Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan

Vol. 7, No. 3, hal. 98-104, 2010


ISSN 1412-5064

Pembuatan Katalis Cu/ZnO/Al2O3 untuk Proses Steam


Reforming Metanol menjadi Hidrogen
sebagai Bahan Bakar Alternatif
Husni Husin*, Yanna Syamsuddin
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Syech Abdurrauf No. 7, Darussalam, Banda Aceh, 23111
*E-mail: husni_husin2002@yahoo.com

Abstract

Study on the use of copper zinc oxide supported on alumina catalyst for steam reforming of
methanol to hydrogen has been done. The aim of this work is to study the catalytic properties
of copper based catalysts used in the steam reforming of methanol. This method is known as
one of the most favorable catalytic processes for producing hydrogen on-board. The catalyst
was prepared by impregnation method with Cu loading of 5%, 10%, and 15%,. The X-ray
diffraction pattern shows that the catalyst compositions are Cu, CuO, ZnO, and Al 2O3. The
reactions were carried out in the fixed bed tubular reactor operating at temperatures of
150oC, 200oC, 250oC, 300oC, and 350oC and atmospheric pressure. The product was analyzed
using Shimadzu Gas Chromatography GC 8A with mole sieve 5A and porapak-N column
80/100 mesh. The performance of the catalyst shows that the highest methanol conversion
was 86% over Cu/ZnO/Al2O3 catalyst with 15% of Cu loading. The selectivity and yield of
hydrogen was 66% and 57% respectively over Cu/ZnO/Al2O3 catalyst with 15% of Cu loading.
Selectivity of carbon dioxide is 18% over Cu/ZnO/Al2O3 catalyst with 15% of Cu loading at
300oC.

Keywords: alumina oxide catalyst, copper zinc oxide, hydrogen, impregnation

1. Pendahuluan tetap saja dianggap akan membahayakan.

Belakangan ini harga minyak bumi dunia Upaya untuk mencari mobil yang tidak
terus meningkat. Sebagai sumber daya alam menggunakan mesin berbahan bakar minyak
yang tidak dapat diperbaharui maka cada- sudah dilakukan sejak lama, tetapi sampai
ngan minyak bumi kian menyusut, sehingga saat ini belum ditemukan alternatif yang
wajar saja kalau harganya terus meningkat. dianggap dapat menandingi mesin berbahan
Sementara itu kebutuhan dunia akan minyak bakar minyak. Pencarian sumber energi baru
bumi terus meningkat setiap tahunnya. Salah pengganti minyak bumi semakin intensif
satu faktanya adalah semakin banyaknya dilakukan disebabkan melambungnya harga
negara yang terjun dalam industri mobil. minyak bumi. Sebagian besar peneliti
sepakat bahwa hidrogen adalah bahan bakar
Semakin berkurangnya cadangan minyak yang dipandang cocok menggantikan minyak
mentah di bumi, dan semakin tingginya bumi dan layak untuk dikembangkan karena
tingkat pencemaran udara, menjadikan memenuhi dua kriteria yaitu mampu mendo-
perusahaan-perusahaan mobil terkemuka rong teknologi ramah lingkungan juga ba-
dunia berlomba-lomba menurun- kan tingkat nyak tersedia di alam (Anonimous, 2005).
konsumsi bahan bakar sambil terus mencari
bahan bakar alternatif. Tuntutan untuk Pengembangan hidrogen masih terkendala
mencari bahan bakar alter- natif yang bebas, pada penanganan dan penyimpanannya pada
atau paling tidak rendah tingkat pencemaran transportasi, sehingga perhatian peneliti
udaranya, juga didorong oleh semakin tertuju untuk menghasilkan listrik on board
tingginya kesadaran untuk melestarikan untuk transportasi. Metanol telah menjadi
alam. Hal ini ditandai dengan pilihan utama sebagai bahan baku bawaan
diberlakukannya sejumlah peraturan yang untuk hidrogen karena ketersediaannya dan
memperketat batas emisi, khususnya gas rasio hidrogen:karbon yang tinggi. Listrik
CO2 yang diperbolehkan. Kendati pada saat diproduksi melalui reaksi kimia dengan
ini tingkat pencemaran dari emisi mesin menggabungkan hidrogen dan oksigen
kendaraan bermotor sudah sangat jauh membentuk air. Produknya bebas dari polusi.
berkurang bila dibandingkan dengan 10 Keuntungan lain dari penggunaan hidrogen
tahun lalu (Anonimous, 2002), tetapi dalam dalam fuel cell dibandingkan dengan sistem
jangka panjang emisi bahan bakar minyak itu pembakaran mesin internal adalah dapat
99 Husni Husin, Yanna Syamsuddin/Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 3

