Anda di halaman 1dari 91

CASH FLOW

1.Pendahuluan:
Perkiraan aliran dana (cash flow) merupakan dasar
hampir di semua analisa ekonomi untuk menentukan
pengambilan keputusan besaran investasi dalam industri
migas, perkiraan cash flow ini dapat mencapai lamanya
diatas 20 tahun.
Dalam menganalisa investasi, perlu didefinisikan antara
cash flow dan keuntungan (profit), cara pemilihan
depresiasi, inflasi yang dapat dihubungkan dengan nilai
nominal cash flow dan real cash flow. Termasuk pemilihan
pinjaman (loans), tingkat bunga pengembalian pinjaman
dan pengembalian pinjaman.
2.Definisi
Cash Flow / aliran dana, secara sederhana:
Merupakan kombinasi aliran dana yang diterima
dan aliran dana yang dikeluarkan pada suatu
perioda tertentu

Net cash flow = aliran dana masuk – aliran dana


keluar pada suatu perioda
Perioda dalam industri migas biasanya 1 tahun
• Penggambaran aliran uang (cash flow)

thn ke 1 thn ke 2 thn ke 3 thn ke 4

Aliran dana masuk US$ US$ US$ US$

Kurang Aliran dana keluar US$ US$ US$ US$

Sama dengan Net Cash Flow


3.Cash Flow pada industri migas
• Kharakteristik cash flow di industri migas
dicirikan pengeluaran (capital) yang besar di
awal perioda kontrak sebelum proses produksi
terjadi (pendapatan belum terjadi sebagai
hasil penjualan migas), Gambar 1
Gambar 1
Elemen utama cash flow
• Gross revenue
• Capital cost
• Abandonment cost
• Operating cost
• Royalty dan tax
Gross Revenue (pendapatan kotor)
• GR = rate prod (bb/year)x harga = qoil/year* price
US$/bbl
• Dicirikan saat awal prod tinggi kemudian
menyimpang selaras dengan waktu.
• Biasanya setelah prod beberapa saat dibuat
produksi suatu reservoir berbentuk plateau
beberapa tahun (tergantung jenis reservoir)
kemudian deplesi (menurun), diinginkan oleh
management plateau selama mungkin dengan
menambah/mengatur operating cost.
Perolehan pendapatan kotor (GR) dari pengembangan industri MIGAS
tahun ke 1 tahun ke 2 tahun ke 3 dst
Produksi minyak(MM bbl) 10 8 6
dikali Harga minyak ($/bbl) 20 21 22
sama dgn Pendapatan crude oil (Gross Revenue, US$ MM) 200 168 132

Produksi gas (Bcf) 50 50 50


dikali Harga gas ($/Mcf) 2.5 2.6 2.7
sama dgn Pendapatan gas (Gross Revenue, US$ MM) 125 130 135

Produksi LPG (MM ton) 0.5 0.4 0.3


dikali Harga LPG ($/ton) 200 210 220
sama dgn Pendapatan LPG (GR)($ MM) 100 84 66

Produksi kondensat (MM bbl) 5 4 3


dikali Harga kondensat ($/bbl) 20 21 22
sama dgn Pendapatan kondensat (GR), US$ MM 100 84 66

Total Pendapatan (GR, $ MM) 525 466 399


Capital Cost
• Salah satu ciri capital cost : sekali pengeluaran
dan besar
• Biasanya terjadi di awal proyek
• Dapat terjadi beberapa tahun di awal proyek
sebelum memperoleh pendapatan
• Terdiri dari biaya:
– Drilling, pembelian tanker, platform kontruksi dan
pemasangannya, fasilitas proses, well head dan sist
perpipaan (pipe dan trunk line), strorage vessel, dst
Abandonment cost
• Biaya ini digunakan untuk kasus khusus agar industri
migas memiliki citra baik, digunakan pada akhir kontrak
dan besarnya dapat menjadi signifikan untuk kasus
tertentu spt pengembangan/pelepasan platform di off-
shore yang sensitif thd isue lingkungan.

• Pada beberapa kejadian besarnya biaya ini


(abandonment) hanya di perkirakan, pada beberapa
kasus dapat di dekati dari biaya pengembangan
awalnya (berapa biaya pebangunan off shore).
Biaya Operasional (operating cost)
• Ciri utama biaya operasional: terjadi secara berulang
per tahun, tujuannnya mempertahaankan laju
produksi pada kondisi optimumnya (plateau profil).
• Dinyatakan dalam biaya operasi secara tahunan
($/bbl atau $/mcf).
• Terdiri dari biaya :
-Pekerja (G&A, General administration) (Fix Cost)
-Pemeliharaan (Variable Cost)
-Work over (VC)
-Overhead (office)
• Terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel
Royalti dan Tax
• Royalti adalah pajak yang diterima oleh
pemilik tanah jika terdapat sumber migas di
area tsb, Royalti di indonesia tdk ada.
• Tax, adalah pajak yang diambil oleh
pemerintah, sbg pemasukan devisa negara.
• Dilakukan pemungutan pajak jika kontraktor
(obyek pajak) sudah mendapatkan
keuntungan ( setelah di potong berbagai
pengeluaran).
4.NET CASH FLOW (NCF) DAN
PROFIT
• Net cash flow : ukuran real aliran uang masuk
dan keluar pada perioda tertentu.
• Dalam industri migas NCF melibatkan biaya
capital dan biaya operasi.
• Ilustrasi
Skema cash flow

