SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
NANI MAYADIANTI
NIM : 104018200677
iii
KATA PENGANTAR
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Rusydy Zakaria M.Ed, M.Phill, Ketua Jurusan Kependidikan Islam,
serta Fauzan MA, Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Muarif SAM, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan.
4. Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd, Dosen Pembimbing yang memberikan saran
produktif dan kritik membangun dalam penyelasaian skripsi ini.
5. Drs. H. Nurochim, MM, Dosen Penasehat Akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kependidikan Islam Program Studi
Manajemen Pendidikan, atas ilmu pengetahuan, bimbingan, pengalaman,
motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama proses perkuliahan.
iv
7. Kepala SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, Maryono, SE, M.M.Pd, serta
Koordinator Program Kelas Akselerasi Ibu Hj. Eni Subekti, S.Pd, M.Pd,
atas kesempatan dan informasi yang telah diberikan selama penulis
melakukan penelitian.
8. Pengelola perpustakaan utama dan perpustakaan Fakultas Ilmu dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih atas fasilitas dan
layanan yang diberikan selama penulis menyusun skripsi ini.
9. Untuk Kedua orang tua tercinta, “Papa” H. Didi Heryanto dan “Mama”
H. Umayah (Almh), “Ibu” Khoiriyah yang tiada hentinya memberikan
doa, kasih sayang, motivasi serta dukungan moriil maupun materiil kepada
penulis. Maaf Kalau Ananda sedikit terlambat Lulus nya.
10. Untuk Adik-adik ku tercinta Eva Riyatussholihah, Imam Ahmad
Nurkholis, Fadia Fikriyatunnuha, terima kasih atas do’a, kasih sayang dan
segala dukungan yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
11. Untuk Anggriawan Pranata yang selalu ku sayang, yang sabar
mendengarkan keluh kesah ku dan menemani penulis dalam segala hal,
terima kasih atas cinta dan kasih sayang, Thank You Soo Much.
12. Teman-teman “Seperjuangan” KIMP ’04 B, Iin, Bu Haji Iie, Uphe, Rani,
Afif, Dede, Atni, Nia, Mumu, Lulu, Pipit, Ule, Naila, Nurhayati, Zumaroh
Mangaph Man, Coax, Abenk, Rohim, Zamzam, Lukman, Faisal, Arif,
Jaway, Pawpaw, Zaki, Fadli, Kang Irfan, Eko, Encep, Arofah, Insan.
Teman-Teman KIMP ’06, Retya, Syafrina, Siti Nurseha, Jeung Papah,
Vivi, Ipah, Reta, semoga semua sukses dan jadi orang yang berguna bagi
diri sendiri maupun orang lain, Aamiin.
13. Segenap Senior dan Junior KI – Manajemen Pendidikan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
14. Serta kepada semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih atas dukungan dan motivasinya, teruskan perjuangan “Man jadda
wajada”
v
Penulis berharap, skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang
membutuhkannya khususnya penulis sendiri, rekan-rekan mahasiswa dan
masyarakat pada umumnya.
Semoga semua bantuan yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan
balasan setimpal dari Allah SWT, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
NANI MAYADIANTI
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………….................... 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………...... 6
C. Pembatasan Masalah ...…………………………….................. 8
D. Perumusan Masalah ...……………………....……………….... 8
E. Fokus Penelitian ........................................................................ 9
F. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
G. Manfaat Penelitian ………………………………………......... 9
vii
4. Bentuk Program Akselerasi ................................................ 35
5. Waktu Tempuh Belajar Program Akselerasi ...................... 37
6. Standar Kualifikasi Siswa Program Akselerasi .................. 37
7. Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi ............ 38
C. Kerangka Konseptual ................................................................ 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………...………………….....…………...……. 95
B. Saran .............………………………………….…………........ 97
viii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
hlm
Gambar 1 Mekanisme Permohonan Penyelenggaraan Program Akselerasi 40
Gambar 2 Faktor Pendukung Sumber Daya Pendidikan 41
Tabel 1 Perencanaan Evaluasi Program Akselerasi. 56
Tabel 2 Kisi-Kisi Angket. 58
Tabel 22 Pelaksanaan Tes Masuk (Tes Akademik, Tes Psikologi dan Tes 74
Kesehatan).
Tabel 23 Persetujuan/kesediaan orang tua siswa. 74
Tabel 24 Perbedaan SPP antara kelas akselerasi dengan kelas regular. 74
Tabel 25 Perbedaan jadwal pendaftaran program antar wilayah. 75
Tabel 26 Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran. 76
ix
Tabel 27 Kemampuan guru mengatur waktu setiap mata pelajaran. 76
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
Surat Pengantar Wawancara Dengan Koordinator Program Kelas
Lampiran 3
Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
Berita Wawancara dan Hasil wawancara Dengan Koordinator
Lampiran 4
Program Kelas Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
Lampiran 5 Pedoman Studi Dokumentasi
Lampiran 6 Profil SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
Panduan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru Program CI-BI
Lampiran 7 Akselerasi (Percepatan Belajar) SMP Negeri 3 Tangerang Selatan,
Tahun Pelajaran 2011/2012
Leger Sementara Semester VI Kelas IX Akselerasi Tahun Pelajaran
Lampiran 8
2010/2011
Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional Kelas IX Akselerasi Tahun
Lampiran 9
Pelajaran 2010/2011
Data Lulus Program CI-BI Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang
Lampiran 10
Selatan Tahun (Angkatan I – Angkatan V)
Angket Tentang Evaluasi Program Kelas akselerasi di SMP
Lampiran 11
Negeri 3 Tangerang Selatan
Lampiran 12 Hasil Rekap Jawaban Angket
Lampiran 13 Hasil Hitungan Perdimensi Kisi-kisi Angket
Lampiran 14 Surat Pengajuan Judul Skripsi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Departemen Pendidikan Nasional, Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Mata
Pelajaran MIPA Siswa Cerdas Istimewa (Jakarta:Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa,
2009), hlm. 7.
1
2
2
Utami Munandar, Pemanduan Anak Berbakat : Suatu Studi Penjajakan, (Jakarta:PT.
Rajawali, 1998), hlm. 6-7.
3
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Untuk
Peserta Didik Cerdas Istimewa, (Jakarta:Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, 2009),
hlm.10.
3
4
Akses internet, http://smaia1.al-
azhar.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=50&Itemid=60, 3 Agustus 2011.
5
Akses internet, http://smplabschoojkt.blogspot.com/2008/03/kelas-akselerasi.html,
3 Agustus 2011.
6
Akses internet, http://iisnurhayati.wordpress.com/2009/09/28/sman-1-pamulang/,
3 Agustus 2011.
7
Akses internet, http://smpn3tangsel.com/viewpage.php?page_id=2 , 3 Agustus 2011.
4
Setiap program yang disusun berdasarkan rencana dan tujuan yang terarah
selayaknya memiliki kegiatan evaluasi yang dapat memberikan jawaban
apakah program itu berhasil mencapai sasaran atau tidak, khususnya
mengenai pendidikan anak berbakat atau Program Percepatan Belajar.
Evaluasi adalah penetapan mengenai seberapa jauh sebuah program mencapai
sasaran-sasarannya.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 1976 ini mengalami perkembangan dan
peningkatan yang signifikan. Setelah berjalan sekitar 28 tahun atau tepatnya
pada tahun 2004 sekolah ini membuat sebuah kebijakan dalam program
peningkatan mutu sekolah mereka, yaitu program kelas akselerasi.
Adapun visi dan misi yang dijalankan oleh SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan, Visi: (1) Terunggul dalam prestasi, (2) Teladan dalam bersikap dan
bertindak, (3) Konsisten dalam menjalankan ajaran agama. Dan Misi : (1)
Mewujudkan peningkatan kualitas mutu lulusan, (2) Mewujudkan
peningkatan jumlah lulusan yang masuk SMA dan SMKN, (3) Membina
sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta tanah air, (4)
Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang layak
serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keikhlasan, (5)
Meningkatkan status sekolah menjadi sekolah unggulan. (lampiran 6)
Dengan misi meningkatkan kualitas mutu lulusan dan meningkatkan status
sekolah menjadi sekolah unggulan, pada tahun 2004 SMP Negeri 3
Tangerang Selatan memulai program kelas akselerasi. Pada saat itu sekolah
yang dipimpin oleh Drs. H. Kuswanda, M.Pd memulai program kelas
akselerasi dan terus berjalan hingga saat ini di bawah pimpinan Maryono,
S.E.M.M.Pd dan telah memiliki 5 angkatan lulusan program kelas akselerasi
(Lampiran 10, Data Lulus Program CI-BI Akselerasi SMP Negeri 3
Tangerang Selatan).
Dari 7 tahun berjalannya program kelas akselerasi di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan dan telah menghasilkan 5 angkatan lulusan, dapat
diketahui kualitas output (lulusan) dan juga efektifitas pelaksanaan program
kelas akselerasi ini dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 3
5
B. Identifikasi Masalah
Pada pelaksanaan Program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan,
terdapat berbagai komponen yang perlu diamati dan dievaluasi untuk
dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui ketercapaian tujuan program
tersebut. Pelaksanaan penelitian evaluasi terhadap program akselerasi
7
C. Pembatasan Masalah
Mengingat permasalahan yang berkaitan dengan program akselerasi cukup
luas, maka masalah penelitian pada penelitian evaluasi perlu dibatasi.
Oleh karena itu, penelitian evaluasi dibatasi pada penilaian terhadap
komponen-komponen program akselerasi yang berpengaruh terhadap
efektivitas pelaksanaan program kelas akselerasi yang bertujuan pada
peningkatan mutu pendidikan. Mutu yang dimaksud di sini adalah pada
penyediaan pelayanan pendidikan yang diberikan SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan kepada siswa/i yang cerdas istimewa atau memiliki kemampuan di
atas rata-rata.
Penulis memberikan batasan terkait salah satu latar belakang masalah,
seputar penyelenggaraan program akselersi yang memunculkan banyak
pertentangan. Apakah program seperti ini masih layak digunakan sebagai
salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia? Dengan
mengikuti model evaluasi CIPP, maka komponen program yang dievaluasi
adalah komponen konteks, masukan, proses, dan produk.
D. Perumusan Masalah
Masalah penelitian atau pertanyaan evaluasi pada penelitian evaluasi ini
adalah apakah program kelas akselerasi efektif dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan?
