Anda di halaman 1dari 11

PENTINGNYA IMPLEMENTASI TAT TWAM ASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-

HARI DI BALI

OLEH :

NI MADE PEBRIANI SANTIKA DEWI

(1813041022)

JURUSAN BIOLOGI PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tidak lupa saya
ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si selaku
pengampu Mata Kuliah Pendidikan Agama Hindu, dimana Bapak telah memberikan saya
pengetahuan yang lebih luas mengenai agama Hindu.
Saya berharap, makalah ini dapat memberikan informasi lebih mengenai pentingnya
implementasi Tat Twam Asi dalam kehidupan sehari-hari di Bali. Selain itu, saya juga berharap
dengan adanya makalah ini, orang-orang dapat mulai melakukan implementasi dari Tat Twam
Asi ini.
Terlepas dari semua itu, say menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata Bahasa dari makalah yang saya buat. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran, kritikan dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembacanya.

Singaraja, 4 Mei 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................... 2

Daftar Isi.................................................................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.............................................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah......................................................................................................... 4
3. Tujuan........................................................................................................................... 4
4. Manfaat......................................................................................................................... 4

BAB II. PEMBAHASAN

1. Penyebab Kurangnya Implementasi Tat Twam Asi Dalam Kehidupan Sehari-hari di


Bali................................................................................................................................. 6
2. Akibat Kurangnya Implementasi Tat Twam Asi Dalam Kehidupan Sehari-hari di
Bali................................................................................................................................. 7
3. Solusi dari Kurangnya Implementasi Tat Twam Asi Dalam Kehidupan Sehari-hari di
Bali................................................................................................................................ 8

BAB III. PENUTUP

1. Kesimpulan.................................................................................................................. 10
2. Saran............................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dewasa ini, sering terjadi tindak kriminalitas di daerah Bali. Menurut data “Statistik
Kriminal Provinsi Bali 2017” yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali
menyatakan bahwa Denpasar merupakan Kabupaten yang memiliki indeks kriminalitas yang
paling tinggi, padahal Denpasar merupakan Ibukota Provinsi Bali. Banyaknya kasus
kriminalitas dapat dikarenakan kurangnya pemahaman tentang ajaran Agama. Dalam Agama
Hindu, Kita diajarkan tentang “Tat Twam Asi” yang berarti aku adalah kamu, kamu adalah
aku.

Dengan diajarkan tentang Tat Twam Asi, seharusnya masyarakat sadar untuk tidak
melakukan tindak kriminal. Hal tersebutlah yang melatar belakangi penulis dalam menulis
makalah ini. Diharapkan, setelah membaca makalah ini Pembaca dapat mengetahui alasan di
balik kurangnya implementasi Tat Twam Asi, bagaimana akibat dari kurangnya implementasi
Tat Twam Asi, dan apa solusi dari masalah ini.

2. Rumusan Masalah
a. Apa penyebab kurangnya Implementasi Tat Twam Asi dalam kehidupan sehari-hari
di Bali?
b. Bagaimana akibat dari kurangnya Implementasi Tat Twam Asi dalam kehidupan
sehari-hari di Bali?
c. Bagaimana solusi dari kurangnya Implementasi Tat Twam Asi dalam kehidupan
sehari-hari di Bali?
3. Tujuan
a. Mengetahui penyebab kurangnya Implementasi Tat Twam Asi dalam kehidupan
sehari-hari di Bali.
b. Mengetahui akibat dari kurangnya Implementasi Tat Twam Asi dalam kehidupan
sehari-hari di Bali.
c. Mengetahui solusi dari kurangnya Implementasi Tat Twam Asi dalam kehidupan
sehari-hari di Bali.

