering kali melakukan kecurangan karena seringnya
mengcopy paste hasil pekerjaan temannya karena kurangnya evaluasi dari
pengajar. Seperti halnya mengerjakan menggunakan tulis tangan yang seadanya
mengerjakan berbeda hal dengan menggunakan email.
Menurut Parvian, (2008) dapat disimpulkan “Email adalah media sosial
yang digunakan dalam surat menyurat dan membutuhkan akses internet.
Menggunakan email adalah media yang memudahkan dalam mengirimkan tugas
hanya tinggal mengetik nama alamt email yang dituju dan langsung dapat
mengirim gambar atau file. Namun, ada beberapa kendala dalam menggunakan
akses email salah satunya membutuhkan akses internet. File yang telah dikirim
bisa memungkinkan terjadinya lambat mendapatkan respon balasan dari alamat
tujuan.”

Menurut Kurniaa (2014) menyimpulkan pengertiann David Woole tentang


email yaituu:

“Sebuah media yang berfungsi sebagai digital massage. Jon Rothon dalam
bukunya menuliskan bahwa email adalah jembatan yang memudahkan

4
mereka untuk melakukan aktifitasi dann memperoleh informasi di jejaring
sosial. Internet mail adalah pengiriman surat atau dokumen melakukan
interaksi dengan peserta tutorial baik secara asynchrononus maupun
synchrononus”
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan sebelumnya diterapkan solusi
yang tepat untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran
peneliti berpendapat bahwa solusi yang dapat ditempuh yaitu dengan dengan
mengubah metode penugasan konvensional menjadi pemberian tugas
menggunakan email. Seperti halnya tugas mahasiswa dalam mengerjakan baik
makalah, laporan penelitian (khususnya skripsi). Tugas yang diberikan oleh dosen
merupakan latihan singkat memahami materi bukan ketika didalam kelass saja
tetapi ketika sedang diluar kelas.s Menguji penguasaan mahasiswa dalam materi
yang sudah diajarkan oleh dosen ataupun materi yang akan dipelajari selanjutnya
melalui buku tugas atau lembar kerja. Adapun pemberian tugas yang dikerjakan
melalui email untuk mempersingkat waktu guna cepat mendapatkan respon umpan
balik untuk mengevaluasi tugas yang telah dikerjakan mahasiswa untuk dikoreksi
dan kumpulkan kembali.

Berdasarkan uraian diatas peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian


dengan judul:

“PENGARUH METODE PENUGASAN BERBASIS EMAIL


TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR MAHASISWA” (Survey Pada Mata
Kuliah Management Strategi Universitas Pasundan FKIP Pendidikan Ekonomi
2015)

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di latar belakang, penelitian
ini dilakukan untuk melihat identifikasi permasalahan Pengaruh metode penugasan
berbasis email terhadap keaktifan belajar mahasiswa :

1. Keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran masih tergolong rendah.

5
2. Kurang pemanfaatan media sosial gmail secara optimal, yang berkaitan
keaktifan belajar mahasiswa khususnya mata kuliah management
strategi
3. Perlunya pengembangan kreativitas inovasi konsep penggunaan gmail
yang positif, sehingga mampu mengembangkan keaktifan mahasiswa
belajar mahasiswa, serta mampu mengatasi dan mencari solusi cara
meningkatkan keaktifan belajar mahasiswa.

C. Batasan dan Rumusan Masalah


Untuk memudahkan penelitian diperlukan rumusan masalah yang jelas.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini:

1. Bagaimana penerapan metode penugasan berbasis email terhadap


keaktifan belajar mahasiswa?

2. Bagaimana aktivitas metode penugasan berbasis email terhadap


keaktifan belajar mahasiswa?

3. Adakah pengaruh metode penugasan berbasis email terhadap keaktifan


belajar mahasiswa?

Pada penyusunan penelitian ini penulis membatasi beberapa pembatasan


masalah, antara lain :

1. Objek penelitiannya adalah mahasiswa FKIP Prodi Pendidikan


Ekonomi Universitas Pasundan Bandung tahun ajaran 2015
2. Materi yang disampaikan adalah :
1) Penerapan metode penugasan berbasis email
2) Aktivitas peroses penugasan menggunakan email dan buku tugas
terhadap Keaktifan Belajar mahasiswa
3) Pengaruh metode penugasan berbasis terhadap keaktifan belajar

6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui penerapan metode penugasan berbasis email


terhadap keaktifan belajar mahasiswa
2. Untuk mengetahui aktivitas metode penugasan berbasis email
terhadap keaktifan belajar mahasiswa
3. Untuk mengetahui pengaruh metode penugasan berbasis email
terhadap keaktifan belajar mahasiswa

E. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan agar hasil penelitian yang dituangkan dalam
proposal skripsi ini mampu memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi khasanah
pendidikan ekonomi dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan
dapat memberi gambaran mengenai pengaruh metode penugasan berbasis
email terhadap keaktifan belajar mahasiswa yang saat peneliti observasi.
Sehingga para dosen tidak mengabaikan betapa pentingnya metode
pemberian tugas menggunakan email terhadap keaktifan belajar mahasiswa
khususnya pada mata kuliah management strategi
2. Manfaat dari segi kebijakan
Memberikan arahan kebijakan untuk pengembangan proses pemberian
tugas yang bervarian yang baik untuk bisa membuat mahasiswa aktif dalam
belajar dan tanggap dalam memecahkan masalah.
3. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Mengetahui dan memperoleh gambaran tentang pentingnya pengaruh
metode penugasan berbasis email bagi pengajar untuk meningkatkan

7
keaktifan belajar mahasiswa pada mata kuliah management starategi di
FKIP Pendidikan Ekonomi UNPAS Bandung.
b. Bagi Lembaga
Sebagai bahan kajian bagi lembaga (Pendidikan) untuk lebih meningkatkan
usaha-usaha pendidikan, khususnya dalam cara meningkatkan keaktifan
belajar mahasiswa.
4. Manfaat dari segi isu dan aksi sosial
Memberikan informasi kepada semua pihak mengenai pentingnya
khususnya pengajar dalam penggunaan email dalam peroses penugasan
untuk meningkatan keberlangsungan tugas mata kuliah yang dapat
dievaluasi secara cepat. Sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk
lembaga-lembaga formal dan nonformal.

F. Definisi Operasional
Sagala (2011) berpendapat ”Metode penugasan merupakan suatu cara
penyajian bahan pembelajaran dimana pengajar memberikan tugas kepada peserta
didik sebagaimana melakukan kegiatan pembelajaran yang kemudian hari harus
dipertanggungjawabkan”.

Menurut Parvian (2008) dapat disimpulkan “Email adalah media sosial


yang digunakan dalam surat menyurat dan membutuhkan akses internet.
Menggunakan email adalah media yang memudahkan dalam mengirimkan tugas
hanya tinggal mengetik nama alamt email yang dituju dan langsung dapat
mengirim gambar atau file. Namun, ada beberapa kendala dalam menggunakan
akses email salah satunya membutuhkan akses internet. File yang telah dikirim
bisa memungkinkan terjadinya lambat mendapatkan respon balasan dari alamat
tujuan.”

Sardiman (1986;95) “Menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus


aktif sendiri tanpa adanya aktivitas proses pembelajaran tidak akan terjadi”
Menurut KBBI Edisi Ke Tiga (2002) “Keaktifan berasal dari kata aktif yang
artinya giat bekerja, giat berusaha. Sedangkan arti kata keaktifan adalah kesibukan

8
atau kegiatan”. Menurut Aunurrahman (2012). “Keaktifan belajar ditandai oleh
adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional, dan fisik jika
dibutuhkan”

G. Kajian Teori
A. Pengaruh

Menurut (M.Suryanto) mengatakan “ pengaruh adalah sebuah nilai kualitas


yang di share dalam media tertentu dan bisa menjadi sebuah ikhbar untuk banyak
orang”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonseia Edisi Ke-dua (1997:747) “daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak
kepercayaan dan perbuatan seseorang” sedangkan (Poerwardaminta:731)
“pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda
sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang
lain”

B. Metode Penugasan
a. Pengertian

(Sagala, 2011) berpendapat ”Pemberian tugas merupakan suatu cara


penyajian bahan pembelajaran dimana pengajar memberikan tugas kepada peserta
didik sebagaimana melakukan kegiatan pembelajaran yang kemudian hari harus
dipertanggungjawabkan”.

(Tarsis Tarmudji (1996) berpendapat bawha “Tugas adalah suatu pekerjaan


yang harus dilaksanakan untuk diselesaikan. Tugas biasanya datang dari atasan
atau pimpinan kepada bawahan atau orang yang diserahi tanggung jawab
kepadanya. Dalam proses belajar mengajar, tugas diberikan oleh guru kepada siswa
dan menjadi salah satu alat atau metode dalam penyampaian materi pelajaran”.

9
(Djamarah dan Zain, 1996:96-97) berpendapat tentang metode penugasan
sebagai berikut: “ Metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar”.

Pemberian tugas merupakan suatu kegaitan pembelajaran ketika dosen


memberikan peluasan materi melalui proses pemberian tugas baik itu secara
kelompok maupun individu guna menguji pemahaman mahasiswa dalam materi
yang sudah diajarkan. Penugasan yang diberikan kepada mahasiswa biasanya
berupa soal latihan ataupun meringkas materi.

b. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Pemberian Tugas dapat digunakan terutama untuk pembelajaran


dalam ranah psikomotor dan juga ranah kognitif tingkat rendah atau tingkat awal.
1) Dalam pengembangan ketrampilan sangat penting diperlukan pengulangan-
pengulangan praktik agar tercapai ketuntasan penguasaan dalam suatu kompetensi
dan teknik. 2) Dengan menggunakan latihan tugas, siswa dapat membentuk sendiri
berbagai asosiatif (ikatan-ikatan atau kaitan-kaitan). 3) Penggunaan latihan tugas
dapat berfungsi sebagai alat yang memotivasi pembelajaran peserta didik.

Kelemahan proses pemberian tugas dalam proses belajar mengajar memiliki


kelemahan-kelemahan dalam hal: 1) Informasi yang diperoleh melalui latihan
tugas akan cepat hilang bila tidak sering digunakan. 2) Penggunaan model
pemberian tugas dapat dirasakan terlalu datar atau monoton dan menimbulkan rasa
bosan. 3) Model pemberian tugas ini dapat menurunkan dan mempersempit makna
pembelajaran yang sesungguhnya, pembelajaran menjadi seolah-olah pembuatan
yang mekanistis.

proses penugasan ini menerapkan peserta didik agar menggali lebih lanjut
materi pelajaran dengan penggunaan internet agar peserta didik dapat menambah
pengetahuan dan refrensi materi dengan leluasa. Dengan peroses penugasan bentuk
email peserta didik diharapkan lebih memahami materi yang sedang dibahas dan
dapat membuat hasil belajar lebih baik guna meningkatkan keaktifan belajar
mahasiswa.

10
C. Email

(Wikipedia) Email adalah kepanjangan dari Electronic Mail yang diambil dari
bahasa Inggris, yang artinya surat elektronik. Pengertian email dari sudut pandang
kegunaannya adalah sarana (tool) untuk mengirim dan menerima surat digital lewat
jalur PC komputer atau smartphone yang terhubung jaringan internet.

Dalam blog pengetahuanwawasanz.blogspot.com/2014/03//pengertian-


danmanfaatkegunaan-e-mail.htm1l, menyatakan bahwa email : “Email (electronic
mail) adalah surat dalam bentuk elektronik. Email merupakan salah satu fasilitas
atau aplikasi internet yang paling banyak digunakan dalam hal surat-menyurat. Hal
ini dikarenakan email merupakan alat komunikasi yang murah, cepat, dan efisien.
Menggunakan email memungkinkan kita untuk mengirimkan pesan dalam bentuk
surat ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat cepat dan biaya yang murah”

Email diharapkan bisa membantu proses pengiriman tugas karena gmail


dapat mengirimkan pesan, surat dan lain-lain dengan cepat mudah dan biaya yang
terjangkau oleh mahasiswa. Hal ini juga sering dilakukan oleh perusaha-perusahan
untuk merekrut karyawan dengan surat lamaran yang di kirim melaui email, hal ini
juga dapat meperkenalkan mahasiswa bahwa email berguna untuk hal-hal lain.

D. Keaktifan Belajar

Hamalik (2006) mendefinisikan keaktifan sebagai adanya keinginan untuk


berbuat dan bekerja sendiri.Keaktifan dalam belajar terlihat dari kegiatan berbuat
sesuatu untuk memahami materi pelajaran. Dierich (Hamalik, 2006)
mengklasifikasikan keaktifan belajar, diantaranya:

1) Kegiatan visual : “Seperti membaca, melihat gambar, mengamati


eksperimen, demonstrasi, mengamati orang lain bekerja, bermain”

2) Kegiatan lisan: “Seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip,


menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, wawancara, berdiskusi, dsb”

11
3) Kegiatan mendengarkan: “Seperti mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
instrumen musik, mendengarkan siaran radio, dsb”

4) Kegiatan menulis: “Seperti menulis cerita, laporan, karangan, dsb”

5) Kegiatan metrik: “Seperti melakukan percobaan, memilih alat-alat,


melaksanakan pameran, membuat model, melakukan stimulasi, menari,
berkebun, dsb”

6) Kegiatan menggambar: “Seperti membuat diagram, grafik, peta, pola,


dsb”
7) Kegiatan mental: “Seperti merenung, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan,
membuat keputusan, dsb”
8) Kegiatan emosional: “Seperti minat, membedakan, berani, tenang, dsb”

Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa


(Usman, 2002), antara lain:

a) Dalam kegiatan pembelajaran, buatlah suatu kondisi yang dapat membuat


mahasiswa merespon secara aktif.
b) Pada masa transisi dalam kegiatan belajar sebaiknya dilakukan secara cepat
dan luwes, sehingga fokus mahasiswa dalam pembelajaran tetap terjaga.
c) Gunakan metode yang dapat mendukung tujuan pembelajaran.
d) Ciptakan pembelajaran yang menumbuhkan minat mahasiswa.

Indikator aktifitas mahasiwa dalam aktifitas pembelajaran

NO Indikator Keterangan
keaktifan Individu Secara Klasikal

12
Aktivitas oral-
mahasiswa bertanya kepada dosenmengenai hal – hal psikologis
1 yang belum jelas konstruktivisme
Aktivitas oral-
psikologis
2 mahasiswa menjawab pertannyaan dosen konstruktivisme
mahasiswa memecahkan maslah yang diajukan dosen Aktivitas mental-
dengan berpikir secara individu dan memanfaatkan psikologis
3 berbagai literature atau sumber konstruktivisme
Aktivitas oral-
psikologis
4 mahasiswa memberikan tanggapan atsa penjelasan dosen konstruktivisme
Aktivitas oral-
mahasiswa menyimak presentasi yang diajukan dosen psikologis
5 atau kawannya konstruktivisme
keaktifan mahasiswa dalam berkelompok
Aktivitas oral-
psikologis
6 mahasiswa aktif mengemukakan pendapat saat diskusi konstruktivisme
Aktivitas oral-
mahsiswa aktif menggapi pendapat teman satu psikologis
7 kelompopk saat berdiskusi konstruktivisme
Aktivitas menulis-
mahasiswa menulis hasil pemecahan masalah setelah sosiologis
8 diskusi konstruktivisme
Aktivitas oral-
mahasiswa memberikan tanggapan atas presentasi yang psikologis
9 dilakukan kawannya konstruktivisme

13
Aktivitas oral-
mahasiswa aktif berdiskusi dengan teman satu kelompok psikologis
10 untuk memecahkan masalah konstruktivisme

14
H. Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti/Tahun Judul Tempat peneliti Pendekatan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
dan
Analisis
1 “Marselendra “Perbadingan “Kelas XI ips “Eksperim “Terdapat “Akan Terdapat
exprendy ramadan metode penugasan sma negri 1 en” pengaruh yang meneliti perbedaa
pakultas keguruan bentuk email banjit signifikan penugasan n antara
dan ilmu dengan penugasan kabupaten yaitu rata –rata mengguna x1 dan y1
pendidikan fkip terhadap hasil way kanan nilai prites kan email” tempat
universitas bandar belajar geografi tahun pada kelas dan objek
lampung 2017” siswa” pelajaran yang diberikan
2015 – 2016” perlakuan
penugasan
bentuk email
dan pada kelas
yang diberi

15
penugasan
dimana kelas
yang diberi
perlakuan
metode
penugasan
bentuk email
lebih tinggi
nilai
pretestnya
dibandingkan
dengan nilai
pretest pada
kelas yang
diberi
penugasan”

16
2 “Ifa Lutpia “Penerapan metode “Kelas VIII “Metode “Pelaksanaan “Akan Terdapat
fakultas tarbiah penugasan untuk mts fatahilla ptk” pembelajaran meneliti
perbedaa
institut agama meningkat ke beringin yang Penugasan
islam negri wali akttifan dan hasil ngalian dilaksanakan ” n antara
songo semarang belajar matematika semarang di siklus satu
x1 dan y1
2010” pada materi pokok tahun kurang
segi empat pelajaran optimal, hal ini Tempat,
semester II kelas 2008 2009” terbukti
dan objek
VIII” dengan adanya
beberapa
langkah
pembelajaran
yang belum
terlaksana”

17
3 “Umi humairoh “Pengaruh metode “Kelas VIII mts “Survei” “Metode “Akan Terdapat
jurusan ilmu pemberian tugas dan daarul hikmah pemberian tugas meneliti
pengetahuan sosial resitasi terhadap hasil pamulang” dan presitasi perbedaa
Penugasan
fakultas ilmu tarbiah belajar ips siswa” terhadap hasil
dan ilmu keguruan belajar ips siswa ” n antara
universitas islam daarul hikmah x1 dan y1
negri syarief pamulang
hidayatullah jakarta” mempunyai Tempat,
implikasi positif dan objek
yang sedang atau
cukup dan
mampu
memberikan
kontribusi
terhadap hasil
belajar ips di
kelas VIII”

18
4 “Dariminto program “Pengaruh intensitas “Kelas X smk “Metode “Penelitian ini “Akan Terdapat
studi pendidikan pemberian tugas muhammadiyah komparatif” menunjukan meneliti
teknik otomotif rumah terhadap prambanan dan bahwa terdapat perbedaan
Penugasan
fakultas teknik prestasi belajar kelas smk pengaruh yang
universitas negri X peserta didik teknik muhammadiyah positif dan ” antara x1
yogyakarta maret kendaraan ringan di 3 yogyakarta” perbedaan yang dan y1
2012” smk” signifikan antara
intensitas Tempat, dan
pemberian tugas objek
rumah dengan
prestasi belajar
siswa”

19
I. Kerangka Pemikiran
Sugiyono (2017, hlm 62) mengatakan, “Kerangka berfikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”. Dalam penelitian ini variable
yang akan dijelaskan adalah variable independen (variable bebas) dan variable
dependen (variable terkait).

Dari pemikiran di atas dapat digambarkan pola pemikiran dalam penelitian sebagai
berikut :

Pengaruh Metode
Penugasan Berbasis keaktifan belajar mahasiswa

Email (Y)

(X)

Keterangan :

X Metode penugasan berbasis email

Y keaktifan belajar mahasiswa

Metode penugasan berbasis email menunjukan adanya pengaruh


terhadap keaktifan belajar mahasiswa

Belajar itidak hanya memperoleh pengetahuan, namun mahasiswa juga


melakukan aktivitas belajar misalnya, bertanya, berdiskusi, presentasi,

20
mengerjakan tugas dan lain –lain. Seorang pendidik juga harus memperhatikan
aktivitas belajar mahasiswa dikelas karena aktivitas belajar kan mempengaruhi
keaktifan belajar mahasiswa. Namun ternyata kebanyakan aktivitas belajar
mahasiswa dikelas masih tergolong kurang aktif.

David (2011:6) dalam bukunya mengatakan “Manajemen strategi adalah


mata kuliah yang mempelajari seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
meningplemetaskan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional
yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan” Pengajaran
manajemen strategi harus dimulai dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih
kompleks.