memberikan efisiensi energi lebih tinggi, hidrogen untuk diumpankan ke Proton


kebisingan rendah, tidak ada partikel jelaga Exchange Fuel Cell (PEFC). Tangki gas juga
yang dapat menyebabkan terganggu kese- terintegrasi dalam fuel cell system agar
hatan manusia. Tipe fuel cell untuk diaplikasi mengalirkan fuel cell selama fase start-up
pada automobile adalah proton exchange dan speed-up. Skematik kerja fuel cell
membrane (PEFC) fuel cell. Persendiaan hi- system didasarkan SRM ditampilkan dalam
drogen on-board untuk kenderaan dapat di- Gambar 1.
bagi ke dalam 3 kelompok yaitu: tangki te-
kanan tinggi dan hydrogen cair, meng-
gunakan metal-hydride sebagai tangki, dan
reforming hydrocarbon, seperti metanol, eta-
nol, dimethylether, gasoline, diesel, dan lain-
lain (Purnomo, 2003).

Metanol sebagai bahan kimia bawaan untuk


hidrogen, disamping karena ketersediaannya
yang dapat diperbaharui, memiliki energi dan
densitas tinggi, serta mudah disimpan dan
transportasi. Metanol merupakan senyawa
alkohol yang memiliki harga paling murah
dibanding alkohol yang lainnya seperti etanol
dan butanol (Lwin dkk., 2000).

Steam reforming methanol (SRM) dikenal Gambar 1. Skematik fuel cell drive system.
sebagai kebalikan dari reaksi sintesa
metanol.
Penyelidikan tentang gas hidrogen sebagai
CH3OH + H2O  3H2 + CO2 ∆Hr= 50 kJ mol-1 energi alternatif via steam reforming metanol
banyak menarik minat peneliti di dunia
SRM dikembangkan untuk proses yang dewasa ini. Penelitian yang dilakukan
sangat menguntungkan dari produksi terutama untuk mendapatkan katalis yang
hidrogen dibanding dekomposisi dan oksidasi dapat mengkonversi metanol dan selektivitas
parsial metanol. Hal ini disebabkan karena hidrogen yang tinggi serta berharga murah.
kemampuan produksi konsentrasi gas Penyelidikan lebih lanjut tertuju pada
hidrogen mencapai 75%. SRM adalah sebuah pengaturan rasio logam aktif penyusun
reaksi endotermik. Energi yang diperlukan katalis dan rasio steam/carbon dari reaktan
untuk reaksi disuplai dari alat katalitik metanol, serta mengevaluasi kestabilan
burner. Karena keunggulan proses ini antara katalis (Jung dan Joo, 2002).
lain konversi metanol tinggi, konsentrasi
hidrogen tinggi dan kondisi reaksi sedang Secara termodinamika reaksi steam refor-
(Purnomo, 2003). ming metanol telah dipelajari oleh Amphlett
dkk (1988). Hasil evaluasi dilaporkan bahwa
Kondisi reaksi umum dari SRM adalah seba- reaksi ini sangat memungkinkan (feasible)
gai berikut: temperatur reaksi: 250-350oC, untuk dilangsungkan pada rentang
tekanan: 1 atm, dan rasio molar metanol : temperatur yang jauh. Hasil analisis
air adalah 1:1 sampai 1:1,3. Produk utama dilaporkan bahwa komponen-komponen yang
SRM adalah hidrogen, karbon dioksida dan berada pada kesetimbangan yaitu: CH3OH,
sedikit karbon monoksida (sampai 2% H2O, CO, CO2 dan H2 (Agrell dkk., 2001).
volume dalam aliran produk kering jika
digunakan katalis tembaga) (Purnomo, Pada tingkat hasil yang telah dicapai saat ini,
2003). pengkonversian metanol menjadi hidrogen
telah memberikan hasil yang menjanjikan.
Produksi hidrogen via SRM untuk sistem Namun, penelitian lanjutan masih perlu
kenderaan fuel cell terdiri dari alat utama dilakukan untuk mendapatkan rasio logam
berikut: sebuah methanol steam reformer, aktif dengan logam paduan yang mengha-
sebuah catalytic burner yang membagi panas silkan katalis yang memiliki keaktivan dan
untuk reformer dan mengkonversi seluruh stabilitas yang tinggi. Katalis-katalis cracking
gas-gas pembakaran dalam gas bakar process yaitu: Pd, Pt, Rh, Ru, Ir, Re, Ni, W,
menjadi air dan karbon dioksida, sebuah unit Cu, sangat aktif dan selektif digunakan dalam
pemurnian gas untuk menurunkan reaksi steam reforming methanol. Logam-
konsentrasi CO dalam produk yang kaya logam ini dipadukan dengan ZnO dan
Husni Husin, Yanna Syamsuddin / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 3 100

