Anda di halaman 1dari 3

MEMAKAI PUNKSI CATHETER DOUBLE LUMEN (CDL)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/RSIJCP/HD/005 A 1/3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


Direktur Utama
SPO 1 Desember 2014

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A.


Pengertian Akses sirkulasi yang dipasang secara temporer pada vena jugularis
dan subclavia terdiri dari dua lumen untuk menghubungkan sirkulasi
darah (sirkulasi ekstrakorporeal) dengan sirkulasi tubuh (sirkulais
sistemik)
Tujuan Untuk melancarkan proses hemodialisis

Kebijakan 1.Pemasangan Catheter Double Lumen dilakukan oleh Dokter


Spesialis Penyakit Dalam yang bersertifikat Hemodialisis. .
(Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih No.149/Kep/XVI/9/2015 tanggal 10 September 2015 Tentang
Pelayanan Hemodialisis, Poin 14).
2.Pelayanan Hemodialisis harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien. .(Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih No .149/Kep/XVI/9/2015 tanggal 10
September 2015 Tentang Pelayanan Hemodialisis, Poin 5).
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Bak steril berisi :
a. 2 buah Kom Kecil steril
b. 5 – 7 Lembar kain kassa besar steril
c. 2 bungkus kassa kecil steril
d. 1 buah Duk
e. 1 Pasang Hand scoen steril
f. 1 buah Arteri klem
2. Spuit 20 ml, 5 ml dan 1 ml
3. Nacl 0,9 %
4. Heparin Injeksi (anti coagulan)
5. Bethadine solution, alkhohol 70 %
6. Fixomoul / micropor, gunting
7. Pengalas karet / perlak kecil
8. Masker, apron
9. Tempat sampah / kantong plastic
B. Pelaksanaan

FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A
MEMAKAI PUNKSI CATHETER DOUBLE LUMEN (CDL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/RSIJCP/HD/005 A 2/3

1. Jelaskan kepada klien tindakan akan dimulai


2. Dekatkan peralatan yang dibutuhkan dekat klien
3. Letakkan karet pengalas dibawah catheter dan atur posisi
klien
4. Perawat memakai masker dan apron, cuci tangan
5. Buka balutan secara perlahan dengan menggunakan sarung
tangan bersih, perhatikan posisi kateter: apakah tertekuk,
apakah letak posisi berubah dan keadaan exite site.
6. Pada Daerah Exit site dengan cara :
a. Gunakan sarung tangan steril
b. Letakkan duk dibawah catheter
c. Bersihkan exit site dengan menggunakan kassa dan
bethadine dengan cara memutar dari dalam keluar
sampai bersih
d. Bilas dengan NaCl 0,9% lakukan beberapa kali
sampai bersih
e. Keringkan dengan kassa steril kering
f. Tutup seluruh lokasi exit site dengan kassa dan
hipapix
g. Lakukan perawatan catheter double lumen setiap
kali hemodialisis.
7. Pada daerah Catheter double lumen (CDL)
a. Tangan kanan memegang kassa bethadine, tangan
kiri memegang catheter, lalu bersihkan sekitar catheter
mulai dari exit site tutup catheter lakukan searah
b. Bilas dengan NaCL 0,9%
c. Desinfektan kedua kanula dengan bethadine dengan
cara menggosok – gosok kira – kira 3 mnt, kemudian
bersihkan dengan NaCl 0 ,9%
d. Keluarkan heparine dari kedua kanula sampai
FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A
MEMAKAI PUNKSI CATHETER DOUBLE LUMEN (CDL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/RSIJCP/HD/005 A 3/3

dengan volume ruang lumen kanula sekaligus


mengeluarkan bekuan yang ada dilumen kateter, cek
kelancaran aliran
e. Bilas dengan larutan NaCl 0,9 % secukupnya, lakukan
test dengan cara aspirasi dan masukkan kembali darah
sambil rasakan lancar tidak nya aliran darah (tindakan
ini dapat diulang sampai yakin betul bahwa aliran darah
sudah lancar) .
f. Pengetesan ini dilakukan satu persatu ( selang arteri
atau vena dahulu )
g. Masukkan heparine dosis awal
h. Tentukan posisi kateter dengan tepat untuk
menghindari kemacetan pada saat dialysis berlangsung
kemudian fiksasi
i. Catheter double lumen siap pakai.
8. Sambungkan ke sirkulasi darah ekstra korporeal
Unit Terkait 1. Bagian Rawat Jalan
2. Bagian Rawat Inap
3. Bagian Logistik
4. Bagian Farmasi dan Sterilisasi
5. Bagian Sitem Informasi Kesehatan
6. Bagian Keuangan

FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A

Anda mungkin juga menyukai