Cash Receive

kurangi

Capital Expenditure (CAPEX)


kurangi

Operating expenditures
kurangi

Royalty, Taxes, Profit shearing, etc

Sama dengan
Net Cash Flow
Profit (keuntungan)
• Profit biasanya merupakan ukuran
keberhasilan yang dapat di atur (artificial)
dengan menggunakan perhitungan annual
(tahunan) atau diatur dari sisi perhitungan
pajak.
Skema Profit (keuntungan)
Cash Receive

kurangi

Depreciated (CAPEX)
kurangi

Operating expenditures
kurangi

Royalty, Taxes, Profit shearing, etc

Sama dengan
Profit
Perhitungan keuntungan dilakukan untuk
melihat tingkat kesehatan suatu bisnis atau
tingkat kesehatan suatu proyek.
Karena profit melibatkan biaya (terbesar biaya
capital) maka dilakukan pengembalian capital
dengan cara dicicil pertahun (setelah
berproduksi) sehingga melibatkan kegiatan
“Depresiasi”
Depresiasi adalah pengembalian biaya tangibel
pertahun sesuai perjanjian antara pemerintah
dengan kontraktor.
• Profit merupakan konsep akutansi yang
digunakan sebagai pelaporan perhitungan
dengan melibatkan tax, pada kondisi ini
memerlukan seni untuk mengatur tingkat
keuntungan (profit) dan tidak berhubungan
adengan aliran uang actual, tetapi tergantung
schedule depresiasi dan perjanjian
pembayaran modal investasi yang disepakati.

• Net cash flow merupakan aliran uang secara


riil/aktual.
5.Contoh perbedaan antara cash flow dan profit
Contoh perhit net cash flow

thn ke 1 thn ke 2 thn ke 3 thn ke 4 thn ke 5


Income ($ MM) 0 40 40 40 40
kurang Capex ($ MM) 100
kurang Opex ($ MM) 0 10 10 10 10
sama
Net cash Flow -100 30 30 30 30
dengan

Perusahaan memutuskan apakah melakukan investasi apa tidak berdasarkan net cash
flow , menyatakan (cash flow) lairan uang yang sebenarnya, berapa yang keluar atau
berapa yang diterima setiap tahunnya dari suatu proyek.

Dengan anggapan perusahaan melakukan proyek tsb, akuntan akan melihat potensial
lost sebesar $100 MM selama umur project sbg investasi, ini akan dikembailkan dengan
cara mengangsur pertahun sebesar $25 MM, selama 4 thn, keuntungan setiap thn
Contoh perhit profit

thn ke 1 thn ke 2 thn ke 3 thn ke 4 thn ke 5


Income ($ MM) 0 40 40 40 40
kurang Deresiasi ($ MM) 0 25 25 25 25
kurang Opex ($ MM) 0 10 10 10 10
sama
Profit 0 5 5 5 5
dengan

Dari perhitungan tahunan , akan diperoleh profit tetap sebesar $5 MM,


sangat kontras dgn net cash flow , ditahun awal lost $100 MM dan tahun
berikutnya memperoleh pemasukan $30 MM pertahun selama 4 tahun.
Profit merupakan kejadian yang dapat diatur (artificial) pada kejadian ini
diatur depresiasinya (pengembalian investasi/thn).
Secara riel pada contoh diatas mendapatkan keuntungannya tdk riel
$5MM setiap tahun.
• Secara riel dinyatakan: awal tahun akan lost
$100 MM dan tahun berikutnya menerima
uang sebesar $30 MM selama 4 thn.
• Net cash flow memunjukkan aliran uang
keluar dan penerimaan secara riel yang dpt
dikoreksi berdasarkan kebutuhan dan waktu
cash flownya.
• Sedangkan profit digunakan untuk pelaporan
sesaat dan tidak berhubungan dengan
pengambil keputusan berapa besarnya
investasi yang di perlukan, di sebut tidak
menyatakan kondisi sebenarnya aliran uang.
6.Analisa Cash Flow dan Pajak
• Sebagian besar item yang ada sebagai komponan
cash flow antara lain juga tax, pada industri migas tax
dan royalty di beberapa negara memiliki kisaran 50
sd 90% dari net cash flow pada pyoyek migas.
• Contoh-contoh sebelumnya menyatakan aliran uang
sebelum kena pajak, akan di coba sebagai contoh
perhitungan aliran uang tunai netto setelah pajak,
dengan tax 40% dari pendapatan kena pajak (tax
income).
• Tax income berasal dari depresiasi capital $100 MM,
sebesar $25 MM/yr selama 4 thn.
Contoh perhitungan tax

thn ke thn ke thn ke thn ke thn ke


1 2 3 4 5
Income ($ MM) 0 40 40 40 40
kurang Depresiasi ($ MM) 0 25 25 25 25
kurang Opex ($ MM) 0 10 10 10 10
sama dengan Taxable income ($MM) 0 5 5 5 5
kali Tax Rate (%) 40 40 40 40 40
sama dengan Tax liability ($MM) 0 2 2 2 2
Tax Payable ($MM) 0 2 2 2 2

Liability = pertanggung jawaban


• Pada contoh diatas tax yang dibayarkan sama
dengan tax liability, mungkin terdapat
tenggang waktu antara liability untuk
membayar tax dan pembayaran tax
sebenarnya dalam tempo satu tahun.

• Contoh diatas perusahan membayar pajak


tepat waktu, krn tdk ada aktivitas yang
menyimpang.
7.Peran depresiasi dalam analisa cash flow

• Pada bagian 4 dan 5, dibicarakan perbedaan antara net


cash flow dan profit.
• Net cash flow membicarakan aliran dana keluar dan
aliran dana masuk (aliran dana keluar menyangkut
capital), yang dikembalikan selama beberapa tahun.
• Deprisisai di kembalikan selama beberapa tahun tidak
berhubungan langsung dengan net cash flow.
• depresiasi memiliki efek tidak langsung terhadap cash
flow terutama cara menggunakan dalam menggunakan
tax, diagramnya dibawah ini.
Cash Receive

kurangi
Capital Cost
kurangi Depresiasi dari biaya
Operating Cost kapital

kurangi

Royalty, Taxes, Profit ,shearing, etc

Sama dengan
Net Cash Flow
• Dalam hal ini perlu diketahui perbedaan metoda
depresiasi dan bagaimana penggunaannya (metoda
depresiasi).
• Ada 4 metoda depresiasi
1. Garis lurus method
2. Decline balance
3. Unit of production
4. Sum of the years digit
• Biasanya penggunaan metoda depresiasi ditentukan
berdasarkan persetujuan antara kontraktor dan
pemerintah yang dinyatakan dalam bentuk
peraturan.
8.Staight line depreciation (metoda depresiasi grs lurus)

• Menyicil capital (tangible) dalam perioda waktu


(tahun) tertentu, sehingga distribusi pencicilan thd
waktu merupakan garis lurus.
• Contoh:
Dengan dana kapital $100 MM, akan dicicil selama 4
thn berdasarkan metoda garis lurus, berikut
angsuran pertahun perhitungan depresiasinya:

Depresiasi tahunan = $100 MM/4 thn = $25 MM per thn


Asal persamaan depresiasi garis lurus

Di = K/N 1.
Ket:
Di = depresiasi dlm tahun, I
K =investasi capital (awal)
N = jumlah tahun angsuran depresiasi

Dalam bentuk lain, diistilahkan rate depriasi (pertahun)


Di = K*R

Ket:
R = laju depresiasi perahun
R = 1/jumlah tahun angsuran depresiasi (kapital)

Dalam contoh diatas jumlah angsuran tahun depresiasi adalah 4, laju angsuran depresiasi
tahunan adalah 25% (setara dengan ¼)
Cara lain untuk melihat perhitungan angsuran depresiasi
tahunan denggan menggunakan istilah melakukan balansing
awal dan balansing pada akhir tahun, seperi contoh dibawah ini:

Metoda depresiasi garis lurus ($MM)


tahun ke
1 tahun ke 2 tahun ke 3 tahun ke 4
Balansing di tahun awal 100 75 50 25
Angsuran depresiasi
tahunan 25 25 25 25
Balansing di akhir thn 75 50 25 0

Secara grafik dinyatakan pada Gambar 2


Gambar 2.
Dari gambar diatas garis lurus memiliki kharakter:

a. Bagian yang tersisa (belum di depresiasi)


akan mengecil secara linier.
b. Angsuran depresiasi tahunan sama besar
c. Semua capital expenditure (tangible) akan
diangsur (tidak ada yang tersisisa pada akhir
perioda kontrak).
9.Metoda depresiasi Decline Balance

• Metoda ini merupakan cara mengangsur


capital secara tahunan (annual).
• Besarnya angsuran pertahun memiliki proporsi
yang sama.
• Contoh:
Capital sebesar $100 MM akan didepresiasi
dengan menggunakan metoda decline balance
Metoda depresiasi decline balance ($MM)
tahun tahun ke tahun ke
tahun ke 4
ke 1 2 3
Balansing di tahun awal 100 75 56.3 42.2

Angsuran depresiasi tahunan 25 18.8 14.1 10.5

Balansing di akhir thn 75 56.3 42.2 31.6

Pada contoh diatas angsuran depresiasi tahunan, dimulai dari awal balansing tahun ke 1
dibagi dengan jumlah lamanya angsuran (tahun), pada kejadian ini 4 tahun

Asal persamaan metoda decline balance:


Di = Bi/N 3
Keterangan:
Di = depresiasi dalam tahun ke i
Bi = Balan dimulai pada tahun ke i
N = jumlah tahun angsuran capital
Dapat juga dinyatakan:
Di = Bi * R 4
Keterangan:
R = laju depresiasi tahunan, %
R = 1/jumlah tahun angsuran depresiasi capital
Secara aljabar dan dihubungan dengan contoh decline balance depresiasi dapat
dinyatakan

Metoda depresiasi decline balance ($MM)


tahun
tahun ke 2 tahun ke 3 tahun ke 4
ke 1
Balansing di tahun awal K K(K-1) K(K-1)² K(K-1)³
Angsuran depresiasi
KR KR(1-R) KR(1-R)² KR(1-R)³
tahunan
Balansing di akhir thn K(1-R) K(1-R)² K(1-R)³ K(1-R)⁴
• Dari tabel diatas secara umum dinyatakan
Di = K*R*(1-R) (i-1) 5
Persamaan diatas sama dengan pers 4, dengan
Bi merupakan faktor balan pada awal tahun ke
i, dengan besarnya:
Bi = K*(1-R) (i-1)
dari pers 5,
Di = Bi*R, harga Di pada pers 4.
• Contoh secara grafik angsuran depresiasi decline balance
pada Gambar 3