4
4. Manfaat

Manfaat yang didapat setelah membaca makalah ini yaitu kita dapat mengetahui
penyebab dari kurangnya implementasi Tat Twam Asi, Akibat dari kurang di-
implementasikannya Tat Twam Asi dan solusi dari kurangnya implementasi Tat Twam Asi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Penyebab Kurangnya Implementasi Tat Twam Asi Dalam Kehidupan Sehari-hari


di Bali

Tat Twam Asi merupakan ajaran agama Hindu yang menjelaskan tentang kerukunan.
Kerukunan ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu kerukunan inter umat beragama, kerukunan antar
umat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah. Tat Twam Asi seperti
Pluralisme di ilmu sosial, dimana kita diajarkan untuk saling menghormati dan saling toleransi
satu sama lain. Kita dari kecil sudah diajarkan untuk saling menghormati dan bertoleransi.
Namun demikian, masih banyak ditemukan orang-orang yang tidak mengamalkan Tat Twam
Asi dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut adalah beberapa alasan seseorang kurang dalam
mengimplementasikan Tat Twam Asi dalam kehidupan sehari-hari.

a. Globalisasi

Di era globalisasi ini, banyak sekali nilai – nilai negatif yang mendegradasi moral dan
prilaku seseorang. Seseorang menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dan
mereka lebih peduli dengan lingkungan sosial di dunia maya, padahal mereka belum tentu
saling mengenal di dunia nyata. Selain itu, persebaran informasi sangat cepat beredar di
dunia maya. Hal ini membuat orang-orang yang ingin memprovokasi akan lebih mudah
dalam menjalankan aksinya. Seseorang awalnya mungkin rukun-rukun saja dengan umat
beragama lainnya. Namun setelah diprovokasi, mulai-lah orang tersebut menjadi tidak
menghormati agama orang lain. Dalam kitab agama lain, dijelaskan bahwa Pluralisme itu
dilarang. Namun di Hindu, Tat Twam Asi adalah Pluralisme. Setiap orang memiliki batas
kesabaran masing – masing. Seseorang yang beragama Hindu yang awalnya
mengimplementasikan Tat Twam Asi dengan menghormati orang lain, bisa saja menjadi
acuh terhadap agama lain jika terprovokasi. Hal tersebut terjadi karena mudahnya informasi
yang di konsumsi tanpa disaring pada jaman sekarang. Sudah sepatutnya setiap orang bijak
dalam menggunakan teknologi, agar hidup rukun dapat dijalankan dalam kehidupan sehari
– hari.

b. Kurang Diajarkan Oleh Lingkungan

Seorang anak yang lahir di keluarga yang acuh, akan tumbuh menjadi anak yang acuh.
Hal tersebut terjadi karena sang anak tidak diajarkan nilai – nilai Tat Twam Asi oleh orang

6
– orang di lingkungannya. Padahal, peran orang sekitar sangat penting dalam pertumbuhan
moral seorang anak. Anak akan dibekali saat ia masih usia dini dengan nilai – nilai yang
ada di lingkungannya. Jika lingkungan sang anak acuh dan egois, maka nilai tersebutlah
yang diserap oleh sang anak dan ia bawa kepada lingkungan pertemanannya.

c. Pengaruh Teman Sebaya

Teman sebaya merupakan orang yang sangat berperan penting dalam pertumbuhan
karakter seorang anak. Seorang anak yang sudah diajarkan Tat Twan Asi oleh keluarganya
bisa saja menjadi orang yang acuh jika pengaruh teman sebayanya yang acuh kuat terhadap
diri sang anak tersebut. Ditambah lagi di jaman globalisasi ini, anak jaman sekarang sudah
banyak terpengaruh oleh budaya barat yang hanya mementingkan diri sendiri. Anak muda
yang terpengaruh oleh morderenisasi akan mementingkan dirinya sendiri untuk maju,
sehingga semakin jauh dengan tindakan implementasi dari Tat Twam Asi ini.

d. Kurangnya Kesadaran dari Individu itu Sendiri

Sebenarnya, hal yang paling mendasar dari kurangnya Implementasi Tat Twam Asi
dalam kehidupan sehari-hari di Bali adalah kurangnya kesadaran dari individu itu sendiri
untuk mengimplementasikannya. Seseorang bisa saja sudah diajarkan oleh keluarga dan
lingkungannya tentang Tat Twam Asi. Namun, jika akar permasalahannya ada pada diri
individu tersebut, maka kita tidak dapat menuduh siapa lagi penyebab dari kurangnya
implementasi Tat Twam Asi ini.

2. Akibat Dari Kurangnya Implementasi Tat Twam Asi Dalam Kehidupan Sehari-
hari di Bali

Setelah mengetahui penyebab dari kurangnya Implementasi Tat Twam Asi, kita dapat
melihat akibat apa yang ditimbulkan dari kurangnya Implementasi Tat Twam Asi dalam
kehidupan Sehari-hari di Bali. Hal yang paling tercermin dari kurangnya implementasi Tat
Twam Asi dalam kehidupan sehari-hari di Bali adalah kurangnya kepedulian seseorang
terhadap lingkungan sekitar. Hal tersebut terbukti dari kasus yang belum lama ini
menghebohkan Universitas Pendidikan Ganesha dengan ditemukannya mahasiswanya jurusan
Fisika yang tewas terbunuh oleh kekasihnya. Serli, sang korban ditemukan telah membusuk
semala tiga hari di kamar kostnya. Hal yang menjadi permasalahan bukan hanya pembunuhan

7
yang dilakukan pelaku, namun ketidak pedulian teman-teman yang tinggal satu kost dengan
Serli yang membiarkan Serli membusuk di kamar kostnya selama tiga hari.

Implementasi dari Tat Twam Asi tidak hanya diberlakukan untuk manusia, tetapi juga
untuk mahkluk hidup lainnya seperti binatang dan tumbuhan. Akibat dari kurangnya
implementasi Tat Twam Asi dengan binatang dapat terlihat dari kasus penganiayaan anjing di
daerah Bangli. Video yang sempat viral menunjukan dua orang yang tega menganiaya anjing
dengan menenggelamkan beberapa anjing berkali-kali ke dalam aliran sungai. Hal ini sangat
jelas bahwa orang-orang tersebut tidak mengimplementasikan Tat Twam Asi kepada mahkluk
hidup lain selain manusia.

Selain itu, semakin hari semakin banyak ditemukan bahwa masyarakat Bali menjual lahan
persawahannya untuk dijadikan bangunan. Hal ini membuat lahan hijau di Bali semakin
sedikit. Bali sebagai pulau wisata secara tidak langsung menguntungkan masyarakat Bali itu
sendiri dimana mereka dapat menjual tanah mereka kepada orang asing yang ingin memiliki
rumah di Bali. Semakin sedikitnya lahan hijau di Bali membuat lahan untuk penyerapan air
semakin sedikit. Akibatnya, Banjir-pun tidak dapat dipungkiri. Hal tersebut sudah dapat terasa
di perkotaan di daerah Bali misalnya di daerah Kuta dan Denpasar. Di daerah tersebut, selama
satu jam saja diguyur hujan, sudah menimbulkan banjir. Hal tersebut membuktikan bahwa
kurangnya implementasi bukan hanya kepada manusia, namun kepada tumbuhan dan
lingkungan dapat menyebabkan akibat yang merugikan kepada diri kita sendiri maupun orang
lain. Maka dari itu, Tat Twam Asi sangatlah penting untuk di Implementasikan pada kehidupan
kita sehari – hari demi tercapainya hidup yang aman dan tentram.

3. Solusi Dari Kurangnya Implementasi Tat Twam Asi Dalam Kehidupan Sehari-
hari di Bali

Kita telah melihat bahwa banyak sekali akibat buruk yang timbul dari kurangnya
implementasi Tat Twam Asi dalam kehidupan sehari-hari di Bali. Maka dari itu, kita harus
mencari solusi untuk menangani masalah yang ditimbuhkan dari kurangnya implementasi ini.
Solusi yang dapat saya sebagai penulis berikan yaitu penanaman Nilai-nilai Tat Twam Asi
sejak usia dini. Anak pada usia dini merupakan tahapan dimana sang anak akan meniru dan
mengambil nilai-nilai yang diberikan oleh lingkungan kepadanya. Hal ini memberikan sebuah
titik terang demi masa depan kehidupan masyarakat Bali untuk lebih mengimplementasikan
Tat Twam Asi tersebut. Sang anak dapat diajarkan sebelum terlambat. Karena saat sang anak

8
masih berusia 0-8 tahun, sang anak masih bisa dikendalikan oleh lingkungan keluarganya.
Peran orang tua sangat penting dalam menanamkan nilai – nilai ini kepada anaknya.

