Anda di halaman 1dari 5

MEKANISME

Apabila nyamuk menggigit orang, air liur nyamuk tersebut masuk ke kulit orang tersebut. Jika
nyamuk tersebut mengandung dengue, virus terbawa dalam air liurnya. Sehingga apabila
nyamuk tersebut menggigit orang, virusnya masuk ke dalam kulit orang tersebut bersama air liur
nyamuk. Virus tersebut tertanam dan memasuki sel darah putih orang tersebut. (Sel darah
putihnya seharusnya membantu pertahanan tubuh dengan memerangi ancaman, seperti infeksi.)
Ketika sel darah putih tersebut bergerak-gerak di dalam tubuh, virus memproduksi kembali (atau
memperbanyak diri). Sel darah putih bereaksi dengan cara memperbanyak protein pengisyarat
(apa yang disebut dengan sitokin), seperti faktor-faktor interleukin, interferon dan tumor
nekrosis. Protein ini menyebabkan demam, gejala yang menyerupai flu, dan rasa nyeri yang luar
biasa yang terjadi bersama dengue.
Jika seseorang menderita infeksi (serius), virus bereproduksi dengan lebih cepat. Dengan
semakin banyaknya virus, semakin banyak pula organ (seperti hati dansumsum tulang) yang
terkena dampaknya. Cairan dari aliran darah bocor melalui dinding-dinding pembuluh darah
kecil ke dalam rongga-rongga tubuh. Oleh karena itu, lebih sedikit darah yang bersirkulasi (atau
berputar di dalam tubuh) di dalam pembuluh darah. Tekanan darah orang tersebut menjadi sangat
rendah sehingga jantungnya tidak dapat memasok cukup darah ke organ vital (yang paling
penting). Sumsum tulang juga tidak dapat membuat cukup platelet yang dibutuhkan darah agar
bisa membeku dengan benar. Tanpa cukup platelet, orang tersebut akan memiliki masalah
pendarahan. Pendarahan adalah komplikasi berat dari dengue (satu dari masalah yang paling
berat yang diakibatkan oleh penyakit tersebut

PENCEGAHAN

 Advokasi, menggerakkan masyarakat, dan legislasi (undang-undang) harus digunakan agar


organisasi kesehatan masyarakat dan masyarakat menjadi lebih kuat.
 Semua bagian masyarakat harus bekerja bersama. Ini termasuk sektor umum (seperti
pemerintah), sektor swasta (seperti bisnisperusahaan), dan bidang perawatan kesehatan.
 Semua cara untuk mengendalikan penyakit harus harus terintegrasi (atau dikumpulkan),
sehingga sumber daya yang tersedia dapat memberikan hasil yang paling besar.
 Keputusan harus dibuat berdasarkan pada bukti. Ini akan membantu memastikan bahwa
intervensi (tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dengue) berguna.
 Wilayah di mana dengue menjadi masalah harus diberi bantuan, sehingga mereka dapat
meningkatkan kemampuan mereka untuk merespon dengan baik penyakit dengan usaha
mereka sendiri

Foging nyamuk demam berdarah dilakukan di dalam dan diluar rumah penduduk. Oleh karena
itu perlu persiapan yang matang, sosialisasi, dan kerjasama dengan penduduk. Ketika dilakukan
foging seluruh peralatan yang ada di dalam rumah harus diamankan, dan orang-orangnya harus
keluar rumah. Seluruh penampungan air yang ada di dalam rumah juga harus disikat, dikuras,
dibersihkan, dan ditutup rapat agar tidak menjadi sasaran nyamuk dewasa bertelur dan
berkembang biak. Demikian pula penampungan air yang ada di luar rumah semua dibersihkan,
saluran-saluran air dibebaskan dari hal-hal yang membuat tidak lancar atau menggenang. Oleh
karena itu upaya foging tidak sekedar nyemprot tetapi harus disesuaikan dengan sasaran yang
akan dicapai, dan disesuaikan dengan keamanan insektisida yang digunakan, dan tidak menjadi
beban berat bagi masyarakat, Upaya pengendalian nyamuk demam berdarah seharusnya menjadi
sudah bagian kita semua, masyarakat bisa melakukannya dengan mudah melalui pola hidup
bersih dan sehat. Foging hanya berdampak sementara, kecuali diikuti dengan upaya 3M dan pola
hidup bersih dan sehat.

PENYEBAB Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue.
Ini karena nyamuk tersebut menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia
alih-alih dari binatang.[15] Nyamuk ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh
manusia

PENGOBATAN ALTERNATIF
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok,
meskipun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji
kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah

ETIOLOGI Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama mungkin
memberi gejala sebagai demam dengue

TANDA & GEJALA


. Tanda – tanda perdarahan Penyebab perdarahan pada pasien demam berdarah adalah
vaskulopati, trombosipunio gangguan fungsi trombosit serta koasulasi intravasculer yang
menyeluruh. Jenis perdarahan terbanyak adalah perdarahan bawah kulit seperti retekia, purpura,
ekimosis dan perdarahan conjuctiva. Retekia merupakan tanda perdarahan yang sering
ditemukan. Muncul pada hari pertama demam tetepai dapat pula dijumpai pada hari ke 3,4,5
demam. Perdarahan lain yaitu, epitaxis, perdarahan gusi, melena dan hematemesis

Syok Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis menghilang setelah
demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan pada denyut nadi dan tekanan darah,
akral teraba dingin disertai dengan kongesti kulit. Perubahan ini memperlihatkan gejala
gangguan sirkulasi, sebagai akibat dari perembasan plasma yang dapat bersifat ringan atau
sementara. Pada kasus berat, keadaan umum pasien mendadak menjadi buruk setelah
beberapa hari demam pada saat atau beberapa saat setelah suhu turun, antara 3 – 7, terdapat
tanda kegagalan sirkulasi, kulit terabab dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki,
sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi cepat, lemah kecil sampai tidak teraba.
Pada saat akan terjadi syok pasien mengeluh nyeri perut
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu – satunya
manifestasi ialah uji tourniquet positif.
Derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
perdarahan lain.
Derajat III Didapatkan kegagalan sirekulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,
tekanan mulut, kulit dingin atau lembab dan penderita tampak gelisah.
Derajat IV Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak
terukur

Pengobatan
Cairan pengganti :  Larutan fisiologis NaCl  Larutan Isotonis ringer laktat  Ringer asetat 
Glukosa 5% (1,2,3)

PENCEGAHAN
Memutuskan rantai penularan dengan cara :

1. Menggunakan insektisida :  Malathion (adultisida) dengan pengasapan  Temephos


(larvasida) dimasukkan ketempat penampungan air bersih.

2. Tanpa Insektisida :  Menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1x
seminggu.  Menutup tempat penampungan air rapat – rapat.  Membersihkan halaman
rumah dari kaleng – kaleng bekas, botol – botol pecah dan benda lain yang memungkinkan
nyamuk bersarang.
KESIMPULAN
1. Demam berdarah dengue (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada
anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi,
yang biasanya memburuk pada hari kedua.
2. Virus dengue tergolong dalam grup Flaviviridae dengan 4 serotipe,
DEN – 3, merupakan serotie yang paling banyak.
3. Vektor utama dengue di Indonesia adalah Aedes Aegypti.
4. Gejala utama demam berdarah dengue (DBD) adalah demam,
pendarahan, hepatomegali dan syok.
5. Kriteria diagnosis terdiri dari kriteria klinis dan kriteria laboratoris.
Dua kriteria klinis ditambah trombosipenia dan peningkatan hmatokrit
cukup untuk menegakkan diagnosis demam berdarah dengue.
6. Penatalaksanaan demam berdarah dengue bersifat simtomatif yaitu
mengobati gejala penyerta dan suportif yaitu mengganti cairan yang
hilang. (DAPUS)Hadinegoro, Sri Rezeki H. Soegianto, Soegeng. Suroso, Thomas. Waryadi,
Suharyono. TATA LAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA. Depkes & Kesejahteraan
Sosial Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan Hidup 2001. Hal 1 – 33
DAFTAR PUSTAKA
WHO (2009). Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control
Widodo, dr.SPA (K).www. Penyakit Menular info. DEPKES. 4 Januari 2002

Anda mungkin juga menyukai