9
E. Fokus Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang menggunakan metode
riset evaluasi. Sasaran riset evaluasi adalah program kelas akselerasi di SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan, yang meliputi:
1. Latar belakang penyelenggaraan Program Akselersi
2. Perencanaan Program Akselerasi
3. Proses penerimaan siswa baru
4. Pelaksanaan program akselerasi
5. Pengawasan/evaluasi Program Akselerasi
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menilai ketepatan program akselerasi
sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan dalam hal, pelayanan pendidikan bagi siswa cerdas
istimewa dan berbakat istimewa.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi penulis, penelitian ini sebagai informasi baru yang berguna untuk
meningkatkaan mutu dan profesionalisme dalam mengelola
penyelenggaraan program pendidikan dan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan di bidang manajemen pendidikan.
2. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini dapat memberi ide atau gagasan
dalam upaya melakukan inovasi pengembangan program pendidikan dan
sebagai bahan rujukan (mekanisme) penyelenggaraan program kelas
akselerasi, sebagai langkah evaluasi dalam mengukur tingkat keberhasilan
program kelas akselerasi, serta untuk mengetahui apa yang menjadi
kekuatan dan kelemahan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
khususnya di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, umumnya lembaga
pendidikan di Indonesia.
10
A. Evaluasi Program
1. Pengertian Evaluasi Program
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “evaluation” yang memiliki
dasar kata “value”, yang berarti “menilai”.1 Dalam Oxford Advanced
Learner’s Dictionary Evaluasi adalah to form an opinion of the amount,
value or quality of something after thinking about it carefully.2 yang
artinya sebuah pendapat tentang nilai, jumlah atau kualitas sesuatu yang
telah dipikirkan dengan matang. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto,
evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.3 Worthen
dan Sanders Seperti yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto menambahkan,
evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu;
dalam mencari sesuatu tersebut juga termasuk mencari informasi yang
bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur,
1
John M. Echols & Hasan Sadily, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta:PT.Gramedia
Pustaka Utama, 2005), Cet.XXVI, hlm.626.
2
A S Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, (New York:Oxford University
Press, 2000), hlm.450.
3
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan–
Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), hlm. 2.
11
12
serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan.4 Selanjutnya Suharsimi mengutip Stufflebeam, menjelaskan
bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan
pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan
dalam menentukan alternatif keputusannya.5
Jelas Terlihat bahwa, dalam evaluasi terdapat tahap-tahap atau proses
yang dilalui yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi guna melihat
tingkat keberhasilan sebuah program. Dan penulis menyimpulkan bahwa
evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencari
informasi yang berguna bagi decision maker dalam mengambil keputusan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, program diartikan sebagai
rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha (di ketatanegaraan,
perekenomian, dsb) yang akan dijalankan.6 Suharsimi arikunto
menambahkan bahwa program dapat dipahami dalam dua pengertian yaitu
secara umum dan khusus. Secara umum, program dapat diartikan sebagai
rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang di
kemudian hari. Sedangkan pengertian khusus dari program biasanya jika
dikaitkan dengan evaluasi yang bermakna suatu unit atau kesatuan
kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses berkesinambungan dan terjadi dalam satu
organisasi yang melibatkan sekelompok orang.7
Menurut Isaac dan Michael seperti dikutip oleh Djunaidi Lababa
sebuah program harus diakhiri dengan evaluasi. Hal ini dikarenakan kita
akan melihat apakah program tersebut berhasil menjalankan fungsi
sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Isaac dan
Michael, ada tiga tahap rangkaian evaluasi program yaitu : (1) menyatakan
4
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan–
Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan,… hlm.1-2.
5
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan–
Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan,… hlm.1-2.
6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Balai Pustaka, 1988), Cet.I, hlm.702.
7
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan–
Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan,… hlm. 3-4.
13
8
Akses Internet, http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/evaluasi-program-
sebuah-pengantar.html , 07 Oktober 2010.
9
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan–
Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan,… hlm. 22.
14
12
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan–
Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan,… hlm. 46.
18
13
Edison Blogspot, http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 09 Juni
2011.
14
Edison Blogspot, http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 09 Juni
2011.
19
15
Edison Blogspot, http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 09 Juni
2011.
16
Edison Blogspot, http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 09 Juni
2011.
17
Edison Blogspot, http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 09 Juni
2011.
20
B. Program Akselerasi
1. Pengertian Program Akselerasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia program ialah “rancangan
rencana kegiatan mengenai asas-asas, serta usaha-usaha yang akan
dijalankan”.18 Dari pengertian tersebut sudah terlihat adanya unsur-unsur
pengelolaan atau manajemen dalam suatu program yang merupakan
serangkaian kegiatan dalam bentuk program yang dilaksanakan secara
bertahap dengan menyusun terlebih dahulu suatu rancangan rencana, asas-
asas dan usaha-usaha untuk diimplementasikan dilapangan.
Akselerasi diambil dari kata bahasa Inggris yaitu “Accelerated” bila
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti dipercepat”.19 Sedangkan
dalam kamus besar bahasa Indonesia, akselerasi diartikan “Proses
mempercepat”.20 Menurut Dave Meier seperti yang dikutip Busro
akselerasi dapat dilakukan jika adanya suatu objek, dalam hal ini objeknya
adalah belajar, yaitu menjadi percepatan belajar/Accelerated learning.
“Accelerated learning” adalah “Cara belajar yang alamiah. Akarnya telah
tertanam sejak zaman kuno”.21 Ini berarti model pembelajaran akselerasi
dilakukan secara alamiah sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
kemampuan anak, dan pembelajaran akselerasi sudah dilakukan sejak
zaman dahulu sebagai suatu gerakan modern yang mendobrak metodologi
pembelajaran dan pelatihan yang dikemas dalam sebuah program
pendidikan.
18
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Balai Pustaka, 1988), Cet.I, hlm. 702.
19
Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta:PT.Gramedia
Pustaka Utama, 2005), Cet.XXVI, hlm. 5.
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., hlm. 16.
21
Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA
Negeri 1 Pamulang, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008), hlm. 21.
21
22
Veria Wulandari, Pengelolaan Program Kelas Akselerasi-Studi Kasus di SD Panglima
Besar Jendral Sudirman Cijantung, (Jakarta Timur:FIP-UNJ, 2004), hlm. 2.
23
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua,
(Jakarta:Balitbang Diknas, 2004), hlm. 87.
22
24
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, (Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, 2009),
hlm. 18.
25
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa ......... hlm. 7.
23
26
Utami Munandar, Pemanduan Anak Berbakat : Suatu Studi Penjajakan, (Jakarta:PT.
Rajawali, 1998), hlm. 6-7.
27
Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA
Negeri 1 Pamulang…, hlm. 23-24.
24
28
Rahmi Nurrahmah, Metodologi Pembelajaran Pada Program Akselerasi di SLTP Islam
Al-Azhar I Kebayoran Baru Jakarta Selatan, (Jakarta:Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta, 2005), hlm. 14-15.
25
29
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi dan
Aplikasi, (Jakarta:PT Grasindo, 2002), hlm 95.
30
Departemen Pendidikan Nasional, Isu-isu Pendidikan di Indonesia: Enam Isu
Pendidikan Triwulan Ketiga, (Jakarta:Balitbang Diknas, 2004), hlm. 102.
26
31
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan:Enam Isu Pendidikan Triwulan Ketiga…, hlm. 103-104.
27
32
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, …, hlm. 10.
33
Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA
Negeri 1 Pamulang…, hlm. 31.
34
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, …, hlm. 24.
29
peserta didik, kalau tidak demikian maka yang akan terjadi adalah
ketidakadilan pendidikan.
Usaha Pencapaian Tujuan Pendidikan, dalam upaya
pengembangan kemampuan peserta didik, pendidikan berpegang
kepada asas keseimbangan dan keselarasan, yaitu keseimbangan
antara kreatifitas dan disiplin, keseimbangan antara persaingan
(kompetisi) dan kerja sama (kooperatif), keseimbangan antara
pengembangan kemampuan berfikir holistik dengan kemampuan
berfikir atomistik, dan keseimbangan antara tuntunan dan prakarsa.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa program akselerasi didasarkan
pada pendidikan keadilan, seperti yang tertera pada Undang-undang
RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab
III, ayat 1 tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan yaitu:
“Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.”35
Dari undang-undang tersebut terlihat jelas bagaimana seharusnya
pendidikan diselenggarakan, yaitu memberikan pelayanan,
pengalaman belajar sesuai dengan potensi kecerdasan, kemampuan,
dan bakat minat yang dimiliki setiap manusia sebagai anugrah Tuhan
untuk dimanfaatkan sebaik mungkin agar potensi tersebut berguna
bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pembangunan nasional
dalam memajukan pendidikan).
35
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Sistem Pendidikan
Nasional No.20, Tahun 2003, (Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2006), hlm. 9.
31
36
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan
Belajar SD, SMP, dan SMA: Suatu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik Yang
Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa, (Jakarta:Balitbang Diknas, 2003), hlm. 12-13.
37
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan
Belajar SD, SMP, dan SMA: Suatu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik Yang
Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa..., hlm.13.
32
40
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa…, hlm. 4-6.
41
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa…, hlm. 41.
36
44
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa…, hlm. 43.
45
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa…, hlm. 43.
38
46
Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA
Negeri 1 Pamulang..…, hlm. 29.
39
47
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan
Belajar SD, SMP, dan SMA: Suatu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik Yang
Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa..., hlm. 32.
40
e f
Dinas Pendidikan Provinsi
b
Dinas Pendidikan Kabupaten /
Kota
a
Gambar 1
Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi
48
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa…, hlm. 102-103.
49
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan:Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua…, hlm. 90.
50
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan:Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua…, hlm. 91.
41
Guru Dana
Gambar 2
Faktor Pendukung Sumber Daya Pendidikan
51
Anggriawan Pranata, Efektifitas Program Kelas Akselerasi Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di SMP N 2 Ciputat, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), hlm. 43.
42
52
Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA
Negeri 1 Pamulang…, hlm. 40-41.
43
53
Anggriawan Pranata, Efektifitas Program Kelas Akselerasi Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di SMP N 2 Ciputat,..... hlm. 45-46.
54
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 1997), hlm. 102.
45
55
Anggriawan Pranata, Efektifitas Program Kelas Akselerasi Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di SMP N 2 Ciputat…, hlm. 47.
46
56
Anggriawan Pranata, Efektifitas Program Kelas Akselerasi Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di SMP N 2 Ciputat…, hlm. 47-49.
57
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2005),
Cet.IV. Edisi Revisi, hlm. 4-5.
48
b) Ulangan Umum
Ulangan umum diberikan lebih cepat dibandingkan siswa regular,
sesuai dengan kalender pendidikan program akselerasi. Soal
ulangan dibuat oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan
menyusun kisi-kisi serta materi yang esensial.
c) Ujian Nasional
Ujian Nasional akan diikuti oleh siswa pada tahun kelima untuk
SD, tahun kedua untuk SMP, SMA bersamaan dengan pelaksanaan
ujian nasional regular.
d) Pembagian Buku Rapor
Pembagian laporan hasil belajar siswa program akselerasi diberikan
sesuai dengan kalender pendidikan program akselerasi yang telah
ditentukan secara khusus.
e) Evaluasi terhadap penyelenggaraan program kelas akselerasi
dilakukan oleh Ditjen Dikdasmen sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
setahun dalam bentuk supervisi atau monitoring dan evaluasi.58
2) Bimbingan dan Konseling
Bimbingan konseling program akselerasi dilakukan dengan tujuan
untuk membantu individu mengenali dan memahami diri dan
mengarahkan dirinya dengan tepat terhadap lingkungan mengatasi
masalah-masalah yang dialaminya yang berhubungan dengan teman
sebaya, keluarga, dan kepala sekolah, terlebih membimbing karirnya
yang perlu mendapatkan pelayanan yang tepat.
Dari apa yang telah dikemukakan di atas, penulis berpendapat bahwa
program kelas akselerasi merupakan satuan pelayanan pendidikan yang
diberikan kepada siswa yang memiliki kemampuan, kecerdasan tinggi, dan
bakat istimewa dibandingkan dengan siswa biasa, sehingga mereka dapat
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Program kelas akselerasi
memberikan kesempatan belajar kepada mereka dalam menyelesaikan
pendidikan dengan jangka waktu yang lebih singkat dan cepat. Dengan
diselenggarakannya program kelas akselerasi, berarti kita sudah menjalankan
prinsip keadilan dalam pendidikan sesuai dengan potensi manusia sebagai
anugrah Tuhan.
58
Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA
Negeri 1 Pamulang…, hlm. 46.
49
C. Kerangka Konseptual
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencari
informasi yang berguna bagi decision maker dalam mengambil keputusan.
Program atau rencana berkaitan erat dengan evaluasi. Berhasil atau tidaknya
sebuah program dalam mencapai tujuan dapat diukur melalui evaluasi.
Evaluasi program diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan sebuah program dalam mencapai
tujuan.
Akselerasi dalam pendidikan merupakan seperangkat kegiatan pelayanan
pendidikan yang dirancang khusus dan diperuntukan bagi siswa yang
memiliki keberbakatan istimewa dengan kecerdasan dan kemampuan serta
bakat dan minat luar biasa dibandingkan dengan siswa lain (siswa biasa),
sehingga kegiatan belajar dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat
dan singkat.
Tujuan utama program akselerasi adalah:
1) Memberikan kesempatan pada peserta didik cerdas istimewa untuk
mengikuti program pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan yang
dimilikinya.
2) Memenuhi hak asasi peserta didik cerdas istimewa sesuai kebutuhan
pendidikan bagi dirinya.
3) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran bagi peserta
didik cerdas istimewa.
4) Membentuk manusia berkualitas yang memiliki kecerdasan spiritual,
emosional, sosial, dan intelektual serta memiliki ketahanan dan kebugaran
fisik.
5) Membentuk manusia berkualitas yang kompeten dalam pengetahuan dan
seni, berkeahlian dan berketerampilan, menjadi anggota masyarakat yang
bertanggung jawab, serta mempersiapkan peserta didik mengikuti
pendidikan lebih lanjut dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
50
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dan model evaluasi
CIPP, yaitu penelitian dengan cara menganalisis data yang diarahkan untuk
menjawab rumusan masalah, tidak untuk menguji hipotesis. Dengan demikian
data utama dari penelitian (Context/konteks–Input/masukan–Process/proses–
Product/produk) ini dapat diketahui dengan jelas dari analisis deskriptif.
Dengan demikian model evaluasi CIPP akan mampu menjawab masalah
penelitian yang diangkat dalam skripsi ini.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu.1
Dan sampel yang digunakan adalah siswa Kelas IX akselerasi yang berjumlah
19 orang. Kelas IX dipilih karena kelas IX memiliki lebih banyak informasi
seputar kelas akselerasi, karena mereka telah mengikuti program akselerasi
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Jakarta: CV. Alfabeta, 2008), Cet.IV, hlm.300.
51
52
lebih dari 1 tahun pelajaran, dibandingkan dengan kelas VIII yang belum 1
tahun mengikuti program kelas akselerasi.
b. Coding (Pengkodean)
Tahap pengkodean meliputi kegiatan mengubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka atau bilangan hasil isian angket yang
diserahkan kepada responden.
c. Tabulating
Tabulating (menyusun data dalam bentuk tabel) merupakan tahap lanjutan
dalam proses editing, lewat tabulasi ini data lapangan akan tampak ringkas
dan tersusun dalam suatu tabel yang baik, sehingga dapat dipahami dengan
mudah.
d. Skoring (Penilaian)
Pada tahap skoring ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor
yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.
x 100%
F = Frekeunsi yang sedang dicari presentasenya
N= Number of case (jumlah frekeunsi/banyaknya individu)
P = Angka persentase 2
Setelah angket diolah menjadi angka, hasil angket dimasukan dalam
tabulasi, kemudian langkah selanjutnya adalah menghitung tingkat efektifitas
program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
Untuk mengevaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan, penulis menggunakan skala likert, dengan butir pernyataan positif dan
pernyataan negatif. Kemudian penulis melakukan langkah-langkah berikut :
2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 43.
54
R = X Maks – X Min
sdfsdfsdfsdfsdfmMiMi
Keterangan : n
X Maks : Skor maksimal
X Min : Skor minimal3
Dengan rumus di atas, maka akan didapat daerah jangkauan (range)
sebagai berikut :
R = 160-40
R = 120
3
M. Subana.et.all, Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2000), hlm.38.
55
Tidak Baik 0 % - 25 %
Kurang Baik 26 % - 50 %
Baik 51 % - 75 %
Sangat Baik 76 % - 100 %
Tabel 1
Perencanaan Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan
T.A 2010/2011
Dimensi Instrumen Sumber
Masalah Yang Diteliti
Evaluasi Penelitian Data
a. Latar belakang penyelenggaraan
program Akselerasi
b. Tujuan penyelenggaraan program
Akselerasi
c. Sasaran program kelas akselerasi
Koordinator
d. Perencanaan program kelas akselerasi di
Program
SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Wawancara
Akselerasi
Konteks e. Permasalahan seputar fenomena yang &
&
ditemukan penulis; seperti: perbedaan Angket
Sampel
kalender pendidikan antara daerah DKI
penelitian
Jakarta dengan Tangerang Selatan,
anggapan siswa kelas reguler mengenai
perbedaan pelayanan yang diberikan
sekolah kepada siswa kelas akselerasi.
f. Uang Sekolah/SPP kelas akselerasi.
a. Seleksi dan Tes masuk program kelas
akselerasi
b. Minat siswa terhadap program kelas
akselerasi
c. Persetujuan orang tua siswa kelas
akselerasi
d. Kesiapan sekolah dalam
Koordinator
menyelenggarakan program akselerasi
Program
(dana, sarana-prasarana, laboratorium, Wawancara
Akselerasi
Masukan perpustakaan, ruang ibadah, fasilitas &
&
pendukung pelaksanaan program Angket
Sampel
akselerasi)
penelitian
e. Kualitas guru yang mengajar di kelas
akselerasi
f. Kualitas tenaga kependidikan seperti,
pustakawan, petugas laboratorium, guru
BK
g. Kelengkapan sarana pendukung
pembelajaran siswa
a. Kualitas pelayanan yang diberikan Koordinator
sekolah kepada siswa kelas akselerasi, Wawancara, Program
meliputi kegiatan pembelajaran di kelas, Angket Akselerasi
Proses
laboratorium, pelajaran tambahan & &
(persiapan menghadapi ujian), media dan Dokumenrasi Sampel
metode pembelajaran di kelas akselerasi, penelitian
57
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data mengenai
evaluasi program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dibuat
dalam bentuk non test dengan menggunakan angket. Jenis angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dengan jawaban sudah
disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih. Kisi-kisi angket,
disusun berdasarkan teori pada bab II, namun sebelum membahas mengenai
kisi-kisi angket penelitian, penulis akan menjelaskan definisi konseptual dan
definisi operasinal dari variabel penelitian ini, yaitu :
1. Evaluasi program akselerasi.
a. Definisi konseptual
Evaluasi program akselerasi memiliki arti bagaimana pencapaian tujuan
dari penyelenggaraan program (program akselerasi/percepatan belajar)
sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan yang ditinjau
dari segi proses penyelenggaraan, yaitu penyediaan pelayanan pendidikan
bagi siswa cerdas istimewa, atau siswa yang memiliki kecerdasan di atas
rata-rata.
58
b. Definisi operasional
Evaluasi program akselerasi secara operasional didefinisikan sebagai
skor yang diperoleh dari responden yang telah menjawab angket/kuisioner
tentang evaluasi program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan, mengenai komponen yang dievaluasi yaitu komponen konteks,
masukan/siswa-calon siswa program akselerasi, proses meliputi kegiatan
pembelajaran, kurikulum-dll, dan produk-lulusan program akselerasi yang
telah diselenggarakan oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
Tabel 2
Kisi-kisi Angket
Respon Siswa Tentang Program Akselerasi
di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
No. Item &
Dimensi Indikator Keterangan Soal Jumlah
Positif (+) Negatif (-)
1. Context/ A. Tujuan perencanaan program kelas 1 1
Konteks akselerasi
B. Sasaran perencanaan program kelas 2 1
akselerasi
C. Perbedaan Jadwal Kalender Pendidikan 22 1
di Tangerang Selatan dengan DKI
Jakarta
D. Perbedaan SPP antara Kelas Akselerasi 21 1
dengan Kelas Reguler
2. Input / A. Kegiatan Penerimaan Siswa Baru 19, 20, 17, 18, 4
Masukan Program Kelas Akselerasi
B. Kesiapan Pelaksanaan program kelas
akselerasi
1) Sarana prasarana 3, 4 5, 6, 7 5
2) Tenaga Kependidikan 10, 11 8, 9 4
3) Manajemen 38 12, 39 3
4) Kurikulum 13 1
5) Lingkungan yang kondusif 14 1
6) Dana 15 1
7) Waktu 16 1
3. Process / A. Kegiatan pengawasan internal program 31 1
Proses kelas akselerasi
B. Kegiatan pengawasan eksternal program 32 1
kelas akselerasi
C. Kegiatan Pembelajaran Siswa Program 23, 24, 25 26 4
Kelas Akselerasi
D. Kegiatan Evaluasi Belajar Siswa Kelas 27, 28, 29, 4
59
Akselerasi 30
4. Product / A. Penilaian proses 36 33, 34, 35 4
Lulusan B. Penilaian hasil 37 40 2
Jumlah 23 17 40
BAB IV
HASIL PENELITIAN
60
61
Adapun visi dan misi yang dijalankan oleh SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan, Visi: (1) Terunggul dalam prestasi, (2) Teladan dalam bersikap
dan bertindak, (3) Konsisten dalam menjalankan ajaran agama. Dan Misi :
(1) Mewujudkan peningkatan kualitas mutu lulusan, (2) Mewujudkan
peningkatan jumlah lulusan yang masuk SMA dan SMKN, (3) Membina
sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta tanah air, (4)
Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang
layak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keikhlasan, (5)
Meningkatkan status sekolah menjadi sekolah unggulan. (lampiran 6)
2. Latar Belakang Penyelenggaraan Kelas Akselerasi
Dengan misi meningkatkan kualitas mutu lulusan dan meningkatkan
status sekolah menjadi sekolah unggulan, pada tahun 2004 SMP Negeri 3
Tangerang Selatan memulai program kelas akselerasi. Pada saat itu
sekolah yang dipimpin oleh Drs. H. Kuswanda, M.Pd memulai program
kelas akselerasi dan terus berjalan hingga saat ini di bawah pimpinan
Maryono, S.E.M.M.Pd dan telah memiliki 5 angkatan lulusan program
kelas akselerasi (Lampiran 10, Data Lulus Program CI-BI Akselerasi SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan).
Hasil wawancara dengan koordinator program kelas akselerasi
menambahkan bahwa ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang
SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menyelenggarakan kelas Akselerasi,
diantaranya melihat potensi anak didik yang menonjol dalam
pembelajaran. Sering kali anak didik tersebut (anak didik yang menonjol)
dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka harus menunggu untuk
masuk ke materi baru, atau melewati materi yang telah mereka pahami, di
karenakan teman sekelas yang lain belum paham mengenai materi yang di
sampaikan. Dari keadaan inilah sekolah mulai berfikir untuk memberikan
wadah untuk memberikan pelayanan khusus pada anak didik yang
memiliki kecerdasaan istimewa tersebut. Selain itu pihak SMP Negeri 3
Tangerang Selatan juga merasa sudah mampu untuk menjalankan program
kelas akselerasi. (hasil wawancara)
62
B. Deskripsi Data
Untuk mengetahui secara rinci hasil dari penelitian evaluasi program kelas
akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, maka akan dijelaskan dalam
bentuk tabel-tabel sebagai berikut :
Tabel 4
Sosialisasi Tujuan Program Kelas Akselerasi
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Jelas 4 21,1
Jelas 14 73,6
Kurang Jelas 1 5,3
Tidak Jelas - -
Total 19 100
Tabel di atas menunjukan bahwa, sekolah menjelaskan tujuan perencanaan
program akselerasi kepada peserta program kelas akselerasi. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban siswa, yakni : (73,6%) siswa menjawab “jelas”, dan
(21,1%) siswa menjawab “sangat jelas”, (5,3%) siswa menjawab “kurang jelas”
67
Tabel 10
Ketidaklayakan Tempat Ibadah
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat setuju - -
Setuju - -
Kurang Setuju 13 68,4
Tidak Setuju 6 31,6
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan bahwa sekolah memiliki tempat ibadah yang baik.
Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (68,4%) siswa menjawab
“kurang setuju”, dan (31,6%) siswa menjawab “tidak setuju”.
Tabel 11
Professionalisme Guru Kelas Akselerasi
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju - -
Setuju - -
Kurang Setuju 9 47,3
Tidak Setuju 10 52,7
Total 19 100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa guru-guru yang mengajar di Kelas
Akselerasi adalah guru-guru pilihan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa,
yakni: (52,7%) siswa menjawab “tidak setuju”, dan (47,3%) siswa menjawab
“kurang setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “setuju” atau “sangat
setuju”.
Hasil wawancara dengan koordinator kelas Akselerasi di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan juga menegaskan bahwa, guru-guru yang mengajar di kelas
Akselerasi adalah guru-guru regular yang dipilih berdasarkan pertimbangan
tertentu, pertimbangan tersebut antara lain yaitu S1 di bidang materi yang
diajarkan, mampu mengelola proses pembelajaran peserta didik yang meliputi:
perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar, dan juga memahami
psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan, tidak semua guru bidang
studi dapat mengajar di kelas Akselerasi. Hal ini merupakan salah satu bentuk
pelayanan pendidikan dalam program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan yaitu dengan menyediakan guru yang memiliki kemampuan lebih dan
memenuhi persyaratan kriteria guru program akselerasi, sehingga mampu
70
Tabel 14
Ketidakprofesionalan Guru BK
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju - -
Setuju 2 10,5
Kurang Setuju 16 84,2
Tidak Setuju 1 5,3
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan bahwa petugas BK yang dimiliki oleh SMP Negeri
3 Tangerang Selatan, bukanlah guru mata pelajaran atau wali kelas. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (10,5%) siswa menjawab “setuju”, dan
(5,3%) siswa menjawab “tidak setuju”, namun ada sebagian siswa yang
menganggap bahwa guru BK di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah guru
kelas, hal ini bisa dilihat dari (84,2%) siswa yang menjawab “kurang setuju”.
Berarti sebagian guru telah mengembangkan profesionalisme dalam bekerja.
Tabel 15
Ketidakmampuan Sekolah Mengelola Program Akselerasi
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju - -
Setuju - -
Kurang Setuju 15 78,9
Tidak Setuju 4 21,1
Total 19 100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan,
mampu mengelola program kelas akselerasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari jawaban siswa, yakni: (78,9%) siswa menjawab “kurang setuju”, dan
(21,1%) siswa menjawab “tidak setuju”, sedangkan tidak ada siswa yang
menjawab “sangat setuju” atau “setuju”
Tabel 16
Program Pembelajaran Tersendiri/Khusus Kelas Akselerasi
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju 6 31,6
Setuju 13 68,4
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan bahwa kelas akselerasi di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan, memiliki program pembelajaran tersendiri/khusus. Hal ini
72
dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni : (68,4 %) siswa menjawab “setuju”, dan
(31,6 %) siswa menjawab “sangat setuju”, sedangkan tidak ada siswa yang
menjawab “kurang setuju” atau “tidak setuju”.
Tabel 17
Ketidaknyamanan Lingkungan Sekolah
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju - -
Setuju 1 5,3
Kurang Setuju 14 73,6
Tidak Setuju 4 21,1
Total 19 100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
memiliki lingkungan yang nyaman untuk proses pembelajaran siswa. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (73,6%) siswa menjawab “kurang
setuju”, dan (21,1%) siswa menjawab “tidak setuju”, sementara hanya (5,3%)
siswa menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju”.
Tabel 18
Kesiapan Dana Sekolah Untuk Pelaksanaan Kelas Akselerasi
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju 1 5,3
Setuju 17 89,4
Kurang Setuju 1 5,3
Tidak Setuju - -
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memiliki
dana yang cukup untuk menyelenggarakan program kelas akselerasi. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (89,4%) siswa menjawab “setuju”, dan
(5,3%) siswa menjawab “sangat setuju”, sementara hanya (5,3%) siswa
menjawab “kurang setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “tidak setuju”.
Tabel 19
Pengelolaan Waktu Program Kelas Akselerasi
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju 2 10,5
Setuju 16 84,2
Kurang Setuju 1 5,3
Tidak Setuju - -
Total 19 100 %
73
Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
mampu mengatur/mengelola waktu penyelenggaraan program kelas akselerasi
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (84,2%) siswa
menjawab ”setuju”, dan (10,5%) siswa menjawab “sangat setuju”, sementara
hanya (5,3%) siswa yang menjawab “kurang setuju”, dan tidak ada siswa yang
menjawab “tidak setuju”.
Tabel 20
Ketidakmampuan Sekolah dalam Penyelenggaran Penerimaan Siswa Baru
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju - -
Setuju - -
Kurang Setuju 5 26,4
Tidak Setuju 14 73,6
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan mampu
menyelenggarakan kegiatan pendaftaran program kelas akselerasi dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (73,6%) siswa menjawab “tidak
setuju”, dan (26,4%) siswa menjawab “kurang setuju”, sedangkan tidak ada
siswa yang menjawab “setuju” atau “sangat setuju”.
Tabel 21
Uji Berkas Penerimaan Siswa Baru
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju - -
Setuju - -
Kurang Setuju 5 26,4
Tidak Setuju 14 73,6
Total 19 100 %
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
melakukan seleksi berkas calon siswa program kelas akselerasi pada saat
pendaftaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (73,6%) siswa
menjawab “tidak setuju”, dan (26,4%) siswa menjawab “kurang setuju”,
sedangkan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju” atau “setuju”.
[
74
Tabel 22
Pelaksanaan tes masuk (tes akademik, tes psikologi dan tes kesehatan)
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju 12 63,1
Setuju 6 31,6
Kurang Setuju 1 5,3
Tidak Setuju - -
Total 19 100
Dari tabel di atas dapat dilihat 63,1% siswa menjawab “sangat setuju” dan
31,6% siswa menjawab “setuju”. Sementara yang menjawab “kurang setuju”
5,3%. Untuk mengambil kesimpulan yang tepat, penulis melakukan wawancara
dengan koordinator program kelas akselerasi mengenai masalah ini. Dan dari
hasil wawancara tersebut diketahui bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
melakukan tes kesahatan, karena tes kesehatan merupakan persyaratan khusus
bagi siswa yang ingin masuk program kelas akselerasi.
Tabel 23
Persetujuan/kesediaan orang tua siswa
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat setuju 11 57,9
Setuju 8 42,1
Kurang setuju - -
Tidak setuju - -
Total 19 100 %
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan,
meminta persetujuan dari orang tua calon siswa program kelas akselerasi pada
saat pendaftaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (57,9%) siswa
menjawab “sangat setuju”, (42,1%) siswa menjawab “setuju”, dan tidak ada
siswa yang menjawab “kurang setuju” atau “tidak setuju”.
Tabel 24
Perbedaan SPP antara kelas akselerasi dengan kelas reguler
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat setuju 2 10,5
Setuju 17 89,5
Kurang setuju - -
Tidak setuju - -
Total 19 100 %
75
Tabel tersebut menunjukan bahwa perbedaan SPP kelas akselerasi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas reguler, tidak menjadi masalah siswa kelas
akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban siswa, yakni: (89,5%) siswa menjawab “setuju”, (10,5%) siswa
menjawab “sangat setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “kurang setuju”
atau “tidak setuju”.
Hal ini menjawab salah satu fenomena yang ditemukan penulis, sebelumnya
penulis melihat bahwa perbedaan SPP antara kelas Akselerasi dengan kelas
Reguler akan menimbulkan permasalahan, namun hasil penelitian ini
menunjukan bahwa fenomena tersebut adalah tidak benar atau salah. Hasil
penelitian ini diperkuat oleh hasil wawancara penulis dengan koordinator
program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, yang menyatakan
bahwa perbedaan SPP antara kelas Akselerasi dengan kelas Reguler tidak
menjadi permasalahan (hasil wawancara, pertanyaan No.10-11).
Tabel 25
Perbedaan jadwal pendaftaran program antar wilayah
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat setuju - -
Setuju 9 47,3
Kurang setuju 10 52,7
Tidak setuju - -
Total 19 100 %
Dari di atas menunjukkan bahwa 47,3% siswa menjawab “setuju”, sementara
52,7% siswa menjawab “kurang setuju”. Untuk memberikan pernyataan yang
tepat, penulis melakukan wawancara dengan koordinator program kelas
akselerasi mengenai masalah ini. Dan dari hasil wawancara tersebut diketahui
bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memang menghadapi kendala dalam
perbedaan kalendar pendidikan, tapi hanya untuk kelas reguler, tidak untuk
kelas akselerasi. Seluruh siswa/i yang mendaftar di kelas akselerasi diyakini
menjadikan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sebagai tempat melanjutkan
pendidikan. Keyakinan ini muncul karena kegiatan pendaftaran dan proses
seleksi calon siswa dilakukan sebelum pengumuman kelulusan Sekolah Dasar
dilakukan. Jadi dapat dinyatakan bahwa Kelas Akselerasi SMP Negeri 3
76
Tabel 29
Ketidakmampuan guru menciptakan kondisi pembelajaran yang
menyenangkan
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju 1 5,3
Setuju 3 15,8
Kurang Setuju 13 68,4
Tidak Setuju 2 10,5
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas akselerasi
menganggap guru-guru kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan,
mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban siswa, yakni: (68,4%) siswa menjawab “kurang setuju”, dan
(10,5%) siswa menjawab “tidak setuju”, namun ada (15,8 %) siswa menjawab
“setuju”, dan (5,3 %) siswa menjawab “sangat setuju”, yang artinya, mereka
menganggap bahwa guru-guru di kelas akselerasi kurang mampu menciptakan
kondisi pembelajaran yang menyenangkan.
78
Tabel 30
Penberian tugas, PR, dan kuis pada setiap pertemuan
Alternatif Jawaban F Persentase %
Selalu 1 5,3
Sering 9 47,3
Kadang-kadang 8 42,1
Tidak Pernah 1 5,3
Total 19 100 %
Dari tabel diatas, 5,3% siswa menjawab “selalu”, 47,3% siswa menjawab
“sering”, 42,1% siswa menjawab “kadang-kadang”, dan 5,3% siswa menjawab
“tidak pernah”. Persentase jawaban siswa hampir sebanding, dan untuk
memberikan pernyataan yang tepat penulis melakukan wawancara dengan
koordinator program kelas akselerasi. Dan dari hasil wawancara tersebut
diketahui bahwa hanya sebagian guru di kelas akselerasi yang selalu
memberikan tugas, PR, dan kuis pada setiap pertemuan. Bagi sebagian guru
lainnya, tugas, PR, dan kuis merupakan cara untuk mengetahui kesiapan belajar
dan pemahaman siswa terhadap materi yang akan ataupun yang telah diajarkan.
Sebagian guru tersebut melakukannya dengan cara yang berbeda, meskipun
kadang-kadang mereka memberikan tugas atau PR kepada siswa.
Jadi dapat dinyatakan bahwa guru di kelas akselerasi tidak selalu
memberikan tugas, PR, dan Kuis pada setiap pertemuannya.
Tabel 31
Pelaksanaan Ulangan Harian
Alternatif Jawaban F Persentase %
Selalu 2 10,5
Sering 11 57,9
Kadang-kadang 5 26,3
Tidak Pernah 1 5,3
Total 19 100 %
Dari di atas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa guru-guru
di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan selalu memberikan ulangan
harian. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (57,9%) siswa menjawab
“sering”, dan (10,5%) siswa menjawab “selalu”, meskipun demikian (26,3%)
siswa yang menjawab “kadang-kadang”, dan (5,3%) siswa menjawab “tidak
pernah” nmenyatakan bahwa guru di kelas akselerasi tidak memberikan ulangan
harian.
79
Tabel 32
Pelaksanaan Ujian Tengah Semester
Alternatif Jawaban F Persentase %
Selalu 1 5,3
Sering 5 26,4
Kadang-kadang 13 68,3
Tidak pernah - -
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan sebagian besar siswa kelas akselerasi menyatakan
bahwa guru-guru kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, tidak
selalu mengadakan ujian tengah semester. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
siswa, yakni: (68,3%) siswa menjawab “kadang-kadang,” meskipun demikian
ada (26,4%) siswa menjawab “sering”, dan (5,3%) siswa menjawab “selalu”,
yang artinya mereka menyatakan bahwa guru kelas akselerasi menyatakan
bahwa guru-guru dikelas akselerasi mengadakan ujian tengah semester.
Tabel 33
Pelaksanaan Ujian Akhir Semester
Alternatif Jawaban F Persentase %
Selalu 1 5,3
Sering 9 47,3
Kadang-kadang 8 42,1
Tidak pernah 1 5,3
Total 19 100 %
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa guru-guru dikelas akselerasi, tidak
selalu memberikan ujian akhir semester. Hal ini dapat dilihat dari persentase
jawaban siswa yang hampir sebanding antara “selalu” (5,3%) dan “sering”
(47,3%) dengan “kadang-kadang” (42,1%), dan “tidak pernah” (5,3%).
Tabel 34
Pengawasan oleh Kepala Sekolah
Alternatif Jawaban F Persentase %
Selalu 1 5,3
Sering 16 84,1
Kadang-kadang 1 5,3
Tidak pernah 1 5,3
Total 19 100 %
80
siswa, yakni: (94,7%) siswa menjawab “kurang setuju”, sementara hanya (5,3%)
siswa yang menjawab “setuju”. Dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat
setuju” atau “tidak setuju”.
Tabel 37
Efek program kelas akselerasi terhadap kemampuan berkompetisi
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat setuju - -
Setuju 2 10,5
Kurang setuju 17 89,5
Tidak setuju - -
Total 19 100 %
Dari tabel di atas, dapat dilihat sebagian besar siswa menyatakan bahwa
program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan membuat siswa
menjadi lebih kompetitif/mampu bersaing. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
siswa yakni: (89,5%) siswa menjawab “kurang setuju”, sementara ada (10,5%)
siswa yang menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat
setuju” atau “tidak setuju”, yang artinya mereka menyatakan bahwa kelas
akselerasi membuat mereka kurang kompetitif.
Tabel 38
Peningkatan Prestasi Akademik Siswa
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju - -
Setuju 1 5,3
Kurang Setuju 16 84,2
Tidak Setuju 2 10,5
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan bahwa, melalui program kelas akselerasi SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan mampu meningkatkan prestasi akademik siswa
kelas akselerasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: (84,2%) siswa
menjawab “kurang setuju”, dan (10,5%) siswa menjawab “tidak setuju”,
sementara hanya (5,3%) siswa yang menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa
yang menjawab “sangat setuju”.
82
Tabel 39
Manfaat Program dalam Memudahkan Siswa Mengikuti
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat setuju 5 26,3
Setuju 13 68,4
Kurang Setuju 1 5,3
Tidak setuju - -
Total 19 100 %
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Program Akselerasi yang
diselenggarakan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memudahkan siswa program
kelas akselerasi untuk mengikut pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
siswa, yakni: (68,4%) siswa menjawab “setuju”, dan (26,3%) siswa menjawab
“sangat setuju”, sementara hanya (5,3%) siswa yang menjawab “kurang setuju”,
dan tidak ada siswa yang menjawab “tidak setuju”.
Tabel 40
Manfaat program kelas akselerasi dalam membantu siswa memilih
program lanjutan
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat Setuju 11 57,9
Setuju 8 42,1
Kurang Setuju - -
Tidak setuju - -
Total 19 100 %
Tabel di atas menunjukan bahwa Program Akselerasi yang diselenggarakan
oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan mampu memberikan jaminan kepada
siswanya untuk dapat melanjutkan ke sekolah-sekolah unggulan. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban siswa, yakni: (57,9%) siswa menjawab “sangat setuju”, dan
(42,1%) siswa menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “kurang
setuju” atau “tidak setuju”.
Dari hasil dokumentasi yang dilakukan penulis, sebagian besar alumni kelas
akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dari 5 angkatan yang berjumlah
83 lulusan, 78 diantaranya diterima di SMAN-SMKN Negeri, dan selebihnya
memilih sekolah swasta unggulan.(Lampiran 10)
83
Tabel 41
Kerjasama sekolah dengan orang tua siswa yang mengalami masalah dalam
pembelajaran
Alternatif Jawaban F Persentase %
Selalu 7 36,8
Sering 11 57,9
Kadang-kadang - -
Tidak Pernah 1 5,3
Total 19 100 %
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
memanggil dan berdiskusi dengan orang tua siswa program kelas akselerasi
yang mengalami masalah dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban siswa, yakni: (57,9%) siswa menjawab “sering”, dan (36,8%) siswa
menjawab “selalu”, sementara hanya (5,3%) siswa yang menjawab “tidak
pernah”, dan tidak ada siswa yang menjawab “kadang-kadang”.
Tabel 42
Manfaat Pemberian Jadwal Tambahan
[
Tabel 43
Ketepatan Program Akselerasi Bagi Siswa CI-BI
Alternatif Jawaban F Persentase %
Sangat setuju - -
Setuju - -
Kurang setuju 9 47,4
Tidak setuju 10 52,6
Total 19 100 %
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Program Kelas Akselerasi di SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan adalah program yang tepat dalam hal memberikan
pelayanan pendidikan khususnya bagi siswa yang memiliki kecerdasan dan
bakat istimewa seperti siswa kelas akselerasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
siswa, yakni: (52,6%) siswa menjawab “tidak setuju”, dan (47,4%) siswa
menjawab “kurang setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju”
atau “setuju”.
