PUSKESMAS BONE-BONE
LUWU UTARA
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
B. Distribusi Ketenagaan
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB V LOGISTIK
BAB IX PENUTUP
1
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
PEDOMAN PELAYANAN KLINIS
DI PUSKESMAS BONE-BONE LUWU UTARA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terwujudnya kondisi kesehatan masyarakat yang lebih baik adalah tugas dan tanggung jawab dari
negara sebagai bentuk amanah konstitusi yaitu UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945. Dalam pelaksanaannya negara berkewajiban menjaga mutu pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat. Mutu pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh fasilitas kesehatan serta
tenaga kesehatan yang berkualitas. Untuk mewujudkan tenaga kesehatan yang berkualitas,
negara sangat membutuhkan peran organisasi profesi tenaga kesehatan yang memiliki peran
menjaga kompetensi anggotanya.
Pelayanan klinis merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang dilandasi ilmu klinik (clinical
science). Pelayanan klinis perorangan meliputi aspek:
a. Pencehahan primer (health promotion & specific protection) yang dapat dilakukan
oleh tenaga non medik dan medik/ kesehatan ;
b. Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini dan pengobatan serta
pembatasan cacat;
c. Pencegahan tersier, berupa rehabilitsi medik yang dilakukan oleh dokter/perawat, sesuai
dengan kompetensi yang berkaitan dengan keahliannya.
Kondisi saat ini, kasus rujukan ke layanan sekunder untuk kasus-kasus yang seharusnya dapat
dituntaskan di layanan primer masih cukup tinggi. Berbagai faktor mempengaruhi diantaranya
kompetensi tenaga medis/paramedis, pembiayaan, dan sarana prasarana yang belum
mendukung.
Pedoman ini diharapkan dapat membantu petugas pelayanan klinis untuk dapat meningkatkan
mutu pelayanan sekaligus menurunkan angka rujukan dengan cara:
1. Memberi pelayanan sesuai bukti sahih terkini yang sesuai dengan kondisi pasien, keluarga
dan masyarakatnya;
2. Menyediakan fasilitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan standar pelayanan;
3. Meningkatkan mawas diri untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan professional
sesuai dengan kebutuhan pasien dan lingkungan; dan
4. Mempertajam kemampuan sebagai gatekeeper pelayanan klinis dengan menapis penyakit
dalam tahap dini untuk dapat melakukan penatalaksanaan secara cepat dan tepat
sebagaimana mestinya layanan primer.
2
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
B. TUJUAN
Meningkatkan upaya peningkatan mutu pelayanan klinis yang meliputi keberhasilan pencegahan,
pengobatan dan penurunan angka rujukan di Puskesma Bone-Bone Luwu Utara
C. SASARAN
Sasaran dari pedoman ini adalah semua pemangku kepentingan terkait untuk bekerjasama dalam
pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan klinis di Puskesmas Bone-Bone Luwu Utara
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan pelayanan klinis sesuai stadarisasi yang akan
dituangkan dalam Standar Prosedur Operasional pelayanan klinis di Puskesmas Bone-Bone Luwu
Utara
E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan klinis adalah segala upaya untuk pencegahan penyakit, deteksi dini, pengobatan dan
rehabilitasi pasien demi peningkatan derajat kesehatan individu dan masyarakat.
Pelayanan klinis di puskesmas merupakan pemberian pelayanan mulai dari proses pendaftaran
pasien diloket pendaftaran, membantu pasien dalam memilih unit pelayanan sesuai dengan
indikasi medis , membantu pencegahan penyakit dengan edukasi/penyuluhan, menetapkan
diagnosis dengan melalui pemeriksaan fisik dan penunjang sesuai sarana yang tersedia
pelayanan kefarmasian serta rujukan pasien ke tempat pelayanan rujukan tingkat pertama dalam
hal ini Rumah sakit Tipe D dan Rumah sakit tipe C.
Pelayanan klinis merupakan sistem yang tidak dapat dipisahkan dari para tenaga kesehatan dari
berbagai profesi. Oleh karena itu dalam pelayanan klinis di Puskesmas ditetapkan atas dasar
standar pelayanan dari organisasi profesi masing-masing.
3
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
Pelaksanan pelayanan klinis ini didasarkan pada prinsip – prinsip :
F. LANDASAN HUKUM
4
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan disesuaikan dengan pola ketanagaan dan persyaratan kompetensi
tenaga yang dibutuhkan dimasing-masing unit pelayanan klinis.
