BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu hal yang tidak
dapat dihindari, dan pasti akan terjadi. Globalisasi memberikan dampak yang
harus lebih berkonsentrasi dalam menciptakan produk dan jasa yang terkait
menghasilkan sejumlah produk dan jasa yang memiliki kualitas dan daya saing di
suatu perusahaan tersebut secara efektif dan efisien. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, efektif adalah (tentang usaha, tindakan) yang dapat membawa
hasil, sedangkan efisien berarti mampu menjalankan tugas dengan tepat dan
cermat.
2
berbagai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi, sumber daya manusia (SDM)
merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi di dalam
suatu perusahaan. SDM merupakan aset organisasi yang sangat penting karena
manusia merupakan sumber daya yang selalu dibutuhkan dalam produksi barang
ataupun jasa.
Salah satu bentuk upaya efisiensi dalam mengelola sumber daya manusia
sekarang ini banyak perusahaan memilih menggunakan tenaga alih daya atau yang
tertulis.
mengalami peningkatan. Hal ini memperjelas bahwa penggunaan tenaga ahli daya
3
telah menjadi kebutuhan tersendiri bagi perusahaan. Dari hasil survey Devisi Riset
PPM Manajemen (2008) menunjukkan bahwa dari 44 perusahaan yang terdiri dari
puas dengan kinerja, semangat kerja, disiplin kerja serta loyalitas kerja para
karyawan outsourcing.
Indonesia. Pelanggannya mencapai 151,9 juta pelanggan tetap sebesar 25,8 juta.
transmisi jalur utama nasional. Devisi Regional yang mengelola di bagian wilayah
Sumatera adalah devisi regional 1 Sumatera. Seluruh witel yang ada di sumatera
baik witel aceh, Medan, Jambi, Bengkulu, Sumatera utara, Sumatera Barat, Riau
beberapa manfaat bagi PT. Telkom yaitu: (1) Meningkatkan fleksibilitas dalam
teknologi. (2) Produk yang sudah stabil dan menggunakan teknologi lama bisa
dengan efisiensi penggunaan fasilitas dan teknologi yang berkembang pesat. (4)
kepada perusahaan yang dapat dipercaya. (6) Dapat memperkuat daya saing
dengan jalan efisiensi. (7) Dapat menyerap tenaga kerja sekaligus mengurangi
efisien sehingga bisa bersaing dalam dunia bisnis. Agar dapat mewujudkan tujuan
karyawannya.
bertahan di perusahaan, hal ini dilihat dari karyawan yang sering menjadikan
yang lebih baik. Minimnya komitmen juga dapat membuat perusahaan mengalami
memberikan yang terbaik kepada organisasi dan dapat dengan mudah keluar dari
yang memiliki komitmen rendah akan berdampak pada organisasi tersebut, seperti
dapat dilihat pada saat jam kerja, mereka melakukan aktivitas lain seperti
menonton film atau youtube, membuka aplikasi online shop, sarapan atau makan
pekerjaannya/pergi keluar kantor untuk urusan pribadinya walaupun itu disaat jam
kerja, serta ada beberapa karyawan yang sering izin tidak hadir ataupun pulang
lebih dahulu sebelum jam pulang kantor bukan disebabkan sakit tetapi karena ada
urusan pribadi mereka. Disaat ada kegiatan atau acara di kantor mereka juga
jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan karyawan yang mentaati peraturan.
karyawan.
pekerjaan, tetapi juga kehilangan dimensi pekerjaan (Ashford dkk, dalam Chairul
merupakan suatu tingkat dimana para pekerja merasa pekerjaannya terancam dan
merasa tidak berdaya untuk melakukan apapun terhadap situasi tersebut. Job
akan tetapi juga kehilangan dimensi pekerjaan. karena ketidakamanan kerja yang
Hellgren et. Al, 2006) menghasilkan temuan bahwa karyawan dengan status
bentuk ancaman misalnya jalur karir yang tidak jelas dan terarah, mengalami
outsourcing yang melakukan berbagai aksi unjuk rasa untuk menuntut dihapuskan
banyak dilakukan.
pegawai PT Bank Sumut unjuk rasa. Mereka menuntut agar para karyawan
8
Tujuan dari unjuk rasa tersebut hampir serupa dengan unjuk rasa yang lain
outsourcing yang mengalami kontrak kerja dengan jeda sebanyak lima kali. Jika
kontrak sudah selesai maka ia akan diberhentikan, lalu mengalami jeda sekitar
tiga bulan kemudian ketika perusahaan tempat bekerja menghendaki lagi maka ia
akan dikontrak lagi. Kondisi itu dialami karyawan outsourcing tersebut hingga
hal yang sama dengan berita yang diatas. Ketika kontrak sudah habis maka
seorang karyawan,
tersebut mau tidak mau, suka atau tidak suka harus pindah/keluar dari perusahaan
itu.
