Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Fimosis” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ASUHAN
KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN FIMOSIS. Makalah
ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami peroleh dari beberapa buku
dan situs blog di internet. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah KEPERAWATAN ANAK II.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………….…………………………………… 17
4.2 Saran……………………………………………………... 17
DAFTAR PUSTAKA…..………………………………………....... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana asuhan
kebidanan pada anak yang menderita penyakit fimosis.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui asuhan pada penyakit fimosis
b) Mengetahui pengertian pada penyakit fimosis
c) Mengetahui etiologi, tanda dan gejala serta tindakan yang tepat
untuk mengatasi fimosis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
cukup luas sehingga hanya bagian lubang untuk berkemih (meatus urethra
externus) yang terbuka. Fimosis (phimosis) bisa merupakan kelainan
bawaan sejak lahir (kongenital) maupun didapat.
2.2 ETIOLOGI
Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang di
antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini
menyebabkan kulup menjadi melekat pada kepala penis sehingga sulit
ditarik ke arah pangkal. Penyebabnya bisa dari bawaan dari lahir, atau
didapat, misalnya karena infeksi atau benturan.
4
paksa kepala penis. Pembentukan jaringan parut dari bekas luka itu
mencegah peregangan kulup.
5
Fenomena ini akan hilang dengan sendirinya, dan tanpa adanya
fimosis patologik, tidak selalu menunjukkan adanya hambatan (obstruksi)
air seni. Selama tidak terdapat hambatan aliran air seni, buang air kecil
berdarah (hematuria), atau nyeri preputium, fimosis bukan merupakan
kasus gawat darurat.
2.6 GANGGUAN
6
tuanya Karena adanya benjolan lunak di ujung penis yang tak lain adalah
korpus smegma. Smegma terjadi dari sel-sel mukosa prepusium dan glans
penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada didalamnya.
2.7 KOMPLIKASI
g) Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan,
kemudian menimbulkan kerusakan pada ginjal.
2.8 PENATALAKSANAAN
7
Ada tiga cara untuk mengatasi fimosis yaitu:
a) Sunat
b) Obat
c) Peregangan
8
karena dapat menyebabkan luka, fimosis didapat, bahkan
parafimosis. Seiring dengan berjalannya waktu, perlekatan antara
lapis bagian dalam kulit preputium dan glans penis akan lepas
dengan sendirinya.
a. Bokong
9
1) Jangan gunakan diapers sepanjang hari. Cukup saat tidur malam
atau berpergian.
b. Penis
10
anak yang masih memakai popok, tetapi dapat
dipertimbangkan untuk usia sekitar 3 tahun.
2.9 TERAPI
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN FIMOSIS
11
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Auto anamnesa
b. Pengkajian fisik
c. Pemeriksaan penunjang
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
12
3. FOKUS INTERVENSI
Intervensi :
K.H :
13
2. Menunjukan hygiene pribadi yang adekuat
Intevensi :
K.H :
Intervensi :
14
a) Pantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi,
bau, volume dan warna yang tepat
Intervensi :
15
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2
x 24 jam diharapkan faktor resiko infeksi akan
hilang dengan
K.H :
Intevensi :
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
17
Ngastiyah,2005,Perawatan Anak Sakit,Jakarta: EGC
http://askep-askeb.cz.cc/2010/01/kelainan-bawaan-pada-neonatus.html
http://jogjawithlove.blogspot.com/2009/06/fimosis.html
18