Anda di halaman 1dari 4

PERDARAHAN POST PARTUM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal
Dosen Pengampu : Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb

Disusun Oleh
Devi Wiranti 2117058
Rizka Dania Fauziah 2117067
Miranti Gustinaputri 2117084

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “ Perdarahan post partum”
ini dengan baik.
Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu tugas dalam Asuhan
Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Rajawali program studi DIII Kebidanan dalam meningkatkan
pengetahuan, peran, serta keahlian mahasiswa.
Dalam penyusunan tugas ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian tugas ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari
berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karenanya, kami ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan;
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan, serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kami.

Bandung, Juni 2019


Tim Penyusun
perdarahan kala IV (primer dan sekunder)
definisi
yang dimaksud dengan perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi dalam
24 jam setelah persalinan berlangsung.
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24 jam
setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta. Perdarahan
postpartum adalah perdarahan kalaIV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah
anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998)
Haemoragic Post Partum (HPP) adalah hilangnya darah lebih dari 500 ml dalam 24
jam pertama setelah lahirnya bayi (Williams, 1998)
Perdarahan post partum tahap primer : perdarahan postpartum yang terjadi dalam 24
jam pertama. Penyebab : atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, dan robekan
jalan lahir, terbanyak dalam 2 jam pertama pasca persalinan.
Perdarahan postpartum tahap sekunder : perdarahan post partum yang terjadi setelah
24 jam pertama. Penyebab : robekan jalan lahir, dan sisa plasenta atau membran.
Faktor-faktor penyebab :
Penyebab utama perdarahan baik secara primer maupun sekunder adalah :
grandemultipara; jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun; persalinan yang
dilakukan dengan tindakan; pertolongan kala uri sebelum waktunya; pertolongan
persalinan oleh dukun, persalinan dengan tindakan paksa, persalinan dengan narkosa.
Penyebab utama perdarahan post partum primer : atonia uteri (50-60%), retensio
plasenta (16-17%), isa plasenta (23-24%), laserasi jalan lahir (4-5%)
Langkah-langkah penanganan
secara umum dan tindakan pertama jika kita menemukan pasien dengan haemoragi
post partum primer adalah :
a. pijat uterus agar berkontraksi dan keluarkan bekuan darah.
b. Kaji kondisi pasien (denyut jantung, tekanan darah, warna kulit, kesadaran,
kontraksi uterus) dan perkirakan banyaknya darah yang bisa keluar.
c. Berikan oksitosin (10 IU IV dan ergometrin 0,5 IV. Berikan melalui IM bila
IV tidak memungkinkan)
d. Siapkan donor darah untuk transfuse, ambil darah untuk crosscheck, berikan
NaCl 11/15 menit apabila pasien mengalami syok (pemberian infus sampai
sekitar 3Lt untuk mengatasi syok)
e. Pastikan kandung kemih selalu dalam keadaan kosong
f. Awasi kontraksi uterus
g. Jika perdarahan persisten dan kontraksi uterus lemah, lalukan bimanual
h. Jika perdarahan persisten dan uterus berkontraksi dengan baik, maka lakukan
pemeriksaan pada vagina dan serviks untuk menemukan laserasi yang
menyebabkan perdarahan tersebut.
i. Jika ada indikasi bahwa mungkin terjadi infeksi yang diikuti dengan demam,
menggigil, lokhea berbau busuk, segera berikan antibiotic berspektrum luas.
j. Lakukan pencatatan yang akurat.
Langkah awal penanganan perdarahan sekunder
Pada pasien dengan perdarahan postpartum sekunder, penanganan awal nya
adalah :
a. Prioritas dalam penanganan perdarahan post partum sekunder (sama dengan
penatalaksanaan perdarahan post partum primer)
b. Masukkan pasien ke rumah sakit sebagai salah satu kasus kedaruratan
c. Percepatan kontraksi uterus dengan melakukan massage fundus uteri bila
fundus masih teraba.
d. Kaji kondisi pasien jika pasien berada di daerah terpencil mulailah sebelum
dilakukan rujukan.
e. Berikan oksitosin (10 IU IV dan ergometrin 0,5 IV. Berikan melalui IM bila
IV tidak memungkinkan)
f. Siapkan donor darah untuk transfuse, ambil darah untuk crosscheck, berikan
NaCl 11/15 menit apabila pasien mengalami syok (pemberian infus sampai
sekitar 3Lt untuk mengatasi syok)
g.

Anda mungkin juga menyukai