Ekonomi,
Sastra,Arsitektur& Sipil) Vol.4 Oktober2011
Universitas - Depok18- 19Oktober2011
Gunadarma ISSN:1858-2559
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan yang terdapat pada anak disleksia
dalam proses merekam kata secara visual dan menulis. Proses merekam yang melibatkan
memori jangka pendek dan respon yang di/akukan oleh anak akan diamati berdasarkan
kemampuan mengenal kata, mengcopy tulisan, proses menulis, bentuk huruf dan tempo saat
menulis. Metode penelitian yang digunakan adalah two store memory dengan model penelitian
eksperimen. Penelitian ini menggunakan media komputer, pada monitor tersedia tampi/an huruf
dan kata yang berbeda dengan durasi 60 detile,subjek akan diminta untuk mengulang huruf dan
kata tersebut secara spontan serta menuliskannya dalam media kertas kosong dan bergaris
kertas. Proses eksperimen dilakukan sebanyak 2 kali. Subjek penelitian adalah 5 anak yang
mempunyai hambatan belajar secara spesifik yang berusia antara 6 hingga 8 tahun. Temuan
penelitian ini adalah teridentifikasinya hambatan bahasa, seperti kesalahan mengidentifikasi
kata, kesalahan dalam menulis huruf pada kata, penempatan huruf yang salah, dan tidak
tersedianya rekaman makna pada beberapa kata yang ditampi/kan secara visual. Kesulitan yang
berhasi/ diidentifikasi adalah hambatan dalam mengenal huruf dan hambatan untuk mengenal
pola huruf yang berbeda, penambahan beberapa komponen kata yang tidak ada kaitannya
dengan makna kata, serta tulisan tangan yang buruk.
Ningsih& Kusumarini,
Hubungan
antaraMemoridanPenderita... S- 33
ProceedingPESAT (Psikologi,
Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil) Vol.4 Oktober2011
Universitas
Gunadarma- Depok18- 19Oktober2011 ISSN:1858-2559
gangguan seperti : (1) kecakapan menulisnya masalah dalam bahasa dan fonologi (kira-kira
di bawah standar atau tidak sesuai dengan 60-70%) lebih banyak dibandingkan dengan
tingkatan umurnya, (2) intelegensi normal gangguan persepsi visual dan ketrampilan
atau di atas normal (3) kesulitan atau motorik (kira-kira 10%), selebihnya
gangguan untuk menulis secara spontan. gangguan belajar spesifik yang lain (kira-kira
Beberapa ahli berpendapat bahwa disleksia 20-30%). Kesulitan belajar spesifik banyak
merupakan suatu kondisi pemrosesan input teIjadi pada anak usia 8 tahoo (Badian, 1996).
atau informasi yang berbeda yang seringkali Menurut penelitian Atkinson dalarn
ditandai dengan kesulitan dalam membaca, Richard (2007) proses membaca kata dan
yang dapat mempengaruhi cara kognisi mengeja huruf diperlukan satu model yang
seperti daya ingat, kecepatan pemrosesan menjelaskan bagaimana informasi mengalir
input, kemampuan pengaturan waktu, aspek melalui berbagai aspek dari sistem memori
koordinasi dan pengendalian gerak. Dapat deklaratif kita yang merujuk pada model dua
teIjadi kesulitan visual dan fonologis, dan tahap (two-store) penyimpanan memori.
biasanya terdapat perbedaan kemampuan di Subjek akan diminta melihat susooan hwuf
berbagai aspek perkembangan. Secara lebih tersebut hanya dalam waktu 50 milidetik (
khusus, anak disleksia biasanya mengalami seperduapuluh detik), dan anak harus
masalah fonologi, yaitu hubungan sistematik menyebutkan huruf-huruf tersebut sebanyak
antara huruf dan bunyi, misalnya kesulitan mungkin.
membedakan "paku" dengan "palu", atau Perhatikan pada gambar 1.
