Definisi supply chain menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002, p.5) adalah :
menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini
juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling
mutually and co-operatively working together to control, manage and improve the
flow of material and information from supplier to end users.” (Indrajit dan
Djokopranoto
Persediaan rantai adalah suatu jaringan dari organisasi yang saling tergantung dan
dihubungkan satu sama lain dan co-operatively bekerja sama untuk mengendalikan,
mengatur dan meningkatkan aliran material dan informasi dari para penyalur ke pemakai
akhir.
permintaan akan produk tersebut . Supply chain didalamnya termasuk seluruh proses
dan kegiatan yang terlibat didalam penyampaian produk tersebut sampai ketangan
pemakai (konsumen). Semua itu termasuk proses produksi pada manufaktur, sistem
6
1
pengiriman dalam jumlah besar dibagi kedalam jumlah kecil untuk dikirim kembali ke
toko-toko dan akhirnya sampai ke retailer yang menjual produk-produk tersebut. (Ir.
chain)
mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintrgrasi yang melibatkan
pihak- pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier, pabrik, jaringan distribusi
Definisi supply chain manajemen menurut Chopra dan Meindl (2004, p.4)
adalah:
”Supply chain management adalah sebuah supply chain management terdiri dari
perlibatan setiap mata rantai persediaan, baik itu secara langsung maupun tidak
melalui koordinasi dan kerjasama antara pengadaan bahan baku dan pendistribusiannya.
Christina Whidya Utami, (2006, p.126), supply chain management adalah proses
penyatuan bisnis dari pengguna akhir melalui para penyalur asli yang menyediakan
barang dalam proses dan barang jadi, dan mengirimkan produk tersebut ke konsumen
meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga telah berkembang menuju kepada nilai-
nilai konsumen, mulai dari memahami apa yang dibutuhkan dan kemudian menciptakan
Supply chain management juga tidak hanya berorientasi pada urusan internal
dan customer. Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat,
dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai suatu biaya dari sistem secara
keseluruhan yang minimum dan juga mencapai service level yang diinginkan.
produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman
http://www.stekpi.ac.id.id)
Secara singkat pengertian supply chain management dapat diartikan sebagai
pengelolaan informasi, barang dan jasa mulai dari pemasok paling awal sampai ke
konsumen paling akhir dengan menggunakan pendekatan integrasi dengan tujuan yang
sama.
Komponen dari supply chain management menurut Turban (2004, p.301) terdiri
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan
manufacturing dengan para penyalurnya dan koneksi mereka kepada para penyalur
kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material. Didalam upstream supply
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses inhouse yang digunakan
organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di
dalam internal supply chain, perhatian yang utama adalah manajemen produksi,
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan
service.
2.1.4 Tujuan Supply Chain Management (SCM)
pelanggannya.
Tujuan dari supply chain management adalah mencapai biaya yang minimum
dan service level yang maksimum. Supply chain management mempertimbangkan semua
fasilitas yang berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan
sisi lain, tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya keseluruhan (biaya pemesanan,
biaya penyimpanan, biaya bakan baku, biaya transportasi dan lain-lain) (Chopra Dan
service yang tepat, di tempat yang tepat, waktu yang tepat, dan keadaan yang
Kontribusi itu berupa minimal total biaya sistem dan memuaskan kebutuhan pelanggan.
Keuntungan supply chain adalah laba total untuk dibagikan melalui semua
tingkatan rantai. Semakin tinggi keuntungan supply chain semakin sukses supply chain
itu. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari supply chain (Indrajit dan Djokopranoto,
a. Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan, yang berkisar
antara 30%-40%.
c. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk menekan penimbunan
barang dalam gudang agar biaya dapat ditekan menjadi sesedikit mungkin.
a. Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari barang asal (pabrik
customers.
b. Jadi, rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai menjadi barang jadi dan
diterima oleh pemakai atau pelanggan merupakan suatu mata rantai yang
3. Menjamin mutu
a. Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh proses produksi
barang tersebut, tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu keamanan
dalam pengirimannya.
b. Jaminan mutu ini juga merupakan serangkaian mata rantai panjang yang harus
Semua kegiatan yang terkait dengan aliran material, informasi, dan uang
management. Kegiatan supply chain management dapat dibagi menjadi 2 jenis kegiatan
1. Kegiatan fisik
Kegiatan fisik perusahaan terdiri dari sourcing (mencari bahan baku), produksi,
(return).
Kegiatan mediasi pasar perusahaan terdiri dari riset pasar, pengembangan produk,
mentah, produk setengah jadi, dan produk jadi diperoleh, diubah, disimpan dan dijual.
Fasilitas-fasilitas ini terhubung oleh mata rantai transportasi sepanjang arus produk dan
material.
Keuangan : term pembayaran
Gambar 2.1 Proses dari Supply Chain dan 3 Macam Aliran yang Dikelola
Pada gambar di atas, terlihat bahwa supply chain management adalah koordinasi
dari material, informasi dan arus keuangan di antara perusahaan yang berpartisipasi.
• Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui
rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan
pembuangan.
• Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status
pesanan.
menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan akurat di antara jaringan
atau mata rantai tersebut, dan pergerakan barang yang efektif dan efisien yang
2002, p.9).
Dengan tercapainya koordinasi dari rantai supply perusahaan, maka tiap channel
dari rantai supply perusahaan tidak akan mengalami kekurangan barang juga tidak
Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003, pp.6-8) dalam supply chain ada
1. Suppliers
2. Manufacturer
3. Distributors
4. Retail outlets
5. Costomers
Proses mata rantai yang terjadi antar pemain utama itu antara lain sebagai
berikut:
Chain 1: Suppliers
Jaringan bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan
pertama, di mana mata rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan pertama ini bisa
dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan,
suppliers. Dalam arti yang murni, ini termasuk juga suppliers’ suppliers atau sub-
suppliers. Jumlah suppliers bisa banyak atau sedikit, tetapi suppliers’ suppliers
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai yang kedua, yaitu manufacturer atau
plants atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan
menyelesaikan barang (finishing). Hubungan dengan mata rantai pertama ini sudah
baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers,
manufacturer, dan tempat transit merupakan target untuk penghematan ini. Tidak
inventory carring cost di mata rantai ini. Dengan menggunakan konsep supplier
Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai harus disalurkan
pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh oleh
sebagian besar supply chain. Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke
gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar, dan
pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil
Outlets
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga
menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum
disalurkan lagi ke pihak pengecer. Sekali lagi di sini ada kesempatan untuk
dengan cara melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang baik dari
Outlets - Customers
Dari rak-raknya, para pengecer atau retailers ini menawarkan barangnya langsung
kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang
termasuk outlets adalah toko, warung, toko serba ada, pasar swalayan, toko
koperasi, mal, club stores, dan sebagainya, pokoknya dimana pembeli akhir
melakukan pembelian. Walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa ini merupakan
mata rantai yang terakhir, sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari
pembeli (yang mendatangi retail outlets tadi) ke real customers atau real user,
karena pembeli belum tentu pengguna sesungguhnya. Mata rantai supply baru
konsumen.
Yaitu model dari supply chain yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan konsumen.
Penentuan model dari supply chain sangat berguna pada saat pertimbangan
strategi kompetitif perusahaan. Penyesuaian strategi ini berarti bahwa kedua strategi,
strategi kompetitif dan strategi supply chain mempunyai tujuan yang sama.
1. Mengerti konsumen
segmentasi dari kebutuhan konsumen yang dilayani. Terdapat beberapa point yang
tingkat permintaan konsumen termasuk yang mana. Dibawah ini akan digambarkan
Pada langkah ini, kita menentukan tingkat daya tanggap dari supply chain.
Tingkat daya tanggap supply chain termasuk kemampuan supply chain untuk
semakin tanggap supply chain tersebut. Berikut dibawah ini adalah spektrum daya
strategi:
Responsive
Supply Chain
Responsive
Spectrum
Efficient
Supply Chain
Spectrum
Lokasi Fasilitas ongkos tenaga kerjanya murah. dengan pasar, punya akses
ekstra
kebijakan LTL/LCL
dan kualitas
(postponement)
supply chain itu sendiri. Menurut Chopra dan Meindl (2004, pp51-64) penggerak supply
Inventory adalah semua bahan-bahan mentah, dalam proses, dan barang-barang yang
telah diselesaikan. Inventory merupakan salah satu penggerak supply chain yang
penting karena perubahan kebijakan inventory dapat mengubah secara drastis tingkat
responsifitas dan efisiensi supply chain. (Chopra dan Meindl, 2004, p.52)
Komponen dari keputusan mengenai inventory adalah (Chopra dan Meindl, 2004,
pp.57-58):
a. Cycle Inventory
Cycle inventory adalah jumlah rata-rata dari inventory yang digunakan untuk
buah truk bahan baku, perusahaan bisa saja memesan 10 truk bahan baku
dalam sekali pesan atau bisa memesan 1 truk bahan baku yang dipesan tiap 3
hari. Ini tergantung dari strategi supply chain apa yang mereka terapkan
b. Safety Inventory
c. Seasional Inventory
2. Transportasi
Transportasi yaitu memindahkan inventory dari titik ke titik dalam supply chain.
Transportasi terdiri dari banyak kombinasi dari model dan bentuk, yang memiliki
besar dalam tingkat responsifitas dan efisiensi supply chain. (Chopra dan Meindl,
2004, p.52).
pp.59-60):
a. Modes of Transportation
dari satu lokasi dalam jaringan supply chain ke tempat lain. Terdapat 5 cara
1. Udara
Udara merupakan cara transportasi yang pling cepat, tetapi memiliki biaya
yang mahal.
2. Truk
Truk cara yang paling relatif cepat dan mudah dengan fleksibilitas tinggi.
3. Kereta
Kereta cara yang mudah yang digunakan untuk jumlah barang yang besar.
4. Kapal
Kapal cara yang paling lambat tetapi sering menjadi pilihan yang paling
Route adalah jalur jalan dimana sebuah produk dikirimkan dan network adalah
sebuah kumpulan lokasi dan route dimana produk dapat dikirimkan. Perusahaan
membuat beberapa keputusan mengenai route pada saat langkah desain supply
chain.
c. In house or outsource
sendiri, namun pada saat ini banyak yang telah dilimpahkan perusahaan lain
(Outsourced).
3. Fasilitas
disimpan, dirakit atau diproduksi. Dua jenis umum fasilitas adalah tempat produksi
dan tempat penyimpanan. Bila perusahaan memilih tingkat efisiensi tinggi, maka
memiliki lebih sedikit gudang. Jadi penentuan fasilitas mempunyai dampak yang
besar dalam tingkat responsifitas dan efisiensi supply chain. (Chopra dan Meindl,
2004, p.52):
Komponen dari keputusan mengenai fasilitas adalah (Chopra dan Meindl, 2004,
pp.61-62):
a. Location
merupakan bagian yang sangat besar dalam langkah desain supply chain.
c. Operation methodology
apakah mesin yang dipakai untuk membuat produk itu bersifat fleksibel,
maksudnya adalah mesin tersebut juga dapat pula digunakan untuk membuat
produk yang lain (responsive) yang biasanya mesin itu relatif mahal atau
d. Warehouse methodology
tempat.
• Job Lot
Storage
• Crossdocking
fasilitas (gudang) perusahaan. Truk dari pemasok barang, tiap-tiap hari truk
tersebut membawa jenis-jenis yang berbeda dari barang yang dipesan yang
sebelumnya.
4. Informasi
Informasi terdiri dari data dan analisis berkaitan dengan inventory, transportasi,
Komponen dari keputusan mengenai informasi adalah (Chopra dan Meindl, 2004,
pp.62-64):
Koordinasi dari supply chain terjadi ketika semua tingkatan dari supply
berpengaruh pada kerugian yang besar atas keuntungan supply chain. Ini
bisa dilakukan dengan pertukaran data antara tiap-tiap bagian dalam supply
4. Enabling Technlogies
Untuk mencapai informasi sharing dan integrasi dalam supply chain, maka
transaksi menjadi lebih akurat dan lebih cepat dibandingkan tanpa EDI.
• The Internet
’cerdas’.
• Supply Chain Management (SCM) Software
informasi.
1. Kompleksitas.
Kompleksitas muncul akibat banyaknya pihak yang terlibat pada suatu supply chain.
2. Ketidakpastian.
Ketidakpastian bisa berasal dari arah permintaan, dari arah supplier, maupun internal
perusahaan.
kesesuaian strategi. Hambatan-hambatan itu antara lain adalah (Chopra, 2001, p.60):
lebih sulit.
Penurunan siklus hidup produk akan membuat pekerjaan penyesuaian strategi akan
menjadi lebih sulit. Siklus hidup produk yang makin pendek akan meningkatkan
tunggu, biaya, dan daya guna produk. Permintaan konsumen sekarang ini adalah
pemenuhan produk yang lebih cepat, kualitas dan daya guna yang lebih baik untuk
harga yang sama. Pertumbuhan permintaan konsumen yang sangat hebat ini berarti
supply chain harus menyediakan lebih dari pada mempertahankan bisnis itu sendiri.
kepentingan dan kebijakan politiknya sendiri, supply chain akan lebih sulit
dikoordinasi.
5. Globalisasi
supply chain terpisah lebih jauh, membuat koordinasi menjadi lebih sulit. Juga
melaksanakan strategi menjadi lebih sulit. Yang harus diingat adalah pelaksanaan
yang mahir dari strategi sama pentingnya dengan strategi itu sendiri.
2.1.14 Peranan Teknologi Internet dalam Manajemen Supply Chain
teknologi informasi (TI). Teknologi komputer dan telekomunikasi yang sangat cepat
berkembang membuat penciptaan dan penyebaran informasi semakin cepat, murah, dan
berkualitas baik.
Dengan kemajuan teknologi yang pesat saat ini menyadari perusahaan bahwa
teknologi merupakan peluang bagi perusahaan untuk dapat bersaing dengan para
pesaingnya.
Pengertian Intranet, Extranet dan Internet menurut para ahli antara lain :
p.167).
