METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk Desain penelitian Post Test only Control grup design.
Cross sectional adalah suatu penilitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar
O1 X O2
Transtibial Prosthesis
03 O4
O4 = Penerimaan diri
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Boyolali, Jawa Tengah. Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah pada
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Boyolali, Jawa Tengah dari kurun waktu Januari 2016 – Desember 2017yang
a. Sampel
dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari
klinik APOC Boyolali dan pengguna kruk untuk kelompok kontrol pasca
b. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Total Sampling yaitu
(2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian semuanya.
a. Instrumen Penelitian
dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Hal
harus valid (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan reliable (ketetapan
hasil).
penerimaan diri. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari subjek penelitian. Jenis data dalam penelitian ini yaitu
Alat ukur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/
kuesioner. Menurut Sugiyono (2009 : 67), kuesioner atau angket adalah teknik
untuk mengukur tingkat penerimaan diri apakah meningkat atau menurun. Jenis
angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah
masing skala memiliki lima pilihan jawaban alternatif, yaitu “sangat sesuai” (SS),
(STS), dan subjek harus memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan
tersebut. Skor setiap alternatif jawaban pada pertanyaan positif (+) dan pertanyaan
Favorable Unfavorable
SS S KS TS STS SS S KS TS STS
Skor 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
tinggi Self Acceptance individu, dan sebaliknya semakin rendah skor total subyek,
Adapun blue print dari kuesioner skala penerimaan diri yang berdasar
menghadapi persoalan 57 64
mengungkapkan data yang benar dan hasil penelitian dapat dipercaya. Instrumen
penelitian yang akan digunakan perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
a) Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2011: 121) valid berati instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil penelitian yang valid apabila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 211)
dalam penelitian ini adalah validitas konstruk, yaitu konsep validitas yang
berangkat dari konstruksi teoritik tentang variabel yang hendak diukur oleh jenis
alat ukur. Konstruksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah self acceptance.
Pengujian validitas alat ukur ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan tiap skor
pada item dengan skor totalnya. Setelah data ditabulasikan maka pengujian
mengkorelasikan antar skor item instrumen. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
koefisien korelasi antar skor item dengan skor total digunakan teknik korelasi
product moment dari Pearson. Teknik korelasi product moment digunakan pada
penelitian ini dikarenakan data variabel dalam penelitian ini berbentuk data
interval dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama. Rumus
korelasi yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus korelasi product
Keterangan :
N = banyaknya subjek
butir dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dalam instrumen
dengan cara yaitu skor-skor yang ada dalam butir soal dikorelasikan dengan skor
total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5%. Item dinyatakan valid
jika rhitung > r tabel sedangkan item tidak valid jika rhitung < rtabel. Print out
Dari keterangan tabel di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa item
yang valid berjumlah 40 item yaitu: 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 20,
22, 23, 25, 26, 31 ,32, 34, 35, 36, 41, 42, 43, 44, 47, 48, 52, 53, 55 ,56, 58, 59, 60,
62, 66, 67, 68 item ini dinyatakan valid karena rtabel > rhitung. Sedangkan item
yang tidak valid berjumlah 30 yaitu : 5, 6, 12, 13, 18, 19, 21, 21, 24, 27, 28, 29 ,30
, 33, 37, 38, 39, 40,45, 46, 49, 50, 51, 54, 57, 61, 63, 64, 65, 69, 70 item ini
dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel. Pernyataan yang tidak valid
dikeluarkan dari kuesioner dan tidak digunakan. Setiap Indikator dalam kuesioner
tes yang dibuat mempunyai hasil konsistensi dalam mengukur yang hendak diukur
tersebut dapat mengungkap data dan dapat dipercaya dan cukup baik sehingga
yaitu rumus yang digunakan untuk menghitung data yang skalanya bertingkat.
Keterangan :
k : Banyak item.
2
Σσ b : Jumlah varian item.
2
σ t : Jumlah varian total
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.975 40
Adapun blue print dari kuesioner skala penerimaan diri yang sudah valid dan
mutlak dalam penelitian untuk mendapatkan data dari intrumen yang telah teruji
Terdapat 2 jenis variabel yang ada dalam penelitian ini yakni variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan
a. Penerimaan Diri
Penerimaan diri adalah suatu sikap menerima kondisi diri apa adanya dengan
wajar yang ditunjukkan pada sikap dan perasaan yang wajar, tidak berlebihan.
Pengenalan diri secara utuh akan kondisi diri dan tidak menutupi maupun
c. Tidak ada anggapan aneh/ abnormal terhadap diri sendiri dan tidak ada
kelebihan.
alat ukur yang digunakan untuk variabel penerimaan diri adalah kuesioner
penerimaan diri ini bersifat tertutup dan anonim. Tertutup berarti berisi
ini menggunakan skala Likert yang dimodifikasi yang terdiri atas empat kategori
jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),Kurang Setuju (KS), Tidak setuju
(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Jawaban ini digunakan agar subyek dapat
netral, khususnya oleh mereka yang ragu-ragu atas jawabannya (Hadi, 1991).
informasi.
b. Transtibial Prosthesis
bawah yang didesain untuk mengganti anggota gerak tubuh yang hilang tepatnya
pada bawah lutut, sehingga seseorang yang kehilangan anggota gerak bawah dapat
mungkin menerima perawatan standar atau plasebo. Hasil pada kelompok control
Pada penelitian ini dipilih pengguna kruk paska amputasi, karena untuk
intervensi.
a) Tahap awal
b) Tahap pelaksanaan
c) Pengolahan data
1) Informad Consent
dan lain-lain.
atau mencantunkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
3) Kerahasiaan (confidentiality)
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting
dalam metode ilmiah, dengan analisis data tersebut data dapat diberi arti atau
makna untuk pemecahan masalah penelitian. Dengan analisis ini, akan diperoleh
hasil pengungkapan data yang telah diungkap melalui skala self acceptance
(penerimaan diri) dan menghasilkan terhadap adanya hal yang diteliti. Terdapat
dua macam teknik analisis data, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang
telah terkumpul dan tidak untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk
Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian kali
%=
Keterangan:
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Maka perhitungannya
a. Menentukan rentang:
b. Kelas interval :5
No Persentase Kriteria
Data yang diperoleh merupakan data numerik Data yang telah dikumpulkan
editing, koding dan tabulating. Software yang digunakan untuk analisa data adalah
SPSS statistics 17 for windows. Untuk menentukan metode analisa data, ada
2. Uji prasyarat
a. Uji normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis, yaitu
non parametrik. Uji statistik yang dilakukan adalah uji normalitas untuk
menentukan data berdistribusi normal apabila nilai probabilitas (p) > 0,05.
Apabila distribusi data normal maka menggunakan uji parametrik. Uji statistik
yang dilakukan adalah uji normalitas sapiro-wilk karena sampel < 50.
b. Uji Hipotesis
paska amputasi transtibial. Maka analisis data yang digunakan tergantung pada
hasil uji normalitas , apabila data berdistribusi normal menggunakan paired T test
tampak pada output uji tersebut. Apabila output p value > 0,05 maka hipotesa
ditolak, atau sebaliknya apabila p value < 0,05 maka hipotesa diterima.
Namun apabila data berditribusi tidak normal maka digunakan uji non