Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Tempat Wisata di Kota Semarang terhadap Pendapatan

Pedagang di Sekitarnya

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas penelitian sosiologi

Disusun Oleh :
 Aqidatuz Zahra
 Nabila Adellia

YAYASAN TARBIYATUL MUKMIN PABELAN


Jalan Pabelan I, Pabelan, Mungkid, Pabelan Satu, Pabelan,
Mungkid, Magelang, Jawa Tengah 56551
Pengaruh Tempat Wisata di Kota Semarang terhadap Pendapatan
Pedagang di Sekitarnya

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Semarang adalah salah satu kota sekaligus ibukota Jawa Tengah dan menjadi
salah satu kota metropolitan.Kota semarang terletak sangat stategis dalam berbagai
aspek salah satunya adalah dalam bidang wisata,di Semarang sendiri juga terdapat
banyak tempat wisata diantaranya lawang sewu, kota lama, goa kreo, sampokong,
masjid agung Jawa Tengah dan masih banyak lagi. Menurut SK MENPARPOSTEL
No.: KM. 98/PW.102/MPPT-87, objek wisata adalah semua tempat atau keadaan
alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan
sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi
wisatawan. Di setiap tempat wisata pasti ada orang yang berjualan/pedagang
karena wisatawan pasti sangat membutuhkan makanan atau cendera mata dari
tempat wisata tersebut. Pedagang adalah orang yang melakukan
perdagangan,memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk
memperoleh suatu keuntungan (Wikipedia).

1.2. Rumusan Masalah


1.Bagaimana Pengaruh Tempat Wisata di Kota Semarang terhadap Pendapatan
Pedagang di Sekitarnya ?
2.Bagaimana upaya pedagang terhadap objek wisata?
3.Bagaimana cara pedagang menarik perhatian para wisatawan ?

1.3. Tujuan Penelitian


1.Mengetahui Pengaruh Tempat Wisata di Kota Semarang terhadap Pendapatan
Pedagang di Sekitarnya
2.Mengetahui upaya pedagang terhadap objek wisata
3.Mengetahui cara pedagang menarik perhatian para wisatawan
1.4. Manfaat Penelitian
1.Menambah wawasan peneliti dalam membuat penelitian.
2.Memberikan gambaran dan kondisi pengaruh tempat wisata di Kota Semarang
terhadap pendapatan pedagang di sekitarnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut.
Menurut SK MENPARPOSTEL No.: KM. 98/PW.102/MPPT-87, objek wisata adalah
semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun
dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat
yang dikunjungi wisatawan.
Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, sungai, pantai, laut, danau,
atau berupa objek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan
lain-lain.
Kata pariwisata yang berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari 2 bagian yaitu “pari”
dan “wisata”. Kata “pari” memiliki pengertian bersama, atau berkeliling, sedangkan
kata “wisata” memiliki pengertian perjalanan. Bila digabungkan, pariwisata memiliki
pengertian melakukan kegiatan perjalanan berkeliling meninggalkan tempat awal,
menuju ke tempat yang lain.
Menurut pendapat saya sendiri, pariwisata adalah sebuah sebuah tempat hiburan, di
mana orang atau sekelompok orang mengeluarkan uang untuk mendapatkan hiburan
berupa perjalanan yang menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat menghibur
hati.
Dengan berkembangnya jaman, periwisata sudah berubah dari sekedar kegiatan untuk
mengusir kebosanan menjadi sebuah gaya hidup.

Apa itu wisatawan?


• Menurut IUOTO (International Union of Travel Organization), wisatawan
adalah orang yang melakukan kunjungan selama lebih dari 24 jam di suatu
tempat, dengan tujuan kunjungan untuk bersenang-senang, olahraga, agama,
berlibur, belajar, kesehatan, dan berdagang.
Menurut pendapat saya, wisatawan jaman dahulu dan jaman sekarang mempunyai
motivasi yang sangat berbeda, wisatawan jaman dahulu lebih bermotivasi melakukan
perjalanan dengan tujuan untuk perdagangan, politik, dan kepentingan agama. Pada
jaman modern ini, motivasi wisatawan melakukan perjalanan sudah berubah ke arah
yang lain, yaitu untuk berlibur dan berekreasi.
Pengertian tempat wisata adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan wisata. Tempat wisata dapat berupa tempat wisata alam dan bangunan.
Tempat wisata alam dapat berupa pantai, gunung, dan lain-lain, sedangkan tempat
wisata bangunan dapat berupa peninggalan sejarah, museum, dan lain-lain.
Kata Wisata di kehidupan kita sudah tidak asing lagi rasanya, apalagi pada jaman
sekarang ini. Semakin mudah untuk kita dapat bepergian kemana-kamana dengan
adanya transportasi laut, darat, dan udara. Menurut kamus Bahasa Indonesia arti dari
Wisata yaitu bepergian yang dilakukan bersama-sama atau banyak orang, yang pada
akhirnya akan mendapatkan hal-hal baru, entah itu dari tempat wisata yang pada saat
itu mereka kunjungi atau lain kata dapat juga bisa dikatakan dengan bertamasya.
Menurut saya sendiri dengan berwisata itu mempunyai arti tersendiri yang dapat
menghasilkan suasana baru dan keindahan dalam hati. Wisata juga bisa merubah
keadaan menjadi ceria. Menurut Wikipedia, berwisata itu adalah salah satu perjalanan
dan kegiatan yang bertujuan Liburan atau Rekreasi. Jika menurut undang-undang,
berwisata adalah segala macam kegiatan yang dilayani oleh beberapa orang dari
kalangan Pemerintah, Pengusaha, Masyarakat pengunjung dan oleh – oleh dari kota
tersebut.
Secara singkat, pengertian tempat wisata adalah tempat yang digunakan untuk
melakukan kegiatan wisata. Tempat tujuan wisata bisa di area pegunungan, pantai
dan tempat-tempat keramaian lain. Namun ada juga tempat wisata berupa bangunan,
seperti gedung museum, bangunan benteng-benteng peninggalan bersejarah dan juga
berupa candi candi yang terdapat di bangsa Indonesia ini.
Ada berbagai wisata yang berada di indonesia salah satunya berasal dari kota
semarang dan kabupaten batang.di kota semarang sendiri ada berbagai macam wisata
salah satunya seperti lawang sewu dan kota lama. Maksud dari lawang sewu adalah
(bahasa Indonesia: seribu pintu) adalah gedung gedung bersejarah di Indonesia yang
berlokasi di kota Semarang, Jawa Tengah .Gedung ini, dahulu yang merupakan
kantor dari Nedherlands Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS dibangun pada
tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907.Terletak di dekat bundaran Tugu Muda
.Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai
kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT. Kereta
Api Indonesia Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando
Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian
Hubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah
tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran Lima Hari Semarang (14
Oktober-19 Oktober) Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara
pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan kempetai dan
Kidobutai,Jepang.Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan
Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari
102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.
Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang
dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api
Persero .
Dan maksud dari kota lama adalah Semarang sudah ada sejak pertama kali pada abad
18 ketika itu masih era pemerintahan Hindia Belanda. Pada jaman dulu kota tua
merupakan pusat pemerintahan Semarang dan pusat pemukiman para masyarakat
Belanda. Seperti bangunan Belanda lain nya, kawasan kota tua di bangun dengan
model perumahan yang ter-konsep dan memiliki nilai seni tinggi. Sampai sekarang di
sekeliling kota tua terdapat sebuah kanal air dilengkapi dengan jembatan, yang salah
satu nya merupakan jembatan Berok masih ada sampai aktif hingga sekarang.Kota
lama Jawa Tengah, dijaman itu menjadi sebuah kawasan yang sering disebut oleh
orang sekitar dengan sebutan Outstadt dipenuhi oleh gedung-gedung mewah
dijadikan kantor Belanda. Sampai sekarang ada satu gedung masih terawat dengan
baik yaitu gedung Asuransi Jiwasraya. Sedangkan kawas an permukiman warga, di
kota lama terdapat pusat peribadatan seperti Gereja Blenduk dan juga Gereja
Gendangan.
Tidak hanya itu terdapat juga ruangan mewah terbuka Taman Srigunting dan gedung
Marabunta yang pada jaman dulu dijadikan oleh warga sekita kota lama di Semarang
sebagai gedung pertunjukan. Secara umum, hampir seluruh karakter bangunan yang
ada di kawasan kota tua memiliki gaya Eropa elit di jaman itu, seperti di tandai
dengan besarnya ukuran pintu pintu dan jendela setiap gedung, penggunaan kaca
patri, bentuk atap yang terlihat unik, hingga konon terdapat ruangan rahasia di bawah
tanah.
Hipotesis
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
Adanya pengaruh antara Tempat Wisata di Kota Semarang terhadap Pendapatan
Pedagang di Sekitarnya.

III. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa status Tempat Wisata
di Kota Semarang dapat mempengaruhi pendapatan pedagang di sekitarnya.
Pedagang yang tingkat pendapatannya tinggi cenderung sukses. Karena
barang-barang yang dijualkan mampu menarik para wisatawan. Sedangkan
pedagang yang tingkat pendapatannya rendah cenderung lemah. Hal ini
dikarenakan karena kurangnya barang-barang yang dijualkan sehingga kurang
menarik para wisatawan

Anda mungkin juga menyukai