9
menuntut perubahan status menjadi tetap dan juga dari hasil wawancara oleh
B. Identifikasi Masalah
biasanya dibekali skill yang mumpuni dibidangnya (Yasar, 2012). Oleh karena itu,
mereka kepada karyawan outsourcing agar perusahaan lebih fokus pada aktivitas
sehingga bisa bersaing dalam dunia bisnis. Agar dapat mewujudkan tujuan
kontrak yang melibatkan pihak ketiga tetapi mereka juga harus mengikuti
Mereka terlihat masih ada melakukan aktivitas lain disaat jam kerja, sering
walaupun itu disaat jam kerja, serta ada beberapa karyawan yang sering izin tidak
hadir ataupun pulang lebih dahulu sebelum jam pulang kantor bukan disebabkan
sakit tetapi karena ada urusan pribadi mereka. Disaat ada kegiatan atau acara di
kantor mereka juga sangat jarang sekali mengikutinya. Hal ini menjadi identifikasi
organisasi yang rendah karena dampak adanya ketidak amanan kerja (Job
Insecurity), hal ini dapat dilihat dari karyawan outsourcing yang selalu mengeluh
C. Batasan Masalah
pun lokasi penelitian ini di jalan Prof. DR. HM Yahmin No 2 Perintis, Medan.
11
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
1 Sumatera.
12
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Outsourcing
1. Sejarah Outsourcing
Pada tahap ini, kemampuan untuk mengerjakan sesuatu saja tidak cukup untuk
struktur manajmen yang bengkak. Akibatnya, resiko usaha dalam segala hal,
outsourcing belum diidentifikasi secara formal sebagai strategi bisnis. Hal ini
bagian-bagian tertentu yang bisa mereka kerjakan, sedangkan untuk bagian yang
penggunaan jasa outsourcing baru terjadi pada tahun 2003, yakni dengan
2. Pengertian Outsourcing
tenaga kerja untuk memproduksi atau melaksanakan suatu pekerjaan oleh suatu
yang dikerjakan.
pendelegasian operasi dan manajemen harian suatu proses bisnis pihak luar
merupakan istilah dalam dunia bisnis untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
B. Komitmen Organisasi
derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan
akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi. Mowday (dalam
Sopiah, 2008) juga menyebutkan komitmen organisasi kerja sebagai istilah lain
merupakan: (a) Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisasi
tertentu (b) Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi (c)
organisasi.
organisasi.
organisasi sebagai sebuah sikap, memiliki ruang lingkup yang lebih global
suatu organisasi.
memiliki arti penerimaan yang kuat dalam diri individu terhadap tujuan dan nilai-
nilai perusahaan, sehingga individu tersebut akan berusaha dan berkarya serta
dirinya sebagai bagian dari organisasi dan mengerahkan segala usaha demi
Kanter (dalam Sopiah, 2008) juga mengemukakan adanya tiga aspek dari
yang bermanfaat.
diinginkannya.
a. Identifikasi
19
teman kerja.
maju.
lama.
Peran; dan Tanggung Jawab Pekerjaan, kehangatan, afeksi, dan loyalitas. Dan
organisasi, yaitu:
c. Faktor dari luar organisasi, yaitu faktor yang bukan berasal dari
tersebut lebih baik dari peluang yang sekarang, maka karyawan akan
Mowday, Porters, dan Steers (dalam Priansa, 2018) menyatakan ada empat
pegawai dapat terpenuhi oleh organisasi, sikap positif dari rekan kerja
kerja yang positif dan adil. Komitmen organisasi pegawai sulit untuk
pimpinan atau manajer tingkat atas saja. Oleh karena itu, organisasi
tingkat atas, namun juga pegawai dalam level yang lebih teknis dan
operasional.
b. Keamanan Kerja
tidak beresiko.
c. Pemahaman Organisasi
d. Keterlibatan Pegawai
pegawainya.
e. Kepercayaan Pegawai
mereka.
dipengaruhi oleh faktor personal, faktor organisasional dan faktor yang bukan dari
dalam organisasi. Sehingga jika dilakukan perbaikan pada faktor tersebut maka
akan tercipta komitmen organisasi yang tinggi dari dalam diri karyawan tersebut.
generasi berikutnya.
secara menyeluruh.
mana antara karyawan level bawah sampai yang paling atas tidak
jangka panjang
tahap-tahap berikutnya.
27
13. Enrich and empower: Ciptakan kondisi agar karyawan bekerja tidak
bagi karyawan. Hal ini tidak baik karena akan menurunkan kinerja
sendirinya hal itu akan memotivasi karyawan untuk terus tumbuh dan
16. The question of employee security: Bila karyawan merasa aman, baik
produktif. Dia akan merasa aman dan tidak takut akan ada pemutusan
diperhatikan perusahaan.
20. Walk the talk: Tindakan jauh lebih efektif dan sekedar kata-kata. Bila
berbicara.
komitmen organisasi itu berbeda. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Karakteristik individu
c. Karakteristik pekerjaan
b. Bagaimana pekerjaannya
a. Investasi
b. Modal kerja
mengajak memahami nilai, visi dan misi serta iklim organisasi yang mampu
C. Job Insecurity
pekerjaan, tetapi juga kehilangan dimensi pekerjaan (Ashford dkk, dalam Chairul
2009).
merupakan suatu tingkat dimana para pekerja merasa pekerjaannya terancam dan
merasa tidak berdaya untuk melakukan apapun terhadap situasi tersebut. Job
akan tetapi juga kehilangan dimensi pekerjaan. karena ketidakamanan kerja yang
Jika masalah rasa tidak aman dalam bekerja terus menerus dihadapi karyawan,
dapat disebut dengan job insecurity dapat didefinisikan sebagai kondisi yang
prospek akan demosi atau penurunan jabatan serta berbagai ancaman lainnya
sebagai perasaan tegang gelisah, khawatir, stress, dan merasa tidak pasti dalam
kaitannya dengan sifat dan keberadaan pekerjaan selanjutnya yang dirasakan pada
atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa job insecurity adalah perasaan terancam,
yang ada dalam organisasi di tempat kerja akan kelangsungan pekerjaan dimasa
pengukuran dari konsep job insecurity yang dikemukakan oleh Greenhalgh dan
1. Arti pekerjaan itu bagi individu. Seberapa penting aspek kerja tersebut
dikatakan bahwa aspek ini sebagai arti penting aspek kerja bagi
karyawan.
tersebut maka dengan kata lain dapat dikatakan bahwa aspek ini adalah
dipecat atau dipindahkan ke kantor cabang yang lain. Dengan kata lain
dikemukakan oleh Ashford et al., yaitu: (1) arti penting aspek kerja, (2)
kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja (3) arti penting keseluruhan
ketidakberdayaan (powerlessness).
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang dapat
organisasi.
melibatkan ketakutan, kehilangan potensi, dan kecemasan. Salah satu akibat dari
stress tersebut adalah dalam bentuk permasalahan somatis, seperti tidak bisa tidur,
bahwa job insecurity yang tinggi yang dirasakan karyawan akan berhubungan
dengan :
atau sebuah usaha untuk menghindari stress. Oleh karena itu, job
meninggalkan pekerjaan demi alasan yang masuk akal. Hal ini akan
aman.
negatif.
terhadap job insecurity yang rendah akan kurang puas dengan pekerjaan
organisasi antara lain: (a) Penerimaan nilai-nilai dan tujuan perusahaan; (b)
yang kuat untuk tetap berafiliasi dengan organisasi. Karyawan yang memiliki
karyawan. Keamanan kerja terkait status atau tipe karyawan. Karyawan dengan
memfokuskan pada aktivitas utama (core bussiness). Hal ini memperjelas bahwa
penggunaan tenaga ahli daya atau tenaga kerja outsourcing dalam menunjang
dan telah menjadi kebutuhan tersendiri bagi perusahaan. Dari hasil survey Devisi
38
merasa puas dengan kinerja, semangat kerja, disiplin kerja serta loyalitas kerja
Jalur karir yang tidak jelas dan terarah, perbedaan perlakuan compensation and
pekerjaan, tetapi juga kehilangan dimensi pekerjaan (Ashford dkk, dalam Chairul
2014).
merupakan suatu tingkat dimana para pekerja merasa pekerjaannya terancam dan
merasa tidak berdaya untuk melakukan apapun terhadap situasi tersebut. Job
akan tetapi juga kehilangan dimensi pekerjaan. karena ketidakamanan kerja yang
yang dikemukakan oleh Greenhalgh dan Rosenblatt, terdiri atas lima komponen
yakni : (1) arti penting aspek kerja, (2) kemungkinan perubahan negatif pada
aspek kerja (3) arti penting keseluruhan kerja, (4) kemungkinan perubahan negatif
rendah dan performansi kerja pada karyawan. Sementara itu, keterlibatan dalam
perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ashford et.al (dalam Yousef, 1998)
rendah.
40
E. Kerangka Konseptual
JOB KOMITMEN
INSECURITY ORGANISASI
F. Hipotesis
Semakin tinggi Job Insecurity yang dirasakan karyawan maka semakin rendah
karyawan tersebut.
BAB III
42
METODE PENELITIAN
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah metode yang digunakan
harus disesuaikan dengan objek penelitian dan tujuan yang akan dicapai, sehingga
Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan
hal-hal yang menentukan penelitian, yaitu: jenis dan desain penelitian, variabel
sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau
lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2011). Dengan desain
Data yang diperoleh merupakan data alamiah seperti apa adanya, sehingga
dimungkinkan untuk melihat hubungan di antara dua variabel tanpa dicemari oleh
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi terten.tu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Variabel
yang secara kongkrit berhubungan dengan realitas dan merupakan manifestasi dari
1. Job Insecurity
yang diambil dari model yang dikemukan oleh Ashford et al. Kelima
44
2. Komitmen Organisai
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
45
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
apabila jumlah populasi relatif sedikit (kurang dari 100 orang), maka sebaiknya
dengan penelitian populasi, atau dalam bahasa lain dinyatakan sebagai sampel
total. Namun jika jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15
3. Sampel
Arikunto (2013), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang hendak
diteliti. Karena sampel merupakan bagian dari populasi, maka harus memiliki ciri-
(Arikunto, 2013). Berdasarkan jumlah populasi yang ada dalam penelitian ini,
Metode pengambilan data ini digunakan untuk memperoleh data secara langsung
Model skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap model
Likert. Skala sikap disusun untuk mengungkapkan sikap pro dan kontra, positif
dan negatif, setuju dan tidak-setuju terhadap suatu objek sosial. Dalam skala
sikap, objek sosial tersebut berlaku sebagai objek sikap. Menurut Azwar (2011)
pernyataan mengenai objek sikap. Pernyataan sikap terdiri atas dua macam, yaitu
pernyataan yang favourable (mendukung atau memihak pada objek sikap) dan
Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi skor skala dapat dilihat pada tabel
berikut.
47
Nilai (Skor)
No Jawaban
Favorable Unfavorable
1 Sangat Setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak Setuju 2 3
1. Validitas
mengukur apa yang ingin diukur (Syofian, 2013). Syofian (2013) juga
konsep dari tingkat teoritis sampai empirik, namun bagaimana tidak suatu
jumlah sampel
c. Nilai Sig. ≤ 𝑎
48
Rumus yang digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik product
moment, yaitu :
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑋𝑌 =
√[𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ][𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]
2. Reliabilitas
hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula.
Selain itu Syofian (2013) melanjutkan bahwa kriteria suatu instrumen penelitian
dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabel > 0,6.
(∑ 𝑋1 )2
∑ 𝑋 21−
𝑆1 = 𝑛
𝑛
(∑ 𝑋1 )2
∑ 𝑋 21−
𝑆1 = 𝑛
𝑛
𝑘 ∑ 𝑆1
𝑟11 = [ ] [1 − ]
𝑘−1 𝑆1
Keterangan :
n : Jumlah sampel
Product Moment yaitu suatu analisis untuk menguji hipotesis hubungan antara
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑋𝑌 =
√[𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ][𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]
Keterangan :
X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat