Teknologi berkembang degan cepat sehingga organisasi mulai merasakan bahwa teknologi
informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat
meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan
yang akan dilakukan oleh manjemen. Sistem baru dibuat karena adanya suatu instruksi dari
pimpinan ataupun kekuatan dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintah. Jadi sistem
baru dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul, agar dapat meraih
kesempatan atau untuk memenuhi instruksi yang diberikan. Dengan telah dikembangkan
sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan ini berhubungan
dengan PIECES yaitu Performance (kinerja), Information (informasi), Economy (ekonomi),
Control (pengendalian), Efficiency (Efisiensi), Service (pelayanan).
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Perlunya
Pengembangan Sistem disebabkan :
1) Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada sistem yang lama Permasalahan
yang timbul dapat berupa :
Ketidakberesan
Pertumbuhan Organisasi
2) Untuk meraih kesempatan (opportunities)
3) Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya
4) Adanya instruksi-instruksi (directives)
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems
Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak,
adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang
digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk
pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning),
analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan
pengelolaan (maintenance). [1] Dalam rekayasa perangkat lunak ayat Ä, konsep SDLC
mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-
metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian
pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis
metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem
tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle
using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).
Sejarah SDLC
Siklus hidup sistem (SLC) adalah metodologi yang digunakan untuk menggambarkan proses
untuk membangun sistem informasi, dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi
dalam cara yang sangat disengaja, terstruktur dan teratur, mengulangi setiap tahap siklus
hidup . Pengembangan sistem siklus hidup, menurut Elliott & Strachan & Radford (2004),
“berasal pada tahun 1960, untuk mengembangkan skala besar fungsional sistem bisnis di
zaman skala besar konglomerat bisnis . Sistem informasi kegiatan berkisar berat pengolahan
data dan angka-angka rutinitas “.
Beberapa kerangka kerja pengembangan sistem telah sebagian didasarkan pada SDLC,
seperti analisis sistem terstruktur dan metode desain (SSADM) diproduksi untuk pemerintah
Inggris Kantor Pemerintah Commerce pada 1980-an. Sejak saat itu, menurut Elliott (2004),
“pendekatan siklus kehidupan tradisional untuk pengembangan sistem telah semakin
digantikan dengan alternatif pendekatan dan kerangka kerja, yang berusaha mengatasi
beberapa kekurangan yang melekat pada SDLC tradisional”.
SDLC adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk mengembangkan sistem
informasi, termasuk persyaratan, validasi kepemilikan (stakeholder), pelatihan, dan
pengguna. Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan, mencapai selesai dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja
secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakan Teknologi Informasi infrastruktur , dan
murah untuk mempertahankan dan biaya-efektif untuk meningkatkan. sistem komputer yang
kompleks dan sering (terutama dengan munculnya baru-baru arsitektur berorientasi layanan )
link beberapa sistem tradisional berpotensi disediakan oleh vendor perangkat lunak yang
berbeda. Untuk mengelola tingkat kompleksitas, sejumlah model SDLC atau metodologi
telah diciptakan, seperti ” air terjun “;” spiral “;” Agile pengembangan perangkat lunak “;”
prototipe cepat “;” incremental “; dan” sinkronisasi dan menstabilkan “.
Model SDLC dapat dijelaskan sepanjang spektrum gesit untuk iteratif untuk berurut.
metodologi Agile, seperti XP dan scrum, fokus pada proses ringan yang memungkinkan
untuk perubahan yang cepat di sepanjang siklus pengembangan. Iteratif metodologi, seperti
kesatuan proses rasional dan dinamis pengembangan sistem metode, fokus pada lingkup
proyek terbatas dan memperluas atau memperbaiki produk oleh beberapa iterasi. Sequential
atau besar-desain-up-depan (BDUF) model, seperti Air Terjun, fokus pada perencanaan
lengkap dan benar untuk membimbing proyek-proyek besar dan risiko untuk hasil yang
sukses dan dapat diprediks. Model-model lain, seperti Pembangunan Anamorphic, cenderung
fokus pada bentuk pembangunan yang dipandu oleh ruang lingkup proyek dan iterasi
pengembangan fitur adaptif.
Dalam manajemen proyek proyek dapat didefinisikan baik dengan siklus hidup proyek (PLC)
dan SDLC, selama kegiatan yang sedikit berbeda terjadi. Menurut Taylor (2004) “siklus
hidup proyek mencakup semua kegiatan proyek, sedangkan siklus hidup pengembangan
sistem berfokus pada produk menyadari persyaratan “.
Tahapan SDLC
SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada.
Dimulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu desain dari
kebutuhan tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan
tersebut di implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User
Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan dikembalikan
kembali ke dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang
terbaru.
Proses Iterasi
Perencanaan Sistem
Analisis Sistem
Front-End
Desain (Perancangan) Sistem
Fase
Secara Umum
Masing-masing
Evaluasi dan Seleksi Sistem Siklus
menghasilkan
Laporan
Desain (Perancangan) Sistem sebagai
dokumentasi
Secara Terinci
Fase
Perawatan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan
dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung
operasinya setelah diterapkan.
Adapun tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian ini adalah :
2. Analisis Sistem
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-
perbaikan. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan
di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah- langkah yang
dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap
perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh
Analis Sistem yaitu, sebagai berikut :
3. Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem
untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan
perancangan sistem .
4. Seleksi Sistem
Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak
untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang
melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang- bangun yang telah dilakukan.
Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang
siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga
harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem.
Ketidakberesan
Pertumbuhan Organisasi
Solusi yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada, digunakan :
SDLC
Prototipe
Perangkat Pemodelan
Teknik Manajemen Proyek
CASE
JAD
Keterlibatan pemakai
Berdasarkan kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan, disusunlah anggaran / dana untuk
hardware, software, pelatihan SDM, pemeliharaan dan cadangan untuk keperluan yang tidak
terduga yang akan ditujukan untuk manajemen.
Jadi Siklus Hidup Pengembangan Sistem saat ini mengikuti perkembangan jaman untuk
membuat suatu perkerjaan lebih efisien dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang
sangat pesat.
Daftar Pustaka
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/pengembangan-sistem-teknologi-
informasi-metode-sdlc-system-development-life-cycle/
http://blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/10/tugas-sim-pengembangan-sistem-informasi-
secara-insourching-dan-outsourching/
https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-ii/analisis-dan-perancangan-
si/siklus-hidup-pengembangan-sistem-informasi/