Anda di halaman 1dari 137

SISTEM ENDOKRIN

BAGIAN FISIOLOGI
DEPARTEMEN ANATOMI, FISIOLOGI DAN
FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 1
Outline
1. Definisi dan Sifat hormon
2. Perbedaan hormon dan saraf
3. Komunikasi antar sel
4. Mekanisme Umpan Balik
5. Mekanisme selular
6. Hipotalamus-Pituitary aksis (HP axis)
7. Hormon metabolisme dan pertumbuhan (GH, insulin, tiroid dll)
8. Hormon Pengatur mineral (Aldosteron, PTH, Calsitonin dll)
9. Hormon-hormon glukokortikoid dan katekolamin

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 2


Referensi
1. Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5th Edition (2013)
pp 359-407
2. Dukes’ Physiology of Domestic Animals 13th Edition (2015) pp 617-
651
3. Vander Human Physiology: The Mechanism of Body Function 8th ed
(2001) pp 263-289
4. Dee Unglaub Silverthorn Human Physiology An Integrated Approach
6th ed (2013) pp 777-796

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 3


Sejarah Hormon

Arnold Adolph Berthold (1849)

Because the reimplanted testes


were not connected to nerves,
Berthold concluded that the
glands must be secreting
something into the blood that
affected the entire body.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 4


BATAS LINGKUNGAN HEWAN

Perubahan Gangguan Sensor Neural


Lingkungan Keseimbangan
tubuh
1. CUACA:
- panas Sistem saraf pusat
- dingin
- hujan
- terang
- gelap
Neural/endokrin
2. BUNYI
3. RADIASI
4. AROMA Pemulihan Respons
Perilaku Adaptasi
keseimbangan
Metabolik

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 5


Apa yang membuat suatu zat kimia
menjadi sebuah hormon:
1. Disekresikan oleh satu atau sekelompok sel (sel
endokrin klasik  hormon, neuron 
neurohormon, sel imun  sitokin)
2. Disekresi langsung ke dalam darah, ektohormon?
3. Jumlahnya sangat kecil (g, ng, pg)  efek besar
4. Ditransportasikan ke sasaran yang jauh

Kandidiat hormon: Faktor pertumbuhan, eikasanoid,


Realising and Inhibiting Factor not “hormon”

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 6


Syaraf vs Endokrin
FUNGSI ORGAN/ SISTEM TUBUH

Integrasi dan Koordinasi

Sistem neural Sistem neuroendokrin Sistem endokrin

Disekresikan neuron Melalui aliran darah  target


Agen: neurotransmiter Agen: hormon

RESPONS CEPAT DATANG


RESPONS LAMBAT DATANG
RESPONS CEPAT HILANG
RESPONS LAMBAT HILANG

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 7


Komunikasi antar sel

Sumber: Vander et al. Human Physiology: The Mechanism of Body Function 8 th ed pp:150

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 8


Peran Fisiologis Hormon:
1. Mengontrol sel mensintesa dan mensekresikan
beberapa hormon lain
2. Merangsang atau menghambat proliferasi sel.
3. Mengontrol proses-proses metabolisme
4. Mengontrol ekskresi dan reabsorpsi kation dan
anion.
5. Mempengaruhi kontraksi dan relaksasi otot-otot.
6. Mengontrol proses-proses reproduksi.
7. Memegang peranan penting dalam tingkahlaku.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 9


FUNGSI HORMON
1. Perkembangan 3. Tropik
• Berperan dalam pertumbuhan • Hormon ini merupakan
dan perkembangan perangsang bagi kelenjar lain
• Biologi reproduksi intra / ekstra untuk menghasilkan hormon
uterus sampai dengan • Antara lain : FSH, LH, ACTH,
pubertas
• Antara lain : estrogen, Releasing hormone
progesteron , testosteron
2. Metabolisme 4. Keseimbangan air dan
mineral
• Mengatur metabolisme tubuh Antara lain : calcitonin, ADH
• Antara lain : insulin, glukagon,
GH

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 10


Aktivitas hormon pada
target sel
1. Hormon harus dikenali oleh reseptor dan
terikat pada reseptor
2. Reseptor harus spesifik
3. Satu atau lebih proses intraseluler harus
terjadi (misalnya : reaksi enzimatis,
pergerakan ion dll) aktivasi reseptor

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 11


Transduksi signal dari hormon pada sel target :
Hormon merupakan first messenger ,adanya ikatan hormon dengan
reseptor spesifik (reception), aktivasi second messenger (transduksi),
respons

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 12


Ikatan Hormon dan reseptor
1. Perubahan permeabilitas membran sel
2. Perubahan kecepatan sekresi atau
sintesis sel
3. Perubahan kekuatan kontraksi (bila
targetnya adalah sel-sel otot)
4. Respon dapat diatur dengan up/down
regulation reseptor

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 13


Lokasi reseptor berdasarkan
komposisi molekulnya
1. Hormon dimana reseptornya berlokasi
pada membran sel target (hormon amine,
polipeptida dan glikoprotein)
2. Hormon dimana reseptornya berada di
dalam nukleus sel target (hormon tiroid)
3. Hormon yang reseptornya ada pada
sitoplasma sel target (hormon steroid)

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 14


Bagaimana hormon-hormon merubah sel-
sel targetnya?

Lokasi Reseptor Kelompok Hormones Prinsip Mekanisme Kerja

Generation of second
Proteins and peptides, messengers which alter the
Cell surface receptors (plasma
catecholamines and activity of other molecules -
membrane)
eicosanoids usually enzymes - within the
cell

Intracellular receptors Alter transcriptional activity of


Steroids and thyroid hormones
(cytoplasm and/or nucleus) responsive genes

11/14/2015 15
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I
(ENDOKRIN)
Mekanisme transduksi sinyal
(pathway utk reseptor pada membran plasma) yg
menggunakan second messenger utk terjadinya respon

1. Reseptor yg mempengaruhi aktivitas elektrik membran


dan konsentrasi calcium sitosol  ion channels
2. Reseptor yg mengatur cAMP
3. Reseptor yg mengatur cGMP
4. Reseptor yg mempengaruhi konsentrasi calcium sitosol
dan aktivitas protein kinase  metabolisme phosphatidyl
Inositol membrane
5. Reseptor yg mempunyai aktivitas protein kinase

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 16


KERJA HORMON PADA SEL TARGET
Hormon dapat bereaksi
pada membran plasma
ataupun reseptor yang
ada di dalam sel
Hormon dapat pula
membangkitkan “second
messenger” pada
membran plasma,
sitoplasma ataupun
nukleus
Jalur metabolik dapat
diatur oleh hormon
melalui peningkatan
aktivitas maupun
konsentrasi enzim
yang terlibat

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 17


Sistem “Second Messenger”
Second Messenger: Contoh hormon-hormon yang menguna
kan sistem ini :

 Cyclic AMP  Epinephrine and norepinephrine,


glucagon, luteinizing hormone,
follicle stimulating hormone,
thyroid-stimulating hormone,
calcitonin, parathyroid hormone,
antidiuretic hormone

 Protein kinase  Insulin, growth hormone, prolactin,


oxytocin, erythropoietin, beberapa
growth factors
 Epinephrine and norepinephrine,
 Kalsium dan/atau angiotensin II, antidiuretic hormone,
phosphoinositids gonadotropin-releasing hormone,
thyroid-releasing hormone.

 Cyclic GMP  Atrial naturetic hormone, nitric oxide

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 18


G Protein coupled receptor via adenylate
cyclase

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:619

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 19


G Protein coupled receptor via Phospolipase C
(PLC)

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:620

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 20


Aktivasi via tirosin kinase

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 5 th ed pp:621

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 21


Klasifikasi hormon
berdasarkan komposisi kimia :
Berbeda dalam:
1.Sintesa dan penyimpanannya
2.Cara mereka dilepaskan dari sel-sel
3.Transport dalam darah
4.Half-life
5.Lokasi reseptor-reseptor targetnya
6.Jaras yang diaktifkan ketika hormon berikatan pada
sel target,

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 22


KATEGORI HORMON
Hormon peptida Hormon steroid dan
dan katekolamin tiroid
Bentuk dalam Bebas Terikat pada
plasma protein
Lokasi reseptor Membran plasma Di dalam sel
Mekanisme Kanal reseptor Aktivasi Gen
transduksi signal Siklus AMP dan
GMP
Ca2+, IP3, DAG

Waktu paruh Cepat Lambat

MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I


11/14/2015
(ENDOKRIN)
23
STRUKTUR HORMON
1.Hormon Amien
Mengandung unsur ‘N’ dan merupakan turunan /modifikasi
asam amino.
Meliputi hormon-hormon :
a.Hormon Thyroid
Thyroxine (T4)
Triiodothyronine (T3)
b.Hormon medulla
adrenal (katekolamin)
Epinefrin
Norepinefrin

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 24


2. Hormon Peptida
Kebanyakan hormon yang beredar dari
kelompok ini merupakan peptida kecil hingga protein besar

 Disintesa pada ribosom sel


endokrin
 Sintesa: preprohormon 
prohormon
 Packaging: Prohormon 
hormon di Golgi
 Penyimpanan: hormon

Sumber: Vander et al. Human Physiology: The Mechanism of Body Function 8 th ed pp:268

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 25


Transport , Half Life dan
Mekanisme seluler kerja hormon-hormon peptida
Hormon-hormon peptida, karena sifatnya
yg larut dalam air, dengan mudah larut
dalam cairan ekstraseluler untuk kemudian
ditransport ke seluruh tubuh.

Half-life nya umumnya pendek, dalam


bilangan menit.

Hormon peptida karena bersifat lipophobik


(tidak dapat menembus dinding sel) 
bekerja via cell surface receptors. Saat
berikatan dengan reseptor, hormon-hormon
ini umumnya akan mengaktifkan jaras
transduksi sinyal seperti G protein-linked-
adenylyl cyclase cAMP second messenger
system atau berikatan dengan suatu
reseptor yang mempunyai aktivitas kinase

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 26


3. Hormon Steroid
Kolesterol sebagai pemicu sintesa
Struktur dasar: siklo pentano perhydrofenantren

Hormon-hormon ini dibuat hanya pada beberapa


organ saja:
a. Hormon dari korteks adrenal :
 Aldosteron,
 Kortisol, kortikosteron (Glukokortikoid)
 Dehydroepiandrosteron, androstenedion
(androgen)
b. Hormon dari gonad : testosteron dan
estradiol

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 27


Sintesa hormon-hormon steroid:
Hormon-hormon steroid disintesa di dalam smooth endoplasmic reticulum.

Sifatnya lipophilik /larut dalam lemak ini (berlawanan dengan hormon-hormon


peptida), hormon steroid tidak dapat disimpan di dalam vesicles sebab mereka
dapat berdifusi keluar dengan mudah, hormon-hormon steroid disintesa bila
diperlukan dan dalam bentuk prekursor

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 28


11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 29
Sintesa, transport, dan half life Hormon
Steroid
Prekursor hormon steroid  hormon aktif dan berdifusi secara sederhana
keluar dari sel induk ketika konsentrasinya di dalam sel meningkat

Hormon steroid diturunkan dari kolesterol tidak larut dalam plasma dan
cairan tubuh lainnya. Sebagai akibatnya, steroid berikatan dengan protein-
protein carrier. Protein-protein carrier ini ada yang bersifat spesifik atau
merupakan protein plasma yang umum seperti albumin.

Protein-protein carrier meningkatkan half-life dari steroid (satu sampai


beberapa jam) tetapi menghambat masuknya steroid itu ke dalam sel-sel
target

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 30


Mekanisme kerja seluler hormon steroid

Steroid bekerja secara lambat


dengan berikatan ke reseptor
sitoplasma atau reseptor nukleus
dan akhirnya mengaktifkan
trakskripsi gen, atau secara cepat
dengan bekerja pada reseptor-
reseptor pada permukaan sel.
Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:622

Metabolisme
Hati dan Ginjal
• Inaktivasi steroid oleh sitokrom P450 (penambahan gugus
fungsional ex hidroksil)
• Konjugasi dengan sulfat dan asam glukoronat  larut dalam air
 dapat diekskresi lewat urine dan empedu
11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 31
DETEKSI/DETERMINASI HORMON
1. Bio-assay
2. Chemical assay
3. Competitive Protein Binding
4. Radio-Immunoassay (RIA)
5. Radio-Receptor Assay (RRA)
6. Enzyme Linked-Immunosorbent
Assay (ELISA)

Prinsip Pengukuran hormon dengan ELISA

Sumber: Guyton and Hall. Textbook of Medical Physiology 11 th Ed pp 916

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 32


Review:
 Bagaimana perbedaan hormon steroid dan peptide
(sifat kimia dan letak reseptor)?
 Apa yang terjadi setelah ikatan hormon-reseptor?
 Bagaimana protein G mengaktivasi sel?
 Apa fungsi Adenylate cyclase dan PLC?
 Bagaimana tyrosine kinase dapat mengaktivasi sel?

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 33


Sistem saraf mempengaruhi sekresi hormon

Sumber: Vander et al. Human Physiology: The Mechanism of Body Function 8 th ed pp:274

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 34


Interaksi sistem endokrin dan saraf
Menyusu (isapan)  impuls ke hipotalamus 
stimulir neuron neurosekretori di nuklues supra
optik dan para ventrikular untuk mensintesis
oksitosin  transport sepanjang akson 
disekresikan dari pituitari posterior  kontaksi sel-
sel mioepitelial kelenjar mammae  pengeluaran
air susu

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 35


Pengaturan Endokrin Pada Vertebrata
SISTEM
HIPOTHALAMUS HIPOFISA

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 36


Sekarang telah diketahui hampir semua
tenunan mensekresikan sinyal kimiawi
yang berperan sebagai hormon: jantung,
sel-sel kekebalan, lambung, usus, sel-sel
tulang, hati, kulit, sel-sel glial, dsb.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 37


SISTEM HYPOTALAMUS- PITUITARI ANTERIOR
HIPOTALAMUS

GnRH GRH SS TRH PIH PRH CRH

+ PITUITARI
+ - - ++ - + +
FSH dan LH Hormon TSH Prolaktin ACTH
Pertumbuhan
ANTERIOR

GONAD : HATI dan Organ & Tiroid Kel. Korteks


Est, Pog, sel lain: jaringan :T3,T4 Ambing Adrenal
Tes IGF-1

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 38


Sumber: Vander et al. Human Physiology: The Mechanism of Body Function 8 th ed pp:279

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 39


Mekanisme Umpan balik:
 Umumnya merupakan umpan balik negatif 
melalui aksis hipotalamus-hipofisis
 Selain itu ada umpan balik positif  meningkatnya
LH pada saat fase periovulatori akibat peningkatan
produksi estrogen oleh folikel
 Pola hormon dapat dibagi sebagai diurnal/nokturnal
or sirkadian  dipengaruhi oleh tidur atau cahaya

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 40


Mekanisme umpan balik negatif

Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:365

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 41


Mekanisme umpan balik positif

Sumber: Applied Animal Endocrinology pp:2

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 42


HIPOTALAMUS
Terletak di dasar otak, dibatasi:
- Anterior  chiasma opticus
- Posterior  mammilary body
(corpus mammilaris)
- Dorsal  thalamus
- Ventral  os sphenoideus

 Ukuran: + 1/300 otak


 Memproduksi peptida dan
amine yang mempengaruhi
kel. pituitari
 Merupakan pusat pengatur
sistem nervus otonom

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 43


Sumber: Vander et al. Human Physiology: The Mechanism of Body Function 8 th ed pp:278

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 44


Hipofise anterior dan posterior berasal dari
jaringan embryonal yang berbeda

• Adenohipofise berasal
dari Rathke pouch
(roof of oral embryonic
ectoderm)
• Neurohipofise berasal
dari neural ectoderm
(floor of 3rd ventricle)

Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:366

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 45


KELENJAR PITUITARI = HIPOFISIS
Terdiri dari :
- Adenohipofisis (pars distalis atau lobus anterior)
- Neurohipofisis (pars nervosa atau lobus posterior)
- Pars intermedia (lobus intermediet)
- Pars tuberalis

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:624

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 46


Histologi Adenohipofise/anterior pituitary
Bagian terbesar adenohipofise ialah pars distalis. Dengan pewarnaan
hematoxylin dan eosin, terdapat 3 jenis sel yang berbeda jelas di antara sel-
sel epitel:
Acidophils sitoplasma berwarna merah atau orange
Basophils sitoplasma berwarna kebiruan
Chromophobes sitoplasma tidak terwarnai dengan baik
Gambar: Pars distalis seekor kucing (pewarnaan H&E).

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 47


Sel-sel yang mengandung hormon glikoprotein :
Asidofil Somatotrop yang memproduksi growth hormone
Laktotrop yang memproduksi prolactin

Basofil Sel-sel yang mengandung hormon glikoprotein:


Tirotrop yang memproduksi thyroid stimulating
hormone
Gonadotrop yang memproduksi luteinizing
hormone atau follicle-stimulating hormone
Kortikotrop yang memproduksi
adrenocorticotrophic hormone
Kandungan karbohidrat yang tinggi dari hormon di
dalam asidofil menyebabkan sel-sel ini berwarna
ungu cerah dengan pewarnaan PAS

Chromophobes Ini adalah sel-sel yang tidak mengandung


hormon ataupun hanya minimal Banyak sel
chromophobe adalah asidofil atau basofil yang
mengalami degranulasi (tidak mengandung
hormon). Chromophobes bisa juga adalah stem
11/14/2015
cells yang belum berdiferensiasi (belum
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 48
Histologi dari Neurohipofise/posterior
pituitary

Bagian terbesar dari neurohipofise dibangun terutama oleh unmyelinated axons sel-
sel neurosekretoris hypotalamus. Axon-axon ini berasal dari sel-sel di nukleus-nukleus
paraventrikular dan supraoptikus di hipotalamus. Neuron-neuron ini mensekresi
oksitosin atau antidiuretic hormone
Herring bodies granulanya mengandung oksitosin atau antidiuretic hormone

MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I


11/14/2015
(ENDOKRIN)
49
PARS INTERMEDIA

- Pada kulit ikan, reptil dan amfibia ada sel2 yang disebut melanophore
yang mengandung granul2 melanin
- Mamalia dan unggas mempunyai sel2 yang mengandung melanin
- Hormon pars intermedia : MSH (melanocyte Stimulating Hormone =
Melanotropin ( MSH dan  MSH)
- Sel2 pars intermedia dan corticotropin dari pars anterior mensintesa
Pro-opiomelanocortin (POMC) yang juga disintesa di hipotalamus dan
bagian lain otak
- POMC di pars anterior dihidrolisa menjadi:
ACTH,  -LPH,  -endorfin, dan -MSH
- Di pars intermedia POMC dihidrolisa menjadi:
 MSH,  MSH, CLIP (Corticotropin Like Intemediate Lobe
Peptide), -LPH dan  -endorfin

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 50


KELENJAR PINEAL DAN MELATONIN

• Aktivitasnya dipengaruhi jumlah cahaya  third eye


• Melatonin merupakan derivate serotonin (sleep state vs wakefulness)
• Sekresi melatonin distimulasi oleh kondisi gelap

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:643

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 51


Hormone Major target organ(s) Major Physiologic Effects

Promotes growth (indirectly),


Growth hormone Liver, adipose tissue control of protein, lipid and
carbohydrate metabolism

Thyroid-stimulating Stimulates secretion of


Thyroid gland
Adenohipofise hormone thyroid hormones
(Anterior Adrenocorticotropic Stimulates secretion of
Adrenal gland (cortex)
Pituitary) hormone glucocorticoids

Prolactin Mammary gland Milk production

Control of reproductive
Luteinizing hormone Ovary and testis
function

Follicle-stimulating Control of reproductive


Ovary and testis
hormone function

Antidiuretic hormone Kidney Conservation of body water


Neurohipofise
(Posterior
Stimulates milk ejection and
Pituitary) Oxytocin Ovary and testis
11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN)
uterine contractions
52
Review:
 Apa itu negative feedback mechanism?
 Perbedaan antara adenohipofise dan neurohipofise?
 Perbedaan hormon yang disekresikan?
 Apa fungsi aliran portal hipotalamus-hipofise?

video

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 53


11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 54
Thyroid
Kelenjar Tiroid terdiri dari 2 lobus
berlokasi dibagian depan leher tepat diatas laring dekat trakhea

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:628

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 55


Hormon-hormon yang diproduksi
kelenjar tiroid
Tetraiodothyronine (thyroxin or T4) :
Yang akan diubah menjadi bentuk aktif dalam sel
tubuh
Triiodothyronine (T3) :
Bentuk aktif (2-4x) lebih kuat dibandingklan T4
20 % diproduksi dalam tiroid and 80 % berasal dari
diiodinated T-4
rT3  tidak aktif
Calcitonin

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 56


Hormon bersirkulasi dalam 2 bentuk
Type Percent
bound to 70%
1.Total T4 adalah bentuk thyroxine-
umum yang banyak binding globulin
ditemukan yang terikat (TBG)
pada plasma protein bound to 10-15%
albumin. transthyretin or
"thyroxine-binding
prealbumin" (TTR
2. Free, or T4 yang or TBPA)
tidak terikat adalah bound to 15-20%
bentuk aktif yang dapat albumin
bekerja pada sel-sel unbound T4 (fT4) 0.03%
tubuh .
unbound T3 (fT3) 0.3%

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 57


Hormon Tiroid
• Disintesis dari tirosin dan iodin
• Tirosin  bagian dari tiroglobulin yang dibentuk di sel folikel
dan disekresikan ke lumen folikel
• Iodin diubah menjadi iodida di usus dan ditransport ke kel.
Tiroid
• Iodida akan berikatan dengan tirosin membentuk
monoiodotirosin atau diioditirosin
• 2 molekul diioditirosin  tetraioditironin (T4)
• 1 molekul monoiodotirosin dan 1 molekul diioditirosin 
triiodotrironin (T3)
• Enzim : tiroperoksidase dan hidrogen peroksidase
• Sebagian besar T3 dibentuk di luar kel. tiroid melalui proses
deiodinasi T4 (di hati, ginjal dan otot)  5’-monodeiodinase
• Di dalam pemb. darah  hormon tiroid berikatan dengan
protein plasma (TBG, albumin, thyroxin-binding prealbumin)

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 58


Sintesa dan Pelepasan Hormon Tiroid

Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5th Edition (2013) pp 376

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 59


SINTESA HORMON TIROID
1. Sintesa tiroglobulin

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 60


2. Pengambilan iodine, sintesa dan penyimpanan
hormon tiroid

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 61


3. Sekresi hormon tiroid

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 62


Sintesa dan Pelepasan Hormon Tiroid

Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5th Edition (2013) pp 376

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 63


Kontrol Sekresi Hormon Tiroid

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:630

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 64


Fungsi Hormon Tiroid
Hormon ini penting / essential untuk hidup karena perannya
dalam metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan.

Fungsi Primer adalah produksi thyroxin, yaitu hormon yang


dapat mempertahankan level metabolisme optimum
◦ Menstimulasi konsumsi oksigen pada sel
◦ Terlibat dalam metabolisme lipid, KH dan protein
◦ Pertumbuhan normal dan proses pematangan

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 65


Efek hormon Tiroid

Increases cardiac output


Increases heart rate
Increases ventilation rate
Increases basal metabolic rate
Development of brain
Thickens endometrium

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 66


Serum T3 dan T4 in species
Spesies T4 (mg/dl) T3 (ng/dl)

Equine 1.63 + 0.51 77.1 + 45.75


Bovine 6.22 + 2.03 92.5 + 53.61
Caprine 3.45 + 0.47 145.9 + 29.32
Ovine 4.41 + 1.13 99.6 + 27.34
Porcine 3.32 + 0.80 89.8 + 36.7
Canine 1.51 + 0.38 96.2 + 21.39
Feline 2.02 + 0.61 64.7 + 20.62

Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th Edition (2013) pp 379

MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I


11/14/2015
(ENDOKRIN)
67
Hipotiroidismus

Sumber: Canine and Feline Endocrinology 4 th Edition (2015) pp 86-89

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 68


Hipotiroidismus vs Hipertiroidismus

Kiri: An 8-year-old male Chesapeake Bay Retriever with hypothyroidism. Note the poor hair coat, lethargic appearance, myxedema of the face with drooping of the
eyelids (B) with hypothyroidism and endocrine alopecia. Note the truncal alopecia and hyperpigmentation, which have spared the head and extremities, in both dogs
Kanan: A, Hyperthyroid 13-year-old cat showing severe emaciation due to severe hyperthyroidism, C, Hyperthyroid cat choosing the cool cage floor rather
than a warm fleece pad. D, Hyperthyroid cat with marked ventroflexion of the head, a finding suggestive of concomitant thiamine or potassium deficiency.

Sumber: Canine and Feline Endocrinology 4 th Edition (2015) pp 86-89

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 69


Hamburger thyrotoxicosis
Suatu hipertiroidisme pada manusia akibat memakan hamburger yang
dagingnya terkontaminasi hormon tiroksin (kelenjar tiroid ikut digiling
bersama daging-daging lain)
Tampak kadar TSH tertekan selama kadar Tiroksin (T4) tinggi

MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I


11/14/2015
(ENDOKRIN)
70
Parathyroid

Pada mamalia terdiri dari 2 Kelenjar tiroid mengatur


pasang, berbentuk seperti metabolisme tubuh dan tidak
kacang dan berlokasi dekat mempunyai efek pada level calcium
/sisi kelenjar tiroid Kelenjar parathyroid mengatur level
kelenjar inferior dan calcium dan tidak mempunyai efek
superior pada metabolisme
11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 71
Fungsi normal kelenjar Parathyroid

Memproduksi hormon parathyroid (PTH), parathyrin ,


hormon yang mengatur kadar calcium dalam tubuh, darah,
sistem syaraf dan tulang  meningkatkan kadar calcium
darah
High calcium, almost certainly have a parathyroid problem.
Satu-satunya fungsi dari kelenjar paratiroid adalah
mengatur calcium dalam skala /range yang sempit (± 5%)

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 72


11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 73
Kontrol Sekresi Hormon Paratiroid
Hormon paratiroid dilepaskan sebagai respon terhadap
konsentrasi Kalsium bebas yang rendah dalam cairan
ekstraseluler
Ketika konsentrasi kalsium turun di bawah normal, terjadi
peningkatan tajam sekresi hormon paratiroid
Sel paratiroid memonitor konsentrasi kalsium ekstraseluler
via suatu protein membran integral yang berfungsi sebagai
calcium-sensing receptor.

Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th Edition (2013) pp 403

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 74


Efek Fisiologis Hormon Paratiroid
Mobilisasi kalsium dari tulang : menstimulir osteoclasts untuk
menyerap mineral tulang, melepaskan kalsium ke dalam darah.

Meningkatkan absorpsi kalsium dari usus halus tetapi secara


tidak langsung dengan cara menstimulir produksi bentuk aktif
vitamin D di dalam ginjal

Menekan hilangnya kalsium dalam urin dengan cara


menstimulir reabsorpsi tubuler kalsium. Efek PTH terhadap
ginjal juga menstimulir dikeluarkannya fosfat dalam urine

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 75


11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 76
Exessive PTH
The bones will continue to release their
calcium into the blood

1. Bones have too little calcium (osteopenia


and osteoporosis )

2. Bone has larger "pores" and less bone


mass.

High levels of parathyroid hormone for


several years: Bone become brittle and much
more prone to fractures

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 77


Bone Density DEXA Scan
(adopted by the World health Organization).
(human)

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 78


Hipercalcemia adalah tidak normal !!!!!
Hipercalcemia dapat terjadi karena
1. Penyakit paratiroid  97% kasus karena hiperparatiroidism
2. Cancer < 3% , kanker metastatic pada tulang
3. Sarcoidosis  sistem kekebalan tubuh terlalu berlebihan karena
alasan yg tdk jelas
4. Excess Vitamin D Intake Terjadi peningkatan absorpsi Ca dan
effek pada ginjal yg tdk mengeluarkan calcium dalam urin
5. Certain Drugs
6. Paget's Disease of the Bone (osteitis deformans) adalah penyakit
kronis deformitas tulang yg terjadi pd satu daerah atau lebih
sehingga terjadi patah tulang berlebih

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 79


Vitamin-D (Calcitriol)
Hormon lipophilik yang dihasilkan oleh ginjal dengan target
organ pada usus dan Berfungsi untuk meningkatkan
penyerapan Ca2+ di usus

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 80


Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th Edition (2013) pp 403

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 81


Kalsitonin (Calcitonin)
Kalsitonin adalah hormon peptida yang diketahui
berperan dalam metabolisme Kalsium dan Fosfor.
Pada mamalia, sumber utama kalsitonin adalah
dari sel-sel parafolikuler atau sel-sel C kelenjar
tiroid. (Pada unggas, ikan, dan amfibi, kalsitonin
disekresikan dari glandula ultimobrachialis)
Kalsitonin mempunyai kemampuan menurunkan
kadar kalsium dan fosfat darah

Hypercalcemia akan meningkatkan Kalsitonin

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 82


Efek Fisiologis Kalsitonin
Tulang: Kalsitonin menekan resorpsi tulang dengan
menghambat aktivitas osteoclasts (suatu jenis sel yang
“mencerna” matriks tulang, melepaskan kalsium dan fosfor
ke darah).
Ginjal: Kalsium dan Fosfor dicegah terbuang bersama urin
dengan cara reabsorsi pada tubuli ginjal. Kalsitonin
menghambat reabsorpsi tubular kedua ion ini, mengakibatkan
peningkatan laju pengeluaran ion-ion ini bersama urin
Terdapat perbedaan antar spesies dalam hal pentingnya
Kalsitonin sebagai faktor yang mempengaruhi homeostasis
kalsium. Pada ikan, rodensia, dan beberapa hewan domestik,
Kalsitonin ternyata berperan penting dalam homeostasis
kalsium. Peran kalsitonin dalam pengaturan konsentrasi
kalsium darah sangat kecil.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 83


PENGATURAN PLASMA Ca2+

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 84


ADRENAL
Kelenjar anak ginjal/suprarenal
Aldosteron, Cortisol, androgen, Epinefrin dan Norepinefrin

Kedua kelenjar adrenal berlokasi


pada anterior dari ginjal, Lokasi
tepatnya relatif terhadap ginjal dan
bentuknya, bervariasi di antara
spesies

Sayatan suatu adrenal mamalia


menunjukkan 2 daerah yang
berbeda: Korteks Adrenal dan
Medula Adrenal, gambar di kiri:
kelenjar adrenal domba

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 85


Korteks dan Medula Adrenal

Medula Adrenal (Adrenal medulla): sumber katekholamin epinefrin dan


norepinefrin. Sel utamanya adalah sel kromafin (chromaffin cell). Medula
secara sangat kaya diinervasi oleh serat-serat simpatetik preganglion,
sesungguhnya medula adalah ekstensi dari sistem syaraf simpatis

Korteks Adrenal (Adrenal cortex): mensekresi beberapa jenis hormon


steroid (glukokortikoid, mineralokortikoid, dan sejumlah lainnya).

Medula dan korteks adalah 2 organ endokrin yang berbeda secara


fungsional, dan mempunyai asal embrional yang berbeda. Medula
berasal dari ektoderm (neural crest), sementara korteks
berkembang dari mesoderm. Pada beberapa spesies, misalnya
amfibi dan ikan-ikan tertentu, korteks dan medula adrenal adalah 2
organ terpisah.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 86


Pengaturan Sekresi Hipotalamus

Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th Edition (2013) pp 385

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 87


Pada kelenjar hipofise, ACTH diproduksi dalam suatu
proses yang juga menghasilkan beberapa hormon lain

Lipotropin:
Mempunyai efek lipolitik lemah, kepentingannya
terutama sebagai prekursor bagi beta-endorphin.

Beta-endorphin dan Met-enkephalin:


Peptida opioid dengan efek penghilangan rasa sakit
dan euforia

Melanocyte-stimulating hormone (MSH):


Mengatur pigmentasi melanin kulit pada kebanyakan
vertebrata.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 88


Bagan Histologi Adrenal dan
JALUR HIPOTALAMUS – PITUITARI – ADRENAL

Aldosteron
Kortisol
Hormon seks dan
anabolik
Epinefrin dan
norepinefrin

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 89


Kerja ACTH pada sel adrenal

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 90


Korteks Adrenal
Korteks adrenal adalah pabrik bagi steroid-steroid adrenal.
Paling tidak ada 2-3 lusin steroid-steroid berbeda yang disintesa dan
disekresikan dari tenunan ini

Kelas Steroid Representasi Efek


Mineralo- Aldosteron Homeostasis
Kortikoid Na+,K+dan
air

Gluko- Kortisol Homeostasis


kortikoid glucose

Sex hormon Androgen Anabolik

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 91


11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 92
Reseptor hormon adrenal
Reseptor mineralokortikoid berikatan baik
pada aldosteron dan kortisol dengan afinitas
yang seimbang

Pada sel-sel yang berespons terhadap


aldosteron, kortisol secara efektif di
hancurkan, menyebabkan aldosteron
berikatan ke reseptornya tanpa persaingan

Sel-sel target untuk aldosteron memiliki enzim


11-beta-hydroxysteroid dehydrogenase, yang
tidak ada pengaruhnya terhadap aldosteron,
tetapi mengkonversi kortisol ke kortison, yang
hanya memiliki afinitas sangat rendah
terhadap reseptor mineralokortikoid.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 93


Mineralokortikoid
Pengaturan sekresi aldosteron

Regulasi minerolokortikoid tidak diatur oleh hormon tropic (hipofise)


tetapi oleh macula densa di tubulus distalis yang memonitor [Na+] di
cairan tubulus Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 Edition (2013) pp 387
th

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 94


Aksi aldosteron pada tubulus ginjal
Target utama aldosteron ialah tubulus distalis ginjal, dimana ia
menstimulir pertukaran Na dan K

Aldosteron menstimulir
transkripsi gen yang
mengkode sodium-
potassium ATPase,
menuju ke peningkatan
jumlah "sodium pumps"
pada membran
basolateral dari sel-sel
epitel tubuler

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 95


Glukokortikoid

Pada mamalia, glukokortikoid dengan aktivitas utama


adalah kortisol, juga dikenal sebagai hidrokortison
(hydrocortisone).
Pada rodensia, kortikosteron adalah glukokortikoid
utama
Sering diresepkan karena sifat anti peradangan dan sifat
imunosuppresifnya.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 96


Efek Fisiologis Glukokortikoid
Efek terhadap metabolisme
Stimulasi glukoneogenesis, terutama
pada hati
Mobilisasi asam amino dari tenunan
ekstrahepatik: Ini berperan sebagai
substrat untuk glukoneogenesis.
Hambatan uptake glukose pada otot
dan tenunan lemak: Suatu
mekanisme untuk mengkonservasi
glukose.
Stimulasi pemecahan lemak pada
tenunan lemak: produksi energi
pada tenunan seperti otot, dan
gliserol menyediakan substrat lain
untuk glukoneogenesis.
Efek terhadap inflamasi dan fungsi
kekebalan

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:635

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 97


Hypoadrenocortism (Addison disease)
Defisiensi sekresi glukokortikoid dan mineralokortikoid
• weak pulse
• Bradycardia
• Prolonged capillary refill time
• severe mental slowness
• profound muscle weakness
• Electrolyte abnormalities consisting of severe hyponatremia and
hypochloremia associated with hyperkalemia

Dogs and cats with primary hypoadrenocorticism exhibit a subnormal


response to corticotropin administration

In the case of secondary hypoadrenocorticism, caused by a pituitary


deficiency of corticotropin, the endogenous corticotropin concentrations are
typically decreased (<
20 pg/mL). The response to exogenous corticotropin is diminished, but not
as dramatically as for primary hypoadrenocorticism

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 98


Hyperadrenocortism (Conn’s syndrome)
Oversekresi aldosterone
Penyebab: tumor adrenal, hyperplasia adrenal
electrolyte changes of hypokalemia (increased plasma K+), hypernatremia
(elevated plasma Na+), and metabolic alkalosis (increased pH; opposite
of Addison’s disease)

In cats with bilateral adrenal hyperplasia, hypertension, blindness, and renal


failure are more common than signs of hypokalemia

Treatment of hyperaldosteronism consists of potassium supplementation


(oral and intravenous), spironolactone, and calcium channel blockers for
hypertension.

Surgical removal of the adrenal tumor is usually curative.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 99


Medula Adrenal Medula adrenal ekuivalen
dengan sel postganglionic
saraf simpatis

Epinefrin merupakan
katekolamin utama yang
disekresikan medulla
adrenal

Pengecualian pada ayam,


lumba-lumba dan fetus
norepinefrin lebih dominan
dibanding epinefrin

Sintesis epinefrin dan NE


dipicu oleh pelepasan asetil
kolin dari saraf
preganglionik

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 100


Efek metabolik epinefrin
Stimulasi lipolisis pada sel-sel
lemak: ini menyediakan asam-
asam lemak untuk produksi
energi pada banyak tenunan
dan membantu konservasi
cadangan-cadangan glukosa
darah yang menurun
Peningkatan laju metabolisme:
konsumsi oksigen dan
produksi panas meningkat di
seluruh tubuh sebagai respons
terhadap epinefrin. Hormon-
hormon Medula juga
menyebabkan pemecahan
glikogen pada otot skelet untuk
menyediakan glukosa bagi
produksi energi

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 101


Efek Fisiologis Hormon-hormon Medula
Peningkatan laju dan kekuatan kontraksi otot jantung: terutama
efek epinefrin bekerja melalui reseptor-reseptor beta

Konstriksi pembuluh darah: NE, khususnya, menyebabkan


vasokonstriksi yang meluas, berakibat peningkatan resistensi dan
tentunya tekanan darah arteri

Dilatasi bronkiol: membantu ventilasi pulmonal  obat asthma

Dilatasi pupil mata: terutama penting bila hewan berada dalam


situasi terkepung oleh musuh-musuhnya, dalam keadaan cahaya
yang kurang

Inhibisi beberapa proses yang "non-essential": contoh adalah


inhibisi sekresi gastrointestinal dan aktivitas motorik

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 102


Epinephrine (higher affinity than Norepinephrine) with β2  more metabolic effect
Cause dilatation in blood vessel di heart and skeletal muscle
Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th Edition (2013) pp 392

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 103


Adrenergic receptors
Norepinephrine (higher affinity than Epinephrine)

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 104


Respon terintegrasi stress

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 105


Pankreas
Bagian endokrin pankreas
terdiri dari banyak klaster
kecil sel-sel yang disebut
islets of Langerhans (islets).
Manusia memiliki 1 juta islets.
Histologis, islets tampak
sebagai kelompok sel-sel yang
relatif pucat dikelilingi oleh
tenunan eksokrin yang
berwarna lebih gelap (gambar
kanan: 3 islets pada pankreas
seekor kuda)

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 106


Pankreas
Fungsi Endokrin dan Fungsi Non-
endokrin
Fungsi non-endokrin sebagai
akibat aktivitas bagian eksokrin
pankreas -> pencernaan
Bagian endokrin pankreas
terwujud dalam bentuk islets of
Langerhans yang mengandung 4
jenis sel:
◦ Sel-sel beta (60%)  hormon insulin
◦ Sel-sel alpha (25%) hormon
glukagon
◦ Sel-sel D (10%)  somatostatin
◦ Sel-sel F atau PP  Pancreatic
polypeptide (parakrin) Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th Edition (2013) pp 392

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 107


Fungsi hormon pankreas :
1. Menyimpan glukosa dari makanan dalam bentuk
glikogen dan lemak (insulin)
2. Menggerakan cadangan energi pada saat lapar /
kerja / stress (glukagon)
3. Mempertahankan dan mengusahakan kadar
glukosa darah tetap pada batas normal
4. Merangsang pertumbuhan

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 108


Insulin
Insulin adalah pemain utama dalam kontrol metabolisme
intermedier.
Insulin mempunyai peranan menonjol dalam metabolisme
karbohidrat dan metabolisme lemak, juga mempunyai
pengaruh penting dalam metabolisme protein dan mineral.

Menurunkan konsentrasi glukosa, asam lemak dan asam


amino dalam darah  konversi intraselular  anabolisme
Konsekwensinya adalah, gangguan-gangguan dalam
keberadaan insulin menyebabkan efek yang luas dan
merusak terhadap banyak organ dan tenunan.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 109


Ringkasan Kerja Hormon Pankreas

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:642

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 110


11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 111
Insulin dan Metabolisme Karbohidrat
Glukosa dibebaskan dari karbohidrat makanan seperti tepung
atau sukrosa, secara hidrolisis di dalam usus halus, dan
kemudian diserap ke dalam darah

Konsentrasi glukosa yang meningkat dalam darah


menstimulir pelepasan insulin (umpan balik positif), dan
insulin bekerja pada seluruh sel-sel tubuh untuk menstimulir
uptake (kecuali di otak, hati, eritrosit dan leukosit), utilisasi, dan
penyimpanan glukosa.

Satu efek insulin yang sudah diketahui ialah menurunkan


konsentrasi glukosa darah. Hal penting lain ialah begitu
kadar glukosa darah menurun, sekresi insulin berhenti

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 112


Efek insulin terhadap metabolisme glukosa
bervariasi tergantung pada tenunan targetnya.
Insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam otot,
tenunan lemak dan beberapa tenunan lain difusi yang
difasilitasi hexose transporters

Insulin menstimulir hati untuk menyimpan glukosa yang


diserap usus dalam bentuk glikogen polimer tersimpan.

Tanpa adanya insulin, sintesa glikogen di hati berhenti


dan enzim-enzim yang bertanggung jawab dalam
pemecahan glikogen, akan menjadi aktif. Pemecahan
glikogen tidak hanya distimulir oleh ketiadaan insulin,
tetapi juga oleh adanya glukagon, yang disekresikan bila
kadar glukosa darah jatuh di bawah batas normal.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 113


Insulin dan Metabolisme Lemak
Insulin mendorong sintesa asam-asam lemak pada hati. Insulin menstimulir
sintesa glikogen di hati. Namun, ketika glikogen sudah terakumulasi banyak
(sekitar 5% dari massa hati), maka sintesa berikutnya akan dihambat. Bila hati
sudah jenuh (saturated) dengan glikogen, tambahan glukosa yang diambil oleh
hepatocytes akan dialihkan ke jaras yang menuju sintesa asam-asam lemak

Insulin menghambat pemecahan lemak pada adipose tissue dengan


menghambat lipase intraseluler (yang meng-hidrolisa trigliserida untuk melepaskan
asam-asam lemak).

Insulin mempunyai efek pencadangan-lemak. Tidak hanya hampir semua sel


didorong untuk mengoksidasi karbohidrat (bukan lemak), untuk energi, tetapi
insulin juga secara tidak langsung menstimulir akumulasi lemak pada adipose
tissue.
Insulin juga meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase di endothelium kapiler
ekstrahepatik  pergerakan asam lemak ke adiposa

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 114


Efek lain Insulin
Selain efek insulin yang memaksa masuknya glukosa ke dalam sel, insulin
juga menstimulir uptake asam-asam amino, yang menyumbang pada efek
anabolik menyeluruh. Hal ini mengakibatkan gluconeogenesis dihambat
karena jumlah asam amino menipis (habis untuk anabolisme)
Ketika kadar insulin rendah, misalnya waktu berpuasa, keseimbangan didorong
ke arah degradasi protein intraseluler

Insulin juga meningkatkan permiabilitas banyak sel-sel terhadap ion-ion K,


Mg, dan PO4. Efek terhadap K ini penting secara klinis. Insulin mengaktifkan
sodium –potassium ATPases pada banyak sel-sel, menyebabkan aliran K masuk
ke dalam sel-sel. Dalam keadaan tertentu, injeksi insulin dapat membunuh
pasien karena kemampuannya untuk secara akut menekan konsentrasi K
plasma

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 115


Reseptor insulin adalah suatu
tyrosine kinase
Perikatan insulin ke subunit alpha
menyebabkan sub-unit beta
memfosforilase dirinya sendiri
(autophos-phorylation), sehingga
mengaktifkan sifat katalitik reseptor.
Reseptor yang diaktifkan ini
kemudian memfosforilase sejumlah
protein-protein intraseluler, yang
lalu merubah aktivitasnya
(merupakan respons biologiknya).

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 116


Glucagon
Glucagon memiliki peran utama
dalam mempertahankan
konsentrasi normal glukosa dalam
darah, dan sering digambarkan
mempunyai efek berlawanan
dengan insulin. Yakni, glukagon
meningkatkan kadar glukosa darah
Efek utama glukagon ialah
menstimulir peningkatan
konsentrasi glukosa dalam darah
Glukagon menstimulir pemecahan
glikogen yang tersimpan di hati
Glukagon mengaktifkan hepatic
gluconeogenesis
11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 117
Kontrol Sekresi Glukagon

Glucagon disekresikan sebagai respons terhadap hipoglikemia ( konsentrasi


glukosa yang rendah dalam darah)
Dua keadaan lain juga memicu sekresi glukagon:
◦ Peningkatan kadar asam-asam amino darah, seperti sehabis menyantap
makanan yang tinggi proteinnya. Dalam hal ini, glukagon merubah asam-asam
amino yang berlebih menjadi glukosa dengan cara meningkatkan
glukoneogenesis
◦ Olah raga: dalam hal ini, tidak jelas apakah stimulus aktualnya adalah olah raga
itu sendiri atau menurunnya kadar glukosa darah akibat olah raga tersebut
Sekresi glukagon dihambat oleh kadar glukosa darah yang tinggi

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 118


Pankreas diinervasi oleh system saraf otonom
(adrenergic dan kolinergik)

Interaksi dengan reseptor α

Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th Edition (2013) pp 399

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 119


PENGARUH HORMON
PANKREAS PADA
METABOLISME
GLUKOSA

MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I


11/14/2015
(ENDOKRIN)
120
HORMON PERTUMBUHAN
(SOMATOTROPIN / GH)
Dihasilkan oleh kelenjar hipofisa anterior
dalam jumlah banyak sejak lahir sampai
dengan akil balik.
Pada saat akil balik, produksi menurun
tetapi tidak berhenti sama sekali
Merupakan hormon polipeptida

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 121


Efek Fisiologis Growth Hormone
Efek langsung - hasil dari perikatan GH ke reseptornya
pada sel-sel, misalnya sel-sel lemak (adipocytes) memiliki
reseptor GH. GH menstimulir adipocyte untuk memecah
trigliserida dan menghambat kemampuan sel-sel itu untuk
mengambil dan meng-akumulasi lipida yang bersirkulasi

Efek tidak langsung - dimediasi terutama oleh insulin-like


growth factor-1 (IGF-1), suatu hormon yang disekresi oleh
hati dan tenunan lain sebagai respons terhadap GH.
Sebagian besar efek pertumbuhan GH sebenarnya
disebabkan oleh IGF-1 yang bekerja terhadap sel-sel
targetnya.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 122


Efek Fisiologis Growth Hormone

Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:626

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 123


Efek Pertumbuhan
Merangsang sel prekursor untuk berdiferensiasi dan
merangsang sekresi IGF-1 yg merupakan faktor utama
dalam pertumbuhan otot (akan menstimulasi mitosis,
menstimulir uptake asam amino dan sintesa protein pada
otot dan tenunan-tenunan) dan menstimulir proliferasi
Chondrocytes (cartilage cells), sehingga menghasilkan
pertumbuhan tulang. GH tidak mempunyai efek langsung
terhadap pertumbuhan tulang dalam menstimulir
diferensiasi chondrocytes

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 124


Efek Metabolik GH
Metabolisme Protein: Pada umumnya, GH menstimulir anabolisme
protein pada banyak tenunan. Efek ini meningkatkan uptake asam
amino, meningkatkan sintesa protein dan menurunkan oksidasi
protein.

Metabolisme lemak: GH memperkuat utilisasi lemak dengan


menstimulir pemecahan trigliserida dan oksidasi pada adipocytes.

Metabolisme Karbohidrat : GH adalah satu dari sejumlah hormon


yang mempertahankan kadar glukosa darah tetap dalam kisaran
normal. GH sering disebut mempunyai aktivitas anti-insulin, karena
GH menghambat kemampuan insulin untuk menstimulir uptake
glukose pada tenunan perifer dan merangsang sintesa glukosa di hati.
Agak paradoks, adalah pemberian GH menstimulir sekresi insulin,
sehingga terjadi hiperinsulinemia.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 125


PENGATURAN SEKRESI GH

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 126


Growth hormone-releasing hormone
(GHRH) adalah peptida hipotalamus yang
menstimulir sintesa dan sekresi GH

Somatostatin (SS) adalah suatu peptida


yang diproduksi oleh beberapa tenunan
dalam tubuh, termasuk hipotalamus.
Somatostatin menghambat pelepasan GH
sebagai response terhadap GHRH dan
terhadap stimulator lain (misalnya
konsentrasi glukosa darah yang rendah)

Ghrelin adalah hormon peptida yang


disekresikan dari lambung. Ghrelin
berikatan dengan reseptor-reseptor pada
sel-sel somatotroph dan potensial
menstimulir sekresi GH

Level IGF-1 yang tinggi dalam darah menyebabkan penurunan


sekresi GH tidak saja secara langsung dengan menekan somatotroph,
tetapi juga dengan menstimulir pelepasan somatostatin dari hipotalamus.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 127


Kontrol Terhadap Growth Hormone

© Kenneth L. Campbell, 1997. All rights reserved.

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 128


AKSI GH

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 129


PENGATURAN INSULIN / GH

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 130


HORMON YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN

HORMON AKSI UTAMA

Hormon • Stimulasi pertumbuhan post natal,


pertumbuhan merangsang sel untuk berdiferensiasi dan
mensekresikan IGF yang menstimulasi
mitosis
• Stimulasi sintesa protein
Insulin • Stimulasi pertumbuhan fetus
• Stimulasi pertumbuhan postnatal dengan cara
menstimulasi sekresi IGF-1 dan aktivasi IGF-
1 reseptor (?)
• Stimulasi sintesa protein

MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I


11/14/2015
(ENDOKRIN)
131
HORMON AKSI UTAMA

Hormon tiroid •Memudahkan hormon pertumbuhan bekerja


•Merangsang perkembangan SSP

Testosteron •Stimulasi pertumbuhan pada saat pubertas,


dengan cara stimulasi sekresi hormon
pertumbuhan
•Perpanjangan tulang
•Stimulasi sintesa protein

Estrogen •Stimulasi pertumbuhan pada saat pubertas,


dengan cara stimulasi sekresi hormon
pertumbuhan
•Perpanjangan tulang
•Stimulasi sintesa protein

MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I


11/14/2015
(ENDOKRIN)
132
Hormon utama gastrointestinal

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 133


Hormon utama gastrointestinal

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 134


11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 135
THE END

11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 136


11/14/2015 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER I (ENDOKRIN) 137

Anda mungkin juga menyukai