PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kesejahteraan rakyat ( people welfare) pada tahun 2015. Salah satu targetnya
dilakukan yaitu setiap negara harus dapat mengurangi setengah dari proporsi
penduduk yang tidak memiliki akses pada air minum yang aman dan sanitasi
Begitu pula halnya dengan Indonesia yang merupakan 1 dari 189 negara
yang hadir pada konferensi tingkat tinggi (KTT) PBB mengenai kesepakatan
MDGs. Untuk mencapai target MDGs pada tahun 2015 nanti, Indonesia
masih harus bekerja lebih keras lagi. Berdasarkan data, posisi Indonesia dari
target MDGs masih belum tercapai sesuai target yang di tentukan. Target
tanah, dan perumahan oleh kuman penyakit yang terdapat pada tinja.
1
pokok karena kotoran manusia (feces) adalah sumber penyebaran penyakit
penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan dan akhirnya akan masuk
bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas. Sehingga,
masyarakat.
dengan 49% pada tahun 1990 . sisanya yaitu 2,5 miliar orang masih belum
memiliki fasilitas sanitasi dasar seperti toilet atau kakus . Dari jumlah tersebut,
1 miliar buang air besar di tempat terbuka, misalnya di selokan jalan, balik
buang air besar milik sendiri sebesar 76,2%, milik bersama 6,7%, umum
sebesar 4,2% dan buang air besar secara sembarangan sebesar 12,9%. Provinsi
buang air besar milik sendiri terdapat di provinsi Riau sebesar 88,4%,
2
terendah terdapat di provinsi Gorontalo sebesar 50,2% menyusul Sulawesi
Barat sebesar 52,8% dan Nusa Tenggara Barat sebesar 57,8%. Selain itu,
proporsi rumah tangga yang buang air besar di sembarang tempat dengan
manusia, maka akan melindungi keluarga dan juga masyarakat dari ancaman
kematian di Indonesia. Hal ini terkait erat dengan kondisi lingkungan yang
belum memadai.
Basic Human Service (BHS) ditahun yang sama menghasilkan data bahwa
setelah buang air besar 12%, setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9%,
menyiapkan makanan 6%, merebus air untuk mendapatkan air minum tapi
3
47.50% air tersebut mengandung Eschericia Coli (E.Coli), belum lagi
dan limbah rumah tangga dengan aman masih rendah (Depkes RI, 2008).
mahal, lebih enak buang air besar di kebun, di pantai dan sungai serta karena
alasan sudah menjadi kebiasaan sejak dulu, sejak anak-anak, sejak nenek
moyang, dan sampai saat ini tidak mengalami gangguan kesehatan. Alasan
dan kebiasaan tersebut harus diluruskan dan dirubah agar tidak memperbesar
salah satu indikator rumah sehat selain ventilasi, air bersih, saluran air limbah,
dan lainnya.
kemampuan bersikap, mulai dari keluarga hingga lingkungan yang lebih luas.
memecah masalah karena memilik pengetahuan yang luas dan daya nalar
4
yang tinggi.
sampai saat ini belum memperlihatkan hasil yang optimal, terutama dalam
kebiasaan lama dalam mereka, seperti buang air besar di sungai dan pantai.
masyarakat setempat. Apalagi kondisi ini didukung pula oleh prasarana sanitasi
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2011 yang dirilis pada
tahun 2012 dalam profil kesehatan sulbar tahun 2011, dari 270.852 KK
5
yang memiliki jamban. Sedangkan untuk Kabupaten Majene, dari 35.375 KK
akses tehadap jamban. Artinya masih ada 1229 KK yang masih belum
termasuk dalam wilayah ibu kota Kabupaten Polewali Mandar, maka ini
Mandar”.
sebanyak 2294 dari 4408 rumah. Data tersebut menunjukkan masih banyaknya
6
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MAGANG
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT MAGANG
kesehatan Lingkungan.
7
2. Terpapar dengan kondisi dan pengalaman kerja di lapangan.
masalah kesehatan.
E. TUGAS POKOK
A. Tugas Pokok
keluarga.
B. Tugas Tambahan
kajiannya.