Gambar 3
dari Gambar 3 depresiasi secara decline balan memiliki
karakteristik

a) Bagian yang tersisa untuk depresiasi, tidak dapat


diperkirakan reduce balance nya ketika besarannya sangat
kecil setiap tahunnya.
b) Setiap tahun terjadi decline (penyimpangan dari tahun
sebelumnya).
c) Tidak semua diawal kontrak biaya capital di depresiasi, pada
contoh angsuran depresiasi setelah tahun ke 4 tdk
memotong sumbu x.
10.Depresiasi Double Decline
• Metoda angsuran double decline balance merupakan
penyederhanaan metoda decline balance.
• Dalam kasus double decline, dalam setahun:
Di = Bi*2R 6
Kemungkinannya
Di = K*2R*(1-2R) (i-1) 7

Dengan menggunakan contoh 8, dengan menggunakan


depresiasi double decline, investasi sebesar $100 MM
didipresiasi selama 4 tahun, dapat dilihat dibawah in
Metoda depresiasi double decline balance ($MM)

tahun tahun ke
tahun ke 3 tahun ke 4
ke 1 2

Balansing di awal
100 50 25 12.5
tahun

Angsuran depresiasi
50 25 12.5 6.25
tahunan

Balansing di akhir thn 50 25 12.5 6.25


• Pada contoh diatas, laju efektivitas depresiasi
balansing sebesar 50% (2*25%) setiap
tahunnya

• Gambar 4 menyatakan depresiasi double


decline dan dibandingkan dengan garis lurus
dan decline balance
Gambar 4.
• Kharakteristik Metoda double decline sama
kharakternya metoda decline, bagian 9,
walaupun bagian remaining balance pada
akhir perioda depresiasi double balance
($6.25 MM) lebih kecil dari decline balance
($31.6 MM).
• Remain balance masih positif dan masih
kembali posistif dan tidak tahu tahun kapan
perioda depresiasinya berakhir agar sama
dengan kapital.
• Harus ada persetujuan lamanya waktu
depresiasi antara SKK Migas dgn kontraktor
• Secara umum dapat diperoleh faktor
pengali sebagai besarnya laju depresiasi
untuk mempercepat habisnya angsuran
biaya kapital (dibandingkan decline
balance), faktor pengalinya adalah 2.
11.depresiasi decline balance dengan pembayaran
metoda Balon

• Seperti yg dibicarakan pada bagian 9 dan 10,


fenomena terjadi pada metoda depresiasi decline
balance tidak mengembalikan biaya capital
semuanya
• Sisa bagian yang dipresiasikan untuk membalansing
sisa biaya kapital tdk dpt diperkirakan.
• Untuk mencapai balansing depresiasi dengan capital
cost, tdk dapat ditentukan perioda angsurannya
(lamanya perioda depresiasi).
• Selalu ada sisa pada setelah di lakuan depresiasi
(undepresiated balance), dalam contoh bagian 9,
• Besarnya undepreciated balance $31.6 MM pada
akhir perioda depresiasi tahun ke 4.
• Suatu cara untuk menjamin semua capital
didepresiasi untuk membolehkan sisa yang tdk dpt
didepresiasikan (undepreciated balance) sebagai
lump-sum (faktor yang menggenapkan) atau
pembayaran secara “baloon” dalam perioda
depresiasi di tambah akhir satu perioda sebagai
baloon payment (pembayaran balon).
• Dengan menggunakan contoh depresiasi decline
balance pada bagian 9, schedule depresiasi dan
schedule pembayaran baloon, sbb
Decline Balance dengan pembayaran Baloon ($MM)

tahun ke tahun ke tahun ke tahun ke


tahun ke 5
1 2 3 4
Balance at
100 75 56.3 42.2 31.6
start
annual
25 18.8 14.1 10.5 31.6
depreciation

Balance at end 75 56.3 42.2 31.6 0


• Dari contoh diatas pembayaran baloon
sebesar $31.6 MM pada tahun ke 5,
pembayaran tsb di gunakan untuk menjamin
besarnya depresiasi sama dengan biaya awal
sebagai capital, dengan menggunakan metoda
double decline spt pada contoh bagian 10,
pembayaran baloon pada tahun kelima
sebesar $6.25 MM.
12. Depresiasi decline balance dikombinasi
dengan depresiasi straight line switch
• Cara lain untuk membalansing capital selaras
dengan depresiasi-nya, dilakukan
memindahkan beberapa titik ke metoda
depresiasi straight line selama perioda
depresiasi.
• Proses pemindahan ke straight line dilakukan
bila metoda straight line memiliki lebih banyak
ke untungan terhadap perusahaan (dlm
menghitung profit).
• Berikut contoh perhit depresiasi double
decline kemudian pindah (switch) ke metoda
depresiasi straight line, untuk kapital $100
MM dengan waktu depresiasi 4 tahun.

Metoda depresiasi double decline balance ($MM)


Year 1 Year 2 Year 3 Year 4
Balance at start ($ MM) 100 50 25 12.5
Annual Depriciation ($ MM) 50 25 12.5 6.25
Balance at end ($ MM)) 50 25 12.5 6.25
Hal yang kontras terjadi pada depresiasi straight
line pada start balance setiap tahunnya dan juga
remaining years

Metoda depresiasi straight line ($MM)

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4

Remaining Years 4 3 2 1

Balance at start ($ MM) 100 50 25 12.5

Annual Depriciation ($ MM) 25 16.7 12.5 12.5

Balance at end ($ MM)) 75 33.3 12.5 0


depresiasi yang optimum di peroleh:

Depresiasi optimum with straight line swich ($MM)

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4

Depreciation ($ MM)) 50 25 12.5 12.5

•Pada perhitungan diatas, balan awal di setiap tahun adalah balan di


sebelah kiri setelah depresiasi optimum tercapai.

•Pada depresiasi double decline balance dalam setahun pada bagian


starting balance (balan diawal tahun) di kali dua dari laju
depresiasinya

•depresiasi straight line dalam waktu setahun balannya dimulai pada


tahun tersebut di bagi dengan remaining years.
• Sebagai contoh ditahun ke 3, pada bagian start
balance besarnya $25 MM, karena menggunakan
double depriciation balance dari $12.5 MM (sama
dengan $25 MM*2/4), pada depresiasi straight line
$12.5 MM (sebanding 25/2 MM)
• Dari kejadian diatas metoda depresiasi straight line
akan memberikan depresiasi tahunan yang paling
besar.
• Dengan start balance $12.5 MM di tahun ke 4,
metoda double decline balance, memberikan annual
depresiasi $6.25 MM (sebanding 12.5*2/4 MM) dan
metoda Straight line memberikan depresiasi tahunan
sebesar $12.5 MM (sebanding 12.5/1 MM).
Asal dari persamaan tsb dapat dinyatakan:
• Pada setiap tahun, depresiasi decline balance dpt
dinyatakan:
• Di = F*R*Bi 8
Keterangan:
Di : depresiasi dalam tahun ke i
F : Faktor depresiasi ( 2 untuk double decline
balance)
R : Laju depresiasi
Bi : Balance undepreciated (penyeimbang yg blm
terdepresiasi) pada saat awal tahun ke i.
• Secara sama pada tahun ke i, pada metoda straight
line.
• Di = Bi/Remaining Years 9
Keterangan:
Remaining Years : (N-(i-1))
N : Perioda depresiasi

Karena metoda depresiasi straight line lebih besar dari


metoda decline balance jika Di pada persamaan 9 lebih
besar dari Di dari persamaan 8, sehingga menjadi:
Bi Bi akan > atau sama dgn (F*R*Bi)
(N-(i-1))

Dengan mengatur kembali, bila i lebih besar atau sama


dengan (F(N+1)-N)/F, tahun untuk pindah metoda
depresiasi di ambil:

i = (F(N+1)-N)/F 10
• Pada contoh diatas, F=2 dan N =4, tahun pindah ke
metoda straight line adalah :
(2(4+1)-4)/2 = 3
Catatan:
• Jika F = 1. tahun pindah metoda selalu pada tahun ke
1, bila faktor decline balance = 1, metoda depresiasi
straigh line balance selalu lebih baik dari metode
decline balance setelah tahun ke 1.
• Bila factor decline balance =1, dua metoda akan
memberikan hasil yang sama pada depresiasi awal
tahun pertama.
13. Unit of Production Depreciation

• Unit ini memiliki asumsi biaya kapital proyek


sebanding cadangan, yang di produksikan
setiap tahunnya.
• Sehingga depresiasi yang dilakukan setiap
tahunnya memiliki asumsi sebanding dengan
produksi tahunan suatu cadangan selama
umur proyek.
Berikut contoh satuan produksi, memiliki kapital
$100 MM dengan cadangan 50 MMbbl,
perkiraan produksinya selama 4 tahun:

Unit of production depriciation

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4

Production (MM bbl) 20 15 10 5


Production/reserve
40 30 20 10
ratio, %
Depreciation Rate, % 40 30 20 10

Depriciation ($MM) 40 30 20 10
• Pada proyek migas biasanya di awal tahun produksi
memberikan harga yang tinggi dan menurun sampai batas laju
keekonomiannya, hal ini berhubungan dengan pemilihan
metoda depresiasi, sehingga aset atau investasi yang
dibelanjakan akan sebanding dengan produksi awal yang
besar tsb, dan depresiasi akan mengecil sampai akhir dari
produksi lapangan tsb.
• Pendekatan untuk menentukan unit production depreciation:
Di = K*Pi/Reserve 11
Ket:
Di : depresiasi tahun ke i
Pi : produksi dalam tahun ke i.
• Kesulitannya adalah menentukan reserve pada
saat awal saat melakukan depresiasi, hal ini
dapat dilakukan penyesuaian jika perolehan
cadangan semakin pasti (saat produksi dengan
menggunakan matrial balan)
14. Sum of the years digit depriciation

• Sum of the years digit depriciation memiliki


pengaruh yang sama terhadap satuan
produksi yang akan didepresiasikan yaitu saat
awal produksi yang tinggi dikenakan
depresiasi yang juga tinggi demikian
seterusnya antara produksi dan annual
depresiasi menurun secara proporsional.
• Asumsi kapital sebesar $100 MM di depresiasi
selama 4 tahun, dengan menggunakan
metoda sum of the years digit, berikut
perhitungannya
Sum of the year digits depriciation

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4


Sum of year
10
(=1+2+3+4)
Years remaining 4 3 2 1
Years left/sum of
40 30 20 10
years, %
Depreciation Rate, % 40 30 20 10
Annual Depreciation
($MM) 40 30 20 10
• Besarnya laju depresiasi = years of
remaining / jlh years.
• Dari hal diatas titik berat metoda
depresiasi ini di letakan pada awal tahun.
• Berikut asal persamaan metoda Sum of
the year digits depriciation
• Di = (K* Years Remaining)/Sum of the years

• Maka Di = (K*2(N-(i-1)) / N(N+1)


Keterangan:
Di: Depresiasi dalam tahun ke i
K : Capital expenditure awal
N : Bilangan tahun, capital yang akan di
depresiasikan
15. Depriciation Matrices

• Bagian awal dari dinyatakan depresiasi tunggal untuk


mengembalikan capital selama perioda depresiasi.
• Dalam rangka menghitung jadwal perioda depresiasi
untuk melakukan pengembalian (capital) perlu
dilakukan penjadwalan.
• Penjadwalan dilakukan dengan membuat matrik
depresiasi
• Berikut contoh jadwal matrik untuk biaya kapital,
yang terdiri dari investasi $100 MM ditahun ke 1, dan
$160 MM ditahun ke 2, waktu depresiasi masing-
masing 4 tahun, menggunakan metoda straight line

Depreciation Matrix ($MM)


Annual depreciation in years
Annual
Years Capex Cek Sum Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
1 100 100 25 25 25 25
2 160 160 40 40 40 40
3
4
5
Total 260 260 25 65 65 65 40
• Pada contoh diatas biaya total capital $260 MM di
depresiasi secara penuh, jumlah tahunan (annual)
depresiasi sama dengan total capital expenditure.
• Kolom cek sum merupakan kolom untuk memeriksa
masing-masing kejadian untuk masing-masing tahun
thd investasi.
• Pada kejadian diatas tidak terlihat kegunaannya
(kolom cek sum) krn dengan metoda depresiasi
straight line semua capital akan habis di depresiasi.
• Kolom cek sum akan berguna jika metoda depresiasi
yang digunakan akan memberikan sisa depresiasi,
artinya semua kapital tidak dapat di depresiasikan
sehingga terjadi undepreciated balance.
16.Sunk Cost
•Sunk cost (biaya hangus) adalah biaya dimasa lalu yang tidak
relevan lagi diperhitungkan.
•untuk perhitungan keuntungan mendatang. Misalnya: X berniat
membeli rumah Rp 200 juta dan memberi uang muka Rp 10
juta. Kemudian dia mendapatkan rumah yang sama dengan
harga Rp 150 juta dan akhirnya dia membeli rumah kedua dan
membatalkan rumah pertama dengan akibat kehilangan Rp 10
juta. Maka Rp 10 juta tersebut adalah biaya hangus.
•Sunk cost adalah biaya yang harus dicadangkan (jika terjadi
kecelakaan, kelalaian) sebelum proyeksi aliran dana (cash flow)
awal terjadi.
•Sunk cost tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap
cash flow yang akan datang karena keputusan investasi
berdasarkan biaya yang akan datang dan pendapatan.
• Sehingga tidak memiliki efek langsung terhadap
pengambilan keputusan yang akan datang.
• Sunk cost dapat memberikan pengaruh thd cash
flow, namun pengaruhnya tidak secara langsung,
dapat memberikan pengaruh terhadap perhitungan
pajak (untuk beberapa hal) karena telah
mengeluarkan uang (lost) sehingga memperkecil
pembayaran pajak yad.
• Sunk cost tidak memberikan pengaruh langsung
terhadap cash flow yad.
17.Analisa Cash Flow dan Inflasi
• Untuk keperluan cash flow yad, diperlukan
parameter inflasi, tujuannya untuk memperkirakan
biaya yad dan berbeda besarnya dari tahun ketahun
serta semakin besar.
• Secara prinsip masing-masing item casf flow di
pengaruhi secara berbeda oleh inflasi.
• Pada banyak kejadian seperti biaya pembangunan
plat form di tengah laut harganya akan di pengaruhi
oleh harga baja dan biaya/jasa pekerja.
• Secara sama biaya pemboran sumur dipengaruhi
oleh moving rig dan driling hardware dan pemakaian
bahan (casing, tubing, bit, lumpur pemboran)
• Secara praktis dalam membuat cash flow dengan
memasukkan inflasi diperbolehkan.
• Jika di lakukan asumsi tingkat inflasi 5% pertahun,
cash flow akan melakukan inflasi biaya capital dan
operating/operasi di mulai tahun depan dari saat ini.
• Sebagai ilustrasi : diperkirakan pengembangan suatu
lapangan migas sebesar $250 MM selama 2 tahun,
dengan biaya operasi saat ini sebesar $20 MM biaya
ini adalah biaya riel (biaya riel adalah biaya saat ini
dan tidak di pengaruhi oleh inflasi). Dengan asumsi
tingkat inflasi (dapat di sebut laju escalasi) sebesar
5% per tahun, perkirakan biaya tahun berikutnya
dengan data:
Biaya Yang dikenakan escalasi

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5


Real Capex ($ MM) 100 150
Real opex ($ MM) 20 20 20
Escalasi Rate (% Pa) 5% 5% 5% 5%
Escalasi Factor 1.000 1.050 1.103 1.158 1.216

Escalasi Capex ($ MM) 100 157.5

Escalasi Opex ($ MM) 0 0 22.1 23.2 24.3


thn ke
Esc Rate Fac Esc 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.050 1.050 1.000 1.050 1.103 1.158 1.216 1.276 1.340 1.407 1.477 1.551
18.Depreciation dan Escalation

• Hanya capital expenditur yang dilakukan depresiasi.


• Tidak umum melakukan escalasi annual depreciation
• Cara melakukan spreading capital expenditur dalam
perioda tahunan tergantung regulasi yang
menyangkut tax, perhitungan ekonomi (accounting).
• Dalam analisa cash flow, perkiraan biaya capital
tahun mendatang diperkirakan dengan
menggunakan escalasi, proses ini menentukan
besarnya capital expenditur pada tahun yang
bersangkutan.
• Jika aktual capital expenditure setiap tahun
diketahui, kemudian berdasarkan regulasi di
tentukan jenis deprisiasinya.
• Secara prinsip, depresiasi total adalah jumlah
deprisiasi tahunan yang besarnya sama dengan
capital expenditure (yg dideprisiasikan).
• Umumnya regulasi membolehkan tambahan
depresiasi sehingga meniadakan biaya investasi
(principle), sehingga semua biaya capital expenditure
dapat habis dideprisiasikan, artinya regulasi tidak
menetapkan/membolehkan annual depresiasi
dilakukan escalasi dalam kontek inflasi (menurunnya
nilai uang terhadap waktu).
19.Nominal dan Real Cash Flow
• Biaya yang di eskalasi, harga dan aliran dana
tunai yg dibicarakan pada bagian 7, pada
kondisi “nominal”, atau “aliran uang pada saat
yang bersangkutan ” (money of the day),
harga, dan cash flow, hal yang membedakan
dari saat ini ( “to day”) adalah real atau
diistilahkan sebagai biaya, price dan cash flow
yang kena inflasi, nilai real ini merupakan
sejumlah uang yang kena inflasi, dan
dinyatakan sebagai pembelian energi dimasa
yad dari sejumlah uang saat ini.
• Nominal cash flow adalah uang bersih yang
dihasilkan dari suatu analisa (perhitungan)
berdasarkan harga dan biaya yang dieskalasi,
sehingga sudah melibatkan pengertian inflasi.
• Real cash flow adalah aliran dana bersih,
menggambarkan pembelian energy saat ini,
besarnya akan sama dengan nominal cash flow yang
dikenai inflasi, laju deflasi ini tidak berarti sama
dengan laju inflasi yang digunakan terhadap capital
expenditure, biaya operasi atau harga migas.
• Ilustrasi penggambaran konversi dari nominal net
cash flow ke real cash flow dpt dilihat pada tabel
dibawah ini.
Nominal and real (or deflated) Net Cash Flow

Year 1 Year 2 Year 3


Nominal Net Cash Flow ($ MM) -100 105 110
Deflation Rate, % (Pa) 0 5 5
Deflation Factor (number) 1.00 1.05 1.10
Deflated Net Cash Flow ($ MM) -100.0 100.0 100.0
20.Deriving Real Net After Tax Cash Flow

• Asal real net cash flow yang di jelaskan pada bab 19,
berdasarkan penggunaan biaya dan harga yang di escalasi
dengan mengalami penurunan nilai (inflating) sehingga akan
menghasilkan nominal net cash flow.
• Asal penurunan real cash flow berbeda seperti yang
diterangkan pada bab terdahulu yang sering digunakan pada
industri.
• Alternatif metoda ini tidak melakukan escalasi terhadap biaya
dan harga, sehingga menghilangkan kesemuan untuk
melakukan deflasi terhadap net cash flow.
• Dua pendekatan yang dapat dilakukan, hasilnya akan
sama dalam menghasilkan net cash flow, dengan dua
alasan:
• Alasan ke 1: escalasi rate dilakukan terhadap biaya
dan harga dan escalasi rate yang digunakan pada net
cash flow besarnya tidak perlu sama.
• Alasan ke 2 : pengaruh tax dalam kenyataanya
dinyatakan sebagai fenomena “Fiscal drag”, selalu
dilibatkan untuk menjamin, bahwa real net cash flow
berasal dari nominal cash flow yang telah mengalami
deflasi dan harganya lebih rendah dari real cash flow
berdasarkan biaya dan harga yang tidak di escalasi.
• Ilustrasinya
Real tax calculation - Version 1 ($MM)
Real Data Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Income 0.0 40.0 40.0 40 40
Capex 100.0
Opex 0 10 10 10 10

Tax Calculation
Income 0 40 40 40 40
depreciation 25 25 25 25
opex 0 10 10 10 10
Net Revenue (NR) -25 5 5 5 30
Lost Carry Forward (LCF) -25 -20 -15 -10 20
Taxable Income 0 0 0 0 20
Real Tax Liability (40%) 0 0 0 0 8
• Akan dilakukan real tax yang berbeda dengan cara
melakukan escalasi pendapatan (income) dan biaya
sebesar 5%, juga dengan melakukan nominal tax
liability dan deflating dengan rate deflator 5%
pertahun
Real tax calculation - Version 2 ($MM)
Real Data Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Income 0.0 42.0 44.1 46.3 48.6
Capex 100.0
Opex 0 10.5 11.0 11.6 12.2

Tax Calculation
Income 0 42.0 44.1 46.3 48.6
depreciation 25 25 25 25
opex 0 10.5 11.0 11.6 12.2
Net Revenue -25 6.5 8.1 9.7 36.5
Lost Carry Forward -25 -18.5 -10.4 -0.7 35.8
Nominal Taxable Income 0 0 0 0 14.3
Deflator 1 1.05 1.10 1.16 1.22
Real Tax Liability 0 0 0 0 11.77
• Jika dibandingkan dua perhitungan diatas, bahwa real tax
liability, menyatakan besarnya real tax liability paling rendah
($8 MM) dari pendekatan versi ke 2 ($11.7 MM).
• Secara nyata, bahwa versi 1, tax liability di bawah harga
(underestamate), karena menggunakan perkiraan real
depreciation terlalu tinggi (overs etimate), ini sebagai
potongan (korting) dalam menghitung tax.
• Versi ke 1, menggunakan nominal deprisiasi sebagai gantinya
deflasi, ini kenyataan di dunia industri.
• Versi ke 2, dikoreksi dengan penggunaan nominal depriciation
sebagai bagian dari perhitungan nominal tax liability, yang
akhirnya mengkonversi nominal tax menuju real tax.
• Tidak valid/logis menyesuaikan real cash flow dengan
menggunakan biaya dan harga yang tidak di eskalasi.
• Cara mengoreksi/mengatur real cash flow adalah
melakukan eskalasi biaya dan harga untuk
menghitung tax, pendekatan ini membolehkan
menggunakan escalation rate yang berbeda,
terhadap komponen cash flow
21.Cash Flow dan Project Financing
• Pendanaan dalam proyek migas berasal dari
shareholder equity, namun sejak 1970-an pendanaan
sepenuhnya di tanggung bank, berupa pinjaman,
bank akan melihat apakah project tsb bisa
mengembalikan pinjaman yang di berikan, keuangan
yang demikian disebut project financing atau
nonsource financing (krn tidak mendapatkan sumber
dana dari sekumpulan perusahaan).
• Pengaruh project financing terhadap keekonomian
proyek, untuk meringankan beban keuangan,
dinyatakan sebagai beban keuangan total (large
front-end capital expenditures) ditanggung oleh
pemberi pinjaman.
• Pinjaman akan mulai di bayarkan dengan tingkat bunga
tertentu, pada saat terjadi net cash flow positif saat
produksi.
• Perusahaan pemberi pinjaman akan mendapatkan
sebagian net cash flow (karena pembayaran bunga
pinjaman), harus dihindari distribusi casf flow yang
melebihi waktu kontrak (karena sejumlah pembayaran
diawal dan diakhir kontrak yang cukup besar.
• Tabel dibawah akan mengilustrasikan kondisi diatas
dengan interest rate 10%.
• Diasumsi pada tabel di bawah ini, semuanya capital
expenditure, yang menarik selama tahun ke nol masih
harus membayar depresiasi (capital).
• Angsuran kapital (principal) dilakukan selama 4 tahun,
dimulai dari tahun awal dari income.
Cash Flow With Project Financing
Years Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Field Data

Income 100.0 100.0 100.0 100.0


Capex 100
Opec 10 10 10 10
Net Cash Flow -100 90 90 90 90

Financing Calculation

Loan 100
Balance at Start 100 110.0 82.5 55.0 27.5
Interest During year 11 8.3 5.5 2.8
Repayment of principal 27.50 27.50 27.50 27.50
Balance at end 110 82.5 55 27.5 0.00

Tax Calculation

Income 100 100 100 100


Depreciation 25 25 25 25
Opex 10 10 10 10
Interest 11 8.3 5.5 2.8
Net Revenue -25 54 56.7 59.5 87.3
Loss Carry Forward -25 29
Taxable Income 0 29 56.7 59.5 87.3
Tax Payments (40%) 0 11.6 22.6 23.8 34.9

Net Cash Flow Calculation

Income from project 100 100 100 100


Fund Borrowed 100
Total Cash in 100 100 100 100 100
Capex 100
Opex 10 10 10 10
Loan Repayment 27.5 27.5 27.5 27.5
Loan Interest 11 8.3 5.5 2.8
Tax 11.6 22.6 23.8 34.9
Total Cash Out -100 -60.1 -68.4 -66.8 -75.2

Net Cash Flow 0 39.9 31.6 33.2 24.8


Soal:
Berdasarkan hasil simulasi di perkirakan peramalan produksi dari
suatu rencana pengembangan lapangan di ketahui sbb:

Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Prod oil, MMBO 0 3 5 7 9 11 10 9 5.5 4.5 3.5
Investasi, MM USD 250 150

Investasi terdiri dari 60% kapital dan 40% non-kapital, Harga minyak
sebesar 45 USD/BBL, Operating Cost sebesar 12 USD/BBL, Harga,
Kapital dan Operating Cost mengalami escalasi 2.5 % per thn,
Perusahaan di kenakan pajak sebesar 40%. Dengan menggunakan
depresiasi decline balance selama 5 tahun, dimulai dari awal produksi
minyak, hitunglah:

a.Net Cash Flow (NCF) pertahun (setelah Pajak)


b.Indikator ekonomi : POT, NPV (dengan discount rate 10%), IRR,DPR
dan PIR.
c.Bagaimana analisa saudara tentang prospek pengembangan
lapangan ini.
Terima-Kasih

Anda mungkin juga menyukai