Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BLOK 12
ENUMERASI DAN KULTUR URIN

A – 01
Kelas
Selasa, 7 Mei 2019
Hari/Tanggal
Enumerasi Bakteri dan Kultur Urin
Judul Praktikum

Alat :
1. 3 tabung reaksi
2. 3 cawan petri
3. Pipet tetes
4. Spiritus
5. Korek api
Alat & Bahan
6. Sarung tangan
7. masker
Bahan :
1. Sampel urin
2. NaCl
3. Agar (Plate Count Agar)
1. Kenakan sarung tangan dan masker terlebih dahulu
2. Masukkan larutan Nacl sebanyak 9 ml ke dalam 3
tabung reaksi yg berbeda dan beri tanda 10-1, 10-2, 10-3
3. Lalu panaskan mulut tabung reaksi 10-1 dengan
spirtus, selanjutnya masukkan urin sebanyak 1 ml
menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi 10-1
dan aduk hingga homogen
4. Ambil 1 ml urin 10-1 yg sudah homogen dan masukkan
ke dalam cawan petri dan beri label 10-1
5. Lalu, panaskan mulut tabung reaksi 10-2 dengan
spirtus, ambil 1 ml urin dari tabung 10-1 menggunakan
pipet tetes dan masukkan ke dalam tabung reaksi 10-2
Cara Kerja
dan aduk hingga homogen
6. Ambil 1 ml urin 10-2 yg sudah homogen dan masukkan
ke dalam cawan petri dan beri label 10-2
7. Kemudian, panaskan mulut tabung reaksi 10-3 dengan
spirtus, ambil 1 ml urin dari tabung 10-2 menggunakan
pipet tetes dan masukkan ke dalam tabung reaksi 10-3
dan aduk hingga homogen
8. Ambil 1 ml urin 10-3 yg sudah homogen dan masukkan
ke dalam cawan petri dan beri label 10-3
9. Setelah itu, beri cairan agar (PCA) setiap cawan petri
dan homogenkan, kemudian tunggu sekitar 15 menit
hingga PCA mengeras
10. Lakukan inkubasi pada 3 cawan petri kurang lebih
1×24 jam dalam posisi terbalik
11. Dan lakukan perhitungan jumlah bakteri dan laporkan
hasilnya.
Jumlah Koloni
Tabel Hasil 10-1 10-2 10-3
Pengamatan 11 1 0

Dokumentasi
Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
sebelumnya, penulis telah mengambil sampel urin pasien
dengan teknik clean-catch midstream urine atau pancar
tengah untuk dilakukannya enumerasi bakteri urin
bertujuan mendiagnosis Infeksi Saluran kemih. Teknik
Enumerasi ini hanya mengidentifikasi jumlah mikroba
(bakteri, jamur, yeast) dsri suatu kultur bakteri secara
kuantitatif.
Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan
perhitungan langsung maupun tidak langsung. Perhitungan
secara langsung dapat mengetahui beberapa jumlah
mikroorganisme pada suatu bahan pada saat tertentu tanpa
memberikan perlakuan terlebih dahulu, sedangkan jumlah
orgnisme yang diketahui dari cara tidak langsung terlebih
dahulu harus memberikan perlakuan tertentu sebelum
dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung, dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain, adalah dengan
membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana
diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung
(counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak
langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme
pada suatu bahan yang masih hidup saja (viable count).
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu:
perhitungan pada cawan petri (total plate count/ TPC),
perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah
terkecil atau terdekat (MPN methode), dan calorimeter (cara
kekeruhan atau turbidimetri) (Carrol, 1964).
Pada praktikum kali ini, penulis menggunakan teknik
perhitungan pada cawan petri (total plate count/TPC)
dengan media plate count agar (PCA). Dimana jumlah koloni
yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau
dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi
tersebut. Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari satu
sel mikroorganisme karena beberapa mikroorganisme
tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai.
Berdasarkan hal tersebut digunakan istilah Coloni Forming
Units (CFU’s) per ml. Perhitungan ini menggunakan teknik
spread plate, jadi nilai CFU yang terhitung adalah per 0,1 ml
atau 0,1 gram sampel. Jadi konversi dari CFU/0,1 ml sampel
menjadi CFU/ml sampel yaitu dengan nilai jumlah bakteri
dikali 10 lagi untuk hasil per ml atau per gram. Untuk
memenuhi persyaratan statistik, cawan yang dipilih untuk
dihitung mengandung 30-300 koloni. Untuk memenuhi
persyaratan tersebut dilakukan sederatan pengenceran dan
pencawan. Jumlah mikroba dalam sampel ditentukan dengan
mengalikan jumlah koloni dengan faktor pengenceran pada
cawan yang bersangkutan. Satuan yang digunakan untuk
menyatakan jumlah koloni atau bakteri adalah cfu/mL (cfu
= colony forming units).
Berdasarkan hasil pada ketiga viable/ cawan petri dengan
pengenceran 101 didapatkan hasil sebanyak 11 koloni
mikroba, pada pengenceran 102 didapatkan terdapat 1
koloni, dan pada pengenceran 103 tidak ditemukan koloni
sama sekali. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan pasien tidak menderita Infeksi Saluran Kemih
dimana interpretasi klinis mengalami infeksi saluran kemih
maka akan terdapat 105 CFU/ml kuman pada sampel
pemeriksaan. Dengan 3 kategori yaitu:
1. 104: probable absent of UTI (kecuali urin dari aspirasi
suprapubik
2. 104 – 103 :
 Asimtomatik: sampel baru, periksa ulang
 Simptomatik: identifikasi dan DST
3. > 10 :lanjut identifikasi dan DST apabila terlihat dua
atau lebih koloni yang berbeda (termasuk kasus
asimptomatik)
Jika tampak >2spesimen/koloni bakteri pada kategori 2
dan 3, maka curigai kontaminasi, kemudian ambil sampel
baru dan periksa ulang.

Teknik penghitungan enumerasi ini dapat dilakuka dengan


teknik pour plate dan non pour plate. Penulis menggunakan
teknik pour plate dengan menggunakan larutan media agar
(nutrient Agar, Plate colony agar), dimana media dibiarkan
mengeras dan diinkubasi pada suhu 370C, overnight.
Dengan hasil
 Jml koloni X pengenceran X Luas Plate
1. 11x101x luas plate
2. 1x102xLuas plate
3. 0x103xluas Plate
Didapatkan hasil dari penghitungan tersebut maka dapat
diinterpretasikan bahwa pasien tidak mengalami gangguan
infeksi saluran kemih berdasarkan pemeriksaan enumerasi
terhadap jumlah koloni mikroba yang terdapat pada urin.

Anda mungkin juga menyukai