penyangga -Al2O3 untuk memperoleh Alat-alat yang digunakan adalah: reaktor


keaktifan yang lebih tinggi. pipa terbuat dari quart glass, tube furnace
(Thermolyne 21100 tube furnace AC input
Namun, Pd, Pt, Rh, Ru, Ir, Re, Ni, dan W 240 V), termokopel tipe-K, bubble soap flow
merupakan metal yang mahal sehingga meter, condenser terbuat dari pyrex,
penggunaan dalam skala komersial kurang Hamilton gas syringe, gas mixer, stopwatch,
menguntungkan. Pengaruh dari rasio logam- Shimadzu Gas Chromatography GC 8A.
logam tersebut terhadap selektivitas juga
belum banyak dipelajari (Amphlett dkk., 2.2 Preparasi Katalis
1988; Agrell dkk., 2001).
Katalis yang akan disiapkan adalah tembaga
Para peneliti pada umumnya menyarankan zink oksida berpenyangga alumina. Garam
agar menggunakan Cu sebagai logam aktif. Cu(NO3)2.3H2O 1%, 5%, 10% dan 15% berat
Permasalahan yang terpantau dari penggu- Cu, Zn (NO3)2.6H2O sebanyak 1,12 gram dan
naan Cu adalah bahwa Cu mudah terdeak- -Al2O3 4,48 gram. Garam Cu dan Zn masing-
tivasi pada suhu tinggi. Jika ini terjadi maka masing dilarutkan dalam air, kemudian
ketika digunakan dalam reaksi akan terben- diaduk selama 1 jam. Selanjutnya campuran
tuk produk samping yang tidak diinginkan. diimpregnasi ke penyangga -Al2O3 dengan
cara diaduk selama 4 jam dalam suatu
Sedangkan penggunaan logam lain seperti Pd beaker gelas menggunakan magnetic stirrer
harganya sangat mahal sehingga kurang pada temperatur ruang. Diagram alir proses
ekonomis. Padahal diharapkan katalis yang pembuatan katalis dapat dilihat pada Gambar
dikembangkan selain murah, mudah dipero- 2.
leh, memiliki stabilitas tinggi, dan juga dapat
memproduksi hidrogen setinggi-tingginya dan Cu(NO3)2.3H2O + Zn(NO3)2.6H2O +
menekan produk samping yang tidak Aquades Aquades
(aduk 1 jam) (aduk 1 jam)
diinginkan.

Persoalan ini dapat dipecahkan dengan Impregnasi pada


memodifikasi kadar Cu dengan ZnO serta Al2O3
menggunakan penyangga seperti Al2O3. Jung (pengadukan 4 Jam)
dan Joo (2002) menyarankan agar Cu dan
ZnO diberikan dalam jumlah yang Pengeringan 110oC,
proporsional sehingga dapat memberikan 12 Jam
konversi metanol dan selektivitas hidrogen
yang memuaskan. Selain itu, perlu diatur Kalsinasi 500oC,
rasio steam/metanol dalam umpan untuk 5 Jam
mendapatkan produk yang maksimum
Reduksi 220oC,
(Amphlett dkk., 1988).
2 Jam

