Rahmat Hidayatullah
Konsentrasi Fisika Medis, Departemen Fisika
Fakultas MIPA
Abstrak
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui dari fungsi serta peranan parameter atau sequence yang
digunakan dalam pembuatan gambar serta kontras gambar yang dihasilkan, diamana salah satu
parameter atau sequence yang sering digunakan dalam pencitraan organ tulang belakang ialah Short
Time Inversion Recovery (STIR) Serta Parameter Axial Multi Block, dimana parameter STIR
merupakan cabang dari parameter Inverse Recovery (IR) mempunyai peran untuk menekan sinyal dari
jaringan adiposa atau jaringan yang mengandung lemak dengan pengiriman pulsa RF 137,732 MHz
sehingga membuat sudut sebesar 180º setelah itu di iringi waktu invers yang pendek maka nilai lemak
mencapai nol maka sinyal tersebut akan ditahan dengan pengiriman pulsa RF sebesar 68,866 MHz
sehingga membentuk sudut 90º yang bergerak pada bidang magnetisasi transversal sehingga kontras
yang dihasilkan pada jaringan adiposa ialah kontras gelap sedangkan jaringan yang lainya akan lebih
terang dari pada jaringan adiposa. Karena pada pemeriksaan MRI, subjek diwajibkan untuk tidak
melakukan pergerakan, maka dari itu menggunkan parameter Axial Multi Block sangatlah membantu
untuk mengoptimalkan waktu pemeriksaan.
Kata Kunci : Inverse Recovery (IR), Short Time Inversion Recovery (STIR), Axial Multi Block,
𝑇1 Recoveri (Longitudinal Relaxation), 𝑇2 Decay (Transverse Relaxation).
16
Jurnal Mutiara Elektromedik Vol 1 No 1 November 2017
17
Jurnal Mutiara Elektromedik Vol 1 No 1 November 2017
gaya magnet (GGM) yang akan berubah-ubah Pesawat sinar-X terdiri dari sistem dan
bergantung dari besarnya arus yang mengalir. subsistem sinar-X atau komponen. Sistem
Akibat dari perubahan garig-garis sinar-X adalah seperangkat komponen untuk
gaya magnet ini akan menyebabkan menghasilkan radiasi dengan cara terkendali.
timbulnya gaya gerak listrik (GGL) pada Sedangkan subsistem berarti setiap kombinasi
kumparan sekunder, yang besarnya dari dua atau lebih komponen sistem sinar-X.
tergantung dari setiap perubahan fluks pada
setiap perubahan waktu (E = - d Φ / dt). Dari Pesawat sinarX diagnostik yang
proses ini didapatkanlah tegangan tinggi yang lengkap terdiri dari sekurang-kurangnya
akan disuplay ke elektroda tabung Roentgen. generator tegangan tinggi, panel kontrol,
Perpindahan elektron ini akan tabung sinar-X, alat pembatas berkas, dan
menghasilkan suatu gelombang peralatan penunjang lainnya.
elektromagnetik yang panjang gelombangnya 3. Generator
berbeda-beda. Gelombang elektromagnetik Pesawat sinar-X mempunyai sejumlah
dengan panjang gelombang 0,1 – 1 A° inilah komponen yang menata kembali,
yang kemudian disebut sinar X atau sinar mengendalikan, dan dapat menyimpan energi
Roentgen. listrik sebelum digunakan ke tabung sinar-X.
Komponen-komponen tersebut secara kolektif
dinyatakan sebagai catu daya atau pembangkit
(generator).
18
Jurnal Mutiara Elektromedik Vol 1 No 1 November 2017
6. Efek Deterministik
Efek Deterministik ( efek non
stokastik) Efek ini terjadi karena adanya
Gambar 3 Blok diagram fungsi Control proses kematian sel akibat paparan radiasi
Panel Pesawat Sinar-X yang mengubah fungsi jaringan yang terkena
radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat
Panel kontrol dilengkapi dengan alat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh
yang menunjukkan parameter penyinaran dan maupun lokal. Efek deterministik timbul bila
kondisi yang meliputi tegangan tabung, arus dosis yang diterima di atas dosis ambang dan
tabung, waktu penyinaran, penyinaran umumnya timbul beberapa saat setelah
integral dalam miliamper detik (mAs), terpapar radiasi.
pemilihan teknik, persesuaian mekanisme
bucky, dan indikator input listrik. Tingkat keparahan efek deterministik
Sistem pengatur (Control Panel) akan meningkat bila dosis yang diterima lebih
berguna untuk mengatur catu tegangan, arus besar dari dosis ambang yang bervariasi
dan waktu pencitraan, dimana catu tegangan bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih
diatur dengan pengatur tegangan (kV rendah dan mendekati dosis ambang,
selektor), arus tabung diatur dengan pengatur kemungkinan terjadinya efek deterministik
arus tabung (mAs kontrol) dan waktu paparan dengan demikian adalah nol. Sedangkan
diatur dengan pengatur waktu eksposi. diatas dosis ambang, peluang terjadinya efek
(timer). ini menjadi 100%.
5. Tabung Sinar-X (X-Ray Tube) 7. Efek Stokastik
Tabung sinar-X adalah ruang hampa Efek stokastik dosis radiasi serendah
yang terbuat dari kaca tahan panas yang apapun selalu terdapat kemungkinan untuk
merupakan tempat sinar-X diproduksi. menimbulkan perubahan pada sistem
Tabung sinar-X adalah komponen yang utama biologik, baik pada tingkat molekul maupun
yang terdapat pada pesawat sinar-X. sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak
19
Jurnal Mutiara Elektromedik Vol 1 No 1 November 2017
membunuh sel tetapi mengubah sel-sel yang bobot radiasi ini dikaitkan dengan
mengalami modifikasi atau sel yang berubah kemampuan radiasi dalam membentuk
ini mempunyai peluang untuk lolos dari pasangan ion persatuan panjang lintasan,
sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk semakin banyak pasangan ion yang dapat
menghilangkan sel seperti ini. dibentuk persatuan panjang lintasan, semakin
Semua akibat proses modifikasi atau besar pula nilai bobot radiasi itu.
transformasi sel ini disebut efek stokastik Dosis ekuivalen dalam organ T yang
yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi menerima penyinaran radiasi R (HT.R)
tanpa ada dosis ambang dan baru akan ditentukan melalui persamaan :
muncul setelah masa laten yang sama. HT.R = WR . DT.R
Semakin besar dosis paparan, semakin besar Dengan DT.R adalah dosis serap yang
peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan dirata-ratakan untuk daerah organ atau
tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh jaringan T yang menerima radiasi R, sedang
jumlah dosis yang diterima. WR adalah faktor bobot dari radiasi R. Satuan
Bila sel yang mengalami perubahan untuk dosis ekuivalen adalah rem, kemudian
adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang diganti menjadi sievert (Sv), dimana 1 Sv =
baru tersebut akan mewariskan kepada 100 rem.
turunannya sehingga timbul efek genetik atau 9. Dosis Efektif
pewarisan. Apabila sel ini adalah sel somatik Hubungan antara peluang timbulnya
maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu efek biologi tertentu akaibat penerimaan dosis
yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh ekuivalen pada suatu jaringan juga
dari bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, bergantung pada organ atau jaringan yang
akan tumbuh dan berkembang menjadi tersinari. Untuk menunjukkan keefektifan
jaringan ganas atau kanker. radiasi dalam menimbulkan efek tertentu pada
suatu organ diperlukan besaran baru yang
8. Dosis Serap disebut besaran dosis efektif. Besaran ini
Dosis serap sebagai jumlah energi merupakan penurunan dari besaran dosis
yang diserahkan oleh radiasi atau banyaknya ekuivalen yang dibobot. Dosis efektif dalam
energi yang diserap oleh bahan persatuan organ T, HE yang menerima penyinaran
massa bahan itu. Jadi dosis serap merupakan radiasi dengan dosis ekuivalen HT ditentukan
ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh melalui persamaan :
radiasi pengion kepada medium. HE = WT . HT
Untuk keperluan proteksi radiasi ICRP melalui publikasi ICRP Nomor
digunakan untuk menyatakan dosis rata-rata 60 Tahun 1990 menetapkan nilai WT yang
pada suatu jaringan. Satuan yang digunakan dikembangkan dengan menggunakan
satuan baru, yaitu gray (Gy) dimana: “manusia acuan” dengan jumlah yang sama
1 gray (Gy) = 1 joule/g untuk setiap jenis kelamin dan mencakup
Dengan demikian dapat diperoleh hubungan: rentan umur yang cukup lebar.
1 gray = 100 Rad Besaran dosis serap ini
berlaku semua jenis bahan yang dikenainya. III. METODE
2.5.2 Dosis Ekuivalen
Setelah mempersiapkan alat-alat yang
Dosis ekuivalen pada prinsipnya
dibutuhkan maka tahap pertama sebelum
adalah dosis serap yang diberi bobot, yaitu
melakukan penelitian pada ruangan ICU yaitu
dikalikan dengan faktor bobotnya. Faktor
20
Jurnal Mutiara Elektromedik Vol 1 No 1 November 2017
dengan mengukur kebocoran tabung sinar x dengan data yang didapat sebagai
dengan menggunakan alat surveimeter, berikut:
setelah itu masuk kepada tahap yang kedua Tabel Hasil pengukuran uji
denagn melakukan pengukuran dosis yang kebocoran tabung sinar x
diterima masyarakat terhadap ruangan ICU. Factor Ekposi Jarak Hasil pengukuran
(kv, mAs) (FFD) (msv)
1. Diagram Alir Penelitian Kv: 68, mAs: 0,8 160 cm 0,020
Mulai
Input factor
ekposi
Analisis data
selesai
21
Jurnal Mutiara Elektromedik Vol 1 No 1 November 2017
0,8
Belakang Kv: 63, 150 0,020
(3) mAs: cm
0,8
22
Jurnal Mutiara Elektromedik Vol 1 No 1 November 2017
23