Anda di halaman 1dari 6
Kumala 8. Dkk-: Perbedaan Kekasaran Permukaan Restorasi ISSN 2086-0218 PERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN RESTORASI RESIN KOMPOSIT NANOFILLER DAN NANOHIBRID DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEMOLESAN ONE STEP DAN MULTIPLE STEP. Kumela San, Endang Retnowati"". Herry S Halim", Wiena W""" “Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FG UGM-USAKTI “*Bagian limu Konservasi Gigi FKG UGM ‘“Bagian llmu Konservasi Gigi FKG Trisakti ABSTRAK Penggunaan resin komposit sebagai bahan restorasi mengalami peningkatan. Resin komposit yang disu- ‘kai yaitu esin komposit nanofiler Karena filer yang Kecil sehingga memberkan kehalusan permukaan yang balk. Keberhasilan restorasi resin komposit dipengaruhl oleh pemolesan yang baik, Peneltian untuk mengetahui perbe- ‘dan kekaseran permukaan resin komposit nanofiler dan nanohitrid yang dipoles menggunakan sistem one step ddan muliple step serta tanpa pemolesan, PPenelitian menggunakan spesimen resin Komposit berbentuk siinder diameter 5 mm tinggi 2 mm, 15 resin komposit nanofiler dan 15 resin Komposit nanohibrid masing-masing dibagi menjadi kelompok |, Hh, Il, nanofller ‘dan kelompok IV, V, Vi nanohibrid dengan masing-masing kelompok 6 subyek peneliian. Semua subyek penelitian direndam saliva buatan dan dimasukkan inkubator 37° 24 jam, kemuian kelompok | tidak dipoles, kelompok Il sis- ‘tem one step, kelompak Ilt sistem multiple stop, kelompck IV tidak dipoles, Kelompok V sistem one step. kelompok Vi sistem muitple stop, lau diukur kekasaran permukaan dengan stylus proflometer, data dalam satuan Ra, Untuk ‘mengetahul pengaruh sistem pemolesan terhadap kekasaran permukaan resin komposit data dianalisis dengan ANOVA dua jalan dengan tarafsignifkansi 95% (a 5%) dan dilanjutkan multiple Tukey. Rerata kekasaran permukaan resinkompositnanotiler adalah berturutturuttanpa pemolesan0,08240,00758, sistem one step 0,26040,01696, sistem mutiple step 0,12120,01194, resin Komposit nanchibrid tanpa pemolesan 0.17220,01037, sistem one step 0,30640,00962, sistem mutiple stop 0.23240,01037 dan dengan yi ANOVA peng- aruh perbedaan sistem pemolesan terhadap kekasaran permukaan resin Komposit bermakna (p<0,05), dengan ‘multiple Tukey perbedaan kekasaran permukaan antar kelompok perlakuan bermakna (p<0,05). Kesimpulannya kekasaran permukaen resin komposit nanofiler dan nanohibrid yang tidak dipoles lebih balk daripada yang dipoles ddan kekasaran tertinggi nanohibrid yang dipoles dengan sistem muliple step. Kata kunel Komposit nanofiler, nanohibrid, kekasaran permukaan, sistem pemolesan ane step, multiple step ABSTRACT The use of composite resins as restorative materials has increased. Resin composites are preferred be- cause of the nanofiler composite resin filer are small so as to provide a good surface smoothness. The success of composite resin restorations is influenced by a good polishing. This research is to know the difference of surface roughness nanohibrid nanofler composite resin that is poished using one step system, muttiple step, and without polishing. Research using resin composite cylindrical specimens 5 mm in diameter 2 mm high, 15 and 15 nanofiler ‘composite resin composite rasin nanohibnd each dvided into groups |, I, I, nanofiler and group IV, V, VI nano- hibrid with each group 5 study subjects. All the study subjects and included artical saliva soaked incubator 37 * 24 hours, then I do not polished group, group I! system one step, mutiple step systems group Ill, group IV is not ‘polished, one step system of group V, group VI multiple stop system, then surface roughness measured by stylus pproflometer, the data in units of Ra, To determine the effect of polishing systems on surface roughness of resin ‘composite deta were analyzed with two-way ANOVA wilh 95% significance level (a 5%) and continued mile Tukey, The mean surface roughness of composite resins are as follows nanofitr without polishing, 0.082 + 0.00758, the systom one step 0.260 + 0.01696, the system mutticie step 0.121 + 0.01194, with no polshing composite resin 258 7 Ked Gi, Vol. 2, No. 4, Oktober 2011: 258-263 ISSN 2086-0218 nanohibrid 0.172 + 0.01037, the system one step 0.308 + 0.00962, multiple step system and 0.232 + 0.01037 with Anova test the Inuence of diferent polishing systems on surface roughness of composite resin significant (p +<0.05), with Tukey multiple surface roughness diference betwoen the treatment groups were significant (p <0, 05}. In conclusion both surface roughness nanoiiler composite resin and polished nanohibrid are not better than the polished and the highest roughness on the polished nanohibnid wth muliple step system. Key words: nanofiler composite resin, nanohibrd, surface roughness, one step polishing system, ‘multiple stop PENDAHULUAN Penggunan resin kompost dalam bi- dang kedokteran gigi secara kiinis lebih baik dibandingkan bahan restorasi lain oleh karena beberapa faktor, antara lain: perbaikan daya tahan terhadap keausan, waktu yang singkat untuk aplikasi, dan kemudahan manipulasi ’ Penggunaan resin komposit beberapa tahun belakangan ini cenderung mengalami pening- katan oleh Karena estetik yang disukai oleh pasien, formulasi bahan yang semakin baik, dan ikatan yang semakin balk dengan gigi. Resin komposit yang banyak digunakan bebe- rapa tahun belakangan ini yaitu resin komposit yang mengandung partike! nanofiller, Nanofiller memiliki partkel yang halus sehingga restorasi yang dihasilkan mempunyai permukaan yang halus dan baik dalam hal estetik®, Semakin ke cil viskositas dari campuran monomer, semakin banyak filer yang ada pada campuran tersebut, ‘sehingga akan menurunkan rasio penyerapan air’, Pada awalnya resin komposit dikelompok- kan menjaci empat kelompok, yaitu tradisional, rikrofi, partikel Kecil, dan hybrid? Sekarang ini resin komposit dapat diklasifixasikan berdasar- kkan ukuran partikelnya yaitu megefiler 0,5-1 mm; makrofiler 10-100 mikron; midifler 1-10 rmikron; minifller 0,1-1 mikron; mikrofller 0,01- 0,4 mikron; dan nanofiller 0,005-0,01 mikron? Salah satu kunci keberhasilan dari este- tik yang baik adalah permukaan restorasi resin komposit yang halus *. Permukaan yang halus dapat diperoleh segera setelah resin komposit terpolimerisasi menggunakan pelapis matriks strip diatasnya, Pembentukan dan penyele~ saian tetap harus dilakukan agar bahan yang berlebihan dapat dibuang serta didapatkannya permukaan yang halus dan mengkilap® Pemolesan restorasi resin komposit ada- lah prosedur penting untuk dilakukan deng- an tepat agar didapatkan keberhasilan suatu restorasi karena dengan demikian dapat diper- ‘leh permukaan restorasi yang halus sehingga meminimalisasikan akumulasi plak yang dapat menyebabkan terjadinya sekunder kares, iitas! gingiva dan perubahan warna yang dapat memn- Pengaruhi estetik dari restorasi tersebut. Se- lain itu, permukaan restorasi yang kasar pada permukaan oklusal dapat menyebabian atrsi yang berlebihan pada permukaan email gigi an- tagonisnya. Permukaan restorasi yang terpoles dengan sangat halus sult dicapai meskipun terdapat berbagai macam metode yang dapat dilakukan untuk mencapai keadaan tersebut” Instrumen yang digunakan untuk melaku- kan pemolesan sangat bervariasi, sepert fine bur, strip abrasif, pasta poles dan pofirethan yang fleksibel diapisi dengan partkel aluminium ‘oksida dan masih banyak yang lainnya’. Instru- men poles yang diterapkan mengedepankan penggunaan beberapa instrumen yang berbe- dda untuk setiap fungsinya yang dikenal dengan ‘muliple step polishing system. Sebagai contoh, ~astropol dan compomaster yang membutuhkan beberapa instrumen untuk melakukan penyele- saian suatu restorasi resin Komposit. Instrumen emolesan yang seringkali cigunakan yaitu bur intan poles yang lebin dikenal dengan ane step polishing systems karena contouring, finishing dan polishing dikerjakan menggunakan satu macam instrumen saja? . Dewasa ini dikenal suatu instrumen ofamond coated micropolisher yang secara komersial dikenal dengan merk PoGo dan instumen poles terbuat dari silicon dengan tambahan partikel abrasif yang dike- nal dengan merk OptraPol. Banyak dokter gigi yang beraih pada one step polishing system ini yang dapat meminimalkan waktu kerja'®. Tidak ada perbedaan kekasaran permukaan yang signifikan antara penggunaan instrumen one step polishing system dan multiple step polish- ing system" Berdasarkan uraian latar belakang, tim- bul permasalahan apakah ada peroedaan keka- saran permukaan antara restorasi resin kom- 259 Kumala 8. Dkk.: Perbedaan Kekasaran Permukaan Restorasi posit nanofiler dan nanohibrid setelah dipoles menggunakan sistem pemolesan one step dan muftple step. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekasaran permukaan restoresi resin komposit nanofiler dan nano- hibrid setelah dipoles menggunakan sistem pemolesan one step dan multiple step. Perel: tian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang konser- vasi gigi sehingga pemolesan dapat dianggap sebagai suatu faktor pendukung penting dari kKebethasilan restorasi resin komposit METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperi- ‘mental laboratoris, 30 spesimen resin komposit dibuat untuk menjadi subyek peneltian. Penelitian menggunakan spesimen res- in komposit berbentuk silinder diameter 5 mm tinggi 2 mm, 16 resin komposit nanofiler dan 45 resin komposit nanchibrid masing-masing dibagi menjadi kelompok I I, Ill, nanofiler dan kelompok IV, V, VI nanohibrid dengan masing- masing kelompok 5 subyek penelitian. Semua subyek penelitian direndam saliva buatan dan dimasukkan inkubator 37° 24 jam, kemudian kelompok I tidak dipoles, kelompok I! dipoles dengan sistem one step, kelompok Ill dipoles dengan sistem muttiple step, kelompok IV tidak dipoles, kelompok V dipoles dengan sistem one step, dan kelompok VI dipoles dengan sistem ‘muttiple step. Mold resin komposit dibuat dari bahan metal dengan 4 silindris diameter § mm dan tinggi 2 mm. Pipa untuk akriik dibuat dengan tinggi 1 .5 em dan diameter 1 cm. Resin kom- posit nanohibrid (Ceram X, Dentsply) dan na- nofiler (Z350, 3M) diinsersikan kedalam mold yang berukuran diameter § mm dan tebal 2 mm sebanyak 30 spesimen. Komposit dikon- densasi agar mendapatkan kepadatan yang sama rata sebanyak 5 kali tekanan dan sesaat sebelum disinar, anak timbangan seberat 500 g diletakkan diatas resin komposit yang telah dilapisi mylar strip selama 10 detik. Penyinaran dilakukan dengan fight cure 600 mWicm* 20 detik dengan mylar strip diatas resin komposit, 260 ISSN 2086-0218 laly dikeluarkan dari mold, kemudian spesimen ditanam dalam resin untuk memudahkan peng- tukuran. Spesimen kemudian direndam dalam saliva buatan dan dimasukkan ke dalam inku- bator 37°C selama 24 jam sebelum dilakukan Pemolesan. Instrumen pemolesan yang digu- rnakan adalah one step polishing system yaitu OptraPol (Wvoclar) dan muttiple step polishing system yaltu Astropol (lvoclar). Pemolesan menggunakan handpiece low speed kecepatan 5000 rpm. Tekanan pemole- san dimonitor dengan digital balancer sehingga didapatkan tekanan yang sama pada tiap spesi- men yaitu sebesar 1.0 N (0,1019 kg). Pemole- san dilakukan sambil dibasahi dengan air se- banyak 2 m! menggunakan syringe., kemudian spesimen dicuci dan dibersihkan dengan uttra- sonic cleaner selama 3 menit dan dikeringkan dengan udara, Kekasaran permukaan reta-rata (Ra) spesimen diukur dengan alat stylus prof lometer. Data dianalisa menggunaken ANOVA ‘dua jalur, bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji post hoc dengan taraf signifikansi 95% (a 5%. HASIL, Rerata kekasaran dan simpang baku keenam kelompok ada pada tabel 1 Tabel 1. Nill rerata dan simpang baku keka- saran permukaan resin Kompoit na- nofiler dan nanohibrid dengan sistem. pemolesan one step dan multiple step dalam satuan Ra. esr tapes ‘Sista Nene Nenotit fod O50: 00066 QDR? Oot 282+ 001087 Selanjutnya sebelum dilanjutkan dengan Uji normalitas, maka dilakukan uji homogenitas terlebin dahulu, Hasil uli homogenitas dapat di- linat pada tabel 2.

Anda mungkin juga menyukai