Secara keseluruhan, Evaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan, akan dijelaskan melalui tabel berikut:
Tabel 44
Distribusi Frekuensi Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan
Klasifikasi Rentang Interval Frekuensi Persentase %
Sangat Baik 3 15,79
Baik 16 84,21
Kurang Baik - -
Tidak Baik - -
Total 19 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada umumnya siswa program kelas
akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menyatakan bahwa program
akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan berada dalam tingkat baik. Hal
ini bisa dilihat dari distribusi frekuensi sampel yaitu siswa yang menjawab
dengan persentase 84,21 % atau sejumlah 16 orang. Sementara 3 orang lain nya
menjawab sangat baik. Namun jika dilihat dari persentase perolehan skor
angket, tingkat evaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
berada dalam tingkat sangat baik dengan persentase perolehan skor mencapai
76,74%.
85
Selain itu, evaluasi program kelas akselerasi juga dapat dilihat dari 4 aspek
evaluasinya yaitu: Context/konteks, Input/Masukan, Process/Proses,
Product/produk, yang juga berada dalam tingkat sangat Baik. Hal ini bisa dilihat
dari tabel berikut:
Tabel 45
Evaluasi Program Kelas Akselerasi
Dilihat Dari 4 Aspek Evaluasi
Dimensi Persentase % Keterangan
Context/Konteks 68,75 Baik
Input/Masukan 87,5 Sangat Baik
Process/Proses 72,5 Baik
Product/Produk 83,33 Sangat Baik
Rata-rata 78,02 Sangat Baik
Tabel di atas menunjukan bahwa dimensi input/masukan dan product/Produk
program kelas akselerasi di SMPN Negeri 3 Tangerang Selatan berada dalam
tingkat sangat baik, sementara dimensi context/konteks dan process/proses
berada dalam tingkat baik. Dan jika dijumlahkan secara keseluruhan, keempat
dimensi ini mencapai rata-rata persentase sebesar 78,02 %, yang berarti berada
dalam tingkat sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan telah mampu merencanakan program akselerasi dengan baik, sesuai
dengan konteks, dan memiliki input serta proses yang baik, serta mampu
menghasilkan produk yang baik pula. Dengan kata lain, program kelas
akselerasi yang dilakukan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dapat
meningkatkan mutu pendidikan khususnya pelayanan kebutuhan pendidikan
siswa cerdas istimewa di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
program kelas akselerasi (lihat tabel 6,7,8,9,10), namun ada 21,1 % siswa
yang menganggap laboratorium SMP Negeri 3 Tangerang Selatan kurang
layak digunakan, dan 10,5% siswa menyatakan perpustakaan di SMP Negeri
Tangerang Selatan kurang lengkap dan tidak nyaman digunakan, hal ini harus
diperbaiki oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan agar peran laboratorium dan
perpustakaan sebagai sumber belajar tambahan (selain kelas) dapat optimal
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan intelektual siswa,
pelayanan kebutuhan siswa. Sebagai satu-satunya sekolah menengah pertama
di kawasan Tangerang Selatan yang menyelenggarakan program kelas
akselerasi, sewajarnya hal ini menjadi perhatian penting pihak SMP Negeri 3
Tangerang Selatan. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan selalu menganggarkan
dana pemeliharaan dan perbaikan sarana prasana sekolah, seperti mengganti
bangku dan meja yang rusak, perbaikan white board, pengecatan dinding
kelas, penambahan dan perbaikan toilet, penambahan jumlah kelas, pengadaan
taman sekolah, perbaikan kantin, dan kebersihan, serta keindahan tata letak
bangunan sekolah (lihat tabel 17 & hasil penelitian lapangan).
Untuk tenaga kependidikan, khususnya guru, hanya guru-guru pilihan yang
dapat mengajar di kelas akselerasi (lihat tabel 11). Guru-guru ini dipilih
berdasarkan pengalaman dan kemampuan mengajar mereka. Guru-guru ini
dipilih langsung oleh kepala sekolah, sebagai penanggung jawab pelaksanaan
program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Berikut adalah
daftar nama-nama, guru, dan pendidikan terakhir, serta pengalaman mengajar
guru-guru yang mengajar di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan.
87
Tabel 46
Profil guru yang mengajar di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan
Tahun ajaran 2010 / 2011
Pendidikan
No Nama & Jabatan Mata Pelajaran
Terakhir
1. Maryono, SE
Guru Pembina, Sarjana ekonomi BP / BK
Kepala Sekolah
2. Hj. Eni Subekti, M.Pd
S2 – Magister
Koordinator Program Bahasa Inggris
Pendidikan
Kelas Akselerasi
3. H. M. Nasir Rinun, BA Pendidikan
Sarjana Agama
Guru Pembina Agama Islam
4. Drs. Syaifullah
Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
Guru Pembina
5. Drs. Junaidi
Sarjana Pendidikan Penjaskes
Guru Pembina
6. Endar Suhendar, S.Pd
Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris
Guru Pembina
7. Endang Hamidin, S.Pd, Teknologi
S2 – Magister
M.Pd Informasi &
Pendidikan
Guru Pembina Komunikasi
8. Nurzaidah
Sarjana Pendidikan Tata Boga
Guru Pembina
9. Hazali, S.Pd
Sarjana pendidikan Pendidikan Seni
Guru Pembina
10. Hj. Neni Supriati Pendidikan
Sarjana Pendidikan
Guru Pembina kewarganegaraan
11. Verdra Yoliska, S.Pd
Sarjana Pendidikan IPA – Fisika
Guru Pembina
12. Indah Pudji Rahayu,
S.Pd Sarjana Pendidikan IPA – Fisika
Guru Pembina
13. Drs. Anwarudin Pendidikan
Sarjana Pendidikan
Guru Pembina Agama Islam
14. Takhriyah Agustina,
S.Pd Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
Guru Dewasa Tk.I
15. Suparman, S.Pd
Sarjana Pendidikan Penjaskes
Guru Dewasa Tk.I
16. Hj. N. Ery Sueri
Sarjana Pendidikan Tata Boga
Guru Dewasa Tk.I
17. Dra. Lilis Susilawati
Sarjana pendidikan IPA – Biologi
Guru Pembina
88
yang mereka hadapi kepada guru BK (Bimbingan dan Konseling) yang pada
akhirnya permasalahan-permasalahan siswa di dalam ataupun di luar
pembelajaran dapat teratasi sehingga siswa mampu menerima pembelajaran
dengan optimal. Dan untuk menjaga mutu sekolah maupun menjaga kepuasan
pelanggan (costumer satisfication) pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
akan mengganti tenaga kependidikan (pustakawan, petugas laboratorium,
guru) yang dianggap tidak ahli atau tidak kompeten. Bahkan siswa kelas
akselerasi berhak untuk tidak suka pada guru dan juga berhak untuk meminta
pengganti guru yang tidak disukai tersebut (hasil wawancara).
Proses seleksi dan penerimaan siswa baru program kelas akselerasi di SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan juga dapat tergolong baik (lihat tabel 20).
Kegiatan seleksi calon siswa tidak hanya sekedar seleksi berkas (tabel 21)
tetapi meliputi juga tes akademik (tabel 22) maupun tes IQ (hasil wawancara).
Meskipun tidak melakukan tes kesehatan secara langsung di sekolah, tetapi
calon siswa program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan juga
diminta untuk menyertakan surat keterangan sehat (hasil wawancara). Selain
itu, SMP Negeri 3 Tangerang Selatan juga meminta persetujuan dari orang tua
calon siswa (tabel 23). Persetujuan ini merupakan salah satu upaya kerjasama
pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam menyelenggarakan program
kelas akselerasi. Orang tua siswa dan komite sekolah, akan memegang fungsi
kontrol terhadap kinerja sekolah dalam menjalankan pendidikan.
Salah satunya adalah program kelas akselerasi yang harus mendapatkan
pengawasan setidaknya 1 kali dalam setahun (tabel 35). Selain kontrol dari
eksternal/luar sekolah, SMP Negeri 3 Tangerang Selatan juga melakukan
pengawasan secara internal sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 semester,
peran ini dipegang oleh kepala sekolah (tabel 34). Namun 21,1% siswa
menyatakan tidak megetahui bahwa komite sekolah dan kepala Sekolah
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program akselerasi.
Hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua siswa tidak hanya
sebatas pengawasan. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan akan melaporkan hasil
ulangan harian, ujian tengah semester, dan tugas, serta hasil penilaian kepada
90
orang tua siswa pada saat pembagian raport. Pihak sekolah yang diwakili oleh
wali kelas atau guru BK juga akan memanggil orang tua siswa yang
menghadapi masalah dalam pembelajaran untuk berdiskusi mencari jalan
penyelesaian yang terbaik (lihat tabel 41). SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
juga akan menyampaikan perubahan, pernyesuaian ataupun perbaikan seputar
program kelas akselerasi kepada orang tua siswa baik melalui surat ataupun
dalam rapat akhir tahun (hasil wawancara).
Dalam kegiatan pembelajaran, sebagian besar siswa kelas akselerasi
menyatakan bahwa guru-guru yang mengajar di kelas akselerasi SMP Negeri
3 Tangerang Selatan telah mampu menciptakan suasana yang menyenangkan,
namun ada 21,1% siswa yang menyatakan sebaliknya, hal ini harus menjadi
perhatian bagi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, khususnya bagi guru-guru
yang mengajar di kelas akselerasi, agar dapat menciptakan kenyamanan bagi
siswa dalam pembelajaran di kelas, maupun di luar kelas. Dalam hal
penggunaan metode, dan media pembelajaran, guru-guru di kelas akselereasi
telah mamppu menyediakan dan menggunakan metode dan media yang sesuai
dengan kelas akselerasi. Tidak hanya itu, guru-guru tersebut juga telah
menggunakan rencana pembelajaran, meskipun belum mampu mengatur
waktu yang tepat untuk setiap mata pelajaran. Meskipun sebagian guru tidak
selalu memberikan tugas, pekerjaan rumah, ataupun kuis pada setiap
pertemuannya, mereka tetap menguji kesiapan belajar dan pemahaman materi
siswa, dengan cara yang berbeda, misalnya dengan bertanya secara langsung
kepada siswa. Guru-guru di kelas akselerasi juga memberikan ulangan harian
dan ujian tengah semester, serta ujian akhir semester (lihat tabel
26,27,28,29,30,31,32,33).
Untuk remedial khusus kelas akselerasi, pada tahun ajaran 2009/2010 telah
dihilangkan, hal ini bertujuan agar siswa kelas akselerasi tidak menganggap
ujian sebagai hal yang mudah dan bisa di ulang (hasil wawancara). Meskipun
10,5% siswa menyatakan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan tidak
memberikan pelajaran tambahan, namun pada kenyataannya untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk persiapan menghadapi ujian,
91
cerdas istimewa.
Selain itu fenomena yang ditemukan penulis terjawab. Diantaranya adalah
masalah perbedaan SPP yang tidak menimbulkan masalah, perbedaan jadwal
penerimaan siswa baru antara wilayah Tangerang dan DKI Jakarta juga tidak
menjadi kendala bagi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan untuk mendapatkan
siswa-siswa yang berkualitas bagi kelas Akselersi. Adapun persepsi siswa
regular tentang perbedaan pelayanan pendidikan yang diberikan SMP Negeri
3 Tangerang Selatan tidaklah benar adanya. (Hasil wawancara no.9)
Jika ditinjau dari setiap dimensi programnya, dapat dilihat bahwa setiap
dimensi program tersebut memiliki rata-rata persentase sebesar 78,02% yang
berarti berada pada tingkat sangat baik dalam memberikan pelayanan
pendidikan siswa cerdas istimewa di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
Dimensi input memiliki persentase yang paling tinggi yaitu 87,5%, hal ini
menunjukan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan telah mempersiapkan
dan merencanakan program kelas akselerasi dengan sangat baik. Dimensi
produk, atau lulusan program kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan juga tergolong sangat baik, hal ini dapat dilihat dari jawaban angket
pada dimensi produk yang mencapai 83,33% (sangat baik). Untuk dimensi
konteks dan proses berada dalam tingkat baik, masing-masing sebesar 68,75%
dan 72,5%. Angka tersebut menunjukan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan telah mampu menyelenggarakan proram akselerasi yang telah
direncanakan sebelumnya, serta mampu melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan program kelas akselerasi tersebut dengan baik pula. Pada
dimensi konteks pula telah terjawab fenomena-fenomena yang pada awalnya
dipertanyakan penulis tentang perbedaan kalender pendidikan di daerah
Tangerang Selatan dengan DKI Jakarta dan perbedaan SPP/Iuran Sekolah
kelas reguler dan kelas akselerasi. Perbedaan kalender pendidikan ini tidak
menjadi masalah bagi siswa kelas akselerasi, semua siswa yang masuk dalam
kelas akselerasi menjadikan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sebagai pilihan
utama sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Perbedaan iuran sekolah/SPP
juga tidak menjadi masalah bagi siswa akselerasi dalam menjalani proses
93
Dari hasil raport terlihat bahwa nilai rata-rata mata pelajaran di kelas
akselerasi mencapai angka 86. Sebuah pencapaian yang sesuai mengingat
mereka adalah siswa yang teridentifikasi sebagai siswa yang memiliki
kecerdasan istimewa, dan bakat istimewa. (Lampiran 8)
Pada hasil ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 siswa kelas akselerasi
SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Lulus 100% dengan pencapaian nilai sebagai
berikut:
Tabel 48
Nilai Ujian Nasional Siswa Kelas IX Akselerasi
Tahun Pelajaran 2010 / 2011
Rata-rata Nilai
Mata Pelajaran Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Ujian Nasional
Bahasa Indonesia 7.00 9.00 8.01
Bahasa Inggris 8.40 10.00 9.46
Matematika 7.75 10.00 8,70
IPA 6.50 8.50 7.80
Jumlah 33,97
Rata-rata Nilai Mata Pelajaran Ujian Nasional Siswa
8,49
kelas Akselerasi
(Lampiran Hasil Ujian Nasional Siswa kelas IX Akselerasi)
Berdasarkan data lulusan siswa program kelas akselerasi di SMP Negeri 3
Tangerang selatan dari angkatan pertama sampai dengan 5, hampir seluruh
lulusan di terima di SMA Negeri. Dari total 82 orang lulusan, 77 alumni kelas
akselerasi di terima di SMAN & SMKN, sementara 5 orang alumni lain nya
lebih memilih ke sekolah swasta unggulan. Alumni program akselerasi tahun
pelajaran 2005/2006 (angkatan I) yang berjumlah 18 orang, 14 orang
diantaranya tercatat diterima di perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia
(UI, ITB, IPB, UGM, UNSUD, UIN), 3 orang diterima di fakultas kedokteran
Universitas Veteran (UPN), dan 1 orang di Bina Nusantara (BINUS).
(Lampiran 10).
Data dari hasil dokumentasi ini mempertegas dan membuktikan hasil
penelitian pada dimensi produk yang memiliki persentase 83,33%, yang
menunjukan bahwa dimensi produk, atau lulusan program kelas akselerasi
berada dalam rentang interval yang sangat baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa pelaksanaan
program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sangat efektif
dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dibidang pelayanan
kesiswaan. Program akselerasi yang di jalankan SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan mampu memenuhi kebutuhan peserta didik yang berbakat istimewa
dan memiliki kecerdasan akademik diatas rata-rata. Hal ini terlihat dari data
perdimensi berikut: Persentase pada dimensi program yaitu Input/masukan
dan dimensi product/produk yang masing-masing mencapai 87,5% dan
83,33%, dan pada dimensi context/konteks serta process/proses masing-
masing mencapai 68,75% & 72,5%. Dan jika dijumlah secara keseluruhan
maka persentase dimensi program (Konteks, Masukan, Proses, Produk) kelas
akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan mencapai rata-rata persentase
78,02 %, yang berarti berada dalam tingkat sangat baik. Hal ini diperkuat oleh
tidak terbuktinya fenomena-fenomena yang penulis lihat sebelumnya.
Permasalahan perbedaan SPP antara kelas akselerasi dan regular tidak menjadi
permasalahan. Perbedaan kalender akademik antara daerah Tangerang dengan
daerah DKI Jakarta tidak membuat SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
kehilangan siswa-siswi cerdas isitimewa untuk mengikuti program kelas
95
96
10. 10,5% siswa menyatakan program kelas akselerasi menjadikan siswa tidak
kompetitif.
11. 10,5% siswa kelas akselerasi menyatakan SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan tidak memberikan pelajaran tambahan bagi siswa untuk persiapan
menghadapi ujian.
Penulis menyimpulkan bahwa program kelas akselerasi yang
diselenggarakan oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan tepat sasaran dalam
hal meningkatkan mutu pendidikan khususnya pelayanan pendidikan bagi
siswa cerdas istimewa dan berbakat istimewa.
Program ini dapat dilanjutkan atau dikembangkan agar SMP Negeri 3
Tangerang Selatan dapat terus memberikan pelayanan pendidikan khusus bagi
siswa yang cerdas istimewa dan berbakat istimewa, yang pada akhirnya akan
meningkatkan mutu lulusan, maupun mutu pendidikan di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan.
B. Saran
1. Pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sebaiknya mampu
mempertahankan prestasi yang telah mereka capai. Khususnya dalam
pelayanan kebutuhan siswa-siswi yang berbakat istimewa dan berkampuan
akademik di atas rata-rata.
2. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sebaiknya memperbanyak memberikan
pendidikan dan pelatihan guru, maupun pelatihan tenaga kependidikan
lain, agar dapat berkembang, baik kompetensi, maupun pengalamannya
sehingga mampu melayani kebutuhan siswa sesuai dengan perkembangan
zaman.
3. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sebaiknya mampu memperbaiki
kekurangan ataupun keterbatasan yang mereka miliki, khususnya masalah
penerimaan dan seleksi calon siswa baru program kelas akselerasi, agar
program tersebut tepat sasaran dan benar-benar mampu menghasilkan
“bibit unggul” yang mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
98
99
Echols, Jhon M., Hasan, Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT.
Gramedia, 2006.
NIP : 196307201985012001
Pokok Pembicaraan
1. Apa yang melatarbelakangi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Membuka Kelas
Akselerasi?
4. Bagaimana proses seleksi calon siswa baru program kelas akselerasi di SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan?
5. Apakah tes kesehatan menjadi salah satu bentuk tes masuk kelas akselerasi?
6. Hal-hal apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program kelas
akselerasi?
7. Sebelum masuk kelas akselarasi apakah siswa mendapat bimbingan dari BK?
11. Berapakah besar biaya uang sekolah / SPP siswa program kelas akselerasi, dan
berapa besar uang sekolah / SPP siswa reguler?
13. Apakah Guru yang mengajar di kelas akselerasi selalu memberikan tugas, PR,
dan kuis pada setiap pertemuan?
14. Kurikulum seperti apa yang diterapkan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan?
15. Bagaimana output/hasil nilai Ujian Nasional siswa Kelas Akselerasi selama
penyelenggaraannya di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan? Setelah lulus dari
Kelas Akselarasi, mayoritas siswa diterima di sekolah apa?
16. Apa saja yang dilakukan oleh pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam
mengevaluasi, atau memperbaiki pelaksanaan program kelas akselerasi?
17. Bagaimana perbandingan kualitas output / hasil Ujian Nasional di SMP Negeri
3 Tangerang Selatan, sebelum dah sesudah menyelenggarakan program kelas
akselerasi?
4. Bagaimana proses seleksi calon siswa baru program kelas akselerasi di SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan?
Jawaban:
Selain membuka pendaftaran dan tes masuk, SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
juga mencari bibit-bibit unggul (calon siswa) dari SD dengan melakukan
promosi, serta memberikan penawaran kepada siswa SD yang dianggap
memiliki kemampuan untuk masuk dan mengikuti pembelajaran di kelas
akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
5. Apakah tes kesehatan menjadi salah satu bentuk tes masuk kelas akselerasi?
Jawaban:
Tes kesehatan menjadi salah satu persyaratan khusus basi siswa yang ingin
masuk di program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, pada
saat pendaftaran, calon siswa diharuskan menyertakan surat keterangan sehat,
baik dari dokter, rumah sakit, ataupun Puskesmas.
6. Hal-hal apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program kelas
akselerasi?
Jawaban:
Salah satu yang kendala yang sering dirasakan oleh pihak SMP Negeri 3
Tangerang Selatan dalam pelaksanaan kelas akselerasi datang dari siswa itu
sendiri (eksternal). Nilai tes akademik maupun tes IQ yang baik tidak menjadi
jaminan bagi siswa/i untuk mampu mengikuti pembelajaran di kelas akselerasi.
Sering kali siswa/i tersebut gagal untuk mengikuti pembelajaran di kelas.
Selain itu juga yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kelas akselerasi di
SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah perbedaan keinginan antara orang tua
dan calon siswa itu sendiri. Terkadang keinginan untuk mengikuti program
kelas akselerasi hanya datang dari orang tua siswa, tanpa diiringi keinginan
yang kuat, serta keseriusan anak. Atau sebaliknya, keinginan sang anak tidak
mampu dipenuhi orang tua, dikarenakan keragu-raguan orang tua terhadap
kelas akselerasi.
7. Sebelum masuk kelas akselarasi apakah siswa mendapat bimbingan dari BK?
Jawaban:
Tidak. Tidak ada bimbingan BK sebelum para calon siswa memasuki kelas
akselerasi.
8. Bagaimana tindakan sekolah/konsekuensi yang dilakukan sekolah terhadap
calon siswa yang mengikuti tes di kelas akselarasi, namun hasil tes siswa
tersebut berada dibawah standar? Apakah dimasukkan ke dalam kelas reguler?
Atau ada tindakan lain dari pihak sekolah?
Jawaban:
Sekolah tidak secara otomatis memasukan calon siswa yang tidak lulus seleksi
kelas akselerasi ke dalam kelas reguler. Jika mereka tidak lulus di kelas
akselerasi dan ingin masuk ke dalam kelas reguler, mereka harus mengikuti tes
masuk kelas reguler sebagaimana mestinya.
9. Apakah perbedaan kalender pendidikan antara daerah DKI Jakarta dan
Tangerang membuat Kelas Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
Tidak menjadi pilihan utama calon siswa/i baru?
Jawaban:
Perbedaan kalender pendidikan antara wilayah Jakarta dan Tangerang memang
menjadi salah satu kendala di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, dan terkadang
membuat SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, dijadikan pilihan alternatif/pilihan
kedua/tidak menjadi pilihan utama untuk melanjutkan pendidikan, tetapi
keadaan tersebut hanya berlaku untuk kelas-kelas reguler saja, tidak untuk
kelas akselerasi. Seluruh siswa/i yang mendaftar di kelas akselerasi SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan sudah menjadikan SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan sebagai pilihan utama, dikarenakan kegiatan pendaftaraan dan seleksi
calon siswa dilaksanakan jauh sebelum pengumuman kelulusan SD (sekolah
dasar).
10. Apakah perbedaan biaya antara kelas akselerasi dan kelas regular menjadi
kendala bagi siswa kelas akselerasi dalam pelaksanaan pendidikan di SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan?
Jawaban:
Tidak, perbedaan uang sekolah tidak pernah menjadi kendala.
11. Berapakah besar biaya uang sekolah / SPP siswa program kelas akselerasi, dan
berapa besar uang sekolah / SPP siswa reguler?
Jawaban:
a. Uang sekolah untuk Kelas Reguler
Kelas VII, VIII, X = Rp 150.000,-
b. Uang sekolah untuk kelas Akselerasi
Kelas VII akselerasi = Rp 300.000,-
Kelas X akselerasi = Rp 375.000,- *
Terjadi peningkatan biaya ketika kenaikan kelas, jika ada siswa yang yang
tereliminasi dari kelas akselerasi sebab biaya dibebankan kepada siswa yang
masih melangsungkan pembelajaran di kelas akselerasi. (Sumber : Iskandar,
S.Pd bendahara program kelas akselerasi tata usaha SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan).
12. Apakah guru-guru yang mengajar di kelas akselarasi
dipilih/diminta/dilatih/dites?
Jawaban:
Sebagian besar guru yang mengajar di kelas akselerasi telah ditinjau terlebih
dahulu performance nya. Dilihat dari pengalaman mengajar, kemampuan
intelektual, metode pembelajaran, serta pencapaian ketuntasan belajar siswa
juga menjadi bahan pertimbangan. Guru-guru yang mengajar di kelas
Akselerasi adalah guru-guru regular yang dipilih berdasarkan pertimbangan
tertentu, pertimbangan tersebut antara lain yaitu S1 di bidang materi yang
diajarkan, mampu mengelola proses pembelajaran peserta didik yang meliputi:
perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar, dan juga memahami
psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan, tidak semua guru bidang
studi dapat mengajar di kelas Akselerasi. Hal ini merupakan salah satu bentuk
pelayanan pendidikan dalam program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan yaitu dengan menyediakan guru yang memiliki kemampuan lebih dan
memenuhi persyaratan kriteria guru program akselerasi, sehingga mampu
mengimbangi kemampuan belajar siswa dengan kemapuan mengajarnya,
dengan begitu diharapkan hasil belajar siswa mencapai hasil yang memuaskan.
13. Apakah Guru yang mengajar di kelas akselerasi selalu memberikan tugas, PR,
dan kuis pada setiap pertemuan?
Jawaban:
Sebagian guru melakukan hal tersebut, sebagian lain melakukan penilaian
terhadap persiapan maupun pemahaman siswa dengan cara yang berbeda,
sesuai dengan gaya pembelajaran siswa yang dimiliki masing-masing guru.
Tetapi guru-guru tersebut juga kadang-kadang memberikan tugas dan PR
kepada siswa/i.
14. Kurikulum seperti apa yang diterapkan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan?
Jawaban:
Kurikulum yang diterapkan oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah
kurikulum KTSP. Namun pada saat penerapannya kurikulum inti dari KTSP ini
lebih dipadatkan, dengan tujuan mempercepat pembelejaran/proses akselerasi
siswa/i.
15. Bagaimana output/hasil nilai Ujian Nasional siswa Kelas Akselerasi selama
penyelenggaraannya di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan? Setelah lulus dari
kelas Akselarasi, mayoritas siswa diterima di sekolah apa?
Jawaban:
Out put/hasil ujian kelas akselerasi selama 7 tahun penyelenggaraan ini bisa
dikatan baik. Alumni pertama tahun 2005 merupakan lulusan dengan nilai
akademik terbaik, namun dalam hal sosialisasi baik dengan guru yang tidak
mengajar di kelas akselerasi maupun dengan masyarakat sekolah, mereka dapat
dikatakan acuh dan egoismenya tinggi. Untuk angkatan kedua dan hingga
lulusan terakhir pada 2010 ini, meskipun nilai akademik mereka sedikit berada
dibawah angkatan pertama, namun tetap dapat dikatakan baik karena nilai ujian
mereka berada di atas rata-rata dan memiliki kemampuan bersosialisasi dengan
masyarakat sekolah jauh lebih baik dari angkatan pertama. Data tertulis tentang
sekolah lanjutan para alumni siswa kelas akselerasi memang tidak ada, tapi
sepengetahuan saya, sebagian besar dari alumni siswa kelas akselerasi
melanjutkan dan diterima di sekolah-sekolah menengah unggulan.
16. Apa saja yang dilakukan oleh pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam
mengevaluasi, atau memperbaiki pelaksanaan program kelas akselerasi?
Jawaban:
Selalu diadakan rapat mengenai peningkatan mutu program kelas akselerasi di
SMP Negeri 3 pada akhir tahun pembelajaran. Bahkan untuk mengeliminasi
siswa/i ataupun menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di
kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Rapat eliminasi melibatkan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, wali kelas akselerasi,
dan seluruh guru yang mengajar di kelas akselerasi. Dalam rapat ini, wali kelas
menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada guru yang mengajar di kelas
akselerasi. Biasanya siswa yang tereliminasi akan di transfer ke kelas
VII/VII/X regular, sesuai dengan ketuntasan materi mata pelajaran yang telah
ia dapatkan di kelas akselerasi. Hal ini dilakukan karena siswa/i tersebut
dianggap kurang mampu mengikuti pembelajaran di kelas akselerasi, sehingga
ditakutkan akan mengalami permasalahan belajar jika terus dipaksakan
mengikuti program kelas akselerasi.
Adapun SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memberikan kesempatan pada
seluruh guru di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan untuk mengajar di kelas
akselerasi, dengan catatan mampu memenuhi persyaratan serta kompetensi
yang telah di tetapkan. Selain itu pihak sekolah juga memberikan informasi-
informasi mengenai program kelas akselerasi dengan bekerja sama dengan
pihak UIN (Universitas Islam Negeri) yang bertujuan peningkatan mutu
program kelas akselerasi dan peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan. Sekolah juga akan mengganti guru yang mengajar, atau
tenaga kependidikan lain yang dianggap tidak ahli atau tidak kompeten
dibidangnya.
17. Bagaimana perbandingan kualitas output/hasil Ujian Nasional di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan, sebelum dah sesudah menyelenggarakan program kelas
akselerasi?
Jawaban:
Untuk nilai ujian nasional, baik sebelum maupun selama penyelenggaraan
akselerasi yang telah berjalan 7 tahun ini, nilai ujian nasional tertinggi selalu
dipegang oleh kelas regular. Meskipun begitu kelas akselerasi secara
keseluruhan dan rata-rata nilai ujian nasionalnya jauh lebih baik dibandingkan
dengan kelas regular. Karena meskipun nilai ujian nasional tertinggi dipegang
oleh kelas regular, tetapi di kelas regular juga banyak siswa yang nilainya
jelek, tidak seperti kelas akselerasi yang secara keseluruhan dapat dikatakan
bagus-bagus atau baik.
18. Apakah program kelas akselerasi mampu meningkatkan mutu pendidikan di
SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, baik dari segi input siswa, kualitas
pelayanan pendidikan, kompetensi guru, sarana-prasarana, manajemen sekolah,
kualitas lulusan?
Jawaban:
Iya pastinya. Semua poin yang disebutkan mengalami peningkatan. Yang
paling menonjol adalah peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan
kompetensi guru, karena setiap guru berlomba-lomba ingin mengajar di kelas
akselerasi. Guru juga harus mampu melayani kebutuhan siswa kelas akselerasi
serta harus siap digantikan jika siswa kelas akselerasi tidak menginginkan guru
tersebut untuk mengajar mereka lagi.
NO. SOAL
1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 60
2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 59
3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 65
4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 54
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 56
6 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 70
7 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 63
8 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 67
9 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 58
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 57
11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 56
12 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 61
13 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 63
14 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 60
15 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 57
16 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 58
17 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 71
18 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 71
19 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 68
20 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 68
21 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 59
22 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 47
23 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 57
24 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 56
25 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 58
26 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 4 2 3 3 54
27 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 48
28 4 3 3 2 3 3 1 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 52
29 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2 45
30 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 48
31 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 55
32 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 54
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 55
35 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 58
36 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 61
37 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 68
38 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 4 4 4 3 3 62
39 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 67
40 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 67
Total 129 124 122 120 143 118 133 122 129 124 111 129 122 113 120 140 127 120 123 2369
Keterangan :
: Dimensi Konteks
: Dimensi Masukan
: Dimensi Proses
: Dimensi Produk