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelayanan klinis disepakati bersama seluruh Kepla Puskesmas, KTU, dan seluruh
staff Puseksmas Bone-Bone.
Jadwal Sebagai berikut :
Senin – Kamis :
Jam Pelayanan Pukul 08.00 – 12.00 Wita
Jam Istirahat Pukul 12.00 – 13.00 Wita
Jam pencatatan pelaporan dan Administrasi pukul 13.00 – 14.00 Wita
Jam tutup Puskesmas Pukul 14.00 Wita
Jumat :
Jam Senam Pukul 07.30 – 08.15 Wita
Jam Pelayanan Pukul : 08.15 - 11.00 Wita
Jam Tutup puskesmas Pukul 11.00 Wita
Sabtu :
Jam Pelayanan Pukul 08.00 - 12.00 Wita
Jam Administrasi Pukul 12.00 – 13.00 wita
Jam tutup puskesmas pukul 13.00 wita
UGD : 24 jam
Jadwal Jaga UGD : Terlampir
Jadwal Jaga KIA/KB : Terlampir
5
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
6
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
B. STANDAR FASILITAS
1. Ruang periksa dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup
2. Ruang faramasi dengan suhu yang
3. Ruang laboratrium dengan sistem pengelolaan limbah standar
4. Listrik dan air mengalir tersedia setiap waktu
5. Peralatan ruang periksa umum dan gigi standar
6. Peralatan laboratorium standar
7. Peralatan KIA/KB standar
8. Peralatan kefarmasian standar
9. Dapur Gizi klinik
10. UGD yang menggunakan Triase
11. Rawat Inap dengan jumlah tempat tidur
12. Kamar bersalin
13. Ruang Nifas
7
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
8
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
kita” dan dari “pelayanan yang tidak ramah” menjadi pelayanan yang ramah dan penuh
senyum” dengan Motto Puskesmas Bone-Bone “BERSERI“ BERsih Lingkungan kerja,
SEnyum saat melayani, Ramah dalam pelayanan, Ikhlas dalam bekerja. Petugas organisasi
pelayanan kesehatan harus mendapat keyakinan bahwa pendekatan jaminan mutu akan
memberikan perubahan yang bermakna bagi kualitas pelayanan yang diberikan dan bersama
-sama dalam satu tim mampu mengidentifikasi masalah di lingkungan pelayanan dan
kemudian mencarikan jalan terbaik bagi pemecahan masalah tersebut.
9
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
7. Survei Pelanggan
Dilakukan secara sederhana dengan membuat kuesioner kemudian dibagikan kepada
pasien/klien sambil diminta untuk diisi dan segera mengembalikannya ke Puskesmas.
Jika ditemukan lebih dari 5% pasien/klien tidak puas, perlu dilakukan tindakan segera untuk
mengetahui sebab-sebab kertidakpuasan pasien
8. Monitoring Evaluasi
Data temuan yang terkumpul diolah dan dianalisa untuk kemudian disajikan dalam Lokakarya
Mini oraganisasi/unit pelayanan atau dalam rapat tinjauan manajemen. Jika nilai tingkat
kepatuhan di bawah 80% maka keadaan ini perlu diperbaiki dengan melakukan intervensi
terhadap penyebab rendahnya tingkat kepatuhan terhadap standar.
10
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan klinis direncanakan dan diajukan oleh
masing – masing penanggung jawab unit/ruangan, di dalam pertemuan lokakarya mini.
11
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Dalam pelaksanaan layanan klinis perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi
risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelayanan. Upaya pencegahan risiko
harus dilakukan untuk tiap –tiap pelayanan yang dilaksanakan dan di pertanggu jawabkan oleh semua
petugas.
12
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam pelayanan klinis perlu diperhatikan keselamatan kerja petugas pelayanan baik dalam pencegahan
infeksi maupun risiko penularan penyakit dari pasien. Upaya keselamatan kerja wajib dilakukan untuk
tiap-tiap pelayanan yang memiliki risiko tingkat penularan tinggi dari pasien ke petugas kesehatan.
13
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
BAB VIII
PENDENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan klinis dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagi berikut :
14
Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Bone-Bone
2017
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi pemberi layanan klinis puskesmas dalam pelaksanaan pelayanan klinis
untuk meningkatkan mutu pelayanan klinis terhadap pasien.
Keberhasilan pelayanan tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait untuk
meningkatkan derajat kesehatan individu maupun masyarakat.
15