hidup dan produktifitas seseorang. Penyakit-penyakit degeneratif tersebut antara lain penyakit
kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) termasuk hipertensi, diabetes mellitus dan kanker.
Salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi dan mempunyai tingkat mortalitas yang
tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup dan produktifitas seseorang salah satunya adalah
penyakit hipertensi. Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni
mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi merupakan
gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal,
yaitu 140/90 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007
masalah kesehatan yang dialami dengan prevalensi menunjukkan angka 6,3 persen sampai 9,17
persen. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang
tinggi. Hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain,
Di samping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa yang
akan datang, juga karena tingkat keganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan
kematian mendadak. Kehadiran hipertensi pada kelompok dewasa muda, akan sangat
membebani perekonomian keluarga, karena biaya pengobatan yang mahal dan membutuhkan
waktu yang panjang, bahkan seumur hidup. Menurut hasil Riskesdas Tahun 2007, sebagian
besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini tentunya sangat berbahaya,
Hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan mengendalikan
faktor risiko. Caranya, pertahankan berat badan dalam kondisi normal. Atur pola makan,
dengan mengkonsumsi makan rendah garam dan rendah lemak serta perbanyak konsumsi sayur
dan buah. Lakukan olahraga dengan teratur. Atasi strees dan emosi, hentikan kebiasaan
merokok, hindari minuman beralkohol, dan periksa tekanan darah secara berkala.Untuk itu di
masa sekarang, pencegahan dan deteksi dini hipertensi sangatlah diperlukan untuk mencegah
B. PERMASALAHAN
menderita pre hipertensi dan obesitas. Hal yang paling efektif dilakukan adalah dengan upaya
1. Identitas pasien
Nama : Ny. M
Umur : 39 tahun
Alamat : Nampirejo
2. Anamnesis
a. RPS: Seorang wanita datang ke Puskesmas dengan keluhan sejak 1
hari yang lalu nyeri kepala, mual (-), muntah (-), pandangan kabur (-).
c. RPK:
3. Pemeriksaan Fisik
Vital sign:
- N: 88 x/mnt
- RR: 20 x/mnt,
- S: afebris
- BB: 71 kg
- TB: 156 cm
Pemeriksaan fisik:
- Kepala
- Ekstremitas: edema(-)
Diagnosis
Metode penyuluhan secara langsung kepada pasien dipilih sebagai intervensi yang
paling efektif. Hal ini dimaksudkan agar pasien mengetahui apa itu hipertensi, klasifikasi
hidup dan contoh menu diet untuk hipertensi. Penyuluhan ini karena pasien termasuk pre
hipertensi dan menderita obesitas, yang dapat meningkatkan resiko menjadi hipertensi.
Intervensi dilakukan dengan cara melakukan wawancara pada tanggal 19 April 2013
saat posyandu dan penyuluhan serta wawancara langsung kepada pasien menggunakan
leaflet “Diet Penyakit Hipertensi” pada tanggal 23 April 2013 di pustu Nampirejo.
D. PELAKSANAAN
Penyuluhan langsung pada pasien dilakukan tanggal 23 April 2013 di Pustu
Nampirejo tentang:
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
Overweight: > 25
2. Penyebab Hipertensi
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
2. Hipertensi sekunder
antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid),
3. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi hipertensi antara lain rusaknya organ tubuh seperti jantung, mata,
ginjal, otak, dan pembuluh darah besar. Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk
a. Penurunan berat badan. Pasien ini menderita obesitas (pre-obese, BMI: 29,17)
10mmHg.
b. Perencanaan makan
Diet kaya dengan buah dan sayuran dan rendah lemak jenuh dapat
Diet rendah garam diperlukan terutama pada orang yang punya potensi tinggi
(Natrium).
cumi-cumi.
d. Olahraga
Aktifitas fisik dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga aerobik secara
teratur paling tidak 30 menit/hari beberapa hari per minggu ideal untuk kebanyakan
pasien. Studi menunjukkan kalau olah raga aerobik, seperti jogging, berenang, jalan
Pada leaflet telah tercantum makanan apa saja yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan serta contoh menu sehari untuk penderita hipertensi. Contoh menunya: menu
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan balik kepada pasien
setelah dokter menjelaskan tentang hipertensi dan bagaimana cara pencegahannya dengan
modifikasi pola hidup guna mengetahui seberapa besar pasien dapat menerima informasi yang
telah diberikan. Berdasarkan kepatuhan pasien yang memeriksakan kembali tekanan darahnya.,
menandakan bahwa pasien telah menerima dan memahami informasi yang telah disampaikan
oleh dokter.
Komentar/ Feed Back
Mengetahui, Peserta,
kesehatan/documents/artikel_hipertensi/hipertensi.pdf
Anonim. 2012. Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. Diakses tanggal 24 April 2013 dari
http://www.depkes.go.id/index.php/links.html.
Armilawaty, dkk. Hipertensi dan Faktor Risikonya Dalam Kajian Epidemiologi. 2007. Diakses
tinggi-hipertensi.html.
http://chachazahara.wordpress.com/about-blog/
Muchid, A. 2006. Pharmaceutical Care Untuk penyakit Hipertensi. Diakses tanggal 25 April