Anda di halaman 1dari 3

MEMULAI HEMODIALISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/RSIJCP/HD/007 A 1/3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


Direktur Utama
SPO 1 Oktober 2015

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A.


Pengertian Mengalirkan darah dari sirkulasi dalam tubuh (sistemik) ke sirkulasi
luar tubuh (sirkulasi ekstrakorporeal) berdampingan dengan cairan
dialisat yang dipisahkan oleh membrane semi permiable dari ginjal
buatan (artificial kidney)
Tujuan Agar terjadi proses hemodialisis

Kebijakan 1. Pelayanan Hemodialisis harus selalu berorientasi kepada mutu


dan keselamatan pasien. ).(Keputusan Direktur Utama Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih No.149/Kep/XVI/9/2015
tanggal 10 September 2015 Tentang Pelayanan Hemodialisis,
Poin 5)
2. Pelayanan Hemodialisis dilakukan oleh perawat terlatih dengan
dokter pelaksana harian di bawah pengawasan dokter
Penanggung Jawab Hemodialisis).(Keputusan Direktur Utama
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih No.
149/Kep/XVI/9/2015 tanggal 10 September 2015 Tentang
Pelayanan Hemodialisis, Poin 12)
Prosedur A. Pelaksanaan :
1. Matikan Blood pump, klem selang NaCl 0,9 % dan arteri
venous blood line (AVBL) lalu sambungkan arteri blood line
(ABL) dengan kanula inlet akses vaskuler
2. Tempatkan ujung venous blood line (VBL) (masih pakai
konektor) ke dalam wadah pembuangan cairan (maatkan),
pastikan tidak terkontaminasi.
3. Buka klem arteri venuous blood line (AVBL) dan kanula inlet,
hidupkan blood pump
4. Alirkan darah kedalam sirkuit darah dengan kecepatan aliran
Quick blood (QB) 100 ml/mnt, biarkan cairan priming
terdorong keluar dan di tampung di dalam matkan
5. Jumlah cairan priming yang keluar dihitung untuk
mengetahui sisa priming yang masuk/ yang keluar sesuai
kebutuhan klien
6. Biarkan darah mengalir sampai cairan di bubble trap outlet
berwarna merah muda, lalu matikan blood pump, klem
FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A
MEMULAI HEMODIALISIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/RSIJCP/HD/007 A 2/3

venous blood line ( VBL).


7. Lepaskan konektor venous blood line (VBL), Sebelum venous
blood line (VBL) dihubungkan dengan kanula vena (outlet),
udara dikeluarkan terlebih dahulu dari kedua kanula lalu
sambungkan ujung venous blood line (VBL) dengan kanula
outlet, buka klem venous blood line (VBL) dan kanula outlet.
8. Hidupkan blood pump dengan kecepatan aliran darah antara
100 – 150 ml/mnt
9. Atur dan fiksasi kanula inlet / outlet dan arteri venous blood
line (AVBL) agar tidak menganggu pergerakan klien
10.Buka klem selang monitor tekanan arteri dan vena, aktifkan
semua detector (udara, kebocoran)
11.Siapkan heparine dosis selanjutnya, program dan hidupkan
pompa heparin
12.Cek kembali sistem alarm limit pada mesin, antara lain :
a. Arteri /Venous pressure
b. Temperature
c. Conductivity dialisat
d. Sirkulasi darah dan dialisat
13.Kencangkan semua sambungan, bubble trap terisi 2/3 – ¾
bagian, dializer dalam posisi tegak dengan inlet diatas
(pastikan sudah bebas udara)
14.Pada saat inisiasi hemodialisis, dializer pada posisi outlet
diatas, untuk membebaskan udara dan saat hemodialsis mulai
berjalan posisi inlet berada diatas
15.Naikkan Quick blood (QB) sampai 200 ml / mnt atau sesuai
kondisi klien.
16.Lakukan program mesin hemodialisis sesuai kebutuhan
17.Ukur tanda – tanda vital, beritahukan klien bahwa inisiasi
sudah selesai dan hemodialisis mulai berlangsung
18.Kembalikan alat – alat yang sudah dipakai dan rapihkan

FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A
MEMULAI HEMODIALISIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/RSIJCP/HD/007 A 3/3

19.Perawat mencuci tangan


20. Lakukan pendokumentasian dengan lengkap ke dalam catatan
keperawatan hemodialisis
21. Evaluasi / nilai respon klien terhadap proses inisiasi.

Unit Terkait 1. Bagian Rawat Inap

FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A

Anda mungkin juga menyukai