Anda di halaman 1dari 4

Tugas Modul Manusia dan Lingkungan

Nama : Evalin Ndoen


NIM : 20171101060
Mata Kuliah : Pembelajaran IPS di SD

Modul 1 - Halaman 13

1. Asal mula keberadaan mahluk manusia atau homo sapiens di bumi.


Manusia adalah mahluk yang paling kompleks di planet ini, berkaki dua, dan berotak
besar. Asal-usul manusia atau homo sapiens memiliki sejarah dan proses yang sangat
panjang. Manusia seperti kita sekarang ini telah mengalami evolusi terus-menerus kurang
lebih selama 3,8 juta tahun lamanya. Banyak teori yang mengatakan bahwa asal mula
manusia berasal dari kera dan pernyataan tersebut memang benar adanya, namun sebelum
kera, ternyata awal mula kita sebagai manusia adalah Prokariota. Berdasarkan ilmu sains,
manusia bermula dari Prokariota, Cyanobacteria, Eukariota, Choanoflagellate,
Platyhelminthes (Cacing pipih), Pikaia, Haikouichthys, Agnatha, Placodermi,
Cephalaspis, Coelacanth, Panderichthys, Tiktaalik, Acanthostega, Ichthyamuscutus,
Hynerpusterpuster, Semut , Carpolestes, Aegyptopithecus, Proconsul, Sivapithecus,
Ouranopithecus, Orrorin, Ardipithecus, Australopithecus, Homo erectus, Neanderthal,
dan terakhir adalah Homo sapiens.

2. Hidup dan kehidupan serta beda hidup dan mati.


Hidup dan kehidupan bukanlah hal yang sama. Dikatakan hidup apabila ada “eksistensi
vital” yang menandai. Hidup sama dengan ciri dari mahluk hidup seperti bernafas,
berkembang biak, bereproduksi, dan beradaptasi. Itulah yang disebut hidup. Sedangkan,
kehidupan sendiri adalah sebuah biota dan bukti adanya hidup yang dapat dilihat dari
interaksi antara mahluk biotik dan abiotic. Perbedaan antara hidup dan mati; Hidup
memiliki arti bahwa terjadinya eksistensi vital seperti yang telah disebutkan. hidup adalah
kebalikan dari mati dan mati adalah kebalikan dari hidup, sehingga kita dapat melihat
bahwa mati memiliki ciri-ciri yang berkebalikan dengan hidup.

3. Awal dari kehidupan hingga kehidupan modern sekarang ini.


Mahluk hidup tidak begitu saja exist di muka bumi ini. Tentunya, awal kehidupan
manusia terus dan menerus mengalami evolusi dari dulu sehingga seperti sekarang ini.
Dari prokariot menjadi homo sapiens itulah evolusi yang dialami oleh kita sebagai
manusia. Dari yang individual hingga menjadi mahluk sosial. Manusia modern
perkembangan dan peradaban sangat berevolusi cepat dan mengalami peningkatan yang
pesat. Dari jaman individualism hingga menjadi mahluk sosial modern yang saling
berinteraksi dan saling membutuhkan. Kehidupan modern merupakan kehidupan yang
mengalami perkembangan yang sangat pesat karena diikuti pula dengan perkembangan
teknologi yang semakin hari semakin canggih. Sangat berbeda dengan kehidupan awal
yang masih sangat primitive dan minim akan teknologi. Kehidupan modern juga disebut
sebagai peradaban lama yang telah diperbaharui menjadi peradaban baru yang
didalamnya terjadi sangat banyak sekali revolusi-revolusi yang mempengaruhi kehidupan
manusia.

