Anda di halaman 1dari 7

SANKSI PAJAK ADMINISTRASI

Sanksi admiinistrasi sehubung dengan surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak berdasarkan UU
No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan di uraikan sebagai berikut:

Berkaitan dengan denda


1.Pasal 7 ayat(1)

Masalah SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang di tetapkan :

 SPT masa PPN ( sanksinya Rp 500.000)


 SPT masa lainya (sanksinya RP100.000)
 SPT masa tahunan(Sanksinya Rp1.100.000)
 SPT hahunan PPH WP orang pribadi(sanksinyaRp100.000)

2.Pasal 8 ayat(3)

Masalah pembetulan sendiri dan belum di sidik ( 50%dari jumlah pajak yang kurang
dibayar
3.pasal 14 ayat(4)

 Pengusaha di kukuhkan sebagai PKP, tidak membuat faktur pajak(2% dari dasar pengenaan
pajak )
 Pengusaha di kukuhkan sebagai PKP, tidak mengisi faktur secara lengkap(2% dari dasar
pengenaan pajak)
 PKP melaporkan faktur pajak yang tidak sesui masa penerbitan faktur pajak(2% dari dasar
pengenaan pajak )

4. 14 ayat(5)

masalah PKP gagal berproduksi telah diberikan pengembalian pajak masukan(sanksi 2% dari
dasar pengenaan pajak ).

5. 25 ayat (9)

masalah keberatan di tolak atau di kabulkan sebagian(sanksi 50% dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan di kurangi dengan pajak yang telah di bayar ).

6.27 ayat (5d)

permohonan banding ditolak atau di kabulkan sebagian (sanksi100% dari jumlah pajak
berdasarkan putusan banding di kurangi pajak yang telah di bayar sebelum mengajukan
keberatan).

Berkaitan dengan bunga


1. 8 ayat (2)

masalah pembetulan SPT tahunan dalam 2 tahun ( sanksi 2% per bulan dari jumlah pajak
yang kurang di bayar, di hitung sejak jatuh tempo pembayaran s/d tanggal pembayaran).

2.8 ayat (2a)


masalah pembetulan SPT masa dalam 2 tahun( sanksi 2% per bulan dari jumlah pajak yang
kurang di bayar, di hitung sejak jatuh tempo pembayaran s/d tanggal pembayaran).

3. 9 ayat (2a)

masalah keterlambatan pembayaran pajak masa (2% per bulan dari jumlah pajak terutang ,
di hitung mulai tanggal jauh tempo pembayan s/d tangal pembayan).

4. 9 ayat (2b)

masalah keterlambatan pembayaran pajak tahunan (sanksi 2% per bulan dari jumlah pajak
yang terutang, di hitung mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian SPT tahunan s/d
tanggal pembayaran

5. 13 ayat (2)

masalah SPKPB karena pajak yang terutang kurang atau tidak dibayar, dan penerbitan
NPWP dengan pengukuhan secara jabatan ( sanksi 2% per bulan dari jumlah kurang
dibayar, maksiamal 24 bulan ).

6. 13 ayat (5)

masalah SPKBN di terbitkan setelah lewat waktu 5 tahun karena adanya tindak pidana (
sanksi 48% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang bayar )

7. 14 ayat (3) masalah

 PPH tahun berjalan tidak/ kurang bayar(2% per bulan dari jumlah pajak tidak/ kurang
dibayar, maksimal 24 bulan)
 SPT Kurang bayar(2% per bulan dari jumlah pajak tidak/ kurang dibayar, maksimal 24 bulan)

8.15 ayat( 4)

masalah SPKPBT di terbitkan setelah lewat waktu 5 tahun karena adanya tindak pindana((
sanksi 48% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang bayar )

9. 19 ayat (1)

masalah SKPKB/T, SK pembetulan, SK keberatan , putusan banding yang menyebabkan


kurang bayar terlambat di bayar( sanksi 2% per bulan dari jumlah pajak yang tidak atau
kurang bayar, di hitung dri tanggal jatu tempo s/d pelunasan atau di terbitkan surat tagihan
paksa ).

10. 19 ayat (2)

masalah mengangsur atau menunda pembayaran ( sanksi 25 per bulan dari jumlah pajak
yang masih harus di bayar, di hitung dari tanggal jatuh tempo s/d tanggal di terbitkan SPT ).

11. 19 ayat(3)
masalah kekurangan pajak akibat penundaan SPT( sanksi 2% per bulan dari kekurang
pembayaran pajak , di hitung dari batas akhir penyampaian SPT s/d tanggal di di bayarnya
ke kurangan tersebut).

Berkaitan dengan kenaikan


1. 8 ayat (5)

masalah pengungkapan ketidak benaran pengisian SPT setelah lewat 2 tahun sebelum terbit
SKP( Sanksi 50 % dari pajak yang kurang dibayar

2. 13 ayat (3) maslah

 SPKPB karena SPT tidak di sampaikan sebagaimana di sebut dalam surat teguran(sanksi 50%
dari PPH yang tidak/ kurang di bayar dalaqm setahun).
 PPN/PPnBM tidak seharusnya di kompensasi atau tidak seharusnya di kenai tarif 0% (100%
dari PPH yang tidak tau kurang di potong, tidak atau kurang di pungut , tidak atau kurang di
setor, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kur5ang di setor; atau 100% dari PPN
dan PPnBM yang tidak atau kurang di bayar).
 Kewajiban pembukuan dan pemeriksaan tidak dipenuhi sehingga tidak dapat di ketahui
besarnya pajak yang tidak terutang (100% dari PPH yang tidak tau kurang di potong, tidak
atau kurang di pungut , tidak atau kurang di setor, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak
atau kur5ang di setor; atau 100% dari PPN dan PPnBM yang tidak atau kurang di bayar).

3.13A

masalah tidak menyampaikan SPT atau bmenyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar atau
tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar , yang di lakukan karena
kealpaan dan pertama kali(Sanksi 200% dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang di
tetapkan melalui penerbitan SKPKB).

4. 15 ayat (2)

masalah kekurangan pajak pada SKPKBT( Sanksi 100% dari kukurangan pajak ).

5. 17c ayat (5)

masalah SKPKB yang terbit di lakukan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak bagi wajib
pajak dengan kriteria tertentu .( Sanksi 100% dari jumlah kekurangan pembayaran pajak).

6. 17D ayat (5)

masalah SKPKB yang terbit setelah di lakukan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
bagi wajib pajak dengan persyaratan tertentu.( Sanksi 100% dari jumlah kekurangan
pembayaran pajak ).

Sanksi pidana
Sanksi pidana sehubung dengan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan
khususnya dalam ketentuan umum dan tata cara perpajakan di uraikan sebagai berikut:

1.pasal 38 ayat (1)

masalah setiap orang yang karena kealpaannya:

 Tidak menyampaikan surat pemberitahuan (sanksi pidana kurungan paling sedikit 3(tiga)
bulan atau paling lama 1(satu) tahun atau denda paling sedikit 1( satu) kali jumlah pajak
yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2(dua) kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar).
 Menyampaikan surat pemberitahuan tetapi isisnya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan
yang pertama kali ( yang telah di kenai sanksi administraasi yang berupa kenaikan sebesar
200% dari jumlah pajak yang kurang atau tidak di bayar yang di tetapakan melalui
penerbitan surat ketetapan pajak kurang bayar). (sanksi pidana kurungan paling sedikit
3(tiga) bulan atau paling lama 1(satu) tahun atau denda paling sedikit 1( satu) kali jumlah
pajak yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2(dua) kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar).

2. 39 ayat (1)

masalah setiap orang yang dwengan sengaja:

 Tidak mendaftarkan diri untuk di berikan nomor pokok wajib pajak atau tidak melaporkan
usahanya untuk di kukukhkan sebagai pengusaha kena pajak (Sanksi pidana penjara paling
singkat 6(enam) bulan dan paling lama 6(enam)tahun dan denda sedikit 2(dua) kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar dan paling banyak 4(empat)kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang di bayar).
 Menyalahgunakan atau menggunakan tampa hak nomor pokok wajib pajak atau
pengukuhan pengusaha kena pajak(Sanksi pidana penjara paling singkat 6(enam) bulan dan
paling lama 6(enam)tahun dan denda sedikit 2(dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang di bayar dan paling banyak 4(empat)kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang di bayar).
 Tidak menyampaikan syrat pemberitahuan (Sanksi pidana penjara paling singkat 6(enam)
bulan dan paling lama 6(enam)tahun dan denda sedikit 2(dua) kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang di bayar dan paling banyak 4(empat)kali jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang di bayar).

 Menyampaikan surat pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak
lengkap (Sanksi pidana penjara paling singkat 6(enam) bulan dan paling lama 6(enam)tahun
dan denda sedikit 2(dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar dan
paling banyak 4(empat)kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar).
 Menolak untuk di lakukan pemeriksaan sebagaimana di maksud dalam pasal 29(Sanksi
pidana penjara paling singkat 6(enam) bulan dan paling lama 6(enam)tahun dan denda
sedikit 2(dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar dan paling banyak
4(empat)kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar).
 Memperlihatkan pembukuan, pencatatan , atau dokumen lain yang palsu atau di palsukan
seolah- olah benar, atau tidak menggambarkan keadadaan yang sebenarnya (Sanksi pidana
penjara paling singkat 6(enam) bulan dan paling lama 6(enam)tahun dan denda sedikit
2(dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar dan paling banyak
4(empat)kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar).
 Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencacatan di indonesia, tidak memperlihatkan
atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain(Sanksi pidana penjara paling
singkat 6(enam) bulan dan paling lama 6(enam)tahun dan denda sedikit 2(dua) kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar dan paling banyak 4(empat)kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang di bayar).
 Tidak menyimpan buku, catatan atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencacatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dan pembukuan yang di
kelolah secara elektronikatau di selenggarakan secara aplikasi on-line di indonesia
sebagaimana di maksud dalam pasal 28 ayat (11). (Sanksi pidana penjara paling singkat
6(enam) bulan dan paling lama 6(enam)tahun dan denda sedikit 2(dua) kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang di bayar dan paling banyak 4(empat)kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang di bayar).
 Tidak menyetorkan pajak yang telah di potong atau di pungut sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara(Sanksi pidana penjara paling singkat 6(enam) bulan dan
paling lama 6(enam)tahun dan denda sedikit 2(dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang di bayar dan paling banyak 4(empat)kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang di bayar).

3. 39 ayat (2) masalah seorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat
1(satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang di jatuhkan.( Sanksi pidana
pada no 1(satu) kali menjadi 2(dua) kali sanksi pidana).

4. 39 ayat (3)

masalah setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana
menyahlagunakan atau menggunakan tampa hak nomor pokok wajib pajak atau
pengukuhan pengusaha kena pajak, atau menyampaikan surat pemberitahuan dan/atau
keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, dalam rangka mengajukan
permohonan restitusi atau melakukan kompensasi pajak atau pengkreditan pajak. ( Sanksi
pidana penjara paling singkat 6(enam) bulan dan paling lama 2(dua) tahun dan denda paling
sedikit 2(dua) kali jumlah restitusi yang di mohonkan dan/atau kompensasi atau
pengkreditan yang di lakukan dan paling banyak 4(empat) kali jumlah restitusi yang di
mohonkan dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan).\

5.39A

Masalah setiap orang yang sedang sengaja :


 Menerbitkan dan/atau menggunkan faktur pajak, bukti pemungutan pajak ,atau bukti
pemotongan pajak dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang
sebenarnya.( Sanksinya pidana penjara paling singkat 2(dua)tahun dan paling lama 6(enam)
tahun serta denda pling sedikit 2(dua) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti
pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak ,dan/ atau bukti setoran pajak dan paling
banyak 6(enam)kali jumlah pajak dalam faktur pajak , bukti pemungutan pajak, bukti
pemotongan pajak, dan/ atau bukti setoran pajak).
 Menerbitkan faktur pajak tapi belum di kukuhkan sebagai pengusaha kena pajak .( Sanksinya
pidana penjara paling singkat 2(dua)tahun dan paling lama 6(enam) tahun serta denda pling
sedikit 2(dua) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti
pemotongan pajak ,dan/ atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6(enam)kali jumlah
pajak dalam faktur pajak , bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/ atau bukti
setoran pajak).

6). 41 ayat(1)

pejabat yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban merahasiakansegala sesuatu


yang di ketahui atau di beritahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam rangka jabatan atau
pekerjaanya untuk menjalankan ketentuan peratuaran perundang-undang perpajakan , atas
pengadua orang orng yang kerahasiannya di langgar .(Sanksinya Pidana paling lama 1(satu)
tahun dan denda paling banyak Rp25.000.00.

7). 41 ayat (2)

masalah pejabat yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban merahasiakan segala
sesuatu yang di ketahui atau di beritahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam rangka
jabatan atau pekerjaanya untuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-undang
perpajakan, atas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar .( pidana penjara paling
lama 2(dua) tahun dan denda paling banyak RP50.000.00).

8). 41A

masalah setiap orang yang wajib memberikan keterangan atau bukti yang di minta oleh
direktur jenderal pajak pada saat melakukan periksaan pajak, penagihan pajak, atau
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan , tetapi dengn sengaja tidak memberi
keterangan bukti , atau memberi keterangan atau bukti yang tidak beanar.( Sanksi pidana
kurungan paling lama 1(satu) tahun dan denda paling banyak RP25.000.000

9. 41B

masalah setiap orang yang dengan sengaja menghalangi atau mempersulit penyidikan
tindakan pidana di bidang perpajakan. (Sanksi pidana penjara paling lama 3(tiga) tahun dan
denda paling banyak RP 75.000.000).

10.41C ayat(1)

masalah setiap orang yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban merahasiakan segala
sesuatu yang diketahui atau di beritahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam rangka
jabatan atau pekerjaannya untuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan .( Sanksinya pidana kurungan paling lama 1(satu) tahun atau denda paling
banyak RP 1.000.0000.000).

11. 41 ayat (2)

Setiap masalah orang yang dengan sengaja menyebabkan tidak terpenuhinya kewajiban
pejabat dan pihak lain dalam merahasiakan segala sesuatu yang di ketahui atau di
beritahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam rangka jabatan atau atau pekerjaannya
untuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. ( sanksiya pidana
kurungan paling lama 10(sepuluh) bulan atau denda paling banyak RP800.000.000).

12. 41C ayat(3)

masalah setiap orang yang dengan sengaja tidak memberikan data dan informasi yang di
minta oleh direktur Jenderal pajak dalam menghimpun data dan informasi untuk
kepentingan penerimaan negara .( sanksinya pidana kurungan paling lama 10 bulan atau
denda paling banyak RP800.000.000).

13. 41 ayat (4)

masalah setiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakan data dan informasi
perpajakan sehingga menimbulkan kerugian bagi negara. ( Sanksinya pidana kurungan paling
lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyakRP 500.000.000).

Anda mungkin juga menyukai