Selain penanaman nilai-nilai Tat Twam Asi sejak dini, hal yang dapat kita lakukan adalah
mensosialisasikan pentingnya implementasi Tat Twam Asi ini kepada masyarakat. Walau
hanya sedikit kemungkinan masyarakat yang merubah pikirannya, setidaknya kita tetap
berusaha untuk mensosialisasikan pentingnya implementasi Tat Twam Asi. Karena jika tidak
realisasikan, maka Tat Twam Asi hanya akan menjadi wacana semata. Partisipasi dari semua
pihak sangat diharapkan untuk terlibat dalam menjalankan implementasi Tat Twam Asi ini.
Kita dapat mulai implementasi Tat Twam Asi ini dari hal-hal kecil seperti mulai peduli dengan
lingkungan sekitar. Mulailah untuk bertegur sapa dengan tetangga sehingga keharmonisan
dengan tetangga dapat berlangsung.

9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Di jaman sekarang, semakin banyak ditemukan orang yang kurang


mengimplementasikan Tat Twam Asi dalam kehidupan sehari-hari di Bali. Penyebab
dari kurangnya implementasi ini adalah karena globalisasi, kurang diajarkan oleh
lingkungannya, pengaruh teman sebaya, dan kurangnya kesadaran dari diri orang itu
sendiri. Akibat dari kurangnya implementasi Tat Twam Asi ini adalah seseorang
menjadi tidak peduli, menyakiti mahkluk hidup lain, dan tidak merawat lingkungan.
Solusi yang dapat penulis berikan untuk masalah ini adalah penanaman nilai-nilai Tat
Twam Asi itu sejak usia dini dan mensosialisasikan tentang pentingnya Implementasi
dari Tat Twam Asi ini kepada masyarakat secara luas agar Tat Twam Asi tidak semata-
mata hanya menjadi wacana, namun Tat Twam Asi haruslah berupa tindakan nyata.

2. Saran
Saya menyadari bahwa makalah saya sangat jauh dari kata sempurna. Kesalahan
penulisan dan miss information mungkin terdapat dalam makalah ini. Namun untuk
Bukti kasus yang saya berikan dalam makalah ini telah saya cantumkan dalam daftar
pustaka, demi menghindari bukti palsu dari bukti kasus yang saya cantumkan dalam
makalah ini. Kritik dan saran sangat saya perlukan demi membangun diri menjadi
semakin baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Pluralisme. https://kbbi.web.id/pluralisme diakses pada 4 April 2019.

Astika, Nandhang . 2018. Warga Pasang Spanduk Ini Ditempat 'Eksekusi' Anjing di Bali.
https://news.detik.com/berita/4029159/warga-pasang-spanduk-ini-ditempat-eksekusi-
anjing-di-bali diakses pada 5 April 2019.

Nugroho, Adi. 2017. Statistik Kriminal Provinsi Bali 2017. Bali : Badan Pusat Statistik
Provinsi Bali.

Santyasa, I Wayan. 2016. Pendidikan Agama Hindu. Singaraja

Yulianto, Alfin Wahyu. 2019. INILAH Kronologi Pembunuhan Ayu Sherly Mahardika
Mahasiswi Undiksha oleh Kekasihnya.http://medan.tribunnews.com/2019/05/04/
inilah-kronologi-pembunuhan-ayu-sherly-mahardika-mahasiswi-undiksha-oleh-
kekasihnya?page=4 diakses pada 5 April 2019.

11

Anda mungkin juga menyukai