Anda di halaman 1dari 9

Konsep Dasar Keperawatan Menurut

“ Florence Nightingale”

Nama Kelompok:

1.Reva Putra Mahendra

2.Sinta Noor Laily R

3.Mentari Tashabrina P

4.Kurnia Anggraini

5.Devita Ayu Safitri

Poltekkes Kemenkes semarang

2018/2019

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Konsep Dasar Perawat Menurut “florence Nightingale” ”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah konsep dasar
keperawatan. Dalam makalah ini mengulas tentang konsep konsep dasar keperawatan
dari berbagai tokoh.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

BLORA, 8 Agustus 2018

PENYUSUN

LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang bersifat
humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standar
profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan
keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan
modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang
wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan,
dan ketenangan. Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik
keperawatan profesional menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yang disebut
dengan paradigma keperawatan, yakni :

1. Orang yang menerima asuhan keperawatan

2. Lingkungan

3. Kesehatan
Keperawatan Teori Keperawatan Nightingale sangat bermanfaat bagi dunia keperawatan,
yang meletakan dasar teori keperawatan melalui filosofi keperawatan yakni dengan
mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta
pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal dengan teori
lingkungannya. Selain itu Florence juga membuat standar pelaksanaan asuhan keperawatan
yang efisien.

A. Biografi Florence Nightingale


"The most important lesson that can be given to nurses is to teach them what to observe —
how to observe — what the symptoms indicate improvement — what the reserve — what
are of importance — which are of none — what are evidence of neglect — and of what
kind of neglect." (Nightingale, 1969, p.105)

Nightingale lahir pada tahun 1820 di Florence, Italia. Orang tua Nightingale sangat kaya dan
sering kali melakukan perjalanan ke luar negeri. Nightingale adalah wanita yang cantik dan
diharapkan untuk berperilaku seperti setiap wanita Victoria lainnya, mengisi waktunya
sebelum menikah dengan musik, membaca, bordir, dan belajar bagaimana menjadi nyonya
rumah yang sempurna (Brown, 1988) dalam (Alligood, 2006).

Ketika Florence berusia 17 tahun ia mulai merasakan simpati terhadap orang – orang
disekitarnya. Hingga akhirnya pada usia 24 tahun Florence memutuskan untuk membantu
rakyat di Rumah Sakit, namun hal tersebut mendapat penolakan dari keluarganya sampai
suatu ketika ia pergi ke Kaiserworth, Jerman, untuk belajar keperawatan dari institusi
diakones (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010). Dia belajar di sana
selama 3 bulan dan kemudian kembali untuk melayani keluarganya. Itu lain 2 tahun sebelum
dia diizinkan untuk praktek keperawatan (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam
(Alligood, 2010).

Karena pekerjaannya di keperawatan dan pendidikan keperawatan, ia dikenal sebagai pendiri


keperawatan modern (Dennis & Prescott, 1985; Henry, Woods & Nagelkerk, 1990) dalam
(Alligood, 2010). Dia mulai sekolah keperawatan di Rumah Sakit St Thomas di Inggris dan
menulis banyak naskah tentang rumah sakit reformasi dan perawatan (Brown, 1988;
Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010). Nightingale (1969) menjelaskan bahwa
"pengetahuan keperawatan berbeda dari pengetahuan medis"

1. Model konsep Florence Nightingale

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan sosial.

a. Lingkungan fisik (physical enviroment)


Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-
bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang
lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan
penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien ditempat tidur
harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

b. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)


F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress
fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada
pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik
dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan p[asien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh,
komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang
pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan
kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya.
Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal
yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

c. Lingkungan sosial (social environment)


Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data
yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan
pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan
dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya
meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas
yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
2. Teori keperawatan dari FlorenceNightingale

A. Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologo dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh
cairan dan elektrolit,aktifitas dan istirahat,sirkulasi dan oksigen,nutri dan penyerapan
makanan,perlindungan,perasaan dan neurologi serta fungsi endokrin.

B. Gaya konsep diri.


Termasuk didalamnya dua komponen yaitu : fisik diri,yang mengembangkan indra peraba
dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri,konsistensi diri dan etika
moral diri.

C. Gaya aturan fungsi


Adalah yang ditentukan oleh kebutuhsn akan interaksi sosial dan mengacu pada performa
dalm melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.

D.Gaya interdependen
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentangan dan mendukung sistem yang
membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian.

3. Hubungan Teori Florence Nightingale

1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :


a. Individu / manusia : Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam
menghadapi penyakit.
b. Keperawatan
Berrtujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan
kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat / sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat
d. Masyarakaat / lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu,
fokus pada ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan


a. Pengkajian / pengumpulan data
Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan
fisik, psikhis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan
kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :
1) Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
2) Ventilasi
3) Pembuangan sampah
4) Pencemaran lingkungan
5) Komunikasi sosial, dll
6) Diagnosa keperawatan.
d. Berrbagai maslah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
1) Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2) Penyesuaian terhadap lingkungan.
3) Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e. Inplementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan
individu.

f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu

3. Hubungan teori Florencen Nightingale dengan teori-teori lain :

a. Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan
dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berrhasil
tidaknya respon adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan
Florence N.
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya
berperanpenting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.

b. Teori kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence N, sebagai conoth
kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhanlingkungan
yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan
kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.

c. Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani.
Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong
individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak
dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalamlingkungan yang
optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh,
membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang
negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan
koping individu.

B. Paradigma dan Kerangka Konsep


* Paradigma
1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Walaupun
memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale
tentang seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar
daripada mereka yang sehat, sebenarnya terkait dengan dimensi psikologis dari manusia.

2. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang
mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen
lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi udara
bersih, air yang bersih, pemeliharaan yang efisien kebersihan, serta penerangan atau
pencahayaan.
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan
psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap
lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah
kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara
hidup seseorang daripada mengkaji fisik atau tubuhnya.

3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan
semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil
kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi:
1. Kebersihan,
2. Minuman,
3. Nutrisi,
4. Kelembaban,
5. Jalan udara,
6. Saluran air.
Yang mempengaruhi kesehatan menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui
pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh
berusaha untuk memperbaiki masalah. Juga merupakan suatu kesempatan untuk
meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu, Nightingale sangat menekankan bahwa
kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas.
4. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan
keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik,
sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan
termasuk memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan
untuk membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan
komunitas yang pada dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit.
*Kerangka Konsep
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan sosial.

Anda mungkin juga menyukai