4. Lingkungan hidup manusia.


Manusia adalah mahluk yang memiliki struktur paling kompleks dan merupakan mahluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena memiliki akal dan budi. Karena mamiliki
akal, manusia merupakan satu-satunya mahluk yang paling bertanggungjawab atas
perubahan lingkungan yang terjadi. Manusia juga dikenal sebagai individu yang syarat
dengan lingkunggannya. Lingkungan hidup manusia terbagi atas lingkungan biotik dan
lingkungan abiotic. Manusia dan lingkungan adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan
karena saling mempengaruhi dan saling ketergantungan satu sama lain. Lingkungan
sendiri memiliki arti segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan secara langsung
memiliki pengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Lingkungan hidup
memberikan tempat hidup bagi manusia dan memberikan sumber penghidupan seperti
sumber daya alam.
Modul 2 – Halaman
1. Ruang lingkup lingkungan sosial dan budaya.
Manusia diciptakan sebagai mahluk biologis dan juga mahluk sosial, dimana sebagai
mahluk biologis dan sosial memiliki peranan penting dalam hidup bermasyarakat. Bagian
dari lingkungan hidup adalah lingkungan sosial dan budaya. Berbicara mengenai sosial
dan budaya pastinya tidak terlepas dari interaksi dinamis yang meliputi sosialisasi dan
berbudaya yang sesuai dengan kebudayaan masing-masing sehingga akan menghasilkan
ciri khas tertentu dari masing-masing budaya. Hidup sosial dan berbudaya sendiri
digabungkan oleh lingkungan sosial budaya yang akan mempengaruhi aspek kehidupan
manusia. Lingkungan sosial dan budaya sangat syarat dengan pola-pola interaksi baik
fisik maupun non-fisik yang akan meningkatkan kualitas kehidupan manusia, sehingga
ruang lingkup lingkungan sosial dan budaya akan memiliki esensi yang sama dengan
gotong royong, musyawarah, adat istiadat, adaptasi, serta cara hidup bermasyarakat. 5 hal
ini merupakan hal yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam
kehidupan bermasyarakat, mengingat di Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang
sangat kaya akan kebudayaannya, sehingga dengan adanya 5 hal tersebut kita sebagai
mahluk sosial dapat menghargai serta menghormati kebudayaan-kebudayaan yang ada
dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat bertahan hidup di dalam dunia yang
multikultur.

2. Dominasi intervensi manusia pada lingkungan sosial dan buatan.


Manusia dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kehidupan
manusia yang ada di muka bumi ini pasti memiliki hubungan dengan lingkungannya,
sehingga dikatakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena manusia dan lingkungan
saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia merupakan komunitas yang paling
bertanggungjawab terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, baik
lingkungan sosial maupun buatan. Intervensi manusia pada lingkungan sosial dan buatan
dapat berujung kepada hal yang positif dan juga negatif. Manusia memiliki insting untuk
lebih mensejahterakan hidupnya dengan tujuan untuk kelangsungan hidupnya. Intervensi
manusia pada lingkungan sosial akan menyebabkan manusia dapat berinteraksi dalam
kehidupan berkelompk dan bermasyarakat karena pada posisi tersebut terjadi interaksi.
Dengan adanya interaksi akan meningkatkan kesejahteraan sesama manusia dan juga
kehancuran bagi sesame manusia, karena setiap langkah maupun keputusan yang kita
ambil akan berujung baik pada hal positif maupun negative, menguntungkan maupun
merugikan. Hal demikian juga akan berlaku pada intervensi manusia pada lingkungan
buatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, intervensi manusia terhadap lingkungan
sosial dan buatan akan berdampak langsung pada kehidupan manusia itu sendiri.

3. Adaptasi kultural dan keseimbangan lingkungan hidup.


Disamping sebagai mahluk bilogis, manusia adalah mahluk sosial yang melakukan
interaksi dalam kehidupannya. Dalam proses interaksi hal paling utama yang akan
dilakukan oleh manusia adalah melakukan adaptasi dimana manusia akan menyesuaikan
diri dengan lingkungannya yang bertujuan agar dapat bertahan dalam kehidupan
bermasyarakat yang memiliki multikultur kebudayaan. Kultur sangatlah identik dengan
cara hidup manusia yang meliputi bagaimana cara mereka berpikir dan belajar. Kultur
atau budaya yang ada dalam tatanan hidup bermasyarakat dapat berwujud bahasa, suku,
agama, adat-istiadat, dan masih banyak lagi. Wujud paling nyata dari kebudayaan adalah
dengan adanya hal-hal yang diciptakan oleh manusia, seperti ragam bahasa, pola
perilaku, dan juga religi, dengan kata lain, manusia menciptakan produk kultur ituu
sendiri. Kultur yang ada akan semakin berkembang dengan zaman yang makin modern
sehingga dengan adanya globalisasi juga, dampak dari adaptasi kultural terhadap
lingkungan adalah munculnya berbagai ragam teknologi modern. Apabila manusia dapat
menyesuaikan diri dengan adanya perubahan pada kebudayaan, maka manusia akan bisa
untuk bertahan hidup sehingga dapat menjaga keseimbangan lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai