Anda di halaman 1dari 122

Home Kesehatan Makalah MAKALAH GIZI IBU HAMIL

MAKALAH GIZI IBU HAMIL


Diterbitkan Saturday, March 28, 2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat
gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat
hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Kekurangan
atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu dan janin (Ariga,
2012).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar
akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi
yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Zhulaida,
2008).
Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi yang dikandungnya akan
kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut lahirnya BBLR (berat bayi lahir rendah).
Saat menyusui juga akan kekurangan ASI. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-
2,5 gram/kg. Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan
melalui plasenta, untuk ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan janinnya.
Seorang wanita yang saat mulai hamil berat badannya tergolong normal, memasuki trimester
kedua ia akan membutuhkan tambahan kalori 350 kkal per hari. Jumlah energi yang dibutuhkan
memasuki trimester ketiga akan semakin meningkat, yaitu sekitar 450 kkal per hari (National
Academy of Sciences, 2004).
Menurut Pudjiadi (2005) selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan berat badan sekitar
10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III
sekitar 6 kg. Ibu hamil yang memiliki berat badan normal kemungkinan tidak memiliki masalah
dalam konsumsi makan setiap hari, namun penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar
selama hamil tidak memiliki komplikasi.
Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil dapat juga dilihat dari
ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar Hemaglobin (Hb) dalam darah. Ukuran LILA yang
normal adalah 23,5 cm, ibu hamil dengan ukuran LILA dibawah ini menunjukan adanya
kekurangan energi yang kronis (Miyata dan Proverawati, 2010).
Janin yang terganggu pertumbuhannya tidak saja dapat menyebabkan kerusakan permanen pada
pertumbuhan setelah bayi lahir, tetapi juga hingga ia dewasa. Selain itu juga berpengaruh pada
kemampuan anak untuk belajar. Lebih jauh lagi studi ini menemukan bahwa janin yang terganggu
pertumbuhannya bisa membawa pengaruh pada kualitas keturunan selanjutnya, terutama risiko
berat badan lahir rendah (Victoria, 2008).
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan yang baru,
sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, selain itu juga akan
meningkatkan risiko kesakitan dan kematian bayi karena rentan terhadap infeksi saluran
pernapasan bagian bawah, pertumbuhan yang terhambat, cacat bawaan, bayi lahir mati, anemia
pada bayi, asfiksian intra partum, dan kematian neonatal (Kristiyanasari, 2010).
Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak
ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi besar yang
sehat dari pada dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini walaupun berkembang sanagat
pesat masalah gizi yang timbul sangat kompleks, sehingga masalah ini sangat memprihatikan
dimana tingkat kematian ibu maternal masih sangat tinggi. Pada umumnya ibu hamil di lingkungan
masyarakat kita masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan sehingga tidak dapat
memenuhi nutrisi yang baik ditunjang lagi oleh pendidikan yang rendah, umur, pekerjaan,
pengalaman, paritas, budaya, status sosial ekonomi yang berdampak pada ibu hamil terhadap
kebutuhan gizi masa kehamilan masih sangat rendah (Syaifudin, 2008).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Ibu Hamil


Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasuskembar, atau triplet/kembar
tiga).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dankelahiran (38
minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio (awal kehamilan) dan kemudian janin(sampai kelahiran). Seorang
wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita
yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0 (Wikipedia, 2011).
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai trimester, yaitu:
Trimester I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi
perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk tinggi.
Trimester II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27
Trimester III : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran

2.1.1 Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum
beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Tanda
utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelahkonsepsi. Namun ketiadaan
menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu
dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak
hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu diperhatikan,
misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera makan, perubahan
pada payudara, dan kelelahan.
2.1.2 Trimester II
Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk penambahan darah,
perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae / payudara (memproduksi air susu ibu / ASI),
dan penimbunan lemak (Ariga, dkk 2011).
2.1.3 Trimester III
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta serta cairan amnion. Dan
penambahan berat badan ibu juga harus dipantau agar tidak mengalami obesitas, untuk
menghindari penyulit yang mungkin terjadi pada masa persalinan, dengan mengkonsumsi gizi
yang seimbang (Sulistyoningsih, 2011).

2.2 Defenisi Gizi


Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu
organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan
energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan (Sunita,
2006).
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan
mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuha hidupnya (Path,
2005).
2.2.1 Manfaat Gizi

1. Sebagai zat tenaga


Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan protein
2. Sebagai zat pembangun
Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta menggantikan jaringan yang rusak,
sumber protein.
3. Sebagai zat pengatur
Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air (Djaeni, 2006).

2.2.2 Jenis-jenis Gizi


a. Karbohidrat dan Lemak
Sebagai zat pengatur tenaga untuk menghasilkan kalori. Makanan yang kaya karbohidrat
merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak dapat berfungsi secara optimal. Ini
semua bisa didapatkan dari berbagai jenis kacang-kacangan, kentang, buah-buahan, seperti pisang,
serta sayur-sayuran misalnya daun ubi jalar.
b. Protein
Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya. Berdasarkan angka
kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu memerlukan tambahan protein sebesar 17 gram per
hari. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar dari pada kebutuhan protein nabati,
sehingga ikan, telur, daging, susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tahu, tempe dan
kacang.
c. Vitamin
Vitamin mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein melalui
ko-enzim sebagai katalisator. Dengan demikian vitamin mempunyai peranan penting dalam
penyediaan energi untuk pertumbuhan.
d. Asam Folat
Kebutuhan asam folat selama hamil menjadi dua kali lipat. Asam folat dibutuhkan untuk
perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, dan metabolisme energi.
Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR.
e. Zat Besi
Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%. Sekitar 1040 mg
ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 200 mg hilang saat melahirkan, 50-
75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk pembentukan sel darah merah.
f. Yodium
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang
selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan yodium juga dapat mengakibatkan bayi
lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Kebutuhan yodium dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium serta konsumsi bahan makanan yang
bersumber dari laut.
g. Kalsium
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang dianjurkan bagi ibu hamil
adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya. Selain
untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi
pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan kematian.
h. Magnesium
Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan sayur mayur hijau,
dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
i.Seng
Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim pada berbagai sistem
enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti daging, ikan, kerang, ayam, telur. Hasil
studi menunjukan bahwa rendahnya kadar seng pada ibu hamil dapat menyebabkan persalinan
yang abnormal dan BBLR.
2.3 Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil
Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan janin dalam
kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih banyak dan makan makanan yang
bergizi. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Makanlah makanan yang bervariasi agar terpenuhi
segala kebutuhan akan zat gizi dari karbohidrat, lemak, protein, berbagai vitamin dan mineral.
Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup banyak, baik bagi
komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat dianjurkan untuk dapat mengkonsumsi
makanan tambahan seperti energi, protein, dan berbagai vitamin dan mineral.
a. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg, tergantung dari berat
badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan tambahan 300 kkal/hari.
b. Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan tubuh janin ibu hamil
memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal dari daging, ikan, susu, telur, tahu, tempe,
dan kacang-kacangan.

c. Vitamin dan mineral


Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan pembentukan jaringan tubuh
janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-buahan dan susu.
d. Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi NTD (Nueral Tubes
Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil karena
pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di awal kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli,
gandum, kacang-kacangan, jeruk, strowberi, dan bayam.
e. Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga dapat
menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada akhirnya akan mempengaruhi
perkembangan janin. Sumber makanan yang mengandung zat besi antara lain daging, hati, telur,
kacang-kacangan dan sayuran hijau.
f. Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga kehamilan. Pada
masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya. Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari.
Ada banyak sumber kalsium diantaranya telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran
bewarna hijau, kacang-kacangan, dan wijen.

2.4 Pedoman Makan Bagi Ibu Hamil


Agar ibu hamil dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut beberapa saran yang biasa dilakukan
:
a. Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering.
b. Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang terasa pedih seperti
terelaksasi.
c. Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh hangat, tapi tetap
coba untuk sarapan.
d. Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu kembung.
e. Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem, buah-buahan yang
asam atau yang dapat mengiritasi lambung.
f. Perbanyak minum, sedikitnya 10-12 gelas per hari.
g. Hindari kafein, alkohol, dan ikan mentah.
h. Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan yang
mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-kacangan, telur, ikan dan daging.
i. Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk menyuplai
vitamin (Syaifudin, 2009).

2.5 Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu
maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.
Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

2.6 Pengetahuan
2.6.1 Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tau dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” atau
apakah sesuatu itu, dan menjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu (Notoatmodjo, 2010). Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni : indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh dari proses penglihatan.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia, pengetahuan selalu berubah untuk
memahami gejala-gejala alam kemasyarakatan. Manusia pada dasarnya selalu ingin mengetahui
kebenaran tentang sesuatu. Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini sejak dahulu telah berusaha
mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari pengalaman orang lain
(Notoatmodjo, 2010).
2.6.2 Sifat- Sifat Pengetahaun
Pada dasarnya, pengetahuan sama dengan ilmu, maka pengetahuan juga memiliki objek.
Pengetahuan harus sesuai denagn objek agar benar. Tujuan dari pengetahuan adalah mencari
kebenaran.
Sementara Notoatmodjo (2010) juga membagi cakupan dalam domain pengetahuan atau kognitif
ini atas 6 (enam) tingkatan sebagai berikut :
1. Tahu (know)
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu aspek yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan
dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah pahami terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh, meramalkan dan sebagainya terhadap
objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen,
tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis)
Menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian
didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi
atau objek penilaian. Penilaian itu berdasarkan kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2010).

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2008. Riset Gizi Ibu Hamil, http//senonipuskesmas.com [diakses


Pada hari senin 9 April 2012].

Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya

Ali, Syaifudin, 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan


Perawatan Bayi. Jogjakarta: Diglossia Media.

Alfitramadya. 2008. Gizi Kehamilan, http//blogspot.com [diakses pada


hari selasa 23 April 2012].

Anton, Yohanes. 2011. It’s Easy Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media Creative.

Ariga dan Reni Asmara. 2011. Gizi Masa Kehamilan, http//ariga.blogspot


.com [diakses pada hari selasa 23 April 2012].

Arikunto, Suharsimin. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Buku Panduan Penulisan KTI. 2012. Medan: Stikes Helvetia Medan.

Djaeni, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat

Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media
Jurnal Penelitian Stikes Helvetia Medan. 2011. Medan: stikes Helvetia Medan.

Miyata dan Proverawati. 2010. Gizi Kehamilan, www.blogspot. Com [diakses pada hari selasa 23
April 2012].

Muhammad, Iman. 2011. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah


Bidang Kesehatan. Bandung: Mulya Sarana.

Ngambut, Korolus. 2011. Pengantar Biostatistik (Aplikasi Penggunaan


SPSS). Jogjakarta: Gosyen Publishing.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.

--------. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Path. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC


Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jogjakarta: Mediakom.

Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak.


Jogjakarta: Graha Ilmu.

Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Victoria. 2008. Nutrisi Tepat Untuk Kehamilan Sehat. Nutrisia

Wikipedia. 2011. Gizi Ibu Hamil. Id.wikipedia.org [diakses pada hari


Sabtu 20 April 2012].

Zulhaida. 2011. Gizi Masa Kehamilan. Zulhaida@.telkom.net [diakses


pada hari selasa 23 April 2012].

Sabtu, 30 Juni 2012


MAKALAH TENTANG GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

MAKALAH PENULISAN ILMIAH TENTANG GIZI SEIMBANG PADA IBU


HAMIAL

Disusun oleh :
SUSUILAWATI
NIM II.3.0.1.0090

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa ataas berkat dan rahmat-Nya saya bisa
menyelesaikan makalah penulisan ilmiah yang membahas tentang faktor yang terkait dengan status
gizi pada wanita hamil. Pada penulisan makalah ini, saya berusaha menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti oleh semua orang, sehingga lebih mudah dipahami oleh
pembaca. Makalah penulisan ilmiah ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama mahasiswa kesehatan.
Saya menyadari dalm penyusunan makalah ini tidaklah sempurna, masih banyak kekurangan dan
kelemahan didalam penulisan makalah saya, baik dalam segi bahasa dan pengolahan maupun
dalam penyusunan. Untuk itu, kamisangat mengharapkan saran yang sifatnya membangun demi
mencapainya suatu kesempurnaan dalam makalah ini.

Pekanbaru, juni 2012

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
PENGESAHAAN...................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Ruang Lingkup................................................................................. 2
C. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Gizi.................................................................................. 4
B. Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil.................................... 4
C. Nutrisi pada Ibu Hamil...................................................................... 8
D. Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil...................................... 10
E. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil.......................................... 12
F. Kebutuhan Gizi pada ibu hamil......................................................... 13
G. Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul,2004)........... 17
H. Status Gizi Bagi Ibu Hamil............................................................... 18
Peran Perawat.............................................................................................. 20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 21
B. Saran................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA

PENGESAHAN
Laporan makalah Gizi seimbang pada ibu hamil disusun oleh :

Nama : susilawati
Nim : II.3.0.I.0090

Berdasarkan hail bimbingan oleh dosen pembimbing sejak tanggal 13-20 juni 2012
Disetujui oleh :
Dosen pembimbing,
Tanggal,.....................

Desti Puswati, M.Kep

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya
stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun
kualitas dan kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan yang baik dengan memilih menu
seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi (Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu
harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk peertumbuhan dan
perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti tambahan protein
minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi (Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada
ibu maupun janin yang dikandungnya serta kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhaan dan
dapat meenimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi menjadi rendah.
Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil
merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil (Zulhaida. Com,
2005).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil,
karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila makan
ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah,
pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila
keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil teelah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan
abrotus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau bahkan bayi baru lahir mati. Sebaliknya, jika
makanan berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan
dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi.

B. Ruang Lingkup
Pemenuhan gizi ibu hamil adalah yang terpenting pada masa kehamilan. Dengan mendapatkan
gizi yang seimbang dan baik, ibu hamil dapat mengurangi resiko ksehatan pada janin dan sang ibu.
Oleh karena itu, memperhatikan asupan makanan dan juga nutrisi sangat penting dilakukan oleh
ibu hamil maupun keluarganya.
Menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil sangat di perlukan agar kondisi ibu dan janin tetap
sehat dengan memberikan makanan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga. Dan sebagai sumber zat pembangun protein mendapatkan tambahan minimal
zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang pengetahuan
ibu hamil tentang gizi seimbang pada saat kehamilan.

b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gizi pada saat kehamilan
2. Untuk mengetahui pengetahuan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada saat kehamilan
3. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor dan dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil
4. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang menu atau makanan yang harus dikonsumsi pada
saat hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. Pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang
untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Olehkarena itu, setiap orang perlu
mengkonsumsi anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air
susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan, ASI merupakan satu-satunya makanan tunggal
yang penting dalam proses tumbuh kembang bayi secara wajar dan sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama pada ibu hamil.
Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang banyak mengandung unsur-unsur zat gizi yang
diperlukan baik kualitas maupun kuantitasnya. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan saah
satu zat gizi pada jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain,
sehingga makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat
tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi ibu hamil serta janin yang ada dalam kandungannya.

B. Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil


Makanan dan Gizi seimbang merupakan makan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral
sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu hamil, namun tidak smua
kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil.
Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalm pengaturan menu selama hamil. Selama
hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi pada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil di butuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila makanan ibu
terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah,
pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain (Purwita Sari, 2009).
Demikian pula bila makan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila
keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini akan mengakibatkan
abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir akan meninggal dunia. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, pendarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya makanan yang berlebih akan mengakibatkan
kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya
preeklampsi ( keeracunan kehamilan ). Dan bila makan ibu kurang, kemudian di perbaiki setelah
bayi lahir kekurangan yang di alami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya di perbaiki.
Makamam ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam ketersediaan asam lemak
esensial pada simpanan jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak seperti :
1. Asam lemak Omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari eikosapentaenoat (EPA)
dan asam dekosahektaenoat (DHA). Asm lemak Omega 3 pada ibu hamil dan menyusui ini
berfungsi mempengaruhi membran sel-sel syaraf, mempengaruhi fungsi otak untuk pertumbuhan
dan perkembangan plasenta dan fetus, mencegah asterosklerosis dan penyakait jantung koroner
serta penyembuahan penyakit nefritis dan arthritis.
2. Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linolat (LNA), yang didalam tubuh dikonversi
menjadi asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan janin bayi serta
kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya
stress fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi
tubuh. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya
di tingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik, pola makan dan kebiasaan
makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis bevariasi.
WHO mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak
dan dirinya. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil banyak mendapat perhatian dari berbagai komite di
seluruh negara. Di negara berkembang termasuk indonesia masalah gizi masih merupakan masalah
kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu tidak dapat di pungkiri lagi dari
masa kehamilan meenjadi saat yang paling berbahaya dalam hidupnya (Derekam,2005)
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 23% secara
umum penyebab kurang gizi pada ibu hamil tersebut adalah menkonsumsi makanan yang tidak
terpenuhi oleh syarat gizi yang di anjurkan, dengan adanya jarak kehamilan dan persalinan yang
berdekatan pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta pengetahuan yang kurang akan
menyebabkan tingkat kematian pada ibu meenjadi tingggi (www.info, kes.com, 2007).
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu makanan
ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil misalnya :
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta
makanan yang sudah tidak segar
2. Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada
dalam kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3. Hidangan yang tersusundari bahan makanan bergizi
4. Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli dan
memilih makanan yang segar dan bergizi
5. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool, kubis dan lain-
lain
6. Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan laiin-lain.
Menu makanan untuk ibu hamil
Pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan
dalam pengaturan menu makanan selama hamil.

contoh menu sehari pada ibu hamil.


Bahan makanan Porsi hidangan sehari jenis hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makanan pagi : nasi 1,5 porsi (150 gram)
dengan ikan/daging 1 potong sedang (40
Sayuran 3 mangkuk
gram), tempe 2 potong sedang (50gram),
Buah 4 potong sayur 1 mangkuk

Tempe 3 potong dan buah 1 potong sedang.


Daging 3 potong Makan selingan : susu 1 gelas dan buah
1 potong sedang
Susu 2 gelas
Makan siang : nasi 3 porsi (300 gram),
Minyak 5 sendok teh dengan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi.

Makan selingan : susu 1 gelas dan buah


Gula D. sendok makan
1 potong
Makan malam : nasi 2,5 porsi (250
gram), dengan lauk, sayur dan buah
sama dengan pagi/siang.
Makan selingan : susu 1 gelas

C. Nutrisi Pada Ibu Hamil


Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk perkembangan dan
pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan zat makanan harus selalu terpenuhi didalam
tubuh ibu hamil karena janin memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki arti yang sangat penting bagi
kehidupan perempuan karena dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan kejiwaan. Dijelaskan,
dalam masa kini akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun pisikis sering
muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu makan dalam jumlah kecil
tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak kekurangan dan juga kelebihan. Namun, yang pasti
haruslah banyak mengandung gizi dan cukup mengandung vitamin dan minralyang banyak
diperlukan didalam tubuh ibu hamil. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah
memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung sangat
cepat dan berat badan ibu pun naik turun denagan cepat. Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak
bayi berkembang sangat cepat, karena pada periode ini bayi memerlukan gizi untuk pengembangan
otak dan jaringan syaraf.
Hal yang harus diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat yaitu tetap berpegang pada pola
makan dengan gizi seimbang dengan menghindari makanan yang berkalori tinggi. Ada beberapa
jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit
atau parasit tertentu yangg bisa membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
1. Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.
2. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok, lauk
pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas setiap hari.
3. Menggunakan aneka ragam makanan yang ada.
4. Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar.
Kegunaan makanan pada ibu hamil
a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu sendiri
c. Agar luka-luka persalinan cepat sembuh
d. Guna untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.

D. Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil


1. Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan lebih banyak
2. Berat badan
Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur terteentu, merupakan faktor
yang dapat menentukan jumlah zat makanan yang harus di cukupi selama hamil.
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh di pertahankan pada 36,5-37°c yang digunakan untuk metabolisme optimum. Lebih
besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang di
perlukan.
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan yang
penting. Faktor yang mempengaruhi perencanan dan penyusunan makanan yang sehat dan
seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan keluarga dalam membeli makanan serta pengetahuan
tentang gizi. Dengan demikain, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat gizi dari
makanan sehari-hari.
5. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keeluarga dari pada saat ibu hamil.
ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamiannya minimal empat kali selama kehamilan.
6. Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak energi yang di butuhkan oleh
tubuh.
7. Status kessehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatiakn.
8. Status ekonomi
Status ekonomi maupuun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan
TRIMESTER PERTAMA PADA USIA KEHAMILAN -3 BULAN
a. Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
b. Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan
janin belum banyak
c. Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
d. Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalh kurang nafsu makan, mual,
pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh aneh, mual muntah dan lain-lain
e. Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalahh makan berupa
makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tetapi sering
f. Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering fdan segar seperti roti
panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar seperti sari buah.

TRIMESTER KEDUA PADA USIA 4-6 BULAN DAN KETIGA PADA USIA 7-9 BULAN
a. Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini
b. 50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
c. Nafsu makan meningkat
d. Pada masa ini penambahan zat gula diperlukan untukk memelihara kesehatan yang baik.

E. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil


Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil bisa menyebabkan
seperti :
1. Anemia gizi besi
Kekurangn zat beesi banyak terdapat di indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan agar
menkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi seperti hati ayam dan lain-
lain
2. Kenaikan berat badan yangg rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaiakn berat badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi
kenaikan berad badan hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan
perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan berat badan selama
kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan janin, kareena ada klanya ibu yaang
penambahan berat badannya cukup ternyata berar badan janinnya masih berkurang dan ada juga
ibu yang penambahan berat badannya kurang selama kehamilan tetapi janinnya sesuai.
3. Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis garvidarum)
Hipermisis Garvidarum meruupakan komplikasi dari kehamilan yang menyyebabkan mual dan
muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga menggangu kehidupan sehari-hari dan
menimbulkan kekurangan cairan, Ini juga bisa menyeebabkan ibu pingsan dan lemah sehingga
memerlukan penangan yang khusus. Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada awal-awal
kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalau besar.

F. Kebutuhan Gizi pada ibu hamil


1. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB seblum hamil dan pertambahan BB selama
kehamilan, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat
terutama pada trimester II dan III. Direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar 285-300
kalori perhari dibanding saat tidak hamil. berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan
dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
Pada trimester I energi masih sedikit di butuhkan, pada trimester II energi di butuhkan untuk
penambahan darah, perkembangaan uterus, pertumbuhan massa mammae atau payudara, dan
penimbunan lemak. Sedangkan pada trumester III energi di butuhkan untuk pertumbuhan janin
dan plaseta.
2. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya
berasal dari protein hewani seperti daging, ikan, unggas, telur, kerang yang banyak memiliki nilai
biologgi tinggi serta sumber energi nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan. Tambahan
protein yang dipelukan selama kehamilan sebanyak12 gr/hari.
3. Karbonhidrat
Karbonhidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbonhidrat sebagai sumber kalori utama. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbonhidrat
juga meningkatkan asupan serat serta untuk menceggah terjadinya konstipasi atau sulit buang air
besar dan wasir.
4. Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. ini
perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak
Cuma itu, tambbahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk mmembantu proses
metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam patotenat. Vitamin B6 dan
vitamin B12 diperlukaan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan vitamin B6
juga berperan penting dalam metabolissme asam amino.
Kebutuhhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil. begitu juga kebutuhan
mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah
merah dan sangat penting untuk pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk
meminimalkan peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat dibandingkan
saat hamil.
Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
1. Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia
megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum dan seelama
6 minggu kehamian.
2. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta untuk
mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
3. Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan
kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur
membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah serta kebutuhan yang diperlukan
10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
4. Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan
pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan bawaan. Bila
kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta jantung. Kebutuhan yang
diperlukan 200 RE/hari lebbih tinggi dari pada ibu tidak hamil.
5. Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium
dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Banyak terdapat pada kuning telur dan susu.
6. Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah,
dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
7. Vvitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8. Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin yang banyak
terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau dengan
jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.
9. Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kennaikan metabolisme
kalsium ibu.
10. Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
11. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
12. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi tidak
terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
13. Yodium dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan terjadi kemudian perumbuhan
anak akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.
14. Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan
dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil. natrium pada ibbu
hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.
Kebutuhan makanan ibu hamil perhari

Jenis makanan
Jumlah yang dibutuhkan Jenis zat gizi

10 porsi nasi/pengganti
Sumber zat tenaga G. Sendok makangula
karbonhidrat
(karbonhidrat)
4 sendok makan minyak
goreng
7 porsi terdiri dari
2 potong ikan/daging @50gr
Sumber zat pembangun dan
mineral H. potong tempe/tahu, @50- Protein dan vitamin
70 gr
1 porsi kacang hijau/merah

7 porsi terdiri dari :


I. porsi sayuran berwarna
Sumber zat pengatur @ 100 gr Vitamin dan mineral
3 porsi buah-buhan @ 100
grm

Karbonhidrat, lemak, protein,


suhu 2-3 gelas
vitamin dan mineral

G. Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul,2004)


1. Berat badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
2. Postur tegak, tungkai dan lengan lurus
3. Pencernaan nafsu makan baik
4. Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia
5. Otot kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
6. Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil
7. Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat
8. Tungkai kaki tidak bengkak, normal.
9. Keadaan umum Responsive dan gesit
10. Rambut menkilat, kuat, tidak mudah rontook, kulit kepala normal
11. Kulit liciin, lembab dan seegar
12. Muka dan leher warna sama, licin, tampak sehat, segar
13. Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
14. Mulut tidak ada luka, selaput merah
15. Ggusi merah normal, tidak ada pendarahan
16. Lidah merah norrmal. Licin tidak ada luka
17. Gigi tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus dagu normall
18. Mata bersinar, bersih, konjungttiva tidak pucat, tidak ada pendarahan
19. Kelenjar tidak ada pendarahan dan pembesaran
20. Kuku keras dan kemerahan

H. Status Gizi Bagi Ibu Hamil


Status gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai
umur kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan
bayi yang normal juga.
Kekurangan asupan pada trimester 1 dapat menyebabkan Hiperemisis garvidarum, kelahiran
prematur, kematian janin, kegugurandan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada
trismeter II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
Janin terganggu, berat badan bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan
kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.
Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil
Penambahan berat
Katagori berat (BMI) Total kenaikan BB (kg)
TM 1 (kg) TM 11 (kg)

Normal (BMI 19,8-26) 12,5-3 2,3 0,49

Kurus (BMI <19,8) 11,5-16 1,6 0,44

Lebih 7-11,6 0,9 0,3

Obesitas(BMI >19,8) 6 - -
Peran Perawat
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak, santaplah
hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu
makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian,
sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa
minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang
merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol.
Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi
makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak
ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35
gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar matang dan
tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu
makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar,
gelatin dan sejenisnya.
Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat
gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif
maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir
meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa makanan dan Gizi seimbang
merupakan makan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga,
protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan
nutrisi akan meningkat selama ibu hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara
propesional.
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang simbang untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin dengan tetap mempertahankan kebutuhan zat gizi ibu. Jika ibu hamil
mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupaun pada janin yang
dikandungnya. kekurangan gizi juga akan memgakibatkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan
berat janin bayi rendah.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan apa yang telah
disampaikan dalam makalah ini guna untuk meningkatkan makanan dan gizi seimbang untuk ibu
hamil agar dapat mengurangi tingkat kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya.

B. Saran
1. Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan berupa
penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada masa kehamilan agar dapat mengurangi
kekurangan gizi pada ibu hamil.
2. Bagi ibu hamil agar rajin menmeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan sekali)
untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap terjaga dengan cara menimbangs badan.
3. Ibu hamil sebaiknya selalu mengkonsumsi setidaknya dua gelas susu sehari atau santaplah
hasil produksi ternak lainnya.
4. Bagi ibu hamil sebaiknya makan makanan yang benar-benar bergizi agar ibu dan janinnya
selalu sehat.
5. Sebaiknya ibu hamil segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat jika terjadi tanda-tanda
komplikasi kehamilan agar dapat segera memperoleh penanganan.

DAFTAR PUSTAKA

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta:2005.


Almatsier, S. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2006.
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. Ilmu Gizi. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta : 2006.
Kartasapoerta, Drs. G. Ilmu Gizi. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta : 2003.
http//www.google.com//gizi buruk//2008.
Sumber:www.indokini.com/kesehatan/kes1023.shtml
http : //www.ibu hamil. Com / lihat artikel
http://www.padusi.com/ani/files/article/gizi_seimbang_sesuai_dengan_keadaan_ekonomi. asp
Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Diposting oleh susilawati blog di 06.39


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
7 komentar:

YVC I GC-01221 Februari 2016 23.03


Thank you for the information
http://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/
Balas

Joe Angkring15 Agustus 2016 06.47


trimakasih infonya...
izin copas ya min... sukses selalu...
Balas

Sell Tiket14 September 2016 19.21


aTiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!

Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??


Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di agen.selltiket.com

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :


No handphone : 085365566333
PIN : 5A298D36

Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!


Balas

Anonim18 Oktober 2016 01.12


Broker Terbaik – Dapatkan Banyak Kelebihan Trading Bersama FBS,bergabung sekarang juga
dengan kami
trading forex fbsindonesia.co.id
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. SPREAD DIMULAI DARI 0 Dan
3. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANK LOKAL Indonesia dan banyak lagi
yang lainya

Buka akun anda di fbsindonesia.co.id


-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 082276603391
BBM : 5364257D
Balas
duta jewellery23 April 2017 18.39
CINCIN KAWIN
CINCIN PERNIKAHAN
CINCIN EMAS
Balas

Rijal Mulyadi18 Januari 2018 17.14


https://goo.gl/V3xMfk
Balas

ARIS MALZUMUL19 September 2018 20.17


bagus artikelnya....

sangat bermanfaat
trimakasih.
Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
▼ 2012 (6)
► Oktober (1)
▼ Juni (2)
MAKALAH TENTANG GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL
jurnal sitkes payung negeri
► Mei (3)
Mengenai
Saya
susilawati
blog
Lihat profil
lengkapku

Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

MAKALAH KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL


Kamis, 05 Mei 2016

MAKALAH
KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL

KELOMPOK :

Disusun oleh:
Kelompok v
1. Abdul Latif (14.401.15.01)
2. Ana Setiani (14.401.15.05)
3. Elya Nova Dianesti (14.401.15.034)
4. Dimas Dwi Laksono (14.401.15.029)
5. Inayatul Soleha (14.401.15.042)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PRODI D.III KEPERAWATAN
KRIKILAN, 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Illahi Robbi atas segala limpahan rahmat serta hidayahNya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul” Kebutuhan Gizi Pada Ibu
Hamil” tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga dapat berada di zaman terang benderang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi
kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Anis Yuliastutik. S.Kep.,Ns.,M.Kes. Selaku Direktur Akademi Kesehatan Rustida.
2. Aripin. S,Kep.,Ns.,M.Kes. Selaku KA Prodi D III Keperawatan.
3. Lina A.,S.Kep.,Ns.,M.Kes. Selaku guru pembimbing mata kuliah Konsep dasar
keperawatan.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang


bersifat membangun gunakesempurnaan makalah berikutnya. Taklupa,kami
mengucapkan terimakasih kepadarekan kelompok kami yang
telah bekerjasama dalam mengerjakan makalah ini, atasperhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Penyusun

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar ………………………………………………………...….……........... i
Daftar isi ……………………………………………………………...…………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………….…………….…............1
1.2. Rumusan masalah ……………………………………..………………….......1
1.3. Tujuan Penulisan …...………………………………..……………………..... 1
1.4. Manfaat Penulisan ………………………………….…….....……….............. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil................................................................3-5
2.2 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada ibu hamil………..... 6-7
2.3 Fisiologis masa kehamilan ……………………………………………………7-8
2.4 Preeklamsia dan eklamsia ………………………………………………........8-9
2.5 Penyakit penyerta pada saat kehamilan ………………………………….....10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................... 11
Daftar pustaka……………………………………………………………………………12
Lembar Konsultasi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seorang ibu yang memliki pola makan gizi eimbang selama masa hidupnya, akan tetap sehat
selama hamil dan dapat mengoptimalkan potensi genetik anaknya. Bagi ibu hamil, pada dasarnya
semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi
protein dan beberapa moneral seperti zat besi dan kalsium (Sibagariang, 2011).
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama
masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori
setiap hari selama hamil.Energi yang tersembunyi dalam protein di taksir sebanyak 5180 kkal, dan
lemak 36.337 kkal. Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak
26.244 kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang terkait dalam makanan menjadi energi
yang bisa di metabolisir. Dengan demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama
kehamilan adalah 74.537 kkal dibulatkan menjadi 80000 kkl (Sibagariang, 2011).
Solusi untuk makanan ibu hamil juga diperlukan agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi, ibu bisa
menyiasati dengan makan sedikit-sedikit, tetapi intensitasnya lebih sering. Makanannya pun harus
dipilih yang segar dan tidak mengandung lemak karena akan merangsang mual dan muntah.
Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah segar atau dibuat jus, sayuran, kue kering dan seefood
(Wibisono, 2011).
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (Trimester I,II,III) ?
2. Apa Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada saat kehamilan ?
3. Bagaimana Fisiologi masa kehamilan ?
4. Apa yang dimaksud Preeklamsia dan eklamsia ?
5. Apa saja Penyakit penyerta pada saat kehamilan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (Transmisi I,II,III)
2. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada saat
kehamilan
3. Untuk mengetahui fisiologi masa kehamilan
4. Untuk mengetahui Preeklamasi dan Eklamasi
5. Untuk mengetahui penyakit penyerta pada saat kehamilan
1.4 Manfaat
1. Bagi institusi
Sebagai tambahan materi atau sumber referensi bagi institusi
2. Bagi mahasiswa
Sebagai tambahan untuk pemenuhan tugas bagi mahasiswa
3. Bagi masyarakat
Sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan


2.1.1 Trimester I
Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning sickness, dengan gejala mual,
muntah, dan nafsu makan berkurang. Jika ibu hamil enggan makan, bisa berdampak buruk
terhadap kesehatan ibu, misalnya, mengalami kekurangan gizi. Selama hamil, ibu memerlukan
semua zat gizi. Oleh karena itu kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral bertambah. Selama
kehamilan, diperlukan tambahan protein, rata-rata 17 gram/hari. Akan tetapi pada trimester
pertama belum bisa terpenuhi. Diharapkan 1g/kg protein.
1. Kebutuhan zat gizi minggu ke – 1 s/d minggu ke- 4
Pada periode kehamilan ini calon ibu perlu mengonsumsi makanan bergizi tinggi untuk mencukupi
kebutuhan kalori tubuh ibu dan janin yang bertambah 180 kkal per hari dari konsumsi kebutuhan
tidak hamil sebesar 2200 kkal. Selain untuk memenuhi kebutuhan energy yang diperlukan oleh si
ibu, gizi ini diperlukan karena janin sedang terbentuk secara pusat pada periode kehamilan ini.
2. Kebutuhan zat gizi minggu ke-5 s/d ke-6
Pada kehamilan minggu ke-5 si ibu biasanya akan mulai ditandai mual dan mutah. Agar konsumsi
makanan tetap masuk tidak terganggu oleh rasa mual dan muntah. Hal ini dapat disiasati dalam
makan porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar dan hangat.
3. Kebutuhan zat Gizi minggu ke-7 s/d minggu ke-8
Ibu perlu mengonsumsi aneka jenis makanan berkalsium tinggi untuk menunjang pembentuka
tulang rangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium ibu hamil ditambah 10
mg dari kebutuhan ibu wanita tidak hamil sebesar 800 mg.
4. Kebutuhan zat gizi minggu ke-9 s/d minggu ke-12
Pada minggu ke-9, ibu jangan sampai menambah kebutuhan asam folat 0,2 dari kebutuhan wanita
tidak hamil sebesar 400. Banyak mengonsumsi juga vitamin c dengan menambah 200 mg dari
kebutuhan wanita tidak hamil sebanyak 75 mg. Pada minggu ke 10, saatnya ibu makan banyak
protein untuk memperoleh asam amino yang tingi yang berfungsi untuk pembentukan otak janin.
Pada minggu ke-12 ibu hamil penuhi vitamin tinggi agar janin tidak mengalami cacat saat lahir.
Kebutuhan vitaminnya meliputi A, B1, B2, B3 dan B4 (Kristianto, 2014)
2.1.2 Trimester II
Trimester kedua, gangguan morning sickness sudah berkurang, namun kebutuhan gizi ibu hamil
kian bertambah karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada waktu trimester pertama. Asupan
protein bagi ibu hamil harus bertambah, asupan kalori juga harus tercukupi. Protein dan kalori
akan digunakan untuk membentuk plasenta, ketuban, menambah volume darah, dan
mengalirkannya ke seluruh tubuh.
Pada trimester ke dua, ibu hamil sudah mulai mempunyai nafsu makan. 1,5 g/kg berta badan
protein/ hari diperkirakan dapat terpenuhi. Pada trimester ke tiga nafsu makan tambah besar
1. Kebutuhan zat gizi minggu 13 s/d minggu ke-16
Jangan makan coklat, minum kopi, dan the. Sebab kafeinnya juga terdapat di teh, kola, dan cokelat.
Berisiko mengaganggu perkembangan saraf pusat janin yang mulai berkembang. Ibu perlu
menambah asupan makanan setara dengan 300 kilo kalori perhari untuk tumbuhan energy yang
dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin.
2. Kebutuhan zat gizi minggu 17 s/d minggu ke – 23
Ibu jangan sampai lupa makan sayur dan buah serta cairan utuk mencegah sembelit. Kebutuhan
cairan tubuh meningkat pada periode kehamilan minggu-minggu ini. Pastikan ibu minum 8-10
gelas air putih setiap harinya. Selain itu konsumsi sumber zat besidan vitamin C untuk
mengoptimalkan pembentukan sel darah merah baru, sebab jantung dan sistem peredaran darah
janin sedang berkembang.
3. Kebutuhan zat Gizi minggu 24/minggu ke 28
Pada minggu ke 28 ibu perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega
3,fungsinya bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin.vitamin E tinggi sebagai antioksidan
harus dipenuhi pula pada kehamilan minggu ke 28 ini (Kristianto, 2014).
2.1.3 Trimester III
Trimester ke tiga janin semaki besar dan kebutuhan gizi ibu hamil meningkat. Selain protein,
kalori, dan vitamin pada trimester ini ibu hamil juga harus memerhatikan asupan zat besi. Ibu
hamil dapat mengonsumsi suplemen zat besi dengan pengawasan dokter selama masa kehamilan.
Mineral lain yang dibutuhkan adalah iyodium, yang berfungsi sebagai pembentuk senyawa
tiroksin. Senyawa ini berguna untuk mengontrol metabolisme sel. Kekurangan iodium bisa
menyebabkan bayi lahir kerdil dan pertumbuhannya terhambat(Sutomo, 2011).
pada trimester ke tiga ini protein bisa mencapai 2g/kg berat badan/hari. Jenis protein yang
dikonsumsi sebaiknya mempunyai nilai biologi tinggi seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe,
kacang-kacangan, bji-bijian, susu, sayuran, buah-buahan dan yogurt.
Pada kehamilan periode trimester periode ke 3 ini,ibu hamil buth bekal energi yang
memadai.selain itu untuk mengatasi beban yangsangat berat juga sebagai cadangan energy untuk
persalinan kelak.pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir
menjelang persalinan (Kristianto, 2014).

2.2 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada kehamilan


1. Berat badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu
merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya
berjalan lancar. Di negara maju, pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Jika ibu
kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi dengan
BBLR.
2. Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat c untuk metabolisme yang optimum. Dengan
adanya perubahan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian
panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu
tubuh dan lingkungannya berarti lebih besar pula masukan energi yang diperlukan (Putri, 2013).
3. Aktivitas
Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang dilakukan makin banyak energi
yang diperlukan tubuh.
4. Status kesehatan
Pada kondisi asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet yang
mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat besi seperti : hati, bayam dan sebagainya
5. Kebiasaan dan pandangan terhadap wanita
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-
anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kal setiap hari. Ibu hamil harus
memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan paling sedikit empat kali selama masa
kehamilannya.

6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan


Didalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa sangat berperan
penting. Banyak faktor yang mempengaruhi antara lain kemampuan keluarga untuk membeli
makanan atau pengetahuan tentang gizi. Ngidam adalah pertanda bahwa di dalam tubuh ibu hamil
ada perubahan besar yang menyangkut susunan enzim dan hormon. Dengan demikian tubuh ibu
menjadi lebih efisien menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.
7. Status kehamilan
Baik status ekonomi maupun status sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih
makanannya
8. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil lebih banyak energy yang diperlukan (Sibagariang,
2011).
2.3 Fisiologis masa kehamilan
1. Masa embrio
Masa kehidupan intrauterine manusia secara umum di bagi menjadi dua tahap atau periode, yaitu
masa embrional dan fetal. Masa embrional meliputi masa pertumbuhan intrauterine sampai usia
kehamilan 8 miggu, ketika ovum yang dibuahi( zigot) mengadakan pembelahan dan diferensiasi
sel-sel menjadi organ-organ yang hampir lengkap sampai terbentuk struktur yang akan
berkembang menjadi bentuk manusia. Proses pembentukan organ dari tidak ada menjadi ada ini
(organogenesis) pada sistem organ, misalnya sistem sirkulasi, berlanjut terus samapi minggu ke
12 sehingga berapa sumber mengklasifikasikan pertumbuhan masa embrional sampai dengan
minggu ke 12 (Hakimi, 2013).
2. Masa fetal
Masa fetal meliputi masa pertumbuhan intrauterine antara usia kehamilan minggu ke 8-12 sampai
dengan sekitar minggu ke 40 (pada kehamilan normal/atrem), ketika organisme yang telah
memiliki struktur lengkap tersebut mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk hidup dan berfungsi di dunia luar (ekstra
uterine).
Pada masa kehamilan ada beberapa perubahan pada hampir semua sistem organ pada
martenal.perubashan ini diawali dengan adanya sekresi hormon dari korpus leteum dan
plasenta.efek mekanis pada pembesaran uterus dan kompresi dari setruktur sekitar uterus
memegang peranan penting pada trinester ke 2 dan ke 3.perubahan fisiologis seperti ini memiliki
implikasi yang relefan bagi dokter anastesi untuk memberikan perawatan pasien yang
hamil.perubahan yang relefan meliputi perubahan fungsi hematologi kardio
faskuler,fentilasi,metabolik,dan gastrotestinal (tobing 2013).
2.4 Preeklamsia dan Eklamsia
2.4.1 Preeklamsia
Preeklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin, dan selama masa infas
yang terdiri atas trias gejala, yaitu hipertensi protein nuria, dan edema, kadang-kadang disertai
konfulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukan tanda-tanda vascular atau hipertensi
sebelumnya. Preeklamsia itu ada dua:
1. Preeklamsia ringan
a. Istirahat ditempat tidur.
b. Beridiet rendah garam.
c. Beri obat penenang.
d. Hindari pemberian diuretika dan anti hipertensi.
2. Preeklamsia berat
a. Bila usia kehamilan >< 36 minggu dan memberikan respon trapi yang baik, maka kehamilan
dipertahankan dan penggakhiran dilakukan pada usia > 36 minggu.
b. Bila tidak ada respon terhadap terapi atau keadaan makin memburuk, maka dilakukan
terminasi kehamilan.

3. Diet Ibu hamil pada preeklamsia


1. Diet preeklamsia I
Disebut juga dengan preeklamsia berat perlu diperhatikan dalam konsumsi susu, buah – buahan,
kurangi kalori & semua zat gizi kecuali kalsium, vitamin A/ vitamin C. Diberikan hanya 1-2 hari,
nilai gizi sehari diet : 1032 kal, 20 g protein, 19 g lemak, 211 g kh, 0,6 g kalsium, 2476 SI vitamin
A, 246 mg vitamin C & 228 mg Na. Jumlah cairan minimal 1500 Ml/hari per orang & kurangnya
scr parenteral.
2. Diet preeklamsia II
Preeklamsia ini juga tidak terlalu berat, makanan harus dalam bentuk lunak dan diet rendah garam
yodium. Makanan harus rendah kalori, kalsium dan cukup zat gizi lain. Nilai gizi sehari diet :1600
56 g protein, 44 g lemak, 261 g kh, 0,5 gr kalsium, 9227 Si vitamin A, 212 mg vitamin C & 248
mg Na.
3. Diet preeklamsia III
Disebut juga dengan pre eklamsia ringan dimana makanan harus cukup zat gizi, protein, rendah
garam, makanan bentuk lunak dan biasa. Nilai gizi sehari diet : 2128 kkal 80 gram protein, 63
gram lemak, 305 gram kh, 0,8 g kalsium, 10016 Si vitamin A, 213 mg vitamin C dan 403 mg Na.
2.4.2 Eklamsia
Pada prinsipnya eklamsia harus segera dilakukan terminasi kehamilan tanpa memandang usia
kehamilan , sebaiknya diupayakan kelahiran per vaginam, dengan mempersingkat kala II.
Pada pasien yang belum in-partu, dapat dilakukan induksi persalinan dan diharapkan dalam 12 jam
induksi persalinan telah memasuki fase aktif. Bila lebih 12 jam ternyata belum mencapai fase aktif,
dapat dilakukan seksio sesaria dengan mengingat syarat, komplikasi dan kontraindikasi pada
pasien.

2.5 Penyakit penyerta pada saat kehami lan


1. Hipertensi
Dalam kehamilan merupakan hiprertensi yang terjadi pada saat kehamilan berlangsung pada usia
kandungan lebih dari > 20 minggu. hal ini terjadi pada wanita hamil dengan usia dibawah 20 tahun,
dan usia diatas 35 tahun (Wijaya, 2014).
2. Anemia
Dalam kehamilan paling sering dijumpai adalah anemia akibat kekurangan zat besi (Fe).
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang intake unsur zat besi, gangguan penggunaan
terlalu bnyak zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada perdarahan (Naibahu, 2011).
3. Ashma
Ashma merupakan masalah kesehatan yang serius pada ibu hamil dan pada saat persalinan.
Penyakit ini disebabkan oleh faktor genetik ataupun faktor lingkungan (Hertantio, 2013).
4. Diabetes militus
Diabetes militus didefinisikan sebagai derajat apapun intolerensi glukosa dengan konsep atau
pengakuan pertama selama kehamilan. Hal ini berlaku baik insulin atau modifikasi diet digunakan
untuk pengobatan dan apakah kondisi tersebut berlangsung setelah kehamilan ( Ganatipan, 2012).
5. Hipotiroid
Hipotiroit berat pada ibu berhubungan dengan kerusakan perkembangan intelektual anak diduga
akibat suplay trasplasenta yang tidak ada kuat selama kehamilan (gerry 2013).
BAB III
PENUTUP

2.3 Kesimpulan
Status gizi pada kehamilan dapat mempengaruhi ibu dan bayi selama hamil. Pertumbuhan dan
perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu. Karena kebutuhan gizi janin berasal
dari ibu. Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi
enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu dan
olahannya. Sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi
kandungan vitamin c, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain.
2.4 Saran
1. Untuk institusi
Agar institusi dapat memberikan suatu pemahaman konsep yang lebih berpotensi untuk maha
siswa.
2. Mahasiswa
Agar mahasiswa dapat memperbaiki serta memperhatikan pembuatan makalah selanjutnya,
khususnya tentang kebutuhan gizi ibu hamil.
3. Masyarakat
Agar masyarakat dapat menerapkan tentang kebutuhan gizi ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA
Ganathipan, B. (2012). Diabetes Milithus Pada Ibu Hamil. Retrieved from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32649/3/Chapter%20II.pdf
Garry, J. (2013). Penyakit Tiroid Pada Kehamilan. lampung:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_206Penyakit%20Tiroid%20pada%20Kehamilan.pdf.
Hertantio, B. (2013). Penyakit Asma Pada Ibu Hamil. Retrieved from
http://digilib.unila.ac.id/1375/7/BAB%20II.pdf
Naibaho, S. (2011). Anemia Pada Kehamilan. Retrieved from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30073/4/Chapter%20II.pdf
Putri, D. (2013). Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil. Retrieved from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41225/3/Chapter%20II.pdf
Sibagaring, E. E. (2011). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.
Siswosuharjo, S. (2012). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. PT Niaga Swadaya.
Sutomo, B. (2011). Menu Sehat Untuk Ibu Hamil. Jakarta: DeMedia.
Tobing, J. (2013). Perubahan Fisiologi Ibu Hamil. Retrieved from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35224/4/Chapter%20II.pdf
Wijaya, F. (2013). Hipertensi Pada Kehamilan. Retrieved from
http://eprints.ums.ac.id/30980/2/BAB_I.pdf
Kristianto. (2014). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Surabaya : Grenada Group Production

Diposting oleh Dimas dwi laksono di 20.20 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
Mengenai Saya

Dimas dwi laksono


Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2016 (1)
▼ Mei (1)
<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...

Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

i'am not doctor, i'am not nurse, but i proud of be midwifery... kemarin adalah sejarah, hari ini
adalah kenyataan besok adalah masa depan.. ku susun dalam untaian kata bertutur doa.. ^_^
Minggu, 28 April 2013
Makalah Gizi Pada Ibu Hamil

ILMU GIZI
GIZI PADA IBU HAMIL

KELOMPOK III
NO NIM NAMA

1 12621243 DYAH LUTHVI MAYASARI


2 12621247 FENI SULISTYAWATI
3 12621258 YAYUK DYAH ERNAWATI
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Ilmu Gizi dengan materi “Gizi pada Ibu Hamil”. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan didalamnya.
Oleh karena itu penulis sangat berharap adanya kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Ponorogo, Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang....................................................................................... 1
II. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
III. Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
I. Karbohidrat............................................................................................ 3
II. Metabolisme Karbohidrat........................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................
I. Kesimpulan..............................................................................................
II. Saran........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang memperlajari hubungan antara makanan
yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkan, serta factor-faktor yang
mempengaruhinya. Sedangkan gizi adalah suatu proses penggunaan akanan yang dikonsumsi
secara normal oleh suatu organism melalui proses digesti, absorbs, tansportasi, penyimpanan,
metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energy.
Seorang calon ibu yang berniat hamil sudah harus mempersiapkan pola makan yang baik sejak
sebelum hamil dan berada dalam status gizi yang optimal. Karena begitu terjadi kehamilan yaitu
mulai dari pembuahan, saat itu juga janin yang disebut embrio akan tumbuh dan berkembang
dengan sangat cepat. Oleh karena itu apa yang terjadi pada janin tergantung dari supply gizi yang
baik dari ibu.
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin?
b. Bagaimana gizi seimbang bagi ibu hamil?
c. Apa dampak kekurangan gizi pada ibu hamil?

III. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulakan tujuan penyusunan makalah ini antara
lain untuk:
a. Mengetahui kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin
b. Mengetahui bagaimana gizi seimbang bagi ibu hamil
c. Mengetahui apa dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN

I. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil dan Janin


A. Kebutuhan Energi
Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebituhan kalori sejalan dengan adanya peningkatan
laju metabolit basal dan penambahan berat badan yang akan meningkatkan penggunaan kalori
selama aktifitas. Selain itu juga selama hamil ibu embutuhkan tambhan energy atau kalori untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan payudara dan cadangan lemak.
Tambahan energy yang diperlukan selama hamil yaitu 100 Kkal/ hari. Sedangkan energy yang
dibutuhkan oleh janin untuk utmbuh dan berkembang adalah 50-95 Kkal/ kg/ hari. Pada tiap
trimester terjadi peningkatan dan penambahan kalori. Sumber energy bisa didapat dengan
menkonsumsi beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, ubi kayu, dan sagu
B. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy. Menuru Glade B. Curtis mengatakan bahwa idak
ada satu ekomendasi yang mengatur berapa sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat bagi ibu
hamil. Namun beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari 10 kalori yang di butuhkan tubuh adalah
karbohidrat. Jadi ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1500 kalori. Namun karena tidak
semua sumber karbohidrat baik, maka ibu hamil harus bisa memilih yang tepat misalnya sumber
karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula dan makanan yang mengandung banyak gula, seperti
cake dan permen sedangkan karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks
yang terdapat pada roti gandum, kentang, serelia,atau padi-padian yang tidak digiling.
C. Kebutuhan Protein dan Asam Amino
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Selama kehamilan,
diperlukan abahan protein rata-rata 17 gram/ hari. Peran protein selama proses kehamilan
diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin jugauntuk pembentukan
plasenta dan cairan amnion. Pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhan mamae ibu dan
jaringan uterus, dan penambahan volume darah. Kebutuhan akan protein selama kehamilan
tergantung pada usia kehamilan.
Pada trimester pertama kurang dari 6 gram/ hari sampai trimester kedua, protein yang diperlukan
dan asam amino yang esensial sangat diperlukan pada trimester awal ini. Pada usia 20 minggu,
fetus mulai menerima asam amino esensial dari ibu, namun asam amino non esensial (arginin dan
Kristin) tidak dapat di sintesis oleh fetus. Pada saat memasuki trimester akhir, perkembangan janin
sangat cepat sehingga perlu proein dalam jumlah yang besar juga yaitu 10 gram/ hari. Jenis protein
yang dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai niali biologi tinggi seperti daging, ikan, telur, tahu,
tempe,kacang- kacangan, biji-bijian, susu, dan yogurt. Bila seorang ibu tersebut adalah seorang
vegetarian dan biasa mengkonsumsi banyak kacang-kacangan, biji-bijan, sayuaran dan buah-
buahan maka ibu tersebut tidak akan mengalami masalah kekurangan protein.
D. Kebutuhan Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energy
dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan jaringan plasenta
dan janin. Bagi ibu hamil, lemak juga dapat disimpan sebagai cadangan tenaga untuk menjalani
persalinan dan pemulihan pasca persalinan. Cadangan lemak yang terdapat pada ibu hamil juga
bermanfaat untuk membantu proses pembentukan ASI. Namun, bila asupannya berlebih
dikhawatirkan berat badan ibu hamil akan meningkat tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu
hamil sendiri dalam menjalani kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil dia
dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang
dikonsumsi sehari. Sumber lemak yaitu minyak ikan, minyak jagung, kacang-kacangan dan hasil
olahannya.
E. Kebutuhan Vitamin
Jika karbohidrat merupakan zat pembakar bagi tubuh, maka vitamin membantu proses dalam
tubuh. Vitamin penting untuk pembelahan dan pembentukan sel baru. Misalnya vitamin A untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel dan jaringan janin. Tidak perlu penambahan
suplemen selama konsumsi sayur dan buah cukup.
Selama hamil, kebutuhan asam folat dan vitamin B lain seperti tiamin riboflafin dan niasin
meningkat untuk membantu pembentukan energy. Selain itu vitamin B6 diperlukan untuk
membanu protein membentuk sel-sel baru. Asam folat terutama diperlukan pada 3 bulan pertama
kehamilan untuk mengurangi resiko pertumbuhan kritis yang berlangsung pada 3 bulan pertama
kehamilan.
F. Kebutuhan Mineral
1) Kalsium
Kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan membantu kekuatan
kaki dan punggung. Membantu efek ketenangan diri saat bekerja. Kalsium dibutuhkan untuk
pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu. Ibu hamil
membutuhkan kalsium 2 kali lipat, yaitu sekitar 900 mg. sumber kalsium adalah susu dan prosuk
olahan lainnya.
2) Zat Besi
Kebutuhan zat besi selama kehamilan sangat tinggi, khususnya trimester 2 dan 3, kebutuhan zat
besi dapat dipenuhi dengan tambahan pil besi dengan dosis 100 mg/ hari. Zat besi penting untuk
pembentukan hemoglobin untuk meningkatkan masa hemoglobin, diperlukan zat besi sekitar 500
mg termasuk simpanan karena selama kehamilan volume darah meningkat sampai 50% pada saat
melahirkan, ada zat besi yang hilang sebanyak 250 mg, belum termasuk untuk janin dan plasenta.
Kekurangan ini harus dipenuhi selama trimester 2 dan 3.
Sumber zat besi adalah makan yang berasal dari hewan yaitu daging, ayam dan telur serta kacang-
kacangan, biji-bijian dan sayuran hijau.
3) Phospor
RDA (Recomended Deatary Allowance)nya dengan wanita yang tidak hamil 1250 mg/ hari untuk
wanita yang hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg untuk wanita hamil yang lebih dari 19 tahun.
4) Seng
RDA wanita hamil mencapai 15 mg/ hari ini menunjukkan terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi
dari wanita yang tidak hamil. Selama kehamilann dan menyusui, kebutuhan seng meningkat 50%
. seng juga diperlukan untuk mengembangkan jaringan tisu, terutama otak dan jenis kelamin.
5) Sodium
Selama kehamilan naik 500 sampai 10000 Meq/ hari sehubungan dengan peningkatan volume
darah maternal.

II. Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil


A. Dasar Pelunya Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil
Pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil karena masa
penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh. Diet ibu hamil sebenarnya sama dengan
pada ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya harus ditingkatkan melalui pola makan
dengan kebiasaan makan yang baik. Pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah
menu seimbang dengan jenis makan yang berfariasi. Pada masa kehamilan kebutuhan nutrisi
tidaklah konstan.
B. Tahap Perkembangan Janin
1) Trimester I
a) Kualitas Diet pada masa ini sangatlah penting.
b) 2 minggu setelah pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi menempel pada
endometrium, kemudian terjadi pembelahan sel dengan cepat, terjadi pembentukan plasenta.
c) Masa penyesuaian tubuh ibu.
d) Pertumnbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan nutrisi terutama kalori belum banyak.
e) Perubahan fisiologi dengan manifestasi ngidam, mual, muntah dapat menyebabkan nafsu
makan menurun dan berakibat asupan nutrisi kurang.
2) Trimester 2
a) Pada masa ini pertumbuhan janin sangat pesat.
b) Pada minggu 3 samapi 8 adalah masa pembentukan organ penting seperti jantung, hati ginjal,
dan otak.
c) Dibutuhkan tambahan nutrisi baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk menghindari
defisiensi asupan nutrisi dan cacat bawaan, menyimpan dan nutrisi lainnya serta persiapan partus
dan laktasi.
3) Trimester 3
a) Sejak minggu 8 hingga menjelang persalinan sekl-sel tubuh janin mengalami perabanyakan
dan pembesaran.
b) Pada masa ini tambahan nutrisi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin yang cepat, persiapan
persalinan dan persiapan menyusui.
C. Tujuan diit gizi seimbang bagi ibu hamil
a) Untuk memenuhi selama proses pertumbuhan janin
b) Untuk menunjang proses pertumbuhan berbagai organ ibu hamil yang mendukung proses
kehamilan seperti pembesaran uterus dan mammae serta pembesaran plasenta.
c) Menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil tetap optimal selama kehamilan, persalinan dan pasca
persalinan
d) Persiapan laktasi unuk peningkaan produksi ASI
e) Menghindari cacat bawaan BBLR, premature.
D. Syarat diit gizi seimbang bagi ibu hamil
a) Cukup kalori, protein, lemak
b) Cukup vitamin dan mineral
c) Mudah cerna dan tidak merangsang
d) Cukup serat dan cairan
E. Kebutuhan gizi seimbang bagi ibu hamil
Tabel Tambahan Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Kebutuhan tidak Tambahan kebutuhan


Nutrisi
hamil/hari hamil/hari
Kalori 2000-2200 kalori 300-500 kalori

Protein 75 gram 8-12 gram

Lemak 53 gram Tetap

Fe 28 gram 2-4 gram

Ca 500mg 600mg

Vit A 3500 IU 500 IU

Vit C 75 gram 30 mg

Asam folat 180 gram 400 mg

III. Gizi Kurang pada Ibu Hamil


1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu anara lain: anemia,
pendarhan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyaki infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil dan Janin meliputi kebutuhan energy, kebutuhan karbohidrat,
kebutuhan protein dan asam amino, kebutuhan lemakkebutuhan vitamin dan kebutuhan mineral

B. Saran
Bagi para ibu hamil lebih di perhatikan lagi mengenai gizi karena gizi pada saat kehamilan sangat
menentukan kondisi janin yang akan mengalami pertambahan dan perkembangan menjadi seorang
anak serta dewasa kelak.

ARTIKEL
Nutritional Needs During Pregnancy
When you are pregnant, you have a higher need for some vitamins and minerals. Follow
your Daily Food Plan for Moms to meet most of these increased needs.
In each food group, choose foods that have the vitamins and minerals you need for a healthy
pregnancy. Learn more about choices to make from each food group to provide the vitamins and
minerals you and your baby need.
Also make choices that are low in "empty calories." Empty calories are the calories from added
sugars and solid fats in foods like soft drinks, desserts, fried foods, cheese, whole milk, and fatty
meats. Look for choices that are low-fat, fat-free, unsweetened, or with no added-sugars. They
have fewer or no "empty calories."
Vitamin and mineral supplements cannot replace a healthy diet. Most doctors recommend that
pregnant women take a prenatal vitamin and mineral supplement every day in addition to eating a
healthy diet. Taking a supplement ensures that you and your baby get enough important nutrients
like folic acid and iron. But don't overdo it. Taking extra can be harmful for you and your baby.
Pregnant women and women who may become pregnant should not drink alcohol. Drinks
containing alcohol include beer, wine, liquor, mixed drinks, malt beverages, etc. Even moderate
drinking during pregnancy can cause behavioral or developmental problems for your baby. Heavy
drinking during pregnancy can result in serious problems for your baby, including malformation
and mental retardation.

Hemoglobin

Hemoglobin is an iron containing molecule capable of carrying oxygen and is found in red blood
cells. Grams of hemoglobin per liter (or deciliter) of blood is an index of the blood’s oxygen-
carrying capacity. Measurement of hemoglobin is whole blood is the most widely used screening
test for iron deficiency anemia.
During pregnancy, the plasma volume increases leading to a condition known as hemodilution,
resulting in lower hemoglobin levels. Depending on the trimester of pregnancy, hemoglobin levels
as low as 105 g/L (10,5 g/dL) are considered within normal limits.
DAFTAR PUSTAKA
Sibagariang, Eva Ellya. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media Pres
Kristiyanasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: nuha mediaka
Food, Nutrition, and Consumer Services. 2013. “Nutritional Needs During
Pregnancy”.http://www.choosemyplate.gov diakses 1 april 2013.
Lee, Robert. D, David C. Nieman. 2007. Nutritional Assessment. New York: Mc Graw Hill Higer
Education.

Diposting oleh Fheny Listy di 18.11


Reaksi:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


Label: makalah tugas
Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Facebook-Q
Fheny Slalu Semangath

Buat Lencana Anda


the memorian myblog
Apr 28 (2)
Apr 29 (1)
Apr 30 (1)
Mei 02 (1)
Mei 07 (1)
Mei 12 (2)
Mei 13 (1)
Mei 17 (1)
Mei 22 (1)
Jun 01 (3)
Jun 09 (2)
Jun 13 (1)
Jun 19 (1)
Jun 23 (1)
gambaran diriku

Fheny Listy
Lihat profil lengkapku
Google+ Badge
ulasan memoriku Cari Blog Ini
''ulasan tintaku masih akan terus berlanjut''... ^_^Top of Form

Bottom of Form
Catatan Popular
Obat Anti Pendarahan Ibu Hamil
FARMAKOLOGI Asam Traneksama
DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILM
Makalah Gizi Pada Ibu Hamil
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL
makalah tugas
KOMUNIKASI DAN KONSELING
Oleh Kelompok 4 No Nama NIM 1 ...
pemeriksaan hematologis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar
adalah pemeriksaan hematologis untu
(tanpa judul)
MAKALAH BIOLOGI REPRODUK
DYAH LUTHVI MAYASARI ...
kesehatan tubuh dengan air putih
Terapi Air Putih Tepat Waktu Minu
Efektifitas pada Tubuh Manusia 2 g
mem...

Cintai dia dalam diam


Tak perlu saling mengenal ataupun b
diri untuk ku jalani semua ini dan pad

fokus tuk masa depan


for our god Janganlah terlalu memik
terjadi Jalani dengan pasti apa yang te

Kupu-kupu aja bilang cinta itu gak bu


S uatu ketika ada seekor kupu-kupu y
Dia bingung mencari arah kemana ia h
CARAKU MENJAGA CINTAKU
,,,, CARAKU MENJAGA CINTAKU
Tak juga mengirim pesan untuk mena
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Welcome to my blog..
Semuanya akan indah pada waktunya..
Menu
Lanjut ke konten
Beranda
About
makalah gizi dan nutrisi pada ibu hamil
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan yang diantaranya kebutuhan
selama hamil yang berbeda-beda untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat
kesehatan dan status gizi sebelumnya.
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,baik pada ibu
maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, kurang gizi dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan peralinan sulit dan lama, premature ,perdarahan setelah persalinan , kurang gizi
juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin serta dapat menimbulkan keguguran , abortus , cacat
bawaan dan berat janin bayi lahir rendah (Proverawati dan Asfuah,2010;36)
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin
yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-
zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya
dan janin yang dikandungnya.Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya gizi
seimbang serta menu seimbang saat kehamilan maka dengan demikian dibuatnya makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil?
2. Bagaimanakah Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil?
3. Bagaimanakah akibat gangguan gizi pada ibu hamil?
4. Bagaimanakah bahan makanan yang baik untuk ibu hamil?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui prinsip gizi untuk ibu hamil
3. Untuk mengetahui akibat ganguan gizi pada ibu hamil
4. Untuk mengetahui bahan makanan yang baik untuk ibu hamil
BAB II
BAHASAN
2.1 Pengertian Makanan dengan Gizi Seimbang
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrisi
meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil.
Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.Selama
hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu
terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah,
pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,
perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya,
makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan
dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu
kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam
kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;51) faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:
a) kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
b) status ekonomi
c) pengetahuan zat gizi dalam makanan
d) status kesehatan
e) aktifitas
f) suhu lingkungan
g)berat badan
h) umur.
2.2 Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil

Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat


membuat keluarga menjadi bahagia. Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi
selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh
karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makananyang bergizi.
Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya
maupun aktivitas ibu.
Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sehingga ibu hamil perlu di beri motivasi
tambahan agar bersemangat untuk selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi, ditambah
kontrol terhadap kenaikan berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat
badan yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram.
Ketidakcukupan gizi yang diberikan akan meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran,
kelainan system syaraf bayi, perkembangan janin tidak normal, bahkan hingga menyebabkan
kematian janin. Jadi, perhatikan betul mengena i asupan gizi selama kehamilan, serta yang
perlu diingat, janganlah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi gizi
yang berkualitas dengan komposisi yang berimbang dan cukup, itu yang terpenting.
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;50) berikut daftar beberapa zat gizi yang paling
penting untuk perkembangan janin yakni
a) Asam folat :zat ini ada dalam serealia, kacang-kacangan sayuran hijau, jamur, kuning telur,
jeruk, pisang, dan lain-lain.
b) Kalsium : sangat penting untuk pmbentukan tulang dan gigi. Susu dan produk olahan lainnya
merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang
dibutuhkan ibu hamil, seperti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2, Vitamin B3 dan vitamin C.
Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
c) Zat Besi : Sudah lama dikenal bahwa zat besi berguna dalam pembentukan sel darah merah yang
dapat mengurangi risiko ibu hamil terkena anemia. Kebutuhan utama akan zat bes i terjadi saat
usia kehamilan mencapai 20 minggu. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.
d) Ekstrak ragi mengandung ketiga zat penting tersebut. Ini penting bukan hanya selama hamil
tetapi juga masa menyusui
2.3 Akibat gangguan gizi pada pertumbuhan janin
Ibu hamil sebenarnya juga berhubungan dengan proses pertumbuhan,yaitu pertumbuhan janin
yang dikandungnya dan pertumbuhan berbagai organ tubuhnya sebagai pendukung proses
pertumbuhan ini , maka kebutuhan makanan sebagai sumber energy juga meningkat.
Peningkatan metaboisme berbagai zat gizi pada ibu hamil juga memerlukan peningkatan
suplai berbagai vitamin, mineral khusunya Fe dan Ca serta kalori dan protein.
Kekurangan gizi pada ibu hamil menimbulkan berbagai masalah gizi pada ibu hamil tersebut.
Masalah gizi adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan perorangan atau masyarakat
disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari makanan.
Menurut Soetjaningsih (1994;101) contoh akibat kekurangan gizi pada ibu hamil yakni:
a) Kekurangan energidan protein.
b) Anemia gizi.
c) Kekurangan gizi.
d) Kekurangan seng(Zn).
e) Kekurangan vitamin A.
f) Kekurangan kalsium.
2.4 Bahan makanan yang baik untuk ibu hamil
Ibu hamil hendaknya memperhatikan benar asupan gizi bagi tubuhnya dan terutama yang sangat
dibutuhkan bagi janin yang sedang dikandung, seperti kebutuhan akan karbohidrat, protein, ion,
asam folat, kalsium dan sederetan vitamin yang penting bagi perkembangan janin.
Wanita hamil, membutuhkan setidaknya 285kkal tambahan energi perhari dari kebutuhan wanita
dewasa yang tidak hamil yang sebesar 1900-2400kkal/hari. Untuk itu, perlu pasokan energi dari
makanan-makanan yang dikonsumsinya (sebagai catatan, jika sebelum hamil sudah mengalami
kelebihan berat badan, baik untuk mengurangi pasokan tambahan makanan selama hamil, agar
tidak terjadi obesitas yang akan mempersulit proses persalinan).
Sebenarnya, asupan makanan untuk ibu hamil, sama saja dengan wanita yang tidak hamil, namun
selain makanan itu harus sehat, baik untuk lebih berhati-hati memilih dan perlu diperhatikan,
beberapa kategori makanan yang boleh dikonsumsi ibu hamil berikut;
Makanan yang halal
Ini sudah pasti, karena makanan adalah kebutuhan pokok/utama bagi manusia . Apa yang kita
konsumsi, menentukan pola pikir, perilaku dan sikap kita nantinya, untuk itu seharusnya kita
bekali janin kita dengan makanan sehat agar kelak tumbuh menjadi manusia yang berakhlak baik
dan berbudi mulia.
Makanan yang baik
Artinya makanan itu baik dalam hal prosesnya, cara memasaknya, kadar kandungannya, dll.
Setidaknya, makanan baik memenuhi kriteria berikut a)Bersih.b)Layak konsumsi : tidak berbau,
warna cerah, rasa wajar.c)Aman kandungannya : bebas pewarna, pengawet, zat-zat kimia,(hindari
MSG dan Vetsin yang sangat membahayakan tubuh).d) Benar proses : matang, dan menggunakan
bahan alami
Makanan sesuai kebutuhan
Kebutuhan bagi wanita hamil diantaranya;
Karbohidrat, adalah kebutuhan utama bisa didapat dari gula putih dan gula jawa. Ada pula
karbohidrat kompleks seperti dari tepung, beras, gandum, jagung, dll
Protein, zat gizi untuk pertumbuhan. Banyak terdapat dalam; Ikan, Ayam, Daging, Telur, Kacang-
kacangan, Tempe dan Tahu. Kacang kedelai dan kacang hijau dapat jadi alternative yang baik.
Lemak, sumber kalori untuk melarutkan vitamin A,D,E dan K. banyak terdapat dalam minyak
goreng, margarine, mentega, juga bahan makanan hewani atau nabati.
Vitamin, diantaranya ;
Vitamin A
Untuk pertumbuhan tulang, mata, rambut, kulit, dan penting untuk mencegah kelainan bawaan.
Dapatkan dalam kuning telur,susu, keju, mentega, hati juga minyak ikan. Provitamin A dalam
daun singkong, kangkung, wortel, tomat.
Vitamin B
Terdiri dari sekelompok vitamin yang dapat menjaga system susunan syaraf agar berfungsi baik
dan normal. Ada dalam roti, nasi, susu,daging juga makanan fermentasi seperti tempe dan tahu.
Vitamin C
Pembentuk dan integritas jaringan juga penyerapan zat besi. Terdapat pada sayuran dan buah
segar.
Mineral, sebagai pengatur keseimbangan cairan tubuh, pertumbuhan dan memperkuat jaringan.
Zat besi, membentuk sel-sel darah merah. Terdapat pada daging, ikan, hati, ayam juga sayuran
hijau.
Kalsium, untuk pertumbuhan tulang, gigi dan penggumpal darah. Kalsium juga berguna untuk
fungsi otot dan syaraf yang normal. Susu sapi dan produk-produk olahannya, kaya akan kalsium.
Seng, mencegah kelainan perkembangan otak, mencegah lambannya pertumbuhan janin. Daging,
telur, ayam, hati, seafood, sisi dan kacang-kacangan adalah sumber zat seng.
Asam Folat, dibutuhkan untuk meningkatkan metabolism tubuh, mencegah anemia, prosuksi
hemoglobin dan pembentukan materi inti sel DNA dan RNA. Dapatkan zat ini pada hati sapi,
bayam, brokoli, pisang dan kuning telur.
Iodium, yang banyak terdapat pada seafood, rumput laut, dan sebagainya ini, berfungsi untuk
susunan syaraf pusat, kaitannya dengan daya pikir juga pendengaran. Kekurangan iodium, dapat
mengakibatkan cacat fisik, mental kemampuan pendengaran yang rendah sampai tuli.
Makanan sehat, bergizi dan bernutrisi memang sangat dibutuhkan bagi ibu hamil, namun perlu
diingat untuk juga menjaga keseimbangan asupannya. Jangan sampai kelebihan zat tertentu yang
justru berdampak kurang baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral
sebagai zat pengatur. Masa kehamilan sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh
karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi.
Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya
maupun aktivitas ibu. Zat gizi yang paling penting untuk perkembangan janin yakni :
a) Asam folat.
b) Kalsium.
c) Zat Besi.
d) Ekstrak.
Contoh akibat kekurangan gizi pada ibu hamil yakni :
a) Kekurangan energidan protein.
b) Anemia gizi.
c) Kekurangan gizi.
d) Kekurangan seng(Zn).
e) Kekurangan vitamin A.
f) Kekurangan kalsium.
Wanita hamil, membutuhkan setidaknya 285kkal tambahan energi perhari dari kebutuhan wanita
dewasa yang tidak hamil yang sebesar 1900-2400kkal/hari. Beberapa kategori makanan yang
boleh dikonsumsi ibu hamil yakni a) Makanan yang halal.b) Makanan yang baik.c) Makanan
sesuai kebutuhan
3.2 Saran
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik, maka para ibu hamil dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisinya selama hamil.
Kekurangan gizi pada ibu hamil menimbulkan berbagai masalah gizi pada ibu hamil tersebut.
Hendaknya ibu hamil memperhatikan benar asupan gizi bagi tubuhnya dan terutama yang sangat
dibutuhkan bagi janin yang sedang dikandung, seperti kebutuhan akan karbohidrat, protein, ion,
asam folat, kalsium dan sederetan vitamin yang penting bagi perkembangan janin.
Iklan
Report this ad
Report this ad
Share this:
Twitter
Facebook
Google

Okt24By delimapersadaerikadwi • Tandai permalink.


Navigasi pos
← Cerpen
Cerpen →
Tinggalkan Balasan
Top of Form

Bottom of Form
Blogs I Follow
Welcome to my blog..
The Daily Post
The WordPress.com Blog
louploup…

S S R K J S M

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27

28 29 30 31

Oktober 2013

My Anniversary
The Big DayAgustus 1st, 2013
The big day is here.
Kategori
Uncategorized
erika
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Erikalicious :D

oh yess..

delimapersadaerikadwi
Don't be cry because Love :D
Tampilkan Profil Lengkap →
Ini Ceritaku..

delimapersadaerikadwi
Follow Blog via Email
Top of Form
Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.
Bergabunglah dengan 1 pengikut lainnya
Follow

Bottom of Form
Blog di WordPress.com.
Top of Form

Tutup dan terima


Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan
menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
Bottom of Form
Ikuti

TEMPAT NYEDOT MAKALAH, ARTIKEL, KTI DLL.


Blog ini berisi makalah, artikel, KTI, ASKEP, ASKEB, LP, KLIPPING dan masih banyak lagi
guna melengkapi tugas sekolah/kuliah Anda, semoga bermanfaat...
Thursday, 25 May 2017
MAKALAH KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL
Tugas Individu
KEBUTUHAN GIZI PADA
IBU HAMIL

Oleh :

RESKY KURNIYA ELVISARI


BT 16 02 080
IB

AKADEMI KEBIDANAN BATARI TOJA


WATAMPONE

2016

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang“KEBUTUHAN GIZI
PADA IBU HAMIL”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Watampone, 07 November 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A. Pengertian Makanan dengan Gizi Seimbang........................ 3
B. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil....................... 4
C. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil............................................... 6
D. Zat-zat Nutrisi pada Kehamilan........................................... 8
E. Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi............................ 11
BAB III.. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 13
B. Saran..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat
gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat
hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Kekurangan
atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu dan janin (Ariga,
2012).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar
akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi
yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Zhulaida,
2008).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan yang diantaranya kebutuhan
selama hamil yang berbeda-beda untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat
kesehatan dan status gizi sebelumnya. Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan
menimbulkan masalah,baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain :anemia,
perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi dapat mempengaruhi
proses persalinan dimana dapat mengakibatkan peralinan sulit dan lama, premature ,perdarahan
setelah persalinan , kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin serta dapat
menimbulkan keguguran , abortus , cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah (Proverawati
dan Asfuah,2010;36)
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin
yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-
zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya
dan janin yang dikandungnya.Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya gizi
seimbang serta menu seimbang saat kehamilan maka dengan demikian dibuatnya makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi gizi ibu hamil?
3. Bagaimanakah Kebutuhan Gizi untuk Ibu Hamil?
4. Bagaimanakah akibat gangguan gizi pada ibu hamil?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui Faktor apa sajakah yang mempengaruhi gizi ibu hamil
3. Untuk mengetahui prinsip gizi untuk ibu hamil
4. Untuk mengetahui akibat ganguan gizi pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makanan dengan Gizi Seimbang


Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrisi
meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil.
Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.Selama
hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu
terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah,
pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus,bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,
perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya,
makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan
dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu
kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam
kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;51) faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:
1. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari
anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarrnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang
serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi
demi pertumbuhan dan perkembangan.
2. Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-
harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil kemungkinan besar sekali gizi yang
dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
3. Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilam keputusan
dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik,
kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.
4. Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang
ibu dalam keadaan sakit otmatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam
keadaan sehat. Namun ibu harus tetap ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan dipakai untuk dua
kehidupan yaitu bayi dan dirinya sendiri.
5. Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak yang aktif otomatis
memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja. Semakin
banyak aktivitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan semakin banyak.
6. Suhu lingkungan
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus
menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian pansnya
diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan
maka akan semakin besar pula panas yang dilepaskan.
7. Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat makanan yang diberikan agar
kehamilannya dapat berjalan dengan lancer.
8. Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap
kebutuhan gizi yang diperlukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
1. Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gena dengan struktur tebal lemak yang lebih
besar maka anak juga akan memiliki genetik yang sama.
2. Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan, sangat mempengaruhi pertumbuhan janin.
Pertumbuhan sel dalam menyusun bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi
pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat tersebut terganggu,
maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi.
3. Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa melebihi
normal. Apabila kebutuhn gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila
makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut dalam kondisi
mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
4. Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan dan minum otomatis akan berkurang.
Kondisi ini akan dimengerti oleh janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal
ini tidak lain karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu terhubung dengan
janinnya.
5. Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang berbeda akan
mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi
selama hamil seperti konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral, vitamin
dan cairan.

C. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil


Kebutuhan nutrisi pada kehamilan disesuaikan dengan usia kehamilan, mulaidari trimester
pertama hingga trimester ketiga. Hal ini disebabkan oleh banyaknyakeluhan ibu hamil yang
mempengaruhi keinginannya untuk makan.
1. Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Pertama
Pada kehamilan trimester pertama umur kehamilan 0-3 bulan umumnya timbul keluhan-keluhan
seperti rasa mual, ingin muntah, pusing-pusing, selera makan berkurang sehingga timbul
kelemahan dan malas beraktivitas.
Pada saat ini belum diperlukan tambahan kalori, protein, mineral serta vitamin yang berarti karena
janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi dapat disamakan dengan
keadaan sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa ibu hamil harus tetap makan
agar tidak terjadi gangguan pencernaan, bentuk makanan biasa, dan untuk menghindari rasamual
dan muntah posi makanan kecil akan tetapi frekuensi makan sering. Energi serta gizi pada saat
seperti ini hanya diperlukan untuk memelihara kesehatan serta vitalisnya, disamping tentunya
mensuplai kebutuhan janin yang sedang diproses. Agar kecukupan zat-zat gizi terpenuhi dapat
diperhatikan hal-hal seperti berikut:
a. Makanan hendaknya dipilih yang mudah dicerna. Buah-buahan segar dan sayuran hijau
biasanya dapat mengurangi rasa mual.
b. Posi makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila kurang seleramakan nasi, dapat
diganti dengan kentang, macaroni, mie atau jajanan lainyang bergizi.
2. Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Kedua
Pada trimester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk pertumbuhan serta perkembangan
janin serta untuk mempertahankan kesehatanibu. Pada saat ini muntah sudah berkurang atau tidak
ada, nafsu makan bertambah, perkembangan janin sangat pesat bukan saja tubuhnya tetapi
jugasusunan saraf otak (kurang lebih 90%). Oleh karena pertumbuhan janin yang pesat di mana
jaringan otak menjadi perhatian utama maka ibu hamil memerlukan protein dan zat gizi lain
seperti galaktosa yang ada pada sususehingga dianjurkan untuk minum susu 400 cc. Yang perlu
diperhatikan pada trimester kedua ini adalah:
a. Hendaknya lebih banyak memakan bahan makanan sumber protein (zatpembangun), agar
janin mengalami pertumbuhan yang baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan,
daging, telur, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lain-lain.
b. Selain zat pembangun, zat-zat pengatur juga diperlukan. Vitamin dan mineral merupakan
zat pengatur yang banyak terdapat pada buah dan sayuran.
c. Perlu diperhatikan, bila ibu mengalami bengkak-bengkak pada kaki, hendaknya konsumsi
garam dan makanan perlu dikurangi. Bahan makanan yang banyak mengandung garam antara
lain mie instan, margarine, mentega, kecap, dan lain-lain. Untuk itu bahan makanan tersebut
hendaknya dibatasi.

3. Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Ketiga


Trimester ketiga, pada saat ini nafsu makan sudah baik sekali cenderung untuk merasa lapar terus
menerus sehingga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kegemukan. Pada masa ini diperlukan
makanan dengan nilai biologis yang tinggi serta memadai untuk mencukupi segala yang
dibutuhkan. Secara garis besar makanan pada trimester ketiga sama dengan makanan pada
trimesterkedua, tetapi hendaknya jangan terlalu banyak, agar ibu terhindar dari
kegemukan. Keperluan zat gizi tambahan yang diperlukan pada kehamilan,adalah:
Kalori : 2200 + 285 kal
Protein : 48 + 12 gr
Kalsium : 500 + 400 mg
Besi : 26 + 20 mg
Vitamin A : 500 + 200 RE
Thiamin : 1 + 0.2 mg
Riboflavin: 1.2 + 0.2 mg
Niacin : 9 + 1 mg
Vitamin C : 60 + 10 mg

Vitamin D : 5 + 10 ug

D. Zat-zat Nutrisi pada Kehamilan


Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester pertama lebih mengutamakan kualitas daripada
kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa ini sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak,
jantung dan organ reproduksi janin, selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu yang mengalami mual
muntah sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas.
Pemenuhan kebutuhan dizi pada trimester II dan III, selain memperhatikan kualitas juga harus
terpenuhi secara kuantitas (Kasdu, 2006).
Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi enam
kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu, sumber
karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi kandungan vitamin C,
sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain. Berikut kebutuhan zat gizi yang
cukup penting bagi ibu hamil :
1. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg, tergantung dari berat
badan sebelum hamil. Ibu hamil akan sangat membutuhkan yang namanya kalori. Biasanya ibu
hamil kebutuhan akan kalori semakin meningkat. Kalori inilah yang dibutuhkan dalam
perkembangan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah dan jaringan yang baru. Ada sekitar
300 kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa kehamilannya.
2. Protein
Gizi yang tidak kalah pentingnya dan sangat diperlukan bagi ibu hamil adalah zat protein. Ada
sekitar 75 gram protein tiap harinya yang dibutuhkan oleh ibu hamil, fungsinya untuk
perkembangan jaringan pada janin. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar daripada
kebutuhan protein nabati, sehinggan ikan, telur, daging, maupun susu perlu lebih banyak
dikonsumsi dibandingkan tempe, tahu, kacang-kacangan.
3. Vitamin A
Fungsi dari Vitamin A untuk penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan embrio. Dampak yang
terjadi pada ibu hamil apabila kekurangan vitamin A adalah bayi akan terlahir prematur yang
memiliki berat rendah. Jadi vitamin A itu sangat penting untuk gizi ibu hamil. Vitamin ini bisa
diperoleh lewat sayur-sayuran seperti wortel dan juga terdapat pada mentega, kuning telur maupun
susu. Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena dapat
menimbulkan cacat bawaan.
4. Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintesis DNA dan memudahkan
pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel sumsum tulang, sistem
persarafan, dan saluran cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan, kerang,
daging, unggas, susu, dan keju.
5. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu perkembagan embrio dan
juga mencegah terjadinya cacat otak dan tulang belakang. Dampak yang terjadi apabila
kekurangan asam folat adalah akan mengakibatkan kelahiran prematur sehingga berat badan bayi
lahir begitu rendah begitu pula dengan pertumbuhan janinnya. Oleh karena itu, gizi ibu hamil asam
folat yang dibutuhkan sekitar 600 mg dan ini bisa anda dapatkan dengan mengkonsumsi kacang-
kacangan, buncis, asparagus, brokoli, ragi, sayuran berwarna hijau, jus jeruk dan roti gandum.
6. Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan metabolisme kalsium pada
ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, dan osteomalasia
pada ibu. Sumber vitamin D yang utama adalah sinar matahari. Kekurangan vitamin D banyak
terjadi pada ibu hamil yang bermukim di daerah yang hanya sedikit bersentuhan dengan sinar
matahari.
7. Zat Besi
Gizi ibu hamil yang diperlukan selanjutnya adalah zat besi. Untuk memproduksi hemoglobin
dibutuhkan zat sekitar 27 mg sehari selama masa kehamilan. Hemoglobin sendiri merupakan
protein di sel darah merah yang mempunyai peranan penting yaitu menyalurkan oksigen keseluruh
jaringan tubuh. Kekurangan zat besi pada masa kehamilan akan mengalami kelelahan dan rentan
infeksi, bahkan juga dapat berisiko kelahiran prematur pada bayi.
8. Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kekurangan yodium
pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya berkembang
menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari hipotiroid dapat menyebabkan retardasi
mental. Kekurangan yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir meninggal, aborsi, serta
meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium hendaknya sebelum atau selama 3
bulan pertama kehamilan. Kebutuhan Yodium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi garam
beryodium serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.
9. Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden. Kalsium dibutuhkan
oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan
sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kalsium juga sangat baik untuk menguatkan tulang
dan gigi. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan
darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematurias, bahkan
kematian. Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya untuk kebutuhan gizi ibu hamil.
Kekurangan kalsium saat hamil akan berdampak pada ibunya, karena kalsium yang dibutuhkan
oleh bayi terambil atau diserap dari tulang ibu.
10. Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain memberikan rasa kenyang
lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat
mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, serealia atau padi-padian,
kacang-kacangan, gandum, beras, dan olahannya (Kasdu, 2006).
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;50) berikut daftar beberapa zat gizi yang paling
penting untuk perkembangan janin yaitu:
1. Asam folat :zat ini ada dalam serealia, kacang-kacangan sayuran hijau, jamur, kuning
telur, jeruk, pisang, dan lain-lain.
2. Kalsium : sangat penting untuk pmbentukan tulang dan gigi. Susu dan
produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki
kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seperti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2,
Vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan
sumber kalsium yang baik juga.
3. Zat Besi : Sudah lama dikenal bahwa zat besi berguna dalam pembentukan sel darah merah
yang dapat mengurangi risiko ibu hamil terkena anemia. Kebutuhan utama akan zat bes i terjadi
saat usia kehamilan mencapai 20 minggu. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.

E. Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu
maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.
Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral
sebagai zat pengatur. Masa kehamilan sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh
karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi.
Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya
maupun aktivitas ibu. Zat gizi yang paling penting untuk perkembangan janin yakni : Asam
folat, Kalsium, Zat Besi dan Ekstrak.
Wanita hamil, membutuhkan setidaknya 285kkal tambahan energi perhari dari kebutuhan wanita
dewasa yang tidak hamil yang sebesar 1900-2400kkal/hari. Beberapa kategori makanan yang
boleh dikonsumsi ibu hamil yakni a) Makanan yang halal.b) Makanan yang baik.c) Makanan
sesuai kebutuhan.

B. Saran
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik, maka para ibu hamil dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisinya selama hamil.
Kekurangan gizi pada ibu hamil menimbulkan berbagai masalah gizi pada ibu hamil tersebut.
Hendaknya ibu hamil memperhatikan benar asupan gizi bagi tubuhnya dan terutama yang sangat
dibutuhkan bagi janin yang sedang dikandung, seperti kebutuhan akan karbohidrat, protein, ion,
asam folat, kalsium dan sederetan vitamin yang penting bagi perkembangan janin.
DAFTAR PUSTAKA

Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya

Ali, Syaifudin, 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan Perawatan Bayi.Jogjakarta:
Diglossia Media.

Djaeni, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat

Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media

Path. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC

Proverawati, Atikah dan Asfuah,Siti. 2010. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan.Yogyakarta : Nuha
Medika

Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sulistyoningsih,Hariyani, 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu

at May 25, 2017


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
No comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
MAKALAHKU
MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN
Tugas Individu MAKALAH TATANIAGA HASIL PERIKANAN Oleh ASRIANI 213095 2006
SEKOLAH TINGGI ILMU P...

MAKALAH DIABETES MELLITUS


MAKALAH DIABETES MELLITUS Disusun Oleh : A R N I A N T I BT 12 01 098 III A
AKADEMI ...
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) HEMIPARESE SINISTRA
LP HEMIPARESE SINISTRA I. KONSEP DASAR MEDIS A. Definisi Stroke merupakan
penyakit serebrovaskuler yang mengacu kepada s...
Followers
Search This Blog
Top of Form

Search

Bottom of Form
MAKALAHKU
Beranda
MAKALAHKU

Nanang Syahputra
View my complete profile
Blog Archive
January 2018 (54)
December 2017 (103)
June 2017 (27)
May 2017 (197)
Report Abuse
Labels
ARTIKEL (2)
ASKEB (7)
ASKEP (9)
JURNAL (11)
KLIPPING (4)
KTI (7)
KUESIONER (1)
LAPORAN PENDAHULUAN (12)
LIRIK LAGU (29)
MAKALAH (62)
MATERI (3)
PATHWAY (2)
PIDATO (6)
PROPOSAL PENELITIAN (1)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (2)
Sebelum di copast, jangan lupa di share ya dan luangkanlah waktunya untuk berkomentar pada
kolom di atas yang telah disediakan.
Bagaimana postingan kali ini menurut anda? Jawab yang jujur yach...
Subscribe To
Posts
Comments
Search This Blog
Top of Form

Bottom of Form
Blog Archive
▼ 2017 (327)
▼ May (197)
SATU MASA SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Salam Terakhir SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Saat Ku Idamkan SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Putri Misteri SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Rozana SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Pembakar Perasaan SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Pelesit Kota SEARCH MALAYSIA KARAOKE
PAWANA SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Nur Nilam Sari SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Nafas Cinta AMY SEARCH FEAT INKA CHTISTIE MALA...
Musafir SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Meniti Titian Usang SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Mentari Merah Di Ufuk Timur Malaysia SEARCH MA...
Langit Dan Bumi SEARCH MALAYSIA KARAOKE
MALAM KENANGAN SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Laila Namamu Teratas Malaysia SEARCH MALAYSIA ...
Kerja Gila SEARCH MALAYSIA KARAOKE
KEJORA KU BERSATU SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Cinta Kita Berbeza#SALEEM#MALAYSIA#POP#LEFT
Hilang Dalam Terang SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Gelora Cinta Ku SEARCH MALAYSIA KARAOKE
GADISKU SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Di Buku Ini SEARCH MALAYSIA KARAOKE
CINTA SEPI SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Cinta Buatan Malaysia SEARCH MALAYSIA KARAOK...
BISA SEARCH MALAYSIA KARAOKE
Aku SEARCH MALAYSIA KARAOKE
KaroX Amy Search Milik Siapakah Gadis Ini
YANG TERSAYANG IWAN & AMELINA MALAYSIA KARAOKE...
Tung Keripit IWAN MALAYSIA KARAOKE
Senada Cinta IWAN & MEHNAZ MALAYSIA KARAOKE
Sekedar Bertanya IWAN MALAYSIA KARAOKE
Suci Dalam Debu IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Sheila Iklim IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Seribu Kali Sayang IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Selamat Tinggal Penderitaan IKLIM MALAYSIA K...
Satu Kesan AbadiOfficial MV IKLIM MALAYSIA K...
Sandiwara Cinta Semusim IKLIM MALAYSIA KARAO...
Patah Ranting Di Cermin Usia IKLIM MALAYSIA ...
Mimpi Yang PulangOfficial MV IKLIM MALAYSIA ...
Mimpi Yang Pulang IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Menanti Kasih Di Hujung Hari IKLIM MALAYSIA ...
Menanti Kasih Di Hujung Hari IKLIM MALAYSIA ...
Mahligai Seribu MimpiOfficial MV IKLIM MALAYSI...
MAHARAJA IKLIM MALAYSIA KARAOKE
MAAF IKLIM MALAYSIA KARAOKE
JUWITA SALEM IKLIM THE BEST SLOWROCK SINGER
Hanya Satu Persinggahan IKLIM MALAYSIA KARAO...
Hakikat Sebuah Cinta Karaoke VCD IKLIM MALAYSI...
DUNIA IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Di Pintu Mahligai IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Cinta Tiga Segi IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Bulan Jatuh Ke RimbaOfficial MV IKLIM MALAYSIA...
Bukan Aku Tak Cinta IKLIM MALAYSIA KARAOKE ...
AIR MATA KASIH NO VOCAL IKLIM MALAYSIA KARAO...
Antara Sutera Dan Bulan IKLIM MALAYSIA KARAO...
Aduhai Seribu Kali SayangOfficial MV IKLIM MAL...
Zikir Jiwa SALEEM IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Wanitaku SALEEM IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Tulusnya Fitrahmu official SALEEM IKLIM MALAY...
TAMU JIWA SALEEM IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Takku Sangka Takku Duga official SALEEM IKLIM ...
Tak Ingin Sendiri SALEEM IKLIM MALAYSIA KAR...
STANZA SEPI SEKEPING HATI SALEEM IKLIM MALAYS...
RANTING ANGIN SALEEM IKLIM MALAYSIA KARAOKE...
Patah Hati SALEEM IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Oh Bulan SALEEM IKLIM MALAYSIA KARAOKE
MUSTIKA SALEEM IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Mimpi Yang Tak Sudah SALEEM IKLIM MALAYSIA ...
Mengapa Dikenang Mengapa Difikir SALEEM IKLIM ...
Hati Lebur Jadi Debu SALEEM IKLIM MALAYSIA ...
Dia SALEEM IKLIM MALAYSIA KARAOKE
Cintaku Sampai Ke Syurga SALEEM IKLIM MALAYSI...
Biar Bulan Bicara SALEEM IKLIM MALAYSIA KAR...
BENCI TAPI RINDU SALEEM IKLIM MALAYSIA KARA...
Benarkah Kerana Cinta SALEEM IKLIM MALAYSIA ...
SEMUA UNTUK CINTA MIKE IDOL POP INDONESIA KARAOKE
Rossa Cinta Dalam Hidupku Karaoke (Male)
JANAM JANAM INDIA KARAOKE
MAKALAH KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER
MAKALAH KEBIJAKANFISKAL PADA AWAL PEMERINTAHAN DA...
Hamari adhuri kahani ARIJIT SINGH INDIA karaoke s...
Elly Noor Air Jahat Karaoke
SELIMUT JIWA SONIA MALAYSIA KARAOKE
TETESAN DEMI TETESAN SONIA MALAYSIA KARAOKE
RINDU AKU RINDU KAMU SONIA MALAYSIA KARAOKE
PALING BAHAGIA SONIA MALAYSIA KARAOKE
MASIH TERKENANG SONIA MALAYSIA KARAOKE
LURUH CINTAKU VERSI 2 SONIA MALAYSIA KARAOKE
Luruh Cintaku SONIA MALAYSIA KARAOKE
KUMBANG SERIBU SONIA MALAYSIA KARAOKE
Ku Relakan SONIA MALAYSIA KARAOKE
KULAYANGKAN RINDU SONIA MALAYSIA KARAOKE
KAU SEBUT NAMAKU#SONIA#MALAYSIA#POP#LEFT
zinkan Selamanya Namamu Di Hati EYE MALAYSIA K...
Terserlah Kasih Abadi EYE MALAYSIA KARAOKE
Setiamu Gugur Dimata EYE MALAYSIA KARAOKE
Satu Nama Tetap Dihati NEW EYE MALAYSIA KARAOK...
Nyanyian Rindu Buat Kekasih DATA MALAYSIA KARA...
Mengulit Kenangan DATA MALAYSIA KARAOKE
► June (27)
► December (103)
► 2018 (54)
About Me

Nanang Syahputra
View my complete profile
Translate

Powered by Translate
Blog ini berisi makalah, artikel, KTI, A
masih banyak lagi guna melengkapi
bermanfaat...
TEMPAT NYEDOT MAKALAH, AR
ASUHAN KEBIDANAN KOMPRE
DENGAN NYERI LUKA PERINEU
ASUHAN KEBIDANAN KELUARG
CALON AKSEPTOR KB SUNTIKA
Syahputra
ASUHAN KEBIDANAN INTRANA
“R” GESTASI 40 MINGGU 1 HARI
E N G A N P E R S E N T
KEPALA - 1/25/2018 - Nanang Syah
ASUHAN KEBIDANAN INTRA
EKSTRAKSI VACUM - 1/25/2018 -
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BA
DENGAN BCB, SMK, P B K H A R
Watermark theme. Powered by Blogger.

kata hati
JUMAT, 02 OKTOBER 2015
makalah gizi dan diet pada ibu hamil
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses,
keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan
energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi
ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan
kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin
yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Berdasarkan
uaraian diatas agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya gizi seimbang serta menu
seimbang saat kehamilan maka dengan demikian dibuatnya makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa saja kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (trisemester I, II, II) ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada saat kehamilan?
3. Bagaimana fisiologis massa kehamilan?
4. Apakah yang dimaksud pre eklamsia dan eklamsia?
5. Apa saja penyakit penyerta pada saat kehamilan?
6. Apa saja kebutuhan zat gizi pada masa menyusui?
7. Bagaimana fisiologi pada ibu menyusui?
8. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada masa menyusui?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui apa saja kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (trisemester I, II,
II)
2. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada
saat kehamilan.
3. Mahasiswa mengetahui bagaimana fisiologis massa kehamilan.
4. Mahasiswa mengetahui apakah yang dimaksud pre eklamsia dan eklamsia.
5. Mahasiswa mengetahui apa saja penyakit penyerta pada saat kehamilan.
6. Mahasiswa mengetahui apa saja kebutuhan zat gizi pada masa menyusui.
7. Mahasiswa mengetahui bagaimana fisiologi pada ibu menyusui.
8. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada
masa menyusui.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Nutrisi Untuk Ibu Hamil


Adapaun kebutuhan-kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut:
1. Kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (trisemester I, II, III)
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal, kemudian sepanjang trimester II dan
III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan untuk trimester II
diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti, penambahan volume darah, pertumbuhan uterus
dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III tambahan energi digunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta Sumber energi utama bagi ibu hamil adalah Kabohidrat dan
lemak. Sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal dan gandum. Agar kebutuhan karbohidrat
terpenuhi disarankan makan 3 porsi karbohidrat setiap hari. Lemak juga menghasilkan energi, dan
menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan. Lemak digunakan
untuk pembentukan materi membran sel dan pembentukan hormon, pembentukan jaringan lemak,
disamping itu lemak membantu tubuh untuk menyerap nutrisi. Namun demikian dalam kondisi
hamil asupan lemak juga harus dibatasi karena kandungan kalorinya yang tinggi.
Adapun kebutuhan-kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (trisemester I, II, III) yaitu sebagai
berikut:
a. Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang
meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh
darah, dan jaringan yang baru (Almatsier, 2009). Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai
cadangan lemak serta untuk proses metabolisme jaringan baru (Mitayani, 2010). Ibu hamil
memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi 2004 menganjurkanpenambahan sebesar 300 kkal/hari untuk ibu hamil trimester ketiga.
Dengan demikian dalam satu hari asupan energi ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300
kkal/hari. Kebutuhan energi yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan makanan sumber
lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.Setelah itu bahan makanan
sumber karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian, dangula murni (Almatsier, 2009).
b. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru (Aritonang, 2010). Jumlah protein yang
harus tersedia sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu,
plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan sebanyak
17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan demikian, dalam
satu hari asupan protein dapat mencapai 67-100 gr. Bahan makanan hewani merupakan sumber
protein yang baik dalam hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang.
Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu, serta kacang-
kacangan (Almatsier, 2009).
c. Zat Besi
Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai pertumbuhan janin dan plasenta serta
meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Zat besi merupakan senyawa yang digunakan untuk
memproduksi hemoglobin yang berfungsi untuk :
1.Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
2.Sintesis enzim yang terkait besi
3.Penggunaan oksigen untuk produksi energi sel (Aritonang, 2010).
Arisman (2004) menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil adalah 1040 mg. Dari jumlah
ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300
mg ditransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk
menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan. Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada
trimester ketiga.Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil trimester
ketiga adalah 39 mg/hari. Menurut Aritonang (2010), ada dua bentuk besi yang terdapat dalam
pangan, yaitu besi heme yang terdapat dalam produk-produk hewani dan besi nonheme yang
terdapat dalam produk-produk nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan dan daging
yang harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan masyarakat
Indonesia. Selain sumber hewani, ada juga makanan nabati yang kaya akan zat besi seperti
singkong, kangkung, dan sayuran berwarna hijau lainnya. Namun, zat besi dalam makanan
tersebut lebih sulit penyerapannya. Dibutuhkan porsi besar sumber nabati untuk mencukupi
kebutuhan besi sehari (Almatsier, 2009). Menurut Aritonang (2010), makanan-makanan yang
dapat meningkatkan absorpsi besi selama hamil diantaranya sebagai berikut :
1.Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi, yaitu daging, sayur, dan buah yang
kaya vitamin C.
2.Menghindari penghambat (inhibitor) absorpsi besi seperti teh dan kopi.
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan yang menginjak usia trimester ketiga
tidak akan mungkin tercukupi hanya melalui diet. Oleh karena itu, suplementasi zat besi sangat
penting sekali, bahkan kepada ibu hamil status gizinya sudah baik.
d. Asam Folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolisme beberapa asam amino,
sintesis purin, dan timidilat sebagai senyawa penting dalam sintesis asam nukleat (Aritonang,
2010). Selain itu Almatsier (2009) menyebutkan bahwa asam folat juga dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang belakang dan untuk
pendewasaannya. Sekitar 24-60% wanita baik di negara berkembang maupun yang telah maju
mengalami kekurangan asam folat karena kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-
hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil. Kekurangan asam folat
berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia,
prematur, pendeknya usia kehamilan dan hemorrhage (pendarahan), (Aritonang, 2010).
Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebanyak 200 μg untuk ibu hamil,
yang dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar
28 hari setelah ovulasi atau pada 28 hari pertama kehamilan. Besarnya suplementasi adalah 280,
660, dan 470 μg per hari, masing-masing pada trimester I, II, dan III (Arisman, 2004). Jenis
makanan yang banyak mengandung asam folat antara lain ragi, hati, brokoli, sayuran hijau,
kacang-kacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur.
e. Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang perrtumbuhan tulang dan gigi serta
persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontrkasi
dan berdilatasi. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan
bayi akan diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau
osteoporosis (Sophia, 2009). Widya Karya Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebesar 150 mg kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium
yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang menjadi sumber kalsium
diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau, dan berbagai produk olahan susu seperti keju dan
yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan menyebabkan tekanan darah ibu menjadi
meningkat
f. Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C,
asam folat, zat besi, kalsium, dan zink. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan oleh Widyakarya
Pangan dan Gizi 2004 untuk tambahan gizi ibu hamil pada trimester ketiga adalah vitamin A +300
RE,vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg, riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam folat +200 μg,
vitamin B12 +0,2 μg, kalsium +150 mg, magnesium +40 mg, zat besi +13 mg, zink +10,2 mg,serta
iodium +50 μg. Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin
C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk
membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya
disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan
vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli. Makanan yang
kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.Vitamin A memegang peranan
penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta perkembangan dan
pertumbuhan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi
berat lahir rendah.
2. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada saat kehamilan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:
a. Umur. Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yangg dibutuhkan lebih banyak.
b. Berat Badan. Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badanrata-rata
untuk umur tertentu, merupakan faktor menentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi
selama hamil.
c. Suhu Lingkungan. Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat Celcius yang digunakan
untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar
pula masukan energi yang diperlukan.
d. Aktivitas. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak energi yang
dibutuhkan oleh tubuh.
e. Status Kesehatan. Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatikan.
f. Pengetahuan, Perencanaan dan Penyusunan Makanan. Perencanaan dan
penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan yang penting. Faktor
yang mempengaruhi perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang antara lain:
1. Kemampuan keluarga dalam membeli makanan.
2. Pengetahuan tentang zat gizi. Dengan demikian, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam
menyerap zat gizi dari makanansehari-hari.
g. Status Ekonomi. Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap
pemilihan makanan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan Asupan Zat Gizi Pada Ibu Hamil
Masalah gizi pada masyarakat Indonesia sangat berkaitan erat dengan pangan, karena gizi
seseorang sangat terpengaruh pada kondisi pangan yang dikonsumsinya. Masalah pangan antara
lain menyangkut ketersediaan pangan dan kerawanan konsumsi pangan yang disebabkan
kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan adat kepercayaan yang terkait dengan tabu makanan
(Baliwati dkk, 2004).
1. Tabu Makanan (Pantangan)
Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk mengkonsumsi jenis makanan tertentu karena
terdapat ancaman bahaya terhadap barang siapa yang melanggarnya (Sediaoetama, 1999).
Beberapa alasan tabu diantaranya khawatir terjadi keracunan, tidak biasa, takut mandul, kebiasaan
yang bersifat pribadi, khawatir menimbulkan penyakit, larangan agama, pembatasan makanan
hewani karena disucikan oleh adat/budaya. Penelitian yang dilakukan oleh Hartati Bahar pada
tahun 2010, menyimpulkan bahwa kepercayaan berpantang makanan tertentu memiliki kontribusi
terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Diantara makanan yang menjadi pantangan adalah
makanan yang kaya akan zat besi baik golongan hewani, nabati, dan gabungan dari keduanya.
Golongan makanan hewani seperti cumi-cumi, udang, kepiting, gurita, telor bebek, dan beberapa
jenis ikan. Golongan nabati meliputi daun kelor, rebung, tebu, nenas, durian, terong, serta beberapa
jenis buah-buahan. Di beberapa negara berkembang umumnya masih ditemukan larangan,
pantangan atau tabu tertentu bagi makanan ibu hamil, tidak terkecuali di Indonesia. Walaupun
demikian, harus diakui bahwa tidak semua tabu itu berakibat negatif terhadap kondisi gizi dan
kesehatan. Tabu yang tidak jelas pengaruhnya bagi kesehatan dibiarkan saja, sambil terus
dipelajari pengaruhnya untuk jangka panjang (Sediaoetama, 1999).
2. Rendahnya Penghasilan dan Pendidikan
Pendidikan kurang merupakan salah satu faktor yang mendasari penyebab gizi kurang. Pendidikan
yang rendah akan menyebabkan seseorang kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak.
Hal ini akan menyebabkan rendahnya penghasilan seseorang yang akan berakibat pula terhadap
rendahnya seseorang dalam menyiapkan makanan baik secara kualitasmaupun kuantitasnya
(Supariasa, dkk, 2002). Studi tentang perilaku makan telah dilakukan oleh Jerome yang dikutip
oleh Soeharjo, menemukan bahwa jumlah uang belanja untuk makan erat kaitannya dengan
serentetan karakteristik masyarakat daripada dengan pendapatan keluarga. Analisis Jerome
menyimpulkan bahwa pendapatan bukan sebagai faktor penentu dalam perilaku konsumen,
tetapifaktor-faktor gabungan antara pendapatan dan gaya hidup dapat memberikan andil bagi
perilaku kelompok yang kebudayaannya cenderung berubah (Suharjo, 2003).
3. Fisiologis masa kehamilan
Pada masa kehamilan ada beberapa perubahan pada hampir semuasistem organ pada maternal.
Perubahan ini diawali dengan adanya sekresi hormon dari korpus luteum dan plasenta.Efek
mekanis pada pembesaran uterus dan kompresidari struktursekitar uterus memegang peranan
penting pada trimester kedua dan ketiga. Perubahan fisiologis seperti ini memiliki implikasi yang
relevan bagi dokter anestesi untuk memberikan perawatan bagi pasien hamil.Perubahan yang
relevan meliputi perubahan fungsi hematologi, kardiovaskular, ventilasi,metabolik, dan
gastrointestinal (Santos,et.al., 2006)
a. Perubahan Metabolik
Sebagai akibat dari peningkatan sekresi dari berbagai macam hormon selama masa kehamilan
,termasuk tiroksin, adrenokortikal dan hormon seks, maka laju metabolisme basal pada
wanitahamil meningkat sekitar 15 % selama mendekati masa akhir dari kehamilan. Sebagai hasil
dari peningkatan laju metabolisme basal tersebut, maka wanita hamil sering mengalami sensasi
rasa panas yang berlebihan. Selain itu,karena adanya beban tambahan, maka pengeluaran energi
untuk aktivitas otot lebih besar daripada normal (Guyton, 2006)
b. Perubahan Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular beradaptasi selama masa kehamilan terhadapa beberapa perubahan yang
terjadi. Meskipun perubahan sistem kardiovaskular terlihat pada awal trimester pertama,
perubahan pada sistem kardiovaskular berlanjut ke trimester kedua dan ketiga, ketika cardiac
output meningkat kurang lebih sebanyak 40 % daripada pada wanita yang tidak hamil. Cardiac
output meningkat dari minggu kelima kehamilan dan mencapai tingkat maksimum sekitar minggu
ke-32 kehamilan, setelah itu hanya mengalami sedikit peningkatan sampai masa persalinan,
kelahiran, dan masa post partum.Sekitar 50% peningkatan dari cardiac output telah terjadi pada
masa minggu kedelapan kehamilan. Meskipun, peningkatan dari cardiac output dikarenakan
adanya peningkatan dari volume sekuncupdan denyut jantung, faktor paling penting adalah
volume sekuncup, dimana meningkat sebanyak 20% sampai 50% lebih banyak daripada pada
wanita tidak hamil. Perubahan denyut jantung sangat sulit untuk dihitung, tetapi diperkirakan ada
peningkatan sekitar 20% yang terlihat pada minggu keempat kehamilan. Meskipun, angka normal
dalam denyut jantung tidak berubah dalam masa kehamilan,adanya terlihat penurunan komponen
simpatis(Birnbach,et.al., 2009).Pada trimester kedua, kompresi aortocava oleh pembesaran uterus
menjadi penting secara progresif, mencapai titik maksimum pada minggu ke 36 dan 38, setelah itu
dapat menurunkan perpindahan posisi kepala fetal menuju pelvis. Penelitian mengenai cardiac
output,diukur ketika pasien berada pada posisi supine selama minggu terakhir kehamilan,
menunjukkan bahwa ada penurunan dibandingkan pada wanita yang tidak hamil, penurunan ini
tidak diobservasi ketika pasien berada dalam posisi lateral decubitus. Sindrom hipotensi supine,
yang terjadi pada 10 % wanita hamil dikarenakan adanya oklusi pada vena yang mengakibatkan
terjadinya takikardi maternal, hipotensi arterial, penurunan kesadaran, dan pucat. Kompresi pada
aorta yang dibawah dari posisi ini mengakibatkan penurunan perfusi uteroplasental dan
mengakibatkan terjadinya asfiksia pada fetus. Oleh karena itu, perpindahan posisi uterus dan
perpindahan posisi pelvis ke arah lateral harus dilakukan secara rutin selama trimester kedua dan
ketiga dari kehamilan(Santos, et. al., 2006).
Naiknya posisi diafragma mengakibatkan perpindahan posisi jantung dalam dada, sehingga
terlihat adanya pembesaran jantung pada gambaran radiologis dan deviasi aksis kiri dan perubahan
gelombang T pada elektrokardiogram (EKG). Pada pemeriksaan fisik sering ditemukan adanya
murmur sistrolik dan suara jantung satu yang terbagi-bagi. Suara jantung tiga juga dapat terdengar.
Beberapa pasien juga terlihat mengalami efusi perikardial kecil dan asimptomatik (Morgan,2006)
c. Perubahan Hematologi.
Volume darah maternal mulai meningkat pada awal masa kehamilan sebagai akibat dari perubahan
osmoregulasi dan sistem reninangiotensin, menyebabkan terjadinya retensi sodium dan
peningkatan dari total body water menjadi 8,5 L. Pada masanya, volume darah meningkat
sampai 45 % dimana volume sel darah merah hanya meningkat sampai 30%. Perbedaan
peningkatan ini dapat menyebabkan terjadinya ”anemia fisiologis” dalam kehamilan dengan
hemoglobin rata rata 11.6 g/dl dan hematokrit 35.5%. Bagaimanapun, transporoksigen tidak
terganggu oleh anemia relatif ini, karena tubuh sang ibu memberikan kompensasi dengan cara
meningkatkan curah jantung, peningkatan PaO2, dan pergeseran ke kanan dari kurva disosiasi
oxyhemoglobin(Birnbach,et.al., 2009).Kehamilan sering diasosiasikan dengan keadaan
hiperkoagulasi yang memberikan keuntungan dalam membatasi terjadinya kehilangan darah saat
proses persalinan. Konsentrasi fibrinogen dan faktor VII,VIII, IX,X,XII, hanya faktor XI yang
mungkin mengalami penurunan. Fibrinolisis secara cepat dapat diobservasi kemudian pada
trimester ketiga. Sebagai efek dari anemia dilusi, leukositosis dan penurunan dari jumlah platelet
sebanyak 10 % mungkin saja terjadi selama trimester ketiga. Karena kebutuhan fetus, anemia
defisiensi folat dan zat besi mungkin saja terjadi jika suplementasi dari zat gizi ini tidak terpenuhi.
Imunitas sel ditandai mengalami penurunan dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi
viral (Morgan, 2006)
d. Perubahan pada Sistem Gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal dalam masa kehamilan dan selama persalinan menjadi topik yang
kontroversial.Namun, dapat dipastikan bahwa traktus gastrointestinal mengalami perubahan
anatomis dan fisiologis yang meningkatkan resiko terjadinya aspirasi yang berhubungan dengan
anestesi general(Birnbach, et.al.,2009).Refluks gastroesofagus dan esofagitis adalah umum selama
masa kehamilan. Disposisi dari abdomen ke arah atas dan anterior memicu ketidakmampuan dari
sfingter gastroesofagus. Peningkatan kadar progestron menurunkan tonus dari sfingter
gastroesofagus, dimana sekresi gastrin dari plasenta menyebabkan hipersekresi asam lambung.
Faktor tersebut menempatkan wanita yang akan melahirkan pada resiko tinggi terjadinya
regurgitasi dan aspirasi pulmonal.Tekanan intragaster tetap tidak mengalami perubahan. Banyak
pendapat yang menyatakan mengenai pengosongan lambung. Beberapa penelitian melaporkan
bahwa pengosongan lambung normal bertahan sampai masa persalinan.Di
samping itu,hampir semua ibu hamil memiliki pH lambung di bawah 2.5 dan lebih dari 60% dari
mereka memiliki volume lambung lebih dari 25mL. kedua faktor tersbut telah dihubungkan
memiliki resiko terhadap terjadinya aspirasi pneumonitis berat. Opioid dan antikolinergik
menurunkan tekanan sfingter esofagus bawah, dapat memfasilitasi terjadinya refluks
gastroesofagus dan penundaan pengosongan lambung. Efek fisiologis ini bersamaan dengan
ingesti makanan terakhir sebelumproses persalinan dan penundaan pengosongan lambung
mengakibatkan nyeri persalinan dan merupakan faktor predisposisi pada ibu hamil akan terjadinya
muntah dan mual (Morgan, 2006).
4. Pre eklamsia dan eklamsia
a. Pengertian preeklamsia
Pre eklamsia adalah keadaan dimana hipertensi disertai dengan proteinuria, edema atau kedua-
duanya yang terjadi akibat kehamilan setelah minggu ke 20 atau kadang-kadang timbul lebih awal
bila terdapat perubahan hidatidiformis yang luas pada vili dan korialis (Mitayani,
2009). Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan edema yang
timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke tiga pada kehamilan,
tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa. (Rukiyah, 2010).Preeklampsia
merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada
wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. (Bobak , 2004). Pre eklamsia adalah
timbulnya hipertensi disertai proteinnuria dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada
penyakit trofoblas. (Sujiyatini, 2009). Pre eklamsia dapat dideskripsikan sebagai kondisi yang
tidak dapat diprediksi dan progresif serta berpotensi mengakibatkan disfungsi dan gagal multi
organ yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan berdampak negative pada lingkungan janin.
(Boyle M, 2007).
b. Etiologi
Penyebab pre eklamsia saat ini tak bisa diketahui dengan pasti, walaupun penelitian yang
dilakukan terhadap penyakit ini sudah sedemikian maju. Semuanya baru didasarkan pada teori
yang dihubungkan dengan kejadian. Itulah sebab pre eklamsia disebut juga “disease of theory”
(Rukiyah, 2010).
Teori yang dapat diterima haruslah dapat menerangkan hal-hal berikut :
(1) sebab bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda,
hidramnion, dan molahidatidosa
(2) sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan
(3) sebab dapat terjadinya perbaiakan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus
(4) sebab jarangnya terjadi eklamsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya
(5) sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma. (HanifaW,2006).
Dari hal-hal tersebut diatas, jelaslah bahwa bukan hanya satu faktor, melainkan banyak faktor yang
menyebabkan pre-eklamsia dan eklamsia.
c. Definisi eklampsia
Eklampsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang ditandai
dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan saraf) dan / atau koma dimana sebelumnya
sudah menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia.
d. Gejala dan Tanda
1. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan peningkatan
tekanan darah yang abnormal. Sakit kepala tersebut terus menerus dan tidak berkurang dengan
pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain
2. Gangguan penglihatan à pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya, pandangan kabur, dan
terkadang bisa terjadi kebutaan sementara
3. Iritabel à ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara berisik atau gangguan
lainnya
4. Nyeri perut à nyeri perut pada bagian ulu hati yang kadang disertai dengan muntah
5. Tanda-tanda umum pre eklampsia (hipertensi, edema, dan proteinuria)
6. Kejang-kejang dan / atau koma
e.Pencegahan
Usaha pencegahan preklampsia dan eklampsia sudah lama dilakukan. Diantaranya dengan diet
rendah garam dan kaya vitamin C. Selain itu, toxoperal (vitamin E,) beta caroten, minyak ikan
(eicosapen tanoic acid), zink (seng), magnesium, diuretik, anti hipertensi, aspirin dosis rendah, dan
kalium diyakini mampu mencegah terjadinya preklampsia dan eklampsia. Sayangnya upaya itu
belum mewujudkan hasil yang menggembirakan. Belakangan juga diteliti manfaat penggunaan
anti-oksidan seperti N. Acetyl Cystein yang diberikan bersama dengan vitamin A, B6, B12, C, E,
dan berbagai mineral lainnya. Nampaknya, upaya itu dapat menurunkan angka kejadian pre-
eklampsia pada kasus risiko tinggi.
5. Penyakit penyerta pada saat kehamilan
a. Penyakit jantung
Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan bertambah dan
berlangsungnya kehamilan, yang harus di penuhi dalam darah ibu. Banyaknya darah yang beredar
bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih berat. Karena itu, dalam kehamilan selalu terjadi
perubahan-perubahan dalam system kardiovaskular yang biasanya masih dalam batas-batas
fisiologik
Perubahan-perubahan itu terutama disebabkan:
1. karena hidremia (hipervolemia)dalam kehamilan, yang sudah dimulai sejak umur kehamilan
10 minggu dan mencapai puncaknya antara 32 dan 36 minggu;
2. karena uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke atas, ke kiri,
dan ke depan, sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan
putaran.
Adams mendapatkan peningakatan volume plasma darah yang dimulai kira-kira akhir trimester
pertama dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34, yang selanjutnya menetap selama
trimester terakhir kehamilan, di mana volume darah bertambah sebesar 22%. Besar dan saat
terjadinya peningkatan volume plasma berbeda dengan peningkatan volume sel darah merah; hal
ini mengakibatkan terjadinya anemia delusional (pencairan darah). Setelah 12-24 jam
pascapersalinan terjadi peningkatan volume plasma karena proses imbibisi cairan dari
ekstravaskuler ke dalam pembuluh darah yang kemudian akan diikuti oleh periode diuresis
pascapersalinan yang mengakibatkan terjadinya penurunan volume plasma (adanya
hemokonsentrasi). Dua minggu pascapersalinan merupakan periode penyesuaian untuk kembali
ke nilai volume plasma seperti sebelum hamil.
Dalam kehamilan frekuensi detik jantung agak meningkat dan nadi rata-rata mencapai 88 per menit
dalam kehamilan 34-36 minggu. Dalam kehamilan lanjut prekordium mengalami pergeseran ke
kiri dan pula sering terdengan bising sistolik di daerah apeks dan katup pulmonal. Kita harus
waspada dalam membuat diagnosis penyakit jantung dalam kehamilan apbila di jumpai gejala-
gejala seperti itu. Jadi hendaknya jangan kita membuat diagnosis penyakit jantung pada wanita
yang tidak menderitanya, dan sebaliknya penyakit jantung jangan sampai tidak dikenal.
b. Asma
Asma bronkiale merupakan salah asatu penyakit saluran nafas yang sering dijumpai dalam
kehamilan dan persalinan. Penderita biasanya pernah berobat kedokter lain.
Pengaruh kehamilan terhadap timbulnya serangan asma tidaklah selalu sama pada setiap penderita,
bahkan asma, serangannya tak sama pada kehamilan pertama dan berikutnya. Kurang dari
sepertiga penderita asma akan membaik dalam kehamilan, lebih dari 1/3 akan menetap, serta
kurang dari 1/3 lagi akan menjadi buruk atau serangan bertambah. Biasanya serangan akan timbul
mulai usia kehamilan 24 minggu sampai 36 minggu, dan pada akhir kehamilan serangan jarang
terjadi.Pemeriksaan yang dilakukan oleh tim ahli asma Kalifornia (tahun 1983) pada 120 kasus
asma yang hamil, dan terkontrol baik, terdapat 90% dari penderita tidak pernah dapat serangan
dalam persalinan, 2.2% menderita serangan ringan dan hanya 0.2% yang menderita asma berat
yang dapat diatasi dengan obat-obat intravena. Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat
tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen (02)
atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan berpengaruh pada janin, dan
sering terjadi keguguran, persalinan prematur atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan
(gangguan pertumbuhan janin).
Faktor pencetus timbulnya asma, antara lain zat-zat alergi, infeksi saluran nafas, pengaruh udara
dan faktor psikis. Penderita selama kehamilan perlu mendapat pengawasan yang baik, pegawasan
yang baik, biasanya penderitamengeluh napas pendek, berbunyi, sesak dan batuk-batuk. Diagnosis
dapat ditegakkan seperti asma diluar kehamilan.
Penanganan
1. mencegah timbulnya stress
2. menghindari faktor resiko (pencetus) yang sudah diketahui, secara intensif.
3. mencegah penggunaan obat seperti aspirin dan semacam yang dapat menjadi pencetus
timbulnya serangan.
4. pada asma yang ringan dapat digunakan obat-obat lokal yang berbentuk inhalasi, atau peroral
seperti isoproterenol.
5. pada keadaan lebih berat penderita harus dirawat dan serangan dapat dihilangkan dengan
satu atau lebih dari obat di bawah ini.
a. epinefrin yang telah dilarutkan (1 : 1000), 0,2-0,5 ml, disuntikkan subkutis.
b. Isoproterenol (1 : 100) berupa inhalasi 3-7 hari.
c. Oksigen
d. Aminofilin 250-500 mg (6 mg/kg) dalam infus glukose 5%
e. Hidrokortison 260-1000 mg IV pelan-pelan atau perinfus dalam dextrose 10%.
Hindari penggunaan obat-obat yang mengandung iodium karena dapat membuat gangguan pada
janin, dan diberikan antibiotika kalau ada sangkaan terdapat infeksi. Persalinan biasanya dapat
berlangsung spontan akan tetapi bila penderita masih dalam serangan dapat diberi pertolongan
dengan tindakan seperti dengan ekstraksi vakum atau forseps. Tindakan seksio sesarea atas
indikasi asma jarang atau tak pernah dilakukan.
c. Ginjal
Dalam kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomic ginjal dan saluran
kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik dan hasil pemeriksaan
laboratorium.perubahan anatomi terdapat peningkatan pembuluh darah dan ruangan interstisial
pada ginjal. Ginjal akan memanjang kurang lebih 1 cm dan kembali normal setelah melahirkan.
Ureter juga mengalami pemanjangan, melekuk dan kadang berpindah letak ke lateral dan akan
kembali normal 8-12 minggu setelah melahirkan.
Selain itu juga terjadi hiperlpasia dan hipertrofi otot dinding ureter dan kaliks, dan berkurangnya
tonus otot-otot saluran kemih karena pengaruh kehamilan. Akibat pembesaran uterus hiperemi
organ-organ pelvis dan pengaruh hormonal terjadi perubahan pada kendung kemihyang dimulai
pada kehamilan 4 bulan. Kandung kemih akan berpindah lebih anterior dan superior. Pembuluh-
pembuluh di daerah mukosa akan membengkak dan melebar. Otot kandung kemih mengalami
hipertrofi akibat pengaruh hormon estrogen. Kapasitas kandung kemih meningkat sampai 1 liter
karena efek relaksasi dari hormon progesterone.
Perubahan Fungsi
Segera sesudah konsepsi, terjadi peningkatan aliran plasma (Renal Plasma flow) dan tingkat
filtrasi gomerolus (Gomerolus Filtration Rate). Sejak kehamilan trimester II GFR akan meningkat
30-50 %, diatas nilai normal wanita tidak hamil. Akibatnya akan terjadi penurunan kadar kreatinin
serum dan urin nitrogen darah, normal kreatinin serum adalah 0,5-0,7 mg/100 ml dan urea nitrogen
darah 8-12 mg/100 mll.
Secara empiris, kehamilan dengan kelainan ginjal kronis merupakan kehamilan dengan risiko
yang sangat tinggi. Karena kehamilansendiri bisa menyebabkan kelainan2 pada ginjal seperti
infeksi saluran kemih, hipertensi dan lain sebagainya.
Penanganan
Kunjungan ANC harus lebih sering. Beberapa penulis menganjurkan kontrol tiap 2 minggu sampai
usia kehamilan 28 minggu dan seminggu sekali sesudahnya. Kontrol tekanan
darah pada kunjungan. Lakukan test urin terhadap adanya protein serta lakukan skrining akan
adanya infeksi saluran kencing. Erythropoietin dapat diberikan jika penderita mengalami anemia
namun harus hati2 karena bisa memperburuk hipertensi.
d. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan (toleransi glukosa
terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung.
Definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru
diketahui saat kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang
pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara
tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar
darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi
kadar pada janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa
hormon lain : estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resopsi makanan maka
terjadi hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.
Diagnosis
Deteksi dini sangat diperlukan agar penderita DM dapat dikelola sebaik-baiknya. Terutama
dilakukan pada ibu dengan factor resiko berupa beberapa kali keguguran, riwayat pernah
melahirkan anak mati tanpa sebab, riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi
lebih dari 4000 gr, riwayat PE dan polyhidramnion. Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30
tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM padakehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat
BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
Penatalaksanaan
Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa < 105
mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan kadar HbA1c<6%. Selain itu juga menjaga agar
tidak ada episode hipoglikemia, tidak ada ketonuria, dan pertumbuhan fetus normal. Pantau kadar
glukosa darah minimal 2 kali seminggu dan kadar Hb glikosila. Ajarkan pasien memantau gula
darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat
mendekati persalinan. Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan menyusui
mengingat efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI, kenaikan BB pada trimester I
diusahakan sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya 0,5 kg /minggu, total kenaikan BB sekitar 10-12 kg.
e. Tuberkulosis Paru
Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap cepatnya perjalanan penyakit ini, banyak
penderita tidak mengeluh sama sekali. Keluhanyang sering ditemukan adalah batuk-batuk yang
lama, badan terasa lemah, nafsu makan berkurang, BB menurun, kadang-kadang ada batuk
darah, dan sakit di dada. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan adanya ronkhi basal, suara
caverne atau pleural effusion. Penyakit ini mungkin bentuknya aktif atau kronik, dan mungkin pula
tertutup atau terbuka.
Pada penderita yang dicurigai menderita TBC Paru sebaiknya dilakukan pemeriksaan tuberkulosa
tes kulit dengan PPD (puirified protein derivate) 5u, bila hasil positif dilanjutkan dengan
pemeriksaan foto dada. Perlu diperhatikan dan dilindungi janin dari pengaruh sinar X, pada
penderita TBC Paru aktif perlu dilakukan pemeriksaan sputum BTA untuk membuat diagnosis
secara pasti sekaligus untuk tes kepekaan / uji sensitivitas. Pada janin dengan ibu TBC Paru jarang
dijumpai TBC congenital, janin baru tertular penyakit setelah lahir, karena dirawat atau disusui
ibunya.
Penatalaksanaan
Penyakit ini akan sembuh dengan baik bila pengobatan yang diberikan dipatuhi oleh penderita,
berikan penjelasan dan pendidikan kepada pasien bahwa penyakitnya bersifat kronik sehingga
diperlukan pengobatan yang lama dan teratur. Ajarkan untuk menutup mulut dan hidungnya bila
batuk, bersin dan tertawa.
Sebagian besar obat anti TBC aman untuk wanita hamil, kecuali streptomisin yang bersifat
ototoksik bagi janin dan harus diganti dengan etambutol, pasien hamil dengan TBC
Paru yang tidak aktif tidak perlu mendapat pengobatan. Sedangkan pada yang aktif dianjurkan
untuk menggunakan dua macam obat atau lebih untuk mencegah timbulnya resistensi kuman, dan
isoniazid (INH) selalu diikutkan karena paling aman untuk kehamilan, efektifitasnya tinggi dan
harganya lebih murah.
B. Kebutuhan Nutrisi Untuk Ibu Menyusui
1. Kebutuhan zat gizi pada masa menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan
untuk tumbuh kembang bayi. Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi
air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 800 Kkal, kebutuhan kalori ini lebih tinggi bila dibanding saat kehamilan. Kandungan
kalori ASI rata-rata yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml, dan kira-kira 85
kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira
640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan
susu normal.
Kebutuhan nutrient ibu menyusui meliputi;
a) Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
b) Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu
menyusui minum 2 – 3 liter perhari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
c) Vitamin dan Mineral . Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari
pada selama hamil. Kompenen nutrient dalam ASI antara lain; protein, laktosa dan lemak. Kadar
protein ASI sebesar 0,9%, sebesar 60 % diantaranya berupa whey yang lebih mudah dicerna dari
pada kasein (protein utama susu sapi). Lemak di dalam ASI merupakan campuran dari fosfolipid,
kolesterol, vitamin A dan karotinoid. Dalam ASI juga terdapat Asam Amino (sistin dan taurin)
yang tidak terdapat dalam susu sapi. Sistin digunakan untuk pertumbuhan somatik dan taurin untuk
pertumbuhan otak. Selain itu ASI juga mengandung zat immunitas, seperti sel T dan
immunoglobulin, yang merupakan pertahan tubuh spesifik. Juga mengandung sel fagosit,
komplemen C2 dan C4, lisosom, laktoperoksidase, laktoferin, transferin, yang merupakan
pertahan tubuh non spesifik. Dengan mengikat besi, laktoferin telah berperan menghambat
pertumbuhan bacteri staphylococcus dan E. Coli yang memerlukan zat besi untuk
pertumbuhannya. Laktoferin juga menghambat pertumbuhan jamur candida. Selain itu,
Lactobacillus bifidus di dalam ASI berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam
asetat. Kedua asam ini menjadikan saluaran pencernaan menjadi asam sehingga menghambat
pertumbuhan microorganisme, seperti E. Coli, shigella dan jamur.
2. Fisiologi pada ibu menyusui
Semua ibu yang bisa hamil, pada hakikatnya bisa menyusui karena ASI berproduksi sejak
kehamilan usia 20minggu. Hal ini adalah sejalan dengan laktogenesis (pembentukan ASI) tahap 1
dalam ilmu fisiologi manusia. Dimana ini adalah suatu hal yang mutlak, tidak terpengaruh dengan
bentuk puting, maupun besar-kecilnya payudara dalam kondisi normal kecuali memang ada
kondisi khusus yang jarang sekali ditemukan, dimana payudara tidak berkembang semestinya
sejak masa pubertas dan juga saat hamil. Besar-kecil payudara tidak berpengaruh, karena jumlah
sel susu semua wanita dewasa pada umumnya adalah sama, dan dapat memproduksi ASI yang
sama banyaknya bergantung dengan rangsangan dan manajemen ASI yang benar. Dan untuk
bentuk puting juga tidak berpengaruh pada keberhasilan menyusui karena menyusu pada
hakikatnya adalah lidah memerah areola dan bukan menghisap puting, dan akan dijelaskan pada
judul perlekatan di pembahasan selanjutnya.
Walau ASI sudah berproduksi sejak hamil 20minggu, namun tidak keluar dari payudara, atau
hanya keluar setetes-setetes yang ditemui saat hamil semakin besar adalah karena adanya hormone
kehamilan yang menahannya, dan hormone kehamilan ini berpusat pada ari-ari. Dimana saat ibu
melahirkan, dan ari-ari ibu lepas dari rahim, lalu kadar hormone kehamilan yang turun, maka ASI
dapat keluar dari payudara Ibu. Namun terdapat jeda sampai 3hari atau 72 jam pasca bersalin,
karena sisa hormon kehamilan yang masih tersisa di pembuluh darah ibu dan akan semakin hilang
dalam jangka waktu 3 hari pasca bersalin.
Laktogenesis tahap selanjutnya adalah sejak bayi lahir hingga bayi berusia 72jam. Dan dalam
waktu ini diharapkan untuk bayi dan ibu berkontak kulit dan kulit dan bayi menyusu dengan
perlekatan benar untuk merangsang payudara ibu memproduksi ASI dan mengalirkan ASI paling
tidak setiap 2jam sekali dan dilakukan selama 15-30menit untuk setiap periode karena hal ini
sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui selanjutnya.
Bila 3 hari awal ini bayi sepertinya tidak mendapat asupan apa-apa karena ASI belum keluar saat
payudara di tekan oleh tangan, ibu baru lahir tidak perlu kuatir. Karena, bayi dengan usia
kehamilan cukup bulan, sudah mempunyai lemak coklat yang akan dipakai untuk metabolisme
tubuhnya selama 3 hari pertama kehidupan. Lagipula, dengan bayi mencoba menyusu setiap paling
lama 2jam sekali itu, bayi mendapatkan ASI yang memang sudah produksi sejak ibu hamil, 1-2
tetes sudah mencukupi kebutuhannya, dengan ukuran lambung bayi yang hanya <5cc selama 3
hari pertama.
Menyusui pada bayi dan menyusui pada ibu adalah suatu proses pembelajaran. Seperti halnya
merangkak dan berjalan pada bayi. Bila periode belajar ini diinterupsi, bayi akan lebih sulit
berhasil menyusui. Contohnya adalah bila diinterupsi dengan pemberian dot dimana adalah
mekanisme yang berbeda dengan menyusu payudara langsung. Hal ini dapat menghambat
keberhasilan menyusu, sehingga menghambat proses perangsangan payudara untuk memproduksi
ASI dengan optimal, dan akan menghambat keberhasilan menyusu dan menyusui.Jadi, 3 hari awal
usia bayi, cukup kontak kulit dan kulit ibu – bayi, dan lakukan percobaan menyusui setiap paling
lama 2 jam sekali dengan perlekatan benar, adalah hal yang paling mendukung keberhasilan
menyusui.
3. Factor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada masa menyusui
a) Pendidikan
Pengetahuan tentang gizi sangat mempengaruhi ibu dalam menata menu keluarga. Kedalaman dan
keluasan pengetahuan ibu tentang gizi menuntunnya dalam pemilihan jenis makanan yang akan
dikonsumsi baik dari segi kualitas, variasi, maupun ragam pangan yang diselaraskan dengan
konsep pangan. Misalnya, konsep pangan yang berkaitan denga kebutuhan fisik, apakah asal
makan kenyang atau makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Jika seorang ibu memiliki
pengetahuan yang luas tetang gizi maka ia akan mampu menata menu keluarga yang memiliki gizi
seimbang sehingga akan menciptakan anggota keluarga yang sehat dan cerdas. Sebaliknya, jika
seorang ibu memiliki pengetahuan yang buruk tentang gizimaka ia tidak akan mampu menata
menu keluarga dengan baik (Marwanti,2000). Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan
kemampuan untuk menerapkan informasi tentang gizi merupakan sebab-sebab penting terjadinya
gangguan gizi terhadap masyarakat. Oleh sebab itu pengetahuan tetang gizi sangat diperlukan
untuk menciptakan makanan yang sehat dan bergizi lengkap (Suhardjo, 1996).
b) Dukungan Sosial
Menurut Rook & Dooley (1985), sumber dukungan sosial salah satunya adalah dukungan
keluarga. Fungsi keluarga meliputi reproduksi, upaya merawat anak dan membesarkan anak,
nutrisi, pemeliharaan kesehatan dan rekreasi. Kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi
tersebut secara tidak langsung membutuhkan prasyarat tertentu seperti keturunan genetik yang
sehat, penatalaksanaan fertilitas, perawatan selamasiklus maternitas, perilaku diet yang baik,
pemanfaatan kesehatan yang optimal, persahabatan dan perawatan anggota keluarga (Bobak,
2004). Namun, anggapan lain yang muncul seperti dalam mengkonsumsi hidangan makanan di
dalam keluarga, biasanya sang ayah sebagai kepala keluarga akan diprioritaskan mengkonsumsi
lebih banyak dan pada bagian-bagian makanan yang mengandung nilai cita rasa tinggi. Sedangkan
anggota keluarga lainnya seperti sang ibu dan anak-anak mengkonsumsi pada bagian-bagian
hidangan makanan yang secara cita-rasa maupun fisiknya rendah. Sebagai contoh masyarakat di
Timor yaitu : apabila dihidangkan makanan daging ayam, maka sang ayah akan mendapat bagian
paha atau dada sedangkan sang ibu dan anak-anak akan mendapat bagian sayap atau lainnya (Beny,
2008). Menurut Suhardjo (1996), Hal tersebut diatas dapat menimbulkan distribusi konsumsi
pangan yang tidak baik atau maldistribution diantara keluarga apalagi pengetahuan gizi belum
dipahami oleh keluarga.
c) Sistem Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian hidup ini meliputi jenis pekerjaan dan penghasilan (Widyosiswoyo,
2004). Menurut Berg (1989), pendapatan atau penghasilan merupakan faktor yang paling
menentukan kuantitas dan kualitas makanan. Dengan tingkat pendapatan yang semakin tinggi
maka keluarga akan lebih mampu memenuhi kebutuhanmakanan anggota keluarganya, baik secara
kuantitas maupun kualitas dan semakin baik pula status gizinya. Namun diharapkan dengan uang
yang sedikit tersebut dapat digunakan untuk membeli bahan makanan yang memenuhi kandungan
gizi. Jadi dalam mengelola uang diperlukan pertimbangan yang cermat. Hal ini dimaksudkan agar
dapat menggunakan uang belanja dengan sebaik-baiknya serta dapat mencukupi kebutuhan
keluarga, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas (Marwanti, 2000).
d) Suku
Indonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke dengan latar belakang etnis, suku dan tata kehidupan sosial yang berbeda satu
dengan yang lain. Hal ini telah memberikan suatu formulasi struktur sosial masyarakat yang turut
mempengaruhi menu makanan maupun pola makan. Banyak sekali penemuan para ahli sosiolog
dan ahli gizi menyatakan bahwa faktor budaya sangat berperan terhadap proses terjadinya
kebiasaan makan dan bentuk makanan itu sendiri, sehingga tidak jarang menimbulkan berbagai
masalah gizi apabila faktor makanan itu tidak diperhatikan secara baik oleh kita yang
mengkonsumsinya. Sebagai contoh : bahwa suku Jawa makanan pokoknya akan berbeda dengan
orang Timor atau pendek kata bahwa setiap suku-etnis yang ada pasti mempunyai makanan
pokoknya tersediri. Selain itu, ada juga beberapa suku yang memantang makanan tertentu seperti
di Jawa Timur pantangan makanan bagi ibu menyusui adalah telur karena dapat menyebabkan
perdarahan dan di KalimantanTengah, beberapa jenis ikan tertentu
e) Pola Makan
Upaya untuk mempertahankan gizi dengan baik dan seimbang pada masa menyusui adalah salah
satu cara untuk menjaga kesehatan. Pada ibu menyusui, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan dalam jumlah yang berlebihan atau berdiet. Pada ibu menyusui tidak terdapat pantangan
makanan, misalnya makan buah segar, daging, ikan, susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, telur
yang sebenarnya sangat dianjurkan (Soetjiningsih, 1997). Pola makan yang sehat adalah makanan
yang dikonsumsi mengandung jumlah kalori dan zat-zat gizi yang sesui dengan kebutuhan, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan air.Pola makan juga harus diatur secara rasional.
Ibu yang sebelum menyusui makan tiga kali sehari, selama menyusui frekwensi makan harus di
tambah. Selain memperlancar produksi ASI, juga untuk mempercepat proses pemulihan kesehatan
ibu setelah persalinan (Krisnatuti & Hastoro, 2000)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas maka penyusun menyimpulkan bahwa:
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses,
keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan
energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi
ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil dan menyusui merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil dan menyusui.
B. SARAN
Kami menyarankan agar semua ibu hamil dan menyusui lebih memperhatikan asupan nilai gizinya
agar bayi yang dilahirkan tetap sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.


lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil/ diunduh pada
tanggal 8 februari 2015
scribd.com/doc/6223587/Kebutuhan-Zat-Gizi-Sepanjang-Daur-Kehidupan-Manusia
diunduh pada tanggal8 februari 2015
http://health.okezone.com/read/2012/05/18/483/631694/atur-gizi-seimbang-bagi-ibu-
hamil diunduh pada tanggal 8 februari 2015
http://www.nabit-ist.com/makanan-bergizi-yang-wajib-dikonsumsi-ibu-hamil.htmldiunduh pada
tanggal 8 februari 2015
Diposting oleh Anita Dwi R di 18.11
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
MENGENAI SAYA
Anita Dwi R
Lihat profil lengkapku
ARSIP BLOG
▼ 2015 (1)
▼ Oktober (1)
makalah gizi dan diet pada ibu hamil
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

sanghiang
Sanghiang adalah Blog Tentang Kumpulan Makalah dan artikel pendidikan tips trik tutorial, cara
arti nama dan berita terbaru

Home
Mega Menu
Dropdown Menu
Menu
Home Kesehatan / makalah /
Makalah Gizi Untuk Ibu Hamil
Bisa Jadi
Makalah Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses,
keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan
energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi
ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan
kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin
yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.Agar ibu hamil
lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya gizi seimbang serta menu seimbang saat kehamilan
maka dengan demikian dibuatnya makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang serta menu seimbang bagi ibu hamil?
2. Apa saja dampak dan factor yang mempengaruhi gizi pada ibu hamil?
3. Apa dampak kekurangan gizi serta kebutuhan gizi pada ibu hamil?
4. Apa saja contoh kombinasi menu makanan gizi seimbang pada ibu hamil dalam 1 minggu ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian gizi seimbang serta menu seimbang pada ibu hamil.
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dan factor yang mempengaruhi gizi pada ibu hamil.
3. Untuk mengetahui apa saja dampak kekurangan gizi serta kebutuhan gizi pada ibu hamil.
4. Untuk mengetahui apa saja menu makanan gizi seimbang pada ibu hamil dalam waktu 1 minggu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makanan dengan Gizi Seimbang
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral
sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua
kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil.
Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.Selama
hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu
terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah,
pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk
pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir
mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan
lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki
setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya
diperbaiki.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain :
• Umur
• Berat badan
• Suhu lingkungan
• Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan
• Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
• Aktivitas
• Status kesehatan
• Status ekonomi
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil, antara lain:
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak
dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool, kubis dan lain-
lain.
7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.
2.2 Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
• Anemia gizi besi
Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar
mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati ayam dan
lain-lain.
• Kenaikan BB yang rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan
BB hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan terkini juga
disampaikan bahwa ternyata penambahan BB selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi BB
janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya cukup ternyata BB janinnya masih kurang
dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama kehamilan tapi BB janinnya
sesuai.
• Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan (hiperemesis gravidarum)
Mual muntah yang berlebihan yang sampai menyebabkan ibu pingsan dan lemah memerlukan
penanganan khusus. Namun , biasanya emesis ini hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat
kebutuhan gizi janin belum terlalu besar.
2.3 Kebutuhan Gizi untuk Ibu Hamil dan Contoh Makanannya
Bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi dalam sehari, antara lain:
Kelompok Bahan Makanan
Porsi
Roti, serealia, nasi dan mie 6 piring/porsi
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Susu, yoghurt dan atau keju 2 gelas
Daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan 3 potong
Lemak, minyak
5 sendok teh
Gula 2 sendok makan
Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber: Widya Karya Pangan dan Zat Gizi Indonesia)
Jenis Makanan
Jumlah yang Dibutuhkan Jenis Zat Gizi
Sumber zat tenaga (karbohidrat)
10 porsi nasi/pengganti
2 sdm gula
4 sdm minyak goreng Karbohidrat
Sumber zat pembangun dan mineral
7 porsi terdiri dari:
2 ptg ikan/daging, @ 50 gr
3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr
1 porsi kacang hijau/merah Protein, vitamin
Sumber zat pengatur
7 porsi terdiri dari :
4 porsi sayuran berwarna @ 100 gr
3 porsi buah2an @ 100 gr Vitamin dan mineral
Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral
Contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan Makanan
Porsi Hidangan Sehari Jenis Hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40
gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Tempe 3 potong Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Daging 3 potong
Susu 2 gelas Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas
Minyak 2 gelas
Gula 2 sendok makan
Menu di atas dapat divariasikan dengan bahan makanan penggantinya, sebagai berikut:
Jenis
Bahan Makanan Pengganti
1 porsi nasi (100 gram) Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue
kering 5 buah besar (50 gram), mie basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram),
jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
1 potong sedang ikan (40 gram) 1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering
(20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1
butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram)
dan lainnya
1 mangkuk (100 gram) sayuran Buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi,
terong dan lainnya.
1 potong buah 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis
(110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel
(85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga
besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air
sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45
gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
2 potong sedang tempe (50 gram) Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40
gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2
sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok
makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
1 gelas susu sapi (20 cc) 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt non fat (120 gram),
1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya.
Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15
gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) 1 sendok makan madu (15 gram)
2.4 Contoh Kombinasi Menu Makanan untuk Ibu Hamil Selama 1 Minggu
Hari/Waktu Pagi Siang Malam
Senin
1. 1 porsi nasi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. 1 potong sedang tempe (50 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 1 potong sedang ikan (40 gram)
5. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
6. Jus tomat
7. Pudding susu 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
Selasa 1. Nasi 1 porsi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong kecil ikan asin (15 gram)
4. 1 buah pisang (50 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. Nasi 3 porsi (300 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
4. 1 potong daging sapi (35 gram)
5. 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram)
6. 1 potong besar semangka (180 gram)
7. 1 gelas jus jeruk 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong ikan asin (15 gram)
4. avokad 1/2 buah besar (60 gram)
5. 4 sendok makan susu skim (20 gram)
Rabu
1. mie basah 2 gelas (200 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 10 biji bakso sedang (170 gram)
4. 1 buah sedang sawo (85 gram)
5. 1 sendok makan madu (15 gram)
6. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 2 sendok makan kacang tanah (15 gram)
4. 1 sendok makan teri kering (20 gram)
5. 1 potong daging sapi (35 gram)
6. 3/4 buah mangga besar (125 gram)
7. Jus alpukat (60 gram) 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 mangkuk sayuran (100 gram)
3. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
4. 1 potong besar semangka (180 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20cc)
Kamis 1. 1 porsi nasi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 1 potong sedang ikan (40 gram)
5. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
6. Jus tomat + wortel
7. Bubur kacang ijo 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
Jumat 1. mie basah 2 gelas (200 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 10 biji bakso sedang (170 gram)
4. 1 buah sedang sawo (85 gram)
5. 1 sendok makan madu (15 gram)
6. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 2 sendok makan kacang tanah (15 gram)
4. 1 sendok makan teri kering (20 gram)
5. 1 potong daging sapi (35 gram)
6. 3/4 buah mangga besar (125 gram)
7. Jus alpukat (60 gram) 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 mangkuk sayuran (100 gram)
3. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
4. 1 potong besar semangka (180 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20cc)
Sabtu 1. Nasi 1 porsi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong kecil ikan asin (15 gram)
4. 1 buah pisang (50 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. nasi 3 porsi (300 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
4. 1 potong daging sapi (35 gram)
5. 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram)
6. 1 potong besar semangka (180 gram)
7. 1 gelas jus jeruk 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong daging sapi (35 gram)
4. avokad 1/2 buah besar (60 gram)
5. 4 sendok makan susu skim (20 gram)
Minggu
1. 1 porsi nasi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 1 potong sedang ikan (40 gram)
5. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
6. Jus semangka
7. Bubur kacang ijo 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan gizi seimbang ibu hamil dalam sehari yang patut dipenuhi adalah:
Zat Gizi Jumlah Kebutuhan Per Hari
Kalori 2680 kkal
Protein 95 gram
Lemak 65 gram
Karbohidrat 350 gram
3.2 Saran
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik, maka sebaikanya para ibu hamil dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisinya selama
hamil.
Daftar Pustaka
1. docstoc.com/docs/16106147/Gizi-ibu-hamil diunduh 21 Mei 2010, 09:30 PM
2. Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
gizikuseimbang.blogspot.com/2009/03/gizi-seimbang-bagi-wanita-hamil.html diunduh 21 Mei
2010, 06:46 PM
3. lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil/ diunduh 22 mei 2010,
12:21 AM
4. scribd.com/doc/6223587/Kebutuhan-Zat-Gizi-Sepanjang-Daur-Kehidupan-Manusia diunduh
21 Mei 2010, 06:49 PM
5. Sophia, E. 2009. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.
medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_Hamil.html diunduh 21 Mei 2010, 09:21 PM
6. Wiryo, H. 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan Bahan
Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.

Ibu hamil, Makalah Kehamilan, Hamil Muda, Nutrisi Ibu hamil, Gizi seimbang untuk Ibu Hamil
Perut menjadi kencang dalam sehari; 22 kg lemak terbakar! Makan ini...
Perut menjadi kencang dalam sehari; 22 kg lemak terbakar! Makan ini...
Lihat! Semua keriput akan lenyap dalam semalam, jika kamu oleskan...
Lihat! Semua keriput akan lenyap dalam semalam, jika kamu oleskan...
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Makhluk mengerikan lenyap dari tubuhmu bila tiap pagi, sebelum makan kamu minum
Makhluk mengerikan lenyap dari tubuhmu bila tiap pagi, sebelum makan kamu minum
Cara menghilangkan lemak perut. -23 kg dalam 2 minggu. Resep: lemon + 1 sendok
Cara menghilangkan lemak perut. -23 kg dalam 2 minggu. Resep: lemon + 1 sendok

SHARE
Share
Tweet
Share
Pin
Share
Makalah Asuhan Neonatus Bayi Balita Daftar 10 Kota Hilang di dunia
Lihat! Semua keriput akan lenyap dalam semalam, jika kamu oleskan...
Lihat! Semua keriput akan lenyap dalam semalam, jika kamu oleskan...
Perut menjadi kencang dalam sehari; 22 kg lemak terbakar! Makan ini...
Perut menjadi kencang dalam sehari; 22 kg lemak terbakar! Makan ini...
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok

Search..
GO
Entri Populer
Peranan dan Pengertian Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat
Pengertian Feminisme dan Macam-macam Jenis Feminisme
Makalah Bermain dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini
Unsur-unsur dan Asas yang menentukan Kewarganegaraan
Pengertian Definisi Pembelajaran sosial adalah
Makalah Dampak Limbah Terhadap Lingkungan
Pengertian Warga negara menurut UUD
Makalah Konsep Dasar Warga Negara
Makalah Penggunaan Media untuk Pembelajaran
Pengelolaan Lingkungan Hidup Adalah
© Copyright 2015 sanghiang
Beranda Design by Bamz

Anda mungkin juga menyukai