Sagala (2011) mengemukakan pendapat “Metode penugasan adalah suatu


cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar guru
melakukan kegiatan belajar kemudian harus dipertanggungjawabkan”

Dalama (Wikipedia) “Email adalah kepanjangan dari Electronic Mail yang


diambil dari bahasa Inggris, yang artinya surat elektronik. Pengertian email dari
sudut pandang kegunaannya adalah sarana (tool) untuk mengirim dan menerima
surat digital lewat jalur PC komputer atau smartphone yang terhubung jaringan
internet”

Gmail diharapkan bisa membantu proses pengiriman tugas karena gmail


dapat mengirimkan pesan, surat dan lain-lain dengan cepat mudah dan biaya yang
terjangkau oleh mahasiswa. Hal ini juga sering dilakukan oleh perusaha-perusahan
untuk merekrut karyawan dengan surat lamaran yang di kirim melaui email, hal ini
juga dapat meperkenalkan mahasiswa bahwa email berguna untuk hal-hal lain.

Kondisi Awal Tindakan Kondisi Akhir

21
1. Keaktifan Metode
mahasiswa penugasan
Setelah
dalam berbasis email dilakukannya
belajar
metode
kurang
penugasan
optimal
berbasis
2. Kurangnya Mahasiswa
email
minat melakukan
mahasiswa kegiatan
dalam
mengerjakan
bekerja
tugas
sendiri
menggunakan
dalam
email agar
mengerjakan
tugas dievaluasi

Mahasiswa mulai aktif dalam mengerjakan tugas


tanpa adanya melakukan kecurangan dan mampu
bekerja sendiri dengan melakukannya evaluasi
dengan dosen

22
J. Asumsi dan Hipotesis
a. Asumsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Asumsi bisa diartikan sebagai


dugaan yang di terima sebagai dasar. Asumsi juga bisa dimaknai sebagai landasan
berpikir karena dianggap benar. Selain itu, asumsi juga bisa berarti sebagai
praanggapan benar tanpa perlu ada bukti. Suatu asumsi erat kaitannya dengan
masalah fakta”.

Didalam penelitian ini mengenai “Pengaruh metode penugasan berbasis


email terhadap keaktifan belajar mahasiswa (Studi kasus mahasiswa FKIP UNPAS
Prodi Pendidikan Ekonomi 2015)”

” maka penulis berasumsi sebagai berikut :

1. Untuk merangsang terjadinya keaktifan belajar mahasiswa salah satunya


ialah dorongan dari seorang dosen yang menerapkan peroses penugasan
menggunakan email dalam upaya meningkatkan mahasiswa aktif dan cepat
dalam mengerjakan tugas.
2. Para pengajar harus mensiasati dan memperhatikan betapa pentingnya
pemilihan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
mahasiswa serta keaktifan belajar mahasiswa meningkat dan terpacu.

b. Hipotesis

Sugiyono (2017, hlm 63) mengatakan, “Hipotesis adalah jawaban


sementara terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data”

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Proses penugasan mata kuliah management strategi menggunakan gmail


akan menghasilkan proses evaluasi yang baik apabila dilaksanakan dengan sesuai

23
prosedur maka akan berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan
keaktifan belajar mahasiswa.

K. Metode dan Desain Penelitian


a. Metode Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data demi


tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk
memperolehnya maka diperlukan adanya suatu cara ilmiah atau yang lebih dikenal
dengan metode penelitian.

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 2) mengemukakan metode penelitian


“adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif, karena variabel – variabel bebasnya tidak dikendalikan antara satu
variabel dengan variabel lainnya”. Pada penelitian ini metode yang digunakan
adalah penelitian survey.

b. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan oleh peneliti termasuk ke dalam kategori


survey. Komponen proses penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2017, hlm. 30)
sebagai berikut.

24
Pengujian
instrumen

Populasi dan
Pengembangan
sample
instrumen

Rumusan Landasan Perumusan Pengumpulan Analisis


Masalah Teori masalah data data

Kesimpulan
dan saran

Berdasarkan gambar dapat dijelaskan bahwa proses penelitian dapat


dilakukan dengan desain penelitian yaitu:

1. Memilih dan merumuskan masalah yang akan diteliti pada prodi


pendidikan ekonomi FKIP UNPAS Bandung 2015 mengenai
pengaruh Metode Penugasan Berbasis Email.

25
2. Menetapkan apa yang harus dilakukan dalam pemecahan masalah.
3. Membuat instrument penelitian mengenai proses pemberian tugas
management strategi menggunakan gmail yang telah diuji
kevalidannya dan dinyatakan valid. Menetapkan jumlah responden
sebanyak 60 orang. Menyebarkan instrument kepada sampel yang
akan diteliti. Mengumpulkan data.
4. Mengolah data dengan menggunakan aplikasi SPSS windows 21.0.
5. Membuat hasil dan kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan

L. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah populasi mahasiswa FKIP UNPAS Prodi
Pendidikan Ekonomi 2015-2016 sebanyak 250 orang

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang atau yang
menjadi pusat perhatian. Menurut Sugiyono (2017, hlm. 38) “Objek penelitian
merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Objek atau yang menjadi pusat perhatian pada
penelitian ini adalah peroses pemberian tugas management strategi menggunakan
gmail dan keaktifan belajar mahasiswa.

M. Operasionalisasi Variable

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini hanya melibatkan satu


variabel saja yaitu keaktifan belajar mahasiswa. Sedangkan proses pemberian tugas
mata kuliah management strategi menggunakan g-mail hanya memiliki variasi dan

26
tidak mempunyai nilai, sehingga proses pemberian tugas mata kuliah management
strategi menggunakan g-mail tidak termasuk ke dalam variabel. Penelitian satu
variabel tidak hanya dalam penelitian eksperimen saja, akan tetapi penelitian
dengan satu variabel saja dapat menggunakan analisis deskriptif. Sebagaimana
yang telah dijelaskan oleh Hasan (2010, hlm. 7) “Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel, dalam hal ini
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”.

Keaktifan sebagai adanya keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri.


Keaktifan dalam belajar terlihat dari berbuat sesuatuu untukk memahamii materii
pelajjaran. Dalam mencapai keaktifann belajarr tersebut setiap mahasiswa
memperoleh peroses penugasan mata kuliah yang mampu membangkitkan
pengerjaan yang cepat, oleh karena itu apakah terdapat perbedaan atau tidak dalam
keaktifan belajar apabila dilihat proses pemberian tugas menggunakan gmail.
Adapun indikator dari prestasi belajar adalah sebagai berikut

Tabel operasionalisasi variable

Variable Kompetensi Dimensi Indikator Skala


Variable

Proses “penugasan dan “Penggunanaan 1. “Menumbuhkan 250


pemberian Pembelajaran metode proses
tugas mata yang pemberian pembelajaran
kuliah berpusatkan tugas” yang eksploratif
management mahasiswa. 2. Mendorong
strategi Dosen berperan prilakuk kreatif
menggunakan sebagai 3. Membiasakan
g-mail (X) fasilitator yang berpikir
membantu komprehensif
pelajar membina 4. Memupuk
pengetahuan dan kemandirian

27
menyelesaikan dalam proses
masalah. Dosen pembelajaran”
berperan sebagai
pereka untuk
bahan
pengajaran yang
menyediakan
peluang kepada
mahasiswa untuk
membina
pengetahuan
baru”
Keaktifan “Keaktifan A. keaktifan 1. “mahasiswa 250
Belajar berasal dari kata “Individu bertanya kepada
Mahasiswa aktif, menurut Secara dosenmengenai hal
Kamus Besar Klasikal” – hal yang belum
Bahasa jelas
Indonesia berarti 2. mahasiswa
giat bekerja atau menjawab
berusaha. pertannyaan dosen
Hamalik (2006) 3. mahasiswa
mendefinisikan memecahkan
keaktifan sebagai maslah yang
adanya diajukan dosen
keinginan untuk dengan berpikir
berbuat dan secara individu dan
bekerja memanfaatkan
sendiri.Keaktifan berbagai literature
dalam belajar atau sumber
terlihat dari 4. mahasiswa
kegiatan berbuat memberikan

28
sesuatu untuk tanggapan atsa
memahami penjelasan dosen
materi 5. mahasiswa
pelajaran.” menyimak
presentasi yang
diajukan dosen atau
kawannya

1. mahasiswa aktif
mengemukakan
pendapat saat
B. “keaktifan diskusi
mahasiswa 2. mahsiswa aktif
dalam menggapi pendapat
berkelompok” teman satu
kelompopk saat
berdiskusi
3. mahasiswa
menulis hasil
pemecahan masalah
setelah diskusi
4. mahasiswa
memberikan
tanggapan atas
presentasi yang
dilakukan kawannya
5. mahasiswa aktif
berdiskusi dengan
teman satu
kelompok untuk

29
memecahkan
masalah”

N. Rancangan Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2015, hlm. 40) “ Ada dua teknik yang dapat digunakan
dalam mengevaluasi akhir dari kegiatan belajar mengajar, yaitu teknik non tes dan
dengan teknik tes”. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
metode pengumpulan data non tes yaitu dengan lembar angket. Pada dasarnya,
kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan
diukur (responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan,
pengalaman, pegetahuan sikap atau pendapatnya, dan lainnya. Menurut Sugiyono
(2017, hlm. 142) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya”. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis kuesioner
tertutup. Menurut Arikunto (2015, hlm. 195) “Kuesioner tertutup adalah kuesioner
yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban”.
Penulis menyebarkan kuesioner (angket) yaitu kuisioner yang berisikan
pernyataan-pernyataan tertutup disetai jawaban-jawaban yang tersedia dan harus
dipilih oleh responden. Data penelitian yang diambil melalui seperangkat
instrumen pertanyaan yang akan diberikan kepada seluruh siswa yang menjadi
sampel penelitian. Jawaban yang disediakan disesuaikan dengan skala likert.
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 93) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.
Alternatif jawaban dalam skala likert yang digunakan diberi skor sebagai berikut:

Skor Alternatif Jawaban Menurut Sugiyono

Alternatif Jawaban Skor/ Item Peryataan


Sangat Setuju 5 5

30
Setuju 4 4
Ragu-Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 2
Sangat Tidak Setuju 1 1

Alternatif jawaban diatas diadaptasi atau di sesuaikan oleh penulis, agar


sesuai dengan kebutuhan penelitian yang akan dilaksanakan. Alternatif jawaban
yang dipilih Adaptasi Alternatif Jawaban oleh penulis yaitu sebagai berikut.

Adaptasi Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor/ Item Peryataan


Sangat Baik 5 5
Baik 4 4
Cukup 3 3
Tidak Baik 2 2
Sangat Tidak Baik 1 1

2. Teknik Instrumen Penelitian

Instrument objektif yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data


akan diujicobakan terlebih dahulu. Analisis butir soal atau uji coba instrument ini
digunakan untuk mengetahui apakah intsrumen yang akan digunakan sudah layak
atau belum. Instrument tes objektif ini harus diuji validitas dan realibilitasnya.

a. Validitas

Menurut Arikunto (2013, hlm. 79) “Data evaluasi yang baik sesuai dengan
kenyataan disebut data valid”. Menurut Sugiyono (2017, hlm. 267) “Validitas
merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan
daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Suatu instrumen yang valid adalah

31
instrumen yang mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas yang rendah. Pengujian validitas dalam penelitian
ini penulis menggunakan alat komputer SPSS Versi 24.0 for Windows dengan
ketentuan tanda (*) yang berarti signifikan 0,05 dan (**) signifikan 0,01.

b. Reliabilitas

Menurut Arikunto (2013, hlm. 100) menyatakan bahwa “Reliabilitas


berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Instrumen yang reliabel artinya apabila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Program
yang akan digunakan oleh peneliti dalam menguji reliabilitas yaitu program SPSS
Versi 24.0 for Windows.

c. Bentuk Instrumen

Metode penelitian yang akan dipakai merupakan metode survey dan desain
penelitian dalam bentuk angket. Maka peneliti membuat rancangan angket yang
akan dipakai dalam penelitian yaitu sebagai berikut.

NO Pertanyaan Angket ST S RR TS STS


Apakah anda sering
mengumpulkan tugas
1 menggunakan gmail?
Bagaimana tanggapan anda
tentang dosen mata kuliah
management strategi
menyuruh menggunakan gmail
2 untuk mengumpulkan tugas?
Apakah anda merasa mudah
dengan mengumpulkan tugas
3 menggunakan gmail?

32
Apkakah anda merasa sulit
mengumpulkan tugas
4 menggunakan gmail?
Apakah anda merasa terbebani
dengan tugas yang
5 dikumpulkan melalui gmail?
Efektifkah peroses penugasan
menggunakan gmail dibanding
6 dibuku tugas?
Apakah dengan
mengumpulkan tugas
management strategi
menggunakan gmail
7 mempersingkat waktu?
Apakah terjadi interaksi antara
dosen dan mahasiswa ketika
8 sudah mengirim tugas?
Apakah anda sering
mendapatkan balasan dari
dosen untuk mengevaluasi
9 tugas?
Bagaimana menurut anda
tentang pengumpulan tugas
menggunakan gmail dengan
10 batas waktu singkat?
Apakah penugasan
menggunakan gmail mampu
membangkitkan aktifitas
11 belajar?
Apakah penugasan melalui
gmail mampu membuat
12 semangat mengerjakan tugas?
Bagaimana menurut anda jika
dosen management strategi
selalu memberikan tugas
13 menggunakan buku tugas?
Apakah penugasan melalui
buku tugas mampu membuat
14 semangat mengerjakan tugas?
Apakah anda merasa aktif
belajar saat mengerjakan tugas
15 menggunakan gmail?

33
3. Teknik Analisis data
a. Uji Instrument

Analisis data dilakukan dengan tujuan mampu menjawab pertanyaan yang


diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh pola asuh orang tua
terhadap prestasi belajar. Adapun analisis data yang akan dilakukan sebagai berikut.

a) Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2017, hlm. 121) ”Instrumen yang valid berarti


alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”.
Valid berati instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.

Menurut Arikunto (2013, hlm. 79) “Data evaluasi yang baik sesuai
dengan kenyataan disebut data valid”. Menurut Sugiyono (2017, hlm. 267)
“Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Suatu
instrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yangg kurang valid berarti memiliki validitas yang
rendah. Pengujian validitas dalam penelitian ini penulis menggunakan alat
komputer SPSS Versi 24.0 for Windows dengan ketentuan tanda (*) yang
berarti signifikan 0,05 dan (**) signifikan 0,01.

b) Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2013, hlm. 100) menyatakan bahwa “Reliabilitas


berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap”. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Instrumen yang reliabel
artinya apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

34
akan menghasilkan data yang sama, dengan demikian suatu instrumen dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
memberikan hasil yang tetap. Program yang akan digunakan oleh peneliti
dalam menguji reliabilitas yaitu program SPSS Versi 24.0 for Windows.

O. Rancangan Analisis Data

1. Hipotesis yang Diajukan

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
tidaknya hubungan yang signifikan antara variable bebas atau independen terhadap
variabel terikat atau dependen. Adapun perumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:

H0:pyx = 0 = Tidak terdapat pengaruh proses pemberian tugas


menggunakan g-mail (𝑥) terhadap keaktifan belajar mahasiswa (𝑦) mata kuliah
management strategi FKIP UNPAS Prodi Pendidikan Ekonomi 2015-2016 .

