Disorganisasi keluarga dapat dikategorikan sebagai permasalahan
keluarga. Keluarga menunjukkan unit terkecil dalam masyarakat. Dari sudut pandang fungsionalis, keluarga dapat diibaratkan sebagai sel-sel kecil dalam tubuh. Jika sel-sel ini rusak, akan memengaruhi jaringan dan sistem kerja tubuh. Seperti halnya masyarakat, disorganisasi keluaga dapat memengaruhi kehidupan sosial masyarakat disekitarnya.
Mengapa disorganisasi keluarga dapat terjadi ? Disorganisasi keluarga
mewujudkan perpecahan keluarga tidak dapat memenuhi kewajiban sesuai peran masing-masing. Disorganisasi keluarga dapat disebabkan adanya hubungan diluar pernikahan, perceraian, kurangnya komunikasi, krisis dan gangguan biologis ataupun psikologis yang dialami anggota keluarga.
Masalah yang timbul akibat disorganisasi keluarga sebagai berikut:
1. Kekerasan dalam rumah tangga
2. Aborsi (pembunuhan janin dalam kandungan) 3. Anak terlantar (anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya) 4. Perdagangan dan ekdploitasi pada anak, istri, dan anggota keluarga lainnya 5. Tindakan asusila oleh anggota sendiri 6. Pembunuhan oleh anggota keluarga sendiri Permasalahan-permasalahan tersebut muncul karena adanya bebrapa fungsi kelarga yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pada dasarnya keluarga memilki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi afeksi yaitu memberikan kasih sayang kepada anggota
keluarga 2. Fungsi proteksi yaitu memberikan perlindungan kepada anggota keluarga 3. Fungsi sosialisasi yaitu menanamkan nilai-nilai sosial sebelum anak terjun kedalam masyarakat 4. Fungsi ekonomi berkaitan dengan tugas orang tua memenuhi kebutuhan anggota keluarganya dengan baik. Orang tua menyediakan kebutuhan sandang, pangan, papan dan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka.
Keluarga yang sehat mampu menjalankan fungsi-fungsi tersebut
sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Pada dasarnya, disorganisasi keluarga merupakan suatu keadaan transisi menuju masyarakat modern dan kompleks yang disebabkan oleh keterlambatan dalam menyesuaikan diri dengan situasi sosial-ekonomi baru.