Penggunaan Al2O3 selain dapat menebarkan


fasa aktif juga berfunggsi sebagai wash-
coating ketika katalis digunakan pada suhu Uji XRD Uji reaksi
tinggi untuk transportasi. Dengan demikian
dapat diyakini bahwa katalis Cu/ZnO/Al2O3
akan menjadi katalis steam reforming Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan katalis.
metanol untuk memproduksi hidrogen seba-
gai energi alternatif masa depan. Hasil impregnasi dikeringkan dalam oven
pada temperatur 110oC selama 12 jam.
2. Metodologi Tujuan pengeringan adalah untuk mengura-
ngi kadar air dan mengkristalkan garam pada
2.1 Bahan dan Alat permukaan pori-pori. Hasil pengeringan
dikalsinasi dalam reaktor pada temperatur
Bahan yang digunakan adalah: Cu (NO3). 500oC selama 5 jam dengan dialirkan udara
3H2O (Merck KGaA, 99.99%), (Merck KGaA, dengan laju 25 ml/menit. Kalsinasi adalah
99.99%), Zn(NO3)2.6H2O (Merck KGaA, pemanasan melebihi pengeringan. Kalsinasi
99.99%), -Al2O3 (Merck KGaA, 99.99%),, bertujuan untuk mengubah garam yang telah
gas hidrogen (99.99%), nitrogen (99.99), terkristalisasi menjadi suatu oksida atau
oksigen (99.99%), metanol (99.99%), dan logam atau menjadi suatu bentuk kristal
H2O. yang lebih stabil. Selanjutnya direduksi
dengan menggunakan 20%H2-N2 selama 2
jam pada suhu 220oC untuk mendapatkan
101 Husni Husin, Yanna Syamsuddin/Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 3

luas permukaan yang baik (Tanaka dkk.,


2003). Hasil keluaran reaktor dianalisa dengan
menggunakan Gas Cromatograph GC-8A
2.3 Karakterisasi Katalis (Shimadzu) untuk mendeteksi dan
menentukan fraksi mol produk. Analisis ini
Fasa kristal dari katalis diidentifikasi dengan menggunakan detektor jenis TCD (Thermal
XRD (X-ray Diffractometer). Grafik XRD yang Conductivity Detector) dengan kolom Porapak
akan diperoleh untuk nilai 2θ dengan ukuran Q dan mole sieve 5A. Luas puncak dihitung
Scanning Step 0.05o. Grafik XRD sampel dengan alat cromatopac C-R1B. Analisis
dapat dibaca dengan membandingkan nilai d produk dilakukan pada temperatur kolom
dari masing-masing peak sample dengan nilai 100oC dan temperatur injektor 130oC untuk
d XRD senyawa standar. Analisa XRD produk cair dan 80 dan 110oC untuk gas.
dilakukan di laboratoriun XRD Jurusan Kimia Kromatografi dikalibrasi dengan larutan
UGM. standar yang telah diketahui komposisinya.

2.4 Reaksi Uji Kinerja Katalis 3. Hasil dan Pembahasan

Uji kinerja katalis bertujuan untuk menge- 3.1 Hasil Karakterisasi dengan XRD
tahui aktivitas dari katalis tersebut. Aktivitas
katalis dapat dilihat dari konversi reaktan dan Karakterisasi katalis bertujuan untuk mengi-
selektivitas produk. Reaksi steam reforming dentifikasi komponen yang terkandung dalam
metanol dilangsungkan dalam reaktor pipa katalis. Karakterisasi dilakukan terhadap ka-
lurus berunggun tetap (fixed bed tubular talis Cu/ZnO/Al2O3 dengan bahan dasar
reactor) dengan diameter 10 mm. Katalis penyusun adalah Cu (tembaga), ZnO (zink
sebanyak 0.3 gram di pasang sebagai oksida) dan -Al2O3 (gamma alumina). Katalis
unggun tetap (fixed bed). Umpan (metanol + ini digunakan dalam reaksi steam reforming
air) dengan perbandingan 1:1 dialirkan laju metanol menghasilkan gas hidrogen (H2)
alir konstan 1 ml/jam, dengan variasi sebagai bahan bakar alternatif. Pembuatan
temperatur (150, 200, 250, 300 dan 350oC) katalis dibedakan dengan memvariasikan
dan tekanan atmosfir. Skematik reaktor konsentrasi Cu (tembaga) yaitu 1%, 5%,
steam reforming methanol dapat dilihat pada 10% dan 15%. Senyawa ZnO (zink oksida)
Gambar 3. sebagai promotor sebanyak 1,12 gram dan
alumina sebagai penyangga sebanyak 4,48
gram. Pembuatan katalis Cu/ZnO/Al2O3
dilakukan dengan metode impregnasi,
dimana perubahan konsentrasi utama Cu
(tembaga) menyebabkan perubahan bahan
penyusun katalis yang lain. Hasil
karakterisasi katalis dengan XRD dapat dilihat
pada Gambar 4 - 7.