Ha:pyx ≠ 0 = Terdapat pengaruh proses pemberian tugas menggunakan g-


mail (𝑥) terhadap keaktifan belajar mahasiswa (𝑦) mata kuliah management strategi
FKIP UNPAS Prodi Pendidikan Ekonomi 2015-2016

2. Uji Normalitas Data

Normalitas data merupakan suatu asumsi terpenting dalam statistik


parametrik, sehingga pengujian terhadap normalitas data harus dilakukan agar
asumsi dalam statistik parametrik dapat terpenuhi. Perhitungan uji normalitas
dalam penelitian ini akan menggunakan program SPSS 24.0 For Windows.

3. Uji Hipotesis

Pengujian ini menguji koefisiensi korelasi yang ada pada sampel untuk
diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel diambil. Bila penelitian
dilakuakan pada seluruh populasi maka tidak diperlukanpengujian signifikansi

35
terhadap koefisien korelasi yang ditemukan. Hal ini berarti peneliti tidak
merumuskan dan menguji instrumen statistik dan perhitungan Uji Hipotesis ini
akan menggunakan program SPSS 21.0 for Windows. Hipotesis yang akan diuji
dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan
antara variabel bebas atau independen terhadap variabel terikat atau dependen.
Apabila hasil uji normalitas memperlihatkan distribusi data normal maka hipotesis
diuji melalui analisis regresi linier atau analisis regresi sederhana. Apablia hasil uji
normalitas memperlihatkan distribusi data tidak normal maka hipotesis diuji
melalui analisis uji Wilcoxon. Perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini akan
menggunakan program SPSS 24.0 For Windows. Adapun kriteria penilaian untuk
menafsirkan pengaruh sebagai berikut:

Kriteria Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh


80%-100% Sangat Kuat
60%-79% Kuat
40%-59% Cukup Kuat
20%-39% Rendah
0% - 19% sangat Rendah

Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2011, Pengantar Statistika, hlm. 81

4. Prosedur Penelitian
Interval untuk menafsirkan hasil olah data:

Kategori Skor
sangat baik 4,01-5,00
Baik 3,01-4,00
Cukup 2,01-3,00
Tidak Baik 1,01-2,00

36
Sangat Tidak Baik 0,01-1,00

Sumber: Riduwan, 2015, Dasar-Dasar Statistika, hlm. 228

Penelitian ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu persiapan penelitian,


pelaksanaan penelitian, pengelohan data penelitia, dan kesimpulan penelitian.

P. Langkah-langkah penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu:

1. Tahap persiapan penelitian


a) Menetukan masalah, dengan melihat fenomena atau masalah yang
ada, dan memfokuskan inti masalahnya.
b) Melakukan penelitian untuk mengetahui keaktifan belajar
mahasiswa. Dalam penelitian ini dilakukan penyebaran angket ke
prodi pendidikan ekonomi Unpas Bandung 2015 – 2016, soal yang
dibuat mencakup indikator materi yang disesuaikan dengan
indikator keaktifan belajar.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
a) Menemukan masalah
b) Mengajukan judul penelitian
c) Menyusun proposal penelitian
d) Revisi proposal penelitian
e) Menyusun intrumen
f) Validitas instrumen
g) Menerapkan instrumen pada kelas eksperimen dan kontrol
h) Melakukan evaluasi dari penerapan
i) Melakukan kesimpulan dari penelitian
j) Membuktikan hipotesis
3. Tahap pengolahan data dan penelitian
Pengelohan data ini meliputi analisis data dengan menggunakan pengujian
statistik, yaitu uji validitas, reliabilitas, normalitas, dan uji hipotesis.

37
4. Tahap kesimpulan penelitian
Pengambilan kesimpulan dari uji statistik yang dihasilkan.

Q. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
No Kegiatan TahunAkademik 2018-2019
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Penyusunan
Proposal
2 Seminar Ujian
Proposal
3 Penulisan Bab I-III
4 Bimbingan Bab I-
III
5 Observasi
Lapangan
6 Pengumpulan Data

R. Daftar Pustaka

Penyusun, T. (2017). PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS


ILMIAH (KTI). Bandung : Universitas Pasundan.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan


r&d. Bandung: Alfabeta.

38
A, Sudiarja. 2014. Pendidikan Dalam Tantangan Zaman. Kanisius:
Yogyakarta Arif,
A. Mangkoesapoetro,. 2004. Pemanfaatan Media Massa Sebagai
Sumber Pembelajaran. Tiga Serangkai: Bandung.
Mulyani Sumantri & Johar Permana. 2001. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: CV. Maulana.
Nana Sudjana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo.
Syaiful Sagala. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :
CV. Alfabeta

https://www.academia.edu/7873199/BAB_II_PENERAPAN_METODE_
PEMBERIAN_TUGAS

http://digilib.unila.ac.id/13671/14/Bab%202%20sukma%20ok.pdf

http://materiinside.blogspot.com/2015/10/pengertian-kelebihan-
kekurangan-model-tugas.html

39

Anda mungkin juga menyukai