• Extranet menurut Turban at all (2002, p.290) adalah sebuah jaringan yang
internet yaitu Transmission Control Protocol (TCP) atau Internet Protocol (IP).
• Internet menurut Turban at all (2002, p.290) adalah sebuah jaringan komunikasi
publik dan global yang menyediakan hubungan langsung kepada setiap orang
melalui sebuah Local Area Network (LAN) atau Internet Service Provider (ISP).
konsumen atau pelanggan dalam menggunakan produk atau jasa. Konsumen akan
merasa puas apabila memperoleh nilai atau manfaat dari suatu produk atau jasa.
Menurut Gerson (2002, p.5), definisi kepuasan konsumen sangatlah sederhana,
seorang konsumen merasa puas jika kebutuhannya, secara nyata atau hanya anggapan,
”Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang, yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk atau jasa dan
antara tingkat kepentingan sebelumnya dan tingkat kinerja aktual yang dirasakan setelah
ketika emosi yang mengelilingi harapan yang tidak cocok dilipatgandakan oleh perasaan
3. Belanja siluman
pembeli potensial guna melaporkan hasil temuan mereka tentang kekuatan dan
kelemahan yang mereka alami ketika membeli produk perusahaan dan produk
pesaing.
2. Dengan memiliki banyak konsumen yang puas, biaya pemasaran seperti iklan akan
3. Konsumen yang puas adalah penyebar promosi dari mulut ke mulut yang baik.
4. Konsumen yang puas akan membeli lebih banyak lagi untuk produk yang
memuaskan.
a. Kualitas Produk,
pelanggan akan merasa puas. Contoh : konsumen akan puas terhadap televisi yang
dibeli apabila menghasilkan gambar dan suara yang baik, awet, atau tidak cepat
rusak, memiliki banyak fasilitas, tidak ada gangguan dan desainnya yang menawan.
b. Harga,
atau jasa murah. Untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah
sumber kepuasan yang paling penting, karena mereka akan mendapatkan value of
money yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak
sensitif terhadap harga. Bagi mereka yang tidak peduli dengan harga, mereka lebih
menyukai harga yang sedikit mahal namun kualitasnya baik daripada harganya
murah namun kualitasnya tidak sesuai dengan keinginannya. Jadi persaingan dalam
sama.
bersaing dalam hal kepuasan pelanggan. Kedua aspek ini relatif mudah ditiru.
kemampuan untuk menciptakan kualitas produk yang hampir sama dengan pesaing.
Oleh karena itu, banyak perusahaan yang lebih mengandalkan aspek ketiga, yaitu
kualitas pelayanan.
c. Kualitas Pelayanan,
agar produk yang dihasilkan tidak rusak kualitasnya dan pelayanan kepada
pelanggan dapat diberikan lebih baik. Jika karyawan merasa puas, akan lebih mudah
bagi mereka untuk menerapkan kepada pelanggan bagaimana rasa puas itu.
d. Faktor Emosional,
rumah di kawasan elite akan menimbulkan rasa percaya diri, sukses dan bangga. Hal
tersebut dapat menimbulkan kepuasan konsumen. Faktor ini relatif penting. Rasa
bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, merupakan contoh Emotional Value yang
e. Kemudahan,
jasa. Pelanggan akan semakin puas bila produk atau jasa relatif mudah, nyaman,
Menurut Yoeti (2005, p.59-65) ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
harus komitmen pada filosofi yang digunakan dalam menetapkan misi dan tujuan
perusahaan.
konsumen, perusahaan terlebih dahulu harus mempelajari apa itu kebutuhan dan
harapan konsumen.
3. Ukuran dan standart kepuasan konsumen
perusahaannya.
4. Orientasi karyawan
5. Training
kemampuan mereka.
6. Keterlibatan karyawan
7 Penghargaan
perlu di berikan kepada mereka yang berprestasi dalam memberikan kepuasan pada
konsumen.
• Dari data kuesioner, akan didapat kondisi yang diharapkan untuk mengetahui
tingkat permintaan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago dan kondisi yang
sedang berjalan untuk mengetahui tingkat daya tanggap supply chain Alfamart
• Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap supply chain yang sedang
• Selanjutnya dari data tingkat permintaan dan tingkat daya tanggap supply chain
Alfamart cabang Bendungan Jago akan didapat strategi supply chain management
yang tepat bagi PT Tiga Bintang dan yang sesuai dengan perspektif konsumen
Data
• Wawancara
Alfamart cabang
• Kuesioner
Kondisi Pasar Bendungan
• Tingkat • Ketidakpastian
permintaan permintaan
Tingkat daya tanggap
konsumen konsumen
semakin besar supply chain • Keterlambatan
• Produk yang supply barang
dibutuhkan • Sering terjadi
Evaluasi supply chain
tidak ada retur barang
yang sedang berjalan