Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN KEMATIAN MATERNAL DI RSUD DR.

ZAINOEL
ABIDIN SELAMA TAHUN 2010 DAN 2011

Mohd. Andalas, Ismi Fauzia, Monadilla dan Dean Reza

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi kematian maternal
di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari bulan Januari 2010 sampai dengan
Desember 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan
pengambilan data melalui rekam medis yang meliputi usia, status rujukan, faktor risiko, dan
prosedur kelahiran. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dari 11 kasus kematian
maternal selama 2 tahun (2010-2011), dimana 7 kasus pada tahun 2010, dan 4 kasus pada
tahun 2011 dan hampir semua pasien berusia 20-25 tahun (54,5%). Ditemukan kebanyakan
pasien ditemukan pada kasus rujukan (72,7%) dan bukan rujukan (27,3%). Dari
keseluruhan pasien dengan prosedur Sectio Secaria sebanyak 5 pasien (45%) dimana
diantara pasien tersebut yang memiliki faktor risiko Eklamsia/Preeklamsia sebanyak 54,5%.
Insidensi Kematian Maternal di RSUD. dr. Zainoel Abidin termasuk rendah dan
kebanyakan kasus terjadi pada usia muda dan kasus pasien yang merupakan rujukan dari
luar Banda Aceh. (JKS 2013; 1: 18-22)

Kata kunci : Kematian maternal, usia, status rujukan, faktor resiko, prosedur kelahiran

Abstract. The purpose of this study is to recognize distribution of maternal death in Zainoel
Abidin Hospital Banda Aceh, Indonesia from January 2010 to December 2011. This study
used descriptive analytics approach by acquiring data from registry book and would be
reported based on age, referral status, risk factor, and type of delivery procedure. This
study shows that from all 11 maternal death cases for 2 years (2010-2011), which is 7
cases in 2010, and 4 cases in 2011, and almost patient aged 20-25 (54.5%). The most cases
found in referral patients (72.7%) and non-referral patients (27.3%). From overall patient
that had cesarean procedure were 5 patient (45%) and most patient had
eclampsia/preeclampsia risk factor (54.5%). The incidence of maternal death is low in
Zainoel Abidin hospital and, almost case happened in young adult and referral patients
from outside Banda Aceh. (JKS 2013; 1: 18-22)

Key words : Maternal death, age, referral status, risk factor,delivery procedure

Pendahuluan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan


Kematian maternal (maternal death) atau kebetulan.1,2
menurut pengertian dari The Tenth Angka kematian maternal dan angka
Revision of The International kematian bayi merupakan ukuran bagi
Classification of Diseases (ICD-10) adalah kemajuan kesehatan suatu negara,
kematian wanita yang terjadi pada saat khususnya yang berkaitan dengan masalah
kehamilan atau dalam 42 hari setelah kesehatan ibu dan anak. Angka kematian
berakhirnya kehamilan, tidak tergantung maternal merupakan indikator yang
dari lama dan lokasi kehamilan, mencerminkan status kesehatan ibu,
disebabkan oleh apapun yang berhubungan terutama risiko kematian bagi ibu pada
dengan kehamilan, atau yang diperberat waktu hamil dan melahirkan.3
oleh kehamilan tersebut, atau Kematian maternal merupakan masalah
penanganannya, akan tetapi bukan1 kompleks yang tidak hanya memberikan
pengaruh pada para wanita saja, akan
tetapi juga mempengaruhi keluarga bahkan
Mohd. Andalas adalah Dosen Bagian Obstetri dan masyarakat sekitar. Kematian maternal
Ginekologi Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUD akan meningkatkan risiko terjadinya
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, kematian bayi. Kematian wanita pada usia
Ismi Fauzia, Monadillah dan Dean Reza adalah reproduktif juga akan mengakibatkan
Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Senior Bagian kerugian ekonomi yang signifikan dan
Obsgin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

18
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 1 April 2013

dapat menyebabkan kemunduran maternal di seluruh dunia tampak hampir


perkembangan masyarakat, karena wanita sama dan akan tampak jauh berbeda bila
merupakan pilar utama dalam keluarga dibandingkan dengan negara-negara maju
yang berperan penting dalam mendidik atau bahkan dengan negara-negara di Asia
anak-anak, memberikan perawatan Tenggara.3,5,10
kesehatan dalam keluarga dan membantu Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
perekonomian keluarga.4,5 mengetahui distribusi kematian maternal di
Setiap tahun diperkirakan 529.000 wanita RSUDZA.
di dunia meninggal sebagai akibat
komplikasi yang timbul dari kehamilan Metode Penelitian
dan persalinan, sehingga diperkirakan Penelusuran data rekam medis pasien yang
terdapat angka kematian maternal sebesar mengalami kematian maternal di Rumah
210 per 100.000 kelahiran hidup (estimasi Sakit Umum dr. Zainoel Abidin periode
kematian maternal dari WHO/UNICEF/ Januari 2010 sampai dengan Desember
UNFPA tahun 2010).2,4,6 2011. Data dikumpulkan dan
Hal ini memiliki arti bahwa satu orang dikelompokkan berdasarkan beberapa
wanita di belahan dunia akan meninggal faktor antara lain; usia, status rujukan,
setiap menitnya. Kematian maternal 99% faktor risiko, dan cara persalinan. Data
terjadi di negara berkembang dan kemudian ditabulasi, disajikan dan
sebenarnya sebagian besar kematian ini dilaporkan dalam bentuk persentase.
dapat dicegah. Angka kematian maternal di
negara negara maju berkisar antara 20 per Hasil Penelitian
100.000 kelahiran hidup (KH), sedangkan Dari total pasien obstetrik yang dirawat di
di negara-negara berkembang angka ini Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
hampir 20 kali lebih tinggi yaitu berkisar Abidin mulai dari bulan januari tahun 2010
antara 440 per 100.000 KH.2,4,7 sampai dengan bulan desember tahun 2011
Di wilayah Asia Tenggara diperkirakan yang mengalami kematian maternal adalah
terdapat 240.000 kematian maternal setiap 11 orang, dimana pada tahun 2010
tahunnya, sehingga diperoleh angka ditemukan 7 kasus (63.6%), pada tahun
kematian maternal sebesar 210 per 100.000 2011 didapatkan 4 kasus (26.4%).
KH.2,4,8
Indonesia sebagai negara ber-kembang, Tabel 1 Distribusi kasus Kematian
masih memiliki angka kematian maternal Maternal
yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil Frekuensi Persentase
Tahun
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) (n) (%)
tahun 1992 angka kematian ibu (AKI) di 2010 7 63.6
Indonesia 425 per 100.000 KH dan 2011 4 26.4
menurun menjadi 373 per 100.000 KH Total 11 100
pada SKRT tahun 1995.8) Sedangkan pada
SKRT yang dilakukan pada tahun 2001,
Dari total 11 kasus tersebut sebagian besar
angka kematian maternal kembali
(54.5%) penderita berusia 20-25 tahun.
mengalami peningkatan yaitu sebesar 396
Kelompok usia 26-30 tahun sebanyak
per 100.000 KH dan dari SDKI 2002 /
18.2% dan kelompok usia di atas 30 tahun
2003 angka kematian maternal menjadi
memiliki persentase 27.5%. Usia termuda
sebesar 307 per 100.000 KH. Hal ini
pasien yang menderita kematian maternal
menunjukkan bahwa angka kematian
terganggu berjumlah satu orang, yaitu
maternal di Indonesia cenderung
dengan usia 20 tahun.
stagnan.3,7,9
Angka kematian maternal di Indonesia bila
dibandingkan dengan angka kematian

19
Mohd. Andalas, Ismi Fauzia, Monadilla dan Dean Reza,
Gambaran Kematian Maternal

Tabel 2 Distribusi kasus menurut usia Table 5 Distribusi kasus menurut prosedur
Frekuensi Persentase persalinan
Usia
(n) (%) Prosedur Frekuensi Persentase
20-25 tahun 6 54.5 Persalinan (n) (%)
26-30 tahun 2 18.2 SC 5 45.4
>30 tahun 3 27.3 Part. Spontan 4 36.4
Total 11 100 Vakum 2 18.2
Total 11 100
Dari 11 kasus kematian maternal yang
didapatkan di RSUDZA mulai dari tahun Pembahasan
2010-2011, 8 pasien (72.7%) merupakan Kematian maternal adalah kematian wanita
pasien rujukan dari daerah dan 3 pasien yang terjadi pada saat kehamilan atau
(27.3%) merupakan pasien bukan rujukan dalam 42 hari setelah berakhirnya
(pasien dari Banda Aceh). kehamilan, tidak tergantung dari lama dan
lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun
Table 3 Distribusi kasus menurut status yang berhubungan dengan kehamilan, atau
rujukan yang diperberat oleh kehamilan tersebut,
Frekuensi Persentase atau penanganannya, akan tetapi bukan
Status Rujukan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan
(n) (%)
Rujukan 8 72.7 atau kebetulan.
Dalam penelitian ini didapatkan kasus
Bukan Rujukan 3 27.3
kematian maternal di RSUDZA sebanyak
Total 11 100 11 orang dari tahun 2010-2011, di 7 kasus
(63.6%) pada tahun 2010, dan 4 kasus
Dari total 11 kasus kematian maternal yang (26.4%) pada tahun 2011.
didapatkan di RSUDZA mulai dari tahun Dilihat dari jumlah total persalinan di
2010-2011, 6 pasien (54.5%) memiliki RSUDZA tahun 2010-2011 yang mencapai
faktor risiko eklamsia/ preeklamsia, 3 angka 4200 persalinan hidup. Maka
pasien (27.3%) memiliki faktor risiko perkiraan Angka Kematian Ibu (AKI)
perdarahan, dan 2 pasien (18.2%) memiliki selama tahun 2010-2011 adalah 261 per
faktor risiko sepsis. 100.000 kelahiran hidup.
Dari total 11 kasus kematian maternal
Table 4 Distribusi kasus menurut faktor sebagian besar (54.5%) penderita berusia
risiko 20-25 tahun. Kelompok usia 26-30 tahun
Frekuensi Persentase sebanyak 18.2% dan kelompok usia di atas
Faktor Risiko
(n) (%) 30 tahun memiliki persentase 27.5%. Usia
Eklamsia/PEB 6 54,4 termuda pasien yang menderita kematian
maternal terganggu berjumlah satu orang,
Perdarahan 3 23,3 yaitu dengan usia 20 tahun.
Sepsis 2 18.2 Status reproduksi yang berperan penting
terhadap kejadian kematian maternal
Total 11 100 adalah usia ibu hamil, jumlah kelahiran,
jarak kehamilan dan status perkawinan ibu.
Distribusi kasus kematian maternal Usia di bawah 20 tahun dan di atas 35
berdasarkan cara persalinan menunjukkan tahun merupakan usia berisiko untuk hamil
5 pasien (45.4%) menjalani prosedur sectio dan melahirkan.2,4
caesarea (SC), 4 pasien (36.4%) menjalani Hasil penelitian ini sesuai dengan
partus spontan, dan 2 pasien (18.2%) penelitian yang dilakukan oleh Rukmini
menjalani prosedur vakum. (2006) di Surabaya, di mana hasil
penelitiannya didapatkan kematian

20
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 1 April 2013

maternal paling banyak terjadi pada usia Preeklamsia berat dan khususnya eklamsia
reproduksi yaitu usia 20-30 tahun merupakan keadaan gawat karena dapat
(66.7%).11 mengakibatkan kematian ibu dan janin.
Dari 11 kasus kematian maternal, 8 pasien Perdarahan, terutama perdarahan
(72.7%) merupakan pasien rujukan dari postpartum memberikan kontribusi 25%
daerah (pasien dari luar Banda Aceh) dan 3 pada kematian maternal, khususnya bila
pasien (27.3%) merupakan pasien bukan ibu menderita anemia akibat keadaan
rujukan (pasien dari Banda Aceh). kurang gizi. Sepsis/infeksi memberikan
Kematian maternal di negara-negara kontribusi 15% terhadap kematian
berkembang, berkaitan dengan setidaknya maternal, yang pada umumnya merupakan
satu dari tiga keterlambatan (The Three akibat dari rendahnya higiene saat proses
Delay Models), yaitu keterlambatan dalam persalinan atau akibat penyakit menular
mengambil keputusan untuk mencari seksual yang tidak diobati sebelumnya.1,2
perawatan kesehatan apabila terjadi Distribusi kasus kematian maternal
komplikasi obstetric (keterlambatan dalam berdasarkan cara persalinan menunjukkan
mengenali masalah, ketakutan pada rumah 5 pasien (45.4%) menjalani prosedur sectio
sakit atau ketakutan terhadap biaya mahal), caesarea (SC), 4 pasien (36.4%) menjalani
keterlambatan dalam mencapai fasilitas partus spontan, dan 2 pasien (18.2%)
kesehatan dan pada umumnya terjadi menjalani prosedur vakum.
akibat kesulitan transportasi atau kendala Hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah
geografis, dan keterlambatan dalam kematian maternal tidak dipengaruhi oleh
memperoleh perawatan di fasilitas prosedur persalinan, hal tersebut dapat
kesehatan.10 dilihat dari hampir samanya jumlah
Dari total 11 kasus kematian maternal, 6 persalinan dengan partus spontan maupun
pasien (54.5%) memiliki faktor risiko dengan operasi (5:4) yang mana hal ini
eklamsia/ preeklamsia, 3 (27.3%) pasien tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
memiliki faktor risiko perdarahan, dan 2 Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu
pasien (18.2%) memiliki faktor risiko jumlah sampel yang terlalu sedikit, dan
sepsis. tidak adanya anasisis terhadap sampel,
Hasil penelitian ini sesuai dengan tetapi hasil penelitian ini sudah dapat
penelitian oleh Kirana (2012) di RSUD merepresentasikan beberapa gambaran
Pringadi Medan, di mana didapatkan faktor tentang kematian maternal.
risiko penyebab kematian materanl yang
terbesar adalah preeklampsi sebesar 50%, Kesimpulan
diikuti sepsis sebesar 25%, impending Jumlah kasus kematian maternal di
eklampsi dan ruptur uteri dengan RSUDZA selama dua tahun adalah
persentase masing-masing 12,5%.12 sebanyak 11 kasus. Kasus terbanyak
Hasil penelitian ini juga sesuai denga dijumpai pada tahun 2010 (63.6%) dan
penelitian yang dilakukan oleh Rukmini kelompok usia 20-25 tahun (54.4%). Kasus
(2006) di Surabaya, bahwa penyebab paling banyak juga ditemukan pada pasien
kematian utama maternal pada penelitian rujukan (72.7%) dan faktor risiko
tersebut masih didominasi (91,7 %) oleh terbanyak adalah eklamsia/preeklamsia
kematian obstetrik langsung (komplikasi (54.4%). Prosedur persalinan yang paling
kehamilan, persalinan dan nifas) yaitu banyak dilakukan dalam kasus ini adalah
perdarahan, eklampsia dan infeksi.11 sectio caesarea (45.4%).
Komplikasi kehamilan merupakan
penyebab langsung kematian maternal.
Komplikasi kehamilan yang sering terjadi
yaitu perdarahan, preeklamsia/ eklamsia,
dan infeksi.2,5

21
Mohd. Andalas, Ismi Fauzia, Monadilla dan Dean Reza,
Gambaran Kematian Maternal

Saran kabupaten klaten. Program Pasca Sarjana


Penulis merasa masih perlu dilakukan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
penelitian lebih lanjut mengenai kematian 2002.
maternal di RSUDZA mengenai faktor- 6. Saifudin AB. Issues in training for
faktor lainnya yang mempengaruhi essential maternal healthcare in Indonesia.
Medical Journal of Indonesia. Vol 6 No.
terjadinya kematian maternal. Selain itu 3, 1997 : 140-148.
pencatatan kasus dengan data yang lebih 7. Wibowo B, Rachimhadhi T. Preeklamsia
lengkap lagi di buku registrasi pasien dan eklamsia. Ilmu Kebidanan, edisi
terutama data tentang pekerjaan pasien, ketiga. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka.
data kehamilan sebelumnya, dan alamat 2000.
lengkap pasien sehingga akan 8. Tim Kajian AKI-AKA, Depkes RI. Kajian
memudahkan dalam melakukan penelitian- Kematian Ibu dan Anak di Indonesia.
penelitian di masa yang akan datang. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Jakarta : Depkes R.I., 2004.
Daftar Pustaka 9. Depkes RI. Penanganan kegawatdaruratan
1. Hunt, Paul and De Mesquita, Judith obstetri. Ditjen Binkesmas, Depkes RI.
Bueno. WHO. Reducing Maternal Jakarta : 2002.
Mortality: The contribution of the right to 10. Kusumaningrum I. Karakteristik
the highest attainable standard of health. kehamilan risiko tinggi sebagai penyebab
A joint WHO/ UNFPA/ UNICEF/World kematian maternal di RSUP dr sardjito
bank statement. 2011. tahun 1993 - 1996. Fakultas kedokteran
2. Trends in Maternal Mortality : 1990- Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
2010. WHO, UNICEF, UNFPA and The 1999.
World Bank estimates. World Health 11. Rukmini. Gambaran Penyebab Kematian
Organization. 2012. Maternal di Rumah Sakit (Studi di RSUD
3. Royston E, Amstrong S. Pencegahan Pesisir Selatan, RSUD Padang Pariaman,
Kematian Ibu Hamil. Alih bahasa : RSUD Sikka, RSUD Larantuka dan
Maulany R.F. Jakarta. Binarupa aksara. RSUD Serang, 2005). Surabaya: Pusat
1998. Penelitian dan Pengembangan Sistim dan
4. UNFPA, SAFE Research study and Kebijakan Kesehatan Departemen
impacts. Maternal mortality update 2004, Kesehatan RI. 2006.
delivery into good hands. New York : 12. Kirana N. Gambaran Kematian Maternal
UNFPA. 2004. Di RSUD Dr. Pringadi Medan Tahun
5. Suwanti E. Hubungan kualitas perawatan 2011. Medan : Universitas Sumatera
kehamilan dan kualitas pertolongan Utara. 2012.
persalinan dengan kematian maternal di

22

Anda mungkin juga menyukai