Gambar 4 - 7 adalah spektrum XRD katalis


Cu/ZnO/Al2O3 komersial, sintesa dengan
loading Cu 5%, 10%, dan 15 %. Dari
difraktogram semua katalis tampak bahwa
Gambar 3. Panel reaktor steam-reforming
komponen katalis terdiri dari senyawa-
methanol. senyawa berikut: Cu, CuO, ZnO, dan Al2O3.
Katalis yang mengandung 1% Cu berbentuk
Untuk mencapai temperatur operasi tersebut amorf, tidak menghasilkan kristal yang
rangkaian alat dilengkapi dengan furnace ditunjukkan dari difraktogram XRD tidak
yang dihubungkan dengan pengendali menghasilkan puncak-puncak apapun.
temperatur untuk menjaga suhu konstan.
Produk yang dihasilkan dari reaksi ini Tiga puncak utama karakteristik Cu terdapat
selanjutnya didinginkan dalam kondensor pada 2 = 43,7; dan 2 = 50, dan 2 = 75
sehingga diperoleh dua fasa produk, yaitu derajat, sedangkan puncak utama karakte-
produk gas dan produk cair. Produk cair ristik ZnO terdapat pada 2 = 33,2 dan 2 =
ditampung pada bagian bawah kondensor. 68 derajat. Puncak karakteristik Al2O3
Produk gas dialirkan melalui buble soap terletak pada 2 = 38,20 dan 2 = 46,20.
flowmeter sehingga laju alirnya dapat diukur. Intensitas puncak Cu tertinggi terdapat pada
katalis dengan loading Cu 10% dan 15%,
2.5 Analisis Produk yaitu sekitar 850 counts.
Husni Husin, Yanna Syamsuddin / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 3 102

Fenomena ini menunjukkan bahwa katalis


komersial memilik derajat kristalinitas yang

Gambar 4. Grafik difraktogram katalis Cu/ZnO/


Al2O3 komersial. Gambar 7. Grafik difraktogram katalis Cu/ZnO/
Al2O3 (15% berat Cu).

lebih tinggi dari katalis sintesis, terbukti dari


intensitas puncak-puncak karakteristik Cu
pada difraktogram XRD katalis komersial
lebih sempit dan tinggi. Intensitas kompo-
nen-komponen katalis sintesis dengan
kandungan Cu 10% dan 15% memiliki inten-
sitas yang hampir sama dengan katalis
komersial. Pada katalis dengan kandungan
Cu 30% dan 35% tidak terjadi peningkatan
intensitas Cu yang berbeda nyata.

3.2 Kinerja Katalis

Gambar 5. Grafik difraktogram katalis Cu/ZnO/ Kinerja katalis secara kuantitatif ditinjau dari
Al2O3 (5% berat Cu). aktivitas katalis. Aktivitas dinyatakan oleh
konversi, selektivitas dan yield (perolehan).
Pengujian kinerja katalis dilakukan melalui
reaksi steam reforming methanol menjadi
hidrogen. Reaksi dilangsungkan pada tempe-
ratur 150, 200, 250, 300, dan 350oC. Aktivi-
tas berbagai katalis ditampilkan pada Gambar
8 - 10.

a. Konversi

Hasil perhitungan konversi metanol untuk


penggunaan berbagai katalis ditampilkan pa-
da Gambar 8. Dari Gambar 8. Tampak bah-
wa konversi metanol meningkat secara signi-
Gambar 6. Grafik difraktogram katalis Cu/ZnO/ fikan dengan peningkatan suhu reaksi. Suhu
Al2O3 (10% berat Cu). yang lebih tinggi juga menunjukkan konversi
semakin meningkat. Hal ini karena pada suhu
Dari spektrum XRD katalis Cu/ZnO/Al2O3 yang lebih tinggi menghasilkan energi yang
dengan prosentase Cu 5%, 10%, dan 15% lebih besar sehingga dapat mempercepat
tampak bahwa katalis dengan loading Cu 5% reaksi.
memiliki intensitas yang lebih rendah yaitu
paling tinggi sekitar 500 counts. Kenaikan konversi ini sesuai dengan hukum
Membandingkan antara spektrum XRD katalis Arrhenius yang menyatakan bahwa semakin
sintesis dengan katalis komersial tampak tinggi temperatur maka laju reaksi semakin
bahwa intensitas puncak katalis sintesis lebih tinggi. Sebagai contoh pada penggunaan
rendah dibandingkan katalis komersial. katalis dengan konsentrasi Cu 15% pada
temperatur 150, 200, 250, dan 300 oC secara
berurutan memberikan konversi metanol
103 Husni Husin, Yanna Syamsuddin/Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 3

13%, 58%, 78%, dan 86%. Fenomena ini 35%, 43%,48%, dan 55%. Katalis dengan
juga sesuai dengan yang dilaporkan oleh kandungan Cu 15% memiliki selektivitas
Purnomo (2003) dimana makin tinggi hidrogen lebih tinggi.
temperatur, konversi metanol yang dihasilkan
meningkat secara tajam. Selektivitas hidrogen meningkat seiring de-
ngan meningkatnya suhu reaksi. Selektivitas
100 CO2 tampak tidak beraturan, hasilnya tidak
90 memberikan kecerderungan yang sama de-
80 ngan selektivitas hidrogen. Selektivitas CO2
tertinggi adalah 20%. Selektivitas karbon-
Konversi X CH3OH (%)

70

60 dioksida tidak stabil, sebagian tampak menu-


50 run dan ada juga terjadi peningkatan. Selek-
40 tivitas CO2 terlihat stabil pada penggunaan
30 katalis dengan kandungan Cu 5%.
20

10
c. Yield
0
100 150 200 250 300 350 400 Gambar 10 merupakan hubungan antara
Temperatur ( oC) temperatur terhadap yield hidrogen. Dari
Cu 5% Cu 10% Cu 15% Cu kom Gambar 10 tampak bahwa yield cenderung
meningkat dengan kenaikan suhu reaksi.
Gambar 8. Hubungan temperatur terhadap kon-
Yield hidrogen tampak lebih tinggi pada suhu
versi metanol. dan kandungan Cu dalam katalis yang lebih
tinggi.

80
70
H2 : Cu 5%
70
H2: Cu 10% 60
60
Selektivitas , S (%)

50 H2 : Cu 15% 50
Yield H2 (%)

40 H2 : kat kom
40
30 CO2 : Cu 5%
30
20 CO2 : Cu 10%
20
10 CO2 : Cu 15%

0 CO2 : kat kom 10


100 150 200 250 300 350 400
0
Temperatur ( oC)
100 150 200 250 300 350 400
T emperatur ( o C)
Gambar 9. Hubungan temperatur terhadap kon- Cu 5% Cu 10% Cu 15% kat Kom
versi metanol.
Gambar 10. Hubungan temperatur terhadap
Dari Gambar 8 juga dapat dilihat pengaruh konversi metanol.
kandungan Cu dalam katalis berbanding lurus
dengan banyaknya loading Cu. Konversi
Yield hidrogen pada penggunaan katalis
katalis komersial lebih tinggi dari katalis
dengan kandungan Cu 5% pada suhu 150
sintesa yaitu 95% pada suhu 350oC.
s/d 350oC berturut-turut 5%, 19%, 32%,
Membandingkan konversi yang dihasilkan
50%, dan 57%. Katalis dengan kandungan
katalis komersial dengan konversi katalis
Cu 15% memiliki yield hidrogen tertinggi
sintesa dapat disimpulkan bahwa katalis
yaitu mencapai 57%. Fakta ini menunjukkan
sintesa telah memberikan kinerja yang baik,
bahwa Cu sebagai komponen utama atau
akan tetapi, belum sama dengan katalis
pusat aktif pada katalis Cu/ZnO/Al2O3
komersial.
memiliki peranan penting terhadap keaktifan
katalis yang dinilai melalui kinerja dalam
b. Selektivitas bentuk yield produk. Katalis sintesis dengan
kandungan Cu 15% terlihat lebih aktif,
Gambar 9 merupakan hubungan antara suhu karena memiliki komponen aktif yang lebih
terhadap selektivitas hidrogen dan karbon- tinggi, sehingga kontak antara komponen
dioksida. Dari Gambar 9 tampak bahwa ke- aktif dengan reaktan lebih sempurna. Yield
kenaikan suhu reaksi menyebabkan pening- hidrogen menggunakan katalis komersial
katan selektivitas hidrogen. Selektifitas mencapai 67%. Hal ini karena fakta bahwa
hidrogen lebih tinggi pada suhu yang lebih katalis komersial memiliki derajat kristallinity
tinggi. Selektivitas hidrogen pada pengguna- yang lebih tinggi seperti yang ditunjukkan
an katalis dengan kandungan Cu 5% pada pada difraktogram XRD Gambar 4.
suhu 150 s/d 350oC berturut-turut 31%,
Husni Husin, Yanna Syamsuddin / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 3 104

Agrell, J., Hasselbo, K., Jansson, Jaras, K. S.


G., Boutonnet, M. (2001) Production of
4. Kesimpulan hydrogen by partial oxidation of metha-
nol Over Cu/ZnO catalysts prepared by
Dari hasil penelitian dan pengolahan data microemulsion technique, Applied Cataly-
yang telah dilakukan dapat diambil beberapa sis, 211, 239-250.
kesimpulan: Amphlett, J. C., Evans, M. J., Jones, R. A.,
1. Hasil analisa XRD menunjukkan bahwa Man, R. F., Weir R. D. (1981) Hydrogen
komponen katalis Cu/ZnO/Al2O3 terdiri production by the catalytic steam
dari kristal: Cu, CuO, ZnO, dan -Al2O3. reforming of methanol, Part 1:
2. Derajat konversi metanol tertinggi, yaitu Thermodynamics”, The Canadian Journal
86% dicapai pada penggunaan katalis of Chemical Engineering, 59, 725-727.
dengan konsentrasi Cu 15% dan Amphlett, J. C., Man, R. F., Weir R. D. (1988)
temperatur reaksi 350oC, sedangkan Hydrogen production by the catalytic
derajat konversi katalis komersial steam reforming of methanol, Part 3:
mencapai 95%. Kinetic of methanol decomposition using
3. Selektivitas H2 tertinggi dicapai 66% C18HC catalyst”, The Canadian Journal of
pada penggunaan katalis dengan Chemical Engineering, 66, 950-727.
konsentrasi Cu 15% dan temperatur Anonimous (2002) Hidrogen, bahan bakar
reaksi 350oC. alternatif terbaru, Kompas, 12 Januari
4. Selektivitas H2 tertinggi menggunakan 2002, diakses tanggal 25 Agustus 2006.
katalis komersial mencapai 70%. Anonimous (2004) Energi ramah lingku-
5. Selektivitas CO2 tertinggi diperoleh 18 % ngan, Harian Umum Republika, Edisi
pada penggunaan katalis dengan Online, 3 November 1994,
konsentrasi Cu 15% dan temperatur http://www.yahoo.com, diakses 5
reaksi 350oC. November 2004.
6. Yield H2 tertinggi diperoleh 57%, Jung K. D., Joo, O. S. (2002) Support effect
sedangkan katalis komersial 68%. of copper containing catalysts on
7. Katalis yang baik untuk memproduksi methanol dehydrogenation, Korean
hidrogen dalam batasan penelitian ini Chemical Society, 23, 1135.
adalah yang memiliki kandungan Cu Purnomo, H. (2003) Catalytic study of copper
15%. based catalysts for steam reforming of
8. Kinerja katalis sintesis belum menyamai methanol, Thesis, Mathematik und
kinerja katalis komersial. Naturwissenschaftender Technischen
Universit Berlin.
Ye, L., Daud, W. R., Mohammad A. B.,
Ucapan Terima Kasih Yaakob, Z. (2000) Hydrogen production
from steam-methanol reforming:
Penulis mengucapkan terima kasih kepada thermodynamics analysis, International
DIKTI yang berkenan mendanai penelitian ini Journal of Hydrogen Energy, 25, 47-53.
melalui project Penelitian Dosen Muda, Tanaka, Y., Utaka, T., Kikochi, R., Sasaki, K.,
Universitas Syiah Kuala yang menyediakan Eguchi, K. (2003) CO Removal from
fasilitas laboratorium, dan semua pihak yang reformead fuel over Cu/ZnO/Al2O3
telah membantu. catalysts prepared by impregnation and
coprepcipitation method, Applied Cataly-
Daftar Pustaka sis A: General, 238, 11-18.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai