Anda di halaman 1dari 12

Catatan Kaki atau Footnote

Disusun Oleh :
1. RENA Putra
2. WIDIA
3. AVELIA
4. YUNI

2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Bahasa Indonesia tentang Catatan Kaki atau Footnote. Selain itu tujuan dari penyusunan
makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan bahasa secara meluas.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan dari teman-teman
sekelompok, pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

Jakarta 5 Oktober 2017

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................ii
Daftar isi ........................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................1

Bab II Pembahasan........................................................................................................2
2.1 Pengertian Catatan kaki..................................................................................2
2.2 Tujuan Catatan kaki.......................................................................................2
2.3 Fungsi Catatan kaki.......................................................................................2
2.4 Teknik Penulisan Catatan Kaki .....................................................................3
2.5 Ketentuan-ketentuan yang penting dalam penulisan catatan kaki..................5
2.6 Istilah Ibid, Op. cit. dan loc, cit......................................................................5

Bab III Penutup..............................................................................................................7


3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................7

Daftar Pustaka................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Dalam penulisan-penulisan karya ilmiah – baik penulisan artikel-artikel ilmiah, karya-
karya tulis, maupun penulisan skripsi dan disertasi seringkali dipergunakan kutipan-kutipan dan
catatan kaki untuk menjelaskan isi dari uraian-uraian atau untuk membuktikan apa yang ditulis.
Oleh karena itu, pada bab pembahasan nanti akan kami tuliskan apa itu kutipan dan catatan kaki,
apa tujuannya, prinsip mengutip dan membuat catatan kaki, jenis kutipan dan catatan kaki,
unsur-unsur referensi dan cara membuat catatan kaki sampai kepada singkatan-singkatannya.
Sangat membuang waktu jika sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan oleh
seorang ahli dan sudah dimuat secara luas dalam sebuah buku atau majalah, harus diselidiki
kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan yang sama. Di samping itu dalam
keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak punya waktu untuk menyelidiki suatu segi
kecil dari tulisannya secara mendalam. Sebab itu hal-hal yang penting dan yang sudah ditulis
dalam buku-buku tidak perlu diselidiki lagi. Penulis cukup mengutip pendapat yang dianggapnya
benar itu dengan menyebutkan di mana pendapat itu dibaca, sehingga pembaca dapat
mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Catatan Kaki atau Footnote ?
2. Apa tujuan dari penulisan Catatan Kaki atau Footnote
3. Bagaimanakah penulisan dari Catatan Kaki atau Footnote ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memberikan dasar pengetahuan mengenai catatan kaki atau Footnote.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara penulisan dari Catatan Kaki atau Footnote.
1
BAB II.
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Catatan Kaki


Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah daftar keterangan
khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Atau secara
lengkap, Catatan kaki adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan
dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh
karakter)1.

2.2 Tujuan Catatan Kaki


Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Selain itu, penulisan
catatan kaki juga mempunyai tujuan untuk menyusun pembuktian (sumber tulisan), menyatakan
utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya), menyampaikan keterangan tambahan,
memperkuat uraian (intisari, keterangan incidental materi penjelas yang kurang penting,
perbaikan, dan pandangan yang bertentangan), dan merujuk bagian lain teks (uraian pada
halaman lain, sebelum atau sesudahnya).

2.3 Fungsi Catatan Kaki


a. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber
atau reference footnote).
b. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi
tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
c. Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam karangan ilmiah di halaman
tersebut.
d. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi ataucontent
footnote). Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat …, Bandingkan …,
dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya
tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer. Penggunaan ungkapan tersebut perlu
secara konsisten dan benar. 2

2.4 Teknik Penulisan Catatan Kaki


A. Penulisan Catatan Kaki untuk Buku
Unsur yang diperlukan dicantumkan adalah:
1) Nama Pengarang,
2) Judul Buku yang ditulis dengan huruf italic,
3) Jilid,
4) Cetakan,
5) Tempat Penerbit,
6) Nama Penerbit,
7) Tahun diterbitkan, dan
8) Halaman (disingkat h. saja, baik untuk satu halaman maupun beberapa halaman) dari mana
referensi itu berasal.
Contoh:
 Muhammad Ibn ‘Abdillah al‐Zarkasyiy, al‐Burhân fî ‘Ulum
 al‐Qur’an, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya’ al‐Kutub al‐Arabiyah, 1958 M/1377 H),h.
34‐35.

B. Penulisan Catatan Kaki untuk Artikel dalam Majalah atau Surat Kabar
Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
1) Nama Pengarang/Penulis Artikel (jika ada),
2) Judul Artikel (di antara tanda kutip),
3) Nama Surat Kabar (penulisan dimiringkan),
4) Nomor Edisi, Tanggal, dan Halaman.
Jika yang dikutip bukan artikel tetapi berita atau tajuk atau lainnya, maka yang
dicantumkan adalah judul tajuk atau beritanya (di antara tanda kutip), diikuti dengan penjelasan
apakah itu tajuk atau berita yang dituliskan di antara kurung siku [ ], diikuti nama surat kabar
(penulisan dimiringkan), nomor terbitan, tanggal, dan halaman.
Contoh:
 Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai
Kesenjangan”, Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, h. 6. 3
 ”PWI Berlakukan Aturan Baru” [Berita], Republika, No. 346/II, 28 Desember
1994, h. 16.
 Bachrawi Sanusi, “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi,” Panji Masyarakat, No.
808, 1‐10 Nopember 1994, h. 30.

C. Penulisan Catatan Kaki untuk Buku yang memuat Artikel-artikel dari Berbagai
Pengarang.
Bila mengutip buku yang seperti ini, maka perlu diperhatikan artikel yang dikutip,
dan siapa pengarangnya. Unsur yang perlu disebutkan adalah:
1) Nama Penulis Artikel,
2) Judul Artikelnya di antara tanda kutip,
3) Nama Editor Buku (kalau ada) atau Nama Pengarang Artikel Pertama, diikuti istilah et
al. atau dkk. (karena tentu banyak orang yang menyumbangkan artikel),
4) Data Penerbitan, dan Halaman.
Contohnya:
 M. Dawam Rahadjo, “Pendekatan Ilmiah terhadap Fenomena Keagamaan,” dalam
Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (eds.), Metodologi Penelitian Agama (Cet. II;
Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), h. 24.

D. Penulisan Catatan Kaki untuk Artikel atau Entri dan Ensiklopedia


Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
1) Nama Penulis Entri (jika ada),
2) Judul Entri di antara dua tanda kutip,
3) Nama Editor Ensiklopedia (kalau ada),
4) Nama Ensiklopedia (huruf italic),
5) Jilid,
6) Data Penerbitan, dan
7) halaman.
Contohnya:
 Beatrice Edgel, “Conception”, dalam James Hastings (ed.),Encyclopedia of Religion and
Ethics, jilid 3 (New York: Charles Schribner’s Son, 1979), h. 769. 4

E. Penulisan Catatan Kaki untuk Undang-undang dan Penerbitan Resmi Pemerintah


Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
1) Nama Instansi yang berwenang,
2) Judul Naskah (huruf italic).
Contohnya:
 Republik Indonesia, Undang‐undang Dasar 1945, Bab I, pasal 1.

2.5 Ketentuan-ketentuan yang Penting Diperhatikan dalam Penulisan Catatan Kaki


a. Bila catatan kaki lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya diketik di
awal margin kiri.
b. Antara baris terakhir teks dengan nomor catatan kaki diberi garis sepanjang dua puluh
ketukan sebagai pembatas. Antara baris terakhir teks dengan garis pembatas itu berjarak
dua spasi, sedang jarak antara garis pembatas itu dengan teks catatan kaki berjarak dua
spasi juga.
c. Jarak baris terakhir sebuah catatan kaki dengan baris pertama catatan kaki berikutnya
adalah dua spasi.

2.6 Istilah Ibid, Op. cit. dan loc, cit


Istilah Ibid. (singkatan dari ibidem) digunakan untuk menunjuk sumber yang sama, yang
baru saja disebut tanpa ada yang mengantarai keduanya (sama halaman atau tidak). Jika halaman
yang dikutip sama, maka nomor halaman tidakdicantumkan lagi. Kalau kata ibid. terletak di awal
catatan kaki, huruf awalnya ditulis dengan huruf capital (Ibid), sedang bila terletak di tengah
misalnya sesudah kata‐kata “Disadur dari” maka huruf pertamanya ditulis dengan huruf
kecil (ibid).
Istilah op. cit. (singkatan dari opera citato, dan singkatan harus diberi
spasi diantaranya, op. cit., bukan op.cit.) menunjuk kepada sumber yang sama telah disebut
terdahulu tetapi di antarai oleh sumber lain yang tidak sama halamannya. Istilah ini (op. cit.)
digunakan sesudah menyebutkan nama pengarang. Jika halaman yang dikutip sama, maka
digunakan istilah loc.cit.(singkatan dari loco citato).
5
Istilah Loc.cit adalah bentuk singkat dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip.
Loc.cit, digunakan untuk pencantuman sumber bacaan yang sama, tetapi sudah diselingi oleh
sumber bacaan yang lain. Cara penulisannya : nama pengarang loc.cit, (tanpa nomor halaman).
6
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Catatan kaki atau dikenal dengan istilah footnote adalah keterangan tambahan yang terletak
di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis. Dalam
menulis catatan kaki, banyak hal yang perlu kita perhatikan.

Teknik penulisan tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh penyusun untuk
menyusun sebuah karya ilmiah yang baik.
3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai orang terpelajar mampu menggunakan, menyusun,
mengungkapkan, dan mengaplikasikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan Ejaan Yang Disempurnakan dan susunan penulisan sastra yang berlaku di Indonesia.
Sehingga kita bisa lebih menghargai dan mencintai Negara kita sendiri.
7

DAFTAR PUSTAKA
Bahasa Indonesia. Aplikasi bahasa Indonesia. Fotocopy
http://www.zonasiswa.com/2016/07/catatan-kaki-pengertian-penulisan-contoh.html
http://www.gurupendidikan.co.id/catatan-kaki-pengertian-fungsi-cara-menulis-contoh/
http://blogmadsay.blogspot.co.id/2013/09/makalah-catatan-kaki.html
8

Anda mungkin juga menyukai