keliru memahami kata-kata yang mempunyai Beberapa orang tampak memiliki
booyi harnpir sarna, misalnya "lima puluh" kemampuan yang jarang dalam menerima
dengan "lima belas". Kesulitan ini tidak dan menguasai sejumlah besar informasi
disebabkan oleh masalah pendengaran tetapi visual. Namun, kemungkinan besar
berkaitan dengan proses pengolahan input di seseorang dapat mengingat kembali letak dari
dalam otak (Shaywitz, 2003). empat atau lima huruf tersebut. Batasan yang
Beberapa kendala yang dapat jelas pada persepsi dan memori awal dikenal
diidentifikasi bagi anak penderita disleksia sebagai span of apprehension atau luasan
salah satunya adalah gangguan fungsi otak pemahaman (pemahaman dalam arti
yang rusak ( Lovin, 1989). Meskipun sel menyerap sesuatu). Menurut Norman D.
otak yang rusak atau mati tidak dapat Sundberg, et al. (2002), anak yang
diperbaiki, fungsi sel otak yang lain dapat mengalami gangguan pada otak dapat
ditingkatkan kesulitannya sehingga dapat melakukan beberapa tes. Dari hasil tes
mengkompensasikan fungsi sel otak yang tesebut dapat diketahui daerah otak mana
rusak atau mati tesebut (Clark, 1986). Secara yang mengalami gangguan, sehingga dapat
umum anak disleksia mengalami kesulitan dilakukan diagnosis apakah anak tersebut
belajar secara spesifik dan mempooyai tergolong learning disabilities atau bukan.
Gambar. Model slstem memorl jangka pendek dan Jangka panJang Atkinson -Shlffrln
Gambar 1. Model Sistem Memori Jangka Pendek dan Jangka Panjang Atkinson - Shiffrin
S- 34 Ningsih& Kusumarini,HubunganantaraMemoridanPenderna...
ProceedingPESAT(Psikologi,
Ekonomi,
Sastra,Arsitektur& Sipil) Vol.4 Oktober2011
Universitas
Gunadarma
- Depok18- 19Oktober2011 ISSN:1858-2559
papan badai
pagar dasar
papar pipa
pasar bulan
Ningsih&Kusumarini,
Hubungan
antaraMemoridanPenderita... S- 35
Vol.4 Oktober2011
p
ProceedingPESAT (Psikologi,
Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil)
Universitas
Gunadarma- Depok18- 19Oktober2011 ISSN:1858-2559
U
Tabell. g
Hasil Analisis Data y
f
d
tl
a
~
s
t
Kata yang muncul secara bergantian ambigu spasial. Di bawah ini adalah hasil test
akan direkam oleh subjek dan subjek akan yang telah dilakukan pada anak yang
diminta mengulang kata tersebut dalam menunjukkan gejala disleksia.
bentuk tulisan. Subjek duduk pada kursi yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nyaman di depan PC dan segala gerakannya subjek mempunyai kecenderungan untuk
akan direkam melalui video. melewatkan huruf atau makna kata. Subjek
juga relatif tidak memperhatikan urutan huruf
Alat : pada kata tersebut dengan seksama sehingga
Alat yang digunakan berupa media muncul beberapa deretan huruf yang tidak
komputer, handycam, meja komputer, kursi, mempunyai makna yang biasa dikenal
kertas putih dan kertas bergaris. dengan pseudoword. Dalam mengidentifikasi
huruf subjek sangat mempertimbangkan
Observasi terhadap subjek kedekatan jarak antara mata dengan media
Observasi terhadap subjek, yaitu (1) dan sering menggunakan jari telunjuk untuk
peneliti melakukan observasi dan menunjuk huruf yang dimaksud. Beberapa
pengamatan terhadap subjek secara langsung, kali kepalanya sering bergerak lebih maju
(2) peneliti mengamati proses produksi untuk mengamati kata pada monitor.
menulis kata bermedia kertas putih kosong Ditemukan bentuk pembalikan huruf b dan d
dan kertas bergaris pada subjek, (3) peneliti yang merupakan salah satu kendala terbesar
mengamati kegiatan produksi tulisan tangan dalam proses membaca. Demikian juga
subjek, dan (4) peneliti akan mengamati pengenalan pada huruf p dan q, serta huruf s
durasi waktu atau temporal dalam pergerakan yang kadang diidentifikasi sebagai huruf Z.
tangan yang dilakukan oleh subjek. Kesulitan lain yang dapat diidentifikasi
adalah konsentrasi baca yang buruk,
BASIL DAN PEMBAHASAN pemrosesan visual dan fonetik.
Dalam penelitian ini, selain memproses
Pada umumnya dalam alfabet, jika kita kata dalam memori, anak diperintahkan untuk
perhatikan dengan teliti maka akan kita menulis. Melalui proses menyusun tulisan
dapati bahwa tiap huruf sebenamya terdiri terdapat beberapa faktor yang harus
dari elemen-elemen yang sederhana dan diperhatikan, yaitu sistem motor yang terdiri
diramu dengan berbagai cara. Huruf p, q, b, atas kemampuan sensor motor dasar berupa
dan d misalnya, hanya terdiri dari satu garis sintaksis dan kinematik. Kemampuan tersebut
lurus dan setengah lingkaran. Perbedaan p akan digunakan untuk pengenalan sistem
dan q hanya terletak pada letak setengah motor. Dua hal tersebut lebih dikenal dengan
lingkaran itu, pada p lingkaran ada di kanan aktivitas final. Aktivitas final akan
garis dan q di kiri garis. Begitu pula antara b menghubungkan sebuah kontrol motor, yaitu
dan q, pada b lingkarannya di kanan, pada d motorik tulisan tangan dan motorik untuk
di kiri. Perbedaannya antara p dan b hanyalah mendesain atau menggambar. Kontrol motor
letak garis lurusnya, pada p garis lurusnya tulisan tangan akan lebih berperan pada
menjorok ke bawah, pada b ke atas. Huruf- bidang bahasa, yaitu penguasaan leksikal,
huruf lain juga mempunyai regularity of it sintaksis, tata bahasa, ortografi, dan
atau keteraturan bentuk . Ditemukan memproduksi teks. Sementara itu
beberapa huruf yang sulit untuk diproduksi kemampuan kontrol desain, lebih mengarah
anak, yaitu huruf d,dan b, huruf p dan q . pada kesinambungan tulisan berupa bentuk
Keempat bentuk huruf ini mempunyai efek
S - 36 Ningsih& Kusumarini,
Hubungan
antaraMemoridanPenderita...
ProceedingPESAT (Psikologi,
Ekonomi,Sastra,Arsitektur
& Sipil) Vol.4 Oktober2011
Universitas
Gunadarma- Depok18- 19Oktober2011 ISSN:1858-2559
gratis dan pengenalan objek. Untuk bagian indikasi kesulitan dalam memproduksi huruf
yang tersebut dinamakan sistem simbolik. d, b, s danp dan q, (3) hambatan berupa cara
Hasil penelitian menunjukkan tingkat penempatan huruf awal yang disesuaikan
frekuensi kontrol penulisan yang diperoleh dengan pengamatan ruang, dan kesulitan
dari media visual pada anak, yaitu (1) subjek dalam menentukan titik awal dalam
terkadang mengambil starting point (titik mengawali tulisan, (4) mempunyai daya ingat I~
I
awal) di tengah, atau menulis dari arah bawah jangka pendek yang buruk, (5) tulisan tangan
ke atas, atau sering ke arah diagonal, (2)
I
yang buruk, (6) kesulitan dalam mengingat
subjek cenderung menulis dengan ukuran kata-kata, dan (7) kebingungan atas konsep L
huruf yang relatif besar dan tidak terarah, (3) alfabet dan simbol
subjek membutuhkan waktu yang relatif lebih Merujuk pada penelitian Spaford dan
lama dalam menulis yang bermedia kertas Grosser (1996), terdapat sekitar 2,63%
bergaris dibanding dengan kertas putih, dan hingga 5% anak mempunyai ciri-ciri anak
(4) subjek sulit untuk mengkoordinasikan disleksia, yang dikaitkan dengan pemrosesan
secara serempak mata, gerakan tangan, dan fonologi sebagai salah satu komponen
bagaimana cara memegang pensil yang tepat penting dalam perkembangan literasi bahasa.
disela-sela jarinya. Hasil penelitian ini merujuk pada penelitian
Pada mulanya anak menulis besar- sebelumnya yang dilakukan Feldman 2002
besar, hal ini disebabkan karena tidak ada yang menyebutkan bahwa meskipun anak
satu motorik memerintahkan dia untuk memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata,
menulis kecil dan kegiatan menulis akan motivasi dan kesempatan pendidikan yang
berlanjut menggunakan waktu yang lama cukup serta penglihatan dan pendengaran
menulis huruf dengan ukuran besar. Anak yang normal namun anak tidak mampu
akan cenderung banyak menulis dengan mengenal kata dan membaca membaca
ukuran besar apalagi jika media yang dengan baik.
digunakan adalah kertas putih kosong. HasH penemuan pada subjek yang
Sementara dia juga akan butuhkan banyak mempunyai gejala disleksia adalah subjek
waktu ketika menulis pada kertas yang dapat melihat dengan baik tetapi tidak dapat
bergaris. Untuk clruran anak normal, semakin membedakan, tidak dapat membuat
usianya bertambah ukuran huruf semakin interpretasi dan mengingat huruf atau kata
mengecil dan akan menyerupai standar orang yang telah dHihatnya. Kasus penelitian di atas
dewasa. Menurut grafology kasik dijelaskan menunjukkan hasH subjek yang diuji
bahwa 2.5 mm adalah ukuran tulisan tangan menunjukkan gejala disleksia. Secara umum
standar asalkan tidak melebihi dari ukuran dapat dikatakan bahwa anak disleksia
3.5 mm). terhambat dalam perkembangan bahasa,
Berdasarkan penelitian yang telah koordinasi yang lemah, gerakan pergelangan
dilakukan diperoleh hasil (tabell). tangan tidak sinkron, hasH penulisan yang
Berdasarkan data tabel di atas lemah, lambat menulis, ejaan yang lemah,
ditemukan hambatan dalam mengcopy hambatan dalam membedakan antara
tulisan. Subjek terlihat mengalami kesulitan pandangan dan pendengaran. Hambatan lain
dalam membedakan huruf s, p, q, b, dan d adalah mengeja, membaca, dan menulis atau
juga menambahkan huruf pada kata bulan menyalin huruf atau kata dari media visual.
menjadi bulang. Berdasarkan temuan, subjek Jika tidak mendapatkan peIatihan secara dini
relatif tidak memperhatikan makna kata yang maka kemungkinan akan teIjadi hambatan
terdapat dalam tampilan sehingga saat bagi anak dalam proses belajar selanjutnya
merekam tampilan visual, subjek seharusnya seperti: (1) hambatan membaca akan
dapat merekam jejak memori dengan menyebabkan anak tidak bisa belajar secara
mengingat makna kata tersebut. sendirian. Sehingga anak akan merasa rendah
Selain itu, beberapa hal lain yang diri dan tidak percaya diri, (2) hambatan
ditemukan dalam penelitian ini adalah (1) mengeja membuat anak merasa tidak tidak
belum adanya koordinasi antara mata dan mempunyai kemampuan seperti yang dimiliki
tangan, dibuktikan subjek mengalami oleh ternan yang lainnya, (3) hambatan
kesulitan, menentukan starting point dalam menulis akan menunjukkan keterlambatan
memproduksi tulisan latin, (2) ditemukan dalam melahirkan ide dan pikiran secara
Ningsih&Kusumarini,
Hubungan
antaraMemoridanPenderita... S- 37
ProceedingPESAT (Psikologi,
Ekonomi,
Sastra,Arsitektur
& Sipil) Vol.4 Oktober2011
Universitas
Gunadarma- Depok18- 19Oktober2011 ISSN:1858-2559
S- 38 Ningsih&Kusumarini,
Hubungan